Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

Untuk menjaga kebutuhan fisiologis tubuh, penting untuk mengonsumsi

mikro dan makronutrien dalam jumlah yang cukup; namun, konsumsi

mikronutrien dan makronutrien yang berlebihan juga bisa berbahaya. Seperti yang

didefinisikan oleh World Health Organization (WHO), malnutrisi adalah asupan

protein, energi, dan mikronutrien yang tidak mencukupi atau berlebihan seperti

vitamin, dan infeksi serta gangguan yang sering terjadi 1,2. KEP adalah keadaan

kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam

makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi. Kekurangan

energi protein (KEP) merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di

Indonesia selain dari gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), anemia

defisiensi besi, dan defisiensi vitamin A. Marasmus merupakan salah satu dari

tiga bentuk KEP berat. Dua bentuk lainnya adalah kwashiorkor dan marasmus-

kwashiorkor. Anak usia dibawah 5 tahun atau balita adalah golongan yang rentan

terhadap masalah kesehatan dan gizi, diantaranya adalah masalah kurang energi

protein (KEP) 3,4.

Gizi buruk (severe malnutrition) adalah suatu istilah teknis yang umumnya

dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk

terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Menurut Departemen

Kesehatan (2004), pada tahun 2003 terdapat sekitar 27,5% (5 juta balita kurang

gizi), 3,5 juta anak (19,2%) dalam tingkat gizi kurang, dan 1,5 juta anak gizi

buruk (8,3%). WHO mengelompokkan wilayah berdasarkan prevalensi gizi


kurang ke dalam 4 kelompok yaitu: rendah (di bawah 10%), sedang (10-19%),

tinggi (20-29%), sangat tinggi (30%).5,6

Gizi buruk masih merupakan masalah di Indonesia, walaupun Pemerintah

Indonesia telah berupaya untuk menanggulanginya. Data Dusenas menunjukkan

bahwa jumlah balita yang BB/U < -3 SD Z-score WHO-NCHS sejak tahun 1989

meningkatkan dari 6,3 % menjadi 7,2 % tahun 1992 dan mencapai puncaknya

11,6% pada tahun 1995. Upaya Pemerintah antara lain melalui pemberian

makanan tambahan dalam jaringan pengaman sosial (JPS) dan peningkatan

pelayanan gizi melalui pelatihan-pelatihan tatalaksana gizi buruk kepada tenaga

kesehatan, berhasil menurunkan angka gizi buruk menjadi 10,1% pada tahun

1998, 8,1% pada tahun 1999, dan 6,3% tahun 2001. Namun pada tahun 2002

terjadi peningkatan kembali 7% dan pada tahun 2003 menjadi 8,15%.4,7

KEP pada anak-anak berdampak menghambat pertumbuhan fisik,

menurunnya daya tahan tubuh yang berakibat rentan terhadap penyakit infeksi,

menurunnya tingkat kecerdasan. Pada orang dewasa, berdampak menurunkan

produktifitas kerja, menurunkan derajat kesehatan, rentan 2 terhadap serangan

penyakit. Hal-hal berikut tadi berdampak akhir berupa mutu sumber daya manusia

yang dihasilkan rendah, beban negara semakin bertambah8.

Marasmus disebut juga KEP non-edematous, karakteristik khasnya adalah

gagal tumbuh dan rewel, diikuti dengan penurunan berat badan. Turgor kulit akan

hilang, tampak keriput, dan kehilangan lemak subkutan. Abdomen tampak

distended dan datar serta tampak pola dan pergerakan usus. Terdapat atrofi otot

dan hipotonis otot. Suhu tubuh subnormal dengan nadi lemah. Anak biasanya
konstipasi, tetapi dapat juga mengalami starvation diarrhea dengan lendir pada

feses5.

Sekuele klinis marasmus adalah adanya adapatasi yang muncul dari


insufisiensi asupan energi pada anak. Marasmus muncul sebagai akibat dari
ketidakseimbangan energi. Ketidakseimbangan itu sendiri muncul sebagai akibat
dari penurunan asupan energi, peningkatan kehilangan energi dari makanan
(misalnya kaena muntah, diare, dan luka bakar), peningkatan penggunaan energi
atau kombinasi dari ketiga faktor 3.
Pedoman WHO untuk penatalaksanaan marasmus adalah sesuai dengan 10
langkah penatalaksanaan malnutrisi, yaitu mengatasi hipoglikemia, hipotermia,
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, infeksi, dan defisiensi mikronutrien,
pemberian makanan, mencapai kejar-tumbuh, memberikan stimuli fisik, sensorik,
dan dukungan emosional, persiapan tindak lanjut setelah perawatan 6.

Anda mungkin juga menyukai