STUDIO
PERANCANGAN 3
Nama : Devi Silvia
Nim : 321910096
Kelas : Ars 19D
Dosen Pengampu : Ahmad Aguswin, S.T.,M.M
DESKRIPSI
BANGUNAN PENDIDIKAN
Pendidikan memiliki arti sebuah proses pembelajaran, keterampilan dan kebiasaan suatu kelompok orang yang diwariskan
dari generasi ke generasi melalui proses pengajaran, pelatihan dan penelitian dengan tujuan untuk mengembangkan potensi
diri yang kedepannya akan bermanfaat untuk mewujudkan suatu tujuan yang akan membentuk masa depan.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan adalah faktor sarana fisik yang memadai untuk mewadahi
kegiatan pengguna bangunan pendidikan tersebut, yaitu pengajar, murid, dan staf. Idealnya sebuah bangunan pendidikan
adalah yang dapat mewadahi seluruh kegiatan pengguna bangunan tersebut, mulai dari fasilitas sarana dan prasarana sampai
dengan ‘citra’ bangunan itu sendiri yaitu bangunan pendidikan sebagai tempat yang akan terus berkembang dan sebagai
tempat terbentuknya masa depan tersebut (generasi-generasi penerus).
Tujuan dari bangunan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hal sarana pendidikan dalam memperoleh ilmu
dan pengetahuan. Beberapa contoh dari bangunan pendidikan misalnya: sekolah, perpustakaan, sanggar, labolaturion.
(SUMBER : http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/12125/9951)
ELEMENTARY & MIDDLE SCHOOL
,WASHINGTON, UNITED STATES
DEFINISI BANGUNAN PERDANGAN, Adalah bangunan toko atau bangunan lain yang dipergunakan untuk tempat penjualan
barang-barang secara eceran atau pelayanan kebutuhan langsung kepada masyarakat, jenis banguna komersial didirikan untuk
mendukung aktivitas dan keperluan bisnis komersial meliputi jual beli dan sewa. Faktor lokasi yang strategis memegang peranan
penting bagi kesuksesan bangunan ini.
1. Pasar
2. Pertokoan
3. Supermarket
4. Mall
5. Perkantoran
• (SUMBER : https://www.arsimedia.com/2019/06/10-kelas-bangunan-yang-perlu-di-ketahui.html)
ARSITEKTUR PENGGUNAAN CAMPURAN ,
PASAR •PYLAIA, YUNANI
•Arsitek: Proyek Jiwa Perkotaan
•Daerah: 2500 m²
•Tahun: 2021
•Foto: Kimberley Powell
•Pabrikan: Almeco , Giomtov , Inoxcon , Kiskinidi
s , Luminart , Plumber IKE
•Arsitek Utama: Alkistis Brountzou
•Mitra Penanggung Jawab : Tasos Georgantzis
, Simos Antoniadis
•Tim Desain : Christina Petsiou, Meni Kontakioti
, Vasilis Papadoulis, Danae Michalatou
•Kayu: Aris Iliadis
•Pengerjaan Logam : Damon Sidiropoulos
•Studi Penyejuk Udara / Ventilasi : Ioannidis
Christos - Climateam
•Luas Situs: 6000 m2
•Kota: Pylaia
•Negara: Yunani
Ergon Agora East terletak di Pylaia ,
beberapa kilometer di luar kota Thessaloniki,
dan menggunakan kembali cangkang industri
lama tahun 1970-an, seluas 2500 sq.m.
Mendefinisikan ulang pengalaman
supermarket, Ergon Agora East diatur
sedemikian rupa sehingga banyak kegiatan yang
berbeda terjadi pada waktu yang
sama. Supermarket menawarkan berbagai
macam produk segar, didinginkan dan di rak,
dan juga memiliki gudang anggur, pemanggang
kopi, dan berdampingan dengan restoran, toko
roti, dan toko kue. Elemen unik dari ruang
sekitarnya dengan luas total 6000 sq.m. yang
mencapai laut, memberikan kesempatan untuk
memperluas pengalaman di luar, dengan jenis
baru dari kebun sayur, di mana antara lain ada
kantin, bar pantai, taman bermain dan bioskop
terbuka, semua bersama-sama menciptakan
jenis pertemuan baru tempat.
Bangunan yang ada memanjang, dengan elemen industri yang
berkuasa seperti kisi-kisi logam yang terlihat dari atap bernada,
balok beton dan lantai teraso.
Dengan bukaan sisi barat daya dan skylight sepanjang seluruh panjang atap, yang
mencapai 70 m., bangunan ini dapat diperbesar dan menyatu dengan
lingkungannya. Fasad tembus pandang secara organik menghubungkan interior dengan
eksterior, menciptakan perasaan pasar terbuka. Interiornya terus berubah, karena
mengambil warna cahaya alami, menawarkan setiap momen pengalaman spasial yang
unik.
Restoran dikembangkan di sisi
barat daya bangunan, menghadap
ke laut, di alun-alun imajiner,
dibuat oleh dapur terbuka, oven,
ruang koki pribadi, dan pulau
tunggal pusat bar-roastery. Dengan
cara ini, restoran, tanpa kehilangan
kontak dengan supermarket,
sampai batas tertentu menjadi
otonom dan beralih ke
pemandangan barat, kemudian
menentukan poros pengembangan
seluruh area sekitarnya.
DESKRIPSI RUMAH SAKIT TYPE C
Rumah Sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mapu memberikan pelayanan kedokeran spesialis terbatas.
Rumah sakit ini didirikan disetiap ibukota Kabupaten (Regency Hospital) yang menampung pelayanan rujukan
dari puskesmas.
harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik
Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah
Sakit Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Keperawatan
dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.
Pelayanan Medik Umum rumah sakit umum tipe c terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik
Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. Pelayanan Gawat Darurat harus dapat
memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan
melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan
standar.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur, Teknik dan
Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam
Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih. Ketersediaan tenaga kesehatan
disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan. Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 9 orang
dokter umum dan 2 orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur rumah sakit umum tipe c adalah 2:3 dengan
kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Tenaga penunjang berdasarkan
kebutuhan Rumah Sakit. Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Menteri. Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah. Administrasi dan manajemen terdiri dari
struktur organisasi dan tata laksana. Struktur organisasi tersebut memuat paling sedikit terdiri atas Kepala
Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang
medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. Tata laksana
sebagai syarat rumah sakit umum tipe c meliputi tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar
operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMS) dan hospital by laws dan
Medical Staff by laws.
ARSITEKTUR KESEHATAN , RUMAH SAKIT , PENELITIAN
•LAVALE, INDIA
•Arsitek: Arsitek IMK
•Daerah: 449930 kaki²
•Tahun: 2020
•Produsen: Saint-Gobain , ACP , KK Engineering , LEGERO
Lights , Nyati Engineers & Consultants , Parryware , Shandar Interior
Private Limited , Penjualan Weathercool , Lampu Wipro , cera
•Konsultan Struktural: Konsultan Struktural Axis
•Konsultan Mekanik: Insinyur Konsultasi Radiant
•Konsultan Listrik: Insinyur Konsultasi Radiant
•Konsultan Sipil: Konsultan Struktural Axis
•Konsultan HVAC: Insinyur Konsultasi Radiant
•Konsultan Pencahayaan: Arsitek IMK , Insinyur Konsultasi Radiant
•Arsitek Utama: Rahul Kadri
•Klien: Masyarakat Simbiosis
•Direktur Desain: Nithin Hosabettu
•Arsitek: Arsitek IMK , Sahil Bipin Deshpande, Viraj Naralkar, Aakash
Kumar Srivastav, Oshmi Sengupta, Pallavi Rai
•Konsultan Plumbing: Insinyur Konsultasi Radiant
•Konsultan Fasad: Arsitek IMK
•Kota: Lavale
•Negara : India
Menempati lereng bukit yang lebih rendah di dalam
lahan seluas 260 hektar milik Symbiosis International
University di Lavale , Symbiosis University Hospital and
Research Center (SUHRC) adalah rumah sakit multi-
spesialisasi seluas 41.800 meter persegi, 216 tempat tidur,
yang mewakili wajah baru dan progresif untuk infrastruktur
kesehatan di India. Dengan fasilitas perawatan kesehatan
mutakhir dan pusat penelitian untuk meningkatkan
pengembangan keterampilan, saat ini telah ditambatkan
dengan kuat sebagai fasilitas karantina dan perawatan
COVID-19, yang berkontribusi pada perjuangan Maharashtra
melawan pandemic
Transit Oriented Development (TOD) atau yang dalam bahasa disebut Kawasan Berorientasi Transit merupakan sebuah
konsep yang kian populer dan mendunia dalam bidang perencanaan serta penataan kota. Konsep ini pertama kali
dicetuskan oleh seorang arsitek yang juga perancang kota yaitu Peter Calthorpe pada akhir 1980-an. TOD kian manjadi
sorotan dalam bidang perencanaan modern ketika Calthorpe mempublikasikan buku yang berjudul “The New American
Metropolis” pada tahun 1993. Lantas apakah sebenarnya yang menjadi definisi dari TOD itu sendiri?
Berdasarkan sebuah artikel yang diterbitkan oleh Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), TOD memiliki
arti sebagai sebuah kawasan yang didesain untuk menyatukan masyarakat kota, kegiatan perkotaan, gedung dan
bangunan, serta ruang publik secara bersamaan dilengkapi dengan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda yang memadai,
serta dekat dengan lokasi transit untuk menjangkau bagian kota lainnya.
Penerapan konsep TOD berpotensi untuk menciptakan kualitas lingkungan perkotaan dengan kualitas yang baik dengan
mereduksi penggunaan kendaraan pribadi. Pengimplementasian konsep TOD akan menstimulus terbentuknya lingkungan
masyarakat dengan status sosial-ekonomi yang beragam serta dapat mengurangi dampak negatif dari degradasi
lingkungan, serta memberikan alternatif-alternatif nyata untuk menyelesaikan masalah kemacetan (Ditmarr dkk, 2004).
Prinsip-prinsip TOD
Transportasi publik , Tersedia opsi transportasi public yang berfrekuensi tinggi, cepat , andal untuk mereduksi
ketergantungan terhadap kendaraan pribadi
Tempat parkir, Pengurangan lahan parkir untuk kendaraan bermotor, sebagai gantinya perbanyak lahan untuk
parkir sepeda
Pemadatan, Memadatkan kegiatan pemukiman dan komersil di sekitar stasiun transit agar masyarakat dapat
mengakses transportasi public dengan mudah
Campuran, Pengembangan Kawasan sebagai Kawasan campuran (pemukiman dan non pemukiman untuk
mengurangi pergerakan
Kompak, Pembangunan Kembali Kawasan perkotaan agar masyarakat memiliki akses yang dekat untuk kemna saja
Manfaat Konsep TOD
Dalam penerapannya, konsep TOD memiliki beragam manfaat bagi kawasan perkotaan baik dalam hal
lingkungan, sosial maupun ekonomi. Dalam hal lingkungan, TOD akan mereduksi penggunaan bahan bakar,
mengurangi polusi udara dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor.
Penerapan TOD juga akan meminimalisir kemungkinan terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas akibat
banyaknya jumlah kendaraan bermotor pribadi yang melintas.
Dari sisi sosial, pengembangan konsep TOD akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota dengan
tersedianya tempat tinggal, tempat kerja dan tempat rekreasi yang lebih kompak dan mudah diakses. Selain itu
masyarakat kota juga dapat hidup lebih sehat mengingat kebiasaan berjalan kaki yang akan terbangun ketika
konsep ini diterapkan. Rutinitas berjalan kaki diketahui juga dapat mereduksi tingkat stress pada masyarakat
perkotaan. Hal itu juga berlaku bagi penggunaan sepeda.
Dari kacamata ekonomi, penerapan konsep TOD akan meningkatkan daya saing suatu kawasan seiring dengan
meningkatnya peluang investasi pada kawasan tersebut. TOD juga berperan dalam mengurangi biaya
pergerakan yang dikeluarkan oleh masyarakat sehari-harinya. Hal tersebut akan berpengaruh kepada
kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya di luar kebutuhan transportasi. TOD juga
memberikan dampak pada stabilitas harga properti di sekitar kawasan tersebut.
MIXED USE ARCHITECTURE
•VANCOUVER, KANADA
•Arsitek: Perkins&Will
•Tahun: 2016
•Foto: Andrew Latreille , Ed White
•Produsen: Sistem Panel Keith , Vitrum
, Alucobond , Flynn
•Struktural: Insinyur Konsultasi Glotman Simpson
•Mekanik: Teknik MCW
•Listrik: Nemetz S/A & Associates
•Lanskap:
PWL Partnership Landscape Architects Inc.
•Kontraktor: Grup Ledcor
•Akustik: Strachan Coklat
•Geoteknik/Lalu Lintas: Grup MMM
•Angin/Bau: RWDI
•Arsitek Penanggung Jawab: Ryan Bragg
•Geoteknik: Grup MMM
•Lalu Lintas: Grup MMM
•Kota: Vancouver
•Negara: Kanada
Marine Gateway adalah pengembangan mixed-use di Vancouver selatan yang telah
menemukan kembali konsep transit-oriented development (TOD) menjadi transit-integrated. Tidak
seperti TOD biasa yang dirancang di sekitar atau di dekat hub transit pusat, Marine Gateway
mengintegrasikan hub transit dengan mulus ke dalam desain komunitas itu sendiri, menciptakan
akses yang nyaman.
“Seiring dengan perkembangan kota dan teknologi kita, dan karena masalah mobilitas di
lingkungan perkotaan terus menuntut solusi inovatif, arsitektur kita harus merespons dengan cara
yang saling melengkapi,” kata Ryan Bragg, kepala sekolah di Perkins+Will.
Fase pertama dari pengembangan yang lebih besar, Marine Gateway terdiri dari dua plaza
lingkungan, ruang kantor 15 lantai, podium ritel 3 lantai, bioskop 11 layar, dan dua menara
perumahan di lantai 25 dan 35. Integral dengan desain adalah integrasi stasiun Rail Rapid Transit
dan pertukaran loop bus yang memberikan kenyamanan mobilitas bagi penghuni, pekerja, pembeli,
dan pengunjung
Proyek ini berfokus di sekitar 'jalan raya' khusus pejalan kaki
yang menawarkan belanja ritel, hiburan, dan kenyamanan. Desain
jalan raya dan alun-alun umum adalah salah satu aspek terpenting
bagi keberhasilan proyek dengan membawa orang ke lingkungan
pejalan kaki dan ke dalam ruang ritel. Pilihan bahan dan tingkat
detail arsitektur memberikan kombinasi penahanan visual dan
keragaman yang menciptakan keterbacaan pada skala proyek
sambil tetap memperkenalkan minat dan karakter pada skala
pejalan kaki.