Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN STATUS DARURAT BENCANA TSUNAMI ACEH

A. Komando Dan Pengendalian


Komando dan Pengendalian (KODAL) dalam pelaksanaan peringatan dini dan
penanganan darurat bencana tsunami di Aceh mengikuti struktur berikut :

1. Kodal Dan Pengendali Aceh


 Melekat pada Gubernur Aceh
 Jenjang KODAL tertinggi di Aceh dalam siaga dan darurat bencana tsunami.
 Bertanggungjawab terhadap seluruh upaya pada masa siaga dan
darurat di Aceh untuk Bencana Tsunami
 Tugas dan Wewenang :
o Memutuskan secara legal arahan yang akan disebar ke
masyarakat berdasarkan analisis sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
o Memutuskan tingkat dan status bencana daerah berdasarkan
hasil kajian cepat yang telah didiskusikan dengan Dewan
Darurat Bencana Aceh
o Berkomunikasi langsung dengan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana terkait penetapan status, permintaan
bantuan dan komunikasi resmi lainnya yang dibutuhkan
o Menetapkan KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA
o Menetapkan akhir masa darurat bencana

2. Komando Dan Pengendali Darurat


 Melekat pada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh
(BPBA), Panglima Daerah Militer Iskandar Muda, Kepala
Kepolisian Daerah Aceh dan Dewan Pengarah BPBA
 Diketuai oleh Kepala BPBA.
 Jenjang KODAL ACEH untuk operasi siaga dan kedaruratan untuk
bencana tsunami sebagai kepala Pusat Krisis/Ketua Dewan Darurat
Bencana Aceh dan bertindak sebagai pengarah dan pemberi Kodal
lintas sektoral antara sipil, TNI dan POLRI.
 Tugas dan wewenang :
o Memberikan rekomendasi status darurat bencana kepada KODAL ACEH
o Mempersiapkan Pemindahan Kewenangan Operasi Darurat
Bencana kepada BNPB bila dibutuhkan
o Memberikan instruksi langsung kepada institusi terkait
penanggulangan bencana pada masa siaga dan darurat sebelum
terbentuknya KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA
o Memberikan rekomendasi usulan KODAL TANGGAP
DARURAT BENCANA kepada KODAL ACEH
o Menyusun perencanaan umum strategi pengelolaan sumberdaya
untuk darurat bencana
o Memobilisasi seluruh sumberdaya yang dibutuhkan untuk masa
siaga dan darurat yang nantinya dapat dipertanggungjawabkan
sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku
o Memfasilitasi kebutuhan instruksi lintas batas antara sipil, TNI
dan POLRI terkait operasi darurat bencana
o Mencairkan Dana Darurat Aceh
o Meminta laporan kelompok satuan tugas terkait kondisi terkini
secara langsung sebelum ada KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA
o Mengajukan usulan KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA kepada KODAL ACEH berdasarkan kesepakatan
Dewan Darurat Bencana
o Meminta laporan berkala kepada KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA
o Memberikan laporan berkala kepada KODAL ACEH
o Memberikan rekomendasi pencabutan status darurat bencana
kepada KODAL ACEH
o Menjadi KODAL LAPANGAN saat Status Bencana Tsunami
adalah Bencana Nasional

3. Komando Dan Pengendali Peringatan Dini


 Melekat kepada Kepala Pusat Data dan Informasi Pusat Pengendali
Operasi Penanggulangan Bencana (pusdalops PB) Aceh.
 Jenjang Kodal untuk operasional sistem peringatan dini bencana
tsunami Aceh dan KODAL DARURAT Sementara sebelum
KODAL DARURAT tiba di ruang krisis.
 Tugas dan wewenang :
o Menerima dan menganalisis informasi peringatan dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
o Memberikan rekomendasi arahan dari hasil analisis Peringatan
Dini I BMKG kepada KODAL ACEH
o Memberikan arahan secara resmi kepada masyarakat
berdasarkan keputusan dari KODAL ACEH atau sesuai dengan
Prosedur Penyebaran dan Legitimasi Arahan Aceh
o Mempercepat aktivasi KODAL DARURAT
o Memberikan laporan kepada KODAL DARURAT terkait
pelaksanaan tugas sebagai KODAL DARURAT Sementara.
o Memberikan rekomendasi arahan dari hasil analisis Peringatan
Dini II dan seterusnya dari BMKG kepada KODAL DARURAT

4. Komando dan Pengendali Tanggap Darurat


Bencana
 Ditetapkan oleh KODAL ACEH berdasarkan rekomendasi dari
KODAL DARURAT dan ditetapkan bersamaan dengan penetapan
status bencana.
 Jenjang Kodal untuk seluruh operasi kedaruratan Aceh untuk bencana
tsunami.
 Tugas dan Wewenang :
o Mengelola upaya penanganan darurat bencana tsunami Aceh
sesuai dengan Prosedur Penanganan Darurat Aceh
o Memberikan instruksi langsung kepada institusi terkait
penanggulangan bencana pada masa darurat yang tergabung
dalam Kelompok Satuan Tugas.
o Mendata, Merencanakan dan Memobilisasi seluruh sumberdaya
yang dibutuhkan untuk masa darurat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan sesuai prosedur dan mekanisme yang
berlaku
o Menggunakan Dana Darurat Aceh sesuai dengan
peruntukkannya berdasarkan otorisasi yang diberikan oleh
KODAL DARURAT
o Meminta laporan KODAL LAPANGAN terkait kondisi terkini secara
langsung
o Memberikan laporan berkala kepada KODAL DARURAT

5. Komando Dan Pengendali Lapangan


 Melekat kepada KODAL DARURAT tingkat Kabupaten/Kota yang terkena
bencana.
 Jenjang Kodal untuk operasi darurat yang diperbantukan untuk
mengkoordinir penanganan darurat bencana dibawah KODAL
TANGGAP DARURAT BENCANA di kabupaten/kota.
 Tugas dan Wewenang :
o Mengelola upaya penanganan darurat bencana tsunami Aceh
berdasarkan arahan dari KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA
o Mengelola pencapaian kerja kelompok Satuan Tugas yang ada
di kabupaten/kota sesuai dengan target yang ditentukan
berdasarkan arahan KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA dan/atau rencana kesiapsiagaan kabupaten/kota
bersangkutan.
o Mendata, Merencanakan dan Memobilisasi seluruh sumberdaya
yang dibutuhkan untuk masa darurat sesuai instruksi dari
KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA yang nantinya
dapat dipertanggungjawabkan sesuai prosedur dan mekanisme
yang berlaku
o Menggunakan Dana Darurat yang dimiliki oleh kabupaten/kota
sesuai dengan peruntukkannya berdasarkan otorisasi yang
diberikan oleh KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA
dan/atau pimpinan kabupaten/kota bersangkutan
o Meminta laporan kelompok satuan tugas terkait kondisi terkini secara
langsung
o Memberikan laporan berkala kepada KODAL TANGGAP DARURAT
BENCANA
o Berkomunikasi dan berkonsultasi langsung kepada KODAL
TANGGAP DARURAT BENCANA dan/atau KODAL
DARURAT

B. RANTAI KODAL
Rantai ini digunakan bila salah seorang dari Kodal Masa Siaga dan Darurat tidak
dapat dihubungi atau berhalangan tetap. Rantai dibuat 7 (tujuh) lapis.
1. Metode Penggunaan Rantai KODAL :
 Digunakan secara berurut;
 Satu Rantai Kodal dinyatakan tidak dapat dihubungi atau
berhalangan tetap bila rantai tersebut tidak memberikan respon
setelah 3 kali panggilan dengan menggunakan minimal 2 moda
komunikasi.

2. Rantai KODAL ACEH; berurutan adalah :


a. Gubernur
b. Pangdam Sultan Iskandar Muda
c. Kapolda
d. DanLanud Sultan Iskandar Muda
e. Wakil Gubernur
f. DanLanal Sabang
g. Ka. DPRA

3. Rantai KODAL DARURAT; berurutan adalah :


a. Ka. BPBD (ex. Officio Sekda)
b. Kalak BPBD
c. Asisten II (Kesra)
d. Kadis Sosial
e. Kadis Kesehatan
f. Ka. Satpol PP
g. Kaban Kesbang

4. Rantai KODAL PERINGATAN DINI; berurutan adalah :


a. Ka. Pusat Data dan Informasi Pusdalops Aceh
b. Ka. Bid Kesiapsiagaan BPBA
c. Manajer Piket Pusdalops
d. Ka. Seksi Siaga BPBA
e. Ka. Ruangan Pusdalops
f. Operator Informasi Pusdalops
g. Operator Aksi Pusdalops
Catatan : Bila Pusdalops PB Aceh lumpuh, maka KODAL
PERINGATAN DINI langsung menggunakan Rantai
KODAL Pusdalops TNI KODAM Iskandar Muda atau
Pusdalops Kepolisian Daerah Aceh tergantung mana yang
aktif sesuai dengan prosedur BMKG UPT.

5. Rantai KODAL TANGGAP DARURAT BENCANA; rekomendasi khusus kepada


:
a. Kasdam Iskandar Muda
b. Wakapolda Aceh
c. Kalak BPBA

6. Rantai KODAL LAPANGAN; sama dengan Rantai KODAL Darurat tingkat


kabupaten/kota

Anda mungkin juga menyukai