Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH NET PROFIT MARGIN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA

PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA


PERIODE TAHUN 2015-2019

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Akuntansi

Oleh :

VINA AGUSTINA

175109138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS STIEB PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA
2020/2021

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Tingkat keberhasilan perusahaan dapat dinilai dari kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan

dapat dilihat dalam laporan keuangan pada setiap periode pertahunnya. Laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, dan dapat dijadikan sebagai evaluasi terhadap kinerja

keuangan yang dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan di masa

mendatang.

Tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya yaitu untuk memperoleh laba. Laba

tersebut dapat diketahui dengan cara membandingkan pendapatan yang diperoleh perusahaan.

Kemampuan menghasilkan laba yang maksimal pada suatu perusahaan sangat penting karena pada

dasarnya pihak-pihak yang berkepentingan , misalnya investor dan kreditor mengukur keberhasilan

perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen dalam

menghasilkan laba dimasa mendatang. Peningkatan laba perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan

yang baik. Dan laba perusahaan diharapkan akan selalu meningkat, dengan meningkatnya laba

perusahaan maka dapat dikatakan kinerja perusahaan semakin membaik. Maka semakin tinggi

peningkatan perubahan laba perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan.

Untuk mengetahui pertumbuhan laba yang akurat diperlukan perhitungan yang menyebabkan

dibutuhkannya waktu terhadap perhitungan pertumbuhan laba yang akan dicapai pada periode yang

akan datang, waktu atau estimasi pertumbuhan laba tersebut bisa didapatkan dengan analisis laporan

keuangan. Akan tetapi Laporan keuangan dianggap kurang cukup untuk menentukan laba perusahaan

secara akurat.

Oleh karena itu, diperlukan analisis yang sangat mendalam terhadap laporan keuangan agar

mengetahui pertumbuhan laba tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui pertumbuhan laba pada

perusahaan adalah menggunakan rasio keuangan. Yaitu dengan menggunakan Rasio Profitabilitas.

Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil satu jenis pada rasio profitabilitas, yaitu

Net Profit Margin Karena rasio tersebut secara teoritis berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba

dan dianggap sebagai alat yang sangat efektif dalam mengukur hasil dalam pelaksanaan operasi

perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:115) Margin laba bersih atau Net profit margin menurpakan rasio yang

digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih terhadap penjualan bersih. Dihitung

dengan membagi laba bersih terhadap penjualan bersih. Laba bersih sendiri dihitung sebagai hasil

pengurangan antara laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan. Yang dimaksud

dengan laba sebelum pajak penghasilan disini adalah laba operasional ditambah pendapatan dan

keuntungan lain-lain, lalu dikurangi dengan beban dan kerugian lain-lain. Semakin tinggi marjin laba

bersih berarti semakin tinggi pula laba bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat

disebabkan karena tingginya laba sebelum pajak penghasilan. Sebaliknya, semakin rendah marjin laba

bersih yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya laba sebelum

pajak penghasilan.

Pengertian laba menurut Imam dan Anis (2014 : 375) merupakan laba akuntansi yang

merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan

aktivitas sangat tergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Jadi dalam hal ini lana

hanya merupakan artikulasi dan tidak diidentifikasikan tersendiri secara ekonomik seperti halnya

aktiva atau hutang.

Sedangkan pertumbuhan laba merupakan penunjukkan persentase kenaikan laba yang dapat

dihasilkan perusahaan dalam bentuk laba bersih. Nurhadi (2011:141). Dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan laba yaitu besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage,

tingkat penjualan dan perubahan laba yang tinggi mengindikasikan laba yang diperoleh perusahaan di

masa lalu. Perubahan laba yang sangat tinggi mengindikasikan bahwa laba yang diperoleh

perusahaannya itu tinggi. Sehingga tingkat deviden perusahaan juga tinggi. Hal ini sangat berpengaruh

pada keputusan investasi para investor yang akan menanamkan modal sahamnya pada perusahaan

tersebut.karena para investor berharap bahwa dana yang diinvestasikan akan meningkat dengan jumlah

pengembalian dana yang tinggi.


Mengenai rasio profitabilitas yang dibahas pada penelitian ini, semakin tinggi nilai rasio maka

kondisi perusahaan semakin baik, dan nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan efesiensi

perusahaan tinggi yang bisa di lihat dari laporan keuangannya yaitu dari tingkat pendapatan dan arus

kas. Dan hasil tersebut bisa membuat investor atau kreditor tertarik untuk melakukan investasi jangka

panjang diperusahaan tersebut.

Kemampuan untuk mempertahankan dalam hal pertumbuhan laba nantikan akan menjadikan

penentuan untuk pengembalian ekuitas kepada pemegang saham atau kepada investor. Dan hal tersebut

akan meningkatkan kepercayaan seorang kreditor dan calon investor dalam pengambilan keputusan.

Kreditor dan calon investor tersebut nantinya akan menentukan keputusan apakah akan melakukan

investasi jangka pendek atau jangka panjang pada perusahaan tersebut.

Tabel 1.1 Laba Bersih pada Perusahaan sektor Farmasi yang terdaftar di BEI periode 2015-2019

Nama Laba Bersih Penjualan Bersih


Tahun
Perusahaan Total Laba Bersih persentase Total Penjualan Bersih Persentase
2015 Rp 107,894,430   Rp 1,306,098,136  
2016 Rp 152,083,400 29,06% Rp 1,451,356,680 10,01%
PT. Darya-Varia
Laboratoria, tbk 2017 Rp 162,249,293 6,27% Rp 1,575,647,308 7,89%
2018 Rp 200,651,968 19,14% Rp 1,699,657,296 7,30%
2019 Rp 221,783,249 9,53% Rp 1,813,020,278 6,25%
2015 Rp 6,565,707,419   Rp 1,621,898,667,657  
2016 Rp 17,367,399,212 62,20% Rp 1,674,702,722,328 3,15%
PT. Indofarma
(persero),tbk 2017 Rp 46,284,759,301 62,48% (Rp 1,631,317,499,096) (2,59%)
2018 (Rp 32,736,482,313) (29,27%) (Rp 1,592,979,941,258) (2,35%)
2019 (Rp 7,961,966,026) (75,68%) (Rp 1,359,175,249,655) (14,68%)
2015 Rp 265,549,762,082   Rp. 4,860,371,483,524  
2016 Rp 271,597,947,663 2,23% Rp 5,811,502,656,431 16,37%
PT. Kimia Farma
(persero),tbk 2017 Rp 331,707,917,461 18,12% Rp 6,127,479,369,403 5,16%
2018 Rp 401,792,808,948 17,44% Rp 7,454,114,741,189 17,80%
2019 (Rp 15,890,439) (99,99%) (Rp 9,400,535,476) (99,87%)
2015 Rp. 2,057,694,281,873   Rp 17,887,464,223,321  
2016 Rp. 2,350,884,933,551 12,47% Rp 19,374,230,957,505 7,67%
PT. Kalbe Farma,tbk 2017 Rp. 2,453,251,410,604 4,17% Rp 20,182,120,166,616 4,00%
2018 Rp. 2,497,261,964,757 1,76% Rp 21,074,306,186,027 4,23%
2019 Rp. 2,537,601,823,645 1,59% Rp 22,633,476,361,038 6,89%
2015 Rp 142,545,462   Rp 983,446,471  
PT. Merck,tbk
2016 Rp 153,842,847 7,34% Rp 1,034,806,890 4,96%
2017 (Rp 144,677,294) (5,96%) (Rp 582,002,470) (43,76%)
2018 Rp 1,163,324,165 87,56% Rp 611,958,076 4,90%
2019 (Rp 78,256,797) (93,27%) Rp 744,634,530 17,82%
2015 Rp 3,087,104,465   Rp 217,843,921,422  
2016 Rp 5,146,317,041 4001% (Rp 216,951,583,953) (4,10%)
PT. Pyridam Farma,tbk 2017 Rp 7,127,402,168 2780% Rp 223,002,490,278 2,71%
2018 Rp 8,447,447,988 1563% Rp 250,445,853,364 10,96%
2019 Rp 9,342,718,039 958% (Rp 247,114,772,587) (1,33%)
2015 Rp 529,218,651,807   Rp 8,181,481,867,179  
2016 Rp 545,493,536,262 2,98% Rp 9,138,238,993,842 10,47%
PT. Tempo Scan
Pacific,tbk 2017 Rp 557,339,581,996 2,13% Rp 9,565,462,045,199 4,47%
2018 (Rp 540,378,145,887) (3,04%) Rp 10,088,118,830,780 5,18%
2019 Rp 595,154,912,874 9,20% Rp 10,993,842,057,747 8,24%
Sumber : Laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia

Table 1.2 Pertumbuhan laba pada Perusahaan sektor Farmasi yang terdaftar di BEI

NAMA PERUSAHAAN Pertumbuhan Laba


2016 2017 2018 2019
29,06
PT. Darya-Varia Laboratoria, tbk % 6,27% 19,14% 9,53%
62,20 62,48 (29,27%
PT. Indofarma (persero),tbk % % ) (75,68%)
18,12 (99,99%
PT. Kimia Farma (persero),tbk 2,23% % 17,44% )
12,47
PT. Kalbe Farma,tbk % 4,17% 1,76% 1,59%
(5,96%
PT. Merck,tbk 7,34% ) 87,56% (93,27%)
40,01 27,80 (15,63%
PT. Pyridam Farma,tbk % % ) 9,58%
PT. Tempo Scan Pacific,tbk 2,98% 2,13% 3,04% 9,20%
Sumber : Hasil dari analisis

Berdasarkan pada table 1.2 dapat di simpulkan bahwa besarnya nilai pertumbuhan laba

tertinggi untuk tahun 2016 yaitu dimiliki oleh PT. Indofarma (persero),tbk dengan laba bersih sebesar

62,20% dan yang terendah dimiliki oleh PT.Kimia Farma (Persero),tbk dengan laba bersih 2,23%.

Kemudian pada tahun 2017 pertumbuhan laba terbesar masih dimiliki oleh PT. Indofarma (persero),tbk

yaitu dengan angka 62,48%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Merck,tbk yaitu dengan angka

(5,96%). Pada tahun 2018 pertumbuhan laba tertinggi dimiliki oleh PT.Merck,tbk yaitu 87,56%,

sedangkan terendah oleh PT. Indofarma (persero),tbk yaitu dengan angka (29,27%). Terakhir pada
tahun 2019 pertumbuhan laba bersih tertinggi dimiliki oleh PT. Pyridam Farma,tbk yaitu dengan angka

9,58%, sedangkan yang terendah di tahun 2019 ini adalah PT. Kimia Farma (Persero),tbk yaitu dengan

angka (99,99%)

Berdasarkan data-data yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan laba

perusahaan pada sektor farmasi mengalami penurunan yang signifikan, yaitu disebabkan oleh

peningkatan beban penjualan dan beban keuangan yang tak seiring dengan pertumbuhan penjualan,

strategi bisnis atau rencana bisnis yang dijalankan kurang maksimal maka itulah kinerja keuangan pun

akan menurun namun untuk mengetahui kondisi keuangan yang kongkrit diperlukan penelitian yang

lebih mendalam tentang pertumbuhan laba menggunakan rasio profitabilitas.

Dengan mempertimbangkan fenomena atau permasalahan diatas pada Perusahaan Farmasi ini

sebagai subyek penelitian untuk meneliti sampai seberapa jauh kinerja keuangan berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba, dengan judul penelitian: “PENGARUH NET PROFIT MARGIN TERHADAP

PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2015-2019”

2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian tersebut diatas, maka peneliti mempunyai perumusan masalah

sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh Net Profit Margin, terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019 ?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk menganalisis Net Profit Margin berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan

permasalahan ini. Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

a. Manfaat teoritis :

 Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang Net Profit Margin dan Pertumbuhan

laba.

 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian

selanjutnya dan bagi penelitian lain dapat dijadikan perbandingan.

b. Manfaat praktis :

 Dapat memberikan masukan berupa saran-saran yang menyangkut tentang informasi pada

perusahaan khususnya mengenai Net Profit Margin dan Pertumbuhan laba.

 Perusahaan dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi

kinerja keuangan dan menjadi referensi.

 Manfaat penelitian yang akan datang Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan

bagi peneliti-peneliti selanjutnya dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai