Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN ANGGOTA KELUARGA

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIZKY FAUZIA NUR AINIA


NIM : G3A020143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
2. Umum : 56 Tahun
3. Pekerjaan : Guru
4. Pendidikan : S1
5. Alamat : Jl. KH. Moeliki No.64 Pengkol Jepara
6. Tanggal pengkajian : 3 November 2020
7. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Jenis Hub Dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Status


Kelamin Keluarga Kesehatan
1 Tn. S L Suami 56 tahun S1 Guru Rematik
2 Ny.T P Istri 51 tahun S1 Guru Hipertensi
3 Ny. P L Anak 27 tahun S1 Guru Sehat
4 Ny. N P Anak 24 tahun S1 Perawat Sehat
5 Tn. O P Anak 19 tahun SMA Pelajar Sehat
6 An. D L Anak 12 tahun SD Pelajar Sehat

8. Genogram

Ibu M 56th stroke


Tn. K 58th gastritis

Nn D
Tn B
Tn C 25 th
Tn.A 35 th
28 th
38 th 38 35 28 25
A. Apa itu Gastritis (maag)?
asma

Gastritis atau maag adalah


peradangan yang terjadi pada
lapisan lambung akibat
meningkatnya sekresi asam
Tn S
56 th 56 51 Ibu T
51 th
Rematik hipertensi

27 24 19 12
Ny P
27 th Ny N An. D
24 th 12 th
Tn. O
19 th

Keterangan :

: perempuan

:laki-laki

:anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan

: anggota dalam satu rumah


X : meninggal

9. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S termasuk Nuclear family (keluarga inti) karena dalam satu rumah
terdapat Ayah, Ibu dan anak.
10. Suku Bangsa
Seluruh angota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia yang memiliki kebiasaan
makan makanan yang asin, pedas, dan bersantan.
11. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5 waktu dan
kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluarga Tn. S mengatakan bahwa
penyakit yang di derita merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya
menerimanya dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan
sholat untuk meminta kesembuhan terhadap penyakitnya. Keluarga Tn.S juga ikut
dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat sekitar.

12. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. S dan istrinya bekerja sebagai guru di sekolah SMA sederajat sehingga rata-rata
pengahsilan sangatlah mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kedua anaknya juga sudah
bekerja dan berpenghasilan sendiri melebihi dari cukup untuk kehidupannya. Dari
penghasilan Tn.S dan istrinya ditabung sebagian untuk dana kesehatan dan rencana
pernikahan anaknya.

13. Aktifitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn. S mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan dikarenakan
sehari-harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah. Keluarga Tn. S
mengatakan biasa mengisi waktu luang dengan kegiatan di rumah dengan cara
menonton TV, bermain dengan cucunya, mengobrol dengan anak dan tetangga
disekitar tempat tinggalnya. Menurut keluarga hal ini dapat menjadi hiburan disela
kesibukan masing-masing.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


14. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami, istri, kakek dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anakya.
15. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga Tn. S masih ada yang belum terpenuhi yaitu
keluarga belum melepas anak kedua dan ketiga dimana anak tersebut belum menikah
dan takut bila anaknya belum menikah sampai dirinya meninggal
16. Riwayat Keluarga Inti
Dalam 1 bulan terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja
seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan ke klinik keluarga dapat sembuh.
Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Tn. S semua anggota keluarga Tn. S
sehat – sehat saja, kecuali Tn. S yang mempunyai riwayat penyakit rematik 3
tahun. Untuk pengobatan penyakitnya Tn. S kadang-kadang ke Klinik Keluarga,
minum obat warung dan mengompres kakinya dengan air hangat.
C. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn.S terdiri dari 2 lantai, rumah milik sendiri dan merupakan tipe
permanent, lantai separuh keramik separuh plester, dilantai pertama hanya terdapat 1
jendela, luas rumah 8x2,5m, pada atap rumah menggunakan asbes, terdapat 1 kamar
tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi, sedangkan dilantai dua terdapat 2 kamar
tidur, penempatan barang-barang dirumah tidak tertata dengan rapid an pada dapur
penempatan barang tidak rapi. Untuk pencahayaan ruangan keluarga Tn.S
menggunakan lampu, ventilasi kurang, pencahayaan sinar matahari yang masuk
kedalam rumah dan pencahayaan didalam rumah kurang karena hanya terdapat 1
jendela dan didepan rumah terhalang tembok besar.
Denah rumah
7 8 keterangan :
1. teras
6 2. Kamr tidur 1
3. ruang tamu
4 5 4. Kamar tidur 2
5. ruang keluarga/ ruang TV
2 3 6. Kamar tidur 3
7. kamar mandi
1 8. dapur

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Desa Pengkol RT 03 RW 04 Kecamatan Jepara, sebagian warganya bekerja sebagai
petani, pedagang, karyawan PT. Jarak antara rumah berdekatan. Tetangga keluarga
Tn.S beragam suku, ada dari Betawi, Sunda, Jawa, Batak dan lain-lain. Menurut
keterangan Ny.T kehidupan antara keluarga dan masyarakat terjalin akrab.
Hubungan silaturahmi berjalan baik, selain itu fasilitas Klinik Keluarga dan
Posyandu sudah ada. Jarak rumah dengan RS sekitar 2 Km dengan alat transportasi
menggunakan motor sendiri, ataupun mobil kalau ke dokter praktek/swasta atau
klinik jaraknya sekitar 1 Km. Tn.S dan Ny.T mengatakan betah tinggal di
lingkungan tempat tinggalnya

20. Mobilitas Geografi Keluarga


Keluarga Tn.S sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga
sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudara lainya.
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.S hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak mempunyai
peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan warga
di wilayah kampungnya seperti ceramah yang diadakan setiap Minggu sehabis
dhuhur dan tahlilan setiap Kamis sehabis shalat isya. Apabila ada waktu luang Ny. T
mengajak bermain cucunya ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun,
tidak ada konflik antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
22. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.S rumahnya berdekatan dengan saudara-saudaranya yang lain sehingga
bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan
membantu untuk penyembuhan. Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih
senang menyelesaikan dengan anggota keluarga Disamping itu adanya tabungan
dana kesehatan sangat membantu pengobatan istrinya dan untuk membantu bila ada
anggota keluarga lainnya yang sakit. Ny.T mengatakan bila sakit beliau berobat ke
Puskesmas, Tn. S juga mengatakan jarang kontrol penyakit rematiknya ke Puskesmas
atau dokter, bila sakit Tn S minum jamu tradisional dan membeli obat diwarung. Tn.S
juga mengatakan rumahnya dekat dengan sarana pendidikan seperti SD dan SMP,
rumahnya juga dekat dengan fasilitas kesehatan seperti Rumah sakit dan Puskesmas,
klinik atau praktek dokter.

D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat
perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah
komunikasi dua arah.

24. Struktur Kekuatan Keluarga


Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap
anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada
masalah yang dirasakan.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga, Tn.S berperan sebagai kepala keluarga, Ny.T berperan sebagai ibu
rumah tangga sekaligus pedagang dipasar, sedangkan Nn.P, Nn. N, Nn. D dan Tn.O
berperan sebagai anak.
26. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini
menganggap bahwa reumatik yang diderita Tn.S adalah penyakitnya orang tua yang
biasa terjadi. Upaya untuk mengendalikan dilakukan dengan periksa ke puskesmas
bila dirasakan ada gangguan kesehatannya.

E. Fungsi keluarga
23. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai
dan saling menjaga kepentingan bersama. Ny. T mengatahui keadaan penyakit yang
diderita oleh suaminya Tn.S dan anak dari Tn.S dan saudara juga membantu dengan
sering mengingatkan agar tidak terlalu lelah. Mereka saling menyayangi dan
memberi perhatian.
24. Fungsi Sosialisasi
Tn.S mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan cucunya
adalah mendidik sopan-santun, jujur, hormat kepada orang tua, bertanggung jawab
serta saling mengasihi. Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain
begitu juga dengan tetangga. Ny.T mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan
interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan
memberi kebebasan anak dan cucunya bergaul dengan tetangga. Anak dan cucunya
bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang
yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti hampir semua warga mengenali
keluarga Tn.S.

25. Fungsi Perawatan Kesehatan


Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Tn.S mengatakan mempunyai riwayat rematik 3 tahun. Saat ini Tn.S
sering mengeluh nyeri pada kedua kaki dan susah untuk menggerakan kaki dan
kaku saat bangun tidur, sulit tidur bila nyeri, mudah lelah dan capek setelah
beraktivitas. Keluarga Tn.S tidak mengetahui tentang rematik dan bagaimana
cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik.
b. Mengambil Keputusan
Tn S mengatakan jarang control ke Puskesmas atau dokter, bila sendi-sendi
terasa nyeri/sakit Tn S hanya minum obat rematik yang beli diwarung. Tn S
mengatakan saat nyeri hanya memijat ringan kakinya dan mengompresnya
dengan air hangat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn S mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang
yang terkena rematik.
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Tn S mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya. Keluarga
Tn S mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai masuk sampai kamar. Pada
saat pengkajian jendela ruang tamu dan lantai agak kotor, lantai kamar mandi
tampak licin, ventilasi dikamar dan ruang tamu kurang, ruangan hanya
menggunakan penerangan listrik tapi redup. Tampak tumpukan barang-barang
yang tidak teratur di ruang belakang dapur (sayur-sayuran) sebelah kamar
belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari keramik.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau
pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
26. Fungsi Reproduksi
Tn S saat ini sudah berusia 56 tahun dan istrinya Ny.T berusia 51. Memiliki 4 anak,
anak pertama perempuan berumur 28 tahun dan sudah menikah, anak kedua
perempuan berumur 24 tahun anak ketiga laki-laki berumur 19 tahun dan anak
terakhir berumur 12 tahun perempuan.

27. Fungsi Ekonomi


Keluarga Tn S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika ada sisa keuangan, maka
disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga, termasuk persiapan berobat
dan persiapan pernikahan anaknya.

F. Stress dan koping keluarga


30. Stresor Jangka pendek
Keluarga Tn S sedang menghadapi masalah yaitu sakit rematik sedangkan anak
kedua dan ketiga Tn S belum menikah. Tn S berharap penyakitnya cepat sembuh
dan tidak kambuh lagi dan kedua anaknya segera menikah.
31. Stressor jangka Panjang
Tn S mengatakan ingin semua kebutuhan hidupnya tercukupi dan ingin segera
merenovasi rumahnya.
32. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan anggota keluarga
lainnya. Tn S selalu mengambil keputusan, namun terkadang Ny.T juga mengambil
keputusan.
33. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama untuk
memecahkan masalahnya.
34. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasill pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi
masalah secara maladaptif

H. Harapan keluarga
Keluarga Tn S berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa ada yang
mengalami gangguan kesehatan. Sehingga semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan.
Penyakit reumatik dapat sembuh total dan tidak kambuh lagi.

II. ANALISA DATA


No Data Etiologi Masalah
.
1. Data Subyektif : Ketidakmampuan Gangguan rasa
 Tn S mengatakan mempunyai keluarga mengenal nyaman nyeri pada
riwayat rematik 3 tahun masalah rematik Tn S

 Tn S mengatakan susah untuk


menggerakan kaki dan kaku
saat bangun tidur
 Tn S mengatakan saat nyeri
hanya memijat ringan
kakinya dan mengompresnya
dengan air hangat.
 Tn S mengatakan sulit tidur
bila nyeri
 Tn S mengatakan mudah lelah
dan capek setelah beraktivitas

Data Obyektif :
 Persendian kaki Tn S tampak
merah
 Pergelangan kaki Tn S
tampak agak bengkak, saat
dipalpasi terasa seperti spon.

2. Data Subyektif: Ketidakmampuan Resiko tinggi

 Tn S mengatakan susah keluarga untuk injury pada Tn S

untuk menggerakkan kaki memodifikasi lingkungan


dan kaku saat bagun tidur. yang aman

 Tn S mengatakan mudah
lelah dan capek setelah
aktivitas.
 Tn S mengatakan pernah
hampir jatuh saat ke kamar
mandi setelah bangun tidur.

Data Obyektif:
 Persendian kaki Tn S tampak
merah
 Pergelangan kaki Tn S
tampak agak bengkak, saat
dipalpasi terasa seperti spon.
 Kamar mandi tampak licin
 Pencahayaan dapur dan
kamar mandi kurang.

SKORING MASALAH

1. Keterbatasan pergerakan pada keluarga Tn.S berhubungan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga dengan masalah rematik

Kriteria Bobot Pembenaran


Sifat Masalah 3/3 x 1 = 1 Masalah sedang terjadi
Aktual nilai 3
Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Motivasi keluarga untuk
Sebagian nilai 1 mengatasi masalah cukup.

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah sering dirasakan dan


Cukup nilai 2 adanya support system dari
anggota keluarga yang selalu
mencari informasi tentang
perawatan dan pengobatan.
Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan adanya
Masalah ada dan perlu segera masalah tersebut dan
ditangani nilai 2 melakukan pengobatan
sendiri
Skore 3 2/3
Tujuan Kriteria Evaluasi
No Diagnosa
Jangka Jangka pendek Kriteria Standar Rencana Intervensi
. Keperawatan
panjang
1. Keterbatasan Setelah 1. Setelah pertemuan
pergerakan pertemuan 1x45 menit
pada keluarga 4x45 keluarga mampu
Tn S menit mengenal masalah
berhubungan keterbatas rematik: Respon Rematik adalah 1.1.1. Jelaskan arti
ketidakmampu an 1.1. Menyebu verbal penyakit yang rematik dengan
an keluarga pergeraka tkan pengertian mengenai jaringan lembar balik
merawat n pada Ibu rematik ikat/sendi yang 1.1.2. tanyakan kembali
anggota U dapat cenderung arti rematik dan
keluarga teratasi menahun beri reinforcement
dengan positif atas jawaban
masalah yang benar
rematik Respon
1.2. Menyebu verbal Keluarga dapat 1.2.1. Diskusikan
tkan tanda dan menyebutkan 4 dengan keluarga
gejala rematik dari 8 tanda tanda dan gejala
rematik: rematik melalui
- Nyeri sendi, lembar balik
nyeri bertambah 1.2.2. Tanyakan kembali
bila kontak tanda dan gejala
dengan benda rematik pada
atau udara keluarga
dingin. 1.2.3. Beri
- Bengkak reinforcement
sampai posistif atas
memerah jawaban yang
- Kaku sendi dan benar
berat
- Lesu, lemah,
mudah lelah
Respon - Tidak nafsu
1.3. Menyebu verbal makan
tkan faktor - Demam
penyebab - Kemerahan
terjadinya - Gerak
rematik terganggu 1.3.1. Jelaskan penyebab
rematik dengan
Keluarga dapat menggunakan
menyebutkan 4 lembar balik
dari 6 penyebab 1.3.2. Motivasi keluarga
rematik untuk mengulang
- Proses menua penjelasan perawat
- Kelelahan 1.3.3. Beri
Respon - Cedera reinforcement
verbal mendadak posistif atas
1.4. Mengide - Infeksi kuman jawaban yang
ntifikasi adanya - Penurunan benar
rematik pada kekebalan tubuh
anggota - Tidak diketahui
keluarga dengan jelas

Keluarga 1.4.1. Bantu keluarga


mengenali adanya mengenali adanya
rematik pada masalah nyeri
2. Memutuskan Respon anggota keluarga karena rematik
untuk merawat verbal berdasarkan tanda pada anggota
anggota keluarga dan gejala yang keluarga
dengan rematik ada 1.4.2. Beri
2.1. Menyebu reinforcement
tkan akibat positif atas jawaban
lanjut rematik yang benar

Keluarga dapat
menyebutkan 2
dari 6 akibat lanjut 2.1.1. Jelaskan akibat
dari rematik: lanjut dari rematik
- Aktifitas dengan lembar
terganggu oleh balik
Respon nyeri 2.1.2. Motivasi keluarga
verbal - Berat badan untuk mengulang
turun, demam, dan beri
kurang darah reinforcement
2.2. Keluarga - Mata dan mulut positif atas jawaban
memutuskan kering yang benar
merawat - Berpengaruh
anggota pada paru,
keluarga Respon jantung dan
dengan rematik verbal ginjal
- Tulang keropos
- Tulang mudah
patah
3. Setelah pertemuan 2.2.1. Motivasi keluarga
2x45 menit Keputusan untuk mengatasi
keluarga mampu keluarga untuk masalah yang
merawat anggota merawat dan dihadapi
keluarga dengan mengatasi rematik 2.2.2. Beri
rematik pada anggota reinforcement
3.1. Menyebu keluarga positif atas
tkan cara keputusan yang
mencegah diambil keluarga
kambuhnya
rematik Respon Keluarga dapat 3.1.1. Jelaskan cara
psikomotor menyebutkan 3 mencegah
dari 6 cara kambuhnya rematik
pencegahan dengan lembar
rematik: balik
- Istirahat yang 3.1.2. Minta keluarga
cukup untuk menjelaskan
- Hindari kerja kembali
3.2. Melakuk berta 3.1.3. Beri
an perawatan - Makan- reinforcement
sendiri pada makanan tinggi positif atas
daerah yang kalsium kemampuan
nyeri - Berjemur dipagi menjelaskan
hari kembali
- Olah raga 3.1.4. Beri kesempatan
teratur sesuai pada keluarga
kemampuan untuk bertanya
- Kurangi tentang hal yang
makanan yang belum jelas
mengandung
asam urat
3.2.1. Jelaskan cara
Cara perawatan perawatan rematik
Respon rematik: dengan lembar
kognitif - Hindari balik
makanan yang 3.2.2. Demosntrasikan
mengandung cara perawatan
asam urat: nyeri dengan alat
jeroan, melinjo, bantu: baskom,
kacang- waslap, air sesuai
kacangan dengan kebutuhan
- Kompres (hangat/dingin)
dengan air 3.2.3. Motivasi keluarga
3.3. Mengide hangat/dingin untuk mengulangi
ntifikasi sesuai kembali cara
makanan yang Respon kebutuhan: perawatan rematik
sesuai verbal dingin jika 3.2.4. Beri
bengkan dan reinforcement
kemerahan, positif atas
hangat bila tindakan yang
tidaka ada dilakukan keluarga
bengkak dan
kemerahan
4. Setelah pertemuan - Waslap dibasahi
1x45 menit dengan air es/
keluarga mampu hangat sesuai
memodifikasi kebutuhan,
lingkungan fisik diperas dan
bagi lansia dibalutkan pada
4.1. Menyebu daerah yang
tkan sakit 3.3.1. Lakukan
lingkungan - Kurangi kunjungan tidak
yang aman bagi aktifitas/ direncanakan untuk
lansia pekerjaan yang mengevaluasi
berat dan konsumsi makanan
istirahat yang 3.3.2. Beri penghargaan
cukup atas tindakan yang
dilakukan dengan
Di keluarga benar
Respon tersedia makanan
afektif yang tidak
memperburuk
keluhan

4.1.1. Jelaskan
lingkungan yang
aman bagi lansia
4.1.2. Motivasi keluarga
untuk mengulangi
Respon penjelasan yang
verbal telah diterima
4.1.3. beri reinforcement
Keluarga mampu positif atas jawaban
menyebutkan 5 yang benar
4.2. Memodif dari 7 lingkungan
ikasi yang aman untuk
lingkungan lansia:
- Cahaya tidak
Respon terlalu terang
verbal dan gelap
5. Keluarga mampu - Lantai tidak
memanfaatkan licin, barang-
pelayanan barang tidak
kesehatan untuk berserakan
mengatasi rematik - Perabot rumah
5.1. Menyebu teratur
tkan fasilitas Respon - Tembok kamar
pelayanan afektif mandi diberi
kesehatan yang pegangan, lantai
bisa tidak licin,
dimanfaatkan ketinggian toilet 4.2.1. Lakukan bersama
cukup keluarga cara
- Tempat tidur memelihara
tidak teralalu lingkungan yang
tinggi aman untuk lansia
5.2. Menyebu - Alat dapur dan
tkan waktu kompor aman,
untuk pergi ke keset tidak
palayanan basah dan tidak
kesehatan mudah bergerak
- Jika perlu 5.1.1. Jelaskan fasilitas
gunakan alat pelayanan
bantu yang kesehatan yang ada
aman dimasyarakat
5.3. Memanfa 5.1.2. Beri kesempatan
atkan fasilitas Bersama keluarga untuk
pelayanan mahasiswa mengulangi dan
kesehatan melakukan beri pujian atas
modifikasi jawaban yang
lingkungan yang benar
aman bagi lansia
5.2.1. Identifikasi
bersama keluarga
kapan harus pergi
ke pelayanan
kesehatan
Pelayanan 5.2.2. Motivasi keluarga
kesehatan yang untuk membawa
biasa dimanfaatkan Ibu S ke palayanan
Puskesmas, RS, kesehatan.
dokter praktek.
5.3.1. evaluasi apakah
keluarga sudah
pergi ke pelayanan
kesehatan
Pergi ke pelayanan 5.3.2. Beri pujian jika
kesehatan untuk pergi ke pelayanan
pemeriksaan rutin kesehatan
dan apabila ada
keluhan

Keluarga pergi ke
pelayanan
kesehatan untuk
mengatasi masalah
rematik

RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai