Lembar Informasi :
Saat sebuah transformator dalam keadaan tanpa beban V1 kira-kira sama nilainya de-
ngan E1 , sehingga E 2 = E1K . Juga E 2 = oV2 , dimana oV2 adalah terminal tegangan
sekunder pada keadaan tanpa beban atau oV2 = K.V1 . Perbedaan keduanya adalah se-
besar I 2 .Zeq2 , sedangkan perkiraan tegangan jatuh pada sebuah transformator dengan
acuan tegangan sekunder.
SY Mesin Listrik – D3 1 - 14
Tegangan jatuh pada sebuah transformator dipengaruhi oleh nilai beban dan faktor daya
yang terhubung pada transformator tersebut.
V1K = oV2 I 2 X eq 2
I2 I 2 Z eq 2
2 I 2 R eq 2
O
V2
Gambar 1.21 Transformator dengan Faktor Daya “ Leading”
SY Mesin Listrik – D3 1 - 15
C
I 2 Zeq 2
I 2 X eq 2
V1K = oV2
A B
O
I2 V2 I 2 R eq 2
Daya Keluar
Efisiensi = =
Daya Masuk
Daya _ Keluar
=
Daya _ Keluar + Rugi 2
SY Mesin Listrik – D3 1 - 16
V .I .Cos1 − Rugi
= 1 1
V1.I1.Cos1
d R eq1 Pi
=0− +
dI1 V1.Cos1 V .I 2 .Cos
1 1 1
d
untuk mendapatkan maksimum , = 0 , sehingga persamaan menjadi :
dI1
R eq1 Pi
= atau
V1.Cos1 2
V1.I1 .Cos1
dari persamaan diatas dapat ditarik kesimpulan , untuk beban tertentu , efisiensi mak-
simum terjadi ketika rugi tembaga = rugi inti .
Ada dua macam pengaturan tegangan yaitu, Regulation Down (Reg Down) dan
Regulation Up (Reg Up) :
oV2 − V2
% Reg Down = x100 % ………………………………………………..(1 – 38)
oV2
oV2 − V2
% Reg Up = x100 % ………………………………………………..(1 – 39)
V2
Tegangan sisi sekunder tanpa beban sebagai referensi (acuan) adalah :
E
E 2' = 2 = E1 = V1
K
dan jika tegangan terminal sekunder beban penuh sebagai referensi primer
V
V2' = 2
K
SY Mesin Listrik – D3 1 - 17
V − V2 '
% Pengaturan (Regulation) = 1 x100 %
V1
I 1 .R eq1 .Cos + I 1 .X eq1 .Sin
= x100%
V1
= Vr Cos + Vx .Sin …………………………….(1 – 40)
0,99
EFISIENSI
0,98
0,97
0,96
0 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50
BEBAN PENUH
Gambar 1.23 Pengaruh Perubahan Faktor Daya
Rugi
= 1−
V2 .I 2 .Cos + Rugi
Rugi / V2 .I 2
= 1− ………………………………………(1 -41)
Cos + Rugi / V2 .I 2
SY Mesin Listrik – D3 1 - 18
Dua macam percobaan yang terpenting adalah percobaan beban nol (tanpa beban) dan
percobaan hubung singkat. Percobaan beban dilakukan untuk mengetahui rugi inti dari
transformator, sedangkan percobaan hubung singkat dilakukan untuk mengetahui rugi
tembaganya.
Pada saat sisi sekuder dari transformator tidak diberi beban (Gambar 1.24), tegangan si-
si primer hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang terdiri dari impe-
dansi bocor primer Z1 = R1 + jX1 dan impedansi penguat-an : Z m = R c + jX m .Kare-
na umumnya Z1 jauh lebih kecil dari Zm , maka Z1 biasa diabaikan tanpa menim-
bulkan suatu kesalahan yang berarti, rangkaian ekuivalennya (Gambar 1.25).
Ø
A W
Suplai V N1 N2
No
1 Fasa Load
I ex = I 0
I ex I = Im
Ih +e I
V1
Rc Xm
0
Ih+e = Ic
SY Mesin Listrik – D3 1 - 19
I c = I 0 .Cos0 dan Im = I 0 .Sin 0
V V 2
R c = 0 = 0 ……………………………………………(1 – 45)
Ic P0
V
X m = 0 ..............................................................................(1 – 46)
Im
Pada saat melakukan percobaan hubung singkat, sisi tegangan rendah transformator di
hubung singkat (Gambar 1.26), alat ukur diletakkan di sisi tegangan tinggi dengan nilai
arus dan tegangan yang telah direduksi (dikurangi), tegangan yang diberikan 5%-
10% dari harga nominalnya.
Nilai arus yang melalui kumparan yang dihubung singkat sama dengan arus nomi-
nalnya, oleh karena besarnya V2 sama dengan nol, maka besarnya E2 adalah sama
dengan rugi tegangan pada belitan sekundernya.
Ø
A W
Suplai V A Hub
1 Fasa
Singkat
Z
eq
V
SY Mesin Listrik – D3 1 - 20
= I12 .(R1 + R 2' ) = I12 .R eq1
P
R eq1 = HS ………………………………………..(1 – 47)
I12
jika resistansi ekuivalen diperoleh dari percobaan hubung singkat tersebut akan diguna-
kan untuk memperhitungkan efisiensi , maka resistasni ini harus dikoreksi pada tempe-
ratur kerja yaitu 75C , sehingga :
234,5 + 75
R 75 = R. ……………………………………………..(1 -48)
234,5 + t
V
Zeq1 = HS .................................................................................(1 -49)
I1
PHS
CosHS = ………………………………………………...(1 -51)
VHS .I1
➢ Rangkuman
1. Michael Faraday menyimpulkan bahwa tegangan gerak listrik imbas e didalam se-
buah rangkaian listrik adalah sama dengan perubahan fluks yang melalui rang-
kaian-rangkaian tersebut.
2. Hukum Induksi Faraday, tanda negatif menunjukkan bahwa arus induksi akan sela-
lu mengadakan perlawanan terhadap yang menghasilkan arus induksi tersebut.
3. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi Listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain
dengan frekuensi yang sama, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnet.
4. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti, dikenal dua jenis transformator,
yaitu tipe inti (core type) dan tipe cangkang (shell type).
5. Tujuan utama penyusunan inti secara berlapis adalah unuk mengurangi kerugian
energi akibat ”Eddy Current” (arus pusar).
6. Sebuah transformator dikatakan ideal, apabila dalam perhitungan dianggap tidak
ada kerugian-kerugian yang terjadi pada transformator tersebut, seperti rugi akibat
resistansi, induktansi, arus magnetisasi, maupun akibat fluks bocor.
7. Apabila sisi kumparan sekunder transformator diberi beban maka besar tegangan
yang diinduksikan tidak akan sama dengan tegangan pada terminal, hal ini terjadi
karena adanya kerugian pada kumparan transformator.
8. Model rangkaian transformator dikembangkan oleh Steintmetz , dengan model ini
memungkinkan kita untuk menganalisa sebuah rangkaian dari peralatan yang
sangat nonlinear dapat dianalisa dengan teori rangkaian linear .
SY Mesin Listrik – D3 1 - 21
R2 X2
Z eq1 = (R 1 + ) + j(X1 + )
2
9. Impedansi ekuivalen transformator adalah K K2
10. Tegangan jatuh pada sebuah transformator dipengaruhi oleh nilai beban dan faktor
daya yang terhubung pada transformator tersebut.
Daya Keluar = Daya _ Keluar
2
11. Efisiensi transformator = = Daya Masuk Daya _ Keluar + Rugi
12. Prosentase tegangan jatuh transformator dilihat dari sisi sekunder :
I 2 .R eq 2 .Cos I 2 .X eq 2 .Sin
= x100%
oV2
13. Efisiensi maksimum transformator terjadi ketika rugi tembaga = rugi inti
14. Parameter transformator bisa diketahui dari datasheet atau berdasarkan hasil per-
cobaan beban nol (tanpa beban) dan percobaan hubung singkat.
15. Percobaan beban dilakukan untuk mengetahui rugi inti dari transformator, sedang-
kan percobaan hubung singkat dilakukan untuk mengetahui rugi tembaganya.
SY Mesin Listrik – D3 1 - 22