Anda di halaman 1dari 54

Penguat Operasional

Penguat Operasional (Op Amp)


Operational Amplifier
Penguat Diferensial
Rangkaian Dasar Op Amp
Rangkaian Aplikasi Op Amp
Selesai
Operational Amplifier Op Amp

Penguat Transistor Bi-Polar Jenis penguat baru

-
Vi AV Vo Vi AV Vo
+
Vo
b AV = Dua buah masukan (input):
Vi Vi,+ dan Vi,- atau V+ dan V-
Satu buah keluaran (output): Vo
Penguat CB, CE, CC noninverting
V+ adalah masukan tak-membalik
Satu buah masukan (input): Vi
V- adalah masukan membalik
Satu buah keluaran (output): Vo
inverting
Menu Utama
Karakteristik Op Amp
1. Penguatan tegangan dalam keadaan
keluaran terbuka (open-loop): AV,OL
adalah besar sekali (idealnya tak berhingga): AV.OL = 
2. Hambatan input ( ri ):
yaitu hambatan antara masukan membalik (inverting)
dan masukan tak-membalik (noninverting)
adalah besar sekali (idealnya tak berhingga)
mendekati rangkaian terbuka (open circuit): ri = 
3. Hambatan keluaran ( ro ):
adalah kecil sekali ( idealnya mendekati 0W ): ro = 0W

Vi AV ×Vi Vo

+
AV.OL
Op Amp

+VCC
+VCC
-
ro = 0W
ground

+
_
Vi ri AV ×Vin Vo

+
ro _

+
AV.OL = 
-VEE
ri = 
-VEE
Penguat Diferensial
Prinsip kerja Penguat Diferensial
Simbol Penguat Diferensial
Operasi Isyarat
Op Amp

Menu Utama
Prinsip kerja Penguat Diferensial

+VCC +VCC
Common Emitter +VCC Jika T1 dan T2 adalah Silikon,
berapa nilai tegangan
RC1 RC2 di titik E terhadap ground?
Base
Common Emitter Common BaseEmitter
VC1
IC1 IC2 VC2 V E = -0.7V
iC1
VC1 = VCC – IC1RC1
Vi1 T1 T2 Vi2 VC2 = VCC – IC2RC2
E
VE - VEE VC1 = VC2
IE = IE1 IE2
RE IC1 = IC2
RE1 iE1 IIE2
E1
E
E2
RE RE2
iE1 Jika dianggap IC1 = IE1
VBE = 0.7V
IE = IE1 + IE2 -VEE -VEE -VEE dan IC2 = IE2
Jika Vi1 dihubungkan
Jika Vi1kedan
ground
Vi2 dihubungkan
Jika Vke ground
i2 dihubungkan kemaka IC1 = IC2 = ½IE
ground

Penguat Diferensial
Pemberian tegangan pada masukan

+VCC Nilai tegangan diukur


terhadap ground ( )
RC1 RC2
Jika Vi1 = +VB1 dan Vi2 = 0V
IC1 IC2
VC1 VC2 maka VE = VB - 0.7V
+VB1 sehingga IC1 membesar
Vi1 T1 T2 Vi2 yang berakibat VC1 mengecil
E Mengapa?

RE VE?
Kondisi ini mengakibatkan juga
IC2 mengecil dan VC2 membesar
-VEE

Jika Vi2 = +VB2 dan Vi1 = 0V, analisislah rangkaian di atas!


Analisis
+VCC

RC1 RC2
Common Base Common Emitter
VC1 VC2
+VB2
Vi1 T1 T2 Vi2
E

RE VE?

-VEE

Jika Vi2 = +VB2 dan Vi1 = 0V maka VE = VB - 0.7V


sehingga IC2 membesar yang berakibat VC2 mengecil
dan juga mengakibatkan IC1 mengecil dan VC1 membesar
Simbol Penguat Diferensial
+VCC

+VCC
+VCC

RC1 R+V
C2
CC +VCC
Vi1 +V +VCC R +VCC RC2+VCC
RC1 RC2CC C1
RC1 RC1 RC2 RC1 RC2 R R RC2
VC1 VV Vi1 C1 C2 VC2 VC1 VC1
C2
C1
VC1VC1 VC1 V
VC1 VC2 C2 VVC2 C1 V VC2
Vi1 T1 C2 T2 Vi2
Vi1 TT1 TT T1 T2 V V T1 VT2 T1 EVT2
Vi1 Vi1 Vi1 1 E
2V
T i1
22 E i2 Vi1
i2E i2 V
i2 E
i2 Vi2
E Vi2 VC2 VC2
E RE
RE RE RE RE
Vi2
RE -VEE
-VEE RE -VEE -VEE -VEE
-VEE
-VEE

-VEE

-VEE

Penguat Diferensial
Operasi Isyarat
Isyarat tunggal
Isyarat ganda berbeda fasa
Isyarat ganda sama fasa
Rangkuman Isyarat

Penguat Diferensial
Isyarat tunggal ( Single-Ended Input )
+VCC Syarat: salah satu masukan
harus terhubung
vC1 RC1 RC2 vC2 dengan ground ( )
t t Vi2 = 0V
0 0
VC1 VC2
vi1 Pada masukan Vi1 diberikan
t Vi1 T1 T2 Vi2 isyarat berbentuk sinusoida
0
E Di titik E fasa ve
ve ve ve
satu fasa dengan vi1
t t t
0 0 RE 0
ve adalah masukan dari
vC1 berbeda fasa 1800 vi1 vC2 sefasa ve
-VEE

Common Emitter Common Base

Operasi Isyarat Analisis


Analisis isyarat
Vi2 = 0V Vi2 = 0V Vi1 = 0V Vi1 = 0V
vi1 vi1 vi2 vi2

t t t t
0 0 0 0

ve ve ve ve

t t t t
0 0 0 0

vC1 vC1 vC1 vC1

t t t t
0 0 0 0

vC2 vC2 vC2 vC2

t t t t
0 0 0 0
Isyarat ganda berbeda fasa ( Double-Ended Input ) / ( Differential Input )
vC1
vC1 vC2
vC2 Syarat: setiap masukan
vvC1,T vvC2,T
C1
0
t +VCC 0 C2 t
diberi isyarat
vvC1 tt vvC2 tt
0 0
0
C1 t 0
C2 t yang berbeda fasa
vC1
0 tt RC1 RC2 vC2
0 tt
0
0 t
0
0
t secara serempak
0 0
VC1 VC2 Kedua penguat berada
vi1 vi2 dalam konfigurasi
0
t Vi1 T1 T2 Vi2 0
t Common Emitter
E

RE
vi1 menghasilkan: vi2 menghasilkan:
(a) vC1 yang berbeda fasa (a) vC2 yang berbeda fasa
-VEE
(b) vC2 yang sefasa (b) vC1 yang sefasa

Nilai total vC1 ,T adalah penjumlahan dari vC1 + vC1


Nilai total vC2 ,T adalah penjumlahan dari vC2 + vC2
Operasi Isyarat
Double-Ended Input
vC1 ,T
vC1
vC1 t
+VCC 0 t
0 t
0
vi1
t V
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2
vC2 ,T
0 vC2
vC2 t
-VEE 0 t
0 t
0

Differential Input
Isyarat ganda sama fasa ( Common-Mode Input )
vC1
vC1
vC2 Syarat: setiap masukan
vC1 t +VCC vvC2
C2 t diberi isyarat
vC1
vC1 0,T t vC2
vC20,T t
0 t 0 t
vC10 tt RC1 RC2 v 0
C2 tt yang sefasa
vC100 vC2
00
0
t
0
t secara serempak
t t
0 0
VC1 VC2 Kedua penguat berada
vi1 vi2 dalam konfigurasi
0
t Vi1 T1 T2 Vi2 0
t Common Emitter
E

RE
vi1 menghasilkan: vi2 menghasilkan:
(a) vC1 yang berbeda fasa (a) vC2 yang berbeda fasa
-VEE
(b) vC2 yang sefasa (b) vC1 yang sefasa

Nilai total vC1 ,T = 0, adalah penjumlahan dari (-vC1) + vC1


Nilai total vC2 ,T = 0, adalah penjumlahan dari vC2 + (-vC2)
Operasi Isyarat CMRR
Common-Mode Rejection Ratio ( CMRR )

Isyarat common-mode pada umumnya muncul


pada saat terjadi imterferensi terhadap isyarat masukan
yang diakibatkan karena adanya radiasi energi dari:
• frekuensi listrik ac sebesar 50Hz
• frekuensi lainnya yang tidak diperlukan

Kemampuan untuk menghilangkan isyarat common-mode


adalah parameter yang disebut
Common-mode rejection ratio
( CMRR )
AV,D
=
ACM
Faktor penguatan dari penguat diferensial
=
Faktor penguatan dari common-mode
Rangkuman Isyarat
Isyarat tunggal
Isyarat ganda berbeda fasa
Isyarat ganda sama fasa

Operasi Isyarat
Isyarat tunggal +VCC
vC1
vi1
t
t V 0
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2 vC2
0 t
0

-VEE

Single-Ended Input (Vi2 = 0)

+VCC
vC1
vi1
t
t V 0
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2 vC2
0 t
0

-VEE
Rangkuman Isyarat
+VCC
vC1
vi1
t
t V 0
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2 vC2
0 t
0

-VEE

Single-Ended Input (Vi1 = 0)

+VCC
vC1
vi1
t
t V 0
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2 vC2
0 t
0

-VEE
Isyarat ganda berbeda fasa

Double-Ended Input
vC1 ,T

+VCC t
0
vi1
t V
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2
vC2 ,T
0

-VEE t
0

Differential Input

Rangkuman Isyarat
Double-Ended Input
vC1 ,T

+VCC t
0
vi1
t V
0 i1 VC1

vi2
t Vi2 VC2
vC2 ,T
0

-VEE t
0

Differential Input
Isyarat ganda sama fasa

Common-Mode Input

+VCC

vi1
vC1 ,T
t V t
0 i1 VC1 0
vi2 vC2 ,T
t Vi2 VC2 t
0 0

-VEE

Rangkuman Isyarat
Common-Mode Input

+VCC

vi1
vC1 ,T
t V t
0 i1 VC1 0
vi2 vC2 ,T
t Vi2 VC2 t
0 0

-VEE
Op Amp
Penguat Diferensial 1 Penguat Diferensial 2 Common Collector
+VCC +VCC +VCC +VCC

RC1 RC2 RC3 RC4

VC1 VC2
VC3 VC4
- Vi2
T1 T2 T3 T4 T5
Vi1 E Vi3 E Vi4 Vi5
Vi
Vo

+
RE1 RE2 RE3

-VEE -VEE -VEE -VEE

Penguat Diferensial
Inverter
Membalik
+VCC +VCC +VCC +VCC +VCC

PD1 PD2 CC
Vi1 - Vi3
RC1 RC2 VC1 RC3 RC4 VC3
-
Vi Vi Vo T5
T1 T3
+ RE12
T2
RE34
T4 Vo
VC2 VC3 RE5 VE5
Vi5
Vi2 + Vi4

Tak-Vmembalik -VEE -VEE -VEE


EE
-VEE
NonInverter

A
Rangkaian Dasar Op Amp
Umpan balik negatif
Penguat membalik
Penguat tak-membalik
Pengikut tegangan

Menu Utama
Umpan balik negatif
( Negative feedback ) rangkaian pasif
(hambatan)

Tegangan umpan balik Rangkaian


Vf Umpan balik negatif

Vo
+VCC
Vi -
0 t -

Vi t
0
Vi + Vo
0 t +

-VEE

Rangkaian Dasar NF Proses


Penguat membalik (Inverting Amplifier) Vin
VR = Vin  Iin =
Rf in Rin
+
-Vo
VR = -Vo  Ifi =
virtual ground If f Rf
+VCC
Vin Rin Vin -Vo
=
0
t - Rin Rf
Iin -
ri =  Vo Vo Rf
I- = 0 =-
Vin Rin
+
V+ terhubung ke ground AV,I
Vo lebih negatif dari V-
maka V- = 0 Volt
-VEE
Karena ri = , maka tidak ada arus yang mengalir ke dalam Op Amp, sehingga:
(a) dengan demikian V+ - V- = 0Volt
(b) arus dari vin mengalir melalui Rin  Rf dan menuju ke Vo

Iin = If
Rf
Rangkaian Dasar Faktor penguatan AV,I = -
Rin
Penguat membalik
+ Rf

virtual ground If
+VCC
Vin Rin
0
t -
Iin -
I- = 0 ri =  Vo

+
Vo lebih negatif dari V-
-VEE

Iin = If Vo
= AV,I
Vin -Vo Vin
= Rf
Rin Rf Faktor penguatan AV,I = -
Rin
Jika Rf = Rin, maka AV,I =1
Penguat tak-membalik (Non Inverting Amplifier)
Rf
masukan V- mendapat
feedback dari Vo sebesar Vf
Vf +VCC R
R  Vf = (
R+Rf
Vo )
-
Vo Thevenin
Vin - Vf AV.OL
Vin R
t + Vo = AV,OLVin – AV,OL ( )V
R+Rf o
0
R
masukan diferensial Vo + AV,OL ( )
R+Rf o
V = AV,OLVin
Op Amp -VEE
R
diperkuat oleh Op Amp, sehingga [
Vo 1+ AV,OL ( R+Rf
)]
= AV,OLVin
Vo = AV,OL(Vin – Vf )
R Vo AV,OL
AV,OL
R+Rf
»1  AV,NI
Vin
=
R
AV,OL
R+Rf R+Rf
Rangkaian Dasar Faktor penguatan AV,NI =
R
Penguat tak-membalik
Rf

Vf +VCC
R
-

Vin - Vf AV.OL Vo
Vin
0
t +

-VEE
Thevenin
R Vo
Vf = ( R+Rf
)Vo Vin
= AV,NI
R+Rf
Vo = AV,OL(Vin – Vf ) Faktor penguatan AV,NI =
R
Pengikut tegangan (Voltage follower)

Faktor penguatan:
+VCC Vo
V- = Vo AV,VF =
Vin
-

V + - V- ri =  Vo AV,VF = 1
Vin
0
t +
= Vin
-VEE
V+ = Vin

Karena ri =  , maka V+ - V- = 0Volt sehingga Vin – Vo = 0


Tegangan Vo mengikuti (follow) tegangan Vin
Dipergunakan sebagai rangkaian penyangga (buffer)

Rangkaian Dasar Latihan


Analisislah rangkaian berikut ini!

+VCC
Vin
0
t -

Vo

-VEE
Rangkaian Aplikasi Op Amp
Rangkaian Pembanding
Rangkaian Integrasi
Rangkaian Diferensiai

Menu Utama
Rangkaian Pembanding ( Comparator )
Zero level detection
Non Zero level detection
Hysteresis
Window comparator
Summing amplifier

Rangkaian Aplikasi
Zero level detection Jika AOL = 10.000
Vd = 2.5mV
Masukan membalik (inverting) Vo = Vd AOL
terhubung ke ground = 2.5mV ×10.000
= 25V
Vd +VCC
adalah nilai yang
- tidak mungkin
V + - V- terjadi
AOL Vo Hal ini disebabkan apabila
Vin energi listrik (supply) yang
t +
0 diberikan hanya ± 15Volt
Sehingga tegangan
-VEE keluaran Vo , akan
terpotong dan tidak
berbentuk gelombang sinus

Rangkaian Comparator Proses


Zero level detection

+VCC
Vo,mak +VCC
-

Vo gelombang balok
AOL
Vin (square wave)
t +
0 Vo,min -VEE

-VEE
setiap kali isyarat masukan tegangan keluaran berubah nilai
mencapai nilai 0 Vo,mak atau Vo,min

Deteksi nilai nol saturasi maksimum saturasi minimum

Analisis Z
Non Zero level detection

Masukan membalik (inverting)


berkelakuan sebagai tegangan acuan
+VCC
Vo,mak
-
VRef +
_ AOL Vo

+
Vo,min
Vin
t -VEE
0

Selama Vin « Vref , maka Vo berada pada nilai Vo,min

Rangkaian Comparator Proses


Macam tegangan acuanVRef
Vin(mVolt)
+VCC
Vref
0 t
R1
R2
VRef =( V)
R1+R2 CC
Vo(Volt) R2

Vo,mak
+VCC= +15 +VCC

0 t
R
Vref = VZ
-VEE= -15
Z
Vo,min
Hysteresis

Konfigurasi umpan balik positif


(positive feedback)
+VCC
Vin +V
-Vo,o,min Jika fasa Vin positif
mak
t -
0
Vo = +Vo, mak
AOL Vo
R2
+ (
VUTP = R +R VCC
1 2
)
VUTP
LTP

Upper Trigger Point


Lower R1
-VEE R2
Jika fasa Vin negatif ( R1+R2
VCC
EE)
R2
Vo = -Vo, min
R2
(
VLTP = R +R VEE
1 2
)
Rangkaian Comparator Isyarat masukan
Gangguan isyarat masukan

Vin(mVolt) VUTP

Isyarat asli 0 t

VUTP
V?(mVolt) LTP

Isyarat pengganggu 0 t

Vin(mVolt)

Isyarat terganggu 0 t

Isyarat keluaran
Histeresis pada Op Amp (Schmitt trigger)

Jika Vin mencapai VUTP , Vin(mVolt)


maka Vo menjadi negatif sebesar Vo,min VUTP
0 t
Jika Vin mencapai VLTP ,
maka Vo menjadi negatif sebesar Vo,mak VLTP

Vo(Volt)
Vo,mak
+VCC= +15

Tegangan histeresis VHYS = VUTP - VLTP 0 t

-VEE= -15
Vo,min
Isyarat histeresis

+VCC
Vin
t -
0
Vo
+

R1
-VEE

R2
Window comparator (Pembanding rentang tegangan)
1. Pada saat Vi = 0V
+VCC Vo1 = -Vsat (~ 0V)
+V0V
sat
VU D1 reverse bias
-
VU : tegangan batas atas Vo1 Vo2 = +Vsat
OA1 D2 forward bias
Vi diantara + I1 D1 Vo = +Vsat
VU dan VL Vo = I2R
atau Vi < VL
-VEE
Vi 0V
>VL 2. Pada saat VL<Vi<VU
+VCC +V
0V sat Vo1 = Vo2 = 0Volt
Vi
D1 , D2 reverse bias
-
Vo2 Vo = 0Volt
VL : tegangan batas bawah OA2 Vo
D2 3. Pada saat Vi > VL
+ I2 R
VL Vo1 = +Vsat
-VEE D1 forward bias
D2 reverse bias  Vo2 = -Vsat (~ 0V)
Vo = +Vsat
Rangkaian Comparator Resume
Vo = I1R
VU +VCC -Vsat VU +VCC -Vsat
- Vo1 0 - Vo1 0
OA1 OA1
+ D1 + D1
0 <VL
-VEE -VEE
+VCC +Vsat +VCC +Vsat
Vi +Vsat – 0.7V Vi +Vsat – 0.7V
- Vo2 - Vo2
OA2 Vo OA2 Vo
+ D2 + D2
VL R VL R
FB FB
-VEE -VEE

VU +VCC -Vsat VU +VCC +Vsat


- Vo1 0 - Vo1
OA1 OA1
+ D1 + D1
>VL >VU
0 FB 0
-VEE -VEE
+VCC -Vsat +VCC -Vsat
Vi Vi +Vsat – 0.7V
0
- Vo2 - Vo2
<VU OA2 Vo OA2 Vo
+ D2 + D2
VL R VL R
-VEE -VEE
Summing amplifier (Adder amplifier)

Penguat membalik
penjumlah(inverting) If = I 1 + I 2
Rf Vi1
+ I1i =
virtual ground R1
Vi1 R1 If Vi2
+VCC I2i =
V- R2
R
I1
- Vo = -If Rf
I2 V
i 0Volt AV.OL Vo Vo = -( I1+I2 )Rf
Vi2 R2 -
+ Vi1 Vi2
(
Vo = - +
R1 R2 f
R )
-VEE

Jika R1 = R2 = Rf , berapa nilai Vo?


Hitung faktor penguatan penguat penjumlah!

Rangkaian Comparator Masukan lebih dari 2


Penguat penjumlah If = I 1 + I 2 + I 3
Vi1
Rf I1i =
R1
Vi,1 R1 Vi2
+VCC I2i =
Vi,2 R2
R2
- Vi3
I3i =
Vi,3 R3 R3
AV.OL Vo
+
Vo = -If Rf
Vo = -( I1+I2+I3)Rf
-VEE Vi1 Vi2 Vi3
(
Vo = - + +
R1 R2 R3
Rf )
1. Jika R1 = R2 = R3 = Rf , berapa nilai Vo?
Hitung faktor penguatan penguat penjumlah!
2. Jika R1 = R2 = R3 = R dan Rf = 10R , berapa nilai Vo?
Hitung faktor penguatan penguat penjumlah!
Rangkaian Integrasi ( Integrator ) IC = I i
konstan

+ C konstan
nilainya
dijaga kapasitor C
stabil 0Volt IC
+VCC dimuati dengan
R arus yang linier
Vi -
Ii
AV.OL

Vo = VC(Volt)
Vi(Volt) 0 t
+
negative ramp
-VEE voltage -Vsat --------------------------
0 t
XC sampai mencapai nilai Vo,min
Faktor penguatan AV,Int =
R

Rangkaian Aplikasi I Analisis


Analisis matematis
Q Q
C=  V=
V C 1
VC 
C
i dt


Q  i dt
VC ( t ) 
1 Vi( t )
 dt  Vo = -VC
C R
V Vi( t )
Ii  i 
R  i dt   R
dt

XC
Faktor penguatan AV,Int = - 1 Jika R = 1KW , hitung nilai C!
R
jwC 1 1
1
=- t= = s = 0,1 ms
jwCR 10KHz 10000
w = 2pf
t
Vi R C Vo C=
R

+
– 0.1×10-3s
f = 10KHz =
1KW
1 t = RC = 0.1mF
f
Analisis gelombang

Vi(Volt)

di-integral-kan
1 Vi( t )
Vo( t )  -
C R
dt 0 t

Vo(Volt)
0 t

-Vsat
IR = Ii
Rangkaian Diferensiasi ( Differentiator )
Rf
+

konstan
VC = Vi
0Volt IR
+VCC V
Ii  C C
C t
Vi - Vo = IRRf
Ii V
AV.OL Vo Vo  C CR
t
Vi(Volt) + dVi( t )
Vo( t )  -CR
dt
konstan
-VEE VR(Volt)
0 t 0 t
positive ramp R
voltage Faktor penguatan AV,Diff = -
XC
= -jwCR -Vsat --------------------------

Rangkaian Aplikasi D Analisis


Analisis matematis Vi(Volt) t = Rf C

sampai C penuh pada t = RfC

0 t
0Volt 0Volt
Vi + C Rf Vo Vi C Rf Vo

+

+ +
– –
Icharge Idischarge
Ii Io

Vo(Volt)
di-diferensial-kan
0 t
dVi( t )
Vo( t )  -CR
dt

-Vsat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai