Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TRANSPORTASI LAUT DAN KEPLABUHANAN

MULTI-PURPOSE SUPPLY VESSEL


2 X 3800 HP

Disusun oleh :
FUAD MAULANA
2019310008

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2021
BAB II
PERENCANAAN AWAL
2.1.DATA AWAL PERENCANAAN

Untuk mendapatkan kapal yang baik maka diperlukan juga perencanaan yang baik sehingga
kapal rancagan yang buat dapat bekerja secara optimum sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
data ukuran utama yang diperlukan adalah sebagai berikut :

 Jenis kapal = Multi-Purpose Supply Vessel


 Daya mesin = 2 × 3800 HP
 Radius Pelayaran = Lamongan shorebase – Offshore North West Java (ONWJ)
(± 291,117 Mil laut)
 Speed = 12 Knots
 Klasifikasi = Lloyd’s Register (LR)
2.2.UKURAN POKOK

Ukuran utama dari kapal rancangan adalah sebagai berikut :

 Length Over All (LOA) = 85,59 m


 Length Between Perpendicular (LBP) = 82,90 m
 Length Water Line (LWL) = 84,60 m
 Breadth Moulded (B mld) = 21,30 m
 Height Moulded (H mld) = 8,40 m
 Draft Moulded (T mld) = 6,00 m
 Freeboard (f) = 2,40 m
 Coefficient Block (CB) = 0,740
 Coefficient Midship (CM) = 0,989
 Coefficient Waterline (Cw) = 0,815
 Coefficient Prismatic (CP) = 0,748
 Displacement () = 8036,019 Ton
 Volume Displacement () = 7840,018 m3
 Velocity Speed (Vs) = 12 Knots
 Longitudinal Center Of Buoyancy (LCB) = 0,953 m (di depan .)
2.3.DATA MESIN PENGGERAK

Kapal Multi-Purpose Supply Vessel memiliki 2 mesin penggerak utama dan 3 mesin bantu
dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Main Generator
 Merk : Wärtsilä
 Type : W32 Genset
 Unit : 2 Unit
 Daya : 3840 KW
 Configuration : 7 Cylinder
 Stroke : 400 mm
 Cylinder bore : 320 mm
 Speed : 720 rpm
 SFOC : 174 g/KWH
 P×L×T : 9391mm × 2690mm × 2345 mm

Gambar 2.3.1 : W32 Genset


Sumber : Wärtsilä catalogue
2. Auxiliary Generator
 Merk : Yanmar
 Type : 6N165L-EW
 Daya : 400 KW (536 KW)
 Configuration : 7 Cylinder
 Stroke : 200 mm
 Cylinder bore : 160 mm
 Speed : 100 rpm
 SFOC : 192 g/KWh
 P×L×T : 3097 mm × 1265 mm × 1983 mm
Gambar 2.3.2 : 6N165L-EW Genset
Sumber : Yanmar catalogue

2.4.RUTE PELAYARAN KAPAL RANCANGAN


Kapal ini digunakan untuk menunjang kebutuhan offshore dari Lamongan Shorebase menuju
blok Offshore North West Java di lepas pantai Karawang.Dengan jarak tempuh sebesar 291,117
Nautical Mile (NM)

Gambar 2.4 : Rute pelayaran


Sumber : Google Maps
2.5.DATA PERMINTAAN YANG TEREALISASI
untuk dapat melakukan perhitungan proyeksi supply kebutuhan offshore , dibutuhkan data
kebutuhan dari beberapa tahun kebelakang yang sudah terealisasi. Berikut ini adalah data
kebutuhan dari Offshore yang telah tersupply ke Rig di wilayah Offshore North West Java selama
7 tahun kebelakang.
No Tahun Kebutuhan Offshore (TON)
1 2014 970.711
2 2015 1932.080
3 2016 2881.342
4 2017 3828.381
5 2018 4754.527
6 2019 5678.663
7 2020 6510.837
Sumber : Google
Dari table diatas dari tahun 2014 hingga tahun 2020 dapat dikatakan bahwa kegiatan supply
kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pengobaran minyak dan gas di wilayah
Offshore North West Java mengalami peningkatan

2.6.DATA PERMINTAAN YANG TEREALISASI


Berikut ini adalah perhitungan untuk demand yang terealisasi selama 7 tahun kebelakang
Tahun Xi Yi XY x^2
2014 -3 970.711 -2912.133 9
2015 -2 1932.080 -3864.16 4
2016 -1 2881.342 -2881.342 1
2017 0 3828.381 0 0
2018 1 4754.527 4754.527 1
2019 2 5678.663 11357.326 4
2020 3 6510.837 19532.511 9
JUMLAH 0 26556.541 25986.729 28
Sumber : Perhitungan Pribadi

2.7.PROYEKSI KEBUTUHAN DARI TAHUN 2021-2040

Tahun Xi Proyeksi
2021 4 7506.181
2022 5 8434.279
2023 6 9362.376
2024 7 10290.474
2025 8 11218.571
2026 9 12146.669
2027 10 13074.766
2028 11 14002.864
2029 12 14930.961
2030 13 15859.059
2031 14 16787.156
2032 15 17715.254
2033 16 18643.351
2034 17 19571.448
2035 18 20499.546
2036 19 21427.643
2037 20 22355.741
2038 21 23283.838
2039 22 24211.936
2040 23 25140.033
Sumber : Perhitungan Pribadi
2.8.DATA GRAFIK SUPPLY KEBUTUHAN OFFSHORE
Berikut ini adalah Grafik dari pyoyeksi dari Supply kebutuhan Offshore untuk 20 tahun
kedepan:

PROYEKSI (TON)
30000.000

25000.000

20000.000

15000.000

10000.000

5000.000

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Proyeksi (Ton)

Grafik 2.8 : Proyeksi Supply


Sumber : Perhitungan Pribadi
BAB III
RUTE DAN OPSIONAL ANGKUTAN

3.1.RUTE PELAYARAN
Berdasarkan perecanaan yang telah dibuat kapal rancangan akan memiliki rute pelayaran sejauh
291,117 Nautical Mil. Berangkat dari lamongan shorebase,jawa timur menuju ke Blok Offshore
Nort West Java dengan waktu tempuh ± 1 hari perjalanan.kapal rancangan akan membawa
kebutuhan Offshore berupa bahan makanan dan pipa untuk kebutuhan Oprasional Rig serta
menjalan tugas dalam perbaikan Offshore

Gambar 3.1: Rute Pelayaran


Sumber : Google Maps

3.2.DATA PELABUHAN
Pelabuhan yang digunakan adalah Lamongan Shorebase, Jawa Timur yang memiliki fasilitas
sebagai berikut :
 Nama pelabuhan : Lamongan Shorebase
 Letak : Kabupaten Lamongan
 Pengelola : PT. Lamongan Integrated Shorebase
 Letak geografis : 112o25’08.11” BT dan 6o52’42.16” LS
 Luas wilayah : 104 Ha
 Kedalaman pelabuhan : 6 – 9 mLWs
 Fasilitas Pelabuhan :
Jetty 1 :
 Draft Jetty = 6 mLWS
 Dimension Jetty = 250 m x 50 m
 Jetty Capacity = 4 Supply Vessel
Jetty 2 :
 Draft Jetty = 9 mLWS
 Dimension jetty = 120 m x 20 m
 Capacity Jetty = Vessel 10000 DWT
Area maneuver kapal :
 Draft = 11 mLWS
 Diameter area = 500 m
Other Facilities :
 Warehouse Area = 150,000 m2
 Open Yard Area = 340,000 m2
 Mud tank capacity = 1000 Sq m
 Fresh water tank capacity = 70 Ton per hour
 Transhipment
Forklift:
 Crane Unit = 26 Unit
 Capacity = 1,6 Ton, 3 Ton, 5 Ton, 7 Ton
 Work time = 24 Hour
Crane
 Crane unit = 12 Unit
 Capacity = 45 Ton, 50 Ton, 70 Ton, 100 Ton, 120 Ton
 Work time = 24 Hour
Gambar 3.2 : Layout Lamongan Shore Base
Sumber : Google Picture
3.3.SISTEM ANGKUTAN
Berikut ini adalah sistem angkutan yang akan digunakan kapal rancangan untuk proses Supply
barang dan kebutuhan Offshore :

Peralatan dan barang kebutuhan Peralatan dan barang dimasukan kedalam


Offshore disimpan di dalam Shorebase kapal menggunakan crane kapal

Kapal sampai pada Offshore tujuan dan


Kapal melakukan pelayaran ke
melakukan proses bongkar muat
Offshore tunjuan
3.4.SIMULASI ANGKUTAN
1. Trip schedule
Trip Schedule Menunjukkan berapa lama kapal Multi-Purpose Supply Vessel menghabiskan
waktu dari shore menuju ke block Offshore North West Java , menampilkan setiap kegiatan
yang dilakukan kapal dengan durasi beserta real time yang akan memudahkan pengelola
mengatur jadwal keberangkatan kapal sesuai permintaan Supply yang di butuhkan Offshore.
Trip schedule dari kapal Multi-Purpose Supply Vessel adalah sebagai berikut :

Trip
Lamongan Shorebase – Offshore Nort West Java

No Nama Kegiatan Lama Waktu Real Time Tanggal


1 Pengisian bahan bakar dan air
0,75 jam 05.00 – 05.45 16 Maret
tawar kedalam kapal
2 Loading barang dari Shorebase
2 jam 05.45 – 07.45 16 Maret
ke atas kapal
3 Kapal melakukan maneuvering
0,25 jam 07.45 – 08.00 16 Maret
menjauhi Jetty
4 kapal keluar dari Shorebase 0,50 jam 08.00 – 8.30 16 Maret
5 Kapal melakukan perjalan ke
24,25 jam 08.30-08.45 16 Maret – 17 Maret
Offshore tujuan
6 Kapal melakukan maneuvering
0.25 jam 08.45 – 09.00 17 Maret
untuk mendekati Offshore
7 Kapal melakukan proses
2 jam 09.00 – 11.00 17 Maret
Loading Offloading di Offshore
8 Kapal melakukan maneuvering
0.25 jam 11.00 – 11.15 17 Maret
menjauhi Offshore
9 Kapal melakukan perjalan
24.25 jam 11.15 – 11.30 17 Maret – 18 Maret
kembali ke Shorebase
10 Kapal masuk ke dalam
0.50 jam 11.30 – 12.00 18 Maret
pelabuhan
11 Kapal melakukan maneuvering
0.25 jam 12.00 – 12.15 18 Maret
Mendekati jetty
12 Kapal melakukan Offloading
2 jam 12.15 – 14.15 18 Maret
barang di Shorebase
Tabel 3.4.1 : Table Trip Schedule
Sumber : Perhitungan Pribadi
2. Data Kebutuhan Kapal
untuk dapat memenuhi proyeksi yang terus meningkat dibutuhkan jumlah armada kapal yang
sesuai. Berikut data kebutuhan jumlah armada yang diperlukan :

 Deck carrying load = 1158,851 Ton


 Permintaan kebutuhan = 25140,033 Ton / Tahun (2040)
 Kebutuhan perbulan = 2095,002 Ton
 Waktu pelayaran = ± 3 hari
 Jumlah kebutuhan armada kapal = 2 kapal

3. Grafik Simulasi Angkutan


Berikut adalah grafik dari hasil simulasi angkutan untuk 2 armada kapal :

SIMULASI ANGKUTAN
30

25

20

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8

kapal 1 kapal 2

Grafik 3.4.3 : Simulasi Angkutan


Sumber : Perhitungan Pribadi
BAB IV
DATA ESTIMASI BIAYA
4.1. BIAYA-BIAYA.
Biaya – biaya adalah banyaknya pengeluaran yang diperlukan mulai dari dana investasi,
operasional kapal saat berlayar maupun berlabuh. Biaya tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
a. Biaya tetap dan biaya variabel, merupakan biaya yang dijadikan acuan dalam klasifikasi
unsur perubahan yang terjadi pada tingkat operasi/produksi. Pada saat produksi terdapat biaya
yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi .
b. Biaya langsung dan tidak langsung, acuan yang digunakan untuk biaya ini ditentukan dari
segi operasinal. Apakah suatu unsur biaya ini terlibat secara langsung atau tidak dalam proses
produksi .
Dalam hal ini bila kita menggunakan acuan biaya tetap & biaya variabel yang disesuaikan dengan
operasional, maka akan diperoleh biaya operasional yang sesuai dengan bagan RFR ( Required
Freight Rates ). Maka akan didapat :
4.1.1. Biaya Langsung.
merupakan biaya yang muncul dan telah ada sejak kapal mulai dirancang hingga kapal
mulai lakukan sebuah pelayaran. Yang tergolong jenis biaya ini adalah :
1. Biaya tetap.
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor PM 66
Tahun 2019 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif
Angkutan Penyeberangan pada Lampiran II, biaya tetap terdiri dari:
a. Biaya Penyusutan Kapal ( Depresiasi ).
Biaya ini muncul karena dalam pembangunan kapal dilapangan harga sebuah
kapal akan mengalama efiseiensi dengan harga ketika dirancang. Biaya penyusutan
ini dapat dihitung dengan:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢
BPK = 𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛

Harga kapal didasarkan atas:


a) Nilai perolehan.
b) Harga pasar.
c) Harga hasil evaluasi.
d) Harga kapal per-GT.
e) Nilai Residu 5% dari harga kapal.
f) Masa penyusutan 25 tahun untuk kapal baru dan 20 tahun untuk kapal bekas.

b. Biaya Bunga Modal.


𝑁+1 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
(65% 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙)(𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 )
2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
BBM = 𝑁

Dimana:
N = Jangka waktu pinjaman adalah 20 tahun Modal pinjaman dihitung 65%
dari harga kapal. Tingkat bunga didasarkan atas tingkat harga yang berlaku
umum.

c. Biaya Asuransi.
Dalam sebuah pelayaran dan pembangunan kapal tentulah akan menimbulkan
resiko yang berbeda-beda meskipun telah diterapkan standar pengerjaan K3 (
Kesehatan, Keselamatan Kerja ). Berdasarkan hal itulah suatu kapal perlu
didaftarkan ke polis asuransi dengan asumsi bila dikemudian hari terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan. Adapun Besarnya premi yang harus dibayarkan untuk
sebuah kapal per tahun adalah 1,5% dari harga kapal .

d. Biaya Anak Buah Kapal ( ABK ).


Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor
PM 66 Tahun 2019 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan
Tarif Angkutan Penyeberangan pada Lampiran II , biaya anak buah kapal, terdiri
dari:
a. Nahkoda.
b. Perwira.
c. Bintara.
d. Kelasi, terdiri dari:
1. Gaji Upah.
Gaji rata-rata / orang / bulan x Jumlah ABK x 12 bulan
2. Tunjangan.
Tunjangan rata-rata ABK / Orang / Tahun, terdiri dari:
3. Makan.
Uang makan/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12 bulan
4. Premi Layar.
Premi Layar/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12 bulan
5. Kesehatan.
Tunjangan Kesehatan/orang/bulan x Jumlah ABK x 12 bulan
6. Pakaian Dinas
2 (dua) Stel / Orang / Tahun
7. BPJS Ketenagakerjaan
5% x Gaji ABK
8. Tunjangan Hari Raya
Diberikan 1(satu) bulan gaji

2. Biaya tidak Tetap


Biaya tidak tetap pun juga sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia nomor PM 66 Tahun 2019 tentang Mekanisme Penetapan dan
Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan pada Lampiran II, terdiri
dari; 1. Biaya bahan bakar minyak; 2. Biaya pelumas; 3. Biaya air tawar; 5. Biaya
kapal di pelabuhan
1. Biaya Bahan Bakar
Pemakaaian bahan bakar dalam sebuah kapal umumnya terbagi menjadi
dua disesuaikan dengan jenis kapal. Berikut penghitungan biaya
penggunaan bahan bakar :
a. Biaya Bahan Bakar Selama Berlayar.
Penggunaan bahan bakar pada sebuah kapal dapat kita hitung melalui
besarnya nilai HP ( Horse Power ) atau daya yang muncul pada mesin
penggerak kapal. Pada saat kapal berlayar mesin yang dihidupkan adalah
mesin utama ( Main Engine ) dan mesin pendukung ( Auxulary Engine ).
Menurut Poelsh besarnya konsumsi bahan bakar minyak dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut :
𝐒
WDO 1 = [(𝐏𝐛𝐌𝐄 𝐱 𝐛𝐌𝐄 ) + (𝐏𝐛𝐀𝐄 𝐱 𝐛𝐌𝐄 )]x 𝐕𝐬 x 𝟏𝟎−𝟔 x ζ

Dimana :
PbME = Mesin Utama
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
bME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar 182 g/kWh
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
Vs = Kecepatan (Knots)
ζ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
b. Berat Bahan Bakar Selama Di Pelabuhan.
Selama kapal berada dipelabuhan, kapal hanya menggunakan mesin
pendukung sedangkan mesin utama mati. Hal ini dikarenakan proses
berlabuhnya kapal menggunakan bantuan dari kapal – kapal tug boat.
Penggunaan mesin bantuk hanya untuk pembangkit listrik, pendingin
ruangan, dan peralatan yang memerlukan listrik ataupun pompa-pompa air.
WDO2 = [(𝐏𝐛𝐀𝐄 𝐱 𝐛𝐌𝐄 )]x Wp x 𝟏𝟎−𝟔 x ζ
Dimana :
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
Vs = Kecepatan (Knots)
ζ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
Wp = Waktu di pelabuhan (Jam)
Biaya bahan bakar pertahun (BB) adalah total konsumsi bahan bakar
per tahun (KB) dikali dengan harga bahan bakar diesel (HB).
BB = HB x KB
2. Biaya Pelumas.
Pemakaian lumas adalah untuk penggantian secara periodik atau jarak
pelayaran untuk pemeliharaan terhadap mesin-mesin. Jumlah kebutuhan
minyak plumas tergantung dari jenis dan besarnya tenaga penggerak.
Jangka waktu penggantian biasanya berdasarkan waktu atau jam kerja
mesin-mesin itu merata terhadap umur teknis kapal 25 tahun, dan nilai
sisa kapal diperhitungkan sama dengan nol. Menurut Poelsh besarnya
konsumsi minyak pelumas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
- Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating Oil
(WLO1 ) dapat dihitung dengan persamaan :
𝐖𝐋𝐎 = 0.04 x WDO1

Biaya minyak pelumas pertahun (BL) adalah jumlah pemakaian


minyak pelumas pertahun (ML) dikali harga minyak pelumas (HL).
BL = HL x ML
3. Biaya Air Tawar.
Pemakaian air tawar pada kapal adalah untuk pendingin mesin utama,
mesin bantu dan untuk konsumsi, mandi dan mencuci. Menurut Poehls besarnya
konsumsi air tawar dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:

- Air tawar untuk pendingin mesin utama


Wop = Pbme x me x S/V x 10-3
Dimana:
me = besarnya air untuk boiler (ketel uap) = 0,14 kg/Kwh

- Air tawar untuk pendingin mesin bantu


Wop' = Pae x me x S/V x 10-3

- Air tawar untuk konsumsi dan mandi


Untuk air minum (1 – 5 kg/orang/hari)
Untuk air cuci dan mandi (100 kg/orang/hari)
Ada pun persamaannya sebagai berikut:
Wfw = P x Z x t *10-3

Dimana:
Zfw = Konsumsi air minum + air cuci dan mandi kg/orang/hari
P = Jumlah ABK
t = Waktu Round Trip

Biaya pemakaian air tawar dihitung dengan mengalikan jumlah air tawar
yang digunakan (W) selama setahun di kalikan dengan harga air berdasarkan
harga air tawar saat ini. Jadi rumus yang digunakan yaitu:
BAT = (Wop + Wop + Wfw) BATPB
Dimana:
BATPB = Harga air perton (Rp)

4. Biaya Kapal di Pelabuhan.


Biaya kapal selama dipelabuhan ini telah ditentukan dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Nomor PM 121 tahun 2018, tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 72 Tahun 2017
Tentang Jenis, Struktur, Golongan dan Mekanisme Penetapan Tarif Jasa
Kepelabuhanan, pada Pasal 9 biaya ini terdiri dari:

a. Biaya Labuh.
Biaya yang dikeluarkan sema kapal berlabuh baik ketika melakukan
kegiatan bongkar muat ataupun kunjungan. Besarnya biaya ini tergantung
pada GRT kapal dan lamanya waktu kedatangan kapal hingga berangkat
meninggalkan pelabuhan tersebut. Besarnya biaya labuh biasanya ditentukan
oleh kebijakan masing-masing pelabuhan .
UL = WL x tarif labuh x frekuensi
Di mana:
UL = biaya labuh
WL = waktu labuh kapal

b. Biaya Pandu.
Merupakan biaya pada saat kapal memasuki wilayah pelabuhan perlu
dituntun oleh kapal tug boat untuk dapat bersandar di dermaga. Dan
dilakukan sebagai penunjuk arah ketika memasuki wilayah pelabuhan,
dihitung berdasarkan ukuran kapal yang dipandu dalam Gross Tonnage (GT)
dengan satuan GT per gerakan dikaitkan dengan jarak pemanduan dan
tingkat resiko dengan rumusan:
(( GT × tarif variabel) + tarif tetap) × gerakan

c. Biaya Penundaan.
Dihitumng berdasarkan ukuran kapal yang ditunda dalam Gross Tonnage
(GT) dengan satuan GT per jam dengan rumusan:
((GT × tarif variable) + tarif tetap) × jam

d. Biaya Tambat
Biaya yang dikeluarkan pada saat kapal tambat di dermaga selama jangka
waktu tertentu. Besarnya biaya ini tergantung pada GRT per etmal ( satu hari
satu malam / 24 jam ). Perhitungan etmal adalah waktu kapal kurang dari 6
jam dihitung sebagai ¼ etmal, waktu tambat 6-12 jam di hitung sebagai ½
etmal,
UT = WT x Tarif tambat /etmal x freq
Di mana:
WT = waktu tambat kapal (etmal)

 Biaya Reparasi.
Biaya Reparasi, mrupakan biaya yang muncul dari perawatan
kapal, baik Maintenance, dan Supply (RMS). Biaya ini sangatlah
diperluka guna menunjang kemampuan kapal dalam berlayar. Yang
termasuk maintenance dan perlengkapan meliputi geladak, alat-alat
mekanik bongkar muat kapal, suku cadang, investasi kerja yang
digunakan kapal.
Sedangkan yang tergolong supply adalah biaya barang-barang
konsumsi di kapal tidak termasuk bahan bakar, air tawar, dan minyak
lumas. Sebagai jaminan keselamatan, reparasi kapal ferry wajib
dilaksanakan setiap tahun di atas dok. Sedangkan kapal-kapal seperti
tanker dan cargo deseuaikan dengan tingkat kerusakan atau umumnya
harus naik dok setiap 2 – 3 tahun sekali. Biaya reparasi ini meningkat dari
tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan umur kapal.

 Biaya Bongkar – Muat

Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa bongkar muat


dipelabuhan .

4.1.2. Biaya Tidak Langsung.


1. Biaya Pegawai Darat (Kantor Cabang dan Perwakilan).
 Gaji Upah.
Dihitung berdasarkan gaji rata-rata pegawai darat yaitu Kepala Cabang dan staff.
Dengan rumus:
Gaji rata-rata/orang/bulan X Jumlah Pegawai X 12 bulan
 Tunjangan.
Terdiri dari makan & transport, kesehatan, pakaian dinas, jamsostek dan
tunjangan hari raya. Dengan perumusan:
1) Makan dan transport: Uang Makan + Transport/orang/hari X Jumlah hari X
Jumlah Pegawai X 12 bulan
2) Kesehatan: Tunjangan kesehatan/oang/bulan X Jumlah -11- Pegawai X 12
bulan
3) Pakaian Dinas 2 (dua) stel/orang/tahun
4) Jamsostek : 5 % X Gaji pegawai
5) Tunjangan Hari Raya Diberikan 1 (satu) bulan gaji rata-rata
2. Biaya Pengelolaan dan Management.
Biaya ini merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan
administrasi dan management yang tidak langsung menunjang pengelolaan terapan,
pendidikan dan latihan, kompensasi bagi karyawan, pengawasan dan biaya administrasi.
Menurut Jinca (2002), besamya biaya manajemen adalah 12% dari biaya-biaya awak
kapal, RMS, asuransi dengan persamaan:
BTM = 0,12 (BTAK + RMSpv + BApv)
BTAK = GAKT + BKAKT + BAAK'T
Di mana:
BTM = biaya tetap kegiatan manajemen (Rp/tahun)
BTAK = biaya tetap awak kapal (Rp/tahun)
GAKT = gaji ABK (Rp/tahun)
BKAKT = biaya konsumsi awak kapal (Rp/tahun)
BAAK'T = biaya air tawar untuk ABK (Rp/tahun)
RMSPV= rata-rata biaya RMS nilai sekarang (Rp/tahun)
BApv = rata-rata biaya asuransi nilai sekarang (Rp/tahun)

4.2. COST
Gaji & Tunjangan ABK.
Biaya Per Tahun
No. Jabatan Gaji Pokok
Tunjangan Premi Layar
1 Captain 32.000.000 48.000.000 2.200.000
2 Chief Officer 28.000.000 42.000.000 1.900.000
3 Second Officer 27.000.000 40.500.000 1.700.000
4 Third Officer 24.000.000 36.000.000 1.700.000
5 Chief Engineer 21.000.000 31.500.000 2.100.000
6 Second Engineer 18.000.000 27.000.000 1.700.000
7 Third Engineer 15.000.000 22.500.000 1.700.000
8 Pump Man 8.000.000 12.000.000 1.400.000
9 Operator Radio 5.500.000 8.250.000 1.200.000
10 Juru Mudi 5.500.000 8.250.000 1.200.000
11 Juru Las 5.500.000 8.250.000 1.200.000
12 Electrician 6.500.000 9.750.000 1.400.000
13 ABK 6.000.000 9.000.000 1.100.000
Biaya Makan ABK.

Biaya Makan ( Rp )
No. Jabatan
Hari Bulan Tahun
1 Captain 105.000 3.150.000 37.800.000
2 Chief Officer 105.000 3.150.000 37.800.000
3 Second Officer 80.000 2.400.000 28.800.000
4 Third Officer 80.000 2.400.000 28.800.000
5 Chief Engineer 105.000 3.150.000 37.800.000
6 Second Engineer 80.000 2.400.000 28.800.000
7 Third Engineer 80.000 2.400.000 28.800.000
8 Pump Man 80.000 2.400.000 28.800.000
9 Operator Radio 80.000 2.400.000 28.800.000
10 Juru Mudi 80.000 2.400.000 28.800.000
11 Juru Las 80.000 2.400.000 28.800.000
12 Electrician 80.000 2.400.000 28.800.000
13 ABK 80.000 2.400.000 28.800.000

 Biaya Pakaian Dinas.


No. Jabatan Harga pakaian Jumlah Harga/Th
1 Captain 350.000 2 700.000
2 Chief Officer 350.000 2 700.000
3 Second Officer 350.000 2 700.000
4 Third Officer 350.000 2 700.000
5 Chief Engineer 350.000 2 700.000
6 Second Engineer 350.000 2 700.000
7 Third Engineer 350.000 2 700.000
8 Pump Man 350.000 2 700.000
9 Operator Radio 350.000 2 700.000
10 Juru Mudi 350.000 2 700.000
11 Juru Las 350.000 2 700.000
12 Electrician 350.000 2 700.000
13 ABK 350.000 2 700.000

 Biaya Air tawar ABK.


No Bahan Air Tawar Harga (Rupiah)
1 Air Tawar (Mandi, Cuci dll)
Rp 70.000,00 /ton/ m3
2 Air Tawar untuk Minum

4.2.1 Biaya Tidak Tetap.


 Biaya BBM:
Harga Bahan Bakar MFO (Marine Fuel Oil) yang dirilis oleh Pt. Pertamina Persero per
periode 16 - 21 Maret ialah Rp 8.200/liter untuk wilayah I.
Massa jenis BBM 0,71-0,77 kg/l
𝑚
Dengan rumus 𝜌 = maka dapat kita hitung
𝑣

Setiap 1 m3 BBM memiliki harga Rp 8.200.000 untuk setiap ton nya.


 Minyak Pelumas:
Harga minyak pelumas yang dirilis oleh Pt. Pertamina Persero adalah
Rp 438.600 /16 Liter
 Biaya Air Tawar
Rp 120.000 / Ton/ m3
 Biaya Claim Asuransi
Claim asuransi kapal diperkirakan 50% dari total harga kapal.
 Biaya Kapal di Pelabuhan.

No. Jenis Layanan Satuan Tarif


1. Biaya Labuh Per GT/Kunjungan Rp 70,00
2. Biaya Pandu Per GT Kapal/Gerakan Rp 41.000,00
3. Biaya Tambat Per GT/Etmal Rp 10,00
4. Biaya Rambu Per GT Kapal/Gerakan Rp 250,00
5. B/M Per Ton/M3 Rp 275,00

4.2.2 Biaya Tidak Langsung.


 Biaya Over Head Cost.
Merupakan biaya gaji yang di keluarkan untuk para pekerja yang bekerja di darat, atau
berasal dari kantor darat. Yang termasuk biaya tersebut adalah :
No Nama bagian Harga Per Bulan (Rp) Total ( 1 tahun ) (Rp)
1 Direktur Utama 40.000.000 480.000.000
2 Direktur Operasi 38.000.000 456.000.000
3 Direktur Keuangan 38.000.000 456.000.000
4 Divisi Usaha dan Operasi Armada 13.000.000 156.000.000
5 Divisi Pemeliharaan Armada 13.000.000 156.000.000
6 Divisi SDM & Umum 13.000.000 156.000.000
7 Divisi Keuangan 13.000.000 156.000.000
8 Deputi Manager Operasi & Keagenan 10.000.000 120.000.000
10 Deputi Manager Ship Managemen 10.000.000 120.000.000
Deputi Manager Perencanaan &
11 10.000.000 120.000.000
Pemeliharaan
12 Deputi Manajer Hukum dan humas 10.000.000 120.000.000
13 Deputi Manajer SDM & Umum 10.000.000 120.000.000
14 Deputi Manajer Akutansi 10.000.000 120.000.000
15 Deputi Manajer Anggaran Keuangan 10.000.000 120.000.000
Jumlah 2.856.000.000

Anda mungkin juga menyukai