Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS

Disusun Oleh:
Indi Andini
NIM. 20176322019

Dosen Pembimbing:
Ns. Gusti Barlia, S. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-IV
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.G KHUSUSNYA PADA
NY.M YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS

A. PENGKAJIAN KELUARGA

1. DATA UMUM
Nama Kepala Keluarga : Tn. G
Umur : 63 tahun
Alamat : Jl. Budi Utomo, gg.mandiri 2, no.07
Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Melayu
Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn Umu Pendidikan Agama Pekerjaan
KK r
1. Tn. G L KK 63 th SMA Islam Buruh

2. Ny. EK P Istri 61 th SMA Islam IRT


2. GENOGRAM

3. TIPE KELUARGA:
Keluarga klien, merupakan tipe keluarga berantai (serial family),
keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan suatu keluarga inti. Sebelum pernikahan ini Tn. G dan
Ny. M sudah pernah berkeluarga, dan dari pernikahan saat ini tidak
memiliki anak. Tn. G dan Ny. M hanya tinggal berdua dirumahnya,
sesekali anak dan cucu Tn. G dan Ny. M dari pernikahan sebelumnya
datang berkunjung.

4. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA:


 Tingkat pendidikan keluarga
 Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari hasil pekerjaan Tn.
G sebagai buruh yaitu sekitar Rp.150.000 – Rp.450.000 dalam
seminggu.
5. AKTIFITAS REKREASI KELUARGA:
Ny. M mengatakan jarang berekreasi, dan bila ada waktu senggang
digunakan untuk menonton TV serta bersantai di teras rumah.

6. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga Tn. G saat ini berada pada
tahap keluarga usia lanjut, yaitu tahap terakhir siklus kehidupan
keluarga dimulai dari salah satu pasangan memasuki masa pensiun,
terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal dunia.
Adapun tugas perkembangan keluarga ini , yaitu menghadapi pensiun,
saling merawat, memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan
anak, cucu, dan masyarakat. Dan tugas perkembangan ini sedang
diupayakan oleh keluarga Tn. G.
b. Riwayat keluarga inti:

Tn. G sebagai KK jarang sakit, tidak mempunyai


masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang
lain, tidak mempunyai penyakit keturunan. Ny. M sebagai klien
mempunyai riwayat DM sudah ±5 tahun dan pengobatan yang
dilakukan saat ini mengandalkan obat dari puskesmas. Saat ini
Ny. M jarang melakukan pengecekan kesehatan di puskesmas.
Hasil pemeriksaan terakhir yang diingat Ny. M: GDS: 225, saat
ini Ny. M mengeluhkan seringnya rasa sakit ngilu pada bagian
kaki, sering minum, sering kencing. Ny. M tidak menjalani
terapi insulin karena jarangnya ke puskesmas serta takut
menggunakan alat suntik terapi insulin.

c. Riwayat keluarga sebelumnya:


Dalam riwayat keluarga Tn. G mengatakan tidak mengetahui
tentang penyakit dari keluarga sebelum dirinya. Dalam riwayat
keluarga Ny. M memiliki riwayat penyakit jantung dari ayahnya dan
Ny. M mengatakan keluarganya tidak ada yang terkena kencing
manis. Ayah Ny. M meninggal akibat kecelakaan dan ibu Ny. M
masih hidup sekarang berumur 85 tahun.

7. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
Status kepemilikan rumah adalah milik suami, tipe rumah
permanen berlantai keramik, dinding semen bata. sumber air
minum berasal dari air hujan.

b. Keadaan lingkungan dalam rumah:


Pertukaran udara dan pencahayaan sangat baik terdapat banyak
jendela dan ventilasi, perabot rumah tangga tidak tertata rapi. Jumlah
ruangan terdiri : 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1
ruang dapur , 1 jamban dan ventilasi yang cukup yang dijadikan juga
untuk kamar mandi serta 1 teras pelantaran dan 1 teras di depan
rumah.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah:
d. Halaman disekitar rumah tampak bersih, terdapat
hewan piaraan yaitu ayam.
e. Karakteristik tetangga dan komunitas:
Keluarga Tn. G tinggal didaerah pinggir kota, hubungan
keluarga Tn. G dengan tetangga sekitar baik. Jika waktu santai saling
mengobrol di teras rumah.

f. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan


masyarakat:
Aktif dimasyarakat mengikuti pengajian, kegiatan senam
lansia dan keluarga sangat akrab dengan lingkungan sekitar.

g. Sistem pendukung keluarga:


Keluarga Tn. G dan Ny. M tinggal di rumah masing-masing,
sesekali mengunjungi Tn. G dan Ny.M setidaknya seminggu 3 kali
baik itu anak dan cucu ataupun hanya cucu. Yang paling sering
mengunjungi adalah cucunya Ny. M.

8. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga:
Pada komunikasi yang digunakan oleh keluarga Ny M yaitu
pola terbuka dalam berkomunikasi tidak ada masalah.

b. Struktur kekuatan keluarga:


Dalam mengambil keputusan biasanya dilakukan dengan jalam
musyawarah untuk mencapai kesepakatan.
c. Struktur peran (formal dan informal):.
Keluarga terkadang mengeluh tentang peran masing-masing
namun tetap berusaha menjalankan perannya dengan baik.
d. Nilai dan norma keluarga:
Di dalam keluarga tidak ada kesepakatan yang mempengaruhi
kesehatan, jika ada keluarga yang sakit, keluarga selalu membawa ke
pelayanan kesehatan terdekat.

9. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif:
Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa
nyaman dengan keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai,
menghormati, dan saling menyayangi.

b. Fungsi sosialisasi:
Hubungan keluarga Ny. M dengan tetangga sekitar berjalan
baik, kegiatan kemasyarakatan yang diikuti oleh keluarga Tn. G
adalah pengajian, senam lansia, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

c. Fungsi reproduksi:
Tn. G memiliki 3 anak dari penikahan sebelumnya 2
perempuan dan 1 laki-laki. Sedangkan Ny. M memiliki 4 anak dari
pernikahan sebelumnya 3 perempuan dan 1 laki-laki.

d. Fungsi ekonomi:
Sumber penghasilan kelaurga Tn. G dari hasil pekerjaannya
yaitu tukang, menurut Ny. M penghasilan Tn. G cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Namun, jika Tn. G tidak bekerja kebutuhan
diperoleh dari anak-anak Ny. M.

e. Fungsi perawatan kesehatan:


1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi
keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi
keluarga terhadap masalah): Keluarga Tn. G khususnya Ny. M
tahu tentang masalah penyakitnya, gejalanya, dietnya,
pengobatannya, tetapi hanya tahu sekilas. Belum tahu tentang
perawatan dan senam kaki DM.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah
kesehatan yang sedang dialami:
Kalau ada anggota keluarga yang sakit, jika sakit ringan dirawat di
rumah namun jika sudah mulai parah cepat di bawa ke puskesmas.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan:
Kalau ada anggota keluarga yang sakit, jika sakit ringan dirawat di
rumah namun jika sudah mulai parah cepat di bawa ke puskesmas.
4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya
masalah kesehatan:
Keluarga berusaha menjaga kebersihan rumah maupun lingkungan
sekitar rumah, seperti menguras bak mandi secara rutin,
membersihkan halaman, tidak menumpuk sampah, dsb.
10. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stresor jangka pendek dan jangka panjang:
Harapan keluarga Ny “T’ bisa menjadi keluarga yang sehat dan
sejahtera

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap


situasi/stressor:
Bila terjadi suatu masalah dalam kelurga selalu berembung atau
bermusyawarah, keputusan diambil dari kesepatan musyawarah.

c. Strategi koping yang digunakan:


Kalau ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keluaraga, keputusan
diambil dari hasil musyawarah.

11. PEMERIKSAAN FISIK


No. Pemeriksaan Tn. G (KK) Ny. M (istri An. L (cucu
KK) KK)
TTV BB:57 kg, BB:61 kg, BB: 50 kg,

TB:165 cm, TB:160 cm, TB: 163 cm,

S: 36,5 °C S: 36,8°C S: 36,9°C,

N: 84 x/mnt, N: 76x/mnt, N: 22 x/mnt,

TD: 130/80 TD: 130/70 TD: 100/70


mmhg, mmhg, mmhg,

RR: 20x/mnt. RR: 22 RR: 22 x/mnt.


x/mnt.
Kulit Warna kulit Warna kulit Warna kulit
kecoklatan, kecoklatan, putih kulit,
gatal tak ada, gatal-gatal di gatal tak ada,
tak ada luka. tubuh, tak ada luka.
terdapat luka
DM pada
telapak kaki
kanan dan
kiri serta
bekas luka di
hampir
semua bagian
tubuh.
Mata Kelopak mata Kelopak mata Kelopak mata
tidak ptosis, tidak ptosis, tidak ptosis,
tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
sclera an sclera an sclera an
ikterik, tidak ikterik, ada ikterik, tidak
menggunaka kabut dimata, menggunakan
n kaca mata. menggunaka kaca mata.
n kaca mata,
mata rabun
dekat.
Telinga Pendengaran Pendengaran Pendengaran
baik, tinnitus baik, tinnitus baik, tinnitus
tidak ada tidak ada tidak ada
serumen ( - ), serumen ( - ), serumen ( - ),
purulen tidak purulen tidak purulen tidak
ada, tidak ada ada, tidak ada ada, tidak ada
nyeri nyeri nyeri ditelinga.
ditelinga. ditelinga.
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan kelainan kelainan
bentuk, tidak bentuk, tidak bentuk, tidak
tersumbat, tersumbat, tersumbat,
tidak ada tidak ada tidak ada
sekret. sekret. sekret.
Mulut Gigi bersih Gigi bersih Gigi bersih
ada karies, ada karies, tidak ada
gosok gigi 2x gosok gigi 2x karies, gosok
sehari setiap sehari setiap gigi 2x sehari
mandi mandi setiap mandi
menggunaka menggunaka menggunakan
n pasta gigi. n pasta gigi. pasta gigi.
Payudara Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran, pembesaran, pembesaran,
tidak ada tidak ada tidak ada
benjolan, benjolan, benjolan,
bentuk dada bentuk dada bentuk dada
simetris. simetris. simetris.
Thorak - - -
Abdomen Permukaan Permukaan Permukaan
datar, tidak sedikit datar, tidak ada
ada asites, buncit, tidak asites, bising
bising usus ada asites, usus ( + ),
( + ), tidak bising usus tidak ada nyeri.
ada nyeri. ( + ), tidak
ada nyeri.

Exstremitas Tidak ada Sering -


kekakuan, mengalami
tidak nyeri kebas tangan
pada telapak dan kaki
kaki dan
tangan
Kesimpulan Menurut Sakit DM Sehat
keluarga
sehat

12. HARAPAN KELUARGA


Harapan yang diinginakan keluarga bisa menjadi keluarga yang sejahtera,
sehat jasmnai dan rohaninya.
B. ANALISA DATA
Kemungkinan Masalah/
No. Data
Penyebab Diagnosa
1. Data Subjektif: Kurang Menajemen
kepedulian kesehatan
- Ny. M menyatakan :
keluarga terhadap keluarga tidak
menderita DM sudah ± 5
kondisi kesehatan efektid pada
tahun, saat ini Ny. M
Ny. M. keluarga Tn.
jarang pergi ke Puskesmas
Keluarga tidak G b.d.
karena faktor kendaraan
bisa mengontrol ketidakmampu
dan hanya tinggal berdua
penuh kesehatan an keluarga
dengan Tn.G.
keluarga Tn. G dalam
- Ny. M mengatakan dirinya
karena tinggal di merawat Ny.
sering merasa haus dan
tempat berbeda M
kencing tidak terkontrol
(di rumah
- Pola makan tidak tentu masing-masing)
(kadang 2 – 3 x sehari)
Data Objektif:
- Klien menggunakan alas
kaki di dalam rumah
- TTV: TD : 130/70 mmHg
- Klien hanya tingal berdua
dengan suaminya (KK)
2. DS: Kurang Resiko
- Keluarga dan Ny. M pengetahuan terjadinya
mengatakan hanya tahu keluarga tentang komplikasi
sekilas apa itu DM penyakit DM, DM di
- Keluarga dan Ny. M perawatan dan keluarga Tn.
mengatakan tidak tahu senam kaki DM. G pada Ny. M
mengenai senam kaki DM b.d. kurangnya
- Keluarga dan Ny. M pengetahuan
mengatakan bisa dan informasi
membersihkan luka DM tentang
seperti biasa tetapi meminta perjalanan
untuk diajarkan lagi penyakit DM.
bagaimana yang benarnya.
DO:
- Kaki Ny. M tampak kotor
- Luka DM belum
dibersihkan selama ± 1
minggu
- Sendi-sendi kaki Ny. M
kaku
- Terdapat kabut di retina Ny.
M
C. SKORING
Diagnosa 1:
Menajemen kesehatan keluarga tidak efektid pada keluarga Tn.G b.d.
ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. M

N KRITERIA BO NILAI PEMBENARAN


O BO
T
1 Sifat Masalah : 1 3/3 x 1 Ny. M sudah
Skala: Tidak/kurang 3 =1 menderita DM selama
sehat 2 ± 5 tahun. Saat ini Ny.
Ancanaman 1 M jarang melakukan
kesehatan cek kesehatan.
Keadaan
sejahtera
2 Kemungkinan 2 ½x2 Tn. G hanya tinggal
masalah dapat diubah: =1 dengan Ny. M. Anak
Skala: Mudah 2 dan cucu Ny. M hanya
Sebagian 1 berkunjung ke rumah.
Tidak Dapat 0
3 Potensi masalah untuk 1 3/3 x 1 Ny. M yang sudah tua
di cegah: 3 =1 akan kesulitan
Skala: Tinggi 2 mengurus
Cukup 1 kesehatannya sendiri.
Rendah
4 Menonjolnya 1 2/2 x 1 Ny. M menunjukkan
masalah: =1 tanda-tanda
Skala: Masalah Berat 2 komplikasi DM:
harus kerusakan saraf mata.
segera di 1
tangani 0
Ada masalah
tetapi
tidak
perlu
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL NILAI 4

Diagnosa 2:
Resiko terjadinya komplikasi DM di keluarga Tn. G pada Ny. M b.d.
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang perjalanan penyakit DM.
N KRITERIA BO NILAI PEMBENARAN
O BO
T
1 Sifat Masalah : 1 2/3 x 1 Ny. M menunjukkan
Skala: Tidak/kurang 3 = 0,6 tanda-tanda
sehat 2 komplikasi DM:
Ancanaman 1 kerusakan saraf
kesehatan mata.
Keadaan
sejahtera
2 Kemungkinan 2 1/2x 2 Tanda-tanda
masalah dapat diubah: =1 komplikasi sudah
Skala: Mudah 2 muncul.
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
3 Potensi masalah untuk 1 2/3 x 1 Ny. M yang sudah
di cegah: 3 = 0,6 tua akan kesulitan
Skala: Tinggi 2 mengurus
Cukup 1 kesehatannya
Rendah sendiri. Hanya
tinggal berdua
dengan Tn. G yang
sering pergi bekerja.
4 Menonjolnya 1 2/2 x 1 Ny. M merasakan
masalah: =1 kondisi kesehtan
Skala: Masalah Berat 2 tidak membaik,
harus masih sering
segera di 1 merasakan sakit.
tangani 0
Ada masalah
tetapi
tidak
perlu
ditangani
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL NILAI 3,2

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS:


1. Menajemen kesehatan keluarga tidak efektid pada keluarga Tn.G b.d.
ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. M.
2. Resiko terjadinya komplikasi DM di keluarga Tn. G pada Ny. M b.d.
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang perjalanan penyakit DM.
E. PERENCANAAN
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Menajemen Setelah dilakukan 1. Kaji pola manajemen kesehatan 1. Mengetahui seberapa
kesehatan keluarga tindakan pendidikan, keluarga besar keluarga
tidak efektif pada kesehatan, keluarga menganggap pentingnya
keluarga Tn.G b.d. mampu merawat Ny T kesehatan
Ketidakmampuan dengan masalah DM 2. lakukan pemeriksaan tanda- 2. Untuk mengetahui
keluarga dalam tanda vital keadaan umum kesehatan
merawat Ny. M. keluarga Tn.G
3. berikan pendidikan kesehatan 3. Keluarga Ny. M menjadi
tentang penyakit DM.. tahu tentang masalah
penyakit DM
4. lakukan demonstrasikan 4. Perawatan luka dilakukan
perawatan luka DM agar keluarga mengethui
cara merawat luka DM
dengan benar
5. lakukan demonstrasi senam 5. Mencegah amputasi kaki
kaki DM serta memperlancar
sirkulasi darah di kaki
6. Berikan motivasi pada keluarga 6. Menyadarkan keluarga
Ny. M untuk mengulang perannya sebagai orang
informasi yang diberikan. terdekat px itu penting
7. Berikan motivasi kepada 7. Keluarga dapat
keluarga untuk melakukan mengajarkan px jika px
senam kaki secara rutin. lupa serta dapat
mendampingi px.
2. Resiko terjadinya Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda komplikasi 1. Mengetahui status
komplikasi DM di tindakan pertemuan 3 pada Ny. M kesehatan Ny.M
keluarga Tn. G pada x diharapkan keluarga 2. Berikan pendidikan kesehatan/ 2. Keluarga Ny M dapat
Ny. M b.d. Ny M diskusikan dengan klien dan mencegah komplikasi dan
Kurangnya - Keluarga dapat keluarga tentang cara mencegah menjaga kesehatan
pengetahuan dan merawat luka luka komplikasi DM dan PHBS. keluarga.
informasi tentang - Keluarga dan px 3. Berikan motivasi pada keluarga 3. Menyadarkan keluarga
perjalanan penyakit paham tentang Ny. M untuk mengulang perannya sebagai orang
DM. tanda-tanda informasi yang diberikan. terdekat px penting karena
komplikasi DM dapat menjadi sumber
motivasi terbesar px.
F. PELAKSANAAN
No. Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
1 Menajemen kesehatan Selasa, 30 1. mengkaji pola manajemen  S
keluarga tidak efektif Juni 2020 kesehatan keluarga - Ny. M mengatakan paham tentang
pada keluarga Tn.G R: penyakit DM
b.d. Ketidakmampuan - keluarga mengatakan tidak - Ny. M mengatakan hanya tinggal
keluarga dalam dapat mengontrol kesehatan berdua dengan Tn.G
merawat Ny. M. Ny. M secara rutin karena - Ny. M dan keluarga belum
tinggal di rumah yang berbeda mengetahui caranya senam kaki
- Ny. M mengatakan hanya DM
tinggal berdua dengan Tn.G -
2. melaukan pemeriksaan tanda-  O
tanda vital Ny.M - Keluarga Tn.G hanya terdiri dari 2
R: orang: Tn. G dan istrinya
- TD: 130/70 mmhg
- TD: 130/70 mmhg
- N: 76x/mnt,
- N: 76x/mnt,
- S: 36,8°C
- S: 36,8°C
- RR: 22 x/mnt.
- RR: 22 x/mnt
3. memberikan pendidikan
 A
kesehatan tentang penyakit DM..
Masalah teratasi sebagian
R: px dan keluarga kooperatif
 P
4. mendemonstrasikan perawatan
Lanjutkan intervensi 3,4, dan 5
luka DM
R: px dan keluarga kooperatif
5. mendemonstrasikan senam kaki
DM
R:
px dan keluarga kooperatif
px mengatakan baru pertama kali

Anda mungkin juga menyukai