Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PATOLOGI

“ THROMBUS,EMBOLUS DAN HAEMORAGIC”

DI SUSUN OLEH :
“ARY AGUNG AFFANDY LUHUKAY”
LUTHER
YENNI NEBORE

YAYASAN PEBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAPUA SORONG
KEPERAWATAN - 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi di berbagai bidangtermasuk

informasi, manusia modern semakin menemukan sebuahketidakberjarakan yang

membuat belahan dunia yang satu dengan dunia yang lainseakan tampak menyatu

sehingga terbentuklah apa yang dinamakan globalvillage. Ketika era globalsasi

menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh,negara berkembang dapat segera

meniru kebiasaan negara barat yang dianggapcermin pola hidup modern. Sejumlah

prilaku seperti mengkonsumsi makan makanansiap saji (fast food) yang mengandung

kadar lemak jenuh tinggi,kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan,

kurang berolahragadan stress, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan.

Padahalkesemua prilaku tersebut dapat merupakan factor-faktor penyebab

penyakitberbahaya seperti jantung dan stroke (Auryn, 2007).

Dengan semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya teknologi dibidang kedokteran dan kesehatan telah merubah pola

penyakit dalam masyarakat dari penyakit infeksi sampai penyakit degeneratif.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apakah pengertian dari trombosis embolish dan stroke ?

 Apa penyebab/etiologi trombosis embolish dan stroke ?

 Bagaimana patogenesis dari trombosis embolish dan stroke ?

 Bagaimana morfologi dan perjalanan trombus ?

 Apakah efek dari trombosis embolus dan stroke?

 Apa akibat dari embolish thromblus dan stroke?


C. TUJUAN

 Untuk mengetahui pengertian dari trombosis, embolus dan stroke

 Untuk mengetahui penyebab trombosis embolus

 Unruk mengetahui patogenesis trombosis embolus dan stroke

 Untuk mengetahui morfologi dan perjalanan trombus

 Untuk mengetahui efek dri trombosis, embolus dan stroke

 Untuk mengetahui tanda dan gejala trombosis, embolus dan stroke

 Untuk mengetahui penanganan dari trombosis embolus dan stroke


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN TROMBOSIS

         Trombosis ialah proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam sistem
vaskular(yaitu,pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih hidup.Koagulum darah
dinamakan trombus.Akumulasi darah yang membeku diluar sistem vaskular,tidak disebut
sebagai trombus.Selain itu,bekuan yang terbentuk didalam sistem kardiovaskular setelah
manusia meninggal tidak dinamakan trombus tetapi disebut bekuan postmortem.

         Trombosis jelas memiliki nilai adaptif yang berharga dalam kasus perdarahan,trombus
bekerja efektif sebagai sumbatan hemostasis.Namun,trombosis dapat menjadi masalah jika
mekanisme pengaturan normal terganggu dan keadaan ini terbukti sangat berbahaya.

B. ETIOLOGI TROMBOSIS
Menurut vircow terdapat tiga kelompok faktor yang dapat mencegah pembentukan
trombus yang tidak normal  antara lain :
 Perubahan pada permukaan endotel
Endotel normal merupakan permukaan yang rata dan halus. Dianggap bahwa pada
endotel normal terdapat muatan listrik yang akan menolak tiap unsur darah yang
mendekatApabila terjadi kerusakan endotel maka terjadi perubahan dalam potensial
listriknya, sehingga trombosit dapat melekat pada endotel
Suatu anggapan lain menyatakan bahwa jaringan endotel yang rusak
mengeluarkan suatu zat sehingga terjadi koagulasi darah.
 Perubahan pada aliran darah
Bila aliran darh melambat; maka trombosit  akan menepi, sehingga mudah melekat
pada dinding pembuluh darah.
Normal dalam aliran darah terdapat suatu axial stream yang mengandung
unsur darah yang berat seperti lekosit.Trombosit mengalir pada zone yang lebih
perifer dan dibatasi dari dinding pembuluh oleh suatu zone plasma.
Bila timbul keterlambatan dalam aliran maka trombosit masuk kedalam zone
plasma sehingga kontak dengan endotel bertambah.Perubahan dalam aliran darah
lebih sering terjadi dalam vena.Tombus juga sering terjadi dalam varices, yaitu vena-
vena yang melebar.
 Perubahan pada konstitusi darah
Perubahan dalam jumlah dan sifat trombosit dapat mempermudah trombosis.Pada
masalah setelah mengalami pembedahan dan masa nifas, jumlah trombosit dalam
darah kira-kira 2-3 kali lipat daripada normal, serta bersifat lebih mudah melekat.

C. PATOGENESIS TROMBOSIS
Aliran darah pada sirkulasi arteri merupakan aliran dengan tekanandan kecepatan
yang tinggi, dan arteri itu sendiri berdinding agak tebal dan tidak mudah berubah
bentuk.Karena alasan ini maka penyebab tersering trombosis arteri adalah penyakit pada
lapisan dan dinding arteri, khususnya aterosklerosis.
Pada sirkulasi vena, aliran darah nya merupakan aliran bertekanan rendah dengan
kecepatan yang relatif rendah.Vena berdinding tipis sehingga mudah berubah bentuk
oleh tekanan-tekanan dari luar. Karena alasan ini, penyebab tersering trombosis vena
adalah akibat berkurangnya aliran darah.
Pada akhirnya, perubahan kimia dalam darah pasien dengan berbagai variasi penyakit,
mengakibatkan hiperkoagulasi yang dapat menjadi komplikasi.

D. MORFOLOGI DAN PERJALANAN TROMBUS


Trombus terdiri dari berbagai kombinasi agregasi trombosit, endapan fibrin,serta
eritrosit dan leukosit yang terjaring. Jika trombus mulai trombus terbentuk dalam aliran
darah,unsur pertama yang sering adalah gumpalan trombosit yang melekat pada
endotel.Sewaktu mengalami agregasi, trombosit melepaskan zat-zat yang mendorong
terjadinya pengendapan fibrin, sehingga dengan segera agregasi trombosit dikelilingi
oleh fibrin dan menjaring eritrosit.
Gelombang peristiwa yang berturut semacam ini dapat mengakibatkan struktur
trombus menjadi kompleks dan berangka. Sebaliknya, jika trombus terbentuk dalam
pembuluh yang aliran darhnya lambat, maka bekuan darahnya hanya terdiri dari jalinan
difus fibrin yang menangkap unsur-unsur darah yang kurang lebih sama..

E. EFEK DARI TROMBOSIS


Bergantung kepada besar dan jenis trombus, pembuluh yang terkena, dan terdapat
tidaknya kolateral yang cukup baik.
Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
 Stasis darah
 Bendungan pasif
 Edema dan kadang-kadang nekrosis

Trombus dalam arteri dapat menimbulkan :

 Iskhemi
 Nekrosis
 Infark atau gangren

F. Embolus (Emboli)
Emboli adalah suatu benda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi
darah. Benda tersebut ikut terbawa oleh aliran darah, dan berasal dari suatu tempat lain
daripada susunan sirkulasi darah. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh trombus (bekuan),
tetapi penyebab lainya bisa termasuk sel kanker, lemak, cairan amnion, gas, bakteri, dan
parasit.Embolus (95 %) berasal dari trombus. Proses terbentuknya embolus disebut
embolisme.
Untuk berfungsi dengan baik, jaringan tubuh dan organ membutuhkan oksigen, yang
diangkut ke seluruh tubuh dalam aliran darah. Namun, jika emboli sebuah menghalangi
suplai darah ke organ utama, seperti otak, jantung atau paru-paru, organ tersebut akan
gagal (kehilangan sebagian atau seluruh kemampuannya untuk fungsi).
Dua kondisi yang paling serius yang dapat disebabkan oleh emboli sebuah adalah:
1. Stroke - pasokan darah ke otak terganggu atau terputus
2. Emboli paru - suplai darah ke paru-paru terputus

Embolisme adalah masalah kesehatan umum dan penyebab utama kecacatan dan
kematian di Inggris dan di seluruh dunia.

Faktor risiko untuk mengembangkan sebuah emboli meliputi:

 Kelebihan berat badan atau obesitas (memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih).
 Menjadi 65 tahun atau lebih.
 Makan diet tinggi lemak
 Merokok  
G. Etiologi
1. Benda Asing
Sebuah benda asing adalah setiap objek atau zat yang tidak seharusnya ada dalam
darah.Berikut adalah beberapa contoh benda asing yang bisa menyebabkan
embolisme.
2. Pembekuan darah
Darah mengandung agen pembekuan alami yang membantu mencegah pendarahan
yang berlebihan ketika Anda memotong diri sendiri.Setelah luka pendarahan berhenti,
agen pembekuan darah melarutkan bekuan.
Kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau penyakit jantung,
dapat menyebabkan penggumpalan darah (trombosis) untuk membentuk bahkan di
mana tidak ada perdarahan.
Sebagai contoh, kondisi jantung yang disebut fibrilasi atrium , yang mana
jantung berdetak tidak teratur dan tidak normal cepat, dapat menyebabkan gumpalan
darah terbentuk dalam hati.Jika bekuan darah terlepas itu dapat melakukan perjalanan
dalam aliran darah (dikenal sebagai embolus) sebelum disimpan dalam organ atau
anggota tubuh.
3. Lemak
Fraktur pada tulang panjang, seperti tulang paha, dapat menyebabkan partikel lemak
dalam tulang yang dilepaskan ke aliran darah.Ini dikenal sebagai embolisms
lemak.Mereka dapat pula suatu berkembang mengikuti luka bakar atau sebagai
komplikasi dari pembedahan tulang.
4. Udara
Embolisms juga dapat terjadi jika gelembung udara atau gas lainnya memasuki aliran
darah.
Embolisms udara menjadi perhatian khusus bagi para penyelam scuba.Jika seorang
penyelam berenang ke permukaan terlalu cepat, perubahan tekanan dapat
menyebabkan gelembung nitrogen untuk mengembangkan dalam aliran darah
mereka.Hal ini dapat menyebabkan penyakit dekompresi yang sering disebut sebagai
'tikungan' (lihat kotak, kiri).
5. Kolesterol
Pada orang yang memiliki aterosklerosis yang luas (arteri menyempit karena
penumpukan kolesterol), potongan-potongan kecil kolesterol kadang-kadang dapat
melepaskan diri dari sisi pembuluh darah, mengakibatkan emboli sebuah.
H. Jenis Embolus
 Berupa benda padat berasal dari trombus, kelompok sel tumor, kelompok bakteri,
jaringan.
 Embolus bersifat cairan dapat berupa zat lemak, cairan amnion.
 Embolus bersifat gas dapat berupa udara, gas nitrogen, carbon dioksida.
 Embolus sering ditemukan pada vena, arteri, pembuluh limfe dan jantung
Akibat – Akibat yang ditimbulkan oleh embolus:
 Menimbulkan kematian mendadak.
 Kematian jaringan atau infark.
 Embolus septik sarang – sarang infeksi baru dan abses-abses baru.
 Metastasis tumor ganas.

1. Embolus Vena
Berasal dari vena, tungkai bawah kemudian dari vena dalam pelvis
Embolus —> mengikuti pengaliran vena —> vena yang lebih besar —> vena cava —>
jantung kanan -–> tersangkut dalam sirkulasi paru —> sumbatan oklusi a. pulmonalis shg tdp
blokade sirkulasi pulmonal —> insufisiensi a. coronaria dan infark miokard, anoksemia,
anoksia umum —> kematian mendadak
Adanya refleks vagal pulmo coronary —> menimbulkan spasme pada pembuluh paru dan
koroner -–>kematian mendadak
Embolus paru-paru yang besar jarang menimbulkan infark krn pasien sudah meninggal
terlebih dahulu. Embolus paru-paru sering disertai infark terutama pada lobus kanan bawah
2. Embolus Arteri
Berasal dari trombus mural dalam jantung, trombus yang melekat pada empang-empang
jantung dan aorta
Embolus arteri sering mengenai otak, ginjal, limpa, dan anggota tubuh bawah.
Embolus dalam a. mesenterica —>  infark usus
Embolus dalam a. coronaria —> kematian mendadak
3. Embolus Lemak
Lemak ini masuk kedalam sirkulasi darah dan menyumbat arteri atau kapiler shg menjadi
suatu embolus –> menyebabkan kematian
Embolus lemak paling sering terjadi karena trauma tulang atau jaringan lemak yaitu
patah tulang panjang terutama femur dan tibia yang disertai kerusakan sum-sum tulang
juga terjadi pada masa nifas. Selain itu juga terjadi pada : akibat luka bakar pada kulit ;
pada radang yg mengenai tulang atau jaringan lemak ; pada perlemakan hati akibat gizi
buruk atau alkoholisme
4. Embolus cairan amnion
Keadaan ini jarang ditemukan, gejala-gejalanya adalah:
 sesak nafas
 Shock
 Kematian mendadak yg tidak disangka-sangka pada wanita yang sudah
melahirkan atau dalam masa nifas
5. Embolus Gas
Gelembung-gelembung gas masuk kedalam susuna sirkulasi sehingga menyumbat dan
dapat menimbulkan kematian misalnya pada tindakan vaginal douche.Dapat juga
disebabkan oleh pembedahan thoraks akibat vena besar terpotong atau sobek.Dapat juga
disebabkan oleh transfusi darah atau infus cairan intravena.
Emboli berasal dari :
a) Emboli pada manusia yang paling sering dijumpai berasal dari trombus dan
dinamakan tromboemboli.
b) Pecahan jaringan dapat menjadi emboli bila memasuki sistem pembuluh darah,
biasanya dapatterjadi pada trauma.
c) Sel-sel kanker dapat menjadi emboli, cara penyebaran penyakit yang sangat tidak
diharapkan.
d) Benda asing yang disuntikkan ke dalam sistem kardiovaskular.
e) Tetesan cairan yang terbentuk dalam sirkulasi akibat dari berbagai keadaan atau
yang masuk ke dalam sirkulasi melaui suntikan dapat menjadi emboli.
f) Gelembung gas juga dapat menjadi emboli.Emboli dalam tubuh terutama berasal
dari trombus vena, paling sering pada vena profunda ditungkai atau di panggul.
Karena keadaan anatomis, emboli yang berasal dari trombus vena biasanya
berakhir sebagai emboli arteri pulmonalis.
I. Akibat dari emboli
1. Jika fragmen trombus yang sangat besar menjadi emboli maka sebagian besar suplai
arteri pulmonalis dapat tersumbat dengan mendadak. Hal ini dapat menimbulkan
kematian mendadak.
2. Sebaliknya, emboli arteri pulmonalis yang lebih kecil dapat tanpa gejala,
mengakibatkan perdarahan paru-paru sekunder karena kerusakan vaskular atau dapat
mengakibatkan nekrosissebagian dari paru-paru.

J. Cara Mengobati embolisme


Emboli  diperlakukan akan tergantung pada:
 jenis emboli itu
  ukuran emboli yang di mana dalam tubuh emboli terletak
Penghalang serius, seperti embolisms paru  memerlukan perawatan darurat medis.
Embolectomy adalah prosedur bedah untuk menghapus sebuah emboli. Selama operasi, ahli
bedah akan membuat luka pada arteri yang terkena dampak dan emboli akan tersedot keluar.
Proses ini dikenal sebagai aspirasi.
Obat dapat digunakan untuk melarutkan embolisms lebih serius yang disebabkan oleh
gumpalan darah. Obat antikoagulan seperti warfarin dan aspirin dosis rendah , dapat
membantu untuk mengencerkan darah dan menghentikan pembekuan lebih lanjut
membentuk. Jika Anda memiliki kondisi jantung, Anda mungkin juga akan diresepkan
antikoagulan untuk membantu mencegah penggumpalan terbentuk.

K. Pencegahan
Ini tidak mungkin untuk mencegah semua kasus emboli, tetapi Anda dapat mengambil
langkah-langkahsecara signifikan untuk mengurangi risiko Anda. Langkah-langkah ini
meliputi:
 Makan rendah lemak, tinggi serat diet yang mencakup biji-bijian dan banyak buah
segar dan sayuran (setidaknya lima porsi sehari)
 Membatasi jumlah garam dalam diet Anda tidak lebih dari 6g (0.2oz atau 1
sendok teh) per hari.
 Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas,
menggunakan kombinasi olahraga teratur dan diet kalori terkontrol.
 Berhenti merokok bila Anda merokok.
 Berolahraga selama minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu
L. Stroke Haemoragic

Stroke hemoragik merupakan suatu kondisi gawat darurat, yang disebabkan oleh

pecahnya salah satu pembuluh darah di dalam otak, yang memicu perdarahan di sekitar

otak. Akibatnya, aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terhenti, yang kemudian

menyebabkan pasokan oksigen ke otak berkurang, sehingga memicu kematian sel otak

dan dapat mengganggu fungsi otak secara permanen. Jika perdarahan terjadi di dalam

otak disebut dengan perdarahan intraserebral, sedangkan jika perdarahan terjadi pada

ruang di antara selaput pembungkus otak bagian tengah dan dalam disebut dengan

perdarahan subarachnoid.

M. Etiologi

Hipertensi

Tekanan darah yang tinggi secara terus-menerus menambah beban pembuluh arteri

perlahan-lahan. Arteri mengalami proses pengerasan menjaditebal dan kaku sehingga

mengurangi elastisitasnya. Hal ini dapat pula merusak dinding arteri dan mendorong

proses terbentuknya pengendapan plak pada arteri koroner. Hal ini meningkatkan

resistensi pada aliran darah yang pada gilirannya menambah naiknya tekanan darah.

Semakin berat kondisi hipertensi, semakin besar pula faktor resiko yang

ditimbulkan(Soeharto, 2004).

Merokok

Asap rokok yang mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin

dapat merangsang denyut jantung dan tekanan darah. Kandungan carbonmonoksida

dalam rokok memiliki kemampuan jauh lebih kuat daripada sel darah merah

(hemoglobin) untuk menarik atau menyerap oksigen sehingga kapasitas darah yang
mengangkut oksigen ke jaringan lain terutama jantung menjadi berkurang. Hal ini akan

mempercepat terjadinya stroke ischemia bila seseorang sudah mempunyai penyakit

jantung (Soeharto, 2004).

Makanan yang tidak sehat

Jika seseorang mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada yang mereka gunakan dalam

aktivitas sehari-hari, kelebihan kalori tersebut akan diubah menjadi lemak yang

menumpuk di dalam tubuh (Feigin, 2006).

N. Patofisiologi

Telah disebutkan sebelumnya bahwa stroke haemoragik adalah perdarahan ke dalam

jaringan otak. Perdarahan dari sebuah arteri intrakranium biasanya disebabkan oleh

aneurisma (arteri yang melebar) yang pecah atau karena suatu penyakit.

Gambaran patologik menunjukkan ekstravasasi darah karena robek/pecahnya pembuluh

darah otak, diikuti pembentukan oedema dalam jaringan otak disekitar hematoma,

akibatnya terjadinya diskontinuitas jaringan dankompresi oleh hematoma dan oedema

pada struktur sekitar sehingga

menyempitkan atau menyumbat pembuluh darah yang lain disekitarnya sehingga terjadi

ishemik pada jaringan yang dilayaninya.

Gejala klinis yang timbul bersumber dari destruksi jaringan otak, kompresi pembuluh

darah otak/ishemik dan kompresi pada jaringan otak lainnya, gejala klinis yang menyertai

diantaranya adalah nyeri kepala hebat, mual-mual, muntah-muntah yang sering terjadi

diawal serangan, hemiplegi/parese biasa terjadi sejak permulaan serangan dan kesadaran

biasanya menurun bahkan sampai koma.

Gambaran klinis utama yang dapat dikaitkan dengan pembuluh darah otak yang pecah

adalah sebagai berikut :


 Kerusakan pada vertebro basilaris (sirkulasi posterior) mengakibatkan terjadinya

kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak, peningkatan reflektendon,

ataksia, tanda babinsky bilateral, disfagia, disartria, koma, gangguan dayaingat,

gangguan penglihatan dan muka baal.

 Kerusakan pada arteri karotis interna (sirkulasi anterior) gejalanya biasanya

unilateral. Lokasi yang paling sering terkena pada bifurkasio arterikarotis

komunis menjadi arteri karotis interna dan eksterna. Tanda tandanya adalah

anggota gerak atas terasa lemah dan baal, bila hemisfer dominan maka dapat

terjadi afasia ekspresif.

 Kerusakan pada arteri cerebri anterior gejala utamanya adalah perasaan kacau,

kelemahan kontralateral terutama pada tungkai, lengan bagian proksimal

mungkin juga terkena, gerak voluntair tungkai terganggu, gangguan sensorik

kontralateral, demensia, muncul reflek patologis. Kerusakam pada arteri cerebri

posterior tanda gejalanya adalah koma, hemiparesis kontralateral, afasia visual,

hemianopsia.

 Kerusakan pada arteri cerebri media gejalanya adalah monoparesis atau

hemiparesis kontralateral, kadang kadang ada hemianopsia kontralateral,

afasiaglobal bila hemisfer dominan terkena, gangguan pada semua fungsi

yangberkaitan dengan percakapan dan komunikasi, disfagia (Aminudin, 2000)

O. Pemeriksaan Penunjang Stroke

 CT Scan

Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark


 Angiografi serebral

Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau

obstruksi arteri

 MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.

 Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena

 Sinar X kepala : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal

(DoengesE, Marilynn,2000 hal 292.

P. Penatalaksanaan Stroke haemoragic

1. Diuretika : untuk menurunkan edema serebral .

2. Anti koagulan: mencegah memberatnya trombosis dan embolisasi.

(Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)


BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Embolisme Thrombosi dan haemoragic adalah masalah kesehatan umum dan penyebab
utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Maka sebaiknya kita melakukan
pencegahan atau mengambil langkah-langkahsecara signifikan untuk mengurangi risiko
agar kita tidak terserang embolisme dengan cara :
 Makan rendah lemak, tinggi serat diet yang mencakup biji-bijian dan banyak
buah segar dan sayuran (setidaknya lima porsi sehari).
 Membatasi jumlah garam dalam diet Anda tidak lebih dari 6g (0.2oz atau 1
sendok teh) per hari.
 Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas,
menggunakan kombinasi olahraga teratur dan diet kalori terkontrol.
 Berhenti merokok bila Anda merokok.
 Berolahraga selama minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu.

Anda mungkin juga menyukai