Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil pencarian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya, baik

dari perpustakaan atau website penulis menemukan kajian atau penelitian tentang :

No Nama Judul Penelitian Rumusan Kesimpulan

Peneliti Masalah
1 TIRA PERLINDUNGAN Bagaimanakah Perlindungan

CAKRA HUKUM perlindungan hukum terhadap

INDIR TERHADAP hukum terhadap Tenaga Kerja

KESEHATAN DAN kesehatan dan Indonesia dalam

KESELAMATANKERJ keselamatan kerja Kesehatan dan

A tenaga kerja Keselamatan Kerja

TENAGA KERJA indonesia oleh B oleh BP3TKI

INDONESIA P3TKI Lampung dilakukan

OLEH Lampung? dengan cara sesuai

BALAI PELAYANAN b. Apakah faktor dengan

PENEMPATAN DAN penghambat peraturan Undang-

PERLINDUNGAN dalam Undang yang

TENAGA KERJA pelaksanaan berlaku, yaitu

INDONESIA perlindungan dengan 3 cara:

LAMPUNG hukum terhadap 1)Perlindungan

kesehatan dan Hukum Fase


keselamatan kerja PraPenempatan

tenaga kerja 2)Perlindungan

indonesiaoleh Hukum Fase Masa

BP3TKI Penempatan

Lampung? 3)Perlindungan

Hukum Fase Purna

Penempatan

Dan Perlindungan

Hukum Program

Asuransi TKI yang

meliputi kesehatan

dan

keselamatan kerja,

yaitu Program Pra

Penempatan;
2 Yella PERLINDUNGAN Bagaimanakah 1.Pelaksanaan

Andriani HUKUM TERHADAP bentuk perlindungan

JAMINAN perlindungan hukum

KESEHATAN hukum terhadap terhadap jaminan

TENAGA jaminan kesehatan tenaga

KERJA PADA PT. kesehatan kerja pada PT. Sinar

SINAR REKSA tenaga kerja pada Reksa Kencana

KENCANA DI PT. Sinar Reksa belum terlaksana

KECAMATAN Kencana di sebagaimana

PERANAP Kecamatan mestinya, dimana

KABUPATEN Peranap dalam perusahaan


INDRAGIRI HULU Kabupaten ini tidak semua

Indragiri Hulu? pekerja

2.Apa saja yang mendapatkan

menjadi hambatan jaminan kesehatan,

dalam yang

pelaksanaan mendapatkan

perlindungan jaminan kesehatan

hukum terhadap hanyalah karyawan

jaminan tetap. Hal ini

kesehatan bertentangan

tenaga kerja pada dengan Pasal 14

PT. Sinar Reksa Undang-Undang

Kencana di Nomor 24 Tahun

Kecamatan 2011 tentang Badan

Peranap Penyelenggara

Kabupaten Jaminan Sosia

Indragiri Hulu? l yang menyatakan

3. bahwa “Setiap

Apa upaya yang orang, termasuk

di orang asing yang

lakukan oleh bekerja paling

Pekerja PT. Sinar singkat 6 (enam)

Reksa Kencana bulan di Indonesia,

dalam wajib menjadi

perlindungan Peserta program


hukum terhadap Jaminan Sosial”

jaminan 2.Faktor-faktor

kesehatan tenaga yang menjadi

kerja pada hambatan dalam

PT. Sinar Reksa pelaksanaan

Kencana di perlindungan

Kecamatan hukum terhadap

Peranap jaminan Kkesehatan

Kabupaten tenaga kerja

Indragiri Hulu? pada PT. Sinar

Reksa Kencana di

Kecamatan Peranap

Kabupaten

Indragiri Hulu

adalah sebagai

berikut: kurangnya

pengetahuan

perusahaan terhadap

hak

-hak

pekerja, rendanya

tingkat pendidikan

pekerja PT. Sinar

Reksa Kencana,

tidak adanya serikat


buruh pada PT.

Sinar Reksa Ken

cana.

3.

Upaya yang

dilakukan oleh

pekerja

PT. Sinar Reksa

Kencana dalam

perlindungan

hukum terhadap

jaminan kesehatan

tenaga kerja pada

PT. Sinar Reksa

Kencana di

Kecamatan Peranap

Kabupaten

Indragiri Hulu

adalah

meningkatkan

pengetahuan

perusahaan terhadap

hak

-hak pekerja,

meningkatkan
tingkat pendidikan

pekerja PT. Sinar

Reksa Kencana,

membentuk serikat

buruh pada PT.

Sinar Reksa

Kencana

B. Landasan Teori

1. Tinjauan Umum Perlindungan Hukum

a. Pengertian Perlindungan Hukum

Pendapat mengenai pengertian untuk memahami arti hukum yang

dinyatakan oleh Dr.O. Notohamidjojo, Hukum ialah keseluruhan peraturan yang

tertulis dan tidak tertulis yang biasanya beersifat memaksa untuk kelakuan

manusia dalam masyarakat negara serta antara negara yang berorientasi pada

dua asas, yaitu keadilan dan daya guna, demi tata dan damai dalam masyrakat.1
1
Syamsul Arifin, Pengantar Hukum Indonesia, Medan:Medan area University Press,2012,Hal 5-6
Perlindungan hukum merupakan hal terpenting dari negara hukum. Hal

tersebut dianggap penting oleh karena dalam pembentukan suatu negara maka

juga akan di bentuk hukum yang berfungsi mengatur prilaku setiap warga

negaranya. Dengan demikian perlindungan hukum merupakan kewajiban suatu

negara untuk memberikan perlindungan hukum kepada setiap warga negaranya.

Selanjutnya Perlindungan hukum juga dapat dipahami bahwa suatu

perlindungan yang dapat diberikan kepada subyek hukum ke dalam bentuk

perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang

lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu

sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan,

ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian. Pemahaman konsep

perlindungan hukum diuraikan oleh beberapa ahli seperti: pertama, Satjipto

Raharjo memahami konsep perlindungan hukum merupakan tindakan untuk

memberikan pengayoman kepada pihak yang dirugikan dan dilanggar hak

asasinya serta perlindungan itu diberikan kepada masyarakat untuk dapat

menikmati hak-haknya yang diberikan oleh hukum (Rahardjo, 1983:121).

Kedua, Philipus M. Hadjon (1987:38) juga berpendapat bahwa perlindungan

hukum tersebut merupakan perlindungan terhadap harkat dan martabat serta

pengakuan terhadap hak asasi manusia. Selanjutnya Hadjon juga menambahkan

bahwa perlindungan hukum merupakan kumpulan peraturan atau kaidah yang

dapat melindungi hal-hal lainnya. Ketiga, Menurut CST Kansil menyebut

bahwa perlindungan hukum dikatakan sebagai upaya hukum yang diberikan

penegak hukum dalam hal memberikan rasa aman baik secara phisik dan

phisikis kepada masyarakat. Keempat, Muktie, A. Fadjar menegaskan bahwa


perlindungan hukum merupakan perlindungan yang diberikan oleh hukum yang

berkaitan dengan hak dan kewajiban.2

2. Bentuk Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum mempunyai makna sebagai perlindungan dengan

menggunakan sarana hukum atau perlindungan yang diberikan oleh hukum,

ditunjukan terhadap kepentingan-kepentingan tertentu, yaitu dengan cara

menjadikan kepentingan yang perlu dilindungi tersebut ke dalam sebuah hak

hukum. Dalam hukum “hak” disebut juga hukum subyektif.Hukum subyektif

merupakan segi aktif dari pada hubungan hukum yang diberikan oleh hukum

obyektif, dalam hal hukum subyektif adalah norma-norma, kaidah. Perlindungan

hukum selalu terkait dengan eran dan fungsi hukum sebagai pengatur dan

perlindungan terhadap kepentingan masyarakat. Bronislaw Malinowski dalam

bukunya “Crime and Costum In Savege”, mengatakan bahwa hukum tidak hanya

beperan di dalam keadaan-keadaan yang penuh kekerasan dan pertentangan, akan

tetapi bahwa hukum juga berperan pada aktivitas sehari-hari.3 Perlindungan

hukum bagi pekerja sangat diperlukan mengingat kedudukan pekerja berada pada

pihak yang lemah.Perlindungan terhadap pekerja dimaksudkan untuk menjamin

terpenuhinya hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta

perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan

pekerja. Secara teori, dalam hubungan Perburuhan Industrial Pancasila, ada asas

hukum yang mengatakan bahwa, buruh dan majikan mempunyai kedudukan yang

sejajar.Menurut istilah perburuhan disebut partner kerja.Namun dalam praktiknya,

kedudukan keduanya ternyata tidak sejajar.Pengusaha sebagai pemilik modal

2
Anak Agung Istri Ari Atu Dewi,2018, Aspek Yuridis Perlindungan Hukum dan Pemenuhan Hak Penyandang
Disabilitas, Pandecta, Volume 13. Number 1. Page 50-62
3
Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta; Sinar Grafika 2006, hlm. 16
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan pekerja.Ini jelas tampak

dalam penciptaan berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan”.4Mengingat

kedudukan pekerja yang lebih rendah dari majikan inilah maka perlu campur

tangan pemerintah untuk memberikan perlindunganhukum, agar keadilan dalam

ketenagakerjaan lebih cepat tercapai. Kranenburg merupakan penganut teori

Negara kesejahteraan.Menurut dia, tujuan Negara bukan sekedar memelihara

ketertiban hukum, melainkan juga aktif dalam mengupayakan kesejahteraan

warganya.Kesejahteraan dalam hal ini mencakupi berbagai bidang, sehingga

selayaknya tujuan Negara itu disebut plural yakni upaya pencapaian tujuan-tujuan

Negara itu dilandasi oleh keadilan secara merata dan seimbang.5

Pemikiran teori negara kesejateraan ini diakomodir dalam pembukaan

UUD Negara RI Tahun 1945.Dengan demikian maka dalam konteks hubungan

kerja tersebut tidak lepas dari peran dan tujuan Negara sehinggga dapat dicegah

terjadinya eksploitasi oleh pihak pengusaha terhadap buruh dalam hubungan

kerja.Buruh sebagai pihak yang lemah, sarat keterbatasan selayaknya

mendapatkan perlindungan hukum, disamping wajib sebagai hak konstitusional.

Hak-hak yang dapat dikategorikan sebagai hak konstitusional buruh antara lain :

dalam pasal 27 ayat (2) UUD 45 yang menyatakan, “Tiap-tiap warga Negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Kedudukan negara yang sentral dalam tata kehidupan bersama dapat dijelaskan

dengan alasan pembenarannya.Mengingat di samping negara sudah ada kehidupan

bersama lainnya yaitu masyarakat yang sudah lebih tua usianya dari negara.Studi

ilmu hukum berkaitan erat dengan penetapan kaedah normatif, untuk menjadi

4
Sehat Damanik,Outsourcing dan Perjanjian Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Jakarta;DSS Publishing,2006, hlm. 102
5
acuan dalam membentuk suatu Negara dan cara menjalankannya.6 Menurut Jimly

Ashiddiqie, ketika Negara dikelola secara modern maka akan timbul pemikiran

tentang paham sosialisme. Paham ini mengidealkan peran dan tanggungjawab

Negara yang lebih besar untuk mengurusi kemiskinan,terutama untuk

memperhatikan kesejahteraan rakyat. Konsep ini disebut juga welfare state atau

negara kesejahteraan, yang mengimpikan kesejahteraan rakyat dengan cara

dominasi atau peran yang sangat besar dari negara. Hingga pada pertengahan abad

ke-20, berlangsung kecenderungan meluasnya peran dan fungsi Negara dalam

setiap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Kemudian terjadi

pembenaran- pembenaran gejala intervensi Negara terhadap urusan-urusan

masyarakat luas (intervionist state).7

6
Agus Pramono, “Qua Vadis Perpolisian Komunitas (Community Policing)”.Jurnal Masalahmasalah Hukum, Vol.
40 No. 4.Oktober 2011. Semarang: FH Universitas Diponogoro, hlm. 393
7
Lukman Hakim,“Rekonstruksi Peran Negara dalam Penyelenggaraan Negara secara Konstitusional”. Jurnal
Masalah-Masalah Hukum, Vol. 40 No.2, April 2011. Semarang: FH Universitas Diponogoro, hlm. 247

Anda mungkin juga menyukai