Anda di halaman 1dari 3

LEGAL OPINION

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang


atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp.1.000.000, (satu juta rupiah)
sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan
sosial tenaga kerja.
1. Dasar Hukum :
 Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2013 tentang Perubahan
Kesembilan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 193
Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja
 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
2. Persyaratan Pendaftaran Kepersertaan harus melampirkan:
 Asli dan salinan SIUP / Surat Izin Usaha Perdagangan.
 Asli dan salinan NPWP Perusahaan.
 Asli dan salinan Akta Perdagangan Perusahaan.
 Salinan KTP / Kartu Tanda Penduduk masing-masing karyawan.
 Salinan KK / Kartu Keluarga masong-masing karyawan.
 Pas foto warna Karyawan, ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar.

3. Pembayaran Iuran

Kacab/ Cabang Perintis BPJS


Pembayaran Iuran pertama Ketenagakerjaan
dilakukan melalui VA / EPS menerbitkan kwitansi iuran
paling lama 1 hari

4. Jenis BPJS Ketenagakerjaan dan cara pembayaranya :


a. Jaminan Hari Tua
Perhitungan JHT sebesar 5,7 % yang dibayarkan oleh perusahaan dan
pekerja. Pekerja sebesar 2% dan Perusahaan sebesar 3.7%, sehingga
Apabila pekerja mamiliki gaji sebesar Rp 10.000.000 (zsepuluh juta
rupiah) maka total pembayaran JHT yang harus dibayarkan sebesar Rp.
570.000 (lima ratus tujuh puluh ribu rupiah) yang dibayarkan oleh pekerja
sebesar Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah) dan perusahaan sebesar Rp
370.000 (tiga ratus tujuh puluh ribu rupiah)
b. Jaminan Kecelakaan Kerja
Terbagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

 sangat rendah, 0,24%


 rendah, 0,54%
 sedang, 0,89%
 tinggi, 1,27%
 sangat tinggi, 1,74%

Tingkat risiko ini harus dilakukan evaluasi untuk tiap pekerja selama
minimal 2 tahun sekali. Iuran JKK ditanggung sepenuhnya oleh
perusahaan.
Misalnya, Pekerja berinisial A bekerja dengan risiko kecelakaan kerja
rendah. Upah A selama sebulan adalah Rp5.000.000. Perhitungan BPJS
Ketenagakerjaan A untuk program JKK adalah: 0,54% x Rp5.000.000 =
Rp 27.000 per bulan.
c. Jaminan Kematian
Uang tunai akan diberikan kepada ahli waris peserta apabila meninggal
bukan karena kecelakaan kerja. Uang yang diberikan adalah sebesar:

 Rp 12.000.000, santunan berkala


 Rp 20.000.000, santunan kematian
 Khusus peserta dengan masa iuran minimal 3 tahun, maksimal
Rp174.000.000, beasiswa untuk 2 anak dari TK hingga kuliah

Iuran jaminan kematian seluruhnya ditanggung oleh perusahaan. Biaya


iuran per bulannya adalah 0,3% dari upah sebulan.
Misalnya, Pekerja berinisial A memiliki upah sebesar Rp15.000.000 per
bulan. Maka iuran yang harus dibayarkan perusahaan untuk jaminan
kematian A adalah: 0,3% x Rp15.000.000 = Rp45.000 per bulan

d. Jaminan Pelayanan Kesehatan

Iuran peserta BPJS Kesehatan jika mendaftar lewat perusahaan adalah


sebesar 5 % dari gaji, di mana 4 % dibayar oleh perusahaan dan 1 %
dibayar oleh kita melalui pemotongan gaji. Iuran peserta BPJS Kesehatan
jika mendaftar secara mandiri terbagi atas 3 pilihan, yaitu:
 Rp. 25.500,- untuk layanan kamar rawat inap kelas III.
 Rp. 51.000,- untuk layanan kamar rawat inap kelas II.
 Rp. 80.000,- untuk layanan kamar rawat inap kelas I.

5. Sanksi Bagi Perusahaan Bila Tidak Memberikan Fasilitas BPJS


Ketenagakerjaan

Sanksi Administratif yang terdiri dari:


a. Teguran tertulis yang akan dilakukan oleh BPJS yang akan dilakukan
sebanyak 2 (dua) kali dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
b. Denda yang dilakukan oleh BPJS yang akan berlaku untuk jangka waktu
paling lama 30 ( tiga puluh) hari ketika sanksi tertulis kedua berakhir. , dan/
atau
c. Tidak Mendapatkan Pelayanan Publik Tertentu yang akan dilakukan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah atas permintaan BPJS, yang meliputi
perizinan terkait usaha, izin yang diperlukan dalam mengikuti terder
proyek, izin mempekerjakan tenaga asing hingga izin mendirikan bangunan
(IMB).

Anda mungkin juga menyukai