Oleh :
IGO GUNAWAN
2018.C.10a.0969
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Akademik
i
3
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan
“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada An.Rdengan Diagnosa
malaria.”.Saya berharap laporan pendahuluan penyakit ini dapat berguna dan
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai penyakit malaria
Menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan pendahuluan penyakit ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempur oleh sebab itu berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan pendahuluan. Semoga laporan
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
Penulis
ii
5
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan......................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan penulisan.................................................................................2
1.3.1 Tujuan umum........................................................................................3
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................................3
1.4 Manfaat ...............................................................................................4
1.4.1 Untuk mahasiswa..................................................................................4
1.4.2 Untuk klien dan keluarga......................................................................4
1.4.3 Untuk institusi (pendidikan dan rumah sakit).......................................4
1.4.4 Untuk IPTEK.........................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................5
2.1 Konsep Penyakit.....................................................................................5
2.1.1 Definisi..................................................................................................5
2.1.2 Anatomi Fisiologi..................................................................................6
2.1.3 Etiologi..................................................................................................6
2.1.4 Klasifikasi..............................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi (Pathway..........................................................................7
2.1.6 Manifestasi Klinis (Tanda Dan Gejala).................................................8
2.1.7 Komplikas...........................................................................................10
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang.......................................................................11
2.1.9 Penatalaksanaan Medis.......................................................................11
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan..................................................13
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN........................................................24
3.1 Pengkajian.............................................................................................37
3.2 Diagnosa................................................................................................50
3.3 Intervensi...............................................................................................52
3.4 Implementasi.........................................................................................53
3.5 Evaluasi.................................................................................................53
BAB 4 PENUTUP.......................................................................................55
4.1 Kesimpulan...........................................................................................55
4.2 Saran......................................................................................................55
Daftar Pustaka
iii
6
BAB 1
PENDAHULUAN
ditemukan 216 juta kasus baru malaria dan 445.000 kematian. Wilayah Afrika
menyumbang sebagian besar kasus malaria global (90%), diikuti oleh wilayah
Asia Tenggara (7%), dan Mediterania Timur (2%). Angka kematian akibat
malaria tahun 2015 di wilayah Asia paling tinggi berada di India dengan jumlah
384 jiwa, sedangkan Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah 157
jiwa.8 Menurut WHO, angka morbiditas dan mortalitas akibat malaria cenderung
menurun pada periode 2005 2015. Meskipun demikian, masih ada lebih kurang
3,2 milyar jiwa atau hampir separuh penduduk dunia berisiko tertular penyakit
malaria.9 Permasalahan malaria masih menjadi salah satu masalah yang serius di
Indonesia karena sering menimbulkan kematian apabila tidak diobati secara benar.
Walaupun telah terjadi penurunan yang cukup signifikan dari 465.764 kasus
positif malaria pada tahun 2010 menjadi 209.413 kasus pada tahun 2015, tetapi
dari data Kemenkes tahun 2011 2015 didapatkan hasil persentase kabupaten/kota
endemis tinggi mengalami sedikit penurunan kasus malaria, sedangkan
kabupaten/kota endemis sedang dan rendah mengalami peningkatan.7,9 Provinsi
Sumatera Barat merupakan wilayah endemis tingkat rendah, kecuali Mentawai
yang masih menjadi wilayah endemis tingkat tinggi.7 Tahun 2013 terjadi
peningkatan prevalensi malaria di Provinsi Sumatera Barat sebesar 4,3%. Khusus
untuk kota Padang, prevalensi malaria mengalami peningkatan menjadi 1,8%. 10
Hasil dari data DKK Padang ditemukan 155 kasus malaria positif pada tahun
2015. Puskesmas yang paling tinggi kasusnya adalah puskesmas Belimbing
dengan 37 kasus, sedangkan yang paling rendah adalah puskesmas Seberang
Padang dengan tidak ada kasus malaria baik klinis maupun dari pemeriksaan
sediaan darah.11
Maluku Utara (2,77) sedangkan provinsi dengan API terendah yaitu Jawa Barat,
Banten, DKI Jakarta, Bali, dan Jawa Timur masing- masing sebesar 0,00
sebanyak 82% kasus berasal dari daerah Indonesia bagian timur.2 Provinsi NTT
menempati urutan prevalensi Malaria klinis tertinggi ketiga di Indonesia. Hampir
90% desa di Provinsi NTT endemis Malaria. Wilayah endemis Malaria pada
umumnya adalah desa- desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang kurang
baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan
kurang.3 Distribusi kasus Malaria terbesar di Provinsi NTT yaitu di kabupaten
lembata, Sikka, Nagokeo, Ende, Sumba Barat Daya, dan Timor Tengah Selatan
(TTS).3,4 Kabupaten Lembata ada 9 kecamatan dengan 8 endemisitas tinggi
( API > 5%) yaitu http://repository.unimus.ac.id 2 pada kecamatan Ileape, Ileape
Timur, Nubatukan, Nagawutun, Wulandoni, Atadei, Lebatukan, dan Omesuri
sedangkan ada 1 kecamatan yaitu Kecamatan Buyasuri endemisitasnya rendah
( API < 1%).4
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Program Studi S1
Keperawatan Stikes Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mengerti cara perawatan pada penyakit dengan Diagnosa
malaria secara benar dan bisa melakukan keperawatan di rumah dengan mandiri.
1.4.3 Bagi Institusi
1.4.3.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan tentang malaria dan Asuhan Keperawatannya.
1.4.3.2 Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan
Meningkatkan mutu pelayanan perawatan di Rumah Sakit kepada pasien dengan
Diagnosa medis malaria melalui Asuhan Keperawatan yang dilaksanakan secara
komprehensif.
1.4.4 Bagi IPTEK
Sebagai sumber ilmu pengetahuan teknologi, apa saja alat-alat yang dapat
membantu serta menunjang pelayanan perawatan yang berguna bagi status
kesembuhan klien.
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3) Arteri Brachialis Arteri brachialis adalah arteri yang terdapat pada lengan
atas 4) Arteri radialis Arteri radialis adalah arteri yang teraba pada pangkal ibu jari
5) Arteri karotis Arteri karotis adalah arteri yang mendarahi kepala dan
otak
6) Arteri temporalis Arteri temporalis adalah arteri yang teraba denyutnya di
depan telinga
7) Arteri facialis Teraba facialis adalah arteri yang denyutan disudut kanan
bawah.
8) Arteri femoralis Arteri femorais adalah arteri yang berjalan kebawah
menyusuri paha menuju ke belakang lutut
9) Arteri Tibia Arteri tibia adalah arteri yang terdapat pada kaki
10) Arteri Pulmonalis Arteri pulmonalis adalah arteri yang menuju ke paru-
paru.
B. Kapiler Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil yang teraba
dari cabang terhalus dari arteri sehingga tidak tampak kecuali dari bawah
mikroskop. Kapiler membentuk anyaman di seluruh jaringan tubuh, kapiler
selanjutnya bertemu satu dengan yang lain menjadi darah yang lebih besar yang
disebut vena. c. Vena (pembuluh darah balik) Vena membawa darah kotor
kembali ke jantung. Beberapa vena yang penting :
1) Vena Cava Superior Vena balik yang memasuki atrium kanan, membawa
darah kotor dari daerah kepala, thorax, dan ekstremitas atas.
2) Vena Cava Inferior Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung
dari semua organ tubuh bagian bawah
3) Vena jugularis Vena yang mengembalikan darah kotor dari otak ke
jantung
4) Vena pulmonalis Vena yang mengembalikan darah kotor ke jantung dari
paru-paru. 15
3. Darah Beberapa pengertian darah menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut : Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian: bagian cair yang
disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel darah. Darah adalah suatu
jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah yang berwarna merah.
Darah adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel-sel dan plasma. Jadi darah
12
adalah jaringan cair yang terdapat dalam pembuluh darah yang berwarna merah
yang cair disebut plasma dan yang padat di sebut sel darah yang befungsi sabagai
transfer makanan bagi sel. Volume darah pada tubuh yang sehat / organ dewasa
terdapat darah kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan
jumlah tersebut pada tiap orang tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan,
keadaan jantung atau pembuluh darah. Tekanan viskositas atau kekentalan dari
pada darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai berat jenis 1.041 – 1.067
dengan temperatur 380C dan PH 7.37 – 1.45.
Fungsi darah secara umum terdiri dari :
a. Sebagai Alat Pengangkut
1) Mengambil O2 atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan
keseluruh jaringan tubuh.
2) Mengangkut CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paruparu. 16
3) Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan
dibagikan ke seluruh jaringan/alat tubuh.
4) Mengangkat atau mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun
yang akan membinasakan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau
zat-zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh. Adapun proses pembentukan sel
darah (hemopoesis) terdapat tiga tempat, yaitu : sumsum tulang, hepar dan
limpa.
a. Sumsum Tulang Susunan tulang yang aktif dalam proses hemopoesis
adalah :
1) Tulang Vertebrae Vertebrae merupakan serangkaian tulang kecil yang
tidak teratur bentuknya dan saling berhubungan, sehingga tulang belakang mampu
melaksanakan fungsinya sebagai pendukung dan penopang tubuh. Tubuh manusia
mempunyai 33 vertebrae, tiap vertebrae mempunyai korpus (badan ruas tulang
belakang) terbentuk kotak dan terletak di depan dan menyangga. Bagian yang
menjorok dari korpus di belakang disebut arkus neoralis (Lengkung Neoral) yang
dilewati medulla spinalis, yang membawa serabut dari otak ke semua bagian
13
tubuh. Pada arkus terdapat bagian yang menonjol pada vertebrae dan dilekati oleh
17 otot-otot yang menggerakkan tulang belakang yang dinamakan prosesus
spinosus.
2) Sternum (tulang dada) Sternum adalah tulang dada. Tulang dada sebagai
pelekat tulang kosta dan klavikula. Sternum terdiri dari manubrium sterni, corpus
sterni, dan processus xipoideus.
3) Costa (Tulang Iga) Costa terdapat 12 pasang, 7 pasang Costa vertebio
sterno, 3 pasang costa vertebio condralis dan 2 pasang costa fluktuantes. Costa
dibagian posterior tubuh melekat pada tulang vertebrae dan di bagian anterior
melekat pada tulang sternum, baik secara langsung maupun tidak langsung,
bahkan ada yang sama sekali tidak melekat.
b. Hepar Hepar merupakan kelenjar terbesar dari beberapa kelenjar pada
tubuh manusia. Organ ini terletak di bagian kanan atas abdomen di bawah
diafragma, kelenjar ini terdiri dari 2 lobus yaitu lobus dextra dan ductus hepatikus
sinestra, keduanya bertemu membentuk ductus hepatikus comunis. Ductus
hepaticus comunis menyatu dengan ductus sistikus membentuk ductus coledakus.
c. Limpa Limpa terletak dibagian kiri atas abdomen, limpa terbentuk
setengah bulan berwarna kemerahan, limpa adalah organ berkapsula dengan 18
berat normal 100 – 150 gram. Limpa mempunyai 2 fungsi sebagai organ limfaed
dan memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah. Limpa juga berfungsi
menghancurkan sel darah merah yang rusak.
2.1.3 Etiologi
Agen penyebab malaria dari genus Plasmodium, Familia Plasmodiidae,
dari ordo Coccidiidae. Penyebab malaria pada manusia di Indonesia sampai saat
ini empat spesies plasmodium yaitu Plasmodium falciparum sebagai penyebab
malaria tropika yakni nyamuk anopheles, Plasmodium vivax sebagai penyebab
malaria tertiana, Plasmodium malarie sebagai penyebab malaria kuartana
Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika.
14
2.1.5 Patofisiologi
.
16
Rangsang mekanik dan biokimia
karena gangguan Gigitan nyamuk Peningkatan
keseimbangan cairan & suhu tubuh
Woc malaria
elektrolit
Menginfeksi entosit
10
malaria
B1 B2 B3 B4 B5 B6
(Breathing) (Bleeding) (Brain) (Bladder) (Bowel) (Bone)
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan
atau intervensi keperawatan ditetapkan.
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Hubungan keluarga
= Pasien
= Tinggal serumah
= Meninggal
4 Personal hygiene
a. Mandi 2x Sehari 1x Sehari
b. Oral hygiene 3x Sehari 2x Sehari
V. Data penunjang
Mahasiswa
(Igo Gunawan)
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN MASALAH
DAN DATA PENYEBAB
OBYEKTIF
1. DS : Suhu tubuh meningkat
Hipertemia
-Klien mengatakan
demam sejak 3 hari Pelepasan arakidonat
yang lalu pada hipotalamus
- klien mengeluh badan
nya panas Demam
DO :
- S : 38,5 C Hipertemia
-Klien tampak Lelah
- Klien tampak lemah
- muka klien tampak
memerah
- Klien tampak pucat
-TTV
TD : 100/90
N : 104 x/menit
P : 22 x/menit
S : 38,5C
1. Ds :
- Klien mengatakan Penekanan pada daerah
tidak nafsu makan gaster
- Klien mengatakan
ada muntah
Do : Mual,muntah anoreksia
A:
- BB : 20 Kg
Risiko Defisit Nutrisi
- TB : 117 Cm
- IMT klien 14,6
(Berat badan Resiko defisit nutris
kurang baik)
- IMT normal 18
B:
- Kadar Albumin
2,7 mg/dl
C:
- Klien tampak
kurus
- Klien tampak
tidak semangat
- Klien telihat
lemah
- Kulit kering pucat
D:
- Tidak nafsu
makan
PRIORITAS MASALAH
1. Hipertemia dengan virus dengue di tandai dengan klien mengatakan
demam sejak 4 hari yang lalu serta sakit kepala S : 38,5 C, Klien tampak
memegang kepala yang sakit, Klien tampak lemah, Klien tampak pucat,
2. Risiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna
makanan, ditandai dengan klien tidak nafsu makan, klien tampak kurus,
klien tidak bersemangat, berat badan 20 kg, klien telihat lemah, IMT klien
17,30 (Berat badan kurang baik).
RENCANA KEPERAWATAN
153
Nama Pasien : An.R
Ruang Rawat : Ruang Anak
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Hipertemia dengan virus Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Identifikasi penyebab Hipertemia
dengue di tandai dengan klien selama 1x7 jam diharapkan suhu tubuh (mis,dehidrasi,terpapar lingkungan panas,penggunaan
mengatakan demam sejak 4 hari tetap berada di rentang normal dengan inkubator).
yang lalu serta sakit kepala S : kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh
38,5 C, Klien tampak 1. Suhu tubuh membaik 3. Monitor kadar elektrolit
memegang kepala yang sakit, 2. Suhu kulit membaik 4. Monitor haluaran urine
Klien tampak lemah, Klien 3. Nadi dan RR dalam rentang normal 4. Monitor komplikasi akibat hipertemia
tampak pucat, 4.Tidak ada perubahan warna kulit dan 5. Anjurkan tirah baring
tidak ada pusing,merasa nyaman 6.Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena,jika perlu
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
2..Risiko Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Identifikasi status nutrisi
berhubungan dengan selama 1x7 jam diharapkan keseimbangan 2.Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Ketidakmampuan mencerna cairan dan elektrolit meningkat Dengan 3.Identifikasi makanan yang di sukai
makanan kriteria hasil : 4.Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
1. Porsi makanan yang di habiskan cukup 5.Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
meningkat 6.Monitor asupan makanan
2. Berat badan atau IMT sedang 7.Monitor berat badan
3. Frekuensi makan meningkat 8.Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
4. Nafsu makan meningkat -Lakukan oral hygine sebelum makan,jika perlu
5. Perasaan cepat kenyang cukup menurun 9.Fasilitasi menentukan pedoman diet (misal,piramida
makanan)
10.Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
11.Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
kontisipasi
12.Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
13.Berikan suplemen makanan,jika perlu
14.Hentikan pemberian makanan melalui nasogastrik
jika asupan oral dapat di toleransi
15.Anjurkan posisi duduk jika mampu
16.Ajarkan diet yang diprogramkan
17.Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
(misal,pereda nyeri antiemetik)jika perlu.
18.kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis nutrien yang di butuhkan,jika
perlu.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
PENUTUP
.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Di susun oleh:
21
Pengobatan Malaria.......(Revi Rosavika Kinansi, dkk)
LAMPIRAN
SATUAN
RENCANA KEGIATAN
22
Pengobatan Malaria.......(Revi Rosavika Kinansi, dkk)
2 Penyajian : Mendengarkan
1. Pembagian jenis Malaria 15 Menit dengan seksama
Malaria Mengajukan
2. Penyebab Penyebab pertanyaan
terjadinya terjadinya
Malaria Malaria
3. Tanda-tanda Tanda-tanda
gejala Malaria Malaria
4. Komplikasi Komplikasi
Malaria Malaria
5. Pencegahan Pencegahan
Malaria Malaria
6. Pengoba Pengobatan
Malaria Malaria
3 Evaluasi : Menjawab
Memberikan pertanyaan 5 Menit mendemontrasi
akhir dan evaluasi
4 Terminasi : mendengarkan
menyimpulkan bersama- 5 Menit menjawab salam
sama hasil kegiatan
penyuluhan
23
Pengobatan Malaria.......(Revi Rosavika Kinansi, dkk)
Tugas :
Tugas :
24
Pengobatan Malaria.......(Revi Rosavika Kinansi, dkk)
Tugas :
Tugas :
Tugas :
Kerangan :
: Penyaji : Pasien
25
Pengobatan Malaria.......(Revi Rosavika Kinansi, dkk)
: Fasilitator : Moderator
: Simolator : Dokum
26
APAKAH PENYEBAB dapat membawa
MALARIA
cukup oksigen ke
seluruh tubuh. ...
Malaria disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang - Malaria cerebral.
disebarkan oleh gigitan - Kegagalan fungsi
nyamuk Anopheles betina. organ tubuh
- Gangguan
pernapasan.
- Hipoglikemia
- Dehidrasi
- Tekanandarah
menurun tiba-
KOMPILIKASI tiba