PEMBANGKIT
ABSTRAK
Sistem proteksi pembangkit ataupun transmisi harus bekerja sesuai syaratnya diantaranya cepat
bereaksi jika terjadi gangguan, selektif, peka/sensitif terhadap gangguan, andal/reliability, stabilitas dan
ekonomis. Jika syarat tersebut tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi kinerja pembangkit. Dengan
menganalisa besar arus gangguan dan hasil pencarian data gangguan baik di sisi GIS 150 kV maupun sisi
PLTU 2 banten labuan. Diharapkan diketahui penyebab gangguan di Transmisi 150 kV Saketi dan proteksi apa
yang menyebabkan pembangkit trip. Kehandalan suatu pembangkit sangat penting karena jika terjadi
gangguan akan menyebabkan pembangkit kehilangan kesempatan produksi dan untuk start kembali
membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya gangguan dapat terjadi karena kegagalan operasi peralatan dalam sistem, kesalahan manusia
dan karena alam. Langkah yang dapat diambil untuk mencegah terjadinya gangguan antara lain dengan
menggunakan isolasi yang baik, membuat koordinasi isolasi dan menghindarkan kesalahan operasi.
Tetapi langkah – langkah tersebut dibatasi oleh faktor ekonomis dan alam. Karenanya para engineer
sepakat : gangguan boleh saja terjadi dan tidak dapat dihindari namun dampaknya harus diminimisasi.
PEMBAHASAN
a)
7
Jatuhnya/trip saklar penguat (41AC)
b) Hubung singkat pada belitan penguat
c) Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat
d) Kerusakan pada sistem AVR
8
1. Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal frequency operation)
Perubahan frekuensi keluar dari batas-batas normal di sistem dapat berakibat ketidakstabilan pada turbin
generator. Perubahan frekuensi sistem dapat dimungkinkan oleh tripnya unit-unit pembangkit atau penghantar
(transmisi).
3. Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance armature current)
Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem/adanya gangguan 1 phasa dan 2 phasa pada sistem yang
menyebabkan beban generator tidak seimbang yang akan menimbulkan arus urutan negatif. Arus urutan
negatif yang melebihi batas, akan mengiduksikan arus medan yang berfrekuensi rangkap yang arahnya
berlawanan dengan putaran rotor akan menyebabkan adanya pemanasan lebih dan kerusakan pada bagian-
bagian konstruksi rotor.
2. Gangguan awal
Gangguan ini sering diistilahkan incipient fault yaitu gangguan yang tergolong ringan dan berawal dari
gangguan kecil namun kemudian secara perlahan-lahan berkembang menjadi gangguan besar/berat dan
mengakibatkan kerusakan, apabila tidak segera terdeteksi.
Keadaan gangguan seperti ini tidak dapat terdeteksi oleh relai-relai arus dan tegangan. Gangguan tersebut
antara lain :
Kendornya baut-baut / ring pada terminal konduktor
Gangguan pada inti besi akibat kerusakan laminasi isolasi yang menimbulkan percikan bunga api di bawah
minyak
Gangguan di sistem pendingin, seperti kerusakan pada pompa sirkulasi minyak, kipas pendingin dan bagian-
bagian dari sistem pendingin lainnya yang dapat menyebabkan kenaikan suhu operasi yang tinggi sementara
transformator masih beroperasi di bawah beban penuh
Adanya kemungkinan pengentalan minyak atau kebuntuan pada bagian-bagian tertentu, sehingga sirkulasi
minyak menjadi terganggu yang dapat mengakibatkan pemanasan setempat atau lokal hot spot pada sebagian
belitan.
Gangguan atau tidak berfungsinya bagian-bagian mekanik dari tap perubahan pembebanan atau load tap
changer akibat pemasangan yang kurang sempurna (loss contact, getaran, dsb)
Kebocoran minyak dari bagian las-lasan, perapat packing, dsb.
Gangguan pada terminal bushing akibat adanya kontaminasi, keretakan, penuaan, binatang, dsb.
Tabel 4.1 Macam- macam Relai Proteksi Trafo Pembangkit dan Fungsinya
DAFTAR PUSTAKA
1.http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195512041981031
BACHTIAR_HASAN/SISTEM_PROTEKSI_PEMBANGKITAN_TENAGA_LISTRIK.pdf
Relay Proteksi pada Motor
By alief rakhman| September 20th, 2013
Share
Tweet
Share
Share
Share
0
TotalShares
Relay Proteksi pada motor
mayoritas beban pemakaian sendiri pada pembangkit listrik (terutama PLTU) adalah motor
listrik. Motor listrik digunakan sebagai penggerak pompa, fan, valve dan lain sebagainya. Oleh
karena itu motor listrik harus dilindungi dari ancaman gangguan yang mungkin terjadi pada
motor tersebut.
Relay arus lebih merupakan relay proteksi pada motor yang berfungsi untuk melindungi dari
gangguan hubung singkat antar fasa. Gangguan hubung singkat dapat meyebabkan kerusakan
pada belitan motor. Relay arus lebih bersifat instant, jadi jika ada gangguan harus segera
mengisolasi motor yang dilindungi tersebut.
Relay overload
Overload pada motor listrik disebabkan oleh pembebanan berlebih pada motor sehingga
putaran motor semakin berat. Semakin berat beban motor maka konsumsi arus listrik motor
semakin besar, sehingga jika dibiarkan dalam waktu yang lama maka arus overload
menyebabkan pemanasan pada belitan yang dapat merusak belitan tersebut.
Relay overload bersifat invers. Adapun grafik invers adalah sebagai berikut :
Gb 4. Karakteristik relay invers
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa semakin besar arus yang mengalir pada motor maka
waktu yang dibutuhkan untuk mentripkan motor semakin cepat.
Relay unbalance
Unbalance pada motor terjadi apabila ada ketidakseimbangan arus pada fasa sumber.
Fenomena ini akan menyebabkan timbulnya arus urutan negative (negative sequence) yang
dapat menyebabkan pemanasan pada motor.
Relay hubung singkat ke tanah berfungsi untuk mengamankan motor dari gangguan arus
hubung singkat antara fasa dengan tanah.
Relay longstart
Relay long start current adalah relay proteksi pada motor yang digunakan untuk mengamankan
motor dari gangguan arus start yang lama. Seperti kita ketahui ketika motor listrik pertama kali
dhidupkan maka akan mengkonsumsi arus yang lebih besar dari arus nominal. Arus start
tersebut bias mencapai 6 kali dari arus nominalnya. Pada kondisi normal, arus start tersebut
hanya berlangsung sesaat saja dan arus kembali ke arus nominal setelah motor berputar pada
putaran nominal. Relay long start berfungsi mengamankan motor ketika arus start tersebut
berlangsung lebih lama dari kondisi normal agar tidak terjadi pemanasan pada belitan motor.
Relay longstart bersifat definite time (karakteristik tunda waktu).
Relay temperature
Relay temperature merupakan relay proteksi pada motor yang digunakan untuk mengamankan
motor listrik dari gangguan temperature yang berlebih. Temperature berlebih bias disebabkan
oleh gangguan mekanik maupun gangguan elektrik. Gangguan mekanik contohnya adalah
kegagalan sstem pendingin dan lain sebagainya. gangguan elektrik contohnya adalah overload,
longstart dan lain sebagainya.
Artikel terkait: Relay proteksi pada motor
Jenis jenis kerusakan pada motor induksi 3 phasa. sumber gambar: http://electrical-
engineering-portal.com/
Ketika motor induksi gagal beroperasi (fail) , satu hal yang dapat kita lakukan yaitu memperbaiki
kerusakannya. Namun sebelum motor induksi gagal beroperasi, banyak hal yang dapat kita
lakukan untuk mencegah kerusakan motor induksi sehingga kalaupun terjadi kerusakan tidak
terjadi kerusakan yang berat (heavy damage).
1. Kualitas dari sumber daya listrik (power quality)
2. Masalah mekanikal (mechanical problem)
Belajarlistrik.com akan menjelaskan satu per satu permasalahan diatas dan diakhir artikel akan
mengulas langkah – langkah apa saja yang dapat kita lakukan untuk mencegah kerusakan motor
induksi.
Tegangan transien
Tegangan transient yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kerusakan motor
induksi. sumber gambar: http://electrical-engineering-portal.com/
Trancient voltage (tegangan transien) sering terjadi karena peralatan tambahan yang kita
gunakan untuk mendukung kualitas daya listrik kita seperti capacitors bank. Trancient voltage ini
dapat merusak “kehalusan” sistem kelistrikan 3 phasa kita sehingga mempengaruhi motor
induksi yang berakibat kegagalan isolasi motor.
Akibat yang terjadi pada motor induksi akibat gangguan tegangan transien:
Merusak winding motor induksi sehingga motor mengalami short circuit.
Voltage imbalance
Unbalance pada masing – masing phasa dapat menyebabkan vibrasi pada motor induksi.
sumber gambar: http://electrical-engineering-portal.com/
Tegangan yang tidak seimbang (voltage imbalance) dapat mengakibatkan panas yang berlebih
pada winding motor sehingga beresiko merusak isolasi motor yang berakibat short circuit dan
memperpendek umur bearing.
Akibat yang terjadi pada motor induksi akibat voltage imbalance:
Mengakibatkan arus yang mengalir pada tiap – tiap phasa menjadi tidak seimbang,
menyebabkan overheating pada winding.
Harmonic distortion
Harmonik (harmonic distortion) adalah gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan yang
terjadi akibat adanya distorsi arus dan tegangan.
Gangguan harmonik ini dapat mengakibatkan loses energi sehingga winding pada motor induksi
akan mendapatkan panas yang berlebih dan beresiko merusak isolasi motor listrik tersebut.
Akibat yang terjadi pada motor induksi akibat gangguan tegangan transien:
Menurunkan efisien dari motor induksi dan meningkat temperatur kerja motor induksi.
Misalignment motor
Missalignment menjadi faktor yang menyebabkan kerusakan karena dapat menimbulkan vibrasi
yang memperpendek umur bearing. sumber gambar: http://electrical-engineering-portal.com/
Misalignment merupakan suatu kondisi dimana shaft motor induksi tidak
sejajar (alignment) dengan drive shaft load yang digerakkan oleh motor induksi. Hal ini dapat
mengakibatkan vibrasi ketika motor induksi berputar menggerakkan load tersebut.
Ada beberapa jenis Misalignment yang sering terjadi pada proses pemasangan motor dan load
diantaranya angular Misalignment, paralel Misalignment dan compound Misalignment.
Akibat yang ditimbulkan Misalignment terhadap motor induksi:
Misalignment dapat mengakibatkan vibrasi yang tinggi baik pada motor induksi maupun pada
load yang digerakkan oleh motor. Vibrasi dapat memperpendek usia pemakaian bearing dan
merusak inner part mekanikal pada motor induksi seperti housing bearing, shaft dan lain
sebagainya.
Shaft Imbalance
Shaft imbalance merupakan sebuah kondisi dimana posisi rotor dan load (pompa, kompresor,dll)
telah alignment atau sejajar namun ketika motor dan load berputar, putarannya tidak seimbang
(imbalance/unbalance) dikarenakan coupling yang telah aus.
Shaft imbalance juga menyebabkan vibrasi baik pada motor induksi sebagai penggerak maupun
load yang digerakkan. Hal ini jika terjadi, lama kelamaan akan merusak bagian – bagian motor
induksi khususnya bagian yang tidak statis seperti bearing, housing bearing dan rotor.
Bearing yang pelumasannya kurang baik juga dapat memperpendek usia pemakaiannya. sumber
gambar: http://electrical-engineering-portal.com/
Sebagaimana kita ketahui bearing merupakan komponen mekanikal yang berfungsi untuk
menjaga agar rotor yang berputar stabil dan tidak terjadi gesekan antar komponen statis (yang
diam) dan komponen yang dinamis (bergerak).
Bearing sendiri memiliki lifetime pemakaian dan harus di rawat (maintenance) secara berkala.
Jika kita merawat bearing sesuai dengan petunjuk misalnya ditambah pelumasan setelah
beberapa running hour maka bearing dapat tahan sesuai dengan lifetimenya.
Jika bearing rusak atau telah aus dapat menyebabkan motor induksi menjadi panas karena
gesekan yang ditimbulkan. Juga akan menimbulkan vibrasi dan kerusakan – kerusakan lainnya
bahkan bisa mengakibatkan short circuit pada motor induksi.
Permasalahan pada baseplate motor dapat menyebabkan vibrasi yang tinggi. sumber gambar:
http://electrical-engineering-portal.com/
Instalasi pemasangan motor induksi dilapangan merupakan hal yang kritikal dalam menentukan
performa dari motor induksi.
Karena jika kita tidak melakukan pemasangan secara benar dapat mengakibatkan kerusakan
bagian – bagian motor lebih cepat. Pada saat pemasangan masalah yang sering terjadi dan sering
diabaikan adalah soft foot.
Soft food merupakan suatu kondisi dimana antara permukaan baseplate motor induksi dan kaki-
kaki motor induksi tidak rata. Hal ini dapat mengakibatkan ketika kita
mengencangkan bolt (baut) pada kaki – kaki motor menjadikan posisi motor tidak rata.
Hal tersebut dapat menimbulkan vibrasi yang tinggi pada motor ketika motor berputar.
Kerusakan yang ditimbulkan karena soft foot adalah vibrasi yang berimbas pada kerusakan
bearing dan housing bearing.
Proteksi yang tidak sesuai sering kali menjadi penyebab short circuit pada motor induksi.
sumber gambar: http://electrical-engineering-portal.com/
Motor induksi mempunyai spesifikasi yaitu power (kilo watt), speed (rpm), insulation class
(ketahanan isolasi) dan spesifikasi lainnya.
Salah satu faktor yang sering terjadi yang mengakibatkan motor short circuit adalah proteksi
yang tidak bekerja.
Proteksi merupakan hal yang penting untuk melindungi motor induksi dari gangguan eksternal
seperti beban yang berlebih (overload), mechanichal jam pada load yang digerakkan.
Jika kita salah mensetting atau memasang proteksi dapat berakibat motor mengalami short circuit
karena ketika terjadi beban yang berlebih, winding motor menjadi panas dan isolasi motor rusak.
Hal tersebut dapat dihindari jika kita mem proteksi motor sesuai dengan kemampuan motor,
sehingga motor akan terlindungi terhadap gangguan eksternal baik mekanikal maupun elektrikal.
Perawatan motor induksi
Seperti yang telah dijelaskan diatas, motor induksi memiliki peran yang vital untuk proses
produksi dalam suatu industri. Kerusakan motor induksi dapat menyebabkan kerugian baik dari
sisi biaya perbaikan motor tersebut serta biaya yang hilang akibat proses produksi yang terhenti.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan guna mencegah (prevent) agar motor induksi selalu
dapat beroperasi normal dan tidak mengalami unschedule shutdown, diantaranya:
1. Monitoring keadaan operasional motor induksi seperti arus, temperatur dan bunyi. Sesuaikan
dengan spesifikasi motor.
2. Tambah pelumasan pada bearing (baik jenis grease ataupun oli) sesuai running hour motor
induksi.
3. Lakukan pengecekan isolasi dan pastikan isolasi motor induksi yang dalam keadaan standby
selalu dalam kondisi baik.
4. Tentukan range kapasitas kerja normal motor, jika terdapat kenaikan baik arus maupun
temperature motor, lakukan analisa apa penyebab perubahan parameter pengukuran tersebut.
Demikianlah tulisan singkat mengenai jenis kerusakan motor induksi dan bagaimana cara
mengatasinya, semoga bermanfaat.
Share this:
ADMIN
MORE POSTS
Post navigation
POTENSI ENERGI ALTERNATIF YANG DAPAT
DIKEMBANGKAN DI INDONESIA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)
TINGGALKAN BALASAN
KOMENTAR
NAMA *
EMAIL *
SITUS WEB
Kirim Komentar
ABOUT BELAJARLISTRIK.COM
POULAR POSTS
Cara Menghitung Biaya Pemakaian Listrik Rumah Tangga
Prinsip Kerja Generator
Belajar Transformator : Pengertian, Fungsi dan Prinsip Kerja
Belajar PLC untuk Pemula
Cara membuat lampu taman otomatis dengan timer
RECENT POST
Fungsi Transistor
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Jenis Kerusakan Motor Induksi dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Potensi Energi Alternatif yang Dapat dikembangkan di Indonesia
Jenis Pembangkit Listrik
ARSIP
Desember 2017 (1)
November 2017 (1)
Oktober 2017 (2)
September 2017 (2)
Agustus 2017 (2)
April 2017 (7)
Maret 2017 (17)