NIM : A1I119082
KELAS : B
Sejarah
Uji Spearman merupakan metode korelasi yang dikemukakan oleh Carl Spearman
pada tahun 1904. Metode ini diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua
variabel. Kedua variabel itu tidak harus mengikuti distribusi normal dan kondisi variabel
tidak diketahui sama. Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara
eksak tidak mungkin dilakukan. Data kedua variable berpasangan, misalnya mungukur
tingkat moral, tingkat kesenangan, tingkat motivasi dan sebagainya (Sugiyono, 2009)
Defenisi
Teknik Korelasi Tata Jenjang dalam dunia statistik dikenal sebagai Teknik Analisis
Korelasional yang paling sederhana jika dibandingkan dengan Teknik Analisis
Korelasional lainnya.
Pada Teknik Korelasi Tata Jenjang ini, besar-kecil atau kuat-lemahnya korelasi antara
variabel yang sedang kita selidiki korelasinya, kita ukur berdasarkan perbedaan urutan
kedudukan skornya (rank of difference); jadi bukan didasarkan pada skor hasil
pengukuran yang sebenarnya.
Dengan kata lain, datanya adalah data ordinal atau data berjenjang atau data urutan.
Misalnya: Siswa yang IQ-nya menempati jenjang (ranking) paling tinggi, juga
menempati jenjang paling tinggi dalam hal prestasi belajar Matematika; siswa yang IQ-
nya paling rendah, prestasi belajar Matematikanya juga menempati jenjang yang paling
rendah.
Kegunaan
Teknik Analisis Korelasional Tata Jenjang ini dapat efektif digunakan apabila subjek
yang djadikan sampel dalam penelitian lebih dari sembilan tetapi kurang dari tigapuluh;
dengan kata lain: N antara 10-29. Karena itu apabila N sama dengan atau lebih dari 30,
sebaiknya jangan digunakan teknik korelasi ini.
1) Untuk pengujian nonparametris dan bentuk datanya ordinal.
2) Untuk menguji koefisien korelasi kedua sampel .
3) Bisa digunakan untuk data yang tidak terdistribusi normal.
Kelemahan
2. Berikan peringkat pada nilai-nilai variabel y dari 1 sampai n. Jika terdapat angka-
angka sama, peringkat yang diberikan adalah peringkat rata-rata dari angka-angka
yang sama
Keterangan :
ρ : koefisien korelasi Spearman.
bi : menunjukkan perbedaan setiap pasang rank.
n : menunjukkan jumlah pasangan rank.
Hitopesis Ho yang akan diuji menyatakan bahwa dua variable yang diteliti dengan nilai jenjang
itu independen artinya tidak ada hubungan antara variable yang satu dengan yang lainnya.
Kriteria pengambilan keputusan adalah Ho diterima apabila ρ hitung ≤ ρ tabel Ho ditolak apabila
ρ hitung > ρ tabel Nilai ρ tabel dapat dilihat pada table Spearman. Untuk nilai n ≥10 dapat
dipergunakan tabel t, dimana nilai t sample dapat dihitung dengan rumus :
Berikut ini adalah data hubungan antara Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) (X) dengan nilai
Ujian Akhir Semester (UAS) (Y) dari 12 responden :
X Y
12 19
13 19
14 11
15 12
16 17
16 15
14 16
20 18
17 14
11 13
12 18
18 13
Buktikanlah hipotesis yang berbunyi “terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan UAS”
dengan menggunakan data tersebut!
Jawab :
1. Merumuskan hipotesis :
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif antara Nilai UTS dan UAS
Nilai α = 0,05
3. Menghitung hitung ρ :
X Y RX RY RX-RY (RX-RY)2
12 19 2,5 11,5 -9 81
13 19 4 11,5 -7,5 56,25
14 11 5,5 1 4,5 20,25
15 12 7 2 5 25
16 17 8,5 8 0,5 0,25
16 15 8,5 6 2,5 6,25
14 16 5,5 7 -1,5 2,25
20 18 12 9,5 2,5 6,25
17 14 10 5 5 25
11 13 1 3,5 -2,5 6,25
12 18 2,5 9,5 -7 49
18 13 11 3,5 7,5 56,25
∑b = 334
ρ= 1 – (6.334)/(12 (12^-1))
ρ= 1 – 1,168
ρ= -0,168
Jadi,
Nilai hitung ρ = -0,168 (tanda “-“ hanya menunjukkan arah hubungan dua variabel negatif).
Nilai tabel (n=12) = 0,591 (=0,05)
4. Kesimpulan
Untuk itu, karena nilai hitung ρ < tabel, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah hipotesis yang berbunyi :
“tidak terdapat hubungan antara nilai UTS dan UAS” diterima.