Anda di halaman 1dari 27

TOPIK 2

DASAR – DASAR PERENCANAAN BANGUNAN

S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


PENDAHULUAN
Bangunan: susunan elemen yg diberi bentuk & didirikan di atas tanah
atau bertumpu pada landasannya.

Persyaratan yg harus diperhatikan dalam membuat bangunan:


1. Kekuatan: konstruksi kuat untuk melindungi penghuni dari bahaya
keruntuhan, agar penghuni tentram.
2. Keawetan: umur bangunan harus panjang
3. Keindahan: bentuk arsitektural yg indah memberi kebanggaan pada
penghuni dan menambah nilai bangunan
4. Kesehatan: harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
⦁ Konstruksi kuat diperoleh dari
perhitungan mekanika dan
perencanaan struktur yg tepat.
⦁ Keawetan diperoleh dari pemakaian
bahan bangunan yang berkualitas dan
cara pengerjaan bangunan yang benar.
⦁ Perhitungan dan cara pengerjaan ini
tercakup dalam konstruksi
bangunan.
Keindahan dan kenyamanan bangunan didapat dengan merencanakan
organisasi ruang, sirkulasi, bentuk, keserasian, dan susunan struktur
bangunan dengan baik.

Kesehatan lingkungan didapat dengan memperhatikan:


• Pemanfaatan faktor alami dan lingkungan Setempat
• Perencanaan instalasi listrik, penyediaan air bersih, pembuangan air
kotor dan faecalin
⦁ Selain keempat faktor di atas, dalam membangun juga perlu diperhatikan
perkiraan biaya.
 Perkiraan biaya diketahui melalui perhitungan harga satuan kuantitas
bahan bangunan yang diperlukan.
 Kesimpulan: untuk mendirikan bangunan, harus dipelajari:
• Dasar-dasar perencanaan bangunan
• Konstruksi bangunan
• Perencanaan dan penyediaan instalasi dan sanitasi
• Perhitungan satuan kuantitas bahan bangunan.
Klasifikasi Bangunan Sesuai Fungsinya
1. Bangunan rumah tinggal: tempat tinggal dan membina
kehidupan
2. Bangunan pendidikan: tempat menuntut ilmu → sekolah,
madrasah, dll
3. Bangunan ibadah: tempat menunaikan ajaran agama →
masjid, gereja, vihara, dll
4. Bangunan sosial: tempat menolong manusia tanpa
memperhitungkan keuntungan → rumah sakit, panti asuhan, dll
5. Bangunan rekreasi: tempat hiburan → bioskop, taman bacaan, gedung
pertunjukan, dll
6. Bangunan perkantoran: tempat bekerja yg berhubungan dengan
administrasi → kantor pemerintah & swasta
7. Bangunan perdagangan: tempat kegiatan jual beli → pasar, toko, swalayan,
hipermarket, dll
8. Bangunan industri: tempat memproses suatu bahan baku menjadi barang
jadi → pabrik
9. Bangunan singgah penumpang: tempat berangkat dan turun penumpang
dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain → bandara, stasiun KA,
terminal bus, pelabuhan laut
Bangunan Yang Berbeda Fungsi Memiliki Kebutuhan Dan Susunan
Ruang Yg Berbeda Pula.
◦ Sekolah: ruang kelas, ruang guru, laboratorium, ruang
administrasi, WC/KM & ruang aktivitas jasmani
◦ Rumah: ruang tidur, ruang keluarga, ruang tamu, dapur, ruang
makan, garasi, kamar mandi, WC, gudang
◦ Bangunan ibadah: ruang ibadah, ruang duduk, KM/WC
◦ Pertokoan: ruang pameran/etalase, ruang penjualan, gudang, dll.
⦁ Agar penggunaan ruang efektif, perletakan dan penataan ruang harus
direncanakan sesuai dg fungsinya, berdasarkan pengelompokan kegiatan
menurut zoningnya masing-masing.
ORIENTASI
⦁ Perlu diperhatikan hubungan antara bangunan dengan
lingkungan (orientasi).
⦁ Bangunan harus punya orientasi yg baik terhadap kaplingnya sendiri,
tapak di sekitarnya, terhadap matahari, angin, hujan & suara.
⦁ Suatu bangunan yg baik orientasinya direncanakan dg
memanfaatkan potensi lingkungan tempat ia berada.
Faktor – faktor Pertimbangan dalam Menentukan Orientasi
Bangunan
⦁ Arah edar matahari
⦁ Arah tiupan angin
⦁ Bentuk dan ukuran tapak
⦁ Kelandaian tapak (topografi)
⦁ Kondisi lingkungan sekitar (view, kebisingan)
⦁ Jarak antar bangunan
⦁ Jaringan pembuangan dan utilitas
⦁ Undang-undang dan peraturan setempat (building guidelines):
Garis Sempadan Bangunan, Koefisien Dasar Bangunan, Koefisien
Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Hijau, dll
Orientasi Terhadap Matahari
Untuk menghindari silau dan panas matahari langsung, pembukaan yang
terbanyak sebaiknya menghadap utara atau selatan, kecuali utk ruangan
yg memerlukan panas matahari langsung

bila tidak memungkinkan, dibutuhkan sirip penangkal matahari berupa


overstek atau tirai.
Orientasi Terhadap Angin

⦁ Bangunan sederhana di daerah tropis dianjurkan


menggunakan ventilasi alam atau ventilasi silang
dalam ruangan.
⦁ Perlu diperhatikan perletakan bukaan
⦁ Daerah panas atau tepi pantai juga perlu memperhatikan ventilasi
antara langit2 dan atap yg berguna untuk mempersejuk ruangan.
Orientasi Terhadap Hujan
Untuk bangunan di daerah tropis yang curah
hujan cukup tinggi dan jangka waktu hujan
cukup lama, bentuk bukaan harus dapat
mencegah masuknya air hujan ke dalam
bangunan.
Bukaan harus memiliki overstek yg cukup lebar.
Orientasi Terhadap Suara/Kebisingan (Noise)
⦁ Orientasi terhadap suara mempengaruhi perletakan ruang yang
memerlukan ketenangan (dijauhkan dari sumber suara)
⦁ Ruang yang tidak terlalu memerlukan ketenangan dapat diletakkan lebih
dekat dengan sumber suara
⦁ Orientasi terhadap suara mempengaruhi zoning dalam bangunan
Orientasi Terhadap Tapak Sendiri
Tapak yg sempit membuat fleksibilitas perletakan dan Penataan
bangunan jg lebih kecil, begitu pula sebaliknya.
Zoning tapak biasanya terbagi dlm 4 zoning:
• Privat
• Semi privat
• Publik
• Pelayanan
 Privat: ruang dengan privasi tinggi & ketenangan → ruang tidur,
ruang kelas
 Semi privat: masih perlu privasi tapi bisa berhubungan dengan
publik→ ruang keluarga, studio, perpustakaan
 Publik: bersifat umum, biasanya terletak di bagian muka (dekat
dengan jalan) → ruang tamu, ruang administrasi & informasi
 Pelayanan: mudah dicapai dari entrance, untuk melayani
bagian lain dari bangunan → dapur, garasi
Langkah-langkah perencanaan bangunan sederhana
1. Menentukan bagian-bagian yang
boleh dibangun berdasarkan
peraturan yang berlaku
2. Menentukan Arah Orientasi:

1. Matahari
2. Angin angin
3. Pemandangan
4. Kebisingan

Pemandangan
3. Menentukan zoning
berdasarkan orientasi

Daerah pribadi

publik pelayan
4. Menentukan perletakan j a l a n
m a s u k dan ruang-ruang
berdasarkan fungsi dan
orientasi
5. Membuat gambar berdasarkan
skala lengkap dengan garis atap
dan ukuran-ukuran.
6. Membuat sketsa tampak &
potongan sesuai perencanaan
struktur yg dikehendaki.
Sesuaikan denah dg tampak &
potongan
7. Lengkapi gambar dengan ruang2 untuk aktivitas luar (outdoor) dan
pertamanan. Juga dengan tampak, potongan dan detil konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai