Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN PIL KB

No. Dokumen :
/SOP/UKP/Rbd/2018
Terbitan : Januari 2018
SOP No. Revisi :-
Tgl Mulai Berlaku : Januari 2018
Halaman :2/ 2
TTD
UPT Misrajudin, SKM
Puskesmas NIP.196510041991021002
Rawat Inap
Rantau
Badauh

Pengertian Suatu kondisi robeknya perineum yang terjadi pada persalinan


pervaginam.

Tujuan Meningkatkan pelayanan dan penanganan rupture perineum derajat 1-


2

Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Rantau Badauh


Nomor.001/SK/1.1.1 /Admen/Rbd/2018. Tentang Jenis Pelayanan

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Primer

Alat dan
Bahan

Langkah - Hasil Anamnesis :


langkah
Perdarahan pervaginam
Etiologi dan Faktor Risiko
Ruptur perineum umumnya terjadi pada persalinan, dimana:
a. Kepala janin terlalu cepat lahir
b. Persalinan tidakdipimpin sebagaimana mestinya
c. Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut
d. Pada persalinan dengan distosia bahu
e. Partus pervaginam dengan tindakan
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya:
a. Robekan pada perineum,
b. Perdarahan yang bersifat arterial atau yang bersifat merembes,
c. Pemeriksaan colok dubur, untuk menilai derajat robekan perineum

Penegakan Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi Ruptur Perineum dibagi menjadi 4 derajat:
a. Derajat I
Robekan terjadi hanya pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit
perineum
b. Derajat II
Robekan mengenai selaput lender vagina dan otot perinea
transversalis, tetapi tidak melibatkan kerusakan otot sfingter ani.
c. Derajat III
Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dengan
pembagian
Sebagai berikut:
III. a. Robekan < 50% sfingter ani eksterna
III. b. Robekan> 50% sfingter ani ekterna
III. c. Robekan juga meliputi sfingter ani interna
d. Derajat IV
Robekan mengenai perineum sampai dengan otot sfingter ani dan
mukosa rectum

Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan
a.Menghindari atau mengurangi dengan menjaga jangan sampai
dasar panggul di dahului oleh kepala janin dengan cepat.
b. Kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlampau kuat dan
lama, karena akan menyebabkan asfiksia dan perdarahan dalam
tengkorak janin, dan melemahkan otot-otot ada dasar panggul karena
diregangkan terlalu lama.
c. Penatalaksanaan farmakologis:
Dosis tunggal sefalosporin golongan II atau III dapatdiberikan
intravena sebelum perbaikan dilakukan (untuk ruptur perineum yang
berat).
d. Manajemen Ruptur Perineum:
Ruptur perineum harus segera diperbaiki untuk meminimalisir risiko
perdarahan, edema dan infeksi. Manajemen ruptur perineum untuk
masing-masing derajatnya, antara lain sebagai berikut :
1. Derajat I
• Bila hanya ada luka lecet, tidak diperlukan penjahitan. Tidak usah
menjahit rupture derajat I yang tidak mengalami perdarahan dan
mendekat dengan baik.
• Penjahitan robekan perineum derajat I dapat dilakukan hanya
dengan memakai catgut yang dijahitkan secara jelujur (continuous
suture) atau dengan cara angka delapan (figure of eight).
2. Derajat II
• Ratakan terlebih dahulu pinggiran robekan yang bergerigi, dengan
cara mengklem masing-masing sisi kanan dan kirinya lalu dilakukan
pengguntingan untuk meratakannya.
• Setelah pinggiran robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka
robekan.
3. Derajat III dan IV
Dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki dokter
spesialis obstetric dan ginekologi.
Konseling dan Edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan suami mengenai, cara
menjaga kebersihan daerah vagina dan sekitarnya setelah
dilakukannya penjahitan di daerah perineum yaitu antara lain:
a. Menjaga perineumnya selalu bersih dan kering.
b. Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya.
c. Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3
sampai 4 kali perhari.
d. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya.
Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau
mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya atau jika
daerah tersebut menjadi lebih nyeri.
Unit terkait Rg Bersalin

Anda mungkin juga menyukai