tp
s:
//og
an
ili
rk
ab
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s:
//o
ga
ni
lir
kab
.b
ps
.g
o .id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
KABUPATEN OGAN ILIR
2019
ISSN/ISBN :-
Katalog : 4102004.1610
No. Publikasi : 16100.1825
.id
Naskah :
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
o
.g
ps
Penyunting : .b
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
ab
Gambar Kulit :
k
lir
Diterbitkan Oleh :
//o
Dicetak Oleh :
tp
.id
Penulis : John Hery P, SST
o
.g
Penyiapan Draft : John Hery P, SST
ps
.b
Design Cover : John Hery P, SST
ab
k
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
-(Halaman Ini Sengaja Dikosongkan)-
ab
k
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
BPS OGAN ILIR
KATA PENGANTAR
I
ndikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ogan Ilir 2019
merupakan publikasi yang menyajikan berbagai aspek
kesejahteraan rakyat yang datanya tersedia dan terukur. Untuk
memudahkan interpretasi, perubahan taraf kesejahteraan dikaji menurut
beberapa bidang yang mencakup Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan,
id
Ketenagakerjaan, dan Perumahan yang menjadi acuan dalam upaya
.
go
peningkatan kualitas hidup. Publikasi ini memberikan gambaran kepada
s.
kita tentang kondisi sosial ekonomi penduduk Kabupaten Ogan Ilir sebagai
p
.b
dampak dari kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan.
ab
k
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….. v
DAFTAR ISI………………………………………………………….... vi
DAFAR TABEL………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….... viii
BAB I KEPENDUDUKAN……………………………………. 1
BAB II KESEHATAN………………………………………..... 11
. id
BAB III PENDIDIKAN…………………………………………. 21
go
s.
BAB IV KETENAGAKERJAAN………………………………. 31
p
.b
BAB V KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA... 39
ab
BAB VI PERUMAHAN………………………………………… 53
k
lir
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 63
ni
ga
DAFTAR TABEL
id
Tahun 2018…………………………………. 18
.
go
p s.
.b
ab
k
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
DAFTAR GAMBAR
id
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2015-
.
go
2018………………………………………….. 8
s.
Gambar 5. Angka Kesakitan Kabupaten Ogan Ilir
tahun 2014-2018………………….
p 13
.b
Gambar 6. Persentase kunjungan berobat jalan
ab
26
tp
id
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2016-
.
go
2018…………………………………………... 47
s.
Gambar 20. IPM Kabupaten Ogan Ilir tahun 2012-
2018…………………………………………...
p 49
.b
Gambar 21. Perbandingan IPM Kabupaten Ogan Ilir
ab
2012-2018……………………………. 50
lir
tahun 2018…………………………. 57
ht
. id
go
p s.
.b
kab
lir
ni
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
KEPENDUDUKAN
ga
//o
s:
tp
ht
BAB I
KEPENDUDUKAN
P
enduduk adalah aset pembangunan yang memegang
peranan penting karena menjadi sumber daya manusia
bagi terlaksananya pembangunan. Aset pembangunan
.id
yang dimaksud meliputi kualitas dan kuantitas penduduk. Kuantitas dan
o
kualitas sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
.g
ps
pembangunan. Masalah kependudukan yang antara lain meliputi
.b
jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk merupakan masalah yang
kab
o .id
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
.g
ps
Berdasarkan Proyeksi Penduduk
.b Kabupaten/Kota Provinsi
ab
Sumatera Selatan, pada tahun 2010-2018 jumlah penduduk Kabupaten
k
.id
1.15
o
370000 1.10
.g
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
ps
Jumlah Penduduk
.b
Laju Pertumbuhan Penduduk
ab
menjadi 1,39 persen dan 1,44 persen namun pada tiga tahun terakhir ini
melambat kembali menjadi 1,22 persen pada tahun 2017 dan 1,25
persen pada tahun 2018.
Piramida Penduduk
Perubahan yang selalu mendapat perhatian dalam analisis
kependudukan adalah perubahan struktur umur. Perubahan struktur
umur ini umumnya merupakan akibat dari menurun atau bertambahnya
.id
tingkat fertilitas dan mortalitas. Keadaan struktur umur penduduk akan
o
.g
nampak lebih jelas dengan menggunakan piramida penduduk. Piramida
ps
penduduk merupakan diagram yang
.b mampu menggambarkan
ab
perkembangan penduduk pada setiap kelompok umur yang berbeda.
k
ditandai oleh bentuk piramida dengan alas yang tidak begitu besar dan
tidak langsung mengecil hingga puncaknya, sedangkan tingkat
kelangsungan hidup dan tingkat perpindahan penduduk pada setiap
kelompok umur akan mempengaruhi fluktuasi dalam piramida.
.id
10 - 14
5-9
o
0-4
.g
ps
Perempuan Laki-laki
.b
ab
Ilir sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh alas piramida yang sangat
s:
o .id
211813 213219
.g
100.66
ps
.b
k ab
lir
ni
Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah
penduduk umur 0-14 tahun ditambah dengan penduduk umur 65 tahun
keatas dibandingkan dengan jumlah pendidik usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Dengan kata lain, rasio ketergantungan merupakan
angka yang menujukkan besar beban tanggungan kelompok usia
.id
Jika dilihat perkembangan rasio ketergantungan penduduk di
o
.g
Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2015-2018 menunjukkan penurunan dari
ps
tahun ke tahun. Hal ini menunjukan bahwa setiap tahun terjadi
.b
ab
penurunan beban yang harus ditanggung usia produktif dalam
k
membiayai hidup usia yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
lir
ni
ga
50.98
50.67
50.36
50.12
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukan
jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Melihat
keadaan luas wilayah pada tiap-tiap kecamatan dan dihubungkan
dengan jumlah penduduknya, maka akan terlihat bahwa pada tahun
.id
2018 terjadi ketimpangan kepadatan (density disparity) penduduk di
o
.g
Kabupaten Ogan Ilir.
ps
.b
ab
Tabel 1. Kepadatan penduduk Kabupaten Ogan Ilir
menurut kecamatan tahun 2018
k
lir
o .id
.g
ps
.b
kab
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
KESEHATAN
ga
//o
s:
tp
ht
BAB II
KESEHATAN
M
asalah kesehatan bagi negara-negara berkembang
sangat erat kaitannya dengan mutu sumber daya
manusia dimana mutu SDM ini merupakan salah satu
modal pembangunan. Jaminan kesehatan yang semakin baik akan
.id
menghasilkan kualitas manusia yang baik, dan akhirnya akan
o
meningkatkan produktivitas. Salah satu aspek terpenting dalam tingkat
.g
ps
kesejahteraan di suatu daerah adalah kualitas fisik dari penduduknya
.b
yang dapat dilihat dari tingkat kesehatan penduduk tersebut.
kab
Angka Kesakitan
Merujuk pada konsep yang diterapkan oleh BPS dalam Susenas,
maka Morbiditas (angka kesakitan) menunjukkan adanya
gangguan/keluhan kesehatan yang mengakibatkan terganggunya
aktivitas sehari-hari baik dalam melakukan pekerjaan, bersekolah,
mengurus rumah tangga maupun melakukan aktivitas lainnya. Pada
umumnya keluhan kesehatan yang mengindikasikan adanya suatu
penyakit yang biasa dialami oleh penduduk adalah panas, batuk, pilek,
.id
asma/napas sesak, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi, campak, dll.
o
.g
Semakin banyak penduduk yang mengalami gangguan kesehatan
ps
berarti semakin rendah derajat kesehatan di wilayah tersebut dan
.b
ab
menunjukkan angka kesakitan yang tinggi di wilayah tersebut
k
14.95
14.36
13.37
.id
Selain Angka Kesakitan, aspek lain yang perlu dilihat dalam
o
.g
proses pembangunan di bidang kesehatan adalah persentase penduduk
ps
yang mengalami keluhan kesehatan. Persentase penduduk yang
.b
ab
mengalami keluhan kesehatan adalah rasio antara banyaknya
k
lalu dibagi dengan jumlah penduduk pada suatu waktu. Data ini dapat
ga
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
Ogan Ilir 29,59 34,80 32,18
.id
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat khususnya untuk
o
.g
perempuan dengan memberikan kemudahan pelayanan dan
ps
kemudahan akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan, sehingga
.b
ab
ketika masyakarat mengalami keluhan langsung memperoleh
k
Fasilitas Kesehatan
Selain itu, untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status
kesehatan penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan
sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penentu utama. Menurut
Perpres RI No. 12 Tahun 2013, fasilitas kesehatan adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah
.id
maupun masyarakat.
o
.g
Tabel 3. Jumlah Fasilitas Kesehatan
ps
di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016-2018
.b
ab
Uraian 2016 2017 2018
k
lir
Fasilitas Kesehatan
ga
//o
Rumah Sakit 2 2 2
s:
Puskesmas/Pustu 41 41 41
tp
ht
Klinik/Balai
9 10 10
Kesehatan
o .id
Tenaga Kesehatan
.g
ps
Selain penyediaan fasilitas kesehatan, pemenuhan kebutuhan
.b
ab
petugas kesehatan seperti dokter dan bidan sangat penting guna
k
Tenaga Kesehatan
Dokter Umum 32 29 67
Dokter Gigi 10 9 10
.id
Bidan PTT 161 160 -
o
.g
ps
Perawat SPK 34 32 455
.b
Perawat Akper 166 152 -
k ab
Perawat DIV/S1 43 32 -
lir
ni
.id
berobat adalah perbandingan jumlah penduduk yang berobat jalan
o
.g
dengan jumlah penduduk yang mengalami sakit/keluhan kesehatan.
ps
Rawat jalan/berobat jalan adalah upaya responden yang mempunyai
.b
ab
keluhan kesehatan untuk memeriksakan atau mengatasi gangguan
k
14.22 4.04
12.09
.id
79.83
o
.g
ps
.b
Rumah Sakit Praktek Dokter/Bidan Puskesmas Lainnya
kab
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
PENDIDIKAN
ga
//o
s:
tp
ht
BAB III
PENDIDIKAN
K
eunggulan suatu bangsa tidak hanya bertumpu pada
kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber
daya manusia (SDM), yaitu tenaga terdidik yang mampu
menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat. Secara umum
.id
pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk menambah ilmu
o
pengetahuannya. Dalam hal ini dapat dicapai melalui bangku sekolah.
.g
ps
Tujuan pembangunan dalam bidang pendidikan adalah tersedianya
.b
pendidikan yang berkualitas dan terjangkau untuk semua lapisan
kab
suatu daerah.
ht
.id
perusahaan-perusahaan modern dan kegiatan modern lainnya;
o
.g
pengetahuan yang lebih baik yang diperoleh dari pendidikan dapat
ps
menjadi perangsang untuk melaksanakan pembaharuan di berbagai
.b
ab
bidang.
k
.id
pendidikan di suatu daerah. Untuk menunjukan tingkat partisipasi
o
.g
pendidikan secara umum disuatu daerah pada suatu tingkat pendidikan
ps
dapat digunakan angka partisipasi kasar (APK). APK merupakan
.b
ab
proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap penduduk
k
pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih dari
//o
Dilihat dari indikator ini, APK SD di Kabupaten Ogan Ilir dari tahun
2011-2018 selalu mengalami fluktuasi dan selalu diatas 100 persen.
Pada tahun 2018 APK SD-nya sebesar 114,33 persen. Meningkat jika
dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini menunjukan bahwa ada
penduduk yang sekolah yang belum mencukupi umur atau sudah
melebihi umur yang seharusnya pada jenjang pendidikan SD.
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
o.id
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
.g
ps
Untuk jenjang SMP, APK SMP Kabupaten Ogan Ilir juga
.b
cenderung fluktuatif dari tahun 2011-2018, namun mayoritas nilainya
k ab
selalu di bawah 100 persen. Akan tetapi, pada tahun 2018, APK SMP
lir
ni
2017 yaitu sebesar 75,53 persen. Dari gambar diatas juga dapat dilihat
ht
bahwa, APK SD selalu lebih tinggi daripada APK SMP dan SMA dari
tahun ke tahun dan begitupun APK SMP selalu lebih tinggi dari APK
SMA. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi pendidikan secara umum
pada jenjang yang lebih tinggi semakin menurun.
.id
jenjang SD.
o
.g
Gambar 8. APM SD, SMP dan SMA
ps
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2018
120
.b
94.09 95.21 93.51 95.32 99.03 99.67
89.18 91.97
ab
100
75.01
66.05 76.58 75.39
k
52.48
60
63.42
ni
40 57.03 56.36
48.35 51.33 54.14
ga
42.89 41.5
20
//o
0
s:
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
Pada jenjang SMP pun seperti itu, APM SPM cenderung selalu
mengalami peningkatan dari tahun 2012-2018 walaupun pernah
mengalami penurunan di tahun-tahun tertentu. Pada tahun 2018 APM
SMP Kabupaten Ogan Ilir sebesar 72,71 persen. Hal ini menunjukan
bahwa 72,71 persen penduduk usia SMP di kabupaten ini masih
menikmati fasilitas pendidikan pada jenjang SMP. Untuk jenjang SMA,
APM SMA dari tahun ke tahun hampir selalu mengalami peningkatan .
Pada tahun 2018 APM SMA Kabupaten Ogan Ilir naik menjadi sebesar
56,36 persen. Artinya, bahwa 56,36 persen penduduk usia SMA di
.id
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
o
.g
Pembangunan di bidang pendidikan juga harus mampu
ps
memperbesar peluang penduduk untuk memperoleh pendidikan.
.b
ab
Indikator yang juga sangat penting dalam mengukur partisipasi
k
anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tententu terhadap
//o
pendidikan secara umum. Jika dilihat dengan indikator ini, APS 7-12
tahun di Kabupaten Ogan Ilir pada periode 2011-2018 cenderung sudah
tinggi, puncaknya terjadi pada tahun 2017 dengan APS yang mencapai
99,7 persen. Setiap tahun dari tahun 2010 sampai 2018 angka ini selalu
mengalami peningkatan khususnya untuk tingkat 7-12 tahun. Artinya,
peluang untuk mendapat akses pendidikan pada kelompok umur ini
sangat besar.
Gambar 9. APS 7-12 tahun, APS 13-15 tahun dan APS 15-18 tahun
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2018
120
96.91 98.7 98.86 99.06 99.23 99.56 99.7 99.67
100
90.91 91.37
80 85.18 87.58 88.12 89.09
82.2 83.49
84.35
60 69.93
65.97 62.85 66.45
61.8
40 52.48
46.19
20
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
o.id
.g
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
ps
.b
Untuk usia 13-15 tahun, APS dari tahun 2011-2018 cenderung
ab
meningkat dan nilainya selalu dibawah APS 7-12 tahun dan diatas APS
k
lir
16-18 tahun. Pada tahun 2018, APS 13-15 tahun sebesar 91,37 persen.
ni
ga
Pada usia 16-18 tahun, APS-nya selalu lebih rendah dari kelompok usia
//o
rendah selalu lebih tinggi dan peluang tersebut akan menurun seiring
dengan meningkatnya kelompok usia pendidikan.
dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu wilayah tidak akan
turun.
Gambar 10 . Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15+
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2018
8.07 8.17
7.82 7.79 7.84
7.7
7.46
7.34
o .id
.g
ps
2011 2012 2013 2014 2015
.b 2016 2017 2018
ab
k
lir
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
ni
ga
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa dari tahun 2011 sampai
//o
meningkat. Pada tahun 2011 rata-rata lama sekolah sebesar 7,46 tahun
ht
dan selalu meningkat hingga pada tahun 2018 menjadi 8,17 tahun.
Meningkat 0,71 poin dari tahun 2010. Hal ini mengindikasikan bahwa
pada tahun 2018 rata-rata penduduk Kabupaten Ogan Ilir baru dapat
bersekolah hingga jenjang SMP kelas satu hingga kelas dua.
11.63
o .id
11.37
.g
11.3
ps
.b
k ab
lir
ni
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
//o
s:
sekolah di Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2012 sampai 2018 selalu
ht
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
ga
KETENAGAKERJAAN
//o
s:
tp
ht
BAB IV
KETENAGAKERJAAN
D
alam merencanakan pembangunan yang berhubungan
dengan penggunaan tenaga kerja, diperlukan suatu
perencanaan tenaga kerja (manpower planning) yang
tepat. Suatu daerah harus bisa memperkirakan jumlah tenaga kerja
.id
sesuai dengan kualitas tenaga kerja dan keperluan sektoral minimal
o
.g
sampai dengan lima tahun mendatang. Kalau disebut tentang kualitas
ps
tenaga kerja, hal ini berhubungan dengan apa yang disebut sebagai
.b
“human capital”. Ciri Khusus yang dimiliki oleh faktor produksi ini adalah
kab
jika sering dipakai mereka tidak akan hilang atau berkurang. Dengan
lir
ni
tinggi pula.
s:
tp
.id
Gambar 12. Tingkat partisipasi angkatan kerja
o
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2011-2018
.g
80 78.62
ps
79 .b
78 76.49
ab
77
k
lir
76 75.37
ni
74 72.35
//o
73
s:
72
tp
71
ht
70
69
2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
sekitar 73-74 orang tersedia untuk memproduksi barang atau jasa pada
tahun ini.
.id
bekerja tetapi belum mulai bekerja. Tingkat pengangguran terbuka
o
.g
(TPT) adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah
ps
angkatan kerja di suatu daerah. Indikator ini mengindikasikan besarnya
.b
ab
persentase angkatan kerja yang termasuk pengangguran. Tingginya
k
6 5.43
tp
5.15
ht
4 3.47
3.09 3.03 3.2
3 2.42
0
2011 2012 2013 2014 2015 2017 2018
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
.id
penduduk usia 15 tahun keatas di Kabupaten Ogan Ilir yang tersedia
o
.g
untuk memproduksi barang dan jasa (angkatan kerja) sebanyak sekitar
ps
2-3 orang merupakan pengangguran. .b
ab
k
2.63
ht
2.27
Laki-laki Perempuan
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
Apabila dilihat lebih jauh lagi menurut jenis kelamin, pada tahun
2018 di Kabupaten Ogan Ilir perempuan lebih banyak yang menganggur
daripada laki-laki. Tingkat pengangguran terbuka laki-laki sebesar 2,27
persen lebih tinggi dari perempuan yaitu sebesar 2,63 persen.
.id
pekerjaan ialah bidang kegiatan dari pekerjaan/ usaha/ perusahaan/
o
.g
kantor tempat seseorang bekerja, atau yang dihasilkan oleh
ps
perusahaan/kantor tempat responden bekerja. .b
ab
Gambar 15. Persentase penduduk usia 15+ yang bekerja
menurut lapangan usaha utama Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018
k
lir
ni
ga
29.32% 45.67%
//o
s:
tp
ht
25.01%
A M S
Sumber : Buku Saku Data Indikator Sosial Prov. Sumsel Selatan, 2006-2018
.id
Perdagangan hingga jasa lainnya. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
o
.g
besar penduduk di Kabupaten Ogan Ilir bekerja di sektor pertanian dan
ps
perkebunan. Pemerintah harus memperhatikan pembangunan di sektor
.b
ab
ini, melindungi sistem pasar di bidang pertanian dan perkebunan serta
k
4.88 16.14
20.28
Tdk/Belum Pernah sekolah
.id
Tdk/Belum Tamat SD
o
SD
.g
18.36
40.13
ps
SMP
.b SMA
ab
Diploma
k
lir
ni
ga
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
KEMISKINAN DAN
ni
ga
PEMBANGUNAN
//o
s:
MANUSIA
tp
ht
BAB V
KEMISKINAN DAN
PEMBANGUNAN MANUSIA
A. Kemiskinan Kabupaten Ogan Ilir
K
emiskinan merupakan keadaan di mana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
o .id
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
.g
ps
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
.b
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
ab
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
s:
tp
.id
penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan
o
.g
sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si
ps
miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah penggunaan
.b
ab
keuangan tidak mengukur pemasukan.
k
keuangan keluarga.
s:
tp
.id
pemerintah kabupaten/kota mengemban ‘fungsi-fungsi wajib’ termasuk
o
.g
untuk menyediakan layanan umum bagi masyarakat yang juga diatur
ps
dalam Undang-Undang Dasar, (2)
.b gerakan nasional untuk
ab
mengembangkan dan melaksanakan Strategi Penaggulangan
k
.id
kemiskinan di daerah masih menghadapi kendala, khususnya untuk
o
.g
mengembangkan berbagai program yang relevan dengan kebutuhan
ps
lokal dan menyalurkan sumber daya secara efisien.
.b
ab
Dalam mengukur kondisi kemiskinan di suatu wilayah ada banyak
k
dipengaruhi dan memengaruhi banyak hal. Oleh sebab itu, wajar saja
//o
.id
penduduk miskin Kabupaten Ogan Ilir menurun jika dibandingkan tahun
o
.g
sebelumnya menjadi 13,19 persen.
ps
Gambar 17. Persentase penduduk miskin .b
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2006-2018
ab
30
k
lir
ni
22.67
21.57
ga
20
//o
17.78
15.65
s:
13.98 14.43
13.18 12.79 13.86 13.38 13.8 13.58 13.19
tp
ht
10
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
.id
Ogan Ilir juga dapat dilihat dari penurunan dari indeks kedalaman dan
o
.g
indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten Ogan Ilir. Ukuran ini juga
ps
merupakan ukuran yang penting dalam melihat kondisi kemiskinan di
.b
ab
suatu daerah. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) menggambarkan nilai
k
2.00
2.00 2.2
1.9
1.00
2016 2017 2018
.id
makin turun dan menjauhi nilai garis kemiskinan.
o
.g
ps
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) .b
ab
Indeks keparahan kemiskinan (P2) memberikan gambaran
k
0.40
0.37
.id
Sumber : Badan Pusat Statistik Prov. Sumsel, 2018
o
.g
ps
Tingkat kemiskinan juga dapat dilihat dari nilai indeks keparahan
.b
kemiskinan, yaitu sebesar 0,51 poin pada tahun 2018. Nilai ini
ab
tinggi. Hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
Walaupun demikian, tingkat kemiskinan di Kabupaten Ogan Ilir
tidak lebih baik jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi
Sumatera Selatan. Dari indikator persentase penduduk miskin,
persentase penduduk miskin di Kabupaten Ogan Ilir merupakan yang
terbesar ketujuh jika dibanding kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Selain itu, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di
Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2018 masih berada dibawah angka
rata-rata Sumatera Selatan. Dan apabila jika dibandingkan dengan
kabupaten/kota lain dalam Provinsi Sumatera Selatan, angka indeks
kedalaman maupun keparahan masih terbilang cukup tinggi.
Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ogan Ilir 2019 47
BPS Ogan Ilir n I
P
embangunan manusia merupakan salah satu cara yang
dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan
kapasitas dasar dan daya beli masyarakat. Peningkatan kapasitas dasar
merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas penduduk melalui
pengembangan pengetahuan dan pendidikan masyarakat serta
perbaikan derajat kesehatannya. Sedangkan peningkatan daya beli
.id
dilakukan melalui perbaikan ekonomi sehingga masyarakat memperoleh
o
.g
kesempatan kerja dengan mudah.
ps
Berbeda dengan konsep pembangunan yang memberikan
.b
ab
perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi, dengan asumsi bahwa
k
pembangunan.
ht
Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2012 sampai 2018 terus mengalami
peningkatan. Pada tahun 2012 IPM Kabupaten Ogan Ilir hanya sebesar
63,03 kemudian meningkat terus ditahun-tahun berikutnya sehingga
menjadi 66,43 pada tahun 2018. Hal ini menunjukan bahwa
pembangunan manusia selama kurun waktu ini selalu mengalami
perbaikan. Pemerintah harus selalu meningkatkan IPM ini dengan cara
melakukan perbaikan dan peningkatan pada indikator-indikator
penyusunnya pada setiap dimensi. Peningkatan di satu dimensi saja
.id
tidak cukup, karena pembangunan manusia harus dilakukan secara
o
.g
menyeluruh dari semua dimensi tersebut. Peningkatan di satu dimensi
ps
tidak dapat menggantikan kelemahan pada dimensi lain.
.b
ab
66.43
ga
64.49
s:
63.64
63.03
tp
ht
.id
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir harus memberikan perhatian khusus
o
.g
pada peningkatan indikator ini. Seiring membaiknya IPM di Kabupaten
ps
Ogan Ilir hal ini menunjukkan juga perbaikan pembangunan manusia di
.b
ab
kabupaten ini.
k
lir
70 68.86 69.39
//o
68.24
s:
68 66.75
tp
65.79 66.16
ht
66 65.12
66.43
65.35 65.45 65.63
64
64.49
63.64
62 63.03
60
58
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Ogan Ilir Sumsel
Sumber : Buku Saku Data dan Indikator Sosial Prov. Sumsel, 2006-2018
Dari gambar diatas, dapat kita lihat bahwa IPM Kabupaten Ogan
Ilir masih di bawah IPM Provinsi Sumatera Selatan. Namun, jika dilihat
pertumbuhannya selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
baik IPM Kabupaten Ogan Ilir maupun IPM Provinsi Sumatera Selatan.
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
kab
lir
ni
ga
o .id
.g
ps
.b
ab
k
lir
ni
PERUMAHAN
ga
//o
s:
tp
ht
BAB VI
PERUMAHAN
R
umah digunakan sebagai tempat berlindung terhadap
gangguan dari luar dan sebagai tempat tinggal sehari-
hari penghuninya. Oleh karena itu rumah diharapkan
mampu memberikan rasa nyaman bagi penghuninya dan harus
.id
memenuhi syarat-syarat kesehatan. Data keadaan perumahan sangat
o
penting terutama untuk menggambarkan salah satu dimensi
.g
ps
kesejahteraan rumahtangga. Beberapa aspek yang dapat digambarkan
.b
dari data fasilitas perumahan antara lain adalah kelayakan dan
kab
.id
Sebagaimana diketahui, rumah merupakan tempat berkumpul
o
.g
bagi semua anggota keluarga sebagai tempat untuk menghabiskan
ps
sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan
.b
ab
sangat berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota
k
19.33
62.43 18.24
o.id
.g
ps
.b
ab
sebesar 18,24 persen dan yang >= 10 m2 sebesar 62,43 persen. Hal
ht
.id
daun-daunan yaitu Beton, Genteng, Seng dan Asbes.
o
.g
Gambar 23. Persentase rumah tangga menurut
ps
bahan utama atap terluas Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018
6.15
.b
0.39
k ab
lir
34.05
ni
51.01
ga
//o
s:
8.4
tp
ht
.id
kayu, bambu/anyaman bambu dan lainnya. Dinding Pemanen adalah
o
.g
dinding yang terbuat dari susunan bata merah atau batako (dinding
ps
tembok) dan dinding kayu berkualitas tinggi..b
ab
Gambar 24. Persentase rumah tangga menurut dinding terluas
Kabupaten Ogan Ilir tahun 2018
k
lir
0.79 1.69
ni
ga
//o
s:
40.62 Tembok
tp
Kayu/Batang Kayu
ht
.id
sangat penting untuk kesehatan keluarga. Ketersediaan jamban yang
o
.g
dipakai sendiri dengan pembuangan akhir tangki septik wajib tersedia di
ps
setiap rumah guna menghindari penyakit ikutan yang ditimbulkan.
.b
ab
Padahal pemerintah telah menggiatkan program perilaku Hidup Bersih
k
9.16
9.77
Sendiri
14.19 Bersama
.id
Umum
o
Tidak ada
.g
66.88
ps
.b
kab
lir
.id
tahun 2018
o
.g
1.65 1.63
ps
.b
k ab
lir
96.72
ni
ga
//o
s:
tp
ht
.id
dan peralatan untuk mewujudkan program pemerintah yaitu Indonesia
o
.g
Terang.
ps
.b
kab
lir
ni
ga
//o
s:
tp
ht
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2011. Ensiklopedia Indikator Sosial dan Ekonomi
Jilid 1. BPS: Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. 2018. Kabupaten Ogan Ilir
Dalam Angka Tahun 2018. BPS Kab. Ogan Ilir: Muaradua.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. 2018. Statistik Daerah
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2018. BPS Kab. Ogan Ilir: Muaradua.
.id
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. 2017. Statistik
o
.g
Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2017. BPS
Kab. Ogan Ilir: Indralaya.
ps
.b
ab
www.bps.go.id
k
www.ipm.bps.go.id
lir
ni
www.sirusa.bps.go.id
ga
www.sumsel.bps.go.id
//o
s:
www.oganilirkab.bps.go.id
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
kab
id
pengeluaran pesuduk dari garis kemiskinan.
.
go
Indeks keparahan kemiskinan (P2) adalah ukuran yang memberikan
p s.
gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk
.b
ab
miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan
k
Pembangunan Manusia
//o
Kependudukan
Jumlah penduduk adalah jumlah dari seluruh penduduk yang ada di
suatu daerah. Penduduk adalah setiap orang yang menetap di suatu
wilayah selama enam bulan atau lebih dan atau yang berdomisili
kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap lebih dari
enam bulan. Sedangkan, laju pertumbuhan penduduk adalah
persentase perubahan jumlah penduduk pada suatu tahun terhadap
65
tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk menunjukkan cepatnya
perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah.
Piramida penduduk adalah grafik yang menyajikan data penduduk
berdasarkan umur, jenis kelamin dan daerah suatu penduduk.
Piramida penduduk disajikan dalam dua buah diagram batang, pada
satu sisi menunjukan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya
menunjukan jumlah oenduduk perempuan dalam kelompok interval
usia peduduk lima tahunan. Yang laki-laki digambarkan di sebelah kiri
dan kanan untuk wanita. Piramida penduduk ada tiga macam yaitu
piramida penduduk muda, piramida penduduk stasioner dan piramida
. id
go
penduduk tua.
s.
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk
p
.b
laki-laki dan perempuan disuatu daerah pada waktu tertentu.
ab
Kesehatan
Angka harapan hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata lamanya
hidup (dalam tahun) dari lahir yang dapat ditempuh oleh seseorang.
Persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan adalah
rasio antara banyaknya penduduk yang mempunyai keluhan
kesehatan selama sebulan yang lalu dibagi dengan jumlah penduduk
66
pada suatu waktu. Data ini dapat disajikan menurut jenis kelamin dan
wilayah tempat tinggal.
Jumlah fasilitas kesehatan adalah banyaknya fasilitas kesehatan
yang tersedia di suatu wilayah. Menurut Perpres RI No. 12 Tahun
2013, fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
perorangan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan pemerintah, pemerintah daerah maupun masyarakat.
Jumlah tenaga kesehatan adalah banyaknya tenaga kesehatan yang
id
bisa memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Dalam UU
.
go
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud tenaga
s.
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
p
.b
kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
ab
Pendidikan
Angka partisipasi kasar (APK) adalah perbandingan antara jumlah
penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa
memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang
67
memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan
yang sama. Sejak tahun 2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket
B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi dari penduduk
kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah tepat di
jenjang pendidikan yang seharusnya (sesuai antara umur penduduk
dengan ketentuan usia bersekolah di jenjang tersebut) terhadap
penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuain. Sejak tahun 2007,
Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, Paket C) turut
diperhitungkan.
.id
go
Angka partisipasi sekolah (APS) adalah proporsi dari penduduk
s.
kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah (tanpa
p
.b
memandang jenjang pendidikan yang ditempuhi) terhadap penduduk
ab
diperhitungkan.
ga
68
Ketenagakerjaan
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah perbandingan
antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (umur 15
tahun ke atas). Angkatan Kerja (AK) adalah mereka yang selama
seminggu yang lalu (dari masa pencacahan) mempunyai pekerjaan
baik yang bekerja maupun yang sementara tidak bekerja (karena sakit,
cuti, dan sebagainya) serta mereka yang sedang menganggur.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah perbadingan antara
penduduk usia kerja yang menganggur (tidak mempunyai pekerjaan
id
dan sedang berusaha mencari kerja atau sedang mempersiapkan
.
go
usaha atau sudah diterima tapi belum mulai bekerja) terhadap jumlah
s.
penduduk usia kerja yang masuk dalam angkatan kerja. Yang
p
.b
dimaksud bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan
ab
dan hasil usaha berupa sewa atau keuntungan, baik berupa uang atau
ht
69
pekerjaan/usaha/perusahaan/ kantor tempat seseorang bekerja, atau
yang dihasilkan oleh perusahaan/kantor tempat responden bekerja.
Persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja menurut
pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah perbandingan antara
penduduk 15 tahun keatas yang bekerja yang memiliki tingkat
pendidikan tertentu dengan seluruh penduduk 15 tahun keatas yang
bekerja yang dinyatakan dalam persentase.
id
Perumahan
.
go
Persentase rumah tangga menurut luas lantai tempat tinggal (m2)
s.
adalah perbandingan antara rumah tangga dengan luas lantai tertentu
p
.b
dibandingkan dengan seluruh rumah tangga di suatu wilayah yang
ab
kategori yaitu <= 19, 20-49, 50-99, 100-149 dan 150+. Adapun
ni
ga
pengertian luas lantai yang dimaksud adalah luas lantai yang ditempati
//o
70
Atap rumah dikelompokan kedalam 6 kategori yaitu beton, genteng,
asbes, seng, bambu/kayu/sirap, jerami/ijuk/daun/rumbia dan lainnya.
Atap layak adalah atap selain daun-daunan yaitu Beton, Genteng,
Sirap, Seng dan Asbes.
Persentase rumah tangga menurut dinding rumah terluas adalah
perbandingan antara rumah tangga dengan bangunan rumah dengan
dinding terluas jenis tertentu dibandingkan dengan seluruh rumah
tangga di suatu wilayah yang dinyatakan dalam persentase. Dinding
rumah dikelompokan kedalam 5 kategori yaitu tembok, plesteran
id
.
go
anyaman bambu/kawat, kayu/batang kayu, bambu/anyaman bambu
s.
dan lainnya. Dinding Pemanen adalah dinding yang terbuat dari
p
.b
susunan bata merah atau batako (dinding tembok) dan dinding kayu
ab
berkualitas tinggi.
k
lir
71
.id
go
p s.
.b
ab
k
lir
72
ht
tp
s:
//o
ga
ni
lir
kab
.b
ps
.g
o .id