Anda di halaman 1dari 18

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten

Halmahera Utara

BAB 6
METHODOLOGI DAN PENDEKATAN
TEKNIS

6.1. UMUM
Penerima tugas mengusulkan pendekatan dan metodologi yang komprehensif.
Diharapkan hal ini akan menghasilkan desain teknis bangunan kantor yang dapat
sebagai antisipasi kebutuhan wadah tempat masyarakat beraspirasi yang berada
di wilayah/daerah kabupaten baru yang sedang atau mulai berkembang yang
memiliki keterbatasan keadaan dalam pencapaian lahan, secara spesifik dapat
dipertanggung jawabkan dan diandalkan baik secara teknis, fungsional, estetika
maupun ekonomis.
Perencanaan dan perancangan yang diusulkan oleh penerima tugas memiliki
beberapa pendekatan, yaitu berdasarkan kajian kebutuhan Kantor Kabupaten
Halmahera Utara, adat kebiasaan dan pola kerja pengguna bangunan,
kepentingan kenyamanan dan keamanan penggunaan bangunan serta kajian
kriteria dan standar teknis mengingat lokasi yang cukup jauh dari kota sehingga
pengadaan material harus menjadi perhatian utama. Hasil formulasi dari kajian
komponen-komponen tersebut disusun menjadi menjadi acuan dan arahan
dalam proses perencanaan bangunan gedung.

6.2. PENDEKATAN
Terdapat beberapa kriteria, ketentuan, dan standar teknis yang akan menjadi
acuan sekaligus pendekatan bagi penerima tugas untuk mendesain, antara lain:
1. Persyaratan Tata Bangunan:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
VI-1

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Menjamin bangunan gedung didirikan pada lokasi yang sesuai dengan


peruntukannya berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai KDB dan
KLB yang sesuai dengan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan pada kawasan yang bersangkutan.
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai GSB dan
jarak bebas bangunan yang dapat menjamin keselamatan dan
kesehatan bagi penghuni dan lingkungannya.
b. Persyaratan Arsitektur
Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan
karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah
sehingga seimbang serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik,
sosial dan budaya).
Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan
keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c.Persyaratan dampak lingkungan
Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
d. Persyaratan Teknis dan Desain Plambing
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Minum
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Air Kotor
Persyaratan Teknis dan Desain Plambing untuk Kebakaran
2. Persyaratan Keandalan Bangunan
a. Persyaratan Keselamatan:

VI - 2

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung


beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia, termasuk gempa,

angin, dan petir.

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mampu memproteksi


secara pasif dan aktif terhadap bahaya kebakaran, seperti :
-

cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi


untuk memadamkan api.

dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

b. Persyaratan Kesehatan:

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai sirkulasi


udara yang mencukupi dan sehat bagi pemakai.

Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup dan sehat,


baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung.

Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam


menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

Menjamin

terwujudnya

kebersihan

kesehatan

dan

memberikan

kenyamanan bagi pemakai bangunan dan lingkungan.

Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi


dengan baik

c. Persyaratan Kemudahan/ Aksesibilitas:

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai aksesibilitas


horisontal dan vertikal yang efisien, nyaman, dan memadai yang dapat
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam gedung tersebut.

VI - 3

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Menjamin tersedianya akses evakuasi bagi pemakai gedung/ kantor


yang dalam keadaan darurat dapat menyelematkan diri apabila terjadi
bencana kebakaran, gempa, atau bencana lainnya.

Menjamin tersedianya aksesibilitas bagi penyandang cacat, apabila


dalam gedung tersebut pemakai atau masyarakat yang dilayani
penyandang cacat dan lanjut usia.

Menjamin tersedianya prasarana dan sarana bangunan gedung yang


dapat

menunjang

terselenggaranya

fungsi

Kantor,

termasuk

pertandaan di dalam dan di luar bangunan.


d. Persyaratan Kenyamanan:

Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai ruang gerak


dan hubungan antar ruang yang efektif, efisien, nyaman, dan memadai
yang dapat menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam Gedung
perkantoran tersebut.

Menjamin tersedianya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam


menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami


maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

Menjamin terwujudnya suasana kerja yang nyaman dari gangguan


suara dan getaran yang tidak diinginkan.

Kriteria Khusus:
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,
spesifik berkaitan dengan bangunan gedung kantor yang direncanakan, yang
meliputi:
1. Bangunan Kantor yang direncanakan merupakan bagian dari kesatuan
lingkungan yang ada di sekitarnya (fisik, alam dan sosial budaya) dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan;
VI - 4

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
2. Bangunan Kantor yang direncanakan diharapkan mencerminkan identitas
setempat pada wujud arsitektur bangunan tersebut;

3. Bangunan Kantor yang direncanakan harus memenuhi standar perencanaan


multi-storey building untuk perkantoran, antara lain meliputi : luasan ruang
(tipe ruang/unit), volume ruang/unit, panjang bangunan maksimal yang
disyaratkan, perencanaan ruang-ruang publik (bersama), dll.
4. Bangunan Kantor hendaknya fungsional dan efisien dalam pemanfaatan,
pengelolaan dan pemeliharaannya.
5. Dapat meningkatkan citra Bangunan Kantor, layak huni, indah, produktif dan
berjati diri.
6. Rancangan bangunan dapat berupa bangunan tunggal ataupun bangunan
dengan

massa

banyak

(lebih

dari

satu),

lengkap

dengan

fasilitas

pendukungnya.
7. Tipe Bangunan Bangunan Gedung dapat bervariasi sesuai usulan Perencana,
yang diharapkan dapat dikelompokkan sesuai kegiatan kerja atau jasa
pelayanan. dan zoning tingkat keramaian/ kebisingan jumlah masyrakat yang
harus dilayani.

Ketentuan-ketentuan lainnya
Selain kriteria diatas, berlaku pula beberapa ketentuan-ketentuan seperti,
Standar, Pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :
Kajian terhadap Studi/ Desain yang terkait
Selain kriteria di atas, terdapat pula beberapa desain yang terkait yang telah ada
sebelumnya, antara lain misalnya kantor kantor pemerintah yang telah
terbangun sebelumnya.
Dalam penyusunan pekerjaan, konsultan melakukan pendekatan dan metode
berdasarkan pola pikir kegiatan dengan mengacu kepada kebijakan dan
mikro).dan peraturan yang terkait (makro )

VI - 5

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
6.3 METODOLOGI PEKERJAAN
Adapun

tahap-tahap

perancangan,

kegiatan

penaksiran,

Penyusunan

pelaksanaan

Panduan

pembangunan

untuk

perencanaan,

serta

pengelolaan

bangunan gedung perkantoran meliputi :

1. PERSIAPAN
Koordinasi dan konsultasi internal/ eksternal
Dalam tahap persiapan, konsultan menyusun program kerja kegiatan secara
keseluruhan, dengan melakukan konsolidasi dan koordinasi baik dalam internal
tim tenaga ahli maupun dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah
setempat untuk mendapatkan pengarahan awal sebagai bahan langkah kerja di
dalam menangani pekerjaan ini.
Konsultan juga akan memaparkan dan memberikan interpetasi terhadap tugas
yang diberikan dan menentukan Sasaran atau Target Proyek Bangunan Kantor
Kabupaten Halmahera Utara ini.
Pendataan Awal
Pada tahapan ini, konsultan akan menetapkan metode survey dan perangkat
yang akan digunakan, yaitu berupa pengumpulan data primer maupun
sekunder termasuk informasi yang dapat menunjang perancangan dengan
melakukan survey lapangan dan menentukan delineasi batas-batas. Selain
metode, konsultan juga menyusun instrumen analisis untuk melakukan kajian
terhadap data-data yang telah terkumpul.
Konsultan juga

melakukan persiapan terhadap kegiatan lain seperti

administrasi proyek, penyiapan personil serta persiapan rencana kerja dalam


sebuah kerangka jadwal kerja, sehingga setelah persiapan matang dapat
dilakukan kegiatan studi lapangan dan literatur.
Adapun rincian kegiatan persiapan akan meliputi :

Interpretasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja

Koordinasi dengan pihak terkait

Konsolidasi Tim dan Review


VI - 6

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Menyusun Jadwal (program kerja perencanaan)

Mengumpulkan data awal (penelitian, peraturan, dan lain-lain) dan


informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana)

Penyusunan Metodologi

Penetapan lokasi kunjungan lapangan dan dokumentasi elektronik

konsep perencanaan

sketsa gagasan

dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan


daerah/ perizinan bangunan.

Pengadaan Lahan
Pengadaan lahan pada proyek ini ditentukan oleh Pemerintah Daerah
setempat, disesuaikan dengan kriteria kebutuhan warga atau target kelompok
masyarakat yang akan menggunakan bangunan ini.

2. STUDI LITERATUR
Kegiatan studi literatur sangatlah diperlukan untuk mendapatkan sumber data
atau bahan didalam melakukan evaluasi terhadap produk Penyusunan
Perencanaan konsep model-model bangunan gedung studi literatur/ studi
terkait meliputi :

Studi tentang norma-norma, standar-standar, prosedur, peraturan dan lainlain

Studi dari text book, dan teori-teorinya

Studi-studi

yang

berkaitan

dengan

bangunan

gedung

perkantoran

pemerintah.

Contoh-contoh dan studi banding dari berbagai bangunan gedung kantor


pemerintah di beberapa lokasi

Studi literatur yang dapat menjadi acuan untuk aspek teknis-substansial


maupun

kebijakan

perancangan,

dan

peraturan

persyaratan

teknis,

yang

terkait

pelaksanaan

dengan

perencanaan,

pembangunan,

dan

pengawasan pembangunan diantaranya adalah sebagai berikut:

VI - 7

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (KepMen PU No. 441/KPTS/1998)


Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Gedung Umum dan
Lingkungan (KepMen PU No. 468/KPTS/1998)
Ketentuan

Teknis

Pengamanan

terhadap

Bahaya

Kebakaran

pada

Bangunan Gedung dan Lingkungan (KepMeneg PU No. 1 0/KPTS/2000)


Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
(KepMeneg PU No. 11 IKPTS/2000)
KepMen Kimpraswil No. 332/KPTSIM/2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
dan yang lainnya.
Pada tahap ini konsultan akan menggabungkan hasil-hasil studi literatur.
Kemudian

dari

hasil

studi

tersebut

di

atas,

konsultan

melakukan

pengelompokan data berdasarkan aspek-aspek:


Fungsional
Struktural
Arsitektural
Utilitas, ME dan Sanitasi

VI - 8

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
ITEM

FUNGSI

POINT YANG
DIBAHAS
KLASIFIKASI

KRITERIA YANG DI DESAIN

PROGRAM

PROGRAM RUANG YANG

RUANG

DIBUTUHKAN

KEBUTUHAN &
FLEKSIBILITAS
RUANG
JARINGAN
UTILITAS

BENTUK

DLL

KRITERIA TEKNIS

PENGEMBANGAN RUANG

PENGAMATAN/WAWANCARA

UTILITAS TERPILIH

LOKAL

DESAIN

MODUL RUANG

KEMUNGKINAN PELETAKAN

BANGUNAN

MASSA

DESAIN

KRITERIA TEKNIS

KRITERIA TEKNIS &

KEMUNGKINAN MODIFIKASI

PLAFON BIAYA

SUMBER DATA/INFORMASI

KEMUNGKINAN

ARSITEKTUR

KONDISI LAHAN

BIAYA

POINT YANG DIHARAPKAN

ALTERENATIF JENIS
BANGUNAN
PLAFON BIAYA

LITERATUR & PENGAMATAN


LAPANGAN
LITERATUR

LITERATUR

KRITERIA TEKNIS
LITERATUR (Bappenas &
ciptakarya/PU)

ACUAN/KOMPARASI DESAIN

DESAIN PROTOTIP

BAHAN

ALTERENATIF JENIS

LITERATUR, KUNJUNGAN

BANGUNAN

BANGUNAN

LAPANGAN, KRITERIA TEKNIS

ALTERENATIF

LITERATUR & SURVEY

PROTOTIP

ASPEK ALAM
LAINNYA
STRUKTUR (SALINITAS)
DAYA
DUKUNG/JENIS
LAHAN

JENIS/STRUKTUR BANGUNAN LAPANGAN

ALTERENATIF JENIS

LITERATUR & SURVEY

BANGUNAN

LAPANGAN

3. SURVEY LOKASI
Melakukan survey dan kunjungan lapangan yang disertai oleh Pemerintah
Daerah setempat untuk melakukan pengukuran dan penelitian tentang lokasi
dan daya dukung tanah dengan tujuan untuk melihat lebih detail dan
VI - 9

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
mendokumentasikan secara elektronik lokasi rumah susun yang akan
dibangun. Kunjungan ini tak terlepas dari kontrol Pemerintah Daerah, agar
dalam pembuatan rencana tapak bangunan, perkiraan biaya dan pengurusan
perizinan, dan lain-lain tidak mengalami perbedaan data.

4. ANALISIS SINTESIS
Pada tahap ini konsultan melakukan analisis terhadap hasil kompilasi data dan
merumuskannya dalam beberapa kategori sebagai berikut:
a. Tata Lingkungan Bangunan Gedung Kantor yang merupakan Identifikasi

Masalah Perkotaan, mencakup bidang arsitektur kawasan dan bangunan,


estetika, fungsional, ekonomis dan sosial kemasyarakatan
b. Penentuan Kriteria berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Proyek

Tabel 6.1 Contoh Kriteria Perancangan:


ITEM
1

Arsitektur

Konsep

Lokal

HIBUALAMO

USULAN KRITERIA

Dapat diterapkan pada bentuik


dasar/tapak bangunan berbentuk
segi delapan

VI 10

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara

Sistem Modul

Modifikasi

Dapat diterapkan pada bagian:

Ornamen Lokal

atap

dinding

pintu , jendela,

kolom
Menggunakan ukuran Grid dasar 60

Penggunaan
sistem Grid

cm dan variasinya. Penggunaan


ukuran ini digunakan dalam ukuran
horizontal dan vertical bangunan
misalnya pada:

Penerapan pada modul kolom

Perletakan Masa

Pembagian margin dengan berupaya

& Ruang

mengacu pada modul

Penataan

Pola peletakan

Memperhatikan pola kontur tapak

Masa &

penataan massa

(menentukan arah drainase dan desain

Lingkungan

Bangunan

perletakan masa)

Blok

massa Ruang terbuka berupa lapangan/ taman

bangunan

menjadi titik orientasi penataan bangunan

Ruang terbuka

KDH minimum 30 % atau disesuaikan

hijau pada tapak

dengan peraturan daera setempat

Pola penataan

Penataan vegetasi berfungsi sebagai

vegetasi

buffer terhadap polusi suara dan debu


sekaligus sebagai terbuka

ITEM
1

USULAN KRITERIA

Klasifikasi &

Klasifikasi bangunan negara kelas B

ketentuan

(bangunan Tidak Sederhana) & non


standard

Program

Jumlah dan Luas

ruang

fungsi ruang

Merupakan bangunan kantor

penunjang
merupakan
3

Aspek

Memperhatikan fleksibilitas ruang


VI - 11

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
ergonomi

Memperhatikan Persyaratan ruang

Bukaan

Aksesibilitas

Bahan bangunan seperti plafon tidak


mengandung asbes

Warna ruang harus terang

Memperhatikan Persyaratan Furniture


dan penataannya
ITEM
1

Aspek Sistem Teknologis

USULAN KRITERIA
Menggunakan struktur konvensional
berupa sistem rangka kaku (rigid frame)

Sistem modul Pada Struktur

Pondasi

Penggunaan pondasi tiang pancang

Bahan bangunan (kolom & balok)

sebaiknya dipakai struktur beton


bertulang (K225) .

Rangka atap

Rangka baja

Kemiringan atap

Atap metal minimum 3

ITEM

USULAN KRITERIA

Aspek Utilitas

Sarana dan Prasarana (utilitas) mengacu


pada buku biru (spesifikasi teknis gedung
negara)

Aspek

Keamanan &
Kenyamanan

Luas bukaan minimal 20% dari luas


dinding

Pemakaian warna cerah untuk


dinding bagian dalam

Pemakaian warna yang menyolok


pada elemen aksesibilitas (railing)

Aspek

Perlunya sistem ventilasi silang pada

setiap unit
Lebar selasar minimal 2 m
VI 12

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
sirkulasi

Lebar tangga utama minimal 1,2 m

Lebar tangga sekunder minimal 1,2


m

Tinggi railing selasar 1 m

Penggunaan ramp pada lantai dasar

Perlu memikirkan kemungkinan ramp

Aspek

pada lantai berkutnya


Seyogyanya
terdapat

pemasangan

Psikologis

elemen

dekoratif

berhubungan

dengan

kebersamaan/

yang

simbol

area

setempat

5. FORMULASI KONSEP PERANCANGAN


Formulasi Konsep Perancangan yang didapatkan dari hasil analisis dan temuan
berupa:
a.

Pemahaman umum;
melingkupi kepadatan lahan, peraturan-peraturan daerah yang berlaku,
norma-norma sosial yang ada, standar-standar dan time frame.

b.

Tata Lingkungan;
melingkupi aspek-aspek perencanaan kawasan, yaitu :
Bentuk Arsitektur
Dengan pertimbangan kemudahan dalam perancangan maka tatanan
masa dengan memakai sistem modul dan konsep HIBUALAMO yaitu
bentuk dasar segi Delapan.

VI 13

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
Penataan Horisontal (site plan)
Dari penjelasan Model penataan masa maka dengan mudah dapat
ditentukan suatu tatanan lengkap pada suatu tapak degan tetap
memperhatikan zonasi dari program ruang , orientasi orientasi terhadap
matahari, lingkungan sekitar tapak , rencana pentahapan.
Selain dari hal hal diatas juga perlu diperhatikan jarak antara dua masa
bangunan , selain mengikuti peraturan daerah setempat maka jarak paling
dekat adalah 3 meter antara dua bidang massif, sedangkan untuk bidang
berjendela

paling

dekat

meter

dengan

pertimbangan

kondisi

pencahayaan dan udara .


Kemungkinan Pentahapan dan Penambahan
Kemungkinan pentahapan bangunan baik secara horizontal maupun
vertical dengan memakai suatu model pada bentukan masa dan sistem
yang dapat menyatukan satu masa dengan masa lainnya. Perlu
diperhatikan sistem penyatuan dua masa seperti sistem siar dilatasi .

a.

Konsep Bangunan
Zona dan Program Ruang
Pada Pembahasan sebelumnya penerima tugas telah menguraikan
bahwa zonasi ruang pada tapak tergantung dari aksesibilitas pada tapak
,dan program kegiatan.
Zona secara umum ditetapkan sebagai berikut:
Zona untuk Daerah Publik,
Zona untuk Daerah Privat,
Zona untuk Daerah Servis,
Zona Halaman Terbuka sebagai space pengikat atau pusat orientasi
dan sarana penunjang: parkir dan lain-lain.

b.

Struktur Bangunan
Telah ditetapkan struktur pada bangunan adalah beton bertulang dan
baja .

VI 14

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
Penggunaan struktur Beton Bertulang untuk bangunan 2(dua) lantai
harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
Minimal mempunyai kekuatan K250 .
Untuk struktur seperti kolom, dimensi dan penempatannya harus
diperhatikan yaitu diusahakan rata dalam sehingga ruang sisal bisa
clean .
Balok balok terutama pada ruang tangga harus diperhatikan jangan
terjadi penebalan yang dapat mengakibatkan penumpukan debu.
Pelat lantai dapat menggunakan sistem pelat balok anak biasa.
Pembagian grid kolom diusahakan mengacu kepada sistem modul
yang sudah ditetapkan sehingga memudahkan dalam pembagian
bukaan bukaan Jendela dan memudahkan pengembangan layout
ruang dalam perencanaannya.

Penggunaan baja merupakan alternatif pada pekerjaan atap untuk


efisiensi dan waktu pelaksanaan yang lebih cepat.

c.

Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan standar buku biru yang
berlaku tetapi khusus pada bangunan gedung perlu diperhatikan hal
hal sebagai berikut:

Bahan penutup lantai yang umum dipakai adalah keramik, tetapi


keramik mempunyai kelemahan yaitu bila sistem pemasangannya
tidak baik maka ada kecenderungan melendut dan pecah

Pada tangga yaitu pada injakan perlu adanya karet atau keramik
anti slip untuk keamanan pemakai gedung dan penyandang cacat.

Bahan daun pintu lebih baik digunakan panil kayu .

Penggunaan plin dirasa perlu demi menjaga kebersihan pada


dinding bagian bawah.

Plafon menggunakan bahan yang mudah dalam perawatan


VI 15

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
d.

Utilitas Bangunan
Secara umum utilitas yang perlu diperhatikan adalah :

Terpenuhinya kebutuhan air bersih di KM/ WC.

Water Tank diletakkan pada zona servis dan tertutup, daya


tampung tangki harus dperhitungkan untuk cadangan hydrant
pemadam kebakaran.

Saluran saluran talang harus ditempatkan pada lokasi yang baik


dan tidak terekspos dan tidak mudah untuk dijangkau .

e.

Bentuk Arsitektur
Bentuk dari Bangunan Gedung dengan menerapkan model penataan
masa maka secara keseluruhan bentuk akan mengikuti kebutuhan akan
ruang pada tapak.

f.

Sketsa Gagasan
Dalam mengolah Formulasi Konsep Perancangan, konsultan harus
memperhatikan atau melibatkan masukan/pendapat stakeholder dengan
memperhatikan asas-asas sebagai berikut:
a.

Bentuk

dasar

bangunan

meng

akomodasi

konsep

HIBUALAMO bentuk segi delapan.


b.

Bangunan Gedung Kantor hendaknya fungsional, efisien,


menarik tetapi tidak berlebihan.

c.

Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada


kemewahan

material,

tetapi

pada

kemampuan

mengadakan

sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan.


d.

Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja,


biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umumya,
hendaknya biaya diusahakan serendah mungkin.
VI 16

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
e.

Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa,


sehingga dapat dilaksanakan dalain waktu yang pendek dan dapat
dimanfaatkan secepatnya.

f.

Bangunan gedung Pemerintah hendaknya mendukung


peningkatkan kualitas lingkungan di sekitarnya.

g.

Disamping fungsional, dalam keterbatasan luas ruang


dalam, tata ruang dalam hendaknya mempertimbangkan tata
perletakan bukaan, dan tata letak perabot yang efisien.

6. PRA RENCANA
Tahap Penyusunan Pra Rencana, berisi tentang pengejewantahan konsep
perancangan ke bentuk rencana tapak, rencana fungsi bangunan, rencana
arsitektur, rencana struktur, rencana utilitas.

7. PENGEMBANGAN DESAIN
Pada tahapan ini, setelah melakukan beberapa pembahasan desain, koordinasi
teknis dan non teknis serta konsolidasi dengan pihak pemberi tugas,
berdasarkan masukan-masukan dan opini forum maka konsultan akan
melakukan

pengembangan

pada

desain

yang

tujuannya

adalah

penyempurnaan terhadap rancangan , agar secara kebutuhan dan kelayakan


tepat serta diharapkan akan berimplikasi pada kesesuaian antara rancangan
dengan kebutuhan fungsi serta karakteristik lokal.

8. PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG


Konsultan bertugas membantu Panitia Lelang dalam menyusun program
pelaksanaan pelelangan dengan memberikan penjelasan syarat-syarat teknis
pelaksanaan dalam Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) secara jelas dan
membantu Panitia Lelang dalam mengevaluasi SPH (Surat Penawaran Harga)
pemborong.

VI 17

Usulan Teknis Perencanaan Pembangunan Kantor Bupati Kabupaten


Halmahera Utara
9. PENGAWASAN BERKALA
Untuk kegiatan Pengawasan Berkala, berdasarkan KAK jadwal kegiatan
konsultan hanya 6

bulan. Maka kegiatan pengawasan berkala yang akan

dimulai pada bulan ke 7, konsultan juga akan melakukan diskusi berkala


dengan pihak terkait dalam rangka memberikan saran/petunjuk dalam
penyelesaian permasalan desain di lapangan.

VI 18

Anda mungkin juga menyukai