Anda di halaman 1dari 1

BAB I.

PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang


Sektor pertanian melibatkan peran penting dalam pembangunan ekonomi
suatu bangsa, seperti yang dinyatakan oleh Aksi Agraris Kanisus (2012) bahwa 
Pertanian merupakan salah satu sektor yang memiliki kontribusi besar terhadap
perekonomian Indonesia. Dengan demikian diperlukan upaya untuk
meningkatkan serta mempertahankan sektor pertanian tersebut dengan
mengendalikan berbagai faktor yang dapat menurunkan produktivitas pertanian.
Hama yang merupakan organisme pengganggu tanaman merupakan salah satu
faktor yang dapat menurunkan produktivitas pertanian yang perlu kita
kendalikan. Jika kita mengabaikan hal tersebut, maka resiko besar akan kita
dapatkan (George, 2012).
Hama Tanaman (Plant Pest) merupakan organisme hidup yang dapat
menurunkan produktivitas tanaman, baik secara langsung dengan memakan
tanaman tersebut maupaun secara tidak langsung sebagai vektor penyakit.
Berdasarkan definisi tersebut dapat kita mengetahui bahwa hama termasuk dalam
organime pengganggu tanaman. Namun perlu kita catat bahwa semua keberadaan
organisme (binatang) di tanaman tidak selalu mendatangkan kerugian atau
kerusakan tanaman. Banyak jenis binatang herbivora yang terdapat di pertanaman
teteapi tidak semuanya menjadi hama (Jhon, 2013).
Organisme yang termasuk hama tanaman masuk kedalam filum Arthopoda,
Chordata, dan Molusca. Hewan yang termasuk hama tersebut diantaranya yaitu
serangga, tungau, burung, moluska, dan mamalia (tikus, kelelawar, tupai, babi).
Masing-masing hama menyerang tumbuhan pada organ tumbuhan yang berbeda,
ada yang menyerang bagian daun, batang maupun akar (Fisher, 2014).

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum lapangan dengan materi Identifikasi Dan Klasifikasi
Hama Penggangu, yaitu untuk mengetahui jenis dan klasifikasi dari hama
penggangu pada tanaman.

Anda mungkin juga menyukai