Anda di halaman 1dari 72

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ....................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.................................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Asuhan keperawatan pada anak dengan diare.....................................................
2.2 Asuhan keperawatan pada anak dengan typoid fever .........................................
2.3 Asuhan keperawatan pada anak dengan batuk pilek demam ..............................
2.4 Asuhan keperawatan pada anak dengan DBD.....................................................
2.5 Manajemen asuhan keperawatan pada anak dengan corona................................
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nursalam (2008), mengatakan diare pada dasarnya adalah frekuensi buang
air besar yang lebih sering dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer.
Diare merupakan gangguan buang air besar atau BAB ditandai dengan BAB lebih
dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah atau
lendir (Riskesdas, 2013). Diare yaitu penyakit yang terjadi ketika terdapat
perubahan konsistensi fese. Seseorang dikatakan menderita bila feses berair dari
biasanya, dan bila buang air besar lebih dari tiga kali, atau buang air besar yang
berair tetapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Dinkes, 2016).
Demam thypoid merupakan suatu penyakit infeksi yang terjadi pada usus
halus yang disebabkan oleh salmonella thypii. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui makanan, atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella
thypii (Hidayat, 2008, hal:120).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang
menyerang salah satu bagian dari saluran nafas, mulai dari hidung (saluran atas)
hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti
sinus,rongga telingah tengah, dan pleura. Pengertian akut adalah infeksi yang
berlangsung hinnga 14 hari.
Penyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk
aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia. Pada
DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai oleh hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh.
Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah coronavirus jenis baru yang dapat
menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti pneumonia dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian
terutama pada kelompok yang rentan seperti orang tua, anak-anak, dan orang-
orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan diare?
2. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan tyfoid fever?
3. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan batuk, pilek dan
demam?
4. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan dbd?
5. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan corona?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan diare
2. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan tyfoid fever
3. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan batuk pilek
dan demam
4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan DBD
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan corona
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Asuhan Keperawatan Anak Diare
Identitas Klien
1. Biodata
1. Nama / Nama Panggilan : An. C
2. Tempat Tanggal Lahir / Usia : Kolaka , 09 Februari
2017
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Puuwatu
7. Tanggal Masuk : 24 juni 2018
8. Tanggal Pengkajian : 25 juni 2018
9. Diagnosa Medis : Diare
2. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a. Nama / Nama Panggilan : Tn. M
b. Usia : 26 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Puuwatu
2. Ibu
a. Nama / Nama Panggilan : Ny. J
b. Usia : 23 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Puuwatu
3. Identitas Saudara Kandung
Kalian tidak mempunyai saudara
B. Pengkajian 1. Keluhan Utama
BAB 3× sehari Encer
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien dibawah ke puskesmas dengan keluhan BAB encer
yang dialami sejak 5 hari yang lalu sebelum masuk ke
puskesmas, di selingi muntah - muntah 2 kali sejak 5 hari
sebelum masuk ke puskesmas hilang timbul. Pasien rewel (+)
riwayat batuk pilek (-) riwayat minum susu formula (-)
b) Riwayat Kesehatan Lalu
(Khusus untuk usia 0-5 tahun)
1. Prenatal Care
(a) Pemeriksaan kehamilan
An. C merupakan anak ibu- 1 ( pertama) selama hamil
ibu klien melakukan pemeriksaan rutin ke bidan
kurang lebih 6 ×
(kali).
(b) Keluhan selama hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit, obat
yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet
penamabah darah dari bidan.
(c) Riwayat yang membahayakan kehamilan
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat hipertensi
dan penyakit DM.
(d) Kenaikan berat badan selama hamil
Ibu klien mengatakan selama kehamilan berat
badan naik ± 10 kg.
(e) Imunisasi TT.
Ibu mengatakan melakukan imunisasi TT 2 × selama
kehamilan. Pada usia kehamilan 4 bulan
mendapatakan TT 1 (Pertama), TT 2 (dua) pada
kehamilan 5 bulan.
(f) Golongan darah
Orang tua mengatakan tidak mengetahui golongan
darahnya.
2. Natal
(a) Tempat melahirkan di RSUD Abu Nawas Kota
kendari
(b) Lama dan jenis persalinan
Ibu mengatakan persalinannya lama. Sehingga
dilakukan dengan cara operasi caesar
(c) Penolongan persalinan
Ibu mengatakan persalinan di tolong oleh dokter
(d) Cara untuk memudahkan persalianan
Dengan cara caesar
(e) Komplikasi waktu lahir
Tidak ada komplikasi pada saat anak lahir.
3. Post Natal
(a) Kondisi bayi
BB lahir : 2700 gram
PB lahir : 49 cm
(b) Penyakit saat lahir
Ibu mengatakan pada saat lahir An. C tidak mempunyai
penyakit.
(c) Problem menyusui
Ibu megatakan tidak ada masalah saat menyusui .
(d) Penyakit yang pernah di alami
Sebelum klien dirawat tidak pernah mengalami
penyakit yang berat dan hanya pernah mengalami
panas / demam.
(e) Kesehatan yang dialami
Ibu mengatakan An.C tidak pernah mengalami jatuh
atau kecelakaan.
(f) Riwayat operasi
Ibu megatakan An.C tidak pernah di lakukan tindakan
operasi.
(g) Riwayat alergi
(h) Ibu megatakan An.C tidak mempunyai riwayat alergi.
(i) Riwayat pengobatan
(j) Ibu klien mengatakan saat An.C sakit atau demam
sebelum dibawah ke puskesamas untuk mendapatkan
pengobatan.
(k) Perkembangan anak di banding saudara-saudaranya
(l) An.A tidak mempunyai saudara, anak pertama dari
Tn. M dan Ny. J
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
(a) Penyakit anggota keluarga
Keluarga An.C tidak ada yang mengalami penyakit yang
menular seperti TB dan Hipertensi.
(b) Genogram

Ayah Ibu

1 T hn

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan

: Laki-laki meningal
: Hubungan Pernikahan
: Hubungan saudara
…… : Serumah
: Pasien

3. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu Reaksi Setelah
Pemberian Pemberian
1. BCG Pada usia 6 bulan Membentuk abses 1-2
bulan
2. DPT (I, II, III, Usia 3,4,5 bulan Demam 1 hari
1V)
3. Polio (I, II, III, Usia 3,4,5 bulan Tidak ada reaksi
1V)
4. Campak - -

5. Hepatitis Usia 0 bulan Tidak ada reaksi

4. Riwayat Tumbuh Kembang


a) Pertumbuhan Fisik
(1) Berat badan : 6300 gram
(2) Tinggi badan : 60 cm
(3) Waktu tumbuh gigI : An. C belum tumbuh gigi
b) Perkembangan tiap Tahap
Usia anak saat :

(1) Berguling : An. C berguling saat 4 bulan


(2) Duduk : An. C belum duduk
(3) Merangkak : An. C merangakak pada usia 7
bulan.
(4) Berdiri : An. C sudah berdiri
(5) Berjalan : An. C belum berjalan
(6) Senyum kepada orang lain pertama kali : Usia 5
bulan
(7) Bicara pertama kali : An. C belum bicara
(8) Berpakaian tanpa bantuan : An. C belum dapat
berpakain tanpa bantuan 5. Riwayat Nutrisi
a) Pemberian ASI
(1) Pertama kali disusui : An. C Pertama kali disusui umur
2 minggu
(2) Cara pemberian : Menyusui
(3) Lama pemberian : Saat ini An. C masih disusui oleh
ibunya
b) Pemberian Susu Formula
Ibu mengatakan anaknya tidak diberikan susu formula.
c) Pola Perubahan Nutrisi Setiap Tahun Usia Sampai Nutrisi
Saat Ini Pada usia 0-4 bulan jenis nutrisi yang diberikan
adalah ASI dan lama pemberian 6 bulan. Pada usia 4 -12
jenis nutrisi yang diberikan yaitu bubur saring ditambahkan
telur. Sedangkan pada saat ini jenis nutrisi belum diketahui
dan lama pemberian belum diketahui.
6. Riwayat Pasien Sosial
(a) Tempat tinggal
An. C diasuh oleh kedua orang tuanya dan tinggal dirumah
yang sama.
(b) Lingkungan rumah
Hubungan anggota keluarga baik
(c) Apakah rumah dekat sekolah dan ada tempat bermain
Rumah tempat tinggal An. C jauh dari sekolah dan tidak
ada tempat bermain.
(d) Rumah tidak ada tangga biasa
Ibu mengatakan rumah tempat tinggal tidak mempunyai
tangga
(e) Hubungan antara anggota keluarga
Hubungan dalam keluarga baik
(f) Pengasuh anak
An. C diasuh oleh kedua orang tuanya
7. Riwayat Spritual
(a) Suportn system dalam keluarga
Dalam keluarga mereka saling mendukung dalam
mengambil keputusan.
(b) Kegiatan keagamaan
Dalam kegiatan keagamaan keluarga selalu melakukan
bersamasama

8. Reaksi Hispotalisasi
a) Pemahaman Keluarga Tentang Sakit dan Rawat Inap
(1) Ibu membawah anaknya ke puskesmas
Saat An. C sakit ibu langsung membawah An. C ke
puskesmas.
(2) Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak
Dokter menjelaskan kondisi, diagnosa dan rencana
pengobatan yang akan dilakukan oleh medis atau
perawat.
(3) Orang tua nampak cemas dan khawatir
Ibu merasa cemas dengan kondisi anaknya.
(4) Orang tua selalu berkunjung ke puskesmas
Bila anak demam ibu berkunjung ke puskesmas.
(5) Ibu klienyang menemani atau tinggal dengan klien pada
saat ini
b) Pemahaman Anak Tentang Sakit Dan Rawat Inap
Anak belum paham karena masih dibawah umur, hanya
saja ibu mengatakan An. C saat melihat perawat anaknya
selalu menagis.

9. Aktivitas Sehari-hari
a) Nutrisi
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
1. Selera makan Selera makan sangat Selera makan
baik tidak ada /
menurun
2. Menu makan Bubur
Makanan hanya
ASI
3. Frekwensi makan Makanan 3× sehari An. C tidak mau
dengan 1 porsi makan
bubur dihabiskan

4. Makan pantangan - -

5. Makanan yang disukai - -


6. Perubahan pola makanan - -

7. Cara makan An. C disuap oleh Tidak ma


ibunya makan u
8. Ritual saat makan - -

b) Cairan
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jenis minuman ASI + air putih ASI + air


putih
2. Frekwensi minuman An. C minum kurang lebih 7-
An. C
12 kali sehari
minum ± 7-9
kali perhari

3. Kebutuhan garam - -
4. Cara Pemenuhan - -

c) Eliminasi
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB

1. Tempat pembuangan Dipampers Dipampers

2. Frekwensi (waktu) 1× sehari 3× sehari

3.. Konsistensi Padat, lembek Cair + ampas

4. Kesulitan Tidak ada kesulitan -

5. Obat pencegah Tidak ada Tidak ada


BAK

6. Frekwensi 3× atau 4× sehari > 3× sehari

7. Volume 1000 cc 1000 cc


8. Warna atau kejernian Jernih Kekuningan Kuning pekat (warna
teh pekat)

d) Istirahat Tidur
No. Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit

1. Jam tidur
- Siang Tidak teratur Terganggu tidak
teratur

- Malam 19.00 wita Tidak teratur

2. Pola Tidur Sebelum tidur An. C selalu

Tidak ada
kenyamanan
3. Kebiasaan Disusui oleh ibunya Dan An. C rewel
sebelum tidur

4. Kesulitan tidur Tidak ada Terganggu karena


selalu BAB
e) Personal Hygiene
N Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
o
1. Mandi ole
- Cara An. C dimandi h Selama An.C
ibunya sakit/dirawat
Belum pernah
mandi Oleh
ibunya
- Frekwensi 2 sehari -

- Alat mandi Sebelum mandi -

2. Cuci rambut 2x sehari -

- Frekwensi 3 seminggu -

- Cara Dicuci oleh ibunya -

3. Gunting kuku
-
- Frekwensi 1 dalam 2 minggu

- Cara Dipotong oleh ibunya -


4. Gosok gigi - -

f) Aktivitas/ Mobilitas Fisik


No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
.
1. Kegiatan sehari-hari - -

2. Pengaturan jadwal - -

3. - -
Pengaturan alat bantu
aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak ada Terhalang ole
tubuh infuse h

10. Pemeriksaan Fisik


a) Keadaan Umum Klien
(1) KU lemah
(2) Kesadaran Compos mentis
b) Tanda-Tanda Vital
(1) Suhu : 37
(2) Nadi : 138 menit
(3) Respirasi : 30 menit
(4) Tekanan darah :-

c) Antropometri
(1) Tinggi badan : 60 cm
(2) Berat badan : 6300 gram
(3) Lingkar lengan atas : 10 cm
(4) Lingkar kepala : 34 cm
(5) Lingkar dada : 33 cm
(6) Lingkar perut : 32 cm
d) Sistem Pernapasan
(1) Hidung : Bersih tidak ada peradangan Kelenjar pada
leher : Tidak ada pembengkakan pada leher
(2) Dada
(a) Bentuk dada : Bentuk dada smetris
(b) Perbandingan ukuran anterior-postenor dengan
transversal :
(c) Gerakan dada : Simetris antara kiri
dan kanan
(d) Suara napas : Vesikuler
(3) Clubbing finger : Normal
e) Sistem Cardio Vasculer
(1) Conjungtiva : Pink
(2) Suara jantung S1, S2 : Normal (LUB, DUK)
(3) Capitarry refilling time : ≤ 3 detik
f) Sistem Pencernaan
(1) Sklera :Tidak ada
ikterus
(2) Mulut : mucosa mulut
kering
(3) Jumlah gigi :
(4) Kemampuan menelan : Tidak ada masalah
(5) Abdomen : Peristaltik usus 24x/menit
(6) Arus : Tampak kemerahan darah
anus

g) Sistem Indra
(1) Mata
A. Kelopak mata : Bersih tidak anemis pada
kunjungtiva
B. Pemeriksaan virus : -
C. Lapang pandang :-
(2) Hidung
A. Penciuman : Tidak ada masalah pada penciuman
(3) Telingan
(a) Keadaan daun telinga : Bersih tidak ada kelaianan
(b) Fungsi pendengaran : Baik tidak terdapat kuman
pada lubang telinga.
h) Sistem Saraf
(1) Fungsi cesebral
a. Status mental : Baik, tidak ada
gangguan
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Bicara ekspresive :-

(2) Fungsi carnial


a. Nervus I : tidak ada
b. Nervus II : tidak ada
c. Nervus III, IV, VI : tidak ada
d. Nervus V : tidak ada
e. Nervus VI : tidak ada
f. Nervus VII : tidak ada
g. Nervus VIII : tidak ada
h. Nervus IX : tidak ada
i. Nervus X : tidak ada
j. Nervus XI : tidak ada
k. Nervus XII : tidak ada

(3) Fungsi Mutorik


An. C tidak mengalami kelemahan otak, kekuatan otot
ekstremitas atas dan bawah.
(4) Fungsi Tensus
An. C merasakan semula rangsangan yang diberikan
(5) Refleks Basep
I. Sistem muskulo skeletal
(1) Kepala : Tidak ada kelainan
(2) Vertebrata : Tidak ada kelaianan
(3) Pelvis : Tidak ada kelaianan
(4) Lutut : Tidak ada kelaianan
(5) Kaki : Kedua kaki normal
(6) Tangan : Kedua tangan normal
J. Sistem Intagumen
(1) Rambut : Pendek
(2) Kulit : Bersih
(3) Kutu : Pendek
K. Sistem Endokrin
(1) Kelenjar thyroid : Tidak ada pembengkakan pada
kelenjar thyroid
(2) Eksliresi urine :-
L. Sistem Perkemihan
Tidak ada gangguan pada sistem perkemihan.
M. Sistem Reproduksi Vagina Bersih tidak ada kelaianan
N. Sistem Imun
Riwayat alergi : Tidak ada riwayat alergi
11. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
(a) Motorik kasar :-
(b) Motorik halus :-
(c) Bahasa :-
(d) Personal hygiene : Belum mandiri

12. Test Diagnostik


Hasil Pemeriksaan Laboratorium Hermatologi
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Wbc 5,6 4,6 - 10,00 103/UL

HGB 10,2 12,0 -16.0 9/dl

HcT 29,1 35,0 - 45,0 %

MCV 79,3 83,9 - 99, 1 FI

MCH 27,8 27,0 - 34,0 Pg

RBC 3,6 4,50 -5,50 106/UL


PLT - - -

13. Therapi Medis


1. IVFDRL 18 TPM
2. L Bio 2
3. Zinc 2
4. Injeksi Paracetamol 70 mg (7 cc) bila demam

C. Daftar Rumusan Masalah


a) Klasifikasi Data
Data Subyektif
(1) Ibu klien mengatakan anaknya BAB sejak 5 hari yang lalu
(2) Ibu klien mengatakan anaknya BAB encer 3 sehari sejak
tadi pagi
(3) Ibu klien mengatakan anaknya lemas
(4) Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
(5) Ibu klien mengatakan anaknya kemerahan daerah pantat.
Data Obyektif
(1) Nampak BAB encer 3
(2) Mukosa bibir kering
(3) Turgor kulit kering
(4) Klien tampak lemas
(5) Peristaltik 24 menit
(6) Tanda-tanda vital
(a) Nadi : 138 /menit
(b) Pernapasan : 30 /menit
(c) Suhu badan : 37
(7) Tamapak kemerahan didaerah anus
(8) IV RL 18 TPM

ANALISIS DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Data Subyektif Virus, Parasit, Bakteri, Diare
- Ibu klien Mikroorganisme
mengatakan
anaknya BAB sejak Infeksi pada sel
5 hari yang
lalu Berkembang diusus
- Ibu klien
mengatakan Hipersekresi air dan elektrolit
anaknya BAB

encer 3 sehari Isi rongga usus berlebihan


Data obyektif
- Namapak BAB Diare
encer 3
- Peristaltik 24
menit
- Anak tampak lemah
dan lemas
2. Data Subyektif Diare
- Ibu klien kekurangan
mengatakan Frekwensi BAB meningkat volume cairan
anaknya BAB sejak
5 hari yang Hilangnya cairan dan elektrolit
lalu berlebihan
- Ibu klien
mengatakan Gangguan keseimbangan cairan
anaknya BAB elektrolit
encer 3 sehari
- Ibu klien Dehidrasi
mengatakan
anaknya lemas Resiko kekurangan volume cairan
Data obyektif
- Namapak BAB
encer 3
- Mukosa bibir
kering
- Turgor kulit kering
- Klien tampak
lemah dan lemas
- Tanda-tanda vital
a. Nadi :138 /1

menit
b. Pernapasan : 30
/1 menit
c. Suhu badan :
37
- IV terpasang RL
18 TPM
D. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa keperawatan
N Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
o Keperawatan (NOC) (NIC)

1 Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan NIC :


dengan proses keperawatan 3x24 jam Diarhae
infeksi, inflamasi diharapkan Diare pada pasien Menagement
diusus teratasi. - Evaluasi efek
Data subyektif : NOC : samping
- Ibu kline - Bowel elimination pengobatan
mengatakan terhadap
anaknya BAB gastrointestinal
sejak 5 hari - Ajarkan pasien
yang lalu untuk

- menggunakan
obat anti diare
- Evaluasi intake
makanan yang
masuk
- Ibu kline - Electrolyte and acid base - Identifikasi
mengatakan balance faktor
anaknya BAB penyebab dari
encer 3 Kriteria hasil : diare
sehari - Fases berbentuk, BAB
Data obyektif : - Menjaga daerah sekitar - Monitor tanda
- Namapak BAB rectal dari iritasi dan gejala
encer 3 - Tidak mengalami diare diare
- Peristaltik 24 - Menjelaskan penyebab - Observasi
menit Anak diare dan rasional turgor kulit
tampak lemah tindakan secara rutin
dan lemas - Mempertahankan turgor - Ukur
kulit diare/keluaran
BAB
- Hubungi
dokter jika ada
kenaikan
bising usus
- Monitor
persiapan
makanan yang
aman
2 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan NIC :
integritas kulit b/d keperawatan 3x24 jam - Pressure
ekskresi/BAB diharapkan pasien tidak management
sering terjadi infeksi - Anjurkan
Data subyektif NOC : pasien untuk
- Ibu pasien - Tissue Integrity : Skin menggunaka
mengatakan and mucous membranes - n pakaian
kemerahan Hemodyalis akses yang longgar
daerah pantat Kriteria Hasil : - Jaga
Data obyektif - Integritas kulit yang baik kebersihan
- Tampak bisa di pertahankan kulit agar
kemerahan (sensasi, elastisitas, tetap bersih
daerah anus temperatur, hidrasi, dan kering
pigmentasi) - Monitor
kulit akan
adanya
kemerahan.

Oleskan
Tidak ada luka/lesi pada - lotion atau
kulit - minyak/ba
Perfusi jaringan baik - by oil pada
Menunjukan pemahaman daerah
- dalam proses perbaqikan yang
- kulit dan mencegah kemerahan
terjadinya cedera
berulang Monitor
- Mampu melindungi kulit status
- dan mempertahankan nutrisi
kelembaban kulit dan pasien
perawatan alami.
Memandika
n pasien
dengan air
hangat

E. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Tindak Keperawatan
Nama Pasien : An. C
Nama Mahasiswa : Esmi Sinaga
NIM : 14401 2017 000191
Ruang Rawat Inap : Puskesmas
Puuwatu No. Registrasi :

Tanggal/Ja D Implementasi Evaluasi


m x
Senin 1 1. Menganjurkan kepada Senin 25/Juni/2018
25/Juni/201 ibu klien untuk S: Ibu klien mengatakan anaknya
8 memberikan obat anti - bab encer ± 3x Sehari
Jam 09.00 diare pada klien - Ibu klien mengatakan masih
2 O: adanya kemerahan pada daerah
Jam 09.15 - anus
2. Mengopservasi turgor - Fases berbentuk, BAB sehari
2 kulit - sekali tiga kali
Jam 11.00 - Klien belum bisa minum obat
- Belum mampu
2 - mempertahankan
3. Anjurkan pada ibu klien A: turgor kulit
Jam 11.15 untuk mengganti - Keluarga belum mampu
1 pakaian yang longgar - mempertahankan kelembaban
pada klien kulit pada klien
Tampak kemerahan pada
Jam 12.30 bagian anus
4. Memonitoring kulit Pemberian L. Bio 1tab/oral ,
akan adanya kemerahan Zink 1tab/oral
Diare(sedang)
Kerusakan integritas kulit
5. Penatalaksanaan P : Intervensi 1,2,3,4 dan 5 di lanjutkan
pemberian medikasi
infuse
Selasa 1 1. Menganjurkan kepada S: Selasa 26/Juni/2018
26/Juni/201 ibu klien untuk - Ibu klien mengatakan
8 memberikan obat anti - anaknya bab encer
Jam 09.00 diare pada klien O: Ibu klien mengatakan masih
2 - adanya kemerahan pada
- daerah anus
Jam 09.30 2. Mengopservasi turgor - Fases berbentuk, BAB
2 kulit - sehari dua kali
- Mampu mempertahankan
Jam 09.45 A: turgor kulit
- Keluarga mulai mampu
2 3. Anjurkan pada ibu klien - mempertahankan
untuk mengganti kelembaban kulit pada klien
Jam 11.00 pakaian yang longgar Tampak kemerahan pada
1 pada klien bagian anus
Pemberian L. Bio 1tab/oral ,
Jam 12.00 Zink
1tab/oral
2 4. Memonitoring kulit
Jam 12.30 akan adanya kemerahan Diare (sedang)
Kerusakan integritas kulit
P : Intervensi 1,2,3,4, dan 5 di
5. Penatalaksanaan pertahankan
pemberian medikasi
infuse

6. Mengoleskan lotion
atau baby oil pada
daerah anus
Rabu 1 1. Menganjurkan kepada Rabu 27/Juni/2018
27/Juni/201 ibu klien untuk S:
8 memberikan obat anti - Ibu klien mengatakan
Jam 09.00 diare pada klien anaknya BAB satu kali
2 sehari
- Ibu klien mengatakan
Jam 09.30 daerah sekitar anus tidak
2. Mengopservasi turgor nampak lagi
kulit kem
erahan O :
- Frekwensi BAB satu kali
sehari
Jam 09.45 2 3. Anjurkan pada ibu klien dengan konsistensi padat
untuk mengganti pakaian - Turgor kulit klien kering
yang longgar pada klien - Keluarga mampu melindungi
kulit dan mempertahankan
Jam. 11.00 2 kelembaban kulit
4. Memonitoring kulit akan - Pada Kulit sekitar anus klien
Jam 12.00 1 adanya kemerahan tidak nampak kemerahan lagi
- Pemberian L. Bio 1tab/oral ,
Zink
5. Penatalaksanaan 1tab/oral
pemberian medikasi
infuse A : Diare teratasi , integritas kulit
yang baik di pertahankan

P : Intervensi di pertahankan

2.2 Asuhan Keperawatan Anak Dengan Tyfoid Fever


KASUS
Ruang : Lambu Barakati
Anak
Tanggal masuk : 10 Juli 2018

Jam : 12.30
: 48 05 36
No.RM
Identitas Pasien

Nama : An. S

Tgl Lahir : 25 Maret 2006

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : -

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : BTN Tawang Alun

Diagnosa Medis : Demam Thypoid

Tanggal pengkajian : 12 Juli 2018

Jam : 7.45
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. L
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT

Status Perkawinan : Kawin


BTN Tawang
Alamat :
Alun
Hubungan : Ibu
B. Pengkajian
k. Alasan utama masuk RS
Klien mengatakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk RS, demam
sejak 3 hari sebelum masuk RS. Nafsu makan hilang, lemah. Kien tidak
berobat sebelum dibawa ke RS dan tidak minum obat apapun, kemudian
klien dibawa ke RSU
Bahteramas masuk IGD jam 07.10, TD : 110/70 mmHg, N: 90x/ menit,
RR
15x/menit, S: 38C, diberikan terapi IVFD Ringer Lactat 12 tpm,
inj.ranitidine
50mg, inj.ondansentron ,ketorolac 30 mg.
l. Keluhan utama
Pasien demam
m. Riwayat kesehatan lalu
Klien belum pernah di rawat di RS sebelumnya, klien mempunyai riwayat
maag sejak 2 tahun yang lalu,dan melakukan rawat jalan.
n. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menpunyai riwayat pennyakit keturunan
seperti hipertensi,diabetes militus,penyakit jantung,Asma,TBC.
o. Genogram:

46 45

17 15 12

 Keterangan Genogram

= Laki-laki
= perempuan
= Tinggal serumah
= Keluarga yang sakit
= Hubungan keluarga
= Anggota keluarga yang meninggal karena
sakit tapi tidak diketahui penyebab sakitnya.
Tidak ada penyakit keturunan dan penyakit
menular keluarga
p. Riwayat penyakit sekarang : Nyeri perut bagian atas ,kuadran I sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri terus menerus, demam sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit, di rumah sudah di minum obat beli di warung
karena belum ada perubahan lalu di bawa ke RSU Baheteramas , di IGD
dilakukan tindakan infus ringer lactat dan inj.ketorolac dan inj.ranitidin
jam 07.10, lalu pasien dipindahkan di ruang rawat inap yakni di ruang
Lambu Barakati Anak RSU Bahteramas.
q. Riwayat pengobatan/alergi : Klien tidak mempunyai riwayat pengobatan,
klien juga tidak mempunyai riwayat alergi baik makanan, minuman,
maupun obat
r. Pemeriksaan Fisik
16. Keadaan Umum
Sakit/nyeri :
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk rumah
sakit.
Q :nyeri seperti ditusuk – tusuk
R :perut bagian kanan atas kuadran 1
S :nyeri skala 5
T :nyeri terus menerus
17. Sikap : Gelisah Kesadaran CM GCS = 15 E3 M6 V5
18. Pendengaran
Klien dapat mendengar dengan normal,fungsi telinga kiri dan kanan
baik,tidak memakai alat bantu pendengaran,tidak ada gangguan
pendengaran
19. Penglihatan
Klien dapat melihat dengan normal, tidak memakai alat bantu
penglihatan, konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor
2/2mm, tidak ada kebutaan dan tidak ada katarak
20. Pengecapan
Klien mengatakan pengecapannya terasa pahit, lidah kotor, tampak
putih.
21. Penghidu
Sistem presepsi sensori penghidu klien baik dan normal,tidak terdapat
gangguan penghidu
22. Peraba sistem presepsi sensori perabaan klien baik dan normal,tidak
terdapat gangguan sistem presepsi sensori perabaan.
23. Sistem Pernafasan
Klien tidak mempunyai riwayat bronkitis, asma, tuberkolusis,
emfisema, pneumonia, tidak merokok, terpasang alat bantu oksigen
nasal kanul 3 ml. Frekuensi 15 x/m, kedalaman: tidak normal (lambat
dan dangkal), pengembangan dada simetris antara kanan dan kiri,
suara nafas bersih, menggunakan otot asesoris, tidak ada nafas cuping
hidung, fremitus teraba simetris antara kanan dan kiri, tidak sianosis.
Pengembangan paru simetris, irama tidak teratur
24. Sistem Kardiovaskuler Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi
: 90 x/m
Suhu : 38,04℃
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
Akral : hangat
Pengisian kapiler : < 2 detik
Edema : Tidak ada
25. Sistem Saraf Pusat
Kesadaran :Composmetis
GCS :15 E3 M6 V5
Bicara : normal
Pupil : isokor ukuran kanan/kiri :2/2
Orientasi waktu ; Klien dapat menyebutkan waktu dengan baik yaitu
saat pengkajian waktu pagi.
Orientasi orang : Klien dapat menyebutkan nama diri sendiri dan
mengenali orang-orang di sekelilingnya.
Orientasi tempat : Klien mengetahui bahwa dia berada di rumah sakit.
26. Sistem Gastrointestinal
Kehilangan selera makan : klien mengatakan selera makan berkurang.
Mual/Muntah: klien tidak mual muntah
Alergi :tidak ada alergi makanan
Masalah mengunyah atau menelan : tidak ada
Berat badan biasa sebelum sakit :41 kg Berat badan
setelah sakit :40 kg perubahan berat badan
: -Berat badan sekarang : 40 kg
Tinggi badan : 140 m
Bentuk badan : normal
Turgor kulit : lembab
Mukosa : sianosis
27. Sistem Moskuloskeletal Rentang gerak : terbatas
Keseimbangan cara berjalan : tegap
Kemampuan memenuhi ADL :dibantu
Kekuatan otot :
5 5
5 5
28. Sistem Intergumen
Warna kulit : putih
Turgor kulit : Baik/ lembab
Memar : Tidak ada
Lain : -
29. Riwayat Immunisasi
f. BCG: tuntas
g. DPT: tuntas
h. Polio: tuntas
i. Campak: tuntas
j. Hepatitis: tidak pernah
30. Riwayat Tumbuh Kembang
c. Pertumbuhan Fisik
- Berat badan : Tidak tahu
- Tinggi badan : Tidak tahu
- Waktu tumbuh gigi : Lupa, bulan, Tanggal gigi: Belum
d. Perkembangan Tiap tahap
- Berguling : Ibu klien mengatakan lupa
- Duduk: Ibu klien mengatakan lupa
- Merangkap: Ibu klien mengatakan lupa
- Berdiri Ibu klien mengatakan lupa
- berjalan 1 Tahun
- Senyum kepada orang lain pertama kali : Ibu klien mengatakan
lupa
- bicara pertama kali: Ibu klien mengatakan lupa
- Berpakaian tanpa bantuan: Ibu klien mengatakan lupa
s. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tgl pemeriksaan: 10 Juli 2018
Tabel 3.1
Hematologi

Paket Darah Otomatis Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin L 11.5 g/dL 11.3-15.5
Leukosit 5.1 10^3/uL 3.6- 11.0
Hematokrit 35 % 35-47
Eritrosit 4.6 10^6/uL 3.80-5.20
Trombosit 300 10^3/uL 150-400
MCH L 25 Pg 26-34
MCHC 33 g/dL 32-36
MCV L 76 Fl 4-8
DIFF COUNT
Eosinofil 1.80 % 1-6
Basofil 0.20 % 0-1
Netrofil 54.30 % 50-70
Limfosit 36.00 % 22-40
Monosit 7.70 % 4-8
Golongan Darah O
Imunologi
TYPHI O POS 1/400
TYPHI H Negatif
PARATYPHI O- Negatif
A
PARATYPHI Negatif
O-B
Pemeriksaan Laboratorium

t. Terapi Yang Diberikan


Tabel 3.2 Terapi
Terapi Yang Jam Pemberian
Diberikan
IVFD Ringer
Lactat 12 Tpm
Inj.ceftriaxone 08.00
1 x 1000 mg
Inj.ranitidhin 08.00 20.00
2 x 50 mg
Inj.Hexilon 3 x 08.00 16.00 24.00
20 mg
Sukralfat 3x 1 08.00 16.00 20.00
cth
Parasetamol 3 08.00 16.00 20.00
x 500 mg
Curcuma 3 x 08.00 16.00 20.00
200 mg
Tabel 3.3 Klasifikasi Data

Data Subyektif Data Obyektif


1. Klien mengatakan nyeri di perut kanan 1. Kesadaran Composmetis GCS:14
bagian atas. E3 M6 V5
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2 2. wajah tampak menahan sakit
hari sebelum masuk rumah sakit. 3. Klien tampak lemas, pucat, tidak
R : perut bagian kanan atas kuadran 1 nafsu makan.
S : nyeri skala 5 4. klien tampak gelisah
T : nyeri terus-menerus 5. Akral hangat
2. Klien mengatakan lemas 6. Membran mukosa kering
3. Klien mengatakan lidah terasa pahit, 7. BAK 70-80cc, 2-3x/hari
nafsu makan berkurang 8. klien tampak lemah
9. TD :110/70 mmHg RR : 15
x/menit
N : 88x/menit
S : 38 oC
CRT: < 2 detik
BB sebelum masuk 41 kg
BB Sesudah masuk 40 kg
THYPI POST 1/400
IMT 17,9kg/m2
Hb L11,5 g/dL
Limfosit 36%
10. Diit BK, habis ¼ porsi  250cc,
minum 1 gelas 300cc
B. Analisa Data

Nama Klien : An.S Hari / Tgl : Kamis, 12 Juli 2018


No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu barakati Anak
Tabel 3.4 Analisa Data
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS : Klien mengatakan nyeri di bakteri masuk ke aliran darah Nyeri akut
- perut kanan bagian atas P : ↓
DO : Klien merasakan nyeri perut inflamasi hati & limfa
- sejak 2 hari sebelum masuk ↓
- rumah sakit. Mengaktifkan mediator kimia
- R : perut bagian kanan atas (Histamin dan bradikinin)
- kuadran 1 ↓
S : nyeri skala 5 Menstimulasi pelepasan
T : nyeri terus-menerus prostaglandin di hipotalamus
Composmetis (GCS:14 E3 ↓
M6 V5) Nyeri dipersepsikan(nyeri
wajah tampak menahan sakit kolik)
TD :110/70 mmHg ↓
RR : 15 x/menit Nyeri Akut
N : 88x/menit
S : 38 oC
CRT: < 2 detik lab
THYPI POST 1/400
DS : Klien mengatakan lemas Bakteri masuk kedalam aliran Hipertermia
- klien tampak gelisah darah
DO: Akral hangat ↓
- Membran mukosa kering Bakteri mengeluarkan
- BAK 70-80cc, 2-3x/hari endotoksin
- TD :110/70 mmHg ↓
- RR : 15x/menit Hipotalamus
- N :88x/menit ↓
S : 38 oC Hipertermi
DS: Bakteri salmonella thypi Nutrisi kurang
- Klien mengatakan lidah terasa ↓ dari kebutuhan
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
pahit, nafsu makan berkurang Masuk lewat makanan tubuh
klien tampak lemah ↓
Klien tampak lemas, pucat, Saluran pencernaan
tidak nafsu makan. BB ↓
DO:
sebelum masuk 41 kg Lambung
-
BB Sesudah masuk 40 kg ↓
-
- Diit BK, habis ¼ porsi  Nafsu makan menurun

- 250cc, minum 1 gelas 300cc ↓


Resiko nutrisi kurang dari
- IMT 17,9kg/m2
kebutuhan tubuh
- Hb L11,5 g/dL
- Limfosit 36%
C. Pathway Kasus Masalah Keperawatan
Skema 3.1
Pathway Kasus

Salmonella Typhi

Saluran Pencernaan

Usus Halus

Aliran darah

Organ RES (hati & linfa )

Imflamasi

Mengaktifkan Bakteri mengeluarkan Lambung


mediator kimia endotoksin
( Histamin dan
bradikinin) Mual, napsu
makan menurun
Hipotalamus
Menstimulasi
pelepasan Hipertermi N utrisi kurang
prostaglandin di dari kebutuhan
hipotalamus tubuh

Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)

Nyeri Akut

D. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)


Tabel 3.5
Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tanggal N Diagnosa Kepeawatan Kode
o
12/7/201 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera s 00132
8 (imflamsi hati) ditandai dengan:
Klien mengatakan nyeri di perut kanan
bagian atas
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit. R :
perut bagian kanan atas kuadran 1
S : nyeri skala 5
T : nyeri terus-menerus
biolo Composmentis (GCS:14 E3 M6
gi V5) wajah tampak menahan sakit
DS : TD :110/70 mmHg
- RR : 15 x/menit
DO : N : 88x/menit
- S : 38 oC
- CRT: < 2 detik lab
- THYPI POST
- 1/400
12/7/201 2 Hipp termia berhubungan proses infeksi 0000
8 er Klien mengatakan lemes 7
DS : klien tampak gelisah
- Akral hangat
DO: Membran mukosa kering
- BAK 70-80cc, 2-3x/hari
- TD :110/70 mmHg
- RR : 15x/menit
- N :88x/menit
- S : 38 oC
12/7/201 3 Nutrisi kurang dari kebutuhan 0000
8 tubuh berhubungan dengan penurunan 2
napsu makan DS:
- Klien mengatakan lidah terasa pahit, nafsu
makan berkurang
Tanggal N Diagnosa Keperawatan Kode
o
DO:
- klien tampak lemah
- Klien tampak lemas, pucat, tidak nafsu
makan.

- BB sebelum masuk 41 kg
BB Sesudah masuk 40 kg
- Diit BK, habis ¼ porsi  250cc, minum 1
gelas 300cc
- IMT 17,9kg/m2
- Hb L11,5 g/dL
- Limfosit 36%

E. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : An. S
Hari / Tgl : Kamis, 12 Juli 2018
No. RM : 48 05 36
Ruang Rawat : Lambu Barakati Anak

Tabel 3.6 Intevensi Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan


Hr/T Diagnosa
Tujuan/Kriteria Tindaka
gl Keperawatan
Hasil (NOC) n (NIC)
2.3 Asuhan keperawatan anak dengan demam batuk pilek
1. Pengkajian
a) Identitas anak:
1) Nama : An. D
:8
2) Umur
Tahun
: Laki-
3) Jenis kelamin
laki
4) Agama : Islam

5) Pendidikan : SD
: ISPA
6) Diagnosa medis
b) Identitas orang tua:

1) Nama : Tn. B
: 30
2) Umur
Tahun
: Laki-
3) Jenis kelamin
laki
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SMA
6) Pekerjaaan : Wiraswasta
c) Anamnesa (data subyektif ) 1)
Keluhan utama
DS:
Orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai
demam sejak 2 hari yang lalu, orang tua klien mengatakan
anaknya malas makan selama dirumah sakit, porsi makan tidak
dihabiskan.
DO:
Klien tampak kurus, klien tampak pucat, klien tampak lemas, BB
24 ( menurun ), IMT: 18,7 (24 kg/128 cm x 100=18,7),TTV: P:
24 kali per menit, N: 106 kali per menit, S: 38,3oC, dan porsi
makan tampak tidak dihabiskan.
2) Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang lalu.
Orang tua klien mengatakan sebelumnya anaknya pernah
sakit panas 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
b. Riwayat penyakit sekarang
Orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek serta terasa
panas,dan susah makan sejak 2 hari yang lalu yaitu tanggal
12 juli 2018.
c. Riwayat penyakit keluarga / meneurun
Orang tua klien mengatakan dalam keluarga baik bapak
maupun ibu tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
menurun seperti asma, jantung, ginjal, hepatitis, hipertensi,
DM, dan penyakit menular seperti TBC dan pneumonia.
3) Riwayat sosial
a. Pengasuh
Orang tua klien mengatakan anaknya diasuh oleh mereka
sendiri dan keduanya saling membantu dan keduannya saling
membantu dalam hal mengurus anak.
b. Hubungan dengan anggota keluarga
Orang tua klien mengatakan hubungan anaknya dengan
anggota keluarga sangat baik.
c. Hubungan dengan teman sebaya
Orang tua klien mengatakan hubungan anaknya dengan
teman sebayanya sangat baik.
d. Lingkungan rumah
Orang tua klien mengatakan linkungan rumah aman, rapi dan
bersih, letak rumah berdekatan dengan rumah yang lain.
4) Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
1. Makanan yang disukai
Orang tua klien mengatakan anaknya menyukai makanan
seperti ikan, telur dan sayur-sayuran.
2. Makanan yang tidak disukai
Orang tua klien mengatakan bahwa tidak ada makanan
yang tidak disukai oleh anaknya.
3. Pola makan
(a) Sebelum sakit:
orang tua klien mengatakan sebelum sakit nafsu
makan anaknya sangat baik, frekuensi makan tiga kali
sehari dan makanan yang dikonsumsi yaitu nasi, ikan,
telur dan sayur-sayuran.
(b) Selama sakit:
Orang tua klien mengatakan selama sakit nafsu
makan anaknya berkurang, frekuensi makan dua kali
sehari dan hanya memakan bubur selama dirumah
sakit.
4. Istrahat / tidur
(a) Sebelum sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya tidur siang
kurang lebih 3 jam dan tidur malam kurang lebih 10
jam.
(b) selama sakit orang tua klien mengatakan anaknya
tidur siang kurang lebih 5 jam dan tidur malam
kurang lebih 8 jam dan kadang sering terbangun.
5. Personal haygine
(a) Sebelum sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya mandi 2 kali
sehari, rajin menggosok gigi, dan ganti baju
sewaktuwaktu ketika baju kotor.
(b) Selama sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya tidak pernah
mandi karena masih demam dan hanya dibasuh
dengan air hangat.
6. Aktivitas
(a) Sebelum sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya sangat aktif
bermain dengan teman-teman sebayanya.
(b) Selama sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya tidak aktif,
lemah, dan sering mengeluhkan batuknya.
7. Eliminasi
(a) Sebelum sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya BAB 2-3 x/hari
dengan konsistensi padat dan berwarna kecoklatan,
dan BAK 5-6 x/hari, dan berwarna kuning jernih.
(b) Selama sakit
Orang tua klien mengatakan anaknya 1-2 x/hari,
konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan dan BAK
5-6 x/hari, warna kuning pekat dan bau khas.
d) Pemeriksaan fisik (data objektif).
1) Status generalis
a. Keadaan umum : sedang

b. Kesadaran : composmentis

c. Mukosa bibir :tampak kering


: P: 24 x/menit, S: 38,3oC, N:
d. TTV 106
x/menit, BB: 24 kg
e. Porsi makan tampak tidak dihabiskan
2) Pemeriksaan sistematis
a. Kepala: bentuk simetris, rambut berwarna hitam dan tidak
rontok dan tidak ada lesi pada kulit kepala.
b. Mata: kanan kiri simetris, conjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih dan bersih.
c. Muka: bersih, tidak ada oedema, dan agak pucat.
d. Telinga: kanan kiri simetris, tidak ada cairan yang keluar,
tidak ada peradangan dan tidak ada nyeri tekan.
e. Hidung: bentuk simetris, terdapat cairan / lendir berwarna
jernih, hidung bagian luar tampak kemerahan.
f. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tiroyd, tidak ada
peningkatan vena jugularis, dan tidak ada pembengkakan
pada leher.
g. Dada: tidak ada tarikan dinding dada waktu bernapas, bentuk
dada simetris, pernapasan terdengar mengorok.
h. Perut: tidak ada penonjolan umbilikus, tidak ada nyeri tekan,
dan tidak ada bekas luka operasi.
2. Analisa data
Nama : An. D Ruang : arafah
Umur : 8 tahun Rekam medis : 035433
Dx medis : ISPA
NO Data Etiologi Masalah
.
1. DS: Infeksi saluran nafas Ketidakseimbangan
-Orang Tua klien nutrisi kurang dari
mengatakan anaknya kebutuhan tubuh
batuk, pilek disertai merangasang Rufluks berhubungan dengan
demam sejak 2 hari yang peristaltik anoreksia
lalu.
-Orang tua klien menekan lambung
mengatakan anaknya
malas makan selama nafsu makan menurun
dirumah sakit dan porsi
makan tidak dihabiskan. ketidakseimbangan
DO: nutrisi kurang dari
-klien tampak kurus kebutuhan tubuh
-klien tampak pucat
-klien tampak lemas
-BB: 24 kg

24 kg

-IMT:
128cm x100=18,7.
TTV:
P: 24 kali permenit
N: 106 kali permenit
S : 38,3 oC

3. Diagnosa keperawatan
Pada tanggal 15 juli 2018 jam 17:20 wita diperoleh data subjektif
An. D, orang tua klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai demam sejak dua
hari yang lalu, orang tua klie mengatakan anaknya malas makan selama dirumah
dan porsi makannya tidak dihabiskan. Respon objektif klien tampak kurus,klien
tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan tampak tidak dihabiskan BB: 24
kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128
cm x 100=18,7.
Berdasarkan data diatas menurut analisa peneliti mengangkat
diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan DS ( Data Subjektif): orang tua
klien mengatakan anaknya batuk, pilek disertai demam sejak 3 hari yang lalu,
orang tua klien mengatakan anaknya malas makan selama dirumah sakit dan porsi
makannya tidak dihabiskan, DO ( Data Objektif): klien tampak kurus,klien
tampak pucat, klien tampak lemas, porsi makan tanpak tidak dihabiskan BB: 24
kg, TTV: P: 24 kali permeint, N : 106 kali permenit, S : 38,3 oC IMT: 24 kg/128
cm x 100=18,7.

4. Rencana asuhan keperawatan


Nama : An. D Ruang : Arafah
Umur : 8 tahun Rekam medis : 035433
Dx medis : ISPA
Dx keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
hasil
Ketidakseimbang Tujun: 1. kaji adanya 1. untuk mengetahui
an nutrisi kurang Untuk memenuhi alergi makan. adanya riwayat
dari kebutuhan kebutuhan nutrisi. 2. anjurkan orang alergi makanan.
tubuh Kriteria hasil: tua klie untuk 2. untuk memenuhi
b.d anoreksia Setelah dilakukan memberikan kebutuhan nutrisi
ditandai dengan: tindakan keperawatan porsi makan klien.
DS: selama 3 kali 24 jam kecil tapi 3. untuk
-Orang Tua klien maka kriteria hasil sering. mencegahkonstip
mengatakan yang diharapakan 3. yakinkan diet asi pada
anaknya yaitu: adanya yangdimakan
batuk, peningkatan berat mengandung anak.
pilek disertai badan sesuai dengan tinggi serat 4. untuk
demam sejak 2 tujuan, berat badan untuk meningkatanjuml
hari yang lalu. ideal sesuai mencegah ah kalori dan
-Orang tua klien tinggi badan, konstipasi. nutrisi yang
mengatakan mampu 4. kolaborasi dibutuhkan oleh
anaknya malas mengidentifikasi dengan ahli gizi pasien.
makan selama kebutuhan ntrisi, tidak untuk 5. untuk
dirumah sakit ada menentukan memberikanhibur
dan porsi makan tanda malnutrisi, dan jumlah kalori an kepada anak
tidak dihabiskan. menunjukan dan agar mau
peningkatan fungsi nutrisi yang makan
pengecapan dari dibutuhkan oleh
menelan.

DO: pasien.
-klien tampak 5. berikan
kurus permainan atau
-klien tampak desain ruangan.
pucat
-klien tampak
lemas
-BB: 24 kg

24 kg
-IMT:
128cm x100=18,7
-BB dan TB
tampak tidak
ideal.
-TTV: P : 24 kali
per menit, N: 106
kali per menit, S:
38,3 oC.

5. Implementasi keperawatan
Nama : An. D Ruangan : arafah
Umur : 8 tahun Rekam medik :035433
Dx medis : ISPA
Dx keperawatan Hari/bulan/tahu Waktu Implementasi
n
Ketidakseimbanga (Hari pertama) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya
n nutrisi kurang minggu, 15 juli alergi makanan.
dari kebutuhan 2018. -Hasil: orang tua klien
tubuh mengatakan anaknya
b.d anoreksia tidak memiliki riwayat
ditandai dengan: alergi.
DS: 2. memberikan
-Orang Tua klien makan
mengatakan dalam porsi kecil tapi
anaknya sering.
batuk, 08:00 wita -Hasil: orang tua klien
pilek disertai mengatakan anaknya
demam sejak 2 makan menghabiskan 3
hari yang lalu. sendok pada pagi pukul
-Orang tua klien 08:00 wita
mengatakan 3. meyakinkan orang tua
anaknya malas klien bahwa diet yang
makan selama dimakan mengandung
dirumah sakit dan tinggi serat..
porsi makan tidak -Hasil: orang tua klien
dihabiskan.

08:15 wita
DO: tampak paham dengan
-klien tampak apa yang
kurus diinformasikan oleh
-klien tampak perawat.
pucat 09:00 wita 4. berkolaborasi
-klien tampak dengan
lemas ahli gizi untuk
-BB: 24 kg menentukan jumlah
-IMT: kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
24 kg
-Hasil: nutrisi yang
128cm x100=18,7 dibutuhkan oleh pasien
-porsi makan dapat ditentukan dan
tampak tidak terpenuhi.
dihabiskan. 5. memberikan
-TTV: P : 24 kali permainan atau desain
per menit, N: 106 ruangan.
kali per menit, S: -Hasil: anak tampak
38,3 oC. senang dengan desain
yg diberikan.

09:00 wita
(Hari kedua) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya
Senin, 16 juli alergi makanan.
2018 -Hasil: orang tua klien
mengatakan anaknya
tidak memiliki riwayat
alergi.
2. memberikan
makan
dalam porsi kecil tapi
sering.
08:00 wita -Hasil: orang tua klien
mengatakan anaknya
makan menghabiskan 3
sendok pada pagi pukul
08:00 wita.
3. meyakinkan orang tua
klien bahwa diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat..
-Hasil: orang tua klien
tampak paham dengan
apa yang
diinformasikan oleh
perawat.

08:15wita
08:15wita 4. berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
-Hasil: nutrisi yang
dibutuhkan oleh pasien
dapat ditentukan dan
terpenuhi.
5. memberikan
permainan atau desain
ruangan.
-Hasil: anak tampak
senang dengan desain
yg diberikan.

09:00 wita
(Hari ketiga) 08:00 wita 1. Mengkaji adanya
selasa, 17 juli alergi makanan.
2018 -Hasil: orang tua klien
mengatakan anaknya
tidak memiliki riwayat
alergi.
2. memberikan
makan
dalam porsi kecil tapi
sering.
08:00 wita -Hasil: orang tua klien
mengatakan anaknya
makan menghabiskan 3
sendok pada pagi pukul
08:00 wita
3. meyakinkan orang tua
klien bahwa diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat..
-Hasil: orang tua klien
tampak paham dengan
apa yang
diinformasikan oleh
perawat.
4. berkolaborasi dengan
08:15 wita
08:15 wita

ahli gizi untuk


menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
-Hasil: nutrisi yang
dibutuhkan oleh pasien
dapat ditentukan dan
terpenuhi.
5. memberikan permainan
atau desain ruangan.
-Hasil: anak tampak
senang dengan desain
yg diberikan.

09:00 wita

6. Evaluasi keperawatan (catatan perkembangan)


Nama :An.D Ruangan : arafah
Umur :8 tahun Rekam medik :
035433
Dx medis : ISPA
Dx keperawatan Hari/bulan/tahun Evaluasi Paraf

Ketidakseimbangan (Hari pertama) S: orang tua klien


nutrisi kurang dari Jumat, 13 juli mengatakan
kebutuhan tubuh b.d 2018 anaknya masih malas
anoreksia ditandai makan dan porsi makan
dengan: (Jam) tidak dihabiskan
DS: 13:00 wita O: -klien tampak kurus
-Orang Tua klien -klien tampak pucat
mengatakan anaknya -klien tampak lemas
batuk, pilek disertai -BB: 24 kg
demam sejak 2 hari -IMT:
yang lalu. 128cm
24 kg
-Orang tua klien
mengatakan anaknya x100=18,7
malas makan selama -porsi makan tampak tidak
dirumah sakit dan porsi diihabiskan.
makan tidak -TTV: P : 24 kali per menit,
dihabiskan. N: 106 kali per menit, S:
DO: 38,3 oC.
-klien tampak kurus A: masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
dihari kedua.
-klien tampak pucat
-klien tampak lemas
-BB: 24 kg
-IMT:

24 kg

128cm x100=18,7
-porsi makan tampak
tidak dihabiskan.
-TTV: P : 24 kali per
menit, N: 106 kali per
menit, S: 38,3 oC.
(Hari kedua) S: orang tua klien
Sabtu, 14 juli mengatakan
2018. nafsu makan anaknya
sudah mulai membaik dan
(Jam) porsi makan hampir
13:00 wita dihabiskan.
O: -klien tampak kurus
-klien sudah tidak tampak
pucat akan tetapi masih
sedikit tampak lemas.
-BB: 24 kg -IMT:
128cm x100=18,7
- porsi makan tampak

24 kg

hampir dihabiskan.

45

-TTV: P : 24 kali per menit,


N: 100 kali per menit, S:
38,0 oC.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
dihari ketiga
(Hari ketiga) S: orang tua klien
Minggu 17 juli mengatakan nafsu makan
2018. anaknya telah membaik
dan porsi makan
(Jam) telah dihabiskan
13:00 wita O: -klien tampak kurus
-klien sudah tidak tampak
pucat dan tidak tampak
lemas lagi.
-BB: 24 kg
-IMT:
128cm x100=18,7
- porsi makan tampak
sudah dihabiskan.
-TTV: P : 22 kali per menit,
N: 100 kali per menit, S:
37,3 oC.
A: masalah telah teratasi

P: Intervensi dihentikan.

2.4 Asuhan keperawatan anak dengan DBD


1. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : An. A
Umur : 6 thn
Alamat : Jln. Makio Baji BD 5/1
Agama : Islam
Nama Ibu : Ny. T
Pendidikan : Sarjana
Nama Ayah : Tn S
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan swasta
Diagnosa Medik : DBD
Pengkajian tanggal : 30 Desember 2012

2. Keluhan Utama :
Panas selama ± 2 minggu terus menerus, nyeri dada, batuk,
3. Riwayat penyakit sekarang :
Kamis pagi panas, dibawa ke puskesmas dapat paracetamol. Panas turun.
Sabtu malam anak tiba-tiba muntah-muntah air, makan tidak mau, minum
masih mau. Minggu jam 03 pagi keluar darah dari hidung pada waktu
bersin, keluhan pusing, susah BAB, dibawa ke UGD.
4. Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya klien tidak penah dirawat karena penyakit apapun.

5. Riwayat penyakit keluarga


Menurut keluarga ( Ibu ) tidak ada keluarga yang dalam waktu dekat ini
menderita sakit DBD.
6. Riwayat kesehatan lingkungan.
Menurut ibu kondisi lingkungan rumah cukup bersih, walaupun tinggal
dekat kali kecil, sekitar rumah terdapat beberapa ban bekas untuk
menanam tanaman yang belum dipakai, bak mandi dikuras setiap
seminggu 1 kali. Menurut ibu seminggu yang lalu ada tetangga gang yang
menderita DHF, tetapi sekarang sudah sembuh, dan lingkungan wilayah
belum pernah disemprot.
7. Riwayat kehamilan
Anak lahir pada usia kehamilan 7 bulan, dengan berat badan lahir 2,4 kg,
ibu tidak tahu mengapa kehamilannya hanya 7 bulan. Lahir spontan dan
selama 1 tahun anak mendapat imunisasi lengkap dan minum PASI s/d 2
tahun.
8. Pengkajian Persistem
a. Sistem Gastrointestinal
Nafsu makan menurun, anak hanya mau makan 3 sendok makan,
minum tidak suka, harus dipaksakan baru mau minum. Mual tidak ada,
muntah tidak terjadi. Terdapat nyeri tekan daerah hepar dan asites
positif, bising usus 8x/mnt.
b. Sistem muskuloskeletal :
Tidak terdapat kontraktur sendi, tidak ada deformitas, keempat
ekstremitas simetris, kekuatan otot baik.
c. Sistem Genitourinary
BAK lancar, spontan, warna kuning agak pekat ditampung oleh ibu
untuk diukur, BAB dari malam belum ada.
d. Sistem Respirasi.
Pergerakan napas simetris, tidak terdapt pernapasan cuping hidung, pd
saat pengkajian tanda-tanda epistaksis sudah tidak ada, Frekuensi
napas 25x/menit. Bunyi nafas tambahan tidak terdengar.
e. Sistem Cardiovaskuler
TD : 100/60, nadi 98x/mnt, akral dingin, tidak terdapat tanda-tanda
cyanosis, cap. Refill < 3 detik, tidak terjadi perdarahan spontan, tanda-
tanda petikhie spontan tidak terlihat, hanya tanda pethike bekas rumple
leed.
f. Sistem Neurosensori
Tidak ada kelainan.
g. Sistem Endokrin
Tidak ada kelainan.
h. Sistem Integumen.
S : 376 turgor baik, tidak ada luka, pethikae bekas rumple leed, tidak
terdapat perdarahan spontan pada kulit.
9. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 5,4 L g/
PLT : 32 L 103/mm3
RBC: 2,31 L 106 /mm3
WBC: 1,5 L 103/mm3
10. Terapi
Infus RL 15 tetes/I (mikro)
Persiapan tranfusi darah
Infus Tridex 2 TB 16 tetes/i
Aspar K 300 mg
Enzyplex ½
Cefxon 800 mg/12 jam

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue
2. Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan kurangnya volume
cairan tubuh.
3. Risiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang
menurun.
4. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas dinding plasma.

III. INTERVENSI
Diagnosa keperawatan I : Hipertermie berhubungan dengan proses infeksi
virus dengue
Tujuan : Suhu tubuh normal
Kriteria hasil : Suhu tubuh antara 36 – 37
Nyeri otot hilang
Intervensi :8
a. Beri komres air kran
Rasional : Kompres dingin akan terjadi pemindahan panas secara konduksi
b. Berikan / anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000 cc/hari
( sesuai toleransi )
Rasional : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat evaporasi.
c. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah
menyerap keringat
Rasional : Memberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah
menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh.
d. Observasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah ) tiap 3
jam sekali atau lebih sering.
Rasional : Mendeteksi dini kekurangan cairan serta mengetahui
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Tanda vital merupakan
acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.
e. Kolaborasi : pemberian cairan intravena dan pemberian obat sesuai
program.
Rasional : Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh
yang tinggi. Obat khususnyauntuk menurunkan suhu tubuh pasien.

Diagnosa Keperawatan II : Risiko terjadi syok hypovolemik berhubungan


dengan kurangnya volume cairan tubuh.
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria : Tanda Vital dalam batas normal
Intervensi :
a. Monitor keadaan umum pasien
Rasional: Untuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama
saat terjadi perdarahan. Perawat segera mengetahui tanda-tanda presyok /
syok
b. Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih
Rasional : Perawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk
memastikan tidak terjadi presyok / syok
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera
laporkan jika terjadi perdarahan
Rasional : Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tanda-tanda
perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang cepat dan tepat
dapat segera diberikan.
d. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena
Rasional : Cairan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan cairan
tubuh secara hebat.
e. Kolaborasi : pemeriksaan : HB, PCV, trombo
Rasional : Untuk mengetahui tingkat kebocoran pembuluh darah yang
dialami pasien dan untuk acuan melakukan tindakan lebih lanjut.

Diagnosa keperawatan III : Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan


nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang
tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.
Tujuan : Tidak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi
Kriteria : Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Menunjukkan berat badan yang seimbang.
Intervensi :
a. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai
Rasional : Mengidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan intervensi
b. Observasi dan catat masukan makanan pasien
Rasional : Mengawasi masukan kalori/kualitas kekurangan konsumsi
makanan
c. Timbang BB tiap hari (bila memungkinkan )
Rasional : Mengawasi penurunan BB / mengawasi efektifitas intervensi.
d. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu
makan
Rasional : Makanan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan
masukan juga mencegah distensi gaster.
e. Berikan dan Bantu oral hygiene.
Rasional : Meningkatkan nafsu makan dan masukan peroral
f. Hindari makanan yang merangsang dan mengandung gas.
Rasional : Menurunkan distensi dan iritasi gaster.

Diagnosa keperawatan IV : Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan


dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.
Tujuan : Tidak terjadi devisit voume cairan
Kriteria : Input dan output seimbang
Vital sign dalam batas normal
Tidak ada tanda presyok
Akral hangat
Capilarry refill < 3 detik
Intervensi :
a. Awasi vital sign tiap 3 jam/lebih sering
Rasional : Vital sign membantu mengidentifikasi fluktuasi cairan
intravaskuler
b. Observasi capillary Refill
Rasional : Indikasi keadekuatan sirkulasi perifer
c. Observasi intake dan output. Catat warna urine / konsentrasi, BJ
Rasional : Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan BJ diduga
dehidrasi.
d. Anjurkan untuk minum 1500-2000 ml /hari ( sesuai toleransi )
Rasional : Untuk memenuhi kabutuhan cairan tubuh peroral
e. Kolaborasi : Pemberian cairan intravena
Rasional : Dapat meningkatkan jumlah cairan tubuh, untuk mencegah
terjadinya hipovolemic syok.

IV. EVALUASI
1. Suhu tubuh pasien normal (36,5- 37,5°C), pasien bebas dari demam.
2. Tidak terjadi syok hypovolemik dengan tanda vital dalam batas normal.
3. Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan makanan
sesuai dengan porsi yang diberikan atau dibutuhkan.
4. Keseimbangan cairan akan tetap terjaga dan kebutuhan cairan pada pasien
terpenuhi.

2.5 Manajemen Askep Corona


Manajemen perawatan untuk pasien dengan infeksi COVID-19 meliputi:
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian pasien yang diduga COVID-19 harus mencakup:

1. Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus mendapatkan


riwayat perjalanan yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan
demam dan penyakit pernapasan akut.
2. Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas
dan yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina baru-baru ini harus
ditempatkan di bawah isolasi segera.

B. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan data penilaian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien dengan
COVID-19 adalah:

1. Infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk menghindari patogen


akibat paparan COVID-19.
2. Pengetahuan yang kurang terkait dengan ketidaktahuan dengan informasi
penularan penyakit.
3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme.
4. Gangguan pola pernapasan terkait dengan sesak napas.
5. Kecemasan terkait dengan etiologi penyakit yang tidak diketahui.

C. Perencanaan dan Tujuan Perawatan


Berikut ini adalah tujuan perencanaan perawatan utama untuk COVID-19:

1. Cegah penyebaran infeksi.


2. Pelajari lebih lanjut tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
3. Tingkatkan suhu tubuh adekuat
4. Kembalikan pola pernapasannya kembali normal.
5. Kurangi kecemasan.

D. Intervensi Keperawatan
Di bawah ini adalah intervensi keperawatan untuk pasien yang didiagnosis dengan
COVID-19:

1. Pantau tanda-tanda vital. Pantau suhu pasien; infeksi biasanya dimulai


dengan suhu tinggi; pantau juga laju pernapasan pasien karena sesak napas
adalah gejala umum lainnya.
2. Pantau saturasi O2. Pantau saturasi O2 pasien karena gangguan
pernapasan dapat menyebabkan hipoksia.
3. Pertahankan isolasi pernafasan. Simpan tisu di samping tempat tidur
pasien; buang sekresi dengan benar; mengintruksikan pasien untuk menutup
mulut saat batuk atau bersin; menggunakan masker, dan menyarankan mereka
yang memasuki ruangan untuk memakai masker juga; letakkan stiker
pernapasan pada bagan, linen, dan sebagainya.
4. Terapkan kebersihan tangan yang ketat. Ajari pasien dan orang-orang
untuk mencuci tangan setelah batuk untuk mengurangi atau mencegah
penularan virus.
5. Kelola hipertermia. Gunakan terapi yang tepat untuk suhu tinggi untuk
mempertahankan normotermia dan mengurangi kebutuhan metabolisme.
6. Berikan penkes pada pasien dan keluarga. Berikan informasi tentang
penularan penyakit, pengujian diagnostik, proses penyakit, komplikasi, dan
perlindungan dari virus.

E. Evaluasi
Tujuan keperawatan terpenuhi sebagaimana dibuktikan oleh:

1. Pasien dapat mencegah penyebaran infeksi yang dibuktikan dengan PHBS


dan isolasi pernafasan adekuat.
2. Pasien dapat belajar lebih banyak tentang penyakit dan
penatalaksanaannya.
3. Pasien mampu meningkatkan level suhu tubuh yang adekuat.
4. Pasien mampu mengembalikan pola pernapasannya kembali normal.
5. Pasien tidak terlihat cemas.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi
dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau
dapat pula bercampur lendir dan darah/lendir saja (Ngastiyah, 2005: 223).

Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksisalmonella


Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yangsudah terkontaminasi
oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kumansalmonella. (Brunner and
Sudhart, 1994).

Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu penyakit yang


disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti.(Suriadi, 2001 : 57)

Demam berdarah merupakan manifestasi klinis yang berat dari penyakit


arbovirus.(Soedarmo Sumarno, 2005). Penyakit demam berdarah dengue adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue I, II, III, dan IV yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus. (hidayat , aziz. 2006 ).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah sebuah virus (lebih spesifik,
coronavirus) yang diidentifikasi merupakan penyebab wabah yang pertama kali
ditemukan di pasar makanan laut di Wuhan, Cina. Coronavirus 2019 (COVID-19)
adalah coronavirus jenis baru yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan pada
akhirnya dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok yang rentan
seperti orang tua, ana-anak, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang
kurang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Christantie, Effendy. SKp. Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995

Pusponegoro.H.D., dkk, 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak. Edisi I. Ikatan
Dokter Anak Indonesia.

Ralph & Rosenberg, 2003. Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2005-2006,
Philadelphia USA.

World Health Organization (WHO) Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19)


Outbreak.

Anda mungkin juga menyukai