d. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil dan tidak
dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena
fungsinya sebagai katalisator.
e. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak menghasilkam energi, tetapi merupakan elemen
kimia yang berperan dalam mempertahankan proses tubuh.
f. Air
Merupakan media transport nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel tubuh. Setiap
hari, sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minum, sedangkan cairan digestif yang
diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9 liter
3. Masalah Kebutuhan Nutrisi
Gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes
melitus, hipertensi, jantung korener, kanker dan anoreksia nervosa (Hidayat, 2009).
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat tidak kecukupan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
kebutuhan, hal tersebut menyebabkan berat badan berkurang dari normal. Apabila kondisi
ini disertai kekurangan protein, kerusakan sel terjadi yang tidak dapat diperbaiki,
akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, atau mudah terkena
infeksi pada organ tubuh yang vital.
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Pada lanjut usia karena penggunaan kalori berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan
tersebut sulit untuk di ubah walaupun klien telah menyadari untuk mengurangi
makan.Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit
jantung, diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
4. Status Nutrisi
Status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2010), karakteristik status nutrisi ditentukan
melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index-BMI) dan berat badan tubuh ideal
(ideal body weight- IBW).
a. Body mass index (BMI) Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
b. Ideal body weight (IBW) Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah tersebut.
6. Pathway
Batasan Karakteristik:
1) Berat badan 10% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
2) Bising usus hiperaktif
3) Cepat kenyang setelah makan
4) Diare
5) Gangguan sensasi rasa
6) Kehilangan rambut berlebihan
7) Kelemahan otot pengunyah
8) Kelemahan otot untuk menelan
9) Kerapuhan kapiler
10) Kesalahan informasi
11) Kesalahan persepsi
12) Ketidakmampuan memakan makanan
13) Kram abdomen
14) Kurang informasi
15) Kurang minat pada makanan
16) Membran mukosa pucat
17) Nyeri abdomen
18) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
19) Sariawan rongga mulut
20) Tonus otot menurun
3. Rencana Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan intake makanan 1. Cara khusus untuk
melalui: meningkatkan nafsu
a. Mengurangi gangguan dari makan
lingkungan seperti berisik,
dan lain-lain.
b. Jaga privasi pasien
c. Jaga kebersihan ruangan
d. Berikan obat sebelum
makan jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut pasien 2. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu
makan
3. Bantu pasien makan jika tidak 3. Membantu pasien makan
mampu
4. Sajikan makanan yang mudah 4. Meningkatkan selera
dicerna, dalam keadaan hangat, makan dan intake makan
tertutup, dan berikan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Selingi makan dengan minum 5. Memudahkan makanan
masuk
6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman
mengandung gas
7. Ukur intake makanan dan 7. Observasi kebutuhan
timbang berat badan nutrisi
8. Lakukan latihan pasif dan aktif 8. Menambah nafsu makan
9. Kaji tanda vital, sensori, bising 9. Membantu mengkaji
usus keadaan pasien
10. Monitor hasil lab, seperti 10. Monitor status nutrisi
glukosa, elektrolit, albumin,
hemoglobin, kolaborasi dengan
dokter
Kriteria Hasil:
1) Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan
Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik Volume 2, Edisi 7. Jakarta : EGC.