Sektor pertanian melibatkan peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa, seperti yang dinyatakan oleh Aksi Agraris Kanisus (2012) bahwa Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Dengan demikian diperlukan upaya untuk meningkatkan serta mempertahankan sektor pertanian tersebut dengan mengendalikan berbagai faktor yang dapat menurunkan produktivitas pertanian. Hama yang merupakan organisme pengganggu tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas pertanian yang perlu kita kendalikan. Jika kita mengabaikan hal tersebut, maka resiko besar akan kita dapatkan (George, 2012). Hama Tanaman (Plant Pest) merupakan organisme hidup yang dapat menurunkan produktivitas tanaman, baik secara langsung dengan memakan tanaman tersebut maupaun secara tidak langsung sebagai vektor penyakit. Berdasarkan definisi tersebut dapat kita mengetahui bahwa hama termasuk dalam organime pengganggu tanaman. Namun perlu kita catat bahwa semua keberadaan organisme (binatang) di tanaman tidak selalu mendatangkan kerugian atau kerusakan tanaman. Banyak jenis binatang herbivora yang terdapat di pertanaman teteapi tidak semuanya menjadi hama (Jhon, 2013). Organisme yang termasuk hama tanaman masuk kedalam filum Arthopoda, Chordata, dan Molusca. Hewan yang termasuk hama tersebut diantaranya yaitu serangga, tungau, burung, moluska, dan mamalia (tikus, kelelawar, tupai, babi). Masing-masing hama menyerang tumbuhan pada organ tumbuhan yang berbeda, ada yang menyerang bagian daun, batang maupun akar (Fisher, 2014).
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum lapangan dengan materi Identifikasi Dan Klasifikasi Hama Penggangu, yaitu untuk mengetahui jenis dan klasifikasi dari hama penggangu pada tanaman.