Transistor Bipolar
Elektronika
ie = ic + ib
Jika ic >> ib, maka ie ic
Karakteristik Transistor Bipolar
Daerah Kerja Transistor
Daerah Kerja Transistor
• Daerah Jenuh/Saturation
– Apabila arus kolektor bernilai maksimum.
– Dilakukan dengan memberi arus basis yang cukup besar.
– VCE bernilai sangat kecil (0,1 – 0,3 volt)
• Daerah Aktif
– Daerah aktif difungsikan sebagai penguat
– Ada hubungan penguatan antara IB yang mengalir dengan IC.
– VCE bernilai di atas tegangan VCE jenuh tetapi di bawah VCC
Daerah Kerja Transistor
• Daerah Sumbat/Cut-Off
– IC sangat kecil atau mendekati nol.
– VCE mendekati VCC.
– Dilakukan dengan membuat arus basis nol.
• Daerah Dadal/breakdown
– Transistor dipastikan akan rusak.
– Walaupun IB dibuat kecil atau mendekati nol, IC tetap besar.
– VCE menjadi nol dan tidak terpengaruh oleh perubahan IC.
– Terjadi jika VCC dibuat sangat besar sehingga di luar ambang batas kemampuan
transistor.
Aplikasi Transistor
• Transistor Sebagai Saklar
• Transistor Sebagai Penguat
Transistor Sebagai Saklar
• Dengan membuat transistor bekerja di daerah jenuh dan daerah cut-off.
• Beban dipasang pada kaki kolektor dengan VCC.
• Ketika pada basis tidak mengalir arus maka transistor dalam kondisi cut-off. Saat
transistor cut-off, arus kolektornya nol sehingga tegangan beban nol. Semua
tegangan VCC muncul di antara kolektor-emiter (VCE)
Transistor Sebagai Saklar
• Ketika arus basis mengalir dengan nilai cukup besar, transistor akan jenuh.
• Ketika transistor jenuh, tegangan kolektor emiter kecil atau mendekati nol sehingga
arus kolektor mengalir maksimal melewati beban. Sehingga beban teraliri arus.
Transistor Sebagai Saklar
• Agar transistor jenuh maka dibuat agar arus kolektor (IC) jenuh yaitu
VCC − (VCE ) jenuh
(I C ) jenuh =
R beban