Anda di halaman 1dari 9

A.

Konsep Kebutuhan Dasar Nutrisi


1. Pengertian
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang sangat vital.
Nutrisi merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber nutrisi
dalam tubuh berasal dari dalam tubuh itu sendiri, seperti glikogen yang terdapat dalam otot
dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan sumber lain yang berasal dari luar
tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh manusia (Sutanto dan Fitriana, 2017).
Nutrisi Juga Dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh
kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nuutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, air,
vitamin dan mineral (Potter dan Perry. 2010)
2. Macam-Macam Nutrisi
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama tubuh. Karbohidrat akan terurai dalam bentuk
glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan kelebihan glukosa akan di simpan di hati
dan jaringan otot dalam bentuk glikogen (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
b. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan senyawa-senyawa
penting seperti enzim, hormon, dan antibodi (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang mengasilkan jumlah kalori lebih besar dari
pada karbohidrat dan protein (Tarwoto dan Wartonah, 2010).

d. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil dan tidak
dapat diproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena
fungsinya sebagai katalisator.

e. Mineral
Mineral adalah ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya sebagai katalis dalam
reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak menghasilkam energi, tetapi merupakan elemen
kimia yang berperan dalam mempertahankan proses tubuh.
f. Air
Merupakan media transport nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan sel-sel tubuh. Setiap
hari, sekitar 2 liter air masuk ke tubuh kita melalui minum, sedangkan cairan digestif yang
diproduksi oleh berbagai organ saluran pencernaan sekitar 8-9 liter
3. Masalah Kebutuhan Nutrisi
Gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes
melitus, hipertensi, jantung korener, kanker dan anoreksia nervosa (Hidayat, 2009).
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat tidak kecukupan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang
kebutuhan, hal tersebut menyebabkan berat badan berkurang dari normal. Apabila kondisi
ini disertai kekurangan protein, kerusakan sel terjadi yang tidak dapat diperbaiki,
akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, atau mudah terkena
infeksi pada organ tubuh yang vital.
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih.
Pada lanjut usia karena penggunaan kalori berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan
tersebut sulit untuk di ubah walaupun klien telah menyadari untuk mengurangi
makan.Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit
jantung, diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah, dan tekanan darah tinggi.
4. Status Nutrisi
Status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2010), karakteristik status nutrisi ditentukan
melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index-BMI) dan berat badan tubuh ideal
(ideal body weight- IBW).
a. Body mass index (BMI) Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan
untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.

Rumus BMI diperhitungkan : BB(kg)/ TB(M) atau BB (pon) x 704,5/ TB (inchi)²

b. Ideal body weight (IBW) Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah tersebut.

Rumus IBW diperhitungkan : (TB – 100) + 10%)


5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi, diantaranya
a. Perkembangan
b. Jenis Kelamin
c. Kesehatan
d. Umur.

6. Pathway

Resiko Ketidakseimbangan Nutrisi


Lebih Dari Kebutuhan
Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Obesitas/Kelebihan Berat Badan
7. Konsep Asuhan Keperawatan
Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi meliputi
pengkajian fokus, diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan.
1. Pengkajian Fokus
a. Riwayat keperawatan dan diet.
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
4) Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan
demam?
5) Adakah toleransi makanan atau minumam tertentu?
b. Faktor yang memengaruhi diet
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi.
4) Faktor psikologis
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan fisik: apatis, lesu
2) Berat badan: obesitas, kurus (underweight).
3) Otot: flaksia / lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
4) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, parestbesia, reflek menurun.
5) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver.
6) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 x/menit, irama abnormal, tekanan
darah  rendah/tinggi.
7) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
8) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
9) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
10) Gusi: perdarahan, peradangan.
11) Lidah: edema, hiperemasis.
12) Gigi: karies, nyeri, kotor.
13) Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi.
14) Kuku: mudah patah.
15) Pengukuran antopometri:
a) Berat badan ideal: (TB ̶ 100) ± 10%

b) BMI (Body Mass Index):


c) Lingkar pergelangan tangan
d) Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
e) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF)
Nilai normal Wanita : 16,5 ─ 18 cm
Pria : 12,5 ─ 16,5 cm
d. Laboratorium
1) Albumin (N: 4─ 5,5 mg/100ml)
2) Transferin (N:170 ─ 25 mg/100 ml)
3) Hb (N: 12 mg %)
4) BUN (N:10 ─ 20 mg/100ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-lak: 0,6 ─ 1,3 mg/100 ml, wanita: 0,5 ─
1,0 mg/100 ml)
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik

Batasan Karakteristik:
1) Berat badan 10% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
2) Bising usus hiperaktif
3) Cepat kenyang setelah makan
4) Diare
5) Gangguan sensasi rasa
6) Kehilangan rambut berlebihan
7) Kelemahan otot pengunyah
8) Kelemahan otot untuk menelan
9) Kerapuhan kapiler
10) Kesalahan informasi
11) Kesalahan persepsi
12) Ketidakmampuan memakan makanan
13) Kram abdomen
14) Kurang informasi
15) Kurang minat pada makanan
16) Membran mukosa pucat
17) Nyeri abdomen
18) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
19) Sariawan rongga mulut
20) Tonus otot menurun

Faktor yang berhubungan:


1) Faktor biologis
2) Faktor ekonomi
3) Gangguan psikososial
4) Ketidakmampuan makan
5) Ketidakmampuan mencerna makanan
6) Ketidakmampuan mengabsorpsi makanan
7) Kurang asupan makanan

b. Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh


Definisi: Akumulasi lemak yang berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia
dan jenis kelamin, serta melampaui kondisi berat badan.
Batasan Karakterisitik:
1) Lipatan kulit tricep lebih dari 25 mm untuk wanita dan 15 mm untuk pria
2) BB diatas 20 % diatas tubuh ideal untuk tinggi dan kerangka tubuh ideal
3) Tingkat aktivitas yang menetap
Faktor yang berhubungan:
Intake yang berlebihan dalam hubungannya dengan kebutuhan metabolisme tubuh.

3. Rencana Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

Tujuan yang diharapkan:


1) Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu
2) Peningkatan status nutrisi

Rencana Tindakan
Intervensi Rasional
1. Tingkatkan intake makanan 1. Cara khusus untuk
melalui: meningkatkan nafsu
a. Mengurangi gangguan dari makan
lingkungan seperti berisik,
dan lain-lain.
b. Jaga privasi pasien
c. Jaga kebersihan ruangan
d. Berikan obat sebelum
makan jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut pasien 2. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu
makan
3. Bantu pasien makan jika tidak 3. Membantu pasien makan
mampu
4. Sajikan makanan yang mudah 4. Meningkatkan selera
dicerna, dalam keadaan hangat, makan dan intake makan
tertutup, dan berikan sedikit-
sedikit tapi sering
5. Selingi makan dengan minum 5. Memudahkan makanan
masuk
6. Hindari makanan yang banyak 6. Mengurangi rasa nyaman
mengandung gas
7. Ukur intake makanan dan 7. Observasi kebutuhan
timbang berat badan nutrisi
8. Lakukan latihan pasif dan aktif 8. Menambah nafsu makan
9. Kaji tanda vital, sensori, bising 9. Membantu mengkaji
usus keadaan pasien
10. Monitor hasil lab, seperti 10. Monitor status nutrisi
glukosa, elektrolit, albumin,
hemoglobin, kolaborasi dengan
dokter

b. Ketidakseimbangan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh

Kriteria Hasil:
1) Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
2) Perencanaan kontrol berat badan untuk yang akan datang
3) Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

(Tarwoto & Wartonah, 2006)

Rencana Tindakan (Tarwoto & Wartonah, 2006):


Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian 1. Informasi dasar untuk
kembali pola makan perencanaan awal dan
pasien validasi data
2. Diskusikan dengan pasien 2. Membantu mencapai tujuan
dengan kelebihan makan
3. Diskusikan motivasi 3. Membantu memecahkan
untuk menurunkan berat masalah
badan
4. Kolaborasi dengan ahli 4. Menentukan makanan yang
diet yang tepat sesuai dengan pasien
5. Ukur intake makanan 5. Mengetahui jumlah kalori
dalam 24 jam yang masuk
6. Buat program latihan 6. Meningkatkan kebutuhan
untuk olahraga energi
7. Hindari makanan yang 7. Makanan berlemak banyak
banyak mengandung menghasilkan energi
lemak
8. Berikan pengetahuan 8. Memberikan informasi dan
kesehatan tentang: mengurangi komplikasi
a. Program diet yang
benar
b. Akibat yang mungkin
timbul akibat
kelebihan berat badan
9.

Kozier, dkk. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik Volume 2, Edisi 7. Jakarta : EGC.

NANDA Internasional Inc. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi


2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC.

Tarwoto & Wartonah. 2006.  Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Repository USU. Chapter II.pdf

Anda mungkin juga menyukai