PENDAHULUAN
mikronutrien dan makronutrien yang berlebihan juga bisa berbahaya. Seperti yang
protein, energi, dan mikronutrien yang tidak mencukupi atau berlebihan seperti
vitamin, dan infeksi serta gangguan yang sering terjadi 1,2. KEP adalah keadaan
kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
energi protein (KEP) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di
defisiensi besi, dan defisiensi vitamin A. Marasmus merupakan salah satu dari
tiga bentuk KEP berat. Dua bentuk lainnya adalah kwashiorkor dan marasmus-
kwashiorkor. Anak usia dibawah 5 tahun atau balita adalah golongan yang rentan
terhadap masalah kesehatan dan gizi, diantaranya adalah masalah kurang energi
Gizi buruk (severe malnutrition) adalah suatu istilah teknis yang umumnya
dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk
Kesehatan (2004), pada tahun 2003 terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang
gizi), 3,5 juta anak (19,2%) dalam tingkat gizi kurang, dan 1,5 juta anak gizi
bahwa jumlah balita yang BB/U < -3 SD Z-score WHO-NCHS sejak tahun 1989
meningkatkan dari 6,3 % menjadi 7,2 % tahun 1992 dan mencapai puncaknya
11,6% pada tahun 1995. Upaya Pemerintah antara lain melalui pemberian
kesehatan, berhasil menurunkan angka gizi buruk menjadi 10,1% pada tahun
1998, 8,1% pada tahun 1999, dan 6,3% tahun 2001. Namun pada tahun 2002
menurunnya daya tahan tubuh yang berakibat rentan terhadap penyakit infeksi,
penyakit. Hal-hal berikut tadi berdampak akhir berupa mutu sumber daya manusia
gagal tumbuh dan rewel, diikuti dengan penurunan berat badan. Turgor kulit akan
distended dan datar serta tampak pola dan pergerakan usus. Terdapat atrofi otot
dan hipotonis otot. Suhu tubuh subnormal dengan nadi lemah. Anak biasanya
konstipasi, tetapi dapat juga mengalami starvation diarrhea dengan lendir pada
feses5.