Anda di halaman 1dari 1

Masuk ke saluran cerna

WEB OF CAUSATION (WOC) INFEKSI Berkembang di usus


ANAK
Factor Pertumbuhan & Perkembangan
DIARE PADA ANAK Hipersekresi air dan
psikologis Anak merupakan individu yang unik. Anak
Perkembangan anak yang tidak sesuai tidak bisa disebuts ebagai miniature
Memproduksi enterotoksin elektrolit
Makanan (alergi, basi, atau sejak lahir sudah memiliki penyakit
dan neurotoksin orang dewasa. Setiap anak memiliki
Penyebab keracunan) bawaan dapat berpengaruh terhadap
Stimulus saraf simpatis Ansietas karakteristiknya sendiri. Oleh karena itu,
kesehatan anak tersebut ilmu mengenai pertumbuhan,
Isi usus meningkat
Gangguan motilitas usus perkembangan serta penyakit anak
Faktor infeksi Faktor sangat penting.
malabsorbsi Aktivitas tonus meningkat Hiperperistaltik usus
1. Infeksi enteral 1. Malabksorbs
i karbohidrat Hiperperistaltik Pola asuh
(bakteri, virus, Malabsorpsi KH, Ggn pada villi usus
2. Malabsorbsi
parasit) : infeksi lemak Lemak, protein Sekresi cairan dan
pe↓ penyerapan Pola asuh erat kaitannya dengan pertumbuhan dan
saluran 3. Malabsorbsi elektrolit tetap
Makanan berlalu cepat makanan perkembangan anak. Dapat mempengaruhi Terapi
pencernaan protein Absorbsi aktif Na dari lumen usus
dalam usus psikologis, dan nutrisi,
makanan 4. Faktor Tekanan osmotic menurun, sekresi aktif NaCl dan
1. Rehidrasi oralit osmolalitas rendah
2. Infeksi  parenteral makanan air dari mukosa ke lumen usus
meningkat pe↑ cairan di 2. Terapi nutrisi (ASI, diit, dll
(infeksi diluar 5. Faktor me↑ usus 3. Teruskan pemberian ASI pada bayi
saluran cerna) psikologis pe↓ absorbsi Pemeriksaan penunjang
makanan di usus Pemeriksaan diagnostik 4. Antibiotic selektif
Permeabilitas 1. Pemeriksaan darah lengkap (darah 5. Nasihat kepada orangtua/pengasuh
Volume usus me↑ 6. Zinc diberikan selama 10 hari berturut
usus me↑ Penurunan BB perifer lengkap, ureum, kreatinin, - Biopsi usus halus
hiperperistaltik turut
elektrolit, Analisa gas darah - Enteroskopi intestinal
Sekresi air dan pe↑ volume 7. Terapi farmakologi
2. Pemeriksaan feses, uji feses, kultur - Fluoroskopi
elektrolit cairan di usus feses
Air dan elektrolit - Imaging (X-ray, koloskopi)
berpindah ke rongga Frekuensi defekasi yg abnormal dari biasanya, pada bayi
Volume dengan ASI eksklusif lebih sering BAB (normal 4-10x/hari )
Ggn absorbsi
DIARE
rongga usus Repon utk bayi dengan susu formula BAB seperti orang dewasa (1- Diareb.d proses infeksi Jenis :
Hiponatremia meningkat mengeluarkan 2x/hari) dan apabila BAB > 3x (anak), konsistensi feses dan penyakit
encer, dengan atau tanpa darah, dan/lendir dalam tinja
1. Akut (bersifat mendadak, << 14 hari tanpa selang-seling berhenti > 2
hipokalemia
hari,)
Diare dg dehidrasi ringan (cairan hilang 2-5% dari BB)
Hilang cairan dan elektrolit Frekuensi BAB Pengeluaran Na+ Metabolisme anaerob NOC : Diare dehidrari sedang (cairan hilang 5-8% dari BB)
Asidosis metabolik meningkat meningkat Diare dg dehidrasi berat (cairan hilang 8-10%)
berlebihan Kehilangan cairan dan Bowl Elimination
elektrolit di vaskuler Fluid Balance 2. Persisten
Hidration Diare antara 15-30 hari
Na HCO3 plasma Asam laktat tinggi
Electrolit and Acid Base Balance Lanjutan dr diare akut, peralihan diare akut dan kronik
menurun →asidosis
Sesak nafas Gangguan keseimbangan KH : Tidak ada diare, Feses tidak ada 3. Kronik (diare hilang timbul, berlangsung lama, > 30 hari, bersifat
cairan dan elektrolit darah
Kulit di perianal Sal.cerna terakumulasi menahun, penyebab non infeksi, penyakit sensitif/ggn metabolisme
dan mukus, Pola BAB normal, Elektrolit
toksin normal, Hidrasi baik yg menurun)
Nafsu makan menurun Asam lambung tinggi
4. Disentri
Gangguan pertukaran NIC : Infeksi bakteri atau amuba/radang pada usus dan menyebabkan
Dehidrasi
oksigen Lama kontak diare disertai darah atau lendir, dengan mengalami dehidrasi
dengan cairan Terjadi anoreksia, 1. Instruksi pd keluarga utk mencatat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
mual, muntah warna, volume, frekuensi dan
dan bakteri kebutuhan tubuh (b.d saluran pencernaan
konsistensi feses
mual dan muntah, anoreksia) 2. Monitor tanda dan gejala diare
NOC : Kekurangan volume 3. Evaluasi jenis intake makanan yg
cairan masuk
b. Respiratory Status : Gas Kulit lembab
exchange DISCHARGE PLANING
c. Keseimbangan asam Basa, NOC : NIC :
NOC :
Elektrolit - Edukasi kpd keluarga agar kelak tdk terjadi diare pada anak (lagi)
d. Respiratory Status :ventilation Pertumbuhan bakteri a. Nutritional status : food and fluid 1. Monitor jumlah nutrisi dan
a. Fluid balance kandungan kalori - Pendkes menjaga lingkungan, mkanan, dan kesehatan pd anak
e. Vital Sign Status meningkat b. Intake
b. Hydration c. Nutritional status : nutrient intake 2. Monitor mual dan muntah - Edukasi penanganan saat diare
c. Nutritional status : food and fluid d. Weight control 3. Kaji kemapuan untuk
KH : Peningkatan ventilasi dan O2 yg mendapatkan nutriri sesuai
adekuat, bebas dr tanda disstres Resti kerusakan - Monitor status sirkulasi
Kriteria Hasil : klien mampu Iritasi kulit Kriteria Hasil : ada peningkatan BB, BB kebutuhan BP, warna kulit, suhu
pernafasan, TTV normal, AGD normal integritas kulit b.d
ideal, mampu identifikasi kebutuhan nutrisi, 4. Kolaborasi dengan ahli gizi Referensi :
memepertahankan urin output, tidak ada kondisi gangguan kulit, denyut nadi, dan
tidak ada tanda malnutrisi ritem nadi perifer serta
NIC : tanda dehidrasi, turgor baik, membran metabolik
mukosa lembab kapiler refil Betz, Cecily, L. Dan Linda A. Sowden 2002. Buku Saku
- Monitor tanda inadekuat
1. Buka jalan nafas Keperawatan Pediatrik. Edisi ke-3. Jakarta : EGC.
NIC : Tanda tanda dehidrasi: oksigenasi jaringan
2. Posisikan pasien untuk NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi dan
- Monitor suhu dan
memaksimalkan ventilasi
pernafasan Klasifikasi.
3. Identifikasi pasien perlunya - Monitor intake dan output cairan Dehidrasi ringan/sedang: Pelepasan RAA Menahan cairan
- Monitor input danoutput
pemasangan alat jalan nafas Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
buatan - Monitor tanda-tanda vital - Pantau nilai
Gelisah, rewel/mudah marah, mata cekung, haus, minum
4. Auskultasi suara nafas, catat laboratorium: Hb, Ht, Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. APLIKASI
- Mengkaji tanda-tanda dehidrasi dengan lahap, cubitan kulit perut kembali lambat. AGD dan elektrolit
adanya suara tambahan Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
- Kolaborasi pemberian cairan intavena Aliran darah ke Oliguria (anuria) - pelihara kepatenan jalan
5. Atur intake untuk cairan
Dehidrasi berat: ginjal menurun nafas Medis dan NANDA. Yogyakarta : Media Action.
mengoptimalkan keseimbangan - Pertahankan intake dan output yang akurat dan balance cairan
6. Monitor respirasi dan status O2 - Berikan cairan IV atau Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan
dalam 24 jam Letargis, mata cekung, tidak bisa minum/malas minum, oral yg tepat
7. Monitor respirasi Pediatrik. Sri Kurnianingsih (Fd), Monica Ester
- Monitor intake dan urin output setiap 8 jam cubitan kulit perut kembali sangat lambat - Ajarkan kepada keluarga
Resiko syok pasien tentang tanda dan (Alih bahasa) edisi – 4 Jakarta : EGC.
(Buku Manajemen Terpadu Balita Sakit, 2015) gejala syok
hipovolemi

Anda mungkin juga menyukai