Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SAFIRA RISTIA WAHYU NINGRUM

NIM : 6411420012
ROMBEL : 2A KESEHATAN MASYARAKAT
ALAT PELINDUNG DIRI
1. PENGERTIAN APD
Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di
tempat kerja (Depnaker, 2006). APD adalah alat pelindung diri yang dipakai oleh tenaga
kerja secara langsung untuk mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh berbagai faktor
yang ada atau timbul di lingkungan kerja (Soeripto, 2008). Dari pengertian tersebut, maka
Alat Pelindung Diri (APD) dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :
a. Alat pelindung diri yang digunakan untuk upaya pencegahan terhadap kecelakaan
kerja, kelompok ini disebut Alat Pelindung Keselamatan Industri. Alat pelindung diri
yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat yang digunakan untuk perlindungan
seluruh tubuh.
b. Alat pelindung diri yang digunakan untuk pencegahan terhadap gangguan kesehatan
(timbulnya suatu penyakit), kelompok ini disebut Alat Pelindung Kesehatan Industr
2. PEMILIHAN APD
Pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri harus memperhatikan aspek-aspek sebagai
berikut :
a. Aspek Tenis :
 Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat pelindung diri
harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang dilindungi.
 Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri akan
menentukan tingkat keparahan dan suatu kecelakaan serta penyakit akibat kerja
yang mungkin terjadi. Semakin rendah, mutu alat pelindung diri, maka akan
semakin tinggi tingkat keparahan atas kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang
terjadi. Adapun untuk menentukan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan
melalui uji laboratorium untuk mengetahui pemenuhan terhadap standar.
 Penentuan jumlah APD. Jumlah yang diperlukan sangat tergantung dari jumlah
tenaga kerja yang terpapar potensi bahaya di tempat kerja. Idealnya adalah setiap
pekerja menggunakan APD sendiri-sendiri dan tidak dipakai secara bergantian.
 Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan investasi untuk
penghematan daripada pembeliat alat pelindung diri.
b. Aspek Psikologis
Aspek psikologis menyangkut masalah kenyamanan dan penggunaan APD juga sangat
penting untuk diperhatikan. Timbulnya masalah baru bagai pemakai harus dihilangkan,
seperti terjadinya gangguan terhadap kebebasan bergerak pada saat memakai alat
pelindung diri. Penggunaan APD tidak menimbulkan allergi atau gatal-gatal pada
kulit, tenaga kerja tidak malu memakainya karena bentuknya tidak cukup menarik.
2.1. Kriteria dalam pemilihan APD
 APD harus mampu memberikan perlindungan efektif pada pekerja atas potensi
bahaya yang dihadapi di tempat kerja.
 APD mempunyai berat yang seringan mungkin, nyaman dipakai, dan tidak
merupakan beban tambahan bagi pemakainya.
 Bentuknya cukup menarik
 Tidak menimbulkan gangguan pada pemiliknya
 Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali
 Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran, dan pernafasan serta gangguan
kesehatan lainnya.
 Tidak mengurangi presepsi sensori dalam menerima tanda-tanda peringatan.
 Suku cadang APD yang bersangkutan cukup tersedia di pasaran
 Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan
 APD yang dipilih harus sesuai dengan standart yang ditentukan.
3. JENIS-JENIS DAN FUNGSI ALAT PELINDUNG DIRI
Jenis-jenis dan Fungsi Alat Pelindung Diri (APD) dalam (Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung
Diri) :
a. Alat Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang
melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas, api, percikan bahan-
bahan kimia, jasad renik (mikroorganisme) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat
pelindung kepala antara lain :
1. Topi pelindung
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda keras yang terjatuh,
berbenturan kepala, terjatuh, dan terkena arus listrik.topi pelindung harus tahan
terhadap pukulan, tidak mudah terbakar, tahan terhadap perubahan ilkim, dan tidak
dapat menghantarkan arus listrik. Topi plastic dapat terbuat dari plastic, gelas dan
metal.
2. Tutup kepala
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari kebakaran, koosi, suhu panas atau
dingin. Tutup kepala terbuat dari asbestos, kain tahan api/korosi, dan kulit yang
tahan air.
3. Topi
Alat ini berfungsi melindungi kepala atau raut dari kotoran / debu mesin yang
berputar. Topi terbuat dari kain katun.
b. Alat Pelindung Muka dan Mata
Alat pelindung mata dan muka adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikel-partikel yang
melayang di udara dan di badan air, percikan benda-benda kecil, panas, atau uap
panas, radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak mengion,
pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam. Jenis alat
pelindung mata antara lain :
1. Kacamata
Alat ini berfungsi melindungi mata dari partikel-partikel kecil, debu, dan radiasi
gelombang elektromagnetik.
2. Goggle
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap dan percikan larutan
bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastic transparan dengan lensa
berlapis kobalt untuk melindungi bahaya radiasi gelombang elektromagnetik
mengion.
c. Alat Pelindung Telinga
Alat pelindung telinga adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi alat
pendengaran terhadap kebisingan atau tekanan. Jenis alat pelindung telingan antara
lain :
1. Sumbatan telinga
Berfungsi untuk melindungi telingan dengan mengurangi intensitas suara sampai
dengan 20 dBA. Bahan yang digunakan untuk sumbat telingan jenis ini adalah
plastic, kapas, karet alami, dan bahan sintesis.
2. Ear muff
Ear muff terdiri dari dua tutup telinga dan headband. Isi dari alat pelindung
telingan jenis ini dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap
suara dengan frekuensi tinggi. alat ini dapat mengurangi intensitas suara hingga 30
dBA juga melindungi telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan kimia.
d. Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung pernapasan beserta perlengkapannya adalah alat pelindung yang
berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih
dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel yang
berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya.
e. Alat Pelindung Tangan
Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari pajanan api, suhu panas, suhu dingin,
radiasi elektromagnetik, radiasi mengion, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan
dan tergores, terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik.
f. Alat Pelindung Kaki
Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan
dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad renik,
tergelincir.
g. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan sebagian atau seluruh bagian
badan dari bahaya temperatur panas atau dingin yang ekstrim, pajanan api dan benda-
benda panas, percikan bahan-bahan kimia, cairan dan logam panas, uap panas,
benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi, binatang, mikro-
organisme patogen dari manusia, binatang, tumbuhan dan lingkungan seperti virus,
bakteri dan jamur.
h. Alat pelindung jatuh perorangan
Alat pelindung jatuh perorangan berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk
ke tempat yang mempunyai potensi jatuh atau menjaga pekerja berada pada posisi
kerja yang diinginkan dalam keadaan miring maupun tergantung dan menahan serta
membatasi pekerja jatuh sehingga tidak membentur lantai dasar.
i. Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan
air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy)
pengguna agar dapat berada pada 12 posisi tenggelam (negative buoyant) atau
melayang (neutral buoyant) di dalam air.
3. TUJUAN DAN MANFAAT APD
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu usaha
dalam melindungi tenaga kerja di tempat kerja /praktikan di laboratorium sehingga
dapat mencapai produktivitas yang optimal. Salah satu wujud dari penerapan K3
adalah dengan menggunakan APD secara disiplin. Pengunaan APD merupakan suatu
kewajiban. Pemanfaatan APD oleh tenaga kerja/praktikan sampai saat ini masih
merupakan masalah rumit dan sulit dipecahkan. Hal ini karena faktor disiplin tenaga
kerja/praktikan yang masih rendah.
Tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi tubuh
dari bahaya pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kecelakaan kerja,
sehingga penggunaan alat pelindung diri memegang peranan penting. Hal ini penting
dan bermanfaat bukan saja untuk tenaga kerja tetapi untuk perusahaan (Septina, 2006).
a. Manfaat APD bagi tenaga kerja/praktikan:
 Tenaga kerja/ praktikan dapat bekerja dengan perasaan lebih aman untuk
terhindar dari bahaya –bahaya kerja
 Dapat mencegah kecelakan akibat kerja
 Tenaga kerja/ praktikan dapat memperoleh derajat kesehatan yang sesuai
hak dan martabatnya sehingga tenaga kerja/ praktikan akan mampu
bekerja secara aktif dan produktif.
 Tenaga kerja/ praktikan bekerja dengan produktif sehingga meningkatkan
hasil produksi/prakteknya. Khusus bagi tenaga kerja, hal ini akan
menambah keuntungan bagi tenaga kerja yaitu berupa kenaikan gaji atau
jaminan sosial sehingga kesejahteraan akan terjamin.
b. Manfaat APD bagi perusahaan:
 Meningkatkan produksi perusahaan dan efisiensi optimal
 Menghindari hilangnya jam kerja akibat absensi tenaga kerja
 Penghematan biaya terhadap pengeluaran ongkos pengobatan serta
pemeliharaan kesehatan tenaga kerja
4. PENATALAKSANAAN PENGGUNAAN APD
Terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh bagi perusahaan/ laboratorium
yang hendak menerapkan penggunaan APD. Langkah-langkah tersebut antara lain:
a. Menyusun kebijaksanaan penggunaan dan pemakaian APD secara tertulis, serta
mengkomunikasikannya kepada semua tenaga kerja/praktikan dan tamu yang
mengunjungi perusahaan/ laboratorium tersebut.
b. Memilih dan menempatkan jenis APD yang sesuai dengan potensi bahaya yang
terdapat di tempat kerja/laboratorium.
c. Melaksanakan program pelatihan penggunaan APD untuk meyakinkan tenaga
kerja/ laboratorium agar mereka mengerti dan tahu cara Alat Pelindung Diri (APD)
menggunakannya. Untuk kegiatan praktikum di laboratorium dapat berupa penjelasan
pentingnya dan cara penggunaan APD.
d. Menerapkan penggunaan dan pemakaian APD serta pemeliharaannya secara berkala.
5. DASAR HUKUM PENGGUNAAN APD
Induk dari peraturan perundang-undangan K3 adalah Undang-Undang No.1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja atau bisa disebut dengan UU K3. Karena APD merupakan
salah satu perwujudan dari K3 maka dasar hukum APD adalah UU K3 yang memang telah
mengatur tentang APD.
UU K3 menetapkan syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan alat
pelindung diri kepada pekerja. Pasal 9 Ayat (1) UU K3 mewajibkan manajemem
perusahaan untuk menunjukkan dan menjelaskan:
a. Kondisi-kondisi dan bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya.
b. Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Cara-cara dan sikap kerja yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pada Pasal 12 (b) UU K3 mengatur mengenai kewajiban dan hak tenaga kerja untuk
memakai alat-alat pelindung diri. Sedangkan Pasal 14 (c) memerintahkan manajemen
perusahaan untuk menyediakan secara cuma-cuma semua alat pelindung diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi
setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk
yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau keselamatan kerja.
Sedangkan peraturan lainnya yang mengatur tentang APD salah satunya adalah Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 03/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja. Permenakertrans tersebut mengatur APD sebagimana termuat pada Pasal
1 ayat (2) dan Pasal 2 ayat (1). Alat Pelindung Diri (APD) sebagaimana termuat dalam
pasal 1 ayat (2) dan pasal 2 ayat (1) :

a. Pasal 1 ayat (2) tentang Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja:


“Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja”
b. Pasal 2 ayat (1) tentang Tugas Pokok Pelayanan KesehatanKerja:
“Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja”
Pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan zat gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja”
6. PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN APD
Pemeliharaan APD dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
a. Penjemuran dipanas matahari untuk menghilangkan baud an mencegah tumbuhnya
jamur dan bakteri
b. Pencucian dengan air sabun untuk APD yang terbuat dai karet, sarung tangan
kain/kulit/karet.
c. Penggantian cartridge atau canister pada respirator setelah dipakai beberapa kali.

Sementara itu, agar APD dapat digunakan secara baik, harus disimpan pada tempat
penyimpanan yang bebas debu, kotoran, dan tidak terlalu lembab, serta terhindar dari
gigitan binatang. Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa sehingga mudah diambil dan
dijangkau oleh pekerja dan diupayakan disimpan di almari khusus APD. Bila
memungkinkan, perusahaan dapat mengembangkan sistem pemeliharaan dan
penyimpanan APD secara kelembagaan yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Penunjukkan orang yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan penyimpanan


APD.
b. Pengembangan prosedur pembersihan dan pemeriksaan secara rutin dan khusus.
c. Ketersediaan informasi tentang lamanya waktu proteksi APD dan prosedur
penggantian, pembelian, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Koesyanto,Herry., dan Catur Yuantari.(2019). DSAR KESELAMTAN DAN
KESEHATAN KERJA.Semarang : Anugrah Alif.
Fauzan,Adhiyatma.(2018).Kajian Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Kejadian
Kecelakaan Kerja Pemandu Wisata Goa Pindul Gunung Kidul.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/4945/1/Awal.pdf.Diakses tanggal 3 Juni 2021.
Yanti,salim.(2018).Alat Pelindumg Diri. https://docplayer.info/50592957-Pembelajaran-v-
alat-pelindung-diri.html.Diakses tanggal 3 Juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai