VULNUS LACERATUM
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Vulnus laceratum terjadi akibat kekerasan benda tumpul, goresan, jatuh, kecelakaan
sehingga kontuinitas jaringan terputus. Pada umumnya respon tubuh terhadap trauma
akan terjadi proses peradangan. Nyeri timbul karena kulit mengalami luka infeksi
sehingga terjadi kerusakan sel-sel yang rusak akan membentuk zat kimia sehingga akan
menurunkan ambang stimulus terhadap reseptor mekano sensitive (Indos.2010)
2. Etiologi
Terputusnya
Rusaknya barier pertahanan
kontinuitas jaringan
primer
Pergerakan Terbatas
3. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).
a. Nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
d. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan.
e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tubuh yang tidak
adekuat
4. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan Rencaana keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Setiadi, 2012: 53). Dalam
melaksanakan tindakan perawatan, selain melaksanakannya secara mandiri, harus
adanya kerja sama dengan tim kesehatan lainnya. Implementasi merupakan realisasi
rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menilai data yang
baru. Implementasi tindakan dibedakan menjadi tiga kategori yaitu: independent
(mandiri), interdependent (bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya: dokter, bidan,
tenaga analis, ahli gizi, apoteker, ahli kesehatan gigi, fisioterapi dan lainnya) dan
dependent (bekerja sesuai instruksi atau delegasi tugas dari dokter). Perawat juga harus
selalu mengingat prinsip 6S setiap melakukan tindakan, yaitu senyum, salam, sapa,
sopan santun, sabar dan syukur. Selain itu, dalam memberikan pelayanan, perawat
harus melaksankannnya dengan displin, inovatif (perawat harus berwawasan luas dan
harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi), rasional, integrated (perawat harus mampu bekerja sama dengan sesama
profesi, tim kesehatan yang lain, pasien, keluarga pasien berdasarkan azas kemitraan),
mandiri, perawat harus yakin dan percaya akan kemampuannya dan bertindak dengan
sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan berhasil (Zaidin, 2003:
84).
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Mansjoer,A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3, Jilid 2. Jakarta: Medika Auskulapius
FKUI.
Willson.J.M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC.
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DENGAN VULNUS LACERATUM
DI RST. TK. III Dr. REKSODIWIRYO PADANG
Disusun Oleh :
(2014901073)
2020/2021