Anda di halaman 1dari 15

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


PEKERJAAN : PEMBANGUNAN RKB MTS PP MUALIMIN

1. INFORMASI DATA PROYEK


Paket pekerjaan pembangunan PEMBANGUNAN RKB MTS PP MUALIMIN, terletak di Kabupaten
Kampar. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber APBD Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2021.

2. TAHAPAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, timeschedule telah dibuat, dan
kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini
meliputi :
• Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/
mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item
pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan
gambar kerja.
• Personil Dilapangan Meliputi : Pelaksana Lapangan, Logistik, Surveyor, Juru Gambar Dan
Personil Pekerja ( Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja )

3. SISTIM MANAJEMEN K3
• Pihak Kami akan membuat, menerapkandan memelihara prosedur untuk identifikasi
bahaya, Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinam-bungan sesuai dengan
Rencana K3Kontrak (RK3K)

METODE PELAKSANAAN | Hal. 1


METODE PELAKSANAAN | Hal. 2
Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master Schedule
akan diperinci kembali menjadi schedule yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan
sesuai dengan BQ dan dirinci menjadi metode pelaksanaan mingguan, dimana langkah-langkah
pekerjaan ini kami tuangkan dalam metode pelaksanaan.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Ada 4 faktor Yang perlu diperhatikan agar proses pekerjaan
berjalan dengan maksimal. Ke-4 aspek tersebut adalah :
1. Pembuatan Saluran Pengelak ( Diversion Chanel )
Dikarenakan pekerjaan ini dikawasan gedung kantor, maka diperlukannya pembuatan saluran
pengelak, ini dikarenakan agar sisa material air yang terbuang tidak mengalir kesegala arah (
tidak menganggu kegiatan di kantor ).
2. Pengeringan tempat pekerjaan ( Dewatering/ Undewatering )
Lokasi pekerjaan mestinya dalam keadaan baik, jika di permukaan lahan pekerjaan tergenang
air, maka semestinya lakukan pengeringan permukaan lahan pekerjaan dan arahkan
pembuangan ke saluran pengelak ( Diversionil Chanel )
3. Pembuatan Konstruksi Pengaman ( Protection Contruction )
Pekerjaan yang berlokasi di areal gedung kantor sudah pasti akan berhubungan dengan orang
ramai, oleh sebab itu lakukanlah pengamanan dilokasi pekerjaan dengan cara membuat
konstruksi pengaman, ini bias berupa pemagaran di sekeliling bangunan ataupun memasang
rambu peringatan, ini berguna agar pekerjaan dapat berjalan dengan optimal tanpa ada
gangguan dari pihak manapun.
4. Pengaturan Lalu Lintas ( Traffic Management )
Kelancaran Pekerjaan juga didukung dengan transportasi yang lancar, oleh karena itu
sebaiknya dilakukan pengaturan lalu lintas menuju lokasi pekerjaan, sehingga proses suplai
material dari luar dapat tersalurkan dengan lancar dan baik

Berikut ini metode pekerjaan yang dapat menggambarkan penguasaan dalam pekerjaan, di dalamnya
akan menjelaskan tahapan pekerjaan berdasarkan :

METODE PELAKSANAAN | Hal. 3


❖ Pekerjaan Pasang papan nama proyek.
Pembuatan papan nama kegiatan sebagai sosialisasi kepada masyarakat bahwa kegiatan yang
sedang berlangsung adalah sumber dana APBD
Tulisan yang tercantum dalam papan nama proyek tersebut adalah :
a. Nama Proyek
b. Nama Pekerjaan
c. Harga Borongan
d. Jangka Waktu Pelaksanan
e. Konsultan Pengawas
f. Kontraktor Pelaksana
g. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

❖ Pekerjaan Pasang Bouwplank/Pengukuran.


Pengukuran dan penentuan pail lantai harus dilakukan terlebih dahulu,
pengukuran sebaiknya menggunakan theodolit dan waterpast yang telah disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi.
Pemasangan papan bouwplank pada jarak 1,50 meter dari as bangunan, pemasangan
papan bouwplank harus sekuat mungkin sehingga tidak mudah berubah dan menggunakan
waterpass.
Ketinggian permukaan papan bouwplank dibuat sesuai dengan tinggi patok BM yang
ada, Papan bouwplank baru dapat dibuka setelah pekerjaan pemasangan lantai bangunan
selesai.
Gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100 % dan
pembongkarannya mendapat persetujuan dari pengawas.

❖ Pekerjaan Galian Pondasi


Pada galian tanah, tanah humus atau bekas-bekas kayu, akar dan lain-lainnya harus
dikeluarkan dari lokasi bangunan sebelum galian tanah agar tidak terjadi penurunan pada
pondasi dan lantai bangunan. Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lobang pondasi,
lobang saluran keliling bangunan dan lain-lain sebagainya.

Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan galian tanah :

METODE PELAKSANAAN | Hal. 4


1. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah dikerjakan sesuai ukuran yang tercantum dalam
gambar detail pondasi.
2. Tanah hasil galian tanah yang tidak dapat dipergunakan untuk menimbun lobang-
lobang harus dibuang pada tempat yang ditentukan pengawas lapangan.
3. Pemakaian bekas tanah galian untuk penimbunan kembali herus mendapatkan
persetujuan dari pengawas lapangan

❖ Pekerjaan Urugan Pasir dibawah pondasi dan Cor Lantai Kerja 1 : 3 : 5


Setelah Galian Tanah Pondasi selesai, diberi lapisan pasir urug setebal 5 cm dan
kemudian disiram dengan air sampai urugan pasir tersebut padat dan tidak banyak pori-pori.
Diatas lapisan pasir urug diberi lapisan cor beton tumbuk dengan campuran beton 1 : 3 : 5.
❖ Pekerjaan pondasi setempat beton bertulang
Langkah-langkah Pekerjaan pondasi setempat beton bertulang
a. Sebelum melakukan cor pondasi setempat, pastikan cor lantai kerja telah dilaksanakan
semua untuk dudukan pondasi setempat, kemudian lakukan pembesian pondasi dimana
diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang ada.
b. Selanjutnya membuat panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
poer di lokasi fabrikasi, Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata,
Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas
panel diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan
benang.
c. Setelah pemasangan bekisting dan pembesian selesai dilakukan pengecoran dimana
campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan
dilakukan pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil
dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.
Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan.
Kekentalan (konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara
pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor
air semen maximum memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari
Peraturan Beton SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk

METODE PELAKSANAAN | Hal. 5


mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton
dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan dilakukan dengan menumbuk-numbuk
atau dengan menggunakan alat/ vibrator.

❖ Pekerjaan cor kolom pedestel


Langkah-langkah Pekerjaan pedestel pondasi beton bertulang
a. Sebelum melakukan cor kolom pedestal pondasi, pastikan cor pondasi setempat telah
dilaksanakan semua untuk dudukan pedestal pondasi, kemudian lakukan pembesian
pedestel pondasi dimana diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang
ada.
b. Selanjutnya membuat panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
poer di lokasi fabrikasi, Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata,
Panel bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas
panel diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan
benang.
c. Setelah pemasangan bekisting dan pembesian selesai dilakukan pengecoran dimana
campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan
dilakukan pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil
dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.
Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan.
Kekentalan (konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara
pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor
air semen maximum memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari
Peraturan Beton SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk
mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton
dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan dilakukan dengan menumbuk-numbuk
atau dengan menggunakan alat/ vibrator.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 6


❖ Pekerjaan pasang pondasi batu bata
Langkah-langkah Pekerjaan Pasang Pondasi Batu Bata camp. 1 : 4 1 batu :
a. Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah ditentukan. Profil
dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi sebagai patokan ketegakan
pasangan pondasi. Sehingga profil harus benar-benar tegak/ vertikal.

b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( 7 cm ). Pasangan
bata dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai
profil-profil tersebut.
c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.
d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum
dipakai untuk mengurangi absorpsi.
e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan
satu buah bata.
f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya, Rapihkan semua siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi
bulat atau kayu.
❖ Pekerjaan raben pondasi batu bata
Setelah selesai pemasangan pondasi batu bata kemudian dilakukan pekerjaan raben
pondasi dimana campurannya disesuaikan dengan spek yang ada
❖ Pekerjaan cor balok sloof
Langkah-langkah Pekerjaan Balok Sloof Beton Bertulang :
Pembesian
Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang
berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).
Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton
diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu
dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 7


Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.
Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran. Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada
pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian, sebelum pengecoran.
Bekisting
Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran balok sloof dilokasi fabrikasi,
Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi
pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar
benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
Beton
Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan
pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari
pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua
proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan. Kekentalan
(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis
konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum
memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan
dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.
❖ Pekerjaan urugan kembali bekas galian
Pekerjaan urugan kembali bekas galian dilakukan pada saat pekerjaan pondasi telah
selesai semua.
❖ Pekerjaan cor kolom
Langkah-langkah Pekerjaan Kolom lantai Beton Bertulang :
Pembesian
Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang
berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).

METODE PELAKSANAAN | Hal. 8


Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton
diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu
dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.

Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.
Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran. Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada
pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian, sebelum pengecoran.

Bekisting
Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kolom dilokasi fabrikasi,
Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi
pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar
benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
Beton
Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan
pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari
pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua
proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan. Kekentalan
(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis
konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum
memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan
dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.
❖ Pekerjaan urugan tanah
Pekerjaan Urugan tanah disesuaikan dengan ketebalan yang ada di gambar kerja,
kemudian dipadatkan dengan alat stamper.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 9


❖ Pekerjaan cor balok, plat lantai dan ring balok
Langkah-langkah Pekerjaan balok, plat lantai & ring balok beton bertulang :
Pembesian
Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang
berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).
Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton
diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu
dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.

Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.
Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran. Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada
pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian, sebelum pengecoran.
Bekisting
Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran balok sloof dilokasi fabrikasi,
Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi
pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar
benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
Beton
Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan
pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari
pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua
proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan. Kekentalan
(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis
konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum
memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 10


dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.

❖ Pekerjaan pasang dinding batu bata


Langkah-langkah Pekerjaan Pasangan dinding batu bata :
a. Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah ditentukan. Profil
dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi sebagai patokan ketegakan
pasangan dinding. Sehingga profil harus benar-benar tegak/ vertikal.
b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( ± 7 cm ). Pasangan bata
dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai profil-
profil tersebut.
c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.
d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum
dipakai untuk mengurangi absorpsi.
e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan
satu buah bata.
f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya.
g. Bata diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari belakang
ke depan) sambil ujung depannya menggaruk/ mendorong adukan dan ada spesi yang
tertekan keluar yang berarti naad vertikal benar-benar terisi penuh. Pengisian naad
vertikal dari atas setelah bata diletakkan tidak mejamin bahwa naad benar-benar
terisi dan tidak ada rongga udara. Keruk tumpahan/ sisa adukan dengan menggunakan
sendok aduk.

h. Penyesuaian posisi bata dilakukan dengan sedikit menggesernya ke arah depan –


belakang ( the forward and backward movement laying technique).
i. Untuk pemasangan bata yang terakhir, bata tersebut diberi adukan terlebih dahulu
sehingga tidak perlu penggeseran maupun penambahan mortar.
j. Pada tiap pertemuan pasangan dengan kolom diberi angker dengan jarak antar angker
± 15 lapis pasangan.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 11


k. Angker-angker kusen (jika ada) dicor dengan beton pada pasangannya.
l. Pemasangan batu-bata dihentikan pada ketinggian 1 m, untuk memberi kesempatan
pasangan tersebut mengering, sementara itu dilakukan pengecoran pada kolom praktis.
m. Bersihkan pasangan bata dan rapihkan dengan memakai sendok adukan. Rapihkan semua
siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi bulat atau kayu.

❖ Pekerjaan plester dinding


Langkah-langkah kerja plasteran dinding :
a. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk kepalaan, cek tarikan benang.
b. Buat kepalan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalan mengeras min 1 hari, cek
kepaalan.
c. Plaster diantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan menggunakan jidar alumunium
mak. 3 m’, cek plasteran.
d. Perawatan plaster kasar dengan menyiram selama minimal 3 hari, sebelum diaci.
Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
❖ Pekerjaan pasang kosen pintu dan jendela
Pekerjaan Pasang Kosen pintu dan jendela menggunakan k u s e n kayu & kusen alumunium,
Sebelum memasang kosen harus distel terlebih dahulu dari arah horizontal dan vertikal
supaya kosen benar-benar tegak lurus.
❖ Pekerjaan pasang kuda-kuda
Pekerjaan kuda kuda menggunakan rangka Kayu sesuai dengan spesifikasi yang
ada. Pemasangan kuda-kuda, setengah kuda-kuda, dan jurai untuk ketepatan bentuk dan
ukurannya harus memperhatikan gambar rencana kuda-kuda dan gambar detail kuda-kuda,
Sambungan-sambungan dan pertemuan-pertemuan silang baja pada kuda-kuda harus
diperkuat dengan menggunakan klem sesuai petunjuk pabrik yang memproduksinya,
Perletakan gording harus diperkuat dengan menggunakan klos seperti yang tercantum pada
gambar detail kuda-kuda, jarak antara gording disesuaikan dengan memperhatikan gambar
rencana dan detail kuda-kuda, Pemasangan rangka atap harus benar-benar waterpass dan
kuat, sehingga apabila ditutup dengan atap jenis atap genteng metal akan menghasilkan
suatu pekerjaan yang baik, rapi dan tidak bergelombang

METODE PELAKSANAAN | Hal. 12


❖ Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap meliputi :
- Pekerjaan pasang atap, atap yang digunakan adalah genteng metal dimana ketebalannya
disesuaikan dengan spek yang ada.
- Pekerjaan perabung dan jurai atap, perabung dan jurai atap menggunakan bahan jenis
metal dan disesuaikan dengan gambar bestek/spek yang ada
- Pekerjaan bola-bola atap, bola-bola atap juga menggunakan bahan jenis metal
- Pekerjaan listplank Kayu, listplank Kayu yang digunakan harus lurus sehingga
pemasangan terlihat rapi dan ketebalannya disesuaikan dengan spek yang ada.
❖ Pekerjaan keramik
Pasangan keramik harus diberi tarikan benang agar dalam waktu pemasangan dapat lurus
dan rata. Campuran adukan disesuaikan dengan spek yang ada, Granit yang digunakan
adalah keramik 40/40.

❖ Pekerjaan plafond
Sebelum pekerjaan pemasangan plafond dan rangka plafond dimulai perlu dilakukan
pengecekan / pemeriksaan kembali pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan
plafond. Pemasangan boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan peralatan yang terdapat
didalam langit langit (seperti pemipaan, pengkabelan, tray, alat- alat penggantung plafond
dan pekerjaan instalasi lainnya) sudah siap dan selesai dikerjakan serta sudah ditest.
Contoh-contoh bahan terlebih dahulu untuk disetujui oleh Direksi, dimana rangka plafond
menggunakan rangka metal furing dan rangka kayu. Sedangkan penutupnya memakai
gypsum tebal 9 mm, sedangkan list nyamemakai list gypsum dan list kayu

❖ Pekerjaan instalasi listrik


Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan listrik adalah:
a. Bahan yang akan digunakan adalah sesuai dengan yang disyaratkan dan dalam keadaan
baru.
b. Pekerjaan listrik dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
c. Pelaksanaan instalasi penerangan dan stop kontak untuk semua ruangan dan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 13


lain-lain, dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
d. Panel-panel listrik semuanya dipasang.
e. Semua kabel dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang
dari syarat- syarat pabrik pembuatnya.
f. Kabel-kabel feeder di klem dengan klem khusus atau dengan besi siku yang dicat anti
karat.
g. Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dengan saklar melalui dinding bata
memakai pipa PVC. Diameter pipa yang digunakan disesuaikan dengan kabel yang
dipakai.
h. Pemasangan kabel-kabel di atas plafond disusun rapi dan diklem pada plat dak
sehingga mempermudah perawatan.
i. Hantaran-hantarannya yang tidak ditarik di atas langit-langit seperti pemasangan pada
kolom beton, maka pipa-pipa sudah dipersiapkan sebelum pengecoran beton dilakukan,
termasuk kotak-kotak saklar dan lain sebagainya.
j. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak di dalam dos yang telah
disetujui oleh pengawas.
k. Kotak-kotak sambung ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat
diperlukan pelaksanaan perbaikan atau pergantian kabel dikemudian hari. Tidak
diperkenankan mempergunakan potongan-potongan kabel secara sambung-
menyambung, kecuali pada tempat-tempat tertentu seperti percabangan dari suatu
rangkaian.
❖ Pekerjaan pengecatan
Metode pelaksanaan pengecatan dinding :
a. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plasteran.
b. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan
dicat dengan kertas semen/ koran.
c. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak dan kurang
rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
d. haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
e. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata, jika permukaan sudah rata lakukan
pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan kuas untuk bidang yang

METODE PELAKSANAAN | Hal. 14


sempit (sulit).
f. Jika cat dasar sudah kering, laksanakan pengecatan finish (jumlah pelapisan cat
sesuai dengan spesifikasi).
g. Cek apakah pengecatan finish tersebut sudah rata, apabila sudah rata bersihkan
cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat.
Pengecatan Kayu
Metode pelaksanaan pengecatan kayu :
a) Sebelum pengecatan dimulai permukaan kayu harus digosok dengan amplas kayu hingga
halus.
b) Setelah kayu diamplas hingga halus dicat dengan cat dasar untuk melindungi kayu dari
pelapukan.
c) Setelah cat dasar kering, permukaan kayu diplamur hingga rata dan setelah kering
digosok lagi dengan amplas kayu hingga halus.
d) Setelah proses pelaksanaan tersebut selesai, kemudian dicat dengan impra yang
digunakan, setelah kering dilanjutkan dengan pengecatan lapis ketiga.

Demikianlah Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan Pemb. RKB MTS
PP Mualimin Kec. Bangkinang Kota.

Ditetapkan di : Bangkinang Kota


Tanggal : 19 Juni 2021

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

IMAN PERAMA, S.Sos.


NIP. 19800801 201001 1 002

METODE PELAKSANAAN | Hal. 15

Anda mungkin juga menyukai