Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA

PRL2-01
Praktikum Rangkaian Listrik 2
Nama Praktikan/NIM : Hari/tanggal : Kelas :
Hukum Ohm
Syscha Pyae/201321060 TLI-1B

I. Tujuan

Pada akhir percobaan praktikan dapat :

1. Mengukur dan menghitung nilai tahanan, arus dan tegangan serta


menggambarkan karakteristik tahanan dengan menggunakan Hukum Ohm.
2. Menerangkan dan memecahkan persoalan dengan menggunakan Hukum
Ohm.
II. Pendahuluan

Tahanan adalah salah satu dari komponen yang banyak digunakan didalam
rangkaian-rangkaian listrik, satuan dari tahanan adalah Ohm (Ω), dalam rangkaian
listrik tahanan diberi tanda dengan huruf R.

Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan arus dan tahanan di


dalam rangkaian listrik.

Berdasarkan dari hukum Ohm telah kita ketahui bahwa :

V =I . R

V
R= ohm
I

Dimana :
V = Tegangan yang diberikan pada tahanan.
I = Arus yang mengalir pada tahanan.
R = Besarnya nilai tahanan.
III. Alat dan Bahan
1. Power supply : 0 – 60 Vdc
2. Tahanan : 47; 56; 100; 150; 220; 270; 470; 680.
3. Protto Bpoard : 1 Buah
4. Multimeter : 2 Buah
5. Kabel Penghubung : Secukupnya
IV. Keselamatan Kerja
1. Bekerjalah dengan dan pada posisi yang aman dan enak/nyaman.
2. Gunakan perlengkapan keselamatan kerja.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
4. Cek alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
5. Hindari bercanda dengan teman serta teliti dalam setiap tindakan.
6. Saat memasukan tegangan yakinlah anda dan teman anda sendiri pada posisi
yang aman.
V. Langkah Kerja
1. Buathlah rangkaian seperti gambar dibawah ini dengan R = 47 Ohm.

Gambar 1 Rangkaian Pengukuran Resistor

2. On kan power supply dan atur tegangan menjadi 10 V, ukur arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut dan tegangan pada tahanan.
3. Atur tegangan power supply dari 1 sampai 12 volt, catat setiap kenaikan
tegangan dan ukur arus yang mengalir pada rangkaian tersebut (Tabel 1.).
4. Ulangi step 2 dan 3 dengan mempergunakan beberapa tahanan (3 buah
tahanan), dengan tegangan 2; 4; 6; 8; 10; dan 12 lalu ukur hubungan anatara
arus dan tegangan dari beberapa tahanan tersebut (Tabel 2.).
5. On kan power supply dan atur tegangan pada 10 volt. Ukur besarnya arus
yang mengalir pada beberapa tahanan (5 buah tahanan), (Tabel 3.)

Tabel 1.

Tegangan Arus (mili Ampere)


R = 47 Ω R = 220 Ω / 5 W R = 680 Ω
(Volt)
1 21.277 4.5455 1.4706
2 42.553 9.0909 2.9412
3 63.83 13.636 4.4118
4 85.106 18.182 5.8824
5 106.38 22.727 7.3529
6 127.66 27.273 8.8235
7 148.94 31.818 10.294
8 170.21 36.364 11.765
9 191.49 40.909 13.235
10 212.77 45.455 14.706
11 234.04 50 16.176
12 255.32 54.545 17.647
Tabel 1 Tabel Percobaan Pertama

Tabel 2.

Tegangan Arus (mili Ampere)


R1= 56 Ω R2 = 150 Ω R3 = 390 Ω
(Volt)
2 35,714 13,333 5,1282
4 71,429 26,667 10,256
6 107,14 40 15,385
8 142,86 53,333 20,513
10 178,57 66,667 25,641
12 214,29 80 30,769
Table 1 Tabel Percobaan Kedua

Tabel 3. Menentukan Hubungan Antara Arus dan Tahanan Dengan Konstan.

Tegangan : 10 Volt

Tahanan (Ω) 47 56 100 270 470


Arus 212,77 178,57 100 37,037 21,277
(mili Ampere)
Table 2 Tabel Percobaan Ketiga

VI. Pertanyaan
1. Bagaimana hubungan antara V dan I pada rangkaian-rangkaian yang telah
diberikan, jelaskan dengan grafik.
2. Bila tegangan yang diberikan konstan nilainya, tentukan hubungan antara I
dan R, jelaskan.
3. Gambarlah karakteristik dari tahanan (6 Buah tahanan) dari step I = f(V)
dan I = f(R).
4. Berikan kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan
tersebut.
VII. Jawaban
1. Berdasarkan Tabel 1. hubungan antara V (tegangan) dan I (arus) adalah
selalu berbanding lurus. Ketika tegangan yang jatuh pada tahanan
meningkat, maka nilai arus yang mengalir ke tahanan juga meningkat.
V
R= ohm
I

Hubungan Arus dan Tegangan


14

12

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14

Gambar 2 Grafik Hubungan Tegangan dan Arus


2. Berdasarkan Tabel 3. Dengan tegangan konstan hubungan antara I (arus)
dan R (tahanan) selalu berbanding terbalik. Ketika nilai tahanan semakin
besar , maka nilai arus akan mengalir ke tahanan semakin mengecil.
V =I x R

Hubungan Arus dan Hambatan


500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250

Gambar 1 Grafik Hubungan Arus dan Hambatan

3. Karakteristik
1. Jika suatu rangkaian diberi R konstan, maka hubungan V dan I
berbanding lurus seperti data tabel 1 dan 2.

I=f(V)
300

250

200

150

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 4 grafik I = f(v)
2. R akan berbanding terbalik dengan I, jika tegangan yang diberi konstan,
hal ini dapat dibuktikan pada data tabel 3.

I = f(R)
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250

Gambar 5 grafik I = f(R)


4. Kesimpulan
 Hubungan antara V (tegangan) dan I (arus) adalah Selalu berbanding
lurus. Ketika tegangan yang jatuh pada tahanan meningkat, maka nilai
arus yang mengalir ke tahananan juga meningkat.
V
R= ohm
I

 Hubungan antara I (arus) dan R (tahanan) adalah Selalu berbanding


terbalik. Ketika nilai tahanan semakin besar, maka nilai arus yang
mengalir ke tahanan semakin mengecil.
V =I . R

Anda mungkin juga menyukai