Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Metodik Khusus Kebidanan

Disusun Oleh:

Rosmery Anjarpuspa (205401446077)

PRODI D-IV KEBIDANAN


UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
TAHUN 2020/2021
PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE

MAHASISWA
KEGIATAN
0 1 2 3
A. Pemeriksaan Umum
1. Melakukan Pemeriksaan TB (Tinggi Badan), BB (Berat
Badan), dan Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas)
2. Melakukan Pemeriksaan TTV (Tekanan Darah, Nadi,
Suhu dan Pernafasan)
JUMLAH (MAX: 2)
B. Kepala & Leher
1. Memeriksa Pada bagian kepala
a. Rambut terlihat bersih atau kotor
b. Dahi terlihat dehidarasi atau tidak
2. Memeriksa apakah terjadi edema pada wajah
3. Memeriksa mata apakah :
a. Pucat kelopak pada bagian bawah
b. Berwarna kuning
4. Memeriksa apakah gusi pucat dan memeriksa gigi
5. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah
a. Kelenjar tiroid membesar
b. Pembesaran kelenjar getah bening
JUMLAH (MAX : 5)
C. Payudara
1. Dengan tangan klien disamping memeriksa :
a. Bentuk, ukuran dan simetris atau tidak
b. Putting payudara menonjol atau masuk ke dalam
c. Adanya kolostrum atau cairan lain
2. Pada saat klien mengangkat tangan ke atas kepala,
memeriksa payudara untuk mengetahui adanya retensi atau
dimpling
3. Klien berbaring dengan tangan kiri di atas, lakukan palpasi
secara sistematis pada payudara sebelah kiri (sesudah itu
sebelah kanan juga) dari arah payudara, axial dan notest,
kalau terdapat :
a. Masa
b. Pembuluh limfe yang membesar
JUMLAH (MAX : 3)
D. Abdomen.
1. Buka pakaian yang menutupi perut, lakukan pemeriksaan
inspeksi meliputi : perut datar / membuncit ke depan.
Adanya linea alba / linea nigra, adanya striae, adanya bekas
luka operasi lakukan pemeriksaan palpasi

2. Leopold I :
Pegang uterus dengan kedua tangan kemudian uterus di
ketengahkan, letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak
pundus uteri. Perhatikan jari tangan jangan mendorong
uterus ke bawah, k/p fiksasi uterus bawah dengan cara
meletakkan ibu jari dan telunjuk tangan kanan di bagian
lateral depan kanan dan kiri setinggi pinggir atas simpisis,
ukur tinggi fundus uteri dengan sentimeter, jarak antara
pinggir atas simpisis sampai tingginya fundus uteri (Mc
Donald) kaki ditekuk sehingga membentuk sudut 450
(Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan jari tangan
(kalau > 13 minggu) atau pita ukuran (kalau > 22 minggu))
Letakkan ujung telapak kanan dan kiri pada fundus uteri
dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut
dengan cara menekan secara lembut dan menggeser telapak
tangan kanan dan kiri bergantian.
3. Leopold II :
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut kanan ibu
dan telapak tangan kanan pada dinding perut kiri, tekan
secara bergantian mulai dari bagian atas dengan cara satu
tangan menahan perut, tangan lainnya meraba sambil
menggeser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang
rata, tahanan yang lebih besar dan memanjang (punggung)
atau bagian-bagian kecil (ekstrimitas).
4. Leopold III :
 Letakkan telapak tangan kiri di atas fundus uteri untuk
menahan fundus uteri
 Letakkan ibu jari dan jari lain tangan kanan pada dinding
perut bagian bawah kanan dan kiri (segmen bawah uterus)
 Gerakkan secara lembut dan bersamaan untuk menentukan
bagian terbawah janin ( keras, bulat, melenting adalah
kepala sedangkan bila teraba agak bulat, besar lunak dan
tidak melenting adalah bokong)

5. Leopold IV :
 Pemeriksa berada di sisi kanan ibu menghadap kearah kaki
ibu
 Letakkan ujung jari – jari tangan dengan tertutup pada
bagian kiri dan kanan uterus bawah pinggir atas simfisis.
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian meraba
dinding bawah uterus.
 Perhatikan sudut yang dibentuk dengan jari-jari kiri dan
kanan (konvergen atau divergen)
 Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah janin (bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan memegang pinggang janin)
 Fiksasi bagian tersebut kea rah pintu atas panggul,
kemudian letakkan jari – jari tangan kanan diantara tangna
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terendah sudah masuk P.A.P
JUMLAH (MAX : 12)
E. F. Pemeriksaan Auskultasi.
1. Letakkan ujung stetoskop monoaural Laenec pada dinding
perut sesuai dengan posisi punggung janin upayakan untuk
mendapatkan punctum maksimum.
2. Tempelkan telinga kiri pemeriksa pada ujung stetoskop
lainnya dan dengarkan bunyi jantung janin.
3. Tangan kanan pemeriksa memegang arloji dan tangan kiri
memegang nadi pada tangan kanan ibu.
4. Dengarkan dan hitung bunyi jantung janin selam satu menit.
5. Perhatikan saat auskultasi dapat terdengar :
 Bunyi jantung janin.
 Deyut aorta ibu.
 Bising usus.
6. Tutup Kembali Bagian perut dengan pakaian ibu
JUMLAH (MAX : 6)
G. Genetalia Luar.
1. Menjelaskan tindakan yang dilakukan
2. Membantu klien mengambil posisi untuk memeriksa
anogenital dan menutup tubuh dan membuka pakaian dalam
pasien
3. Melepaskan perhiasan di jari dan di lengan
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, serta
mengeringkannya dengan menggunakan kain bersih.
5. Mendekatkan alat dan memakai sarung tangan baru atau yang
bisa dipakai lagi yang sudah didensifeksi tanpa kontaminasi.
6. Membersihkan symphisis dan labia, memisahkan labia mayora
dan memeriksa labia minora, kemudian klitoris lubang uretra
dan vagina introitus untuk melihat adanya :
a. Tukak atau luka
b. Varices
Cairan ( warna, konsistensi, jumlah dan bau)
7. Menekan uretra dan pembuluh skene untuk mengeluarkan
cairan nanah dan darah.
8. Melakukan palpasi pada kelenjar Bartholin untuk mengetahui
adanya :
a. Pembengkakan.
b. Masa atau kiste.
c. Cairan.
9. Sambil melakukan pemeriksaan selalu mengamati wajah ibu
untuk mengetahui apakah ibu merasakan sakit atau nyeri
karena proses ini.
JUMLAH (MAX : 9)
H. Tangan & Kaki.
1. Memeriksa apakah tangan dan kaki :
a. Edema
b. Pucat pada kuku jari
2. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varices
3. Memeriksa reflex patella untuk melihat apakah terjadi gerakan
hypo atau hyper
JUMLAH (MAX : 3)
I. Punggung
1. Melakukan pemerikasaan nyeri ketuk pada punggung.
JUMLAH (MAX : 1)
TOTAL (MAX : 40)

Keterangan :
0 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan.
1 : Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan
(apabila harus berurutan).
2 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar tetapi ragu – ragu.
3 : Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri.

NILAI : JUMLAH SCORE/JUMLAH ITEM X 100

NAMA MAHASISWA NILAI

Jakarta, 09 Desember 2020

(……………………)
Penguji

DAFTAR PUSTAKA
Walyani Elisabeth Siwi. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru;
2017

Mandang, Jenni, dkk. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Bogor: In Media;. 2016

Wagiyo,Putrono.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC; 2016

Anda mungkin juga menyukai