BAB I
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
1.1 UMUM
Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif.
Diharapkan hal ini akan menghasilkan desain teknis perencanaan renovasi Bangunan
Laboratorium Kesehatan yang dapat sebagai antisipasi kebutuhan wadah tempat
masyarakat beraspirasi yang berada di wilayah/daerah kabupaten baru yang sedang atau
mulai berkembang yang memiliki keterbatasan keadaan dalam pencapaian lahan,
secara spesifik dapat dipertanggung jawabkan dan diandalkan baik secara teknis,
fungsional, estetika maupun ekonomis. Perencanaan dan perancangan yang diusulkan oleh
penerima tugas memiliki beberapa pendekatan, yaitu berdasarkan kajian kebutuhan UPTD.
Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali, kebiasaan dan pola kerja pengguna bangunan,
kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan bangunan serta kajian kriteria dan
standar teknis. Hasil formulasi dari kajian komponen-komponen tersebut disusun
menjadi menjadi acuan dan arahan dalam proses perencanaan bangunan gedung.
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai KDB dan KLB yang
sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan pada kawasan
yang bersangkutan.
• Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai GSB dan jarak bebas
bangunan yang dapat menjamin keselamatan dan kesehatan bagi penghuni dan
lingkungannya.
b. Persyaratan Arsitektur
• Menjamin tersedianya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
• Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai
dengan fungsinya.
Kriteria Khusus :
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan Laboratorium yang direncanakan, yang meliputi:
g. Tipe Bangunan Bangunan Gedung dapat bervariasi sesuai usulan Perencana, yang
diharapkan dapat dikelompokkan sesuai kegiatan kerja atau jasa pelayanan. dan
zoning tingkat keramaian/ kebisingan jumlah masyrakat yang harus dilayani.
Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan- ketentuan seperti, Standar,
Pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :
Kajian terhadap Studi/ Desain yang terkait
Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang telah ada sebelumnya,
antara lain misalnya perencanaan renovasi Bangunan Laboratorium Kesehatan –perencanaan
renovasi Bangunan Laboratorium Kesehatan pemerintah yang telah terbangun sebelumnya.
Dalam penyusunan pekerjaan, konsultan melakukan pendekatan dan metode berdasarkan pola
pikir kegiatan dengan mengacu kepada kebijakan dan mikro).dan peraturan yang terkait
(makro )
BAB II
PROGRAM RENCANA KERJA
Adapun tahap-tahap kegiatan Penyusunan Panduan untuk perencanaan,
perancangan, penaksiran, pelaksanaan pembangunan serta pengelolaan bangunan gedung
perencanaan renovasi Bangunan Laboratorium Kesehatanan meliputi :
1. PERSIAPAN
Koordinasi dan konsultasi internal/ eksternal
Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara keseluruhan,
dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam internal tim tenaga ahli maupun
dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah setempat untuk mendapatkan pengarahan
awal sebagai bahan langkah kerja di dalam menangani pekerjaan ini. Konsultan juga akan
memaparkan dan memberikan interpetasi terhadap tugas yang diberikan dan menentukan
Sasaran atau Target Proyek Bangunan Laboratorium ini.
- Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan perangkat yang akan
digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer maupun sekunder termasuk informasi yang
dapat menunjang perancangan dengan melakukan survey lapangan dan menentukan delineasi
batas-batas. Selain metode, konsultan juga menyusun instrumen analisis untuk melakukan
kajian terhadap data-data yang telah terkumpul. Konsultan juga melakukan persiapan terhadap
kegiatan lain seperti administrasi proyek, penyiapan personil serta
persiapan rencana kerja dalam sebuah kerangka jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang
dapat dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :
• Penyusunan Metodologi
• sketsa gagasan
• Fungsional
• Struktural
• Arsitektural
3. SURVEY LOKASI
Melakukan survey dan kunjungan lapangan yang disertai oleh Pemerintah Daerah
setempat untuk melakukan pengukuran dan penelitian tentang lokasi dan daya dukung tanah
dengan tujuan untuk melihat lebih detail dan mendokumentasikan secara elektronik lokasi
rumah susun yang akan dibangun. Kunjungan ini tak terlepas dari kontrol Pemerintah Daerah,
agar dalam pembuatan rencana tapak bangunan, perkiraan biaya dan pengurusan
perizinan, dan lain-lain tidak mengalami perbedaan data.
4. ANALISIS SINTESIS
Pada tahap ini konsultan melakukan analisis terhadap hasil kompilasi data dan
merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut:
a. Tata Lingkungan Bangunan Gedung Labroratorium yang merupakan Identifikasi
Masalah Perkotaan, mencakup bidang arsitektur kawasan dan bangunan, estetika,
fungsional, ekonomis dan sosial kemasyarakatan
b. Penentuan Kriteria berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Proyek
6. PRA RENCANA
Tahap Penyusunan Pra Rencana, berisi tentang pengejewantahan konsep perancangan ke
bentuk rencana tapak, rencana fungsi bangunan, rencana arsitektur, rencana struktur, rencana
utilitas.
7. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi teknis
dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas, berdasarkan masukan-masukan
dan
opini forum maka konsultan akan melakukan pengembangan pada desain yang tujuannya
adalah penyempurnaan terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan kelayakan tepat serta
diharapkan akan berimplikasi pada kesesuaian antara rancangan dengan kebutuhan
fungsi serta karakteristik lokal.
8. PENYUSUNAN DOKUMEN
Konsultan bertugas membantu Panitia dalam menyusun program pelaksanaan pengadaan
dengan memberikan penjelasan syarat-syarat teknis pelaksanaan dalam Rapat Pemberian
Penjelasan (Aanwijzing) secara jelas dan membantu Panitia Pengadaan dalam mengevaluasi
SPH (Surat Penawaran Harga) pemborong.
9. PENGAWASAN BERKALA
Untuk kegiatan Pengawasan Berkala, berdasarkan KAK jadwal kegiatan konsultan hanya
1 bulan. Maka kegiatan pengawasan berkala yang akan dimulai pada bulan ke 2, konsultan juga
akan melakukan diskusi berkala dengan pihak terkait dalam rangka memberikan
saran/petunjuk dalam penyelesaian permasalan desain di lapangan.
BAB III
ORGANISASI DAN RENCANA PENGGUNAAN TENAGA AHLI
TEAM LEADER
AHLI MUDA ARSITEK
STRUKTUR
• Ahli K3 Konstruksi
Ahli K3 Konstruksi adalah 1 (satu) orang Sarjana Teknik semua jurusan yang memiliki
Sertifikat Kompetensi Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman minimal 1 tahun.
3.2.2 Kualifikasi Tenaga Pendukung
• CAD Drafter
CAD Drafter adalah 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal D3/SMK/ SMA/
Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun di bidang pekerjaan drafter.
• Administrasi/ Keuangan (Clerk)
Administrasi/ Keuangan (Clerk) adalah 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal
SMK/SMA/ Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun di bidang pekerjaan Administrasi/
Keuangan.