Anda di halaman 1dari 50

Topik 7

Analisis DC Penguat Transistor dan Bias


Transistor

Elektronika

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik- Universitas Negeri Yogyakarta
Konfigurasi Penguat Transistor
• Konfigurasi CE (common emitter),
• Konfigurasi CC (common collector), dan
• Konfigurasi CB (common base).
Konfigurasi CE (Common Emitter)
VBB − I B  R B − VBE = 0

VBB − VBE
IB =
RB
VCC − I C  R C − VCE = 0

IE = I C + I B IC
β DC =
IB
PD = VCE . IC
Nilai VBE tergantung dari jenis bahan
Idealnya VBE = 0 V, βDC = penguatan DC yang nilainya
VBE sekitar 0,7 volt untuk transistor Silikon. tergantung pada masing-masing transistor
VBE sekitar 0,3 volt untuk transistor Germanium
Contoh 1
Pada konfigurasi CE gambar sebelumnya, transistor mempunyai
nilai βDC = 300, VBB = 10 V, VCC = 10 V, RB = 1 MΩ dan RC = 2 kΩ.
Hitunglah nilai arus basis, arus kolektor, tegangan kolektor ke
emiter dan disipasi daya transistor.
Jawab
• Arus basis: VBB − VBE 10 − 0,7
IB = = = 9,3μA
RB 1M
• Awalnya kita anggap bahwa transistor bekerja pada daerah aktif sehingga IC
IC = βDC . IB = 300 . 9,3 μA = 2,79 mA
• Kemudian dapat dicari nilai VCE

VCE = VCC − I C  R C = 10 - (2,79 mA  2k) = 4,42 V


• Karena VCE = 4,42 V maka anggapan kita bahwa transistor bekerja di daerah aktif
adalah benar
• Disipasi daya transistor : PD = VCE . IC = 4,42 V . 2,79 mA = 12,3 mW
Contoh 2
• Pada contoh 1 bila nilai RB diganti dengan 100 kΩ, tentukan
nilai IB, IC, VCE dan PD dari transistor.
Jawab
• Arus basisnya VBB − VBE 10 − 0,7
IB = = = 93μA
RB 100k
• Dianggap transistor bekerja di daerah aktif, maka IC :
IC = βDC . IB = 300 . 93 μA = 27,9 mA

• Sehingga VCE = VCC − I C  R C = 10 - (27,9 mA  2k) = −45,8 V

• Karena VCE bernilai minus maka anggapan kita bahwa transistor bekerja di daerah aktif adalah
salah. Transistor bekerja di daerah jenuh. Karena transistor bekerja di daerah jenuh maka nilai
VCE adalah 0,2 volt. Sehingga IC
VCC − VCE 10 − 0,2
IC = = = 4,9 mA
RC 2kΩ
• Sehingga disipasi daya PD = VCE . IC = 0,2 V . 4,9 mA = 0,98 mW
Soal Latihan
1. Pada gambar Konfigurasi CE di atas, transistor mempunyai
nilai βDC = 50, VBB = 5 V, VCC = 12 V, RB = 10kΩ dan RC = 1 kΩ.
Hitunglah nilai arus basis, arus kolektor, tegangan kolektor ke
emitor serta disipasi daya transistor.
2. Pada soal no.1, bila transistor diganti dengan jenis lainnya
yang mempunyai βDC = 100, tentukan daerah dimana
transistor bekerja.
Macam Konfigurasi CE

bias balik kolektor-emiter bias pembagi tegangan


bias emiter (emitter bias) (voltage divider bias)
(colector-emitter feedback bias)
Macam Konfigurasi CE

bias balik emiter bias emiter catu ganda


(emitter-feedback bias) (two-supply emitter bias)
Bias emittor

VBB − VBE − I E  R E = 0

VBB − VBE
IE =
RE
Karena IB = 0, maka IC = IE,
sehingga:
VCC − I C  R C − VCE − I E  R E = 0
Bias emitter
• Dengan substitusi diperoleh:
VCC − I C  R C − VCE − VBB + VBE = 0

• Sehingga tegangan kolektro-emitornya:

VCE = VCC − I C  R C − VBB + VBE


Contoh 3
Transistor pada gambar di samping mempunyai
nilai βDC = 100. Jika VBE = 0,7 volt, sedangkan VCC
yang digunakan bernilai 15 volt. Tentukan:
• Arus emitornya
• Tegangan pada kaki kolektornya
• Tegangan kolektor ke emitornya
Jawab
• Arus emittornya:
VBB − VBE 5 − 0,7
IE = = = 1,95 mA
RE 2200

• Tegangan kolektornya: VC = VCC − I C  R C

VC = 15 − 1,95 mA  1 k = 13,05 V

• Tegangan kolektor-emittornya:
VCE = VCC − I C  R C − VBB + VBE
VCE = 15 − (1,95 mA  1 k ) − 5 V + 0,7 = 8,75 V
Bias balik kolektor-emitor
VCC − VBE
IE =
RB
RC + RE +
β DC
VE = I E  R E VB = VE + VBE
VC = VCC − I C  R C 𝐼𝐸 = 𝐼𝐶 + 𝐼𝐵 Sedangkan 𝐼𝐶 = 𝐼𝐵 . 𝛽𝐷𝐶
Sehingga 𝐼𝐸 = (𝛽𝐷𝐶 +1 ) . 𝐼𝐵

VCE = VC - VE = (VCC − I C  R C ) − (I E  R E )
Contoh 4
Pada rangkaian gambar di samping, transistor
mempunyai βDC = 100. Rangkaian tersebut
dicatu oleh sumber VCC = 15 volt. Tentukan:
• Arus emitor, basis dan kolektornya
• Tegangan basisnya
• Tegangan kolektor-emitor
Jawab
• Arus emitornya: VCC − VBE 15 V − 0,7 V
IE = =
RB 10 k
RC + RE + 1 k + 2 k +
β DC 100
14,3
IE = = 4,61 mA
3,1
• Karena IE = IB + IC, dan IC = βDC.IB, maka berlaku: IE = IB +
βDC . IB = IB (1 + βDC)
IE 4,61 mA
• Sehingga arus basisnya: I B = = = 45,6 μA
(1 + β DC ) 101
• Sedangkan arus kolektornya:
IC = IE - IB = 4,61 mA - 0,0456 mA
IC = 4,56 mA

• Tegangan basisnya:
VB = VE + VBE = (I E  R E ) + 0,7 V
VB = (4,61 mA  2 k ) + 0,7
VB = 9,92 V

• Tegangan kolektor-emitor:
VCE = (15 − 4,56 mA  1 k ) − (4,61 mA  2 k )
VCE = 1,22 V
Bias balik emiter
VCC − VBE
Arus emitor: IE =
RB
RE +
β DC

Tegangan emitor: VE = I E  R E

Tegangan basis: VB = VE + VBE

Tegangan kolektor: VC = VCC − (I C  R C )


Contoh 5
Perhatikan gambar rangkaian di samping,
transistor yang digunakan mempunyai nilai
βDC = 200. Jika rangkaian tersebut dicatu oleh
VCC sebesar 15 volt, tentukan:
a) Arus emiter, basis dan kolektor
b) Tegangan emiter, basis dan kolektor
c) Tegangan kolektor ke emiter
Jawab
VCC − VBE 15 − 0,7
IE = =
• Arus emitornya: RB 430 k
RE + 100  +
β DC 200
14,3
IE = = 6,35 mA
2250 
• Loop arus basis ke emitor: V − I  R − V − I  R = 0
CC B B BE E E

• Arus basisnya: VCC − VBE − I E  R E 15 V − 0,7 V − 6,35 mA  100 


IB = =
RB 430 k
I B = 31,8 μA  32 μA
• Arus basis juga bisa diperoleh dengan:
IE 6,35 mA
IB = = = 31,6 μA  32μ2
(1 + β DC ) 201

• Arus kolektornya:
IC = IE - IB = 6,35 mA - 0,032 mA
IC = 6,32 mA
• Tegangan emitornya: VE = I E  R E = 6,35 mA  100 
VE = 0,635 V

• Tegangan basisnya: VB = VE + VBE = 0,635 V + 0,7 V


VB = 1,335 V
• Tegangan kolektornya:
VC = VCC − (I C  R C ) = 15 V - (6,32 mA  910  )
VC = 15 V - 5,75 V = 9,25 V

• Tegangan kolektor-emitor:
VCE = VC - VE = 9,25 V - 0,635 V
VCE = 8,615 V
Bias emiter catu ganda
Pada bias emiter dengan dua catu
daya mempunyai pendekatan dan
asumsi sebagai berikut,
– Tegangan basis cukup kecil sehingga
bisa katakan bahwa tegangan basis
sama dengan tegangan ground, VB
≈0V
– RB < 0,01 βDC.RE
Bias emiter catu ganda
Sehingga dengan asumsi diatas didapatkan persamaan:
• Arus emiter: VEE − VBE
IE =
RE
• Tegangan emitor VE = I E  R E − VEE

• Tegangan basis VB = 0
• Tegangan kolektor VC = VCC − (I C  R C )
• Tegangan kolektor-emitor VCE = VC + VBE
Contoh 6
Perhatikan gambar di
samping. Transistor yang
digunakan mempunyai
nilai βDC = 200. Jika
rangkaian tersebut dicatu
oleh VCC sebesar 15 volt
dan VEE sebesar -15 volt,
tentukan besarnya arus
emiter dan tegangan
kolektornya
Jawab
Pertama, cek dulu apakah RB < 0,01 βDC.RE ? Cek, 33 kΩ <
0,01.200.20 kΩ, -> memenuhi Sehingga kita dapat menggunakan
persamaan
15 − 0,7
IE = = 0,715 mA
20

Tegangan kolektornya: VC = 15 − (I C  10 k)

Karena IC ≈ IE, maka, VC = 15 − (0,715mA  10 k )


VC = 7,85V
Bias pembagi tegangan

• Dilakukan penyederhanaan ke
rangkaian ekivalen.
• Nilai-nilai VCC, RC, βDC, dan RE
tetap.
• Sedangkan nilai R1, R2 berubah
menjadi RTH dan suplai ke basis
yang awalnya berasal dari VCC
berubah menjadi dari VTH.
• Nilai hambatan pengganti RTH adalah
R1  R 2
R TH =
R1 + R 2

• Sedangkan VTH sama dengan


R2
VTH =  VCC
R1 + R 2

• Rangkaian ekivalen mirip dengan rangkaian bias


balik emiter, sehingga V −V
IE = TH BE
R TH
RE +
β DC
Contoh 7

Pada gambar di samping, transistor


yang digunakan mempunyai nilai
βDC = 200, jika rangkaian tersebut
dicatu dengan VCC = 10 V, tentukan
arus emiter, basis, kolektor, serta
tegangan VCE.
Jawab
Rangkaian ekivalennya:
R2 2k 2
VTH =  VCC =  10
R1 + R 2 10k + 2k 2
VTH = 1,8 V

R 1  R 2 10k  2k 2
R TH = =
R 1 + R 2 10k + 2k 2
R TH = 1,83k  1,8k
VTH − VBE 1,8V − 0,7V
• Arus emitornya: IE = =
R TH 1,8k
RE + 1k +
β DC 200
1,1V
IE = = 1,09 mA
1k + 9

IE 1,09 mA
• Arus basisnya: IB = = = 5,4 μA
(1 + β DC ) 201

• Arus kolektornya: IC = IE – IB = 1,09 mA – 5,4 μA = 1,8 mA


• Tegangan kolektor-emitornya:
VCE = VC − VE = (VCC − I C  RC ) − I E  RE
VCE = (10 − 1,8mA  3,6k ) − 0,7 = 2,28 V
Konfigurasi Common Base

• Konfigurasi common base (CB) mempunyai ciri berupa kaki base


dihubungkan ke ground.
• Penggunaan konfigurasi ini terutama untuk osilator.
• Konfigurasi common base jarang digunakan untuk keperluan rangkaian
penguat pada umumnya.
Konfigurasi Common Base
CB Model Pertama
• Pada loop emitor: VEE − I E  R E − VBE = 0

VEE − VBE
• Arus emitor: IE =
RE
• Pada loop kolektor: VCC − I C  R C − VCB = 0

• Tegangan kolektor-basis: VCB = VCC − I C  R C


CB Model Kedua
• Pada loop emitor: VEE − I B  R B − VBE = 0

• Arus basisnya: VEE − VBE


IB =
RB

• Pada loop kolektornya:


VCC − I C  R C − VCB − I B  R B = 0
• Sehingga,
VCC − I C  R C − VCE + VEE = 0
Contoh 8

Rangkaian pada gambar di atas mempunyai nilai-nilai komponen sebagai berikut:


VEE = 10 V RE = 10 kΩ βDC = 200
VCC = 20 V RC = 2 kΩ
Tentukan besarnya arus emiter, basis, kolektor dan tegangan kolektornya.
Jawab
• Arus emitornya: VEE − VBE 10V − 0,7V
IE = = = 0,93mA
RE 10k
• Arus basisnya:
IE 0,93 mA
IB = = = 4,63 μA
(1 + β DC ) 201
• Arus kolektornya:
IC = IE – IB = 0,93 mA – 4,63 μA = 0,925 mA

• Tegangan kolektornya,
VC = VCC – IC . RC = 20 V – (0,925 mA . 2 kΩ)
VC = 20 V – 1,85 V = 18,15 V
Konfigurasi Common Colector
• Konfigurasi common colektor (CC) atau emiter follower
merupakan konfigurasi dimana kolektor digroundkan dan
emiter di catu tegangan negatif.
• Namun tidak selalu demikian. Kadang kala kolektor tetap
dihubungkan ke catu positif tetapi tanpa melalui suatu
hambatan, sedangkan emiternya digroundkan.
Konfigurasi Common Colector
Pada Kolektor di-ground-kan
• Loop basis ke emitor VEE − I B  R B − VCB − I E  R E = 0

• dengan pendekatan IC ≈ IE = IB . βDC, maka VEE − VBE


IB =
R B + β DC  R E

• Loop kolektor ke emitor VEE − VCE − I E  R E = 0

• Tegangan kolektor ke emitor: VCE = VEE − I E  R E


Pada Emitor di-ground-kan
Dibuat rangkaian ekivalen seperti pada common emitter dengan bias
pembagi tegangan, dengan nilai VCC dan RE tetap sedangkan nilai VBB dan
RB adalah:
R2
R BB =  VCC
R1 + R 2

R1  R 2
RB =
R1 + R 2
Pada Emitor di-ground-kan
• Pada loop basis ke emitor VBB − I B  R B − VCB − I E  R E = 0

VBB − VBE
• dengan pendekatan IC ≈ IE = IB.βDC, maka IB =
R B + β DC  R E

• Loop kolektor ke emiter VCC − VCE − I E  R E = 0

• Tegangan kolektor ke emitor VCE = VCC − I E  R E


Contoh 9
Pada gambar di samping, komponen
yang digunakan mempunyai nilai
sebagai berikut:
VEE = 10 V, RB = 10 kΩ,
RE =1 kΩ , βDC = 200.
Tentukan nilai arus basis, emiter dan
tegangan kolektor ke emiternya.
Jawab
VEE − VBE 10 V − 0,7 V
• Arus basis: IB = =
RB + β DC  RE 10 k + 200 1 k
9,3 V
IB = = 44,3 A
210 k
• Arus emiter ≈ arus kolektor = IB . βDC
= 44,3 μA . 200 = 8,86 mA
• Tegangan kolektor ke emiternya
VCE = VEE − I E  R E = 10 − 8,86 mA  1 k
VCE = 10 − 8,86 V = 1,14 V
Soal Latihan
1. Tentukan nilai arus basis, kolektor dan emitor dari rangkaian di
bawah ini.
2. Tentukan nilai tegangan kolektor emiter dari rangkaian di bawah ini.
3. Tentukan tegangan pada kaki kolektor, emiter dan basis dari
rangkaian di bawah ini

Keterangan = semua VCC bernilai +15 V


Referensi:
Hendra Setiawan, “Piranti Semikonduktor”, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai