Disusun oleh :
FUAD MAULANA
2019310008
Untuk mendapatkan kapal yang baik maka diperlukan juga perencanaan yang baik sehingga
kapal rancagan yang buat dapat bekerja secara optimum sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
data ukuran utama yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Kapal Multi-Purpose Supply Vessel memiliki 2 mesin penggerak utama dan 3 mesin bantu
dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Main Generator
Merk : Wärtsilä
Type : W32 Genset
Unit : 2 Unit
Daya : 3840 KW
Configuration : 7 Cylinder
Stroke : 400 mm
Cylinder bore : 320 mm
Speed : 720 rpm
SFOC : 174 g/KWH
P×L×T : 9391mm × 2690mm × 2345 mm
Tahun Xi Proyeksi
2021 4 7506.181
2022 5 8434.279
2023 6 9362.376
2024 7 10290.474
2025 8 11218.571
2026 9 12146.669
2027 10 13074.766
2028 11 14002.864
2029 12 14930.961
2030 13 15859.059
2031 14 16787.156
2032 15 17715.254
2033 16 18643.351
2034 17 19571.448
2035 18 20499.546
2036 19 21427.643
2037 20 22355.741
2038 21 23283.838
2039 22 24211.936
2040 23 25140.033
Sumber : Perhitungan Pribadi
2.8.DATA GRAFIK SUPPLY KEBUTUHAN OFFSHORE
Berikut ini adalah Grafik dari pyoyeksi dari Supply kebutuhan Offshore untuk 20 tahun
kedepan:
PROYEKSI (TON)
30000.000
25000.000
20000.000
15000.000
10000.000
5000.000
0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Proyeksi (Ton)
3.1.RUTE PELAYARAN
Berdasarkan perecanaan yang telah dibuat kapal rancangan akan memiliki rute pelayaran sejauh
291,117 Nautical Mil. Berangkat dari lamongan shorebase,jawa timur menuju ke Blok Offshore
Nort West Java dengan waktu tempuh ± 1 hari perjalanan.kapal rancangan akan membawa
kebutuhan Offshore berupa bahan makanan dan pipa untuk kebutuhan Oprasional Rig serta
menjalan tugas dalam perbaikan Offshore
3.2.DATA PELABUHAN
Pelabuhan yang digunakan adalah Lamongan Shorebase, Jawa Timur yang memiliki fasilitas
sebagai berikut :
Nama pelabuhan : Lamongan Shorebase
Letak : Kabupaten Lamongan
Pengelola : PT. Lamongan Integrated Shorebase
Letak geografis : 112o25’08.11” BT dan 6o52’42.16” LS
Luas wilayah : 104 Ha
Kedalaman pelabuhan : 6 – 9 mLWs
Fasilitas Pelabuhan :
Jetty 1 :
Draft Jetty = 6 mLWS
Dimension Jetty = 250 m x 50 m
Jetty Capacity = 4 Supply Vessel
Jetty 2 :
Draft Jetty = 9 mLWS
Dimension jetty = 120 m x 20 m
Capacity Jetty = Vessel 10000 DWT
Area maneuver kapal :
Draft = 11 mLWS
Diameter area = 500 m
Other Facilities :
Warehouse Area = 150,000 m2
Open Yard Area = 340,000 m2
Mud tank capacity = 1000 Sq m
Fresh water tank capacity = 70 Ton per hour
Transhipment
Forklift:
Crane Unit = 26 Unit
Capacity = 1,6 Ton, 3 Ton, 5 Ton, 7 Ton
Work time = 24 Hour
Crane
Crane unit = 12 Unit
Capacity = 45 Ton, 50 Ton, 70 Ton, 100 Ton, 120 Ton
Work time = 24 Hour
Gambar 3.2 : Layout Lamongan Shore Base
Sumber : Google Picture
3.3.SISTEM ANGKUTAN
Berikut ini adalah sistem angkutan yang akan digunakan kapal rancangan untuk proses Supply
barang dan kebutuhan Offshore :
Trip
Lamongan Shorebase – Offshore Nort West Java
SIMULASI ANGKUTAN
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8
kapal 1 kapal 2
Dimana:
N = Jangka waktu pinjaman adalah 20 tahun Modal pinjaman dihitung 65%
dari harga kapal. Tingkat bunga didasarkan atas tingkat harga yang berlaku
umum.
c. Biaya Asuransi.
Dalam sebuah pelayaran dan pembangunan kapal tentulah akan menimbulkan
resiko yang berbeda-beda meskipun telah diterapkan standar pengerjaan K3 (
Kesehatan, Keselamatan Kerja ). Berdasarkan hal itulah suatu kapal perlu
didaftarkan ke polis asuransi dengan asumsi bila dikemudian hari terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan. Adapun Besarnya premi yang harus dibayarkan untuk
sebuah kapal per tahun adalah 1,5% dari harga kapal .
Dimana :
PbME = Mesin Utama
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
bME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar 182 g/kWh
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
Vs = Kecepatan (Knots)
ζ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
b. Berat Bahan Bakar Selama Di Pelabuhan.
Selama kapal berada dipelabuhan, kapal hanya menggunakan mesin
pendukung sedangkan mesin utama mati. Hal ini dikarenakan proses
berlabuhnya kapal menggunakan bantuan dari kapal – kapal tug boat.
Penggunaan mesin bantuk hanya untuk pembangkit listrik, pendingin
ruangan, dan peralatan yang memerlukan listrik ataupun pompa-pompa air.
WDO2 = [(𝐏𝐛𝐀𝐄 𝐱 𝐛𝐌𝐄 )]x Wp x 𝟏𝟎−𝟔 x ζ
Dimana :
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
Vs = Kecepatan (Knots)
ζ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
Wp = Waktu di pelabuhan (Jam)
Biaya bahan bakar pertahun (BB) adalah total konsumsi bahan bakar
per tahun (KB) dikali dengan harga bahan bakar diesel (HB).
BB = HB x KB
2. Biaya Pelumas.
Pemakaian lumas adalah untuk penggantian secara periodik atau jarak
pelayaran untuk pemeliharaan terhadap mesin-mesin. Jumlah kebutuhan
minyak plumas tergantung dari jenis dan besarnya tenaga penggerak.
Jangka waktu penggantian biasanya berdasarkan waktu atau jam kerja
mesin-mesin itu merata terhadap umur teknis kapal 25 tahun, dan nilai
sisa kapal diperhitungkan sama dengan nol. Menurut Poelsh besarnya
konsumsi minyak pelumas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
- Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating Oil
(WLO1 ) dapat dihitung dengan persamaan :
𝐖𝐋𝐎 = 0.04 x WDO1
Dimana:
Zfw = Konsumsi air minum + air cuci dan mandi kg/orang/hari
P = Jumlah ABK
t = Waktu Round Trip
Biaya pemakaian air tawar dihitung dengan mengalikan jumlah air tawar
yang digunakan (W) selama setahun di kalikan dengan harga air berdasarkan
harga air tawar saat ini. Jadi rumus yang digunakan yaitu:
BAT = (Wop + Wop + Wfw) BATPB
Dimana:
BATPB = Harga air perton (Rp)
a. Biaya Labuh.
Biaya yang dikeluarkan sema kapal berlabuh baik ketika melakukan
kegiatan bongkar muat ataupun kunjungan. Besarnya biaya ini tergantung
pada GRT kapal dan lamanya waktu kedatangan kapal hingga berangkat
meninggalkan pelabuhan tersebut. Besarnya biaya labuh biasanya ditentukan
oleh kebijakan masing-masing pelabuhan .
UL = WL x tarif labuh x frekuensi
Di mana:
UL = biaya labuh
WL = waktu labuh kapal
b. Biaya Pandu.
Merupakan biaya pada saat kapal memasuki wilayah pelabuhan perlu
dituntun oleh kapal tug boat untuk dapat bersandar di dermaga. Dan
dilakukan sebagai penunjuk arah ketika memasuki wilayah pelabuhan,
dihitung berdasarkan ukuran kapal yang dipandu dalam Gross Tonnage (GT)
dengan satuan GT per gerakan dikaitkan dengan jarak pemanduan dan
tingkat resiko dengan rumusan:
(( GT × tarif variabel) + tarif tetap) × gerakan
c. Biaya Penundaan.
Dihitumng berdasarkan ukuran kapal yang ditunda dalam Gross Tonnage
(GT) dengan satuan GT per jam dengan rumusan:
((GT × tarif variable) + tarif tetap) × jam
d. Biaya Tambat
Biaya yang dikeluarkan pada saat kapal tambat di dermaga selama jangka
waktu tertentu. Besarnya biaya ini tergantung pada GRT per etmal ( satu hari
satu malam / 24 jam ). Perhitungan etmal adalah waktu kapal kurang dari 6
jam dihitung sebagai ¼ etmal, waktu tambat 6-12 jam di hitung sebagai ½
etmal,
UT = WT x Tarif tambat /etmal x freq
Di mana:
WT = waktu tambat kapal (etmal)
Biaya Reparasi.
Biaya Reparasi, mrupakan biaya yang muncul dari perawatan
kapal, baik Maintenance, dan Supply (RMS). Biaya ini sangatlah
diperluka guna menunjang kemampuan kapal dalam berlayar. Yang
termasuk maintenance dan perlengkapan meliputi geladak, alat-alat
mekanik bongkar muat kapal, suku cadang, investasi kerja yang
digunakan kapal.
Sedangkan yang tergolong supply adalah biaya barang-barang
konsumsi di kapal tidak termasuk bahan bakar, air tawar, dan minyak
lumas. Sebagai jaminan keselamatan, reparasi kapal ferry wajib
dilaksanakan setiap tahun di atas dok. Sedangkan kapal-kapal seperti
tanker dan cargo deseuaikan dengan tingkat kerusakan atau umumnya
harus naik dok setiap 2 – 3 tahun sekali. Biaya reparasi ini meningkat dari
tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan umur kapal.
4.2. COST
Gaji & Tunjangan ABK.
Biaya Per Tahun
No. Jabatan Gaji Pokok
Tunjangan Premi Layar
1 Captain 32.000.000 48.000.000 2.200.000
2 Chief Officer 28.000.000 42.000.000 1.900.000
3 Second Officer 27.000.000 40.500.000 1.700.000
4 Third Officer 24.000.000 36.000.000 1.700.000
5 Chief Engineer 21.000.000 31.500.000 2.100.000
6 Second Engineer 18.000.000 27.000.000 1.700.000
7 Third Engineer 15.000.000 22.500.000 1.700.000
8 Pump Man 8.000.000 12.000.000 1.400.000
9 Operator Radio 5.500.000 8.250.000 1.200.000
10 Juru Mudi 5.500.000 8.250.000 1.200.000
11 Juru Las 5.500.000 8.250.000 1.200.000
12 Electrician 6.500.000 9.750.000 1.400.000
13 ABK 6.000.000 9.000.000 1.100.000
Biaya Makan ABK.
Biaya Makan ( Rp )
No. Jabatan
Hari Bulan Tahun
1 Captain 105.000 3.150.000 37.800.000
2 Chief Officer 105.000 3.150.000 37.800.000
3 Second Officer 80.000 2.400.000 28.800.000
4 Third Officer 80.000 2.400.000 28.800.000
5 Chief Engineer 105.000 3.150.000 37.800.000
6 Second Engineer 80.000 2.400.000 28.800.000
7 Third Engineer 80.000 2.400.000 28.800.000
8 Pump Man 80.000 2.400.000 28.800.000
9 Operator Radio 80.000 2.400.000 28.800.000
10 Juru Mudi 80.000 2.400.000 28.800.000
11 Juru Las 80.000 2.400.000 28.800.000
12 Electrician 80.000 2.400.000 28.800.000
13 ABK 80.000 2.400.000 28.800.000