Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI LOGISTIK UNTUK VAKSINASI COVID-19

DISAMPAIKAN DIREKTORAT TATA KELOLA OBAT PUBLIK


DAN PERBEKALAN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

BOGOR, 11 APRIL 2021


Dasar Hukum
Keputusan Presiden No. 11 Tahun 2020 Kepmenkes HK.01.07/Menkes/6588/2020
Penetapan Jenis, Jumlah, dan Besaran Harga Pembelian Vaksin
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona
Melalui Penugasan PT Bio Farma dalam Pelaksanaan Pengadaan
Virus Disease 2019 (Covid-19)
Vaksin Covid-19

Perpres No 99 Tahun 2020 Kepmenkes HK.01.07/Menkes/12757/2020


Perpres No 14 Tahun 2021
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Penetapan Sasaran Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19
dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19

Kepmenkes HK.01.07/Menkes/12758/2020
Permenkes No 28 Tahun 2020
Permenkes No 78 Tahun 2020 Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Pelaksanaan Pengadaan Vaksin dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19
(Perubahan PMK No 28 Tahun 2020) Kepmenkes HK.01.07/Menkes/12790/2020
Penetapan Jenis dan Jumlah Vaksin Melalui Penugasan PT
Permenkes No 10 Tahun 2021 Bio Farma dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19
Tahap Kedua
Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/102/2021
Penetapan Jenis dan Jumlah Vaksin Melalui Penugasan PT
Bio Farma dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19
Kepmenkes HK.01.07/Menkes/413/2020 Tahap Ketiga
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Kepmenkes HK.01.07/Menkes/4229/2021
Penetapan Biaya Distribusi Vaksin Corona Virus Disease 2019
Kepmenkes HK.01.07/Menkes/4230/2020
(Covid-19) yang diadakan melalui Kerja Sama Antara Kementerian
Penetapan Jenis dan Jumlah Vaksin Corona Virus Kesehatan dengan The Global Alliance for Vaccine and
Disease 2019 (Covid-19) yang diadakan melalui Kerja Sama Immunization (GAVI)
Antara Kementerian Kesehatan dengan The Global Alliance for
Vaccine and Immunization (GAVI)
VAKSIN COVID-19
(CORONAVAC)
TAHAP 1 SUDAH
TERDISTRIBUSI KE
PROVINSI &
BUFFER PUSAT
VAKSIN COVID-19
TAHAP 2 (PRODUKSI
PT. BIO FARMA)
SUDAH
TERDISTRIBUSI KE
PROVINSI & BUFFER
PUSAT
VAKSIN COVID-19
(PRODUKSI PT.
ASTRAZENECA)
SUDAH
TERDISTRIBUSI KE
PROVINSI
DISTRIBUSI
LOGISTIK VAKSIN
COVID-19 KE
PROVINSI
KONDISI EKSISTING DAN SOLUSI
NO KONDISI EKSISTING SOLUSI PIC
1 Formulasi perhitungan kebutuhan Alkohol Swab Harus memformulasikan Direktorat Surveilans dan
di saat awal pandemic berbeda dengan ± 3 bln sesuai referensi atau bila Karantina Kesehatan
terakhir belum ada, bisa
menggunakan faktual
2 Revisi alokasi distribusi ADS 0,5 ml, Safety Box 5 L, Perbaikan administrasi dan Direktorat Surveilans dan
dan Alkohol Swab sering terjadi bahkan terjadi di peningkatan ketelitian Karantina Kesehatan
setiap rilis produk vaksin substansi
3 Tanggal surat dengan faktual pengiriman ke Dit. Perbaikan administrasi Direktorat Surveilans dan
TK Oblik dan Perbekes berbeda, bisa selisih 2 sd 3 Karantina Kesehatan
hari
4 Penginfutan data masuk dan keluar stok logistik di Koordinasi penginfutan Direktorat Tata Kelola Obat
Instalasi Farmasi Pusat belum dilakukan data logistik di setiap Publik dan Perbekalan
masuk dan keluar dgn Kesehatan
Koordinator/Pengelola IFP,
penunjukan PIC
5 Penginfutan data masuk dan keluar stok logistik di Koordinasi penginfutan Direktorat Tata Kelola Obat
Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota data logistik di setiap Publik dan Perbekalan
belum dilakukan masuk dan keluar (Srt ke Kesehatan; Dinkes Provinsi
Provinsi dan Kab/Kota), dan Kab/Kota
Penunjukan PIC
KONDISI EKSISTING DAN SOLUSI
NO KONDISI EKSISTING SOLUSI PIC
6 Tidak sinkronnya data stok dan mutasi logistik di Rekonsiliasi data periodik di IF Provinsi dengan IF
Provinsi dengan Kab/Kota level provinsi dan kab/kota Kab/Kota
7 Kekurangan stok logistik untuk vaksinasi berikutnya Menyiapkan cadangan Direktorat Tata Kelola Obat
logistik di Instalasi Farmasi Publik dan Perbekalan
Provinsi dari Ditjen Farmalkes Kesehatan
8 Kapasitas Instalasi Farmasi Provinsi atau Gudang P2 di Penyimpanan di Pusat, dan Direktorat Tata Kelola Obat
Provinsi terbatas karena juga digunakan untuk didistribusikan sesuai dengan Publik dan Perbekalan
menyimpan obat program lainnya kebutuhan tiap termin Kesehatan; Instalasi Farmasi
vaksinasi provinsi; dan Gudang P2
Provinsi
9 Cacat mutu pada sebagian kecil ADS 0,5 ml Investigasi ke lapangan oleh Direktorat Tata Kelola Obat
Dit Pengawasan Alkes, Publik dan Perbekalan
penggantian produk cacat Kesehatan
mutu
10 Tanggapan/jawaban dari Dit Surkakes Agar segera Direktorat Surveilans dan
menanggapi/menjawab Karantina Kesehatan
11 Kecukupan stok logistik ADS 0,5 ml, SB 5 L, dan Formulasi update Direktorat Surveilans dan
Alkohol Swab untuk vaksinasi kedepan perhitungan ADS 0,5 ml, SB 5 Karantina Kesehatan, dan
L, dan Alkohol Swab Direktorat Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan
SARAN
1. Perbaikan Aplikasi SMILE :
- Penyusunan DO untuk kesepahaman infut data logistik bersama Ditjen P2P dan
Ditjen Farmalkes, dan tim UNDP dan hasilnya disampaikan ke provinsi dan
kabupaten/kota.
- Operasionalisasi penginfutan data masuk dan keluar semua item barang pada tiap
level (farmalkes, provinsi, kabupaten/kota) agar dilakukan sekaligus, karena pada
sistem eksisting, melakukan aktivitas infut satu per satu item logistik.
2. Hit vaksin dari sistem yg dimiliki PT Bio Farma ke sistem SMILE harus dilakukan pada
tiap pengeluaran/distribusi ke provinsi atau ditjen P2P.
3. Rekonsiliasi data logistik di provinsi, kabupaten/kota dan konsumsi di fasyankes
melalui aplikasi SMILE untuk keselarasan data mengalir dari farmalkes sd fasyankes
secara intensive dan periodik serta ditindaklanjuti.
4. Di provinsi dan kabupaten/kota harus ada komitmen Pimpinan, penangung
jawab/pengelola dan operator yang khusus ditugaskan untuk operasionalisasi sistem
SMILE.
5. Pengiriman surat berisikan alokasi vaksin dan logistik dari Dit Surkakes ke Dit Tata
Kelola Oblik dan Perbekes harus dipercepat untuk setiap rilis vaksin.
TERIMA KASIH

@KemenkesRI Kementerian kemenkes_ri


Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai