Anda di halaman 1dari 10

SKALA DISIPLIN KULIAH DARING PADA MAHASISWA SEMESTER

V FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG

Disusun Oleh :

Riska Febriana

F.131.18.0184

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG

2021
BAB 1

IDENTIFIKASI TUJUAN UKUR

DISIPLIN

A. Pengertian Disiplin

Menurut Dolet (2003: 9) Disiplin merupakan latihan waktu dan batin


agar segala perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan yang ada. Dan
disiplin berhubungan dengan pembinaan, pendidikan serta perkembangan
pribadi manusia. Yang menjadi sasaran pembinaan dan Pendidikan ialah
individu manusia dengan segala aspeknya sebagai suatu keseluruhan. Semua
aspek tersebut diatur, dibina dan dikontrol hingga pribadi yang bersangkutan
mengatur diri sendiri.
.Disiplin menurut Suwatno, (2001: 228) adalah suatu sikap
menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan peraturan yang
berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi- sanksinya
apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Menurut Prijoedarminto (1994: 23) Disiplin merupakan suatu kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan atau
ketertiban.
Disiplin merupakan salah satu unsur kualitas sumber daya manusia.
Disiplin dapat membuat seseorang memiliki perasaan taat dan patuh terhadap
nilai yang diyakini sehingga lebih bertanggung jawab untuk dapat mengatur
tatanan kehidupan pribadi dan kelompok (Djamarah 2008: 13).
Ray, Janet mengemukakan (2002: 1), “Discipline is positive behaviours,
positive ways to express the feelings, positive ways to play, and family values
“. Menurut Ray displin adalah perilaku yang positif, ungkapan perasaan
melalui cara yang positif, dan memiliki nilai-nilai keluarga. Siswa yang
memiliki disiplin belajar dapat dilihat dari karakteristik atau ciri yang dimiliki
oleh siswa atas kesadaran dalam dirinya untuk belajar sebaik- sebaiknya yang
disertai dengan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa disiplin adalah suatu sikap atau tingkah laku untuk taat
pada aturan dan merupakan latihan waktu agar segala perbuatan seseorang
taat dan patuh terhadap aturan dan tata tertib atau norma yang berlaku
dengan kesadaran sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain.
B. Aspek – Aspek Disiplin
Menurut Prijodarminto (2004: 31), disiplin memiliki (tiga) aspek, ketiga
aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1) Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai
hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan
pengendalian watak.
2) Pemahaman yang baik mengenai system peraturan perilaku, norma, kriteria
dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman tersebut
menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa ketaatan
akan aturan.

3) Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,


untuk mentaati segala hal secara cermat dan tertib.

Aspek yang sangat berkaitan bagi pembentukan disiplin menurut


Dolet (2003: 27) yaitu :

1) Dipenuhi oleh tindakan disiplin. Dengan maksud bahwa melalui


tindakan disipin akan senantiasa belajar untuk berperilaku sesuai dengan
aturan-aturan yang ada dan diterima oleh masyarakat. Dimana bertindak
disiplin akan membantu seseorang dalam penyesuaian diri dan
penyesuaian sosial.

2) Kondisi tertentu yang berhubungan dengan disiplin. Disiplin akan


senantiasa terlatih dengan melalui kondisi- kondisi tertentu, dimana
kondisi tersebut merupakan kebutuhan akan sikap disiplin yang ada dalam
diri individu, diantaranya adalah kegiatan atau aktivitas harian yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang ada.

3) Penanaman disiplin. Penanaman disiplin tidak terlepas dari hal-hal


yang sangat berkaitan dalam pembentukan kedisiplinan.
Menurut Djojonegoro (dalam Soemarmo 1998: 21), disiplin
mempunyai tiga aspek, yaitu:
a. Pemahaman
yaitu pemahaman yang baik mengenai sistem aturan dan norma yang
menumbuhkan kesadaran dan ketaatan pada aturan, norma, kriteria,
dan standar yang merupakan syarat untuk mencapai keberhasilan
(sukses)
b. Sikap mental (mental attitude)
yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan
dari latihan, pengendalian pikiran, dan pengendalian watak
c. Kecenderungan perilaku
yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati
segala hal secara cermat dan tertib.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dari para ahli diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa aspek-aspek yang mempengaruhi disiplin yaitu (1)
Pemahaman (2) sikap mental (mental attitude) (3) Kecenderungan perilaku.
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Disiplin

Faktor yang mempengaruhi disiplin Prijodarminto (1994: 2) antara lain:


a. Faktor eksternal
Faktor eksternal meliputi sosial budaya, sosial ekonomi, dan
pendidikan.
b. Faktor internal
Faktor internal meliputi sikap individu dan kesadaran individu yang
telah ada pada diri manusia. Sikap individu dapat berupa penalaran
individu terhadap situasi tertentu yang kemudian mewujudkan
tingkah laku sebagai hasil reaksi terhadap lingkungan
Dolet (2003: 32) menjelaskan, faktor-faktor yang mempengaruhi
kedisiplinan secara umum dapat dibedakan menjadi faktor eksternal (berasal
dari luar diri) dan faktor internal (berasal dari dalam diri). Adapun penjelasan
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Faktor-faktor Eksternal

1) Keadaan Keluarga
Keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam membina
seorang individu mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan
seseorang dikemudian hari. Keluarga dapat menjadi faktor pendukung
atau penghambat kedisiplinan seseorang.
2) Keadaan Sekolah
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi kedisiplinan di sekolah. Sarana dan
prasarana sekolah antara lain gedung sekolah dengan segala
perlengkapannya, pendidik atau pengajar, serta sarana-sarana
pendidikan yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

3) Keadaan Masyarakat
Situasi-situasi yang ada dimasyarakat dapat memperlancar atau
menghambat proses pembentukan kedisiplinan pada diri
seseorang.Masyarakat yang terlalu terbuka kurang baik menjadi
tempat pembinaan disiplin, karena cenderung membiarkan setiap
anggota masyarakat untuk bertingkah laku sesukanya. Sedangkan
masyarakat yang mempunyai karakter campuran akan baik apabila
dijadikan sebagai tempat untuk membina kedisiplinan, karena
masyarakat ini akan mempertahankan nilai- nilai luhur kebudayaan
yang dimiliki, akan tetapi tidak menutup diri dengan pengaruh dari
luar melalui sikap selektif.
b. Faktor-faktor Internal
1) Keadaan Fisik
Seseorang yang sehat secara fisik maupun biologis akan
mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.
2) Keadaan Psikis
Seseorang yang sehat secara psikis atau mental dapat
menghayati norma- norma yang berlaku di keluarga maupun
masyarakat dengan baik.
Disiplin dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal Djojonegoro
(dalam Soemarmo 1998: 20).
a. Faktor eksternal dapat bersumber dari lingkungan tempat individu
berada, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
b. Faktor internal yaitu dipengaruhi kondisi fisik, perkembangan, dan
psikologis yang mendorong perilaku siswa disertai konsekuensi
yang mungkin terjadi atas perilakunya tersebut. Salah satu faktor
internal dari sisi kondisi psikologis yang mempengaruhi disiplin
yaitu penilaian terhadap pengalaman selama di sekolah.
Pengalaman negatif yang diperoleh dan membuatnya kurang
nyaman dapat berimbas langsung kepada kondisi psikologis.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dari para ahli diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin yaitu (1) Faktor eksternal dapat bersumber dari lingkungan
tempat individu berada, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat (2) Faktor internal yaitu dipengaruhi kondisi fisik,
perkembangan, dan psikologis yang mendorong perilaku siswa
disertai konsekuensi yang mungkin terjadi atas perilakunya tersebut.
Salah satu faktor internal dari sisi kondisi psikologis yang
mempengaruhi disiplin yaitu penilaian terhadap pengalaman selama
di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Afiati, N. S. (2018). Kualitas Kehidupan Sekolah dan Disiplin Pada Santri. jurnal
ilmiah psikologi. (20) 1. 15-28.Yogjakarta : Universitas Mercu Bauana

Bella Puspita Sari, H. S. (2017). Meningkatkan disiplin belajar siswa melalui


manajemen kelas. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. (2) 2, 233-
241. Jawa Barat : Universitas Pendidikan

Dina Triwinarni, F. M. (2017). pengaruh Kecerdasan Logika Matematika Terhadap


Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pagar Air Kabupaten aceh
Barat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar.(2) 1, 16-29. Banda
Aceh : Universitas Syiah Kuala

Prijoedarminto, S. (1994). Disiplin Kuat Menuju Sukses. Jakarta: Pradnya Paramita.

Ramadhan, J. (2020). Disiplin Persepektif Dolet Unadarjan: Solusi Alternatif Dalam


Mengubah Mindset dan Perilaku Prokrastinasi Akademik. JRTIE: Journal of
Research and Thought on Islamic Education. (3) 2 194-216. Yogjakarta : UIN
Sunan Kalijaga Yogjakarta

Sunarsi, D. (2017). Pengaruh Disiplin, Motivasi, dan Kompetensi Terhadap Prestasi


Belajar. Jurnal Mandiri: Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi.(1) 2, 208-
226. Jakarta : Universitas Pamulang

Unadarjan, D. (2003). Manajemen Disiplin. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai