Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN MATERI (LEARNING SUMMARY)

Program Pelatihan : Perencanaan Teknis rumah Susun


Persyaratan Arsitektur dan Kemudahan
Nama Mata Pelatihan :
Rumah Susun
Nama Peserta : Aldy Putra Ismayogi, S.Ars.
Nomor Daftar Hadir : 03
Nama Balai Penyelenggara Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wil. III
:
Pelatihan Jakarta

A. Resume pemahaman terhadap materi pengajar dan sumber belajar


lain/website lain.
Dalam melakukan perencanaan arsitektur bangunan gedung, termasuk rumah
susun perlu memenuhi prinsip dan ketentuan-ketentuan dasar berdasarkan
peraturan yang berlaku. Terkait dengan hal ini dapat dicermati pada Peraturan
Pemerintah nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa
ketentuan arsitektur bangunan gedung adalah sebagai berikut:
1. Penamplan Bangunan Gedung
Pada Penampilan bangunan gedung prinsip dasar arsitektur yang terkait
adalah bantuk bangunan, bentuk denah, tampak bangunan, bentuk dan
penutup atap, dan selubung bangunan
2. Tata Ruang Dalam
Perancangan tata ruang dalam mempertimbangkan prinsip umum rancangan
tata ruang dalam untuk suatu Bangunan Gedung yaitu pertimbangan
terhadap fungsi ruang diwujudkan dalam efisiensi dan efektivitastata ruang
dalam. Selain itu pertimbangan arsitektur Bangunan Gedung diwujudkan
dalam pemenuhan tata ruang dalam terhadap kaidah arsitektur Bangunan
Gedung secara keseluruhan
3. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan Bangunan Gedung dengan
lingkungannya; dan
4. Pertimbangan adanya keseimbangan antara nilai sosial budaya
setempatterhadap penerapan berbagai perkembangan arsitektur dan
rekayasa.

Unit hunian harus dipastikan memiliki kecukupan luas serta ruangan untuk
aktifitas dasar berhuni.
Satuan rumah susun harus terdiri dari ruang utama yang berfungsi sebagai ruang
tidur dan ruang lain di dalam dan/atau di luar ruang utama yang merupakan
kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai fungsi dan penggunaannya,
sekurang-kurangnya termasuk dapur, kamar mandi dan kakus/WC.
Tipe unit hunian yang umum merupakan luas minimum per orang dikalikan 4
(asumsi pengguna merupakan keluarga dengan anggota 4) sehingga tipe yang
umum dari 28-36m2 atau lebih (45m2, dsb)
Namun layout/bentuk ruangan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna agar tidak ada ruangan yang tidak terpakai atau bahan kekurangan
ruangan untuk aktifitas sehari-hari.
Dinding adalah suatu elemen bangunan yang memiliki fungsi utama sebagai
penyekat, memisahkan, sekaligus pembentuk ruang pada bangunan gedung.
Komponen dinding termasuk dinding pada ruang luar yang memisahkan bagian
ruang dalam banguan dengan ruang luar yang berhubungan langsung dengan tapak
atau lingkungan sekitar bangunan. Selain itu termasuk juga dinding dalam yang
memisahkan ruang-ruang dengan berbagai fungsi pada bangunan.
Pintu dan Jendela merupakan komponen bangunan sebagai bagian dari bukaan.
Pintu memiliki fungsi utama sebagai pembatas suatu ruangan dan untuk akses
keluar masuk suatu ruang. Selain itu pintu juga sekaligus berfungsi sebagai sumber
penghawaan dan pencahayaan alami untuk sebuah ruangan di bangunan gedung
pada umumnya sebagaimana jendela.
Langit-langit atau disebut juga sebagai plafon merupakan bagian atas suatu
ruangan atau permukaan pada bangunan gedung. Langit-langit membatasi ruangan
pada bangunan gedung secara vertikal. Secara umum, pada ruangan, termasuk unit
hunian dirumah susun, bagian langit-langit dilapisi kembali dengan penutup langit-
langit. Hal ini ditujukan untuk menutupi sistem utilitas bangunan yang diletakan
dipermukaan langit-langit sehingga ruangan terlihat lebih estetik. selain itu dengan
adanya ruang atau rongga diantara permukaan langit-langit atau lantai ruangan
diatasnya dengan penutup langit-langit, dapat juga berfungsi sebagai insulator untuk
panas maupun suara.
Bagian lantai, yang berupa cor beton plat lantai, apabila dibiarkan terkspos tanpa
penutup tentunya akan mengurangi kualitas ketahanan bangunan. Pentutup yang
paling umum adalah ubin keramik
Bagian selubung bangunan utama yang dapat melindungi bangunan dari efek
cuaca secara langsung selain dinding eksterior adalah atap. Untuk dapatsecara
optimal melindungi bangunan perlu dipertimbangkan beberapa aspek
termasukmaterial penutupatap yang juga berhubungan dengan tingkat kemiringan
atap.
Desain Universal (universal design) adalah rancangan bangunan gedung dan
fasilitasnya yang dapat digunakan oleh semua orang secara bersama-sama tanpa
diperlukan adaptasi atau perlakuan khusus.
Sarana evakuasi merupakan suatu jalan lintasan yang menerus dan tidak
terhambat dari titik manapun dalam bangunan rusun menuju ke jalan, halaman,
lapangan, atau ruang terbuka lainnya yang memberikan akses aman ke jalan umum.
Panduan sarana evakuasi mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 2017 tentang Kemudahan Bangunan Gedung serta
SNI 03 – 1746 - 2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana
Jalan Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung.

B. Implementasi dan identifikasi permasalahan yang terjadi dilapangan terkait


 Sifat sifat teori arsitektur yang umum dapatcenderung terlalu mengeneralisasi
kebutuhan maupun aspek-aspek humanis yang sifatnya sangat heterogen
karena kebutuhan setiap manusia berbeda-beda.
C. Hal-hal lain yang perlu didiskusikan.

 Apakah diperlukan pembelajaran tentang Psikologi arsitektur, karena tidak hanya


terkait dengan hubungan penguhi dengan bangunan namun berkaitan juga
penghuni dengan hubungan sosial budaya yang berbeda di masing-masing
wilayah.

Anda mungkin juga menyukai