Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILSAFAT UMUM
ALIRAN FILSAFAT KRITISME

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11:
1. Riyanti (2019.01.108)
2. Sulistiani (2019.01.119)

DOSEN PENGAMPUH: FITRIANI TASWIN, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL QUR’AN AL


ITTIFAQIAH
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
ALIRAN FILSAFAT KRITISISME ” ini dengan laincar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data
sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Filsafat Umum, serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Aliran Filsafat Kritisisme, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Filsafat Umum atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Aliran
Filsafat Kritisme yang ditinjau dari aspek filsafat atau falsafah, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Indralaya , 6 Desember 2019

DAFTAR ISI
Kata pengantar.....................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang....................................................................................................

B. Rumusan masalah...............................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian kritisme.............................................................................................

B. Ciri cirri kritisme.................................................................................................

C. Metode – Metode Emmanuel Kant....................................................................

D. Tujuan Filsafat Emmanuel Kant.........................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................

B. Saran...................................................................................................................

Daftar pustaka......................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh Immanuel kant dalam ilmu filsafat sangatlah besar. Abad ke-18 di jerman
biasa di sebut Aufklarung atau zaman pencerahan, yang di inggris dikenal dengan enlightenment.
Pemberian nama ini dikarenakan pada zaman itu manusia mencari cahaya baru dalam rasionya.
Immanuel kant mendefinisikan zaman itu dengan mengatakan, “dengan aufklarung
dimaksudkan bahwa manusia keluar dari keadaan tidak balig (dalam bahasa jerman disebut
unmundigkeit), yang dengannya ia sendiri bersalah.” Apa sebabnya manusia itu sendiri yang
bersalah? Karena manusia itu sendiri tidak menggunakan kemungkinan yang ada padanya, yaitu
rasio. Oleh karenanya semboyan aufklarung menjadi sapere aude! Hendaklah anda berani
berpikir sendiri! Dengan demikian zaman pencerahan merupakan tahap baru dalam proses
emansipasi manusia barat yang sudah dimulai sejak renaissance dan reformasi.
Di inggris pada zaman itu muncul deisme, yaitu suatu pendirian pemikir-pemikir yang
sunguh pun menerima adanya Allah, akan tetapi beranggapan bahwa Allah tidak menghiraukan
penyelenggaraan dunia. Tokoh zaman pencerahan di sini antara lain hume yang telah di singgung
di atas.
Di prancis muncul para ensiklopedis, materialis serta tokoh-tokoh seperti, Voltaire (1641-
1778), charles de montesque (1689-1775) dan Jean Jaqcues Rousseau (1712-1778) yang amat
terkenal dengan teori kontrak sosialnya (buku-bukunya terbit tahun 1762). Di jerman seorang
filsuf besar yang melebihi zaman aufklarung telah lahir , itulah immanuel kant yang akan kita
bicarakan secara khusus mengenai pemikiranya kritisismenya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kritisisme?


2. Bagaimanakah riwayat hidup immanuel kant?
3. Apa tujuan filsafat Immanuel kant?
4. Apa saja macam-macam kritik menurut immanuel kant?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kritisisme.
2. Untuk mengetahui riwayat hidup immanuel kant.
3. Untuk mengetahui tujuan filsafat immanuel kant.
4. Untuk mengetahui macam-macam kritik menurut immanuel kant.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kritisme

Filsafat yang dikenal dengan kritisme adalah filsafat yang diintrodusir oleh Imanuel
Kant (1724-1804). Kant mengadakan penelitian yang kritis terhadap rasio murni dan memugar
sifat objektivitas dunia ilmu pengetahuan dengan menghindarkan diri dari sifat sepihak
rasionalisme dan sifat sepihak empirisme. Gagasan ini muncul karena pertanyaan mendasar
dalam dirinya, yaitu Apa yang dapat saya ketahui? Apa yang harus saya lakukan? Dan Apa yang
boleh saya harapkan?.1

Kritisme ini bisa dikatakan aliran yang memadukan atau mendamaikan rasionalisme dan
empirisme. Menurut aliran ini, baik rasionalisme maupun empirisme keduanya berat sebelah.
Pengalaman manusia merupakan paduan antara sintesa unsur-unsur aspriori (terlepas dari
pengalaman) dengan unsur-unsur aposteriori (berasal dari pengalaman).

Ciri-ciri Kritisime dapat dapat di simpulkan dalam tiga hal, yaitu sebagai berikut :

a. Menganggap objek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada objek

b. Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau


hakikat sesuatu, rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya saja.

c. Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperoleh atas perpaduan antara
peranan unsur anaximenes priori yang berasal dari rasio serta berupa ruang dan waktu
dan peranan aposteriori yang berasal dari pengalaman yang berupa materi.2

B. Ciri-Ciri Kritisisme
Setiap pemikiran atau gerakan pasti mempunyai ciri-ciri yang mendasar yang melekat pada
sebuah pemikiran, begitu juga kritisisme yang mempunyai ciri-ciri yang dapat disimpulkan
kedalam tiga hal :

1 Menganggap bahwa obyek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada objek.

2 Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia untuk mengetahui realitas atau


hakikat sesuatu; karena rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya atau fenomenanya
saja.

3 Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas semua sesuatu itu diperoleh atas perpaduan
antara peranan unsure anaximenes priori yang berasal dari rasio serta berupa uang dan
waktu dan peranan unsure aposteriori yang berasal dari pengalamn yang berupa materi.3
1
Drs. A. Susanto, M.Pd, Filsafat Ilmu, Jakarta : Bumi Aksara, 2011, hlm 38
2
Drs. A. Susanto, M.Pd, Op. Cit. hlm 39
3
Prof.dr.juhaya s. praja. Aliran-aliran filsafat dan etika. Prenada media halaman : 114
Diakses pada tanggal 7 Desember 2019 pada jam 18.50 WIB
 Riwayat Hidup Emmanuel Kant.

Emmanuel Kant lahir di Konigsreg, Perusia Timur, Jerman. Pada tahun 1724 Masehi.
Kant adalah orang yang hidupnya teratur, ia hidup dengan displin dan tenang, pada tahun 1740,
ia belajar di universitas konigsbreg. Antara tahun 1755 hingga tahun 1770 ia memberikan kuliah
sebagai dosen prive (sebagai dosen tamu kuliahnya menarik karena ia mengajak mahasiswa
untuk berpikir sendiri, dan sejak tahun 1770 ia menjabat sebagai guru besar di Universitas
Konigsbreg. Dalam kehidupanya kant mengalami tiga periode yaitu :

1. Periode rasionalist, dimana ia melaksanakan ilmu alam dan filsafat alam menurut gaya
newton dan wolf, periode ini berakhir pada tahun 1755.

2. Periode filosofist, dimana ia banyak dipengaruhi oleh hume, setelah karya hume di
terjemahkan ke dalam bahasa jerman, pada masa ini ia berorientasi skeptic tentang
pengetahuan filosofis.

3. Periode kritis dimana ia mendapat penerangan besar tentang nilai-nilai hokum ilmiah,
dengan konsekuensinya. Dan periode ini menjadi periode yang besar dalam hidupnya
karena ia banyak menerbitkan buku- buku karyanya.Diantaranya : kritik der reinen
vernunft. Dan periode ini dimulai pada tahun 1770.4

C. Metode – Metode Emmanuel Kant

Pada periode kritis, kant menerima sebagai titik tolak bahwa ada pengertian tertentu yang
obyektif. Metodenya merupakan analisa kriteriologis mengenai titik pangkal itu. Analisa itu
dibedakan kedalam beberapa macam yaitu :

1 Analisa psikologis : yaitu penelitian proses atau jalan yang factual. Yang didapat dari
daya-daya dan potensi-potensi yang main peranan.dengan memperhatikan peningkatan
taraf kegiatan, inferensi, asosiasi, proses belajar dan sebagainya.

2 Analisa logis : dengan cara meneliti hubungan antara unsur-unsur isi pengertiansatu sama
lain.

4
Dr. anton bakker. Metode-metode filsafat, ghalia Indonesia halaman : 87
Diakses pada tanggal 7 Desember 2019 pada jam 19.01 WIB
3 Analisa ontologis : yaitu analisa yang meneliti realitas subyek dan realitas objek menurut
adanya dan hubungan keduanya yang riil (kausalitas).

4 Analisa kriteriologis : yaitu analisa yang hanya menyelidiki relasi formal antara kegiatan
subjek sejauh ia mengartikan dan menilai hal tertentu, dan objek sejauh itu merupakan
fenomin yang ditanggapi. Jadi obyek dan kegiatan subyek hanya diambil dalam
kebersamaan dan relasinya. Kemudian dicari syarat-syarat manakah yang minimal harus
dipenuhi pada pihak subyek.5

 Titik pangkal metodis Emmanuel kant.

a. Keragu-raguan.

Kant memulai dengan meragu-ragukan kemungkinan dan kompetensi metafisik. Sebab


menurut dia metafisik tidak pernah menemukan metode ilmiah yang pasti, untuk memecahkan
problemnya.

b. Macam pengertian.

Filsuf-filsuf sebelum kant, menempatkan ke-tidak-benaran dalam konsep yang tunggal.


Akan tetapi kant meletakkanya dalam pernyataan atau keputusan lengkap. Ia membedakan dua
pengertian yaitu :

1. Pengertian analitis.

Pengertian yang selau apriori, yang di tuangkan dalam ilmu pasti.

Sifat pariori :

 Predikat sudah termuat dalam konsep subyek.

 Tidak dengan sendirinya mengenai kenyataan.

 Tidak memberikan pengertian baru.

2. Pengertian sintetis.

Sifat sintetis :

5
Ibid. halaman 88-90
Diakses pada tanggal 7 desember 2019 pada jam 19.03
 Relasi subyek dan predikat tidak bedasarkan obyek riil.

 Memberikan pengertian baru.

 Sintetis terbagi dalam dua macam yaitu :

 Aposteriori.

Misal : saya merasakan panas.6

Sifatnya :

 Bukan universal melainkan singular.

 Dasar kebenaran ialah pengalaman subyektif.

 Apriori.

Misal : hukum umum seperti air mendidih pada suhu 100°C. bumi berputar pada porosnya.

Sifatnya :

 Pengertian umum-universal.

 Selalu pasti.

c. Pertanyaan metodis.

Kant menerima nilai obyektif dari ilmu-ilmu positif, sebab mereka menghasilkan kemajuan
hidup sehari-hari selain itu ia juga menerima nilai obyektif dari agama dan moral,sebab mereka
memberikan kemajuan dan kebahagiaan. Pengertian itu semua sintetis apriori. Maka timbulah
petanyaan : dasar obyektifitas pengertian semacam itu apa? Sudah jelas bahwa dasarnya ukan
empiris itulah yang akan diteliti oleh Emmanuel kant.7

D. Tujuan Filsafat Emmanuel Kant

6
Ibid. halaman 88-90
Diakses pada tanggal 7 desember 2019 pada jam 19.03
7
Dr. anton bakker. Metode-metode filsafat, ghalia Indonesia halaman : 88-90
Diakses pada tanggal 7 Desember 2019 pada jam 19.10 WIB
Emmanuel kant mempunyai tujuan dari filsafatnya, ia bermaksud memugar sifat
objektifitas dunia ilmu pengetahuan. Agar maksud itu terlaksana maka, orang harus
menghindarkan diri dari sifat sepihak dengan rasionalis dan sifat sepihak dengan empirisme.

Rasionlais mengira bahwa telah menemukan kunci bagi pembukaan realitas pada diri subyeknya,
lepas atau tanpa pengalaman (empirisme). Sementara empirisme mengira telah memperoleh
pengetahuan dari pengalaman saja, dan tanpa akal (rasio).ternyata bahwa empirisme, sekalipun
juga dimulai dengan ajaran yang murni tentang pengalaman, tetapi melalui idelaisme subyektif
bermuara pada suatu skeptisme yang radikal.8

Menurut Hume, ada jurang lebar antara kebenaran-kebenaran rasio murni dengan realitas dalam
dirinya sendiri. Akan tetapi menurut kant, syarat dasar ilmu pengetahuan adalah ;

a. Bersifat umum dan mutlak

b. Memberi pengetahuan yang baru.

8
Prof.dr.juhaya s. praja. Aliran-aliran filsafat dan etika. Prenada media halaman : 116
Diakses pada tanggal 7 Desember 2019 pada jam 19.11 WIB
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Filsafat yang dikenal dengan kritisme adalah filsafat yang diintrodusir oleh Imanuel Kant (1724-
1804). Kant mengadakan penelitian yang kritis terhadap rasio murni dan memugar sifat
objektivitas dunia ilmu pengetahuan dengan menghindarkan diri dari sifat sepihak rasionalisme
dan sifat sepihak empirisme.

Tujuan kritisisme ia bermaksud memugar sifat objektifitas dunia ilmu pengetahuan. Agar
maksud itu terlaksana maka, orang harus menghindarkan diri dari sifat sepihak dengan rasionalis
dan sifat sepihak dengan empirisme.

B. Saran

Saran pada makalah ini adalah penulis mengharapkan masukan dari Dosen dan teman-teman
mahasiswa serta para pembaca agar makalah ini dapat berguna untuk kedepannya karena penulis
sadar makalah sangat jauh dari sebuah kata kesempurnaan.

Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang
berbagai macam aliran filsafat yang muncul dalam sejarahnya diantaranya aliran filsafat aliran
kritisme
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, A. Drs. Filsafat Ilmu, Jakarta : Bumi Aksara


Bakker, Anton Dr. 1986. Metode-metode  filsafat. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hadi, A. Soedomo .2006. Logika Filsafat Berpikir. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Praja,Juhaya s, prof. Dr. 2003. Aliran-aliran filsafat dan etika. Jakarta : Pranada Media.

Anda mungkin juga menyukai