Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)
PENGADAAN PENGAWASAN
RENOVASI RUMAH DINAS
PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNG KARANG

TAHUN ANGGARAN 2021


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN PENGAWASAN RENOVASI RUMAH DINAS
PENGADILAN NEGERI KELAS 1A TANJUNG KARANG, BANDAR
LAMPUNG

I. PENDAHULUAN
1. Data Proyek
a. Kegiatan : Layanan Prasarana Internal
b. Pekerjaan : P e n g a w a s a n Renovasi Rumah Dinas Pengadilan Negeri
Kelas 1A Tanjung Karang, Bandar Lampung
c. Lokasi: Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjung Karang, Bandar Lampung
d. Tahun Anggaran : 2021
e. Waktu Pelaksanaan : 120 hari kalender

2. Latar Belakang
Rumah Negara adalah rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang
pelaksanaan tugas pejabat dan atau pegawai negeri.Pembangunan Rumah
Negara dilakukan untuk mewujudkan ketertiban penyediaan, penghunian,
pengelolaan, serta pengalihan status dan hak atas rumah yang dimiliki
negara.Penghunian rumah negara diperuntukan sebagai tempat tinggal atau
hunian untuk menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/ atau pegawai
negeri.
Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan
peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara
optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi
lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur. Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang
dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan
yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan
negara.

Penyedia jasa pengawasan untuk Bangunan Negara dan prasarana


lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga
mampu menghasilkan karya bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
Agar kegiatan pembangunan fisik dapat terlaksana dengan baik dalam
memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika)
dan kaidah standar bangunan, maka harus diawali dengan kegiatan
Pengawasan oleh penyedia jasa Konsultansi pengawas.

3. Maksud dan Tujuan

3.1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas pengawasan.

3.2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Pengawas dapat


melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

4. Sasaran Kegiatan.
Sasaran Kegiatan adalah Terlaksananya Pengawasan Renovasi Rumah
Dinas Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjung Karang, Bandar Lampung

II. SUMBER DANA


Pagu dana yang dialokasi untuk kegiatan Pengawasan Renovasi Rumah
Dinas Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjung Karang Bandar Lampung
adalah Rp. 60.000.000,00 (Enam puluh juta rupiah). Termasuk PPn yang
berasal dari APBN Mahkamah Agung RI Tahun Anggaran 2021. Biaya
Pekerjaan Pengawasan dan tata cara pembayaran akan diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa
Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku.

III. KEGIATAN PENGAWASAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Permen PU No.
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Kegiatan pengawasan
konstruksi terdiri atas:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksana konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan serta
mengawasi ketepatanwaktu dan pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi segi kualitas,
kuantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik, kuantitas dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahakan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan , dengan
masukkan hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong.
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan yang diajukan oleh
kontraktor (shop drawing).
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing) sebelum serah terima I.
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir
pekerjaan pengawasan.

IV. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN.


a. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara professional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku
profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut:
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen
pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan,
standard dan pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan
c. Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli
professional pengawasan yang terlibat

V. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka


Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang
minimal meliputi :
1. Buku harian, yang memuat semua kejadian , perintah/petunjuk yang
penting dari Pejabat Pembuat Komitmen , Kontraktor Pelaksana dan
Konsultan Pengawas
2. Laporan mingguan dan bulanan
3. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan
5. Laporan Rapat di lapangan (site meeting)
6. Laporan Visual / Dokumentasi sesuai kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan sampai dengan pekerjaan selesai
7. Laporan Akhir pekerjaan pengawasan

VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas seperti
dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sbb :
1. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara
benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen
2. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif
untuk kelancaraan pelaksanaan, baik yang menyangkut macam,
kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standard
hasil kerja pengawasan yang berlaku.

3. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan Pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja proyek.

4. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan
harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku

5. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA


Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula
ketentuan-ketentuan seperti standard, pedoman, dan peraturan yang
berlaku, antara lain ;
a. Ketentuan yang diberlakukan untuk kegiatan yang bersangkutan,
Yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannyab.
b. Yang termuat dalam Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
c. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempatd.Standard
dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan
bangunan gedung.

VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN.


a. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh
Pengelola Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan
Pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran
sebagaimana yang diharapkan.

b. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang
dihadapi di lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan
kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan.
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan
agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan pengambilan tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapatan teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaru pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penembahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak
menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada
pelaksana, dengan pemberitahuan tertulis kepada pengelolah
kegiatan.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa
pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali
dalam sebulan, dengan Pejabat Pembuat Komitmen, Perencana dan
Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian
membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu
kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.
4. Laporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologis kepada Pejabat Pembuat Komitmen, mengenai volume,
prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwalyang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang telah dipakai, jumlah
tenaga kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
Pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua
serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumen pembangunan, serta keperluan pendaftaran sebagai
bangunan gedung negara.

VIII. MASUKAN
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari
sendiri informasi yang dibutuhkan selain informasi yang diberikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk melalui kerangka acuan kerja
ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan/
kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain:
a. Dokuman pelaksanaan yaitu:
i. Gambar-gambar pelaksanaan.
ii. Rencana kerja dan Syarat-syarat,
iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan
Pemborong.
iv.Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan / S-Curve dari pekerjaan yang
dibuat oleh Pemborong (setelah disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya

B. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 120
(seratus dua puluh) Hari Kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

C. TENAGA AHLI
Untuk melaksanakan tugasnya konsultan pengawas harus menyediakan
tenaga yang memenuhi kebutuhan kegiatan baik ditinjau dari lingkup
(besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
1. Penanggung Jawab Pengawas (Supervisor Engineer), dengan
persyaratan:
a. Memiliki Ijazah S1 Teknik Arsitektur/Sipil, dari perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan ijazah;
b. Mempunyai SKA Ahli Arsitektur/Sipil Tingkat Muda yang masih
berlaku. Sertifikat keahlian / profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang mengeluarkan sesuai dengan keahlian / profesi
yang disyaratkan.
c. Berpengalaman dibidangnya minimal 1(satu) tahun dibuktikan
dengan Curriculum Vitae yang diketahui oleh perusahaan
tempatnya bekerja dan dilampiri Surat Keterangan Pekerjaan
Terakhir (Referensi) dari PPK/Pengguna Jasa sebelumnya.

IX. PROGRAM KERJA


a. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus segera
menyusun:
1. Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya). Tenaga-
tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas.
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.

b. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari


Pemberi Tugas.

X. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
b. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar
segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Bandar Lampung, April 2021


Pejabat Pembuat Komitmen

Arry Rizka, S.T., M.M.


NIP. 19780119200604004

Anda mungkin juga menyukai