TENTANG
BUPATI JOMBANG,
i
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati Jombang ini, yang dimaksud dengan :
Jombang.
ii
yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
Bidang Kesehatan
warga Negara.
kesehatan.
Pasal 2
iii
d. Pelayanan kesehatan balita;
Immunodeficiency Virus).
pencegahan/preventif.
sederajat;
SMP/ sederajat;
iv
j. Pelayanan pemeriksaan berkala siswa tingkat dasar
SMA/ sederajat;
o. Desa/kelurahan UCI;
v. Cakupan posbindu;
w. Peserta prolanis aktif;
y. Puskesmas terakreditasi;
Keamanan Pangan).
mencakup :
v
a. peningkatan kesehatan;
b. perlindungan spesifik;
e. rehabilitasi.
kesehatan.
BAB II
STANDAR PELAYANAN DAN TATA CARA
PEMENUHAN STANDAR
Pasal 3
vi
a. Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
a. Pernyataan standar;
b. Langkah-langkah kegiatan;
Pasal 4
Pasal 5
vii
duplikasi anggaran.
Pasal 6
undangan.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 7
kewenangan masing-masing.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Ditetapkan di Jombang
Pada tanggal Oktober 2019
BUPATI JOMBANG,
viii
MINDJIDAH WAHAB
Diundangkan di Jombang
Pada tanggal Oktober 2019
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN JOMBANG
AKH. JAZULI
Lampiran
Peraturan Bupati Jombang Nomor
xxx Oktober 2019 tentang
Penetapan Target Indikator Dan
Definisi Operasional Dalam
Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Di Kabupaten Jombang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga
ix
layak. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara
bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang
Dalam rangka penerapan SPM Bidang Kesehatan diperlukan Standar Teknis SPM
Kabupaten Jombang sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dengan
Penerapan SPM bidang kesehatan perlu ditetapkan Target Kinerja, sebagai acuan
dalam pengukuran kinerja dan tolak ukur dalam upaya perbaikan kinerja. Penekanan SPM
bidang kesehatan berfokus pada pelayanan promotif dan preventif, sementara program
program kesehatan yang selama ini dianggarakan lebih berfokus pada pelayanan kuratif
pembiayaan dan pelayanan program Promotif dan Preventif, juga diimbangi dengan
alokasi anggaran untuk pelayanan pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional SPM ini bertujuan untuk
Sasaran dari Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional SPM ini adalah
untuk memberikan pedoman kepada pemerintah daerah terkait penerapan SPM Bidang
x
Kesehatan dan kebijakan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang kesehatan berdasarkan
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018.
C. Pengertian
11. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang merupakan
12. Standar Teknis SPM bidang kesehatan adalah ketentuan standar jumlah dan kualitas
barang dan/atau jasa, personal/sumber daya manusia kesehatan dan petunjuk teknis
atau tata cara pemenuhan standar dari masing-masing jenis dan mutu pelayanan dasar
13. Target Indikator SPM adalah suatu nilai yang harus dicapai dalam pelaksanaan
indikator SPM pada kurun waktu tertentu, dan dalam suatu wilayah kerja.
14. Indikator SPM adalah kegiatan Pelayanan Dasar Minimal Bidang Kesehatan
15. Pelayanan Dasar Minimal Bidang Kesehatan adalah pelayanan publik untuk
16. Mutu Pelayanan dasar minimal Bidang Kesehatan adalah ukuran kuantitas dan
kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar kesehatan serta pemenuhan sesuai
17. Urusan pemerintahan wajib bidang kesehatan adalah urusan pemerintahan bidang
18. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
xi
19. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal
di Kabupaten Jombang.
D. Ruang Lingkup
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
4. Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar, untuk setiap jenispelayanan dasar
xii
BAB II
TARGET INDIKATOR SPM URUSAN WAJIB
MENURUT PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PADA PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
2 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan a) LB 3 KIA
Kesehatan Ibu Persentase ibu pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas b) Laporan
Bersalin bersalin pelayanan kesehatan Persalinan
mendapatkan = X 100% c) SIMPUS dan
pelayanan Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah SIRS
persalinan Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu d) Kohort Ibu
satu tahun
3 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang a) Kohort Bayi
Persentase bayi
Kesehatan Bayi mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru b) MTBM
baru lahir
Baru Lahir lahir sesuai dengan standar c) PWS KIA
mendapatkan
(Bayi)
pelayanan = X 100%
Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah d) SIMPUS
kesehatan bayi
Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu /SIRS
baru lahir
satu tahun
1
INDIKATOR TARGET SUMBER
NO FORMULA PERHITUNGAN
SPM 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
4 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah balita usia 0-59 bulan yang a) PWS Anak
Kesehatan Balita Persentase anak b) LB 3 KIA
mendapatkan pelayanan kesehatan balita
usia 0-59 bulan c) MTBS
sesuai dengan standar dalam kurun waktu satu
yang mendapatkan d) Kohort Balita
tahun
pelayanan = X 100% e) Buku KIA
kesehatan balita f) Laporan
Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah
sesuai standar SDIDTK
kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
5 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan a) Data Skrining
Kesehatan pada 7 yang mendapatkan pelayanan skrining Klas 1 dan 7
Usia Pendidikan kesehatan di satuan pendidikan dasar Prog UKS
Persentase anak usia
Dasar b) Pemenuhan
pendidikan dasar
Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas UKS Kit
yang mendapatkan = X 100%
1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah disesuaikan
skrining kesehatan
Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu 1 kebutuhan
sesuai standar
tahun ajaran Sasaran di
usulkan dalam
Penganggaran.
6 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun Skrining
Kesehatan pada mendapatkan pelayanan skrining kesehatan dilaksanakan :
Usia Produktif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun a) Skring Klas 10
SMA (-IVA)
Persentase warga b) Proyek skrining
negara usia 15-59 Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang penduduk usia di
tahun mendapatkan = ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu X 100% atas SMA
skrining kesehatan tahun yang sama mengusulkan dana
sesuai standar BOK dan JKN
c. Pemeriksaan
kesehatan Haji
d. ANC Terpadu (-
IVA)
7 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase warga Jumlah pengunjung berusia 60 tahun keatas a) Pelayanan di
Kesehatan pada negara usia 60 yang mendapatkan pelayanan skrining Posy Lansia,
Usia Lanjut tahun keatas = kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam X b) Pelayanan di
100% Posbindu
mendapatkan kurun waktu satu tahun
2
INDIKATOR TARGET SUMBER
NO FORMULA PERHITUNGAN
SPM 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
c) Pelayanan di
Jumlah semua penduduk ber usia 60 tahun Poli Lansia
skrining kesehatan
keatas yang ada di wilayah Kabupaten/kota Puskesmas
sesuai standar
tersebut dalam kurun waktu satu tahun
perhitungan
8 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan a) LB 1
Kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun Puskesmas
Penderita waktu satu tahun b) di Prolanis :
Hipertensi pasien datang sekali
Persentase penderita dalam 1 bulan diberi
Jumlah estimasi pederita hipertensi berdasar
Hipertensi pelayanan
= angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu X 100%
mendapatkan penanganan
satu tahun pada tahun yang sama
pelayanan kesehatan hipertensi
sesuai standar c) Data Simpus
kunjungan pasien
*) ( untuk di RS di
Poli Penyakit
Jantung)
9 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penyandang DM yang mendapatkan a) Di RS di Poli
Kesehatan Persentase pelayanan kesehatan sesuai standar dalam penyakit Dalam
Penderita penyandang DM kurun waktu satu tahun b) LB1
Diabetes Melitus yang mendapatkan Puskesmas
= X 100%
(DM) pelayanan Jumlah penyandang DM berdasar angka c) Data SIMPUS
kesehatan sesuai prevalensi DM nasional di wilayah kerja
standar dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang
sama
10 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja LB1 Kunjungan
Kesehatan Orang Persentase ODGJ kab/kota yang mendapatkan pelayanan Jiwa (Pelayanan
dengan berat yang kesehatan jiwa promotif preventif sesuai dalam gedung
Gangguan Jiwa mendapatkan standar dalam kurun waktu satu tahun dan Luar
(ODGJ) pelayananan gedung)
= X 100%
kesehatan jiwa Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di
sesuai standar wilayah kerja kab / kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama
11 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase orang = Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan X 100% a) Form TB 07 di
Kesehatan Orang terduga TB pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu Puskesmas, RS,
terduga mendapatkan satu tahun Klinik dan
3
INDIKATOR TARGET SUMBER
NO FORMULA PERHITUNGAN
SPM 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
Tuberculosis Poskestren
(TB) pelayananan TB Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun
sesuai standar waktu satu tahun yang sama
12 Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang a) Poli VCT
Kesehatan Orang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar b) Mobile VCT
dengan Resiko Persentase orang di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun c) PPIA
terinfeksi HIV beresiko terinfeksi dalam kurun waktu satu tahun d) Poli IMS
HIV mendapatkan e) Kolaborasi TB
pemeriksaan HIV = X 100%
Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang -HIV
sesuai standar ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu
satu tahun yang sama
4
BAB III
INDIKATOR SPM URUSAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN
BIDANG KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2019-2024
2 Posyandu Promosi dan Posyandu yang 88% 90% 93% 95% 97% 99% Jumlah Posyandu Laporan
Purnama Mandiri Pemberdayaan diukur dengan Persentase Purnama Mandiri Tahunan
Masyarakat Pedoman Telaah Posyandu = x 100% Promkes
Kemandirian Purnama
Posyandu (Versi Mandiri Jumlah seluruh
Jatim) dengan Posyandu
skor minimal 75.
3 PHBS tatanan Promosi dan Persentase 59% 61% 63% 65% 67% 69% Persentase Jumlah Rumah Laporan
Rumah Tangga Pemberdayaan Rumah Tangga PHBS Tangga yang telah Bulanan
Sehat Masyarakat yang telah Tatanan memenuhi semua dan/atau
melaksanakan Rumah indikator PHBS Laporan
semua indikator Tangga tatanan Rumah Tahunan
PHBS Tangga dalam satu Promkes
kurun waktu
tertentu
= x 100%
Jumlah Rumah
5
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
Tangga yang di
Survey PHBS
dalam kurun waktu
sama
4 Cakupan Klinik Kesehatan Kegiatan 20% 20% 20% 20% 20% 20% Jumlah Kunjungan Laporan
sanitasi Lingkungan, Pemberian klien Klinik Bulanan
Kesehatan Kerja dan Konseling dan sanitasi, dalam Kesling
Olah Raga tindak lanjut wilayah kerja pada (google.
(misal kunjungan kurun waktu drive)
rumah, dll.) tertentu.
terhadap Klien Cakupan = x 100%
guna menganalisa Klinik
sebab-sebab Sanitasi Jumlah Kunjungan
terjadinya klien / pasien
penyakit serta penyakit berbasis
upaya lingkungan, dalam
pemecahannya. wilayah kerja pada
kurun waktu
tertentu
dari jumlah kunjungan pasien penyakit berbasis
lingkungan
5 Cakupan Kesehatan Jumlah 30% 35% 40% 45% 50% 55% Cakupan Jumlah
pembinaan Lingkungan, kelompok/klub pembinaan kelompok/klub Laporan
kelompok/ klub Kesehatan Kerja dan olahraga yang kelompok/ olah raga yang Bulanan
olah raga Olah Raga dibina di wilayah klub olah dibina di dalam Google
kerja. raga wilayah kerja pada Drive
Kelompok/klub kurun waktu
olah raga adalah tertentu
kelompok olahraga = x 100%
di sekolah, klub
jantung sehat, klub Jumlah
senam asma, kelompok/klub
kelompok senam olah raga yang ada
usila, kelompok di dalam wilayah
senam ibu hamil, kerja pada kurun
kelompok senam waktu tertentu
diabetes, kelompok
6
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
senam
osteoporosis, klpk
kebugaran jemaah
haji, klub fitness &
kelompok
olahraga/ latihan
fisik lainnya.
Pembinaan
kelompok/ klub
olahraga meliputi:
pendataan
kelompok/ klub
olahraga, pemerik
saan kesehatan &
penyuluhan
kesehatan
olahraga.
6 Cakupan Kesehatan Jumlah kelompok 40% 42% 44% 46% 48% 50% Jumlah kelompok Laporan
pembinaan Lingkungan, pekerja yang pekerja yang dibina Bulanan
kelompok pekerja Kesehatan Kerja dan dibina di wilayah di dalam wilayah Google
Olah Raga kerja. Kelompok kerja pada kurun Drive
pekerja meliputi waktu tertentu
pekerja formal Cakupan
= x 100%
dan informal. pembinaan
kelompok Jumlah kelompok
pekerja pekerja yang ada di
dalam wilayah kerja
pada kurun waktu
tertentu
7 Persentase Kesehatan Keluarga Persentase Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Jumlah Pelayanan a) Kohort
Pelayanan dan Gizi ibu nifas mendapat Pelayanan ibu ibu nifas sesuai Ibu
Kesehatan Ibu pelayanan nifas sesuai standart di wilayah b) PWS Ibu
Nifas kesehatan nifas standar kerja dalam kurun c) SIMPUS
sesuai standar waktu tertentu.
7
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
minimal 3 kali = x 100%
dengan distribusi
pada 6 jam post
partum sampai 3
hari minimal 1
kali, 4 hari -28 hari
minimal 1 kali dan
28 hari - 42 hari Jumlah sasaran ibu
minimal 1 kali di nifas 0-42 hari
wilayah kerja yang ada di wilayah
dalam kurun waktu kerja dalam kurun
tertentu dibanding waktu yang sama.
dengan Jumlah
sasaran ibu nifas
yang ada di
wilayah kerja
selama kurun
waktu yg sama.
8 Pelayanan Kesehatan Keluarga Persentase Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Jumlah siswa
Pemeriksaan dan Gizi siswa tingkat SD/ Pelayanan tingkat SD/ a) Laporan
Berkala siswa sederajad kelas 2-6 Pemeriksaan sederajad kelas 2-6 Bulanan
tingkat SD yg mendapat Berkala siswa yang mendapat UKS
sederajat pelayanan tingkat SD/ pelayanan kesehatan b) Kohort
kesehatan sederajat pemeriksaan berkala UKS
pemeriksaan sesuai standar c)
berkala sesuai minimal 1 kali SIMPUS
standar minimal 1 dalam periode
kali periode tertentu dalam satu
tertentu dalam 1 wilayah kerja.
wilayah kerja = x 100%
dibanding dengan
Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran
seluruh siswa seluruh siswa
tingkat SD/ Tingkat SD/
sederajat kelas 2-6 sederajat kelas 2-6
yg ada di wilayah yang ada di wilayah
kerja pada periode
8
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
kerja pada periode yang sama.
yg sama.
9 Pelayanan Kesehatan Keluarga Perbandingan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah siswa
Pemeriksaan dan Gizi antara Jumlah tingkat a) Laporan
Berkala siswa siswa tingkat SMP/sederajat kelas Bulanan
tingkat Dasar SMP/sederajat 8-9 yang mendapat UKS
SMP/ sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan b) Kohort
pelayanan pemeriksaan berkala UKS
kesehatan sesuai standar c)
Pelayanan
pemeriksaan minimal 1 kali SIMPUS
Pemeriksaan
berkala sesuai periode tertentu
Berkala siswa
standar minimal 1 dalam satu wilayah
tingkat Dasar
kali periode kerja
SMP/ sederajat
tertentu dalam satu = x 100%
wilayah kerja
dengan Jumlah Jumlah sasaran
sasaran seluruh seluruh siswa
siswa tingkat tingkat
SMP/sederajad SMP/sederajad kelas
kelas 8-9 yang ada 8-9 yang ada di
di wilayah kerja wilayah kerja dan
dan pada periode pada periode yang
yang sama. sama.
10 Pelayanan Kesehatan Keluarga Perbandingan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah siswa a) Laporan
Pemeriksaan dan Gizi antara Jumlah Pelayanan tingkat Bulanan
Berkala siswa siswa tingkat Pemeriksaan SMA/sederajad UKS
tingkat Lanjutan SMA/sederajat Berkala siswa kelas 11-12 yang b) Kohort
(SMA)/ sederajat yang mendapat tingkat mendapat pelayanan UKS
pelayanan Lanjutan kesehatan c)
kesehatan (SMA)/ pemeriksaan berkala SIMPUS
pemeriksaan sederajat sesuai standar
berkala sesuai minimal 1 kali
standar minimal 1 periode tertentu
kali periode dalam satu wilayah
9
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
tertentu dalam kerja
satu wilayah kerja
dengan Jumlah = x 100%
sasaran seluruh
siswa tingkat Jumlah sasaran
SMA/sederajad seluruh siswa
kelas 11-12 yang tingkat
ada di wilayah SMA/sederajad
kerja dan pada kelas 11-12 yang
periode yang ada di wilayah kerja
sama. dan pada periode
yang sama.
11 Cakupan Bumil Kesehatan Keluarga Ibu hamil yang 91,5% 92% 92,5% 93% 93,5% 94% Jumlah ibu hamil Laporan
mendapat 90 dan Gizi mendapat 90 yang mendapat 90 PGZ
tablet Fe tablet Fe table Fe selama Laporan
(suplemen zat periode PGZ
besi) selama kahamilannya pada
periode wilayah dan kurun
kehamilannya di waktu tertentu
satu wilayah kerja Cakupan
= x 100%
pada kurun waktu Bumil
tertentu mendapat 90 Jumlah ibu hamil
tablet Fe pada wilayah dan
kurun waktu yang
sama
12 Bayi yang Kesehatan Keluarga Bayi yang 84% 84% 84,5% 84,5% 85% 85% Cakupan Jumlah bayi usia 0-6 Laporan
mendapat ASI dan Gizi mendapat ASI Bayi bulan yang PGZ
Eksklusif eksklusif ádalah Mendapat mendapat ASI saja
bayi yang hanya ASI Eksklusif = x 100%
mendapat ASI
saja sejak lahir Jumlah bayi 0 - 6
sampai usia 6 bulan yang diperiksa
bulan di satu
wilayah kerja
pada kurun waktu
tertentu.
10
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
13 Cakupan Balita Kesehatan Keluarga Balita Gizi Buruk 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah balita Gizi Laporan
Gizi Buruk dan Gizi Yang ditangani di Buruk yang dirawat PGZ
Mendapat sarana pelayanan Cakupan
Perawatan kesehatan sesuai Balita Gizi = x 100%
tatalaksana gizi Buruk Jumlah semua balita
buruk di satu Mendapat yang ditemukan
wilayah kerja perawatan
pada kurun waktu
tertentu.
14 Ibu Hamil KEK Kesehatan Keluarga Ibu hamil KEK 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah ibu Hamil Laporan
yang ditangani dan Gizi yang ditangani KEK yang ditangani PGZ
dan mendapat Ibu Hamil pada kurun waktu
pelayanan KEK yang tertentu
kesehatan yang ditangani
= x 100%
terdapat disatu
wilayah kerja Jumlah ibu Hamil
pada kurun waktu KEK yang ada
tertentu dalam kurun waktu
yang sama
15 Desa/ Kelurahan Surveylans dan Desa/Kelurahan 88% 90% 92% 100% 100% 100% Jumlah
UCI Imunisasi dimana ≥80% desa/kelurahan UCI Laporan
dari jumlah bayi dalam satu wilayah Bulanan
yang ada di desa Cakupan dan kurun waktu UCI
tersebut sudah Desa/Kelurah tertentu
mendapat an UCI = x 100%
imunisasi dasar
lengkap dalam Jumlah
waktu satu tahun. desa/kelurahan yang
ada dalam satu
wilayah dan pada
kurun waktu yang
sama
16 Cakupan Baduta Surveylans dan Anak usia 18-24 >95% >95% >95% >95% >95% >95% Cakupan Jumlah anak usia Laporan
yang Memperoleh Imunisasi bulan yang Baduta yang 18-24 bulan yang Bulanan
Imunisasi Booster mendapatkan Memperoleh mendapatkan Imunisasi
imunisasi DPT- Imunisasi imunisasi DPT-HB- Booster
HB-Hib dan Booster Hib dan Campak Batita
11
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
Campak di suatu dalam satu wilayah
wilayah kerja kerja dan kurun
pada kurun waktu waktu tertentu.
tertentu. = x 100%
Jumlah anak usia
18-24 bulan, dalam
satu wilayah kerja
dan pada kurun
waktu yang sama
17 Cakupan Surveylans dan Desa atau 100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Jumlah KLB di Laporan
Desa/Kelurahan Imunisasi Kelurahan Desa/ desa/kelurahan yang KLB 24
Mengalami KLB mengalami Kelurahan ditangani < 24 jam Jam (W1)
yang dilakukan Kejadian Luar Mengalami dalam kurun waktu
Penyelidikan Biasa (KLB) yang KLB yang tertentu
Epdemiologi < 24 dilakukan PE < dilakukan = x 100%
Jam 24 Jam terhadap Penyelidikan
KLB pada kurun Jumlah KLB di
Epdemiologi desa/kelurahan yang
waktu tertentu. < 24 Jam terjadi dalam kurun
waktu yang sama.
18 Rumah/ bangunan Pencegahan dan Rumah/bangunan >95% >95% >95% >95% >95% >95% Jumlah Laporan
yang bebas jentik Pengendalian yang telah rumah/bangunan
nyamuk Aedes Penyakit Menular diperiksa jentik yang bebas jentik Bulanan
dan disimpulkan nyamuk Aedes di
telah bebas jentik suatu wilayah kerja
P2 DBD
Rumah/
nyamuk Aedes bangunan pada kurun waktu
Aegypti di satu yang bebas tertentu
wilayah tertentu jentik = x 100%
pada kurun waktu nyamuk
tertentu (1 tahun) Jumlah
Aides rumah/bangunan
yang diperiksa di
wilayah kerja dan
pada kurun waktu
yang sama
19 Pemeriksaan Pencegahan dan Jumlah persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pemeriksaan Penderita kusta yang Laporan
kontak intensif penanggulangan penderita kusta yg Kontak RFT 2-5 thn yang
12
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
kusta Penyakit Menular RFT 2-5 thn yang dikontak intensif P2 Kusta
dikontak intensif = x 100%
Intensif Kusta
Jml. Penderita kusta
yang RFT 2-5 tahun
20 Penderita DBD Pencegagahn dan Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penderita SIMPUS,
yang Ditangani Pengendalian penderita DBD DBD yang SIRS,KD
Penyakit Menular yang ditangani Ditangani sesuai RS, dan
sesuai standar di SOP di suatu KD-DBD
satu wilayah wilayah dalam
dalam waktu 1 Persentase waktu satu tahun
tahun Penanganan = x 100%
dibandingkan Penderita DBD
dengan jumlah Jumlah Penderita
penderita DBD DBD yang
yang Ditemukan di satu
ditemukan/dilapor wilayah dalam
kan dalam kurun waktu satu tahun
waktu 1 tahun yang sama.
yang sama.
21 Penemuan Pencegahan dan Penemuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah penderita Catatan
Penderita Diare Pengendalian Penyakit penderita diare diare yang datang Kader/
yang Ditangani Menular adalah jumlah dan dilayani di register
penderita diare yg sarana kesehatan penderita/
datang dan dilayani dan kader di satu LB1/Lapo
di Sarana wilayah tertentu. ran
Kesehatan dan Penemuan = x 100% Bulanan
Kader di suatu Penderita Diare dan
wilyah tertentu Jumlah perkiraan Klinik.
yang Ditangani penderita diare pada
dalam waktu 1
tahun suatu wilayah
tertentu dalam
waktu yang sama
(10% x 100% dari
angka kesakitan
diare x jumlah
penduduk)
13
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
22 Cakupan Pencegahan dan Desa yang 80% 85% 90% 95% 100% 100% Desa yang Profil
Posbindu Pengendalian mempunyai mempunyai PTM
Penyakit Tidak Posbindu dalam Posbindu dalam Tahunan
Menular dan wilayah kerja Cakupan wilayah kerja pada
Kesehatan Jiwa pada kurun waktu Posbindu kurun waktu tertentu
tertentu dibanding = x 100%
jumlah desa yang
ada di wilayah Jumlah desa yang
kerja pada kurun ada di wilayah kerja
waktu yang sama. pada kurun waktu
yang sama
23 Peserta Prolanis Pencegahan dan Jumlah peserta 50% 50% 50% 55% 60% 70% Jumlah Peserta Laporan
Aktif Pengendalian prolanis yang Prolanis yang Aktif Kegiatan
PenyakitTidak aktif Prolanis
Menular dan dibandingkan Cakupan = x 100%
Kesehatan Jiwa dengan jumlah Peserta
peserta Prolanis Prolanis Aktif Jumlah Peserta
yang terdaftar Prolanis aktif yang
pada kurun waktu terdaftar.
tertentu.
24 Keluarga rawan Pelayanan Kesehatan Keluarga rawan 40% 45% 50% 60% 70% 80% Keluarga Keluarga rawan
yang mendapat (Penderita Penyakit rawan yang mendapat Perawatan a).Form
keperawatan Manular & Tidak mendapat kesehatan dan
kesehatan Menular, termasuk perawatan masyarakat dalam Register
masyarakat Jiwa, ibu hamil kesehatan kurun waktu tertentu Keperawat
(Home Care) resiko tinggi & masyarakat an
KEK,Balita KEK, (Home Care) Kesehatan
miskin) yg dapat Masyaraka
perawatan di t dan
rumah oleh tim Register
terpadu PKM Kohort
(medis, paramedis, Keluarga
bidan, gizi, Binaan
kesling,dll sesuai Perkesmas
kebutu han), untuk .
penilaian b). Peserta
14
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
lingkungan = x 100% PBI
(keadaan rumah,
Jumlah keluarga
keluarga, keuang
rawan di Puskesmas
an) & pemeriksaan
pada kurun waktu
fisik (menilai
yang sama
keadaan awal,
deteksi penyakit,
respon terapi dll) di
wilayah kerja
Puskesmas pada
waktu tertentu.
Keluarga rawan
adalah keluarga
miskin yg punya
masalah kesehatan
25 Puskesmas Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang 70% 80% 100% 100% 100% 100% Jumlah Seluruh Komisi
Terakreditasi terakreditasi Puskesmas Yang
Persentase Akreditasita
adalah Puskesmas terakreditasi
Puskesmas
yang telah = x 100% si,
yang
memiliki
Terakreditasi Jumlah Puskesmas Laporan
sertifikat
akreditasi yang yang ada di wilayah Tribulanan
dikeluarkan oleh kerja
Yankes
pihak yang
berwenang
26 Ketersediaan Obat Kefarmasian, Alkes Tersedianya obat 80% 85% 90% 92% 94% 95% Jumlah total item LPLPO,
sesuai kebutuhan dan Perbekalan untuk pelayanan obat, perbekkes, Kartu Stok
Kesehatan Rumah kesehatan dasar Ketersediaan reagen yang dan RKO
Tangga mengacu pada Obat terlaksana/diadakan/ (Rencana
Fornas Obat Tk.I diminta dalam Kebutuhan
dan SK Kadinkes kurun waktu Obat)
tentang Fornas di terntentu
Pelayanan = x 100%
Kesehatan Dasar
(Puskesmas)
Jumlah total item
15
No PENANGGUNG DEFINISI TARGET TAHUNAN SUMBER
INDIKATOR FORMULA PERHITUNGAN
JAWAB OPERASIONAL 2019 2020 2021 2022 2023 2024 DATA
obat, perbelkes,
reagen yang akan
diadakan/diminta
dalam kurun waktu
yang sama.
27 Penyuluhan Kefarmasian, Alkes Jumlah sertifikat 100% 100% 100% 100% 100% 100% Jumlah SPKP yang Data
Keamanan Pangan dan Perbekalan keamanan pangan diterbitkan pada jumlah
(Penerbitan Kesehatan Rumah yang diterbitkan tahun tersebut sertifikat
Sertifikat Tangga oleh Dinas Jumlah = x 100% yang
Keamanan Kesehatan Sertifikat diterbitkan
Pangan) PKP Jumlah SPKP yang
diusulkan pada
tahun tersebut
BUPATI JOMBANG,
MUNDJIDAH WAHAB
16
BAB IV
DEFINISI OPERASIONAL DAN PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
I. PELAYANAN WAJIB
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
a. Pernyataan Standar
ibu hamil sesuai standar kepada semua ibu hamil di wilayah Kabupaten Jombang
b. Pengertian
1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang
dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik
17
h) Tes Laboratorium.
i) Tatalaksana/penanganan kasus.
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil sesuai standar di wilayah Kabupaten Jombang tersebut dalam kurun waktu
satu tahun.
Catatan :
1) Nominator yang dihitung adalah ibu hamil yang telah selesai menjalani masa
2) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masal kehamilannya pada akhir tahun
berjalan tidak dihitung sebagai nominator akan tetapi dihitung sebagai
e. Contoh Perhitungan
ibu hamil dan dari hasil pendataan terdapat 750 ibu hamil. Adapaun rincian
18
Jumlah Ibu Mendapat Keterangan
Mendapat
Lokasi Hamil di Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan Kabupaten tidak sesuai
sesuai standar
(Proyeksi) standar
Puskesmas B, 350 150 100 100 ibu hamil
(data laporan tidak
termasuk dari mendapatkan
poskesdes, pelayanan sesuai
polindes, Pustu, standar misalnya
dan Fasyankes ibu hamil tidak
Swasta) mendapatkan
tablet tambah
darah.
Puskesmas C, 500 300 100 Fasyankes swasta
(data laporan termasuk rumah
termasuk dari sakit harus
poskesdes, melapor ke
polindes, Pustu, Puskesmas C
dan Fasyankes
Swasta)
Puskesmas D, 150 100 0 Tidak ada
(data laporan sasyankes swasta
termasuk dari di wilayah
poskesdes, Puskesmas D
polindes, Pustu,
dan Fasyankes
Swasta)
Total Kabupaten 1000 550 200
A (Total (X) (Y) (Z)
Puskesmas
B+C+D)
= Y x 100%
X
19
Capaian SPM Kabupaten A untuk indikator pelayanan kesehatan ibu hamil
adalah 55%.
Catatan :
(i) Capaian SPM kabupaten A belum mencapai 100% yaitu 55%, sehingga
(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan fasyankes swasta
ke Puskesmas
Kabupaten
(ii) Ibu Hamil di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani dan dicatat
hamil tersebut.
20
hamil/10 dan tetanus pada
(tergantung status bayi saat
imunisasi ibu) persalinan
2. Tablet tambah darah 90 tablet x jumlah - Pencegahan
ibu hamil anemia difisinensi
besi dan defisiensi
asam folat.
3. Alat deteksi risiko ibu hamil
a. Tes Kehamilan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui hamil
atau tidak.
b. Pemeriksaan Hb Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
anemia atau tidak.
c. Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui
golongan darah golongan darah
ibu hamil sebagai
persiapan mencari
pendonor darah
bila terjadi
komplikasi.
d. Pemeriksaan Sejumlah ibu hamil x - Mengetahui
glukoprotein urin 15% diabetes dan risiko
pre eklamsi dan
eklamsi.
4. Kartu ibu / rekam Sejumlah ibu hamil - Form rekam medis
medis ibu bagi ibu.
5. Buku KIA Sesuai Kebutuhan - Pencatatan
kesehatan ibu dan
anak sampai umur
6 tahun.
- Media KIE bagi
ibu dan
keluarganya
21
(b) Bidan, atau
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan :
1) Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah Kabupaten Jombang dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
dengan kententuan :
a. Pernyataan Standar
Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua ibu bersalin di wilayah kerjanya dalam
b. Pengertian
22
(a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan ibu
bersalin sesuai standar di wilayah kerjanya tersebut dalam kurun waktu satu tahun.
e. Contoh Perhitungan
1) Kabupaten “D” terdiri dari 3 Puskesmas A, B, dan C. Terdapat 3.500 sasaran
ibu bersalin (proyeksi). Rincian ibu yang mendapatkan pelayanan ibu bersalin di
berikut :
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu
Dilayani Sesuai Tidak
Lokasi Pelayanan bersalin
Standar Sesuai
(proyeksi)
Standar
Puskesmas A 800 500 0
Bersalin oleh 0 20 Tidak dihitung,
tenaga kesehatan karena tidak
23
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu
Dilayani Sesuai Tidak
Lokasi Pelayanan bersalin
Standar Sesuai
(proyeksi)
Standar
di Rumah bersalin di
fasyankes.
Tetapi dipakai
sebagai bahan
evaluasi dan
perencanaan
Puskesmas
selanjutnya.
Bersalin oleh 0 Tidak dihitung,
dukun tetapi sebagai
bahan evaluasi
dan perencanaan
berikutnya.
Bersalinan di 0 30 Tidak dihitung,
Polindes dan kecuali
poskesdes pemerintah
daerah
menjamin
polindes dan
poskesdes telah
dilengkapi SDM,
sarana dan
prasarana sesuai
standar
pelayanan
persalinan
Bersalin di fasilitas 200 0 Fasyankes
pelayanan primer dan
kesehatan swasta rujukan
melaporkan
pelayanan
persalinan ke
Puskesmas
sesuai dengan
wilayah
24
Dilayani Keterangan
Jumlah Ibu
Dilayani Sesuai Tidak
Lokasi Pelayanan bersalin
Standar Sesuai
(proyeksi)
Standar
kerjanya.
Total Puskesmas A 800 700 50
Total Puskesmas B 1300 900 100
Total Puskesmas C 1400 1000 0
Kabupaten D 3.500 2.600 150
(Total Puskesmas (X) (Y) (Z)
A+B+C)
= Y x 100%
X
Capaian SPM Kabupaten “D” untuk indikator Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin
adalah 74,3%.
Catatan :
(i) Capaian SPM kabupaten “D” belum mencapai 100% (74,3%), sehingga
swasta ke puskesmas
(iv)Ibu bersalin mendapatkan pelayanan bukan oleh nakes dan atau tidak
di fasyankes
25
(v) Ibu bersalin mendapatkan pelayanan di luar wilayah kerja kabupaten
(vi)Kendala biaya
(ii) Ibu bersalin di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani dan dicatat
tetapi tidak masuk sebagai cakupan pelayanan di kabupaten tersebut
bersalin tersebut.
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan
26
1) Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai
kesehatan bayi baru lahir kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya
b. Pengertian
1) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari cakupan jumlah bayi baru lahir
27
usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
e. Contoh Perhitungan
bayi baru lahir (proyeksi). Rincian ibu yang mendapatkan pelayanan bayi baru
sebagai berikut :
Mendapat
Jumlah Bayi
Mendapat pelayanan
Baru Lahir di
Lokasi Pelayanan pelayanan tidak Keterangan
Kabupaetn
sesuai standar sesuai
(Proyeksi)
standar
Puskesmas B, 350 150 100 100 bayi beru
(data laporan lahir tidak
termasuk dari mendapatkan
poskesdes, pelayanan
polindes, Pustu, sesuai standar
Rumah sakit dan misalnya bayi
fasyankes baru lahir
swasta) tidak
mendapatkan
salep mata
antibiotik.
Puskesmas C, 500 300 100 Rumah Sakit
(data laporan dan Fasyankes
termasuk dari swasta harus
poskesdes, melapor ke
28
polindes, Pustu, Puskesmas C
Rumah sakit dan
fasyankes
swasta)
Puskesmas D, 150 100 0 Tidak ada
(data laporan fasyankes
termasuk dari swasta di
poskesdes, wilayah
polindes, Pustu) Puskesmas C
Total Kabupaten 1000 550 200
A (Total (X) (Y) (Z)
Puskesmas
B+C+D)
kabupaten “A”
= Y x 100%
X
Capaian SPM Kabupaten “A” untuk indikator Pelayanan kesehatan Bayi Baru
Catatan :
(i) Capaian SPM kabupaten “A” belum mencapai 100% yaitu 55%, sehingga
(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan fasyankes swasta
ke puskesmas
29
(d) Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan di luar wilayah kerja
kabupaten
mencapai 100%.
(ii) Bayi baru lahir di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani dan dicatat
30
tahun
- Media KIE bagi ibu dan
keluarganya
2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia Kesehatan
(c) Perawat
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten dalam satu tahun
menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
dengan ketentuan :
3) Standar Kualitas :
(a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam)
31
(b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari)
(iv) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia <24 jam yang lahir tidak
a. Pernyataan Standar
sesuai standar kepada semua anak balita di wilayah kerja kabupaten dalam kurun
b. Pengertian
diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau
Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki
32
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam memberikan
pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai dari cakupan balita yang
(1) Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun berjalan, tidak di
hitung sebagai cakupan. Perhitungan balita usia 0-11 bulan dilakukan setelah
balita berulang tahun yang pertama (balita genap berusia 1 tahun / 12 bulan).
(2) Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun berjalan tidak
setelah berulang tahun yang kedua (balita genap berusia 2 tahun / 24 bulan).
(3) Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun berjalan tidak
setelah berulang tahun yang ketiga (balita genap berusia 3 tahun / 36 bulan)
e. Contoh Perhitungan
1) Balita A lahir pada 1 Juni 2018, di akhir tahun berjalan (Desember 2018) balita
A berusia 6 bulan, sudah mendapatkan penimbangan 4 kali, pengukuran panjang
HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali dan IVP 1 kali. Balita
33
cakupan, karena belum mencapai usia 1 tahun dan belum mendapatkan
2) Balita B lahir pada 1 Oktober 2017, di akhir tahun berjalan (bulan Desember
2018), balita B berusia 14 bulan. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des
Balita B dihitung sebagai cakupan Balita usia 12-23 bulan pada tahun 2018
3) Balita C lahir pada 1 November 2016, di akhir tahun berjalan (bulan Desember
2018), balita C berusia 25 bulan. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des
kali. Balita C dihitung sebagai cakupan balita usia 24-35 bulan karena
4) Balita D lahir pada 1 November 2015, di akhir tahun berjalan (bulan Desember
2018), bayi D berusia 37 bulan. Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des
vitamin A 2 kali. Balita D dihitung sebagai cakupan balita usia 36-59 bulan
Bulan) yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama sebanyak300
34
orang Balita. Jumlah balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Balita Tidak
Balita Mendapat Mendapat
Lokasi Pelayanan Jumlah Balita Pelayanan sesuai Pelayanan Keterangan
standar sesuai
standar
Puskesmas A dan 200 150 50
jaringannya
Puskesmas B dan 100 70 30
Jaringannya
Jumlah 300 220 80
(X) (Y) (Z)
= Y x 100%
300
Catatan :
(i) Capaian SPM Kabupaten D belum mencapai 100% yaitu 73,3%, sehingga
(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan fasyankes swasta
ke puskesmas
35
(e) Kendala biaya
(ii) Balita di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani dan dicatat tetapi
dilaporkan ke Kabupaten sesuai dengan alamat tinggal bayi dan anak balita
tersebut.
36
Campak Rubella
7 Vaksinasi imunisasi
Lanjutan :
DPT-HB-Hib
Campak Rubella
8 Jarum suntik dan BHP Pemberian
imunisasi pada
balita
9 Peralatan anafilatik Pengobatan bila
terjadi syok
anafilatik akibat
penyuntikan.
(3) Perawat
(4) Gizi
g. Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten dalam satu tahun menggunakan
data proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan
37
2) Pemberian Pelayanan Kesehatan Balita sehat adalah pelayanan pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA dan skrining tumbuh
kembang, meliputi :
iv. Pemberian kapsul vitamin A c pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
waktu 6 bulan).
waktu 6 bulan).
38
(g) Pemberian Imunisasi lanjutan.
a. Pernyataan Standar
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
melakukan pelayanan kesehatan sesuai kepada anak usia pendidikan dasar di dalam
dan luar satuan pendidikan dasar di wilayah kerja Kabupaten Jombang dalam
b. Pengertian
diberikan kepada anak usia pendidikan dasar minimal satu kali pada kelas 1 dan
Keterangan :
Dilakukan pada anak usia kelas 1 sampai dengan kelas 9 di sekolah minimal
satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7 sampai 15 tahun di luar sekolah.
39
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam memberikan
pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan
kesehatan pada usia pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kerjanya dalam
e. Contoh Perhitungan
Di Kabupaten ”E” terdapat 17.000 anak usia pendidikan dasar. Rincian anak
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di satuan pendidikan dasar dan di luar
satuan pendidikan dasar (pondok pesantren/ panti / LKSA /l apas / LPKA /
Posyandu remaja sebagai berikut :
40
Jumlah Tidak Tidak
Anak usia mendapat mendapat
Pendidika pelayanan pelayanan
Jumlah Anak n Dasar kesehatan kesehatan
Usia yang sesuai
Pendidikan mendapat standar
Dasar yang pelayanan
Jumlah Anak
Fasilitas mendapat kesehatan
Usia
Pelayanan pelayanan sesuai
Pendidikan
Kesehatan kesehatan standar di
Dasar
sesuai pondok
standar di pesantren/
sekolah/madr panti/LKS
asah A/lapas/L
PKA/Posy
andu
remaja
Puskesmas B 6.000 5.750 42 200 8
Puskesmas C 3.500 2.677 33 600 190
Jumlah 17.000 15.827 130 840 203
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, anak usia pendidikan dasar di dalam satu
kesehatan sesuai standar sebanyak 15.957 orang (jumlah anak usia pendidikan
100% = 93,86%.
17.000
41
Catatan :
karena masih mendapat 1.043 anak yang belum mendapat skrining kesehatan
dan
- Media KIE
2 Buku Pemantauan Sesuai jumlah anak usia - Pencatatan hasil
pesantren/panti/LKSA dan
lapas/LPKA/ Posyandu
remaja
3 Kuesioner Sesuai jumlah anak usia - Pemeriksaan kesehatan
42
kesehatan usia pendidikan dasar per madrasah
di dalam sekolah
5 Formulir Sesuai kebutuhan dengan - Umpan balik hasil
a) Tenaga Kesehatan :
2) Bidan, atau
3) Perawat
4) Gizi
(1) Guru
- Tenaga pendamping di
Lapas/ LPKA
43
- Tenaga pendamping/ pekerja
posyandu remaja
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital - dokter / dokter gigi/ bidan/
posyandu remaja
c. Pemeriksaan kebersihan diri - Dokter / dokter gigi / bidan/
g. Mekanisme Pelayanan
BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan mempertimbangka estimasi dari
Daerah.
2. Skrining kesehatan
satuan pendidikan dasar (SD/ MI dan SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan
meliputi :
44
4) Penilaian ketajaman indera
a. Pernyataan Standar
dalam bentuk edukasi dan skrining kesehatan sesuai standar kepada warga negara
usia 15-59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
pelayanan kesehatan usia produktif dinilai dari persentase orang usia 15-59 tahun
45
standar dalam kurun waktu satu tahun
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”F” terdapat 6000 warga negara berusia 15-59 tahun. Rincian
yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah daerah adalah sebagai
berikut :
Jumlah
Jumlah
Warga
Warga
Jumlah Negara
Negara Jumlah
Fasilitas Warga yang
yang yang
Pelayanan Negara Dilakukan Keterangan
Dilakukan Tidak
Kesehatan usia 15-59 Skrining
Skrining Dilayani
(proyeksi) Tidak
Sesuai
Sesuai
Standar
Standar
Puskesmas 3450 650 900 650 Tidak ada
dan skrining
Jaringannya obesitas
Fasyankes 800 100 100 100 tidak
Swasta dilakukan
deteksi dini
kanker
payudara dan
kanker leher
rahim.
Jumlah 6000 4250 750 1000
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, warga negara berusia 15-59 (proyekasi) adalah
standar.
46
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten ”F” dalam memberikan
4250/6000x100% = 70,83%.
Catatan :
tahun depan untuk menjangkau 1000 orang yang belum berkunjungan. Perlu di
akses, sudah memeriksa sendiri atau tidak mau mendapat pelayanan skrining.
menjangkau seluruh warga negara usia 15-59 tahun agar seluruhnya dapat
47
Aplikasi Sistem
Informasi Penyakit
Tidak Menular (SI
PTM)
(3) Perawat
(4) Gizi
(b) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader
kesehatan
No Kegiatan SDM Kesehatan
1. Pengukuran TB, BB, Lingkar perut Perawat/Petugas Pelaksana
dan Tekanan Darah Posbindu terlatih.
2. Pemeriksaan kadar gula darah Dokter/ Perawat/ Bidan/
terlatih
3. Pemeriksaan SADANIS dan IVA Dokter/ Bidan terlatih
tahun)
4. Melakukan rujukan jika diperlukan Nutrisi/ Tenaga Gizi/ Petugas
Posbindu terlatih
48
g. Mekanisme Pelayanan
Jombang dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS ata data riil yang
3) Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit
Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat
a. Pernyataan Standar
49
Setiap warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia
pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut sesuai standar
pada warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
b. Pengertian
pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun keatas atau
lebih dinilai dari cakupan warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang
e. Contoh Perhitungan
50
1) Di Kabupaten ”G” terdapat Puskesmas A, B, dan C. Jumlah Usia lanjut yang
ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama berdasar data
proyeksi dari BPS sebanyak 4900 orang. Jumlah usia lanjut yang mendapatkan
Jumlah
Jumlah orang Jumlah orang orang usia
Fasilitas Pelayanan usia lanjut di usia lanjut yang lanjut yang
Keterangan
Kesehatan Kabupaten dilayani Sesuai dilayani
Jombang Standar tidak Sesuai
Standar
Puskesmas A dan 2200 1570 100
jaringannya, meliputi
:
490 0
1) Pelayanan di
Puskesmas A
2) Posyandu Lansia/ 250 40 40 tidak diperiksa
Posbindu kolesterol
3) Rumah sakit 490 30 30 orang tidak
Umum Daerah diperiksa
gangguan mental
emosional/
kognitif
4) Klinik Pratama 240 20 10 orang tidak
diperiksa
kolesterol, 10
orang tidak
diperiksa gula
darah.
5) Rumah sakit 100 10 10 orang tidak
Swasta diperiksa tingkat
kemandirian
51
Jumlah
Jumlah orang Jumlah orang orang usia
Fasilitas Pelayanan usia lanjut di usia lanjut yang lanjut yang
Keterangan
Kesehatan Kabupaten dilayani Sesuai dilayani
Jombang Standar tidak Sesuai
Standar
Puskesmas B dan 1500 1000 50 50 tidak diperiksa
Jaringannya kolesterol,
gangguan mental
emosional
”G”
= Y x 100%
Capaian SPM Kabupaten ”G” untuk indikator pelayanan kesehatan Usia Lanjut
adalah 72,85%.
Catatan :
misalnya :
52
(1) Kurangnya Informasi mengenai pelayanan kesehatan usia lanjut
(3) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan jejaring puskesmas
(seperti fasyankes sawsta dll) ke puskesmas
(4) Adanya usia lanjut yang mendapatkan pelayanan di luar wilayah kerja
Kabupaten Jombang
b) Usia lanjut di luar wilayah kerja Kabupaten Jombang tetap dilayani dan
53
• kolesterol
2 Instrumen Sesuai jumlah sasaran • Pemeriksaan kesehatan
Instrumen Activity
Daily Living
Pengkajian
Paripurna Pasien
Geriatri (P3G)
3 Buku kesehatan Sesuai jumlah sasaran • Pencatatan hasil
• Media KIE
(iii) Perawat
(iv) Gizi
54
(2) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader
kesehatan.
g. Mekanisme Pelayanan
3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
menular meliputi :
Keterangan :
55
INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Tanggal : .......................................
............Tahun/ ..................
NO PERTANYAAN SKOR
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan YA TIDAK
kehidupan anda ?
2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak YA TIDAK
hampa ?
4 Apakah anda sering merasa bosan ? YA TIDAK
5 Apakah anda mempunyai semangat baik YA TIDAK
setiap saat ?
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan YA TIDAK
56
menyenangkan ?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti YA TIDAK
perasaannya dalam dua minggu terakhir, tidak ada jawaban benar salah,
jawablah ya atau tidak sesuai dengan perasaan yang paling tepat akhir-akhir
ini.
pasien ingin menjawab ya atau tidak. Beri tanda (lingkari) jawaban pasien
tersebut.
depresi.
Tanggal : ...................................
57
Nama : ................................... Umur / Jenis Kelamin :
=0
A Berpakah umur Anda ?
B Jam Berapa sekarang ?
C Di mana alamat rumah anda ?
D Tahun berapa sekarang ?
E Saat ini kita sedang berada di mana ?
F Mampukah pasien mengenali dokter atau
perawat ?
G Tahun berapa Indonesia merdeka ?
H Siapa nama presiden RI sekarang ?
I Tahun berapa Anda lahir ?
J Menghitung mundur dari 20-1
Jumlah skor :
K Perasaan hati (afek) : pilih yang sesuai dengan kondisi pasien
Cara Pelaksanaaan :
1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tanda centang (v)
pada nilai nol (0) jika salah dan satu (1) jika benar
sebagai keterangan.
3. Interpretasi :
58
c) Form penilaian Activity Daily Living (ADL) dengan instrumen Indeks
Barthel Modifikasi.
Tanggal : ...................................
2
2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai
terkendali (hanya 1 x 24
jam)
2
Mandiri
3 Membersihkan diri 0 Butuh pertolongan orang
menyikat rambut,
1
mencukur kumis, sikat Mandiri
gigi)
4 Penggunaan WC (keluar 0 Tergantung Pertolongan
59
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
memakai celana, cebok, Perlu pertolongan pada
lain
Mandiri
2
5 Makan minum (jika 0 Tidak mampu
dibantu) 2 Mandiri
6 Bergerak dari kursi roda 0 Tidak mampu
Mandiri
3
7 Berjalan di tempat rata 0 Tidak mampu
orang
3
Mandiri
8 Berpakaian (termasuk 0 Tergantung orang lain
60
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
mengencangkan sabuk) 1 mengancing baju)
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidakmampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Skor Total
a. Pernyataan Standar
upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
b. Pengertian
2) Edukasi
61
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar bagi penderita hipertensi, dinilai dari persentase jumlah
Catatan :
Riskesdas terbaru.
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan
hipertensi sesuai standar terdiri dari : pengukuran dan monitoring tekanan darah,
Denominator : Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥15 tahun yang berada di
e. Contoh Perhitungan
Kabupaten ”H” pada tahun 2018 adalah 2,3 juta orang. Jumlah estimasi
62
penderita hipertensi yang berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten ”H” tahun
2018 adalah (22 x 2,3 juta) / 100 = 506.000 penderita hipertensi. Jumlah
standar adalah :
= (345.000/506.000) x 100%
= 68,18%.
berdasarkan
prevalensi
Kabupaten
Puskesmas 245.000 60.000 45.000
dan
jaringannya
Fasilitas 100.000 40.000 16.000
Kesehatan
swasta
506.000 345.000 100.000 61.000
63
pengendalian Puskesmas penatalaksanakan dan edukasi
media KIE
2 Tensimeter Sesuai kebutuhan Mengukur tekanan darah
3 Formulir Sesuai kebutuhan Pencatatan dan Pelaporan
pencatatan dan
Pelaporan Aplikasi
Sistem Informasi
PTM
(c) Perawat
Kesehatan.
64
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
meliputi :
(a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Keterangan :
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan pelayanan terapi
farmakologi.
a. Pernyataan Standar
b. Pengertian
2) Edukasi.
3) Terapi Farmakologi
65
usia 15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah
Catatan :
Nominator : Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun di dalam wilayah
Denominator : Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun yang
e. Contoh Perhitungan
1) Kabupaten ”I” mempunyai jumlah warga negara usia ≥15 tahun sebesar 10.000
jiwa. Berdasarkan prevalensi DM usia ≥15 tahun kabupaten ”I” sebesar 6,9%
adalah sebesar 690 orang. Dari laporan yang ada kasus yang sudah ditangani di
66
FKTP sesuai standar sebesar 390 orang, dari upaya penjaringan skrining
kesehatan sesuai standar ditemukan 100 kasus DM baru. Kasus ini dipantau
mampu menangani.
380 + 100
x 100% = 69,6%
690
kabupaten tersebut.
kabupaten
Puskesmas 380 10 - 10 orang
67
dan dinyatakan
Jaringanya DM namun
tidak diperiksa
sesuai
standar.m 290
orang yang
tidak
mendapatkan
layanan DM
Fasyankes 100 - - Semua
standar
JUMLAH 690 480 10 - 200 orang
yang belum
terseleksi
sehingga
belum
ditatalaksana
Sesuai sasaran
Lancet
2 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan
68
pelaporan Aplikasi SI PTM pelaporan
3 Pedoman dan media KIE Minimal 2 per Panduan dalam
Puskesmas melakukan
penatalaksanaan
sesuai standar
(g) Perawat
(h) Gizi
g. Mekanisme Pelayanan
Kesehatan.
yang meliputi :
69
(a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas
pelayanan kesehatan
Keterangan :
Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan pelayanan terapi
farmakologi.
a. Pernyataan Standar
Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan sesuai standar kepada seluruh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
berat sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
satu tahun.
b. Pengertian
Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik akut dan
Skizofrenia meliputi :
2) Edukasi
kesehatan sesuai standar bagi ODGJ Berat, dinilai dari jumlah ODGJ berat yang
70
mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
Catatan :
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Pada tahun 2018, prevalensi ODGJ berat pada Provinsi A berdasarkan Riskesdas
terkini adalah 4/1000 rumah tangga. Jumlah rumah tangga Kab/Kota B di Provinsi
A tahun 2018 adalah 100.000 rumah tangga. Target sasaran jumlah rumah tangga
dengan ODGJ berat yang menjadi sasaran kinerja di Kab/Kota B sebanyak = 0,004
x 100.000 = 400 rumah tangga dengan ODGJ berat. Dengan asumsi 1 rumah
tangga ada 1 ODGJ berat, maka di Kab/Kota B terdapat 400 ODGJ berat.
B, provinsi A terdapat 400 ODGJ berat pada tahun 2018 sebagai target sasaran
Kesimpulan :
71
Estimasi/perkiraan target sasaran kinerja di Kab/Kota B di tahun 2018 adalah 400
ODGJ berat.
e. Contoh Perhitungan
400 ODGJ berat. Namun hanya 350 dari proyeksi 400 kasus yang mendapatkan
adalah :
400
Kesimpulan :
jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar
dengan jumlah ODGJ berat berdasarkan data proyeksi di wilayah kerja Kabupaten
adanya ODGJ berat yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai
mendatang.
72
No Barang Jumlah Fungsi
1 Buku Pedoman Diagnosis Minimal 1 per Pedoman gejala
tersedia)
2 Kit berisi 2 alat Fiksasi Sesuai kebutuhan Alat Fiksasi
sementara yang
digunakan saat
ODGJ dalam
kondisi akut/gaduh
gelisah
3 Penyediaan Formulir Sesuai kebutuhan Pencatatan dan
Informasi, dan
Edukasi sebagai
alat penyuluhan
dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau perawat terlatih jiwa dan/atau
tenaga kesehatan lainnya. Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang
73
1 Pemeriksaan kesehatan Dokter dan/atau Perawat yang terlatih jiwa
1) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
(b) Wawancara
standar.
standar kepada orang terduga TBC di wilayah kerja Kabupaten Jombang dalam
b. Pengertian
74
1) Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga TBC meliputi :
i) Pemeriksaan klinis
iii) Edukasi
pelayanan sesuai standar bagi orang dengan terduga TBC dinilai dari persentase
jumlah orang terduga TBC yang mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di
Catatan :
1) Orang terduga TB adalah seseorang yang menunjukkan gejala batuk >2 minggu
3) Denominator : Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
e. Contoh Perhitungan
1) Jumlah penduduk Kabupaten ”K” adalah 1.500.000 jiwa. Pada tahun 2018
dilakukan skrining pada kelompok risiko terkena TB (Rumah Tahahan, pondok
pesantren, keluarga, penderita TBC, penderita HIV dll). Dari 200.000 yang
75
penyakit TBC 15.000 orang dilakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas
Perhitungan :
bawah target, diperlukan rencana strategis tahun depan untuk menjangkau orang
yang mendapat pelayanan dan tatalaksana sesuai standar. Perlu dianalisis sebab-
76
No Barang Jumlah Fungsi
Molekuler Terduga TBC
6 Formulir pencatatan Sesuai Kebutuhan Pencatatan dan
dan pelaporan pelaporan
7 Pedoman / satndar Sesuai Kebutuhan Panduan dalam
operasional prosedur melakukan
penatalaksanaan sesuai
standar
1) Tenaga Kesehatan :
ii) Perawat
kesehatan
berikut :
g. Mekanisme Pelayanan
77
1) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data orang yang kontak
2) Pemeriksaan klinis
Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali dalam setahun, adalah
dan/atau radiologis.
a. Pernyataan Standar
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada setiap orang dengan resiko terinfeksi
b. Pengertian
Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi HIV
2) Skrining
2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan sedang mendapat
78
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang terbukti terinfeksi
IMS selain HIV dan sedang mendapat pelayanan terkait IMS.
4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan orang
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki yang pernah
berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali, sesekali atau secara teratur
gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya yang ditunjuk saat
7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki riwayat
tetap.
pelayanan sesuai standar bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV dinilai dari
persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan HIV
79
Catatan :
Nominator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV (penderita TBC, IMS,
daerah.
e. Contoh Perhitungan
terinfeksi HIV di Kabupaten ”L”, pada tahun 2019. Jumlah penduduk 220.412 jiwa
dengan proyeksi estimasi sasaran jumlah ibu hamil 4.939 orang, estimasi penderita
TBC 634, estimasi penderita IMS 5.681 orang. Estimasi populasi berperilaku risiko
tinggi terinfeksi HIV berturut – turut : WPS 146, LSL 451, Transgender 17,
penjangkauan dalam satu tahun dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan telah
ditelusur berdasarkan kelompok target orang dengan risiko terinfeksi HIV. Kepala
penderita TBC 324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL 201, Transgender 29 dan
80
Laporan jumlah orang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau yang
pemberian informasi dan edukasi dan pemeriksaan skrining (deteksi dini) HIV
324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL 201, seluruh transgender sudah diperiksa
HIV Cepat %
HIV
Pertama)
1 Ibu Hamil 4.939 4.954 4.954 100
2 Penderita TBC 634 324 324 100
3 Penderita IMS 5.681 2.618 2.618 100
4 Penjaja Seks 146 164 164 100
5 LSL 451 201 201 100
6 Waria 17 29 29 100
7 Penasun 0 1 1 100
8 WBP 0 0 0 0
JUMLAH 11.868 8.291 8.291 100
orang berisiko terinfeksi HIV dari luar wilayah yang diberikan pelayanan.
81
balik, leaflet, poster, tentang HIV AIDS
banner.
2 Tes Cepat HIV (RDT) Sesuai yang kebutuhan Deteksi dini (Skrining)
pertama HIV
3 Bahan medis habis pakai Sesuai yang kebutuhan Pengambilan darah
- Alkohol swab
- Plester
- Lancet/jarum steril
- Jarum+spuit yang
sesuai/vacuitainer dan
jarum sesuai
4 - Alat tulis Sesuai yang kebutuhan Pencatatan dan Pelaporan
Nomor fasilitas
pelayanan kesehatan
pelaksana, nomor
KTP/NIK
2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya anusia Kesehatan
a) Tenaga Kesehatan :
kelamin, atau
(2) Perawat
(3) Bidan
(4) ATLM
82
(5) Tenaga kesehatan masyarakat
(1) Pendamping
(2) Penjangkauan
g. Mekanisme Pleayanan
1) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan orang yang
berisiko terinveksi HIV (penderita TBC, IMS, penjaja seks, LSL, transgender,
3) Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal 1 kali dalam
setahun.
a. Pernyataan Standar
Setiap Desa/Kelurahan yang ada diwilayah kerja wajib untuk diupayakan menjadi
Desa/Kelurahan Siaga pada semua desa di wilayah kerjanya agar menjadi Desa
b. Pengertian
1) Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
83
2) Desa Siaga Purnama-Mandiri adalah desa siaga yang memenuhi 8 indikator
desa siaga minimal nilai C.
desa siaga aktif terhadap desa yang ada dinilai dari perbandingan Desa yang
dengan jumlah desa siaga yang ada di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu
tahun.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”A” terdapat 250 desa siaga aktif. Dari desa siaga yang ada ini
setelah dilakukan Pengukuran Perkembangan Desa Siaga, menunjukan hasil
bahwa terdapat 100 desa siaga Pratama, 75 desa siaga Madya dan 50 Desa Siaga
masyarakat Desa Siaga Purnama Mandiri adalah (50 + 25) / 250 x 100% = 30%
f. Target
84
Target Capaian Kinerja Desa/Kelurahan Siaga Purnama Mandiri adalah sebagai
berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
2) Bina suasana lintas program dan lintas sektor dan masyarakat sasaran untuk
pengupayaan desa siaga berstrata purnama atau mandiri.
Siaga.
a. Pernyataan Standar
Setiap Posyandu yang ada wajib diupayakan menjadi Posyandu yang berstrata
85
b. Pengertian
1) Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh, dan
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
Posyandu Purnama mandiri terhadap Posyandu yang ada dinilai dari persentase
minimal 75 (versi Jawa Timur) dibandingkan dengan jumlah Posyandu yang ada di
e. Contoh Perhitungan
86
1 Puskesmas R 5 350 130 50
2 Puskesmas S 14 200 140 50
3 Puskesmas T 6 175 125 50
4 Puskesmas U 15 125 135 50
5 Puskesmas V 10 100 170 50
Jumlah
50 950 750 250
Kabupaten
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
87
2) Pendistribusian blanko telaah kemandirian Posyandu dari Dinas Kesehatan ke
Puskesmas;
7) Penyusunan Rencana Tindak Lanjut terhadap masalah dan kendala yang ada di
dalam aspek kemandirian Posyandu.
Posyandu.
Laporan Tahunan.
a. Pernyataan Standar
Setiap rumah tangga di Kabupaten Jombang berperilaku hidup bersih dan sehat
88
Pemerintah Kabupaten Jombang mempunyai kewajiban untuk memberikan
b. Pengertian
1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang
2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga Sehat merupakan
sekumpulan perilaku yang terdiri dari 10 indikator prioritas perilaku kesehatan,
Eksklusif kepada bayinya, menimbangkan bayi dan balita setiap bulan sekali,
Mencuci tangan pakai air bersih yang mengalir dan sabun, menggunakan air
dan sayur, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam
rumah.
tangga ber PHBS dinilai dari perbandingan rumah tangga yang telah memenuhi
semua indikator PHBS tatanan rumah tangga dalam kurun waktu tertentu dengan
jumlah rumah tangga yang disurvey PHBS di wilayah kerjanya dalam kurun waktu
yang sama.
89
memenuhi semua indikator PHBS
tatanan Rumah Tangga dalam satu
kurun waktu tertentu
Rumah Tangga =
Jumlah Rumah Tangga yang di
Survey PHBS dalam kurun waktu
sama
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten ”A” telah dilakukan survey terhadap 2000 rumah tangga. Hasil
survey menunjukkan 950 rumah tangga ber PHBS dengan rincian sebagi
berikut :
masyarakat menjadi perilaku bersih dan sehat adalah 950 / 2000 x 100% =
47,5%.
2) Di Puskesmas ”X” telah dilakukan survey terhadap 200 rumah tangga. Hasil
survey menunjukkan 95 rumah tangga ber PHBS dengan rincian sebagi
berikut :
Jumlah Rumah Jumlah Rumah
No Nama Desa
Tangga Disurvey Tangga ber PHBS
1 Desa R 40 20
2 Desa S 41 20
3 Desa T 39 20
4 Desa U 42 20
5 Desa V 38 15
Jumlah Kabupaten 200 95
90
Capaian kinerja Puskesmas ”X” dalam perubahan perilaku masyarakat
f. Target
Target Capaian Kinerja PHBS tatanan Rumah Tangga adalah sebagai berikut:
g. Langkah-langkah Kegiatan
3) Pelaksanaan sampling
4) Pengumpulan data primer PHBS tatanan rumah tangga sehat dengan survey
6) Melakukan coding
Pelaporan bulanan hasil survey PHBS oleh Puskesmas ke Dinas Kesehatan tiap
bulan sekali.
91
4. Cakupan Klinik Sanitasi
a. Pernyataan Standar
b. Pengertian
1) Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
lingkungan.
92
Jumlah Kunjungan klien / pasien
penyakit berbasis lingkungan, dalam
wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
e. Contoh Perhitungan
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 1000 pasien/klien. Maka
Kunjungan klien /
No Nama Puskesmas Kunjungan klien
pasien penyakit berbasis
Klinik sanitasi,
lingkungan
1 Puskesmas R 200 2100
2 Puskesmas S 210 2000
3 Puskesmas T 190 2300
4 Puskesmas U 230 1900
5 Puskesmas V 170 1700
Jumlah Kabupaten 1000 10.000
lingkungan dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 1000
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 100 pasien/klien. Maka
cakupan klinik sanitasi sebesar 100 dibagi 1000 dikali 100% yaitu 10%.
f. Target
Target ditentukan sebesar 20% dari jumlah kunjungan pasien penyakit berbasis
lingkungan.
93
g. Langkah-langkah Kegiatan
pemeriksaan umum.
pelayanan Konseling.
Konseling.
10) Setelah Konseling di Ruang Promosi Kesehatan, Pasien dapat mengambil obat
94
Alur kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas bagi Klien dijabarkan
di bawah ini.
Lingkungan.
saran atau rekomendasi dan formulir tindak lanjut Konseling untuk ditindak
Konseling.
95
Pasien untuk dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan selanjutnya Pasien
dapat pulang.
1) petugas loket,
a. Pernyataan Standar
b. Pengertian
klub senam asma, kelompok senam usila, kelompok senam ibu hamil, kelompok
96
Pembinaan kelompok/klub olahraga meliputi pendataan kelompok/klub olahraga,
Di Puskesmas ”P” diketahui Jumlah kelompok/klub olah raga yang ada di dalam
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 20 kelompok/klub, dan telah
dilakukan pembinaan terhadap 10 kelompok/klub. Jadi cakupan pembinaan
kelompok/klub olah raga dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar
10 dibagi 20 dikali 100% yaitu 50%.
Cakupan pembinaan 10
= X 100% = 50%
kelompok/klub olah raga 20
f. Target
berikut:
kelompok/klub olahraga
97
i. Sumber Daya Manusia
a. Pernyataan Standar
standar.
b. Pengertian
pemulihan kesehatan.
dengan buruh tidak tetap, bekerja bebas di non pertanian dan pekerja tidak
dibayar.
6) Pekerja informal adalah mereka yang berusaha sendiri, berusaha sendiri dibantu
buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tidak
dibayar.
98
7) Pekerja informal individu adalah pekerja informal yang bekerja sendiri seperti
tukang bakso, tukang becak, pedagang pasar dll.
Jumlah kelompok pekerja formal dan informal yang dibina di wilayah kerja dalam
kelompok pekerja dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 100
kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 20 kelompok, dan telah dilakukan
dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 10 dibagi 20 dikali
f. Target
99
2) Petugas kesehatan kerja melakukan upaya peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan
kesehatan.
a. Pernyataan Standar
Setiap ibu nifas harus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar untuk
b. Pengertian
1) Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
2) Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3
kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada
3) Jumlah seluruh Ibu Nifas di hitung melalui estimasi dengan rumus: 1,05 x
Crude Birth Rate (CBR) x Jumlah Penduduk. Angka CBR dan jumlah penduduk
kurun waktu tertentu. Nilai 1,05 adalah konstanta untuk menghitung Ibu Nifas.
100
4) Dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan juga pelayanan neonatus sesuai
standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari dan pada 28
rumah.
vitamin K1 injeksi bila tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi
hepatitis B1 (bila tidak diberikan pada saat lahir), manajemen terpadu bayi
muda.
Perbandingan Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sesuai
standar minimal 3 kali dengan distribusi pada 6 jam post partum sampai 3 hari
minimal 1 kali, 4 hari -28 hari minimal 1 kali dan 28 hari - 42 hari minimal 1 kali
di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dengan Jumlah sasaran ibu nifas yang
e. Contoh Perhitungan
101
1) Di Kabupaten “A” terdapat 2000 sasaran ibu nifas. Adapun yang berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu nifas sebanyak 2000 orang. Capaian
2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 500 sasaran ibu nifas. Adapun rincian
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu nifas yang mendapatkan perawatan
102
f. Target
Target Capaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas adalah sebagai berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
KIA)
1) Kohort Ibu
2) PWS Ibu
3) SIMPUS
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat
a. Pernyataan Standar
103
Kabupaten Jombang wajib menyediakan sarana dan prasarana terkait pelayanan
b. Pengertian
Perbandingan jumlah siswa tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang mendapat
periode tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah Sasaran seluruh siswa
Tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada periode yang sama.
e. Contoh Perhitungan
2) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SD sederajat (kelas 2-6).
Adapun yang mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala oleh
104
Puskesmas C 1100 1088
Puskesmas D 900 898
JUMLAH 4000 3983
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SD sederajat (kelas 2-6)
sebagai berikut:
Jumlah Sasaran
Fasilitas Jumlah siswa tingkat SD sederajat
siswa tingkat SD
Pelayanan (kelas 2-6) mendapat pelayanan
sederajat
Kesehatan pemeriksaan kesehatan berkala
(kelas 2-6)
Polindes A 150 146
Polindes B 250 246
Polindes C 200 198
Polindes D 300 296
JUMLAH 900 886
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
1) Pendataan
105
3) Pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil;
4) Penjaringan kesehatan
5) Pelayanan kesehatan
2) Kohort UKS
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
a. Pernyataan Standar
Setiap siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9) harus mendapatkan pelayanan
b. Pengertian
Pelayanan Pemeriksaan Berkala Siswa Tingkat SMP Sederajat (kelas 8-9) adalah
106
Perbandingan antara jumlah siswa tingkat SMP/sederajat yang mendapat
tertentu dalam satu wilayah kerja dengan jumlah sasaran seluruh siswa tingkat
SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-
9). Adapun yang mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala oleh
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9)
107
dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa
2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 900 sasaran siswa tingkat SMP sederajat
(kelas 8-9). Adapun rincian Jumlah siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9)
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9) yang
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
1) Pendataan
108
4) Penjaringan kesehatan
5) Pelayanan kesehatan
2) Kohort UKS
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
a. Pernyataan Standar
Setiap siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) harus mendapatkan pelayanan
b. Pengertian
109
Perbandingan antara Jumlah siswa tingkat SMA/sederajat yang mendapat
tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat
SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SMA sederajat (kelas
11-12). Adapun Jumlah siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) mendapat
pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala oleh Puskesmas dan jaringannya
adalah sebagai berikut:
Sekolah di Jumlah Sasaran siswa Jumlah siswa tingkat SMA sederajat
tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) mendapat pelayanan
wilayah kerja (kelas 11-12) pemeriksaan kesehatan berkala
Puskesmas A 1150 1149
Puskesmas B 850 848
Puskesmas C 1100 1088
Puskesmas D 900 898
JUMLAH 4000 3983
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12)
sebanyak 4000 orang. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A”
dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa
tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) adalah 3983/4000 x 100% = 99,57%.
2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 900 sasaran siswa tingkat SMA sederajat
(kelas 11-12). Adapun rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya
serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerja Puskesmas “D”
adalah sebagai berikut:
110
Sekolah di Jumlah Sasaran Jumlah siswa tingkat SMA sederajat
wilayah kerja siswa tingkat SMA (kelas 11-12) mendapat pelayanan
sederajat pemeriksaan kesehatan berkala
(kelas 11-12)
Desa A 150 146
Desa B 250 246
Desa C 200 198
Desa D 300 296
JUMLAH 900 886
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12)
yang mendapatkan pelayanan sebanyak 886 orang. Capaian Kinerja Puskesmas
“D” dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa
tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) adalah 886/900 x 100% = 98,44%.
2) Target
Target Capaian Kinerja Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan
(SMA)/sederajat adalah sebagai berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023
Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3) Langkah-langkah Kegiatan
a) Pendataan
b) Pengadaan dan pemeliharaan UKS kit, UKGS kit
c) Pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil;
d) Penjaringan kesehatan
e) Pelayanan kesehatan
f) Pencatatan dan pelaporan
4) Monitoring dan Evaluasi
a) Laporan bulanan UKS
b) Kohort UKS
c) Sistem Informasi Puskesmas
5) Sumber Daya Manusia
a) Dokter Umum
b) Dokter Gigi
c) Perawat
a. Pernyataan Standar
111
Setiap ibu hamil mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama masa
b. Pengertian
Ibu hamil mendapat 90 tablet besi (Fe) adalah ibu hamil yang pada setiap
kesehatan.
Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran ibu hamil. Adapun yang berkunjung
ke Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di
112
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran ibu hamil. Adapun rincian
yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe
f. Target
berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
113
Sistem Informasi Puskesmas.
1) Pelaksana Gizi
2) Bidan
3) Kader
a. Pernyataan Standar
Setiap bayi yang dilahirkan berhak mendapatkan ASI. ASI merupakan makanan
terbaik bagi bayi. ASI eksklusif harus diberikan kepada semua bayi berusia 0-6
b. Pengertian
Pemberian ASI eksklusif adalah hanya memberikan ASI saja kepada bayi yang
Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
e. Contoh Perhitungan
114
1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran bayi usia 0-6 bulan. Adapun bayi yang
diperiksa di Puskesmas dan jaringannya maupun di UKBM (Posyandu,
“A” dalam memberikan ASI Eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan adalah
2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran bayi berusia 0-6 bulan.
Adapun rincian yang diperiksa di Puskesmas dan jaringannya serta di UKMB di
Fasilitas Pelayanan Jumlah bayi usia 0-6 Jumlah Yang Mendapat ASI
Kesehatan di wilayah bulan Eksklusif
Desa A 250 250
Desa B 250 240
Desa C 250 250
Desa D 250 220
JUMLAH 1000 960
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, bayi berusia 0-6 bulan yang mendapatkan
ASI Eksklusif sebanyak 960 orang. Capaian Kinerja Puskesmas “B” dalam
memberikan ASI Eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan adalah 960/1000 x
100% = 96%.
f. Target
115
Target capaian kinerja Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif adalah sebagai berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
3) Rekapitulasi hasil cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6
bulan.
1) Pelaksana Gizi
2) Bidan
3) Kader
a. Pernyataan Standar
Setiap Balita Gizi buruk harus mendapatkan perawatan sesuai standar. Pemerintah
b. Pengertian
1) Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4 tahun 11bulan) yang
ada di Kabupaten/Kota.
116
2) Gizi buruk adalah status gizi menurut badan badan (BB) dan tinggi badan (TB)
Balita Gizi Buruk Yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “A” terdapat 25 sasaran balita gizi buruk. Adapun yang mendapat
perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk di Kabupaten “A” adalah sebagai
berikut :
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, balita gizi buruk sebanyak 25 anak. Capaian
2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 10 sasaran balita gizi buruk. Adapun yang
mendapat perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas
117
Fasilitas Pelayanan Jumlah Sasaran Balita Jumlah Yang Mendapat
Kesehatan Gizi Buruk ASI Eksklusif
Polindes A 2 2
Polindes B 3 2
Polindes C 3 3
Polindes D 2 2
JUMLAH 10 9
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
f. Target
Target capaian kinerja Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan adalah sebagai
berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
5) Perawatan kasus gizi buruk di Rumah Sakit, TFC (Therapeutic Feeding Center)
6) Pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (Community Therapeutic Center)
1) Pelaksana Gizi
118
2) Dokter
3) Perawat/ bidan
Ibu hamil KEK harus mendapatkan penanganan sesuai standar agar tidak
Jombang wajib menyediakan sarana dan prasarana terkait penanganan ibu hamil
KEK.
b. Pengertian
Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu hamil
yang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau
menahun dan memiliki ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm, disertai
Ibu hamil KEK yang ditangani dan mendapat pelayanan kesehatan yang terdapat
119
1. Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran ibu hamil. Diantara 4000 ibu hamil
tersebut terdapat 400 ibu hamil yang status gizinya Kurang Energi Kronis
(KEK). Adapun Bumil KEK yang ditangani Puskesmas dan jaringannya serta
berikut:
Fasilitas Pelayanan Jumlah Ibu Hamil KEK Jumlah Ibu Hamil KEK
Kesehatan yang ada yang ditangani
Puskesmas A 75 75
Puskesmas B 125 125
Puskesmas C 85 85
Puskesmas D 115 115
JUMLAH 400 400
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil KEK yang ditangani sebanyak 400
orang. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A” untuk Bumil KEK
2. Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran ibu hamil. Adapun Bumil
KEK yang ada 40 ibu hamil yang status gizinya Kurang Energi Kronis (KEK).
berikut :
Fasilitas Pelayanan Jumlah Ibu Hamil KEK Jumlah Ibu Hamil KEK
Kesehatan yang ada yang ditangani
Polindes A 12 12
Polindes B 8 8
Polindes C 15 15
Polindes D 5 5
JUMLAH 40 40
120
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, Bumil KEK ditangani sebanyak 40 orang.
Capaian Kinerja Puskesmas “B” untuk Bumil KEK ditangani adalah 40/40 x
100% = 100%.
f. Target
Target Capaian Kinerja ibu Hamil KEK yang ditangani adalah sebagai berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%
g. Langkah-langkah Kegiatan
a. Pernyataan Standar
1) Desa / kelurahan UCI adalah desa / kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi
yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu
satu tahun.
121
2) Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian imunisasi Hepatitis B, BCG,
Pentavalen1-3, Polio 1-4 dan campak sebelum anak ulang tahun pertama.
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
g. Langkah-langkah Kegiatan
122
1) Koordinator program imunisasi
2) Bidan Desa
1. Baduda : Anak usia dibawah dua tahun, yaitu usia 18-24 bulan.
2. Imunisasi Booster : imunisasi setelah mendapat imunisasi dasar lengkap, yaitu
imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak.
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
e. Contoh Perhitungan
Target Capaian Kinerja Baduta yang Mendapat Imunisasi Booster adalah sebagai
berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023
Target 84% 86% 88% 95% 95% 95%
123
g. Langkah-langkah Kegiatan
2) Bidan Desa
< 24 Jam
a. Pernyataan Standar
Setiap Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
b. Pengertian
Cakupan KLB di desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
terhadap KLB kurun waktu tertentu.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Cakupan desa /
kelurahan mengalami Jumlah KLB di desa ditangani < 24
= jam X 100%
KLB ditangani <24
124
Jumlah KLB di desa di wilayah kerja
jam tertentu
Catatan : Bila dalam 1 desa/kelurahan terjadi lebih dari 1 kali KLB pada suatu
periode, maka jumlah desa/kelurahan yang mengalami KLB dihitung sesuai
dengan frekuensi KLB yang terjadi di desa/kelurahan tersebut.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “E” terdapat 4 KLB yang yang ditangani < 24 jam. Jumlah KLB
Kabupaten “E” adalah 4. Cakupan KLB di desa/kelurahan mengalami KLB
yang ditangani < 24 jam adalah 4 / 4 x 100% = 100%.
2) Di Puskesmas “X” terdapat 2 KLB yang yang ditangani < 24 jam. Jumlah KLB
Puskesmas “X” dalam periode waktu tersebut adalah 2. Cakupan KLB di desa /
kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah 2 / 2 x 100% =
100%.
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
1) Pengumpulan Data
2) Analisa dan penyajian data
3) Pencegahan dan pengendalian KLB
4) Monitoring dan Evaluasi
h. Monitoring dan Evaluasi
2) Bidan Desa
125
18. Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti
a. Pernyataan Standar
jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di suatu wilayah kerja pada kurun waktu 1
tahun.
126
Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa sebanyak 1.000 rumah
f. Target
sebagai berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2020 2021 2022
Target 95% 95% 95% 95% 95% 95%
g. Langkah-langkah Kegiatan
3) Bidan Desa
4) Tiga Pilar
127
a. Pernyataan Standar
b. Pengertian
1) Pemeriksaan kontak intensif kusta adalah salah satu upaya penemuan penderita
2) Fokus adalah penderita kusta yang sedang dalam pengobatan MDT dan mantan
penderita kusta yang sudah RFT atau selesai berobat 5 tahun terakhir.
Persentase focus (penderita yang sedang dalam pengobatan MDT dan mantan
penderita yang sudah RFT atau selesai berobat 5 tahun terakhir) yang dilakukan
pemeriksaan kontak intensif (20 orang/focus) di suatu wilayah kerja kurun waktu 1
tahun.
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “A” terdapat focus 23. Adapun rincian penderita kusta baru dan
RFT 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
128
Fasilitas Pelayanan Jumlah focus yang dilakukan
Jumlah Focus
Kesehatan pemeriksaan kontak intensif
Puskesmas A 10 10
Puskesmas B 5 5
Puskesmas C 6 4
Puskesmas D 2 2
Jumlah 23 21
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah focus yang dilakukan pemeriksaan
kontak intensif sebanyak 21 focus. Capaian kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten “A” dalam pemeriksaan kontak intensif kusta adalah 21/23 x 100%
= 91,30%.
2) Di Puskesmas “X” terdapat focus 7. Adapun rincian penderita kusta baru dan
RFT 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Jumlah focus yang dilakukan
Desa Jumlah Focus
pemeriksaan kontak intensif
Desa R 1 1
Desa S 2 2
Desa T 1 1
Desa U 3 3
Jumlah 7 7
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah focus yang dilakukan pemeriksaan
kontak intensif sebanyak 7 focus. Capaian kinerja Puskesmas “X” dalam
Pemeriksaan kontak intensif kusta adalah 7/7 x 100% = 100%
3) Target
berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4) Langkah-langkah Kegiatan
a) Dokter Puskesmas
b) Pengelola Program Kusta
129
c) Perawat
d) Bidan Desa
a. Pernyataan Standar
130
c) Pembesaran hati;
d) Syok.
Kriteria labolatorium :
a) Trombositopenia (Trombosit = 100.000);
b) Hematrokit naik >20%.
Atau :
Penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI test atau hasil
positif pada pemeriksaan antibody dengue Rapid Dianogtic Test (RDT)/
ELISA.
Pelayanan penderita DBD ditingkat Puskesmas, adalah kegiatan yang meliputi
:
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital, observasi kulit dan
kongjungtiva, penekanan ulu hati untuk mengetahui nyeri ulu hati akibat
adanya perdarahan lambung, perabaan hati.
c) Uji Torniquet
d) Pemeriksaan labolatorium atau rujukan pemeriksaan labolatorium
(sekurang-kurangnya pemeriksaan trombosit dan hematrokit).
e) Memberi pengobatan simptomatis
f) Merujuk penderita ke rumah sakit
g) Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir SO) dan di sampaikan ke
Dinkes Kab/Kota.
Pelayanan penderita DBD di Rumah Sakit adalah kegiatan yang meliputi :
a) Anamnesis
Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital, observasi kulit dan
konjungtiva, penekanan uluhati untuk mengetahui nyeri uluhati akibat
adanya perdarahan lambung, perabaan hati.
b) Uji Torniquet
c) Pemeriksaan labolatorium (sekurang-kurangnya pemeriksaan trombosit dan
hematrokit)
d) Memberi perawatan
e) Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir KDRS) dan disampaikan ke
Dinkes Kab/kota dengan tembusan ke Puskesmas
c. Definisi Operasional Capaian Kinerja
131
Presentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam
waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang
ditemukan / dilaporkan dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Target capaian kinerja Penderita DBD yang Ditangani adalah sebagai berikut :
132
4) Bidan
5) Petugas labolatorium
6) Entomology
a. Pernyataan Standar
b. Pengertian
1) Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada
umumnya 3 kali atau lebih) per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung
2) Yang dimaksud dengan pelayanan diare sesuai standart adalah pelayanan yang
dilakukan pada penderita diare dengan memenuhi lima prinsip tatalaksana
berikut:
b) Zinc
133
Tujuan pemberian Zinc pada balita diare adalah untuk mengurangi lama dan
tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar dan volume
bulan kedepan.
Tujuan pemberian ASI/ makanan selama diare adalah memberikan gizi pada
penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
e) Pemberian Nasihat
Ibu atau keluarga yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasihat
tentang:
lebih sering, muntah berulang, sangat haus, makan atau minum sedikit,
134
f) Perkiraan penderita diare Semua Umur adalah angka kesakitan diare semua
umur dikali jumlah penduduk dalam satu tahun ( hasil Rapid Survey Diare
tahun 2015 angka kesakitan diare semua umur adalah 270/1000 penduduk )
h) Perkiraan penderita diare Balita adalah angka kesakitan diare balita dikali
jumlah penduduk balita dalam satu tahun (hasil Rapid Survey Diaretahun
i) Target penemuan diare balita adalah 20 % dikali perkiraan diare balita dalam
satu tahun.
Cakupan Penemuan Penderita Diare yang Ditangani adalah jumlah penderita diare
yang datang dan dilayani sesuai standar di wilayah Kabupaten Jombang dalam
kurun waktu satu tahun. Adapun Cakupan pelayanan diare sebagai berikut :
Adalah prosentase jumlah penderita diare semua umur yang dilayani dalam satu
tahun dibagi target penemuan penderita semua umur pada tahun yang sama
e. Contoh Perhitungan
135
Angka kesakitan diare semua umur = 270/1000 penduduk
Perkiraan penderita diare = 270/1000 x 30.000 = 8.100 penduduk
Target penemuan penderita = 10 % x 8.100 = 810 penderita
Bila jumlah penderita diare semua umur yang dilayani di Puskesmas 500
penderita.
Maka cakupan pelayanan diare semua umur :
500 x 100% = 61,7 %
810
2) Cakupan Pelayanan Diare Balita
PendudukbalitaPuskesmas A = 3.000 balita
Angkakesakitandiarebalita = 843/1000 balita
Perkiraanpenderitabalita = 843/1000 x 3.000 = 2.529 balita
Target penemuanpenderitabalita = 20% x 2.529 = 506 penderita
Bila jumlah penderita diare balita yang dilayani di puskesmas 410 penderita.
Maka cakupan pelayanan diare balita :
410 x 100% = 81 %
506
f. Target
Target Capaian Kinerja Penemuan Penderita Diare yang Ditangani adalah sebagai
berikut :
g. Langkah-langkah Kegiatan
1) Tatalaksana Kasus
2) Penyediaan Formulir R/R
3) Pengumpulan, Pengolahan, dan analisa data.
4) Pelatihan Petugas
- Penatalaksana kasus
- Manajemen Program
5) Promosi/penyuluhan
6) Jejaring kerja dan Kemitraan
h. Monitoring dan Evaluasi
136
2) Pertemuan Evaluasi Program
i. Sumber Daya Manusia
b. Pengertian
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi
dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor resiko PTM secara mandiri dan
terhadap PTM mengingat hampir semua faktor resiko PTM tidak memberikan
gejala.
137
2) Di wilayah kerja Puskesmas ”A” memiliki 9 desa. Tahun 2017 desa yang sudah
melakukan kegiatan Posbindu sebanyak 3 desa, maka capaian Posbindu PTM
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
2) Wawancara
1) Koordinator PTM
2) Bidan / perawat
3) Kader Posbindu PTM
a. Pernyataan Standar
kesehatan.
b. Pengertian
1) Peserta Prolanis adalah : Semua Penderita Penyakit Kronis yang menjadi peserta
138
2) Penderita Penyakit Kronis adalah : Penderita penyakit menahun Hipertensi dan
Diabetes Mellitus.
Jumlah peserta prolanis yang aktif dibandingkan dengan jumlah peserta Prolanis
e. Contoh Perhitungan
1) Di Kabupaten “B” terdapat peserta Prolanis yang terdaftar di BPJS sebanyak 230
orang dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah Peserta
Fasilitas Pelayanan Jumlah Peserta
Prolanis aktif yang
Kesehatan Prolanis yang aktif
terdaftar
Puskesmas A 72 80
Puskesmas B 15 20
Puskesmas C 58 70
Puskesmas D 55 60
JUMLAH 200 230
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah peserta Prolanis aktif yang terdaftar
139
Desa S 5 7
Desa T 6 8
Desa U 2 3
JUMLAH 16 23
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah peserta Prolanis aktif yang terdaftar
230 orang. Capaian Puskesmas “Y” dalam dalam pelayanan Peserta Prolanis
f. Target
Target Capaian Kinerja Pelayanan Peserta Prolanis Aktif adalah sebagai berikut :
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target 50% 50% 50% 55% 60% 70%
g. Langkah-langkah Kegiatan
Puskesmas
daftar tilik
2) Dokter Puskesmas
24. Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)
140
a. Pernyataan Standar
Setiap keluarga yang rentan atau beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan
b. Pengertian
2) Masalah kesehatan antara lain : Penyakit Menular (TB Paru, Kusta, HIV/AIDS,
DBD, dsb) dan Penyakit Tidak Menular (gangguan jiwa, Hipertensi, Diabetes
keuangan.
4) Pemeriksaan fisik yaitu menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi,
dll.
menular dan tidak menular termasuk jiwa, ibu hamil resiko tinggi dan KEK,
fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi, dll) di wilayah
waktu tertentu dibanding dengan jumlah keluarga rawan yang ada dalam wilayah
141
d. Rumus Perhitungan Kinerja
Keluarga rawan mendapat Perawatan
kesehatan masyarakat di suatu wilayah dalam
Keluarga rawan yang
kurun waktu tertentu
mendapat perawatan = X 100%
kesehatan masyarakat
Jumlah keluarga rawan (2,66% x KK miskin)
(Home Care
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
e. Contoh Perhitungan
Jumlah Keluarga
Fasilitas Pelayanan Jumlah keluarga rawan
rawan yang ada di
Kesehatan mendapat perawatan
wilayah Kabupaten
Puskesmas A 72 300
Puskesmas B 15 250
Puskesmas C 58 600
Puskesmas D 55 180
JUMLAH 200 13.300
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah keluarga rawan yang ada di wilayah
142
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah keluarga rawan yang mendapat
100% = 78,95%.
f. Target
Target capaian kinerja Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan
1) Seleksi Keluarga
1) Koordinator Perkesmas
2) Dokter
3) Bidan Desa
4) Perawat
143
a. Pernyataan Standar
terakreditasi.
b. Pengertian
dan dalam kurun waktu tertentu dibanding dengan jumlah seluruh puskesmas yang
e. Contoh Perhitungan
144
1 Puskesmas A Dasar
2 Puskesmas B Dasar
3 Puskesmas C Madya
4 Puskesmas D Madya
5 Puskesmas E Belum akreditasi
6 Puskesmas F Belum akreditasi
7 Puskesmas G Belum akreditasi
8 Puskesmas H Belum akreditasi
JUMLAH 4 4
Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah puskesmas yang telah terakreditasi
f. Target
g. Langkah-langkah Kegiatan
7. Survey akreditasi
145
1. Pengumuman hasil survey dari komisi akreditasi
a. Pernyataan Standar
Setiap Puskesmas wajib menyediakan obat sesuai kebutuhan sesuai standar dalam
b. Pengertian
1) Ketersediaan obat adalah tersedianya obat dari sisi jenis dan jumlah sebagai
untuk menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas dari sisi jenis dan jumlah
146
Penyediaan Jenis Obat yang dilaksanakan di Puskemas dalam kurun waktu tertentu
1) Di Dinkes : Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen yang terlaksana
diadakan Dinas Kesehatan dalam kurun tahun tertentu sejumlah 100 jenis.
Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen yang akan diadakan
(direncanakan) Dinas Kesehatan dalam kurun tahun tertentu sejumlah 120 jenis.
83,33%.
2) Di Puskesmas : Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen yang ada di
Puskesmas ”X” sesuai permintaan ke GFK dalam kurun tahun tertentu sejumlah
100 jenis. Jumlah jenis obat dari Fornas yang diadakan sendiri oleh Puskesmas
sebanyak 9 jenis. Jumlah jenis obat yang harus tersedia di Puskesmas ”X”
sesuai standar adalah 144 jenis. Sehingga Capaian kinerja Puskesmas ”X”
f. Target
147
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target 80% 85% 90% 92% 94% 95%
g. Langkah-langkah Kegiatan
administrasinya.
a. Pernyataan Standar
Setiap pemilik atau penanggung jawab Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
tahun.
b. Pengertian
148
1) Pelayanan Penyuluhan Keamanan Pangan sesuai standar adalah pelayanan
sertifikasi kepada pemilik atau penanggung jawab Industri Rumah Tangga
beberapa hal yang telah ditentukan dan dipersyaratkan dalam Peraturan Kepala
atas :
a) Materi Utama :
b) Materi Pendukung :
3) Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang
diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
149
4) Industri Rumah Tangga Pangan adalah perusahaan pangan yang memiliki
atau Penanggung jawab Industri Rumah Tangga Pangan) yang direncanakan pada
pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Pangan dalam kurun waktu satu tahun adalah
Penanggung jawab Industri Rumah Tangga Pangan) yang dinyatakan lulus panda
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten ”A” adalah sebesar 75/80 x 100% =
93,75%.
f. Target
150
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%
g. Langkah-langkah Kegiatan
serta
BAB V
TAHAPAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELPORAN
PELAKSANAAN SPM
151
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam pelaksanaaan SPM Bidang Kesehatan oleh
1. Pengumpulan data, yang mencakup jumlah dan identitas lengkap warga negara yang
berhak memperoleh barang dan/atau jasa kebutuhan dasar kesehatan secara minimal
dan jumlah barang dan/atau jasa yang tersedia, termasuk jumlah sarana dan prasarana
dan/atau jasa yang tersedia, termasuk menghitung selisih antara sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk pemenuhan Pelayanan Dasar kesehatan dengan jumlah sarana
Dasar SPM Bidang Kesehatan dilakukan oleh Pemerintah Derah berupa menyediakan
barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dan/atau melakukan kerjasama Daerah sesuai
152
biaya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi Warga Negara yang berhak memperoleh
dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu sesuai dengan
secara berkala setiap tiga bulan secara berjenjang menggunakan sistem pencatatan dan
pelaporan yang berlaku pada setiap jenis layanan dasar. Berjenjang dengan menggunakan
pelayanan minimal bidang kesehatan dalam wilayah kerjanya dari seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada, baik milik pemerintah maupun milik swasta.
Kabupaten Jombang.
153
dan evaluasi pelayanan minimla bidang kesehatan daerah Provinsi dan Kabupaten
Materi muatan laporan penerapan SPM Bidang Kesehatan memuat sebagi berikut :
154
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
c. Kepala daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah yang tidak melaksanakan SPM dijatuhi
155
BAB VII
PENUTUP
Definisi Operasional Dalam Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten Jombang ini adalah tindak lanjut atas
landasan hukum implementasi SPM bidang kesehatan secara nasional. Pemerintah Daerah
menerapkan SPM bidang kesehatan untuk pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan dasar bidang kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara
minimal. Pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan diproritaskan bagi Warga Negara yang berhak
memeproleh Pelayanan Dasar kesehatan secara minimal sesuai dengan jenis Pelayanan Dasar
Pencapaian target-target SPM tidak bisa terlepas dari framework perencanaan Daerah
sesuai dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Hal ini berarti pencapaian target-
target SPM harus terintegrasi dalam dokumen-dokumen perencanaan seperti RPJMD dan
dokumen perencanaan turunannya. SPM dan Program Prioritas Nasional lainnya harus
tertuang dalam RPJMD dan Renstra SKPD kesehatan sebagai tindak lanjut dari amanat
156
RPJMN dan Renstra Kemenkes, sehingga mendapatkan kerangka pendanaan yang kuat untuk
memperkuat implementasinya.
BUPATI JOMBANG,
MINDJIDAH WAHAB
Salinan sesuai denga aslinya
Kepala Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang,
NIP. ..........................
157