Anda di halaman 1dari 54

BUKU INFORMASI

MEMPERBAIKI SISTEM HIDROLIK

G.45OTO01.005.2

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.6.A Jakarta Selatan
2018
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2


BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 4
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 6
BAB II MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK ------------------------------ 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem
Hidrolik ---------------------------------------------------------------------------- 5
1. Identifikasi Jenis Sistem Hidrolik ----------------------------------------- 5
2. Persiapan Minyak Hidrolik sesuai Spesifikasi Pabrik ------------------- 23
3. Persiapan Tools & SST dan Hidrolik Tester di Tempat Kerja --------- 24
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem
Hidrolik ---------------------------------------------------------------------------- 25
C. Sikap Kerja dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem Hidrolik ------------ 25
BAB II MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK --------------------------- 26
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan
Sistem Hidrolik ------------------------------------------------------------------- 26
1. Pemeriksaan Sistem Hidrolik secara Visual dan atau dengan Alat
Khusus ------------------------------------------------------------------------ 26
2. Cara membersihkan Sistem Hidrolik sesuai Manual Perbaikan ------ 31
3. Pemeriksaan Kerja Sistem Hidrolik sesuai Prosedur Manual
Perbaikan --------------------------------------------------------------------- 35
4. Cara memperbaiki Sistem Hidrolik tanpa menyebabkan kerusakan
Komponen lain -------------------------------------------------------------- 42
5. Cara Dokumentasi Hasil Pemeriksaan Sistem Hidrolik ---------------- 48
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan
Sistem Hidrolik -------------------------------------------------------------------- 51
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan Sistem
Hidrolik ----------------------------------------------------------------------------- 51

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 2 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 52


A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 52
B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 52
C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 52
D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 52
DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 53
A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 53
B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 53
DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 54

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 3 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melakukan
Perbaikan Sistem Hidrolik pada Kendaraan Ringan.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Memperbaiki
Sistem Hidrolik ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyiapkan Pemeliharaan Sistem Hidrolik yang meliputi kegiatan
mengidentifikasi Jenis Sistem Hidrolik pada Kendaraan Ringan, mempersiapkan
Minyak Hidrolik sesuai Spesifikasi Pabrik serta mempersiapkan Tools & SST dan
Hidrolik Tester di tempat kerja;
2. Melaksanakan Pemeliharaan Sistem Hidrolik yang meliputi kegiatan memeriksa
Sistem Hidrolik secara Visual dan atau dengan Alat khusus, cara membersihkan
Sistem Hidrolik sesuai Manual Perbaikan, memeriksa Kerja Sistem Hidrolik sesuai
Prosedur Manual Perbaikan, cara memperbaiki Sistem Hidrolik tanpa
menyebabkan Kerusakan Komponen lain, cara Dokumentasi Hasil Pemeriksaan
Sistem Hidrolik.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 4 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

BAB II
MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem


Hidrolik
1. Identifikasi Jenis Sistem Hidrolik
Sebelum kita membahas tentang Jenis Sistem Hidrolik yang terdapat pada
Kendaraan Ringan, terlebih dahulu kita akan membahas tentang definisi atau
batasan tentang Sistem Hidrolik dan perbedaannya dengan Sistem Pneumatik.
Dalam Otomotif disamping kita mengenal tentang Sistem Pneumatik kita juga
mengenal tentang Sistem Hidrolik. Apa beda diantara keduanya.
a. Sistem Hidrolik: Teknologi yang memanfaatkan Zat Cair biasanya Oli untuk
melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. (sumber.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_hidraulik)
Sistem ini bekerja berdasarkan Prinsip Jika suatu Zat Cair dikenakan tekanan
maka tekanan itu akan diteruskan ke segala arah dengan sama besarnya.
b. Sistem Pneumatik: Teknologi yang memanfaatkan Udara Terkompresi untuk
menghasilkan efek gerakan mekanis. (sumber.
https://www.google.co.id/amp/s/artikel-teknologi.com/sistem-pneumatik/amp/)

Dari kedua Definisi diatas kita dapat simpulkan bahwa ada persamaan dan
perbedaan diantara Sistem Hidrolik dan Pneumatik.
Keduanya sama sama memanfaatkan sebuah media untuk menghasilkan sebuah
tenaga atau gerakan dan Perbedaanya adalah dari media yang dipakainya. Jika
Sistem Hidrolik memakai media Cair atau Zat Cair untuk menghasilkan Gerakan
tetapi jika Sistem Pneumatik memanfaatkan Udara yang terkompresi untuk
menghasilkan sebuah Grerakan.

Pada sebuah Sirkuit Dasar Sistem Hidrolik, Komponen-komponen yang harus ada
dalam sirkuit dasar sistem hidrolik agar dapat bekerja dengan sempurna adalah:

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 5 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 1. Sirkuit Dasar Sistem Hidrolik

a). Tangki Hidrolik adalah sebagai tempat penampung oli dari sistem, selain itu juga
berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali.

b). Pompa Hidrolik sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem, dan bersama
komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik.
Semua pompa menimbulkan aliran (flow), prinsip operasinya disebut
”Displacement” dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan
ketempatlain. Secara umum pompa mengubah tenaga mechanical menjadi
tenaga fluida hidrolik, sedangkan yang dimaksud Displacement adalah volume
zat cair yang dipindahkan tiap cycle (putaran) dari pompa.

Pada dasarnya pompa hidrolik diklasifikasikan menjadi:


 Non Positive Displacement
Yang dimaksud dengan pompa non positive displacement ialah bila pompa
mempunyai karakteristik : Internal leakage besar dan Perubahan tekanan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kapasitasnya.
 Positive Displacement
Adalah bila pompa tersebut mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Internal leakage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat Seal atau Presisi) dan
Perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya (dengan
dibuatnya presisi/seal, akan melawan kebocoran pada saat tekanan naik).

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 6 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

c). Control valve gunanya untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang
diinginkan.
 Open Center System
Dalam sistem, bila control valve keadaan neutral, maka aliran oli disuplai
oleh pompa langsung dikembalikan ke tangki hidrolik lagi.pada saat itu
flownya maximum sedangkan pressurenya nol.
 Close Center System
Bila control valve dalam keadaan neutral maka saluran dari pompa tertutup
dengan demikian maka tekanan antara pompa control valve akan naik
samapai batas tertentu kemudian pompa berhenti mensuplai oli ke sistem,
jadi bila control valve neutral (tertutup ditengah) maka pompa akan neutral
(tidak mensuplai oli).

Dalam hal ini bila control valve neutral maka pompa akan mensuplai oli
samapai tekanan naik pada batas yang sudah ditentukan kemudian
pressure tersebut dimanfaatkan atau menghentikan sama sekali untuk
menjaga agar tekanan kerja sistem constan.

Pada keadaan lain akan sama kejadiannya bila control valve digerakan dan
piston bergerak sampai akhir langkah piston hidrolik. Dengan demikian
maka tekanan sistem akan naik dan bila sudah mencapai batas yang sudah
ditentukan maka suplai pompa dikurangi atau dihentikan sama sekali untuk
menjaga tekanan dalam sistem agar tetap pada tekanan maksimum sistem.

Berdasarkan fungsinya control valve diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok


yaitu :
1) Pressure Control Valve (Katup Pengontrol Tekanan)
Pressure control valve adalah katup yang mengatur tekanan dalam sirkuit
dengan mengembalikan semua atau sebagian oli ke tangki apabila tekanan
pada sirkuit mencapai setting pressure.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 7 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

2) Flow Control Valve (Katup Pengontrol Aliran)


Katup pengontrolan aliran adalah katup yang berfungsi mengatur jumlah
aliran oli yang akan masuk ke actuator.
3) Directional Control Valve (Katup Pengontrolan Arah Aliran)
Fungsi katup pengontrol arah aliran adalah untuk mengontrol arah dari
gerakan silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli
atau memutuskan aliran oli.

d). Actuator (hidraulic cylinder) adalah sebagai perubah dari tenaga hidrolik menjadi
tenaga mekanik.
Pada sistem hidrolik, aktuator ada 2 (dua) tipe yaitu :
1) Hydraulic cylinder
Hydraulic cylinder dibagi dalam 2 (dua) jenis yaitu:
 Single acting
Hydraulic cylinder dengan jenis single acting ini umumnya dipergunakan
pada dongkrak, pengungkit, dan posh lift car
 Double Acting
Hydraulic cylinder dengan jenis ini umunya dipergunakan pada unit-unit
alat berat dan two post lift car.
2) Hydraulic motor
Hydraulic motor adalah bentuk lain actuator, kalau cylinder menghasilkan
gerakan bolak-balik, maka hydraulic motor menghasilkan putaran (rpm),
bekerjanya hydraulik motor adalah berlawanan dengan pompa.
 Pompa adalah menghisap zat cair dan mendorong keluar, jadi merubah
tenaga mekanis (putaran) menjadi tenaga hidrolis.
 Motor adalah dimasuki zat cair yang bertekanan dan keluar pada posisi
outlet, merubah tenaga hidrolis menjadi tenaga mekanik atau putaran.
Pompa dapat juga dipakai sebagai motor, tetapi tidak boleh digunakan
tanpa perubahan semua faktor yang berhubungan dengan motor, kalau hal
ini dilakukan maka akan terjadi keausan yang parah pada shaft dan
bearing.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 8 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Besarnya kecepatan dan torque output shaft motor bergantung pada


dispacement motor, yaitu volume output setiap putaranya, semakin besar
volume output perputarannya torque outputnya semakin besar pula.
Seperti halnya pompa, motor dirancang dalam dua jenis displacement
(pemindahan oli) yaitu :
1. Field displacement yaitu motor constan sedangkan kecepatan dapat
dirubah-rubah dengan variasi aliran masuknya (input flow). Pompa ini
dipakai terutama untuk menghasilkan putaran.

2. Variable displacement motor yaitu motor yang baik putaran maupun


torquenya dapat drubah-rubah (bervariasi), aliran input (input flow) dan
tekanannya bisa constan saja, sedangkan kecepatan dan torquenya
dapat dirubah-rubah dengan menggerakan mekanisme yang akan
merubah displacement motornya.
Berdasarkan strukturnya, hydrolik motor dibedakan dalam 4 (empat) jenis
yaitu :
1. Gear motors (menggunakan roda gigi)
2. Vane motors (menggunakan sirip-sirip)
3. Piston motors (menggunakan piston)
4. Orbit motors (circle ratation motor).

e). Main Relief Valve gunanya untuk membatasi tekanan maksimum yang diijinkan
dalam hidrolik sistem, agar sistem sendiri tidak rusak akibat over pressure.

Disamping Komponen – Komponen diatas sebuah Sirkuit Dasar Sistem Hidrolik juga
harus dilengkapi dengan Filter Oli dimana fungsi dari Filter oli ini adalah menyaring
kotoran yang terkandung dalam oli agar tidak ikut bersikulasi kembali dalam sistem,
dalam oil filter dipasang by pass valve yang gunanya untuk memberikan jalan lain
(safety) bila filter buntu/kotor.
Ada jenis alat yang dilengkapi dengan indikator filter, bila by pass valve bekerja
indikator akan memberikan tanda, dan oil filter harus segera dibersihkan atau diganti
dengan yang baru

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 9 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Setelah kita mengetahui tentang Sistem Hidrolik, maka bahasan Kita akan kita
lanjutkan kepada Topik Utama pada Buku ini yaitu tentang Sistem Hidrolik.
Pada Bahasan kali ini yang akan Kita bahas hanya pada Sistem Hidrolik yang ada
pada Kendaraan Ringan.
Pada Kendaraan terdapat beberapa Sistem yang menggunakan Sistem Hidrolik
sebagai tenaga yang digunakan untuk menghasilkan Gerak. Beberapa Sistem yang
menggunakan Sistem Hidrolik diantarnya yaitu: Sistem Pemindah Tenaga dalam hal
ini Kopling dan Transmisi Otomatis, Sistem Rem dan Sistem Kemudi.

KOPLING
Pada Kendaraan Ringan terdapat 2 Jenis mekanisme Penggerak Kopling, yaitu:
 Kopling Hidrolis
 Kopling Mekanis
Kopling Hidrolis
Konstruksi kopling seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pada jenis ini
pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis
kemudian diteruskan ke garpu pembebas melalui silinder pembebas. Pada type ini
pengemudi dapat dengan mudah mengoperasikan kopling dengan tekanan pedal
yang ringan.

Gambar 2. Konstruksi Kopling Hidrolis

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 10 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

TRANSMISI OTOMATIS
Hidraulic control system pada Transmisi Otomatis merubah beban mesin (sudut
pembukaan throttle valve) dan kecepatan kendaraan menjadi bermacam – macam
tekanan hidrolik yang akan menentukan shifting. Sistem ini terdiri dari oil pump,
governor valve, dan valve body. Oil pump drive gear berhubungan dengan pump
impeller pada torque converter dan selalu berputar dengan kecepatan yang sama
dengan kecepatan mesin. Governor valve digerakkan oleh drive pinion dan
mengubah putaran (kecepatan) drive pinion shaft menjadi hydraulic signal yang
dikirimkan ke valve body. Valve body menyerupai jalan yang berliku – liku,
mempunyai jalur – jalur yang banyak sebagai saluran minyak transmisi. Pada jalur –
jalur ini dipasang banyak katup yang membuka dan menutup jalur – jalur ini untuk
mengirimkan dan menghentikan ”hydraulic signal” ke bagian – bagian planetary gear
unit.
Fungsi hydraulic control system:
 Mengalirkan minyak transmissi ke torque converter
 Mengatur tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa oli.
 Merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi hidrolik signal.
 Memberikan tekanan hidrolik ke kopling dan rem untuk mengatur operasi
planetary gear.
 Melumasi bagian – bagian transmisi dengan minyak.
 Mendinginkan torque converter dan transmisi dengan minyak.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 11 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 3. Komponen Transmisi Otomatis

Gambar 4. Aliran Oli pada Transmisi Otomatis

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 12 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

FUNGSI KATUP – KATUP UTAMA


KLEP FUNGSI
Primary Mengatur tekanan hidrolis yang dihasilkan oil pump, membuat line
Regulator Valve pressure yang merupakan dasar dari tekanan – tekanan lain seperti:
governor pressure, lubrication pressure, throttle pressure, dll.
Secondary Membuat converter pressure dan lubrication pressure.
Regulator Valve
Manual valve Dioperasikan oleh selector lever, membuka saluran minyak ke katup
– katup yang diperlukan untuk masing – masing posisi.
Throttle Valve Membuat hidrolik pressure (throttle pressure) yang sesuai dengan
pedal akselerator.
Throttle Pada saat throttle pressure naik pada tekanan tertentu, klep ini
Modulator Valve menurunkan line pressure yang dihasilkan oleh primari regulator
pressure.

KLEP FUNGSI
Governor Valve Membuat tekanan hidrolik (governor pressure) yang sesuai dengan
kecepatan kendaraan.
Cut Back Valve Bila governor pressure lebih tinggi dari throttle pressure, maka katup
ini menurunkan throttle pressure yang dihasilkan oleh throttle valve.
Shift Valve Memilih saluran – saluran ( 1st – 2nd ), ( 2nd – 3rd ), ( 3rd – OD )*
( 1 – 2, 2 – 3, untuk line pressure yang bekerja pada planetary gear unit.
3 – 4*)
Lock – Up Signal Menetukan saat lock – up clutch On – Off dan mengirimkan hasilnya
Valve ke lock – up relay valve.
Lock – Up Relay Memilih saluran untuk converter pressure yang menggerakkan lock –
Valve up clutch On dan Off.
Accumulator Mengurangi kejutan yang timbul pada saat piston C0, C1, C2 atau B2
bekerja.

TEKANAN MINYAK FUNGSI


Line Pressure Diatur oleh primary regulator valve, ini adalah tekanan yanmg

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 13 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

paling dasar dan terpenting yang digunakan pada transmisi


otomatis, karena berfungsi untuk mengoperasikan semua
kopling dan brake dalam transmisi, dan juga karena ini adalah
sumber semua tekanan yang lain (governor pressure, throttle
pressure, dll) yang digunakan pada transmisi otomatis.
Converter Pressure Dihasilkan oleh secondary regulator valve, ini digunakan untuk
dan Lubrication mengalirkan minyak ke torque converter, melumasi
Pressure transmission case dan bearingf serta untuk mengirimkan
minyak ke oil cooler.
Throttle Pressure Throttle pressure ( yang dihasilkan oleh throttlr valve ) naik dan
turun mengikuti penekanan pedal akselerator.
Governor Pressure Governor Pressure ( yang dihasilkan oleh governor valve )
mengikuti kecepatan kendaraan. Keseimbangan antara dua
tekanan ini adalah faktor yang menentukan shift point, oleh
karena itu tekanan ini merupakan faktor yang sangat penting.

OIL PUMP
Oil pump dirancang untuk mengirimkan kinyak ke torque converter, melumasi
planetary gear unit dan mengeporasikan tekanan kerja pada hydraulic control system.
Drive gear dari oil pump terus menerus digerakkan oleh mesin melalui torque
converter pump impeller.

Catatan:
Bila baterai pada kendaraan dengan transmisi manual mati mesin dapat dihidupkan dengan didorong.
Cara seperti itu tidak dapat dilakukan pada kendaraan yang dilengkapi dengan transmisi otomatis
meskipun output shaft terputar pada saat kendaraan didorong tetapi oil pump tidak memberikan
tekanan minyak pada hydraulic control system. Akibatnya planetary gear unit tidak memperoleh
tekanan kerja, sehingga meskipun shift selector pada posisi ”D” tetapi planetary gear tetap pada
tingkat ”N” sehingga poros engkol tidak berputar.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 14 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 5. Torque Converter

Penting:
Pada saat kendaraan ditarik, mesin tidak bekerja dengan demikian oil pump tidak
bekerja pula. Ini berarti bahwa tidak ada tekanan hidrolik yang dikirim ke transmisi.
Oleh sebab itu, bila kendaraan ditarik pada kecepatan tinggi dalam jarak jauh, maka
lapisan minyak pelindung pada bagian – bagian transmisi yang berputar akan hilang
dan transmisi akan menjadi aus. Dengan alasan tersebut maka kendaraan hanya
dibenarkan untuk ditarik pada kecepatan rendah ( tidak lebih dari 30 Km / jam) dan
satu kali tarik tidak boleh melebihi jarak 80 Km. Selanjutnya, bila transmisi itu sendiri
mulai tidak bekerja dengan baik atau minyak mulai bocor, kendaraan hanya boleh
ditarik dengan roda penggerak diangkat dari tanah atau drive shaft / propeller shaft
dilepas.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 15 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Shifting Control
Hydraulic control system merubah beban mesin dan kecepatan kendaraan menjadi
hidraulic signal. Berdasrkan signal inilah tekanan hidraulik dialirkan ke kopling, rem dan
planetary gear untuk merubah rasio gear secara otomatis sesuai dengan kondisi
pengemudian. Shifting dilakukan oleh hidrolik kontrol unit dengan cara sebagai berikut:

Gambar 6. Shifting pada Hidrolik Control Unit

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 16 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

BEBAN MESIN
KECEPATAN KENDARAAN Throttle valve dalam hidrolik
Governor valve mengatur control unit mengatur
tekanan hidrolik yang kecepatan kendaraan yang
dihasilkan oleh pompa oli dihasilkan oleh pompa oli
sebanding dengan sebanding dengan banyaknya
kecepatan kendaraan, pedal akselerator ditekan,
tekanan ini disebut tekanan ini disebut throttle
‘Governor Pressure” bekerja pressure yang bekerja sebagai
sebagai signal kecepatan signal pembukaan throttle
kendaraan ke hydraulic valve ke hidrolik control unit.
control unit.

HYDRAULIC CONTROL UNIT


Governor pressure dan throttle pressure pada hidrolik control
unit menyebabkan shift valve bekerja, kekuatan tekanan
mengatur gerakan katup tersebut. Katup – katup ini mengatur
tekanan hidrolik ke kopling dan rem dari planetary gear unit
yang pada akhirnya mengatur shifting pada transmisi.

SISTEM REM
Rem hidrolik lebih respon dan lebih cepat dibandingkan dengan tipe konvensional/
mekanik dan juga konstruksinya lebih sederhana.
Prinsip kerja sistem rem hidrolik adalah sebagai berikut :
Rem hidrolik menekan rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme rem akan
menimbulkan daya pengereman

Gambar 7. Konstruksi Sistem Rem Hidrolik

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 17 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Master Silinder
Master silinder mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan hidrolik, master
silinder terdiri dari reservoir tank, yang berisi minyak rem, demikian juga piston dan
silinder, yang membangkitkan tekanan hidrolik
Ada dua tipe Master Silinder yaitu :
1. Tipe Tunggal
1.1 Tipe Plunger

Gambar 8. Konstruksi Master Silinder Tipe Plunger

1.2 Tipe Konvensional

Gambar 9. Konstruksi Master Silinder Tipe Konvesional

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 18 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

1.3 Tipe Portless

Gambar 10. Konstruksi Master Silinder Tipe Portless


2. Tipe Ganda
Pada master silinder tandem, sistem hidroliknya dipisahkan menjadi dua ,
masing-masing untuk roda depan dan belakang, dengan demikian salah satu
sistem tidak bekerja, maka sistem lainnya akan tetap berfungsi dengan baik.

Gambar 11. Konstruksi Master Silinder Tipe Ganda

SISTEM KEMUDI
Pada Kendaraan Sistem Kemudi yang menggunakan Tenaga Hidrolis adalah Kemudi
dengan Jenis Power Steering.
Sistem power steering memiliki sebuah boster hidrolik dibagian tengah mekanisme
kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan, dalam keadaan normal beratnya putaran
roda kemudi adalah 2 – 4 kg.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 19 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila


kendaraan bergerak pada putaran rendah, dan menyesuaikannya pada tingkat
tertentu bila kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium sampai kecepatan tinggi.

Gambar 12. Konstruksi Sistem Kemudi Power Steering

Tipe Power Steering


1. Tipe Integral
Sesuai dengan namanya (integral), control valve dan power piston terletak di
dalam gear box, sedangkan tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.

Gambar 13. Konstruksi Sistem Kemudi Power Steering Tipe Integral

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 20 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Bagian utama dari mekanisme sistem power steering tipe integral terdiri dari tangki
reservoir ( terisi dengan fluida), vane pump yang membangkitkan tenaga hidrolik,
gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear, pipa-pipa yang
mengalirkan fluida, dan selang-selang flexible

2. Tipe Rack and Pinion

Gambar 14. Konstruksi Sistem Kemudi Power Steering Tipe Rack & Pinion

Power steering tipe ini control valvenya termasuk didalam gear housing dan power
piston terpisah didalam power cylinder. Tipe rack and pinion hampir sama dengan
mekanisme tipe integral.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 21 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

3. Vane Pump

Gambar 15. Konstruksi Vane Pump

Vane pump membangkitkan tekanan hidrolik yang pada bagian atas pompa terdapat
reservoir yang selalu terisi dengan fluida khusus dan permukaan fluida harus selalu
diperiksa secara teratur. Untuk tujuan tersebut, bila seseorang memeriksa tinggi
permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperatur
fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh.
Volume fluida power steering tidak berubah, kecuali jika terdapat kebocoran.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 22 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

2. Persiapan Minyak Hidrolik sesuai Spesifikasi Pabrik


Sebelum kita membahas tentang persiapan Minyak Hidrolik, ada baiknya kita
mengenal terlebih dahulu tentang Minyak Hidrolik yang dipakai pada masing –
masing sistem, karena setiap sistem memakai jenis minyak pelumas yang
berbeda – beda.

MINYAK TRANSMISI AUTOMATIC (ATF)


Automatic Transmission Fluid (ATF) adalah minyak berkualitas tinggi, dengan
bermacam-macam bahan tambahan. Dalam penggunaannya ATF digunakan oleh
transmisi automatic dan power steering.

Syarat-syarat ATF:
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh ATF adalah sebagai berikut:
1. Kekentalannya sesuai.
2. Stabil terhadap panas.
3. Tidak berbusa.
4. Koefisien gesek sesuai.

Tipe ATF
Pada umumnya tipe ATF yang digunakan adalah tipe DEXRON® II.

MINYAK REM (BRAKE FLUID)


Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian
besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester.

Persyaratan kualitas minyak rem


Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh minyak rem adalah:
1. Titik didih yang rendah.
2. Mencegah karat.
3. Viskositas yang tepat.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 23 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Tipe minyak rem


Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety
Standar). Kesemuanya ini didasarkan oleh titik didih, Dan yang menentukan ini
adalah DOT (Departement Of Transportation).

Tabel 1. Karakteristik Tipe Minyak Rem

Tindakan pencegahan dalam penanganan minyak rem:


1. Jangan mencampur minyak rem.
2. Jangan tercemar dengan air.
3. Jangan tercemar dengan oli atau penbersih oli.
4. Simpan minyak rem di tempat yang sesuai.

3. Persiapan Tools & SST dan Hidrolik Tester di Tempat Kerja


Yang perlu dilakukan dalam Hal Persipan Tools dan SST adalah menempatkan
semua Peralatan Tools dan SST pada tempat kerja yang bersih, nyaman dan
mudah dijangkau, kita juga harus mengetahui jenis Tools dan SST yang akan
dipakai pada saat melakukan Pekerjaan yang berhubungan dengan Sistem
Hidrolik.
Pastikan bahwa Tools dan SST tersebut bekerja dan berfungsi dengan baik. Jika
perlu lakukan langkah pengecekan terlebih dahulu sebelum menggunakan Tools
dan SST tersebut.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 24 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem


Hidrolik
1. Melakukan identifikasi Jenis sistem hidrolik.
2. Menyiapkan Minyak hidrolik sesuai spesifikasi pabrik.
3. Menyiapkan Tools & SST dan hidrolik tester di tempat kerja.
C. Sikap kerja
Harus bersikap secara:
1. Cermat, teliti dan taat asas dalam melakukan identifikasi Jenis sistem hidrolik.
2. Cermat, teliti dan taat asas dalam menyiapkan Minyak hidrolik sesuai spesifikasi
pabrik.
3. Cermat, teliti dan taat asas dalam menyiapkan Tools & SST dan hidrolik tester di
tempat kerja.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 25 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

BAB II
MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIK

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan Sistem


Hidrolik
1. Pemeriksaan Sistem Hidrolik secara Visual dan atau dengan Alat Khusus
Pada Pemeriksaan Sistem Hidrolik yang perlu dilakukan adalah Pemeriksaan
apakah terjadi kebocoran Minyak Hidrolik pada Sistem tersebut atau tidak.
SISTEM REM
A. Pemeriksaan Kebocoran Sistem Rem
Periksa level minyak rem pada Tangki Reservoir Brake Master Silinder.
Meskipun sedikit tetesan diakibatkan keausan lapisan rem yang normal level
yang sangat rendah menunjukkan kebocoran minyak rem. Dalam kasus ini,
periksa kebocoran di seluruh sistem rem. Jika meskipun hanya ditemukan
sedikit bukti kebocoran, penyebabnya harus diperbaiki atau part yang rusak
harus diganti.
Serta periksa juga apakah terjadi tetesan minyak rem atau kebocoran minyak
rem pada Master Silinder.

Gambar 16. Master Silinder

Pemeriksaan Brake Master Silinder Tanpa beban


 Pasang special tool ke lubang primari (1) seperti ditunjukkan dibawah.
 Berikan tekanan ke brake master cylinder assy dengan special tool (A) dan
pastikan bahwa tekanan tidak bertambah di dalam silinder Jika tekanan
bertambah, brake master cylinder assy rusak dan harus di ganti.
Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 26 dari 54
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

 Ulangi Langkah diatas juga untuk lubang sekondari.

Gambar 17. Pemeriksaan Master Silinder


Pemeriksaan Brake Master Silinder Kekedapan Udara
 Dengan brake master cylinder assy (1) yang dipasang pada ragum (2) seperti
ditunjukkan di bawah ini, pasang special tool ke port primer.

CATATAN:
Saat menggunakan ragum, letakkan kain bersih di antara silinder utama rem dan
ragum agar tidak menyebabkan kerusakan pada brake master cylinder.

 Gunakan special tool, berikan tekanan 50 kPa (0.5 kgf/cm2, 7.25 psi, 0.5 bar) ke
brake master cylinder assy. Jika tekanan di atas tidak bertambah, brake master
cylinder assy rusak dan harus di ganti.
 Ulangi Langkah 1) dan 2) untuk lubang sekondari.

Gambar 18. Pemeriksaan Master Silinder

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 27 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Periksa Selang Fleksibel apakah terjadi kebocoran Minyak Rem atau tidak,
apakah terjadi keretakan atau tidak.

Gambar 19. Pemeriksaan Selang Fleksible

Periksa Kebocoran Minyak Rem yang terjadi pada Sistem Rem depan.

Gambar 20. Pemeriksaan Rem Depan

Periksa Kebocoran Minyak Rem yang terjadi pada Sistem Rem depan.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 28 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 21. Pemeriksaan Rem Belakang

SISTEM KEMUDI
Pemeriksaan Kebocoran pada Sistem Kemudi
Hal ini dilakukan hanya pada Kendaraan yang menggunakan Sistem Kemudi
Power Steering.
Bagian atau Komponen yang perlu diperiksa pada Sistem Hidroliknya adalah:
Pompa Vane (Pompa Power Steering)
 Periksa pompa vane assembly dan reservoir tank untuk kebocoran fluida
 Periksa pompa vane assembly dan tangki reservoir dari beberapa kerusakan
atau perubahan bentuk yang dapat menyebabkan kebocoran fluida. Bila ada
sesuatu problem, ganti vane pump assembly dengan yang baru.

Gambar 22. Komponen Pompa Power Steering


Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 29 dari 54
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

KOPLING
A. Pemeriksaan Kebocoran pada Kopling
Hal ini hanya dilakukan pada kendaraan yang menggunakan Koling Jenis
Hidrolik dan tidak berlaku pada Kendaraan yang memakai Kopling jenis
Mekanik.
Periksa Kebocoran Minyak Kopling pada Komponen – Komponen Kopling
seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah.

Gambar 23. Pemeriksaan Kopling

Pemeriksaan Clutch Master Silinder


Periksa apakah clutch master cylinder mengalami kerusakan dan kebocoran.
Ganti clutch master cylinder jika rusak.

Pemeriksaan Clutch Operating Cylinder Assy


Periksa clutch apakah mengalami kebocoran fluida, serta spring apakah
mengalami kerusakan dan bearing apakah berputar dengan lancar. Jika
ditemukan malfungsi, ganti clutch operating cylinder assembly.
Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 30 dari 54
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

TRANSMISI OTOMATIS
Pada Transmisi yang akan dilakukan Pemeriksaan Kebocoran hanya pada
Transmisi Otomatis saja.
Periksa Kebocoran Minyak Transmisi Otomatis pada Pan (Tempat Oli) dan Selang
Pendingin ATF

Gambar 24. Transmisi Otomatis

2. Cara membersihkan Sistem Hidrolik sesuai Manual Perbaikan


SISTEM REM
Lepas Brake Master Silinder sesuai dengan Gambar dibawah ini:

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 31 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 25. Pemeriksaan Master Silinder

Pada saat membersihkan Brake Master Silinder JANGAN menggunkan Cairan


Bensin, gunakanlah Cairan Air Biasa dan setelah itu segera keringkan Brake
Master Silinder.

Membersihkan Caliper Rem Depan


Bersihkan area sekitar Kaliper dengan Minyak Rem sebelum Pembongkaran.
Hati – hati jangan sampai merusak bagian dalam silinder (sisi Lubang)
Lepas Piston Rem Cakram dengan meniupkan Udara ke dalam lubang
pemasangan baut sambungan selang fleksibel.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 32 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 26. Melepas Boot Silinder

Lepas Boot Silinder.


Lepas Perapat Piston menggunakan Pisau tipis seperti pengukur ketebalan.

Gambar 27. Pemeriksaan Kaliper Rem

Lepas sumbat dan penutup pencerat dari Kaliper.


Setelah semua Komponen terlepas, cuci setiap Komponen dengan bersih sebelum
pemasangan dalam fluida yang sama dengan yang digunakan dalam reservoir
silinder utama.
Jangan pernah menggunakan fluida lain atau thinner.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 33 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

KOPLING

Gambar 28. Kopling

 Bersihkan debu dan kotoran dari setiap pipe joint yang akan dilepaskan dan
bersihkan area sekitar brake master cylinder reservoir cap.
 Bersihkan area sekitar brake master cylinder reservoir cap dan keluarkan
fluida dari brake master cylinder reservoir dengan suntikan atau sejenisnya.
 Bersihkan area sekitar tutup reservoir brake master cylinder dan keluarkan
minyak rem dari reservoir brake master cylinder dengan suntikan atau
sejenisnya.

TRANSMISI OTOMATIS
Bersihkan semua suku cadang dengan larutan pembersih secara menyeluruh dan
semprot dengan udara hingga kering.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 34 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 29. Transmisi Otomatis

Bersihkan seluruh eksterior transaxle sebelum melakukan overhaul.


Jaga kebersihan meja kerja, alat dan tangan saat overhaul.

3. Pemeriksaan Kerja Sistem Hidrolik sesuai Prosedur Manual Perbaikan


SISTEM REM
Rem harus diuji di jalan raya yang kering, bersih, cukup rata, dan mulus. Uji rem
di jalan dengan cara menggunakan rem secara pelan dan keras pada berbagai
kecepatan untuk menentukan apakah kendaraan berhenti dengan sejajar dan
efektif. Selain itu, jalankan kendaraan untuk mengetahui apakah kendaraan
bergeser ke satu sisi tanpa penggunaan rem. Jika ya, periksa tekanan ban,
kesejajaran roda depan dan kondisi pemasangan suspensi depan. Berikut
beberapa keadaan yang perlu diperhatikan saat Pemeriksaan Kerja Sistem Rem:
 Gaya Pengereman tidak Mencukupi
 Kendaraan menarik Kesatu sisi
 Noise (Bunyi mendecit yang melengking meskipun Rem tidak digunakan)
 Langkah Pedal berlebihan
 Rem terkunci
 Rem menyeret
 Pedal berdenyut saat ditekan untuk mengerem
 Pengereman Bising

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 35 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

TRANSMISI OTOMATIS
Kerja dari Transmisi Otomatis dapat dilakukan dengan beberapa kali Pengetesan.
 Tes Jalan
Sebelum melakukan Tes Jalan ada beberapa Hal yang harus diperhatikan:
 Lakukan tes jalan di tempat yang tidak ada lalu lintas untuk mencegah
kecelakaan.
 Tes jalan harus dilakukan oleh dua orang, pengemudi dan penguji, di jalan
yang rata.
1. Panaskan mesin.
2. Saat mesin hidup pada idle, pindahkan tuas pemilih ke range D.
3. Percepat dengan menekan pedal gas secara bertahap.
4. Sambil mengendarai pada rentang D, periksa apakah gear shift dan lock-up
muncul dengan benar seperti diperlihatkan pada “Tabel Pemindahan Gigi
Otomatis” (mengacu pada Buku Manual Book).
 Tes Jalan Manual
 Lakukan tes jalan di tempat yang tidak ada lalu lintas untuk mencegah
kecelakaan.
 Tes jalan harus dilakukan oleh dua orang, pengemudi dan penguji, di jalan
yang rata.
Tes ini memeriksa gigi yang sedang digunakan di range L, 2, D (O/D OFF) atau D
(O/D ON) ketika digerakkan dengan sistem kontrol pemindah gigi yang
dinonaktifkan. Tes jalan kendaraan di jalan yang rata.
1. Dengan tuas pemilih di range P, hidupkan mesin dan panaskan.
2. Setelah memanaskan mesin, atur kunci kontak OFF dan cabut konektor
solenoid (1).

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 36 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 30. Solenoid di Ruang Mesin

3. Dengan tuas pemilih di rentang L, hidupkan Kendaraan dan pastikan bahwa


gigi ke-3 digunakan dengan mengacu pada tabel berikut.
Kecepatan kendaraan pada putaran mesin 1000 Rpm

Posisi gigi Kecepatan kendaraan


Ke - 1 8,6 km/jam (5,3 mil/jam)
Ke - 2 15,8 km/jam (9,8 mil/jam)
Ke - 3 24,7 km/jam (15,3 mil/jam)
Ke - 4 35.4 km/jam (22,0 mil/jam)
Reverse 10,8 km/jam (6,7 mil/jam)
4. Saat kendaraan berjalan, pindahkan tuas pemilih ke range 2 dan pastikan
bahwa gigi ke-3 digunakan.
5. Saat kendaraan berjalan, pindahkan tuas pemilih ke range D dan pastikan
bahwa gigi ke-3 digunakan.
6. Setelah pemeriksaan, hentikan kendaraan lalu atur kunci kontak ke OFF,
dan hubungkan kembali konektor solenoid.
7. Hapus DTC. (Penghapusan DTC) Lihat Manual Book
 Tes Engine Brake
 Saat mengemudi kendaraan di gigi ke-3 pada range D, shift down ke range
ke 2 dan periksa apakah engine brake beroperasi.
 Dengan cara yang sama seperti Langkah 1), periksa operasi engine brake
ketika gigi dikurangi ke rentang L.
 Engine brake harus berfungsi.
 Stall Tes

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 37 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Tes ini untuk memeriksa kinerja keseluruhan A/T dan mesin dengan mengukur
putaran engine stall di rentang D dan R. Pastikan melakukan tes ini hanya
ketika ATF dalam temperatur operasi normal dan levelnya antara tanda FULL
dan LOW.
A. Gunakan rem tangan dan ganjal roda.
B. Hubungkan scan tool ke DLC (1).
C. Tampilkan mode “Data list” di scan tool.
D. Hidupkan mesin dengan tuas pemilih di range P.
E. Tekan pedal rem sepenuhnya.
F. Pindah tuas pemilih ke range D dan tekan pedal gas sepenuhnya sambil
melihat tachometer. Baca rpm mesin dengan cepat ketika rpm menjadi
konstan (putaran engine stall).
G. Lepas pedal gas segera setelah putaran engine stall diketahui.
H. Dengan cara yang sama, periksa putaran engine stall di rentang R.
I. Putaran engine stall harus sesuai spesifikasi berikut.
Kecepatan engine stall
Standar: 2.100 – 2.500 rpm

 Time Lag Tes


Uji ini untuk memeriksa kondisi clutch, rem dan tekanan fluida. “Time lag”
artinya waktu yang telah dilalui sejak tuas pemilih dipindah saat mesin pada
posisi idle hingga dirasakan guncangan.
A. Dengan ganjal yang diletakkan di depan dan di belakang roda, tekan pedal
rem.
B. Hidupkan mesin.
C. Dengan stopwatch yang sudah siap, pindah tuas pemilih dari range N ke D
dan ukur waktu sejak momen tersebut hingga dirasakan guncangan.
D. Ukur juga time lag dengan memindah tuas pemilih dari rentang “N” ke “R”.

 Tes Line Pressure


Tujuan tes ini adalah untuk memeriksa kondisi operasi masing-masing bagian
dengan mengukur tekanan fluida di saluran tekanan fluida.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 38 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Uji tekanan saluran mensyaratkan kondisi berikut.


 Temperatur kerja normal ATF (70 sampai 80 °C / 158 sampai 176 °F).
 ATF diisikan sampai level yang tepat (antara FULL dan LOW pada dipstick).
 A/C OFF
A. Angkat kendaraan.
B. Lepas penutup bawah mesin bagian kiri.
C. Lepas baut lubang pemeriksaan tekanan fluida (1).
D. Pasang pengukur tekanan oli ke lubang pemeriksaan tekanan fluida
(2) pada tutup belakang transaxle.

Gambar 31. Transaxle

E. Hidupkan mesin dan jalankan secara idle.


F. Tekan rem kaki sepenuhnya, pindah ke range D,tekan pedal gas
sepenuhnya agar mesin dalam kondisi stall dan periksa tekanan
fluida.
Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 39 dari 54
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

G. Matikan mesin dan lepaskan special tool.


H. Setelah memberikan ATF ke O-ring yang baru, paskan ke lubang baut
pemeriksaan tekanan fluida (1). Lalu, pasang baut lubang
pemeriksaan tekanan fluida ke cover belakang transaxle (2) dengan
mengencangkannya sesuai momen standar.

Gambar 32. Transaxle


I. Lepas baut lubang pemeriksaan tekanan fluida (1).
J. Pasang pengukur tekanan oli ke lubang pemeriksaan tekanan fluida
(2) di casing transaxle.

Gambar 33. Transaxle

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 40 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 34. Transaxle

K. Hidupkan mesin dan jalankan secara idle.


L. Tekan rem kaki sepenuhnya, pindah ke range R, tekan pedal gas
sepenuhnya agar mesin dalam kondisi stall dan periksa tekanan
fluida.
M. Matikan mesin dan lepaskan special tool.
N. Setelah memberikan ATF ke O-ring yang baru paskan ke lubang baut
pemeriksaan tekanan fluida (1). Lalu, pasang baut lubang
pemeriksaan tekanan fluida ke cover belakang transaxle (2) dengan
mengencangkannya sesuai momen standar.

Gambar 35. Transaxle

O. Pasangkan sisi kiri penutup bawah mesin.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 41 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

 Tes Range P
1. Hentikan kendaraan di jalan miring 5 derajat atau lebih, pindah ke range P
dan gunakan rem parkir.
2. Setelah menghentikan mesin, tekan pedal rem dan lepas rem tangan.
3. Lalu, lepas pedal rem secara bertahap dan pastikan bahwa kendaraan tetap
stasioner.
4. Tekan pedal rem dan pindahkan tuas pemilih ke rentang N.
5. Lalu, lepas pedal rem secara bertahap dan pastikan bahwa kendaraan
bergerak.

KOPLING
Kopling harus diuji di jalan raya yang kering, bersih, cukup rata, dan mulus. Uji
Kopling di jalan dengan cara melepas Kopling secara pelan dan keras sehingga
dapat diketahui apakah kecepatan perpindahan gigi dapat terjadi secara spontan
atau tidak.
Disamping itu kita juga dapat mengetahui apakah kopling selip atau tidak.
Berikut disampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan ketika pemeriksaan
kerja dari Kopling:
 Clutch menyeret
 Kopling bergetar
 Kopling Bunyi/Bising
 Clutch macet

4. Cara memperbaiki Sistem Hidrolik tanpa menyebabkan kerusakan Komponen lain


SISTEM REM
Perbaikan Brake Master Silinder
Periksa silinder utama rem apakah mengalami keretakan, kerusakan dan
kebocoran minyak rem. Jika hasil pemeriksaan tidak OK, ganti silinder utama rem.
Jangan pernah membongkar brake master cylinder. Membongkarnya akan
merusak kinerja aslinya. Jika ditemukan kondisi rusak, ganti master cylinder
dengan yang baru.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 42 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 36. Master Silinder dan Booster

Melepas Brake Master Silinder


1. Bersihkan permukaan luar dari brake master cylinder.
2. Cabut konektor switch level minyak rem (1) pada reservoir.
3. Kuras minyak rem dalam reservoir.
4. Untuk model M/T, cabut selang reservoir kopling (3) dari reservoir.
5. Gunakan special tool, kendorkan mur flare dan cabut pipa rem (1) dari brake
master cylinder.
6. Lepas mur fixing brake master cylinder (2).

Gambar 37. Master Silinder dan Booster

7. Lepas brake master cylinder (1) dan O-ring (2).

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 43 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 38. Master Silinder

Memasang Brake Master Silinder


1. Pasang O-ring (2) baru ke brake master cylinder assy (1).

Gambar 39. Master Silinder

2. Pasang brake master cylinder ke booster rem.


3. Kencangkan mur fixing brake master cylinder sesuai momen putar yang
ditentukan.
4. Hubungkan pipa rem (1) ke brake master cylinder dan kencangkan mur flare
sesuai momen putar yang ditentukan menggunakan special tool.

Gambar 40. Master Silinder dan Booster


Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 44 dari 54
Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

5. Untuk model M/T, hubungkan selang reservoir kopling ke reservoir.


6. Hubungkan konektor switch level minyak rem.
7. Setelah pemasangan, sistem rem di bleed.
8. Periksa suku cadang yang terpasang dari kebocoran minyak rem.
9. Periksa kelonggaran pedal rem.
10. Pastikan bahwa sistem rem beroperasi dengan benar tanpa kebocoran fluida.

KOPLING
Perbaikan Clutch Master Silinder
Melepas
1. Bersihkan area sekitar brake master cylinder reservoir cap dan keluarkan fluida
dari brake master cylinder reservoir dengan suntikan atau sejenisnya.
2. Cabut clutch fluid pipe dari clutch master cylinder.
3. Cabut clutch reservoir hose (2).

Gambar 41. Selang Kopling di Ruang Mesin

4. Lepas push rod (4) dari clutch pedal (3).


5. Lepas mur clutch master cylinder (5), lalu lepas clutch master cylinder (6).

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 45 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 42. Pedal Kopling

Memasang
Balik prosedur pelepasan dengan memperhatikan poin berikut.
 Berikan grease ke push rod tip.
 Kencangkan mur clutch master cylinder (1) sesuai momen putar yang
ditentukan.

Perbaikan Clutch Operating Cylinder Assy


Melepas
1. Bersihkan area sekitar tutup reservoir brake master cylinder dan keluarkan
minyak rem dari reservoir brake master cylinder dengan suntikan atau
sejenisnya.
2. Menurunkan transaxle assy.
3. Lepas klip (1), untuk melepas joint pipa kopling (2).
4. Kendorkan mur flare pipa minyak kopling (3) dari clutch operating cylinder
assy (4).
5. Lepas sleeve joint pipa kopling (5) dari transaxle, dan kemudian lepas pipa
minyak kopling (6).
6. Lepas clutch operating cylinder assy dari transaxle.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 46 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 43. Transmisi Otomatis

Pemasangan
1. Pasang clutch operating cylinder assy (2) ke transaxle. Kencangkan baut clutch
operating cylinder assy sesuai momen standar
2. Sementara hubungkan pipa minyak kopling (4) ke clutch operating cylinder
assy.
3. Pasang sleeve joint pipa kopling (3) ke transaxle dengan aman dan kemudian
kencangkan mur flare pipa minyak kopling (1) pada momen standar.
4. Hubungkan joint pipa kopling (5), dan pasang klip (6).
5. Memasang kembali transaxle assy.
6. Bleeding udara dari sistem clutch dan periksa gerak bebas pedal kopling.
7. Bleeding udara dari sistem kopling
8. Gerak bebas pedal kopling

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 47 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Gambar 44. Transmisi Otomatis

5. Cara Dokumentasi Hasil Pemeriksaan Sistem Hidrolik


Pada saat melakukan Perbaikan Kendaraan, ada baiknya kita mencatat setiap
Data yang kita ambil baik itu Keluhan dari Pelanggan maupun Data yang kita
ambil langsung dari Kendaraan pada saat pemeriksaan Kendaraan.
Berikut disampaikan beberapa Langkah Prosedur Pencatatan Data dari
Kendaraan.

Langkah 1. Analisis keluhan pelanggan


Catat detail masalah (kegagalan, keluhan) dan bagaimana kejadiannya seperti
yang digambarkan pelanggan.
Untuk tujuan ini, penggunaan formulir pemeriksaan tersebut akan memudahkan
pengumpulan informasi yang
diperlukan untuk analisis dan diagnosis yang sesuai.
Berikut salah satu contoh bentuk Formulir yang ada. Formulir ini bisa dirubah
disesuaikan dengan Kondisi Pasar, keinginan Perusahaan dan atau disesuaikan
dengan Jenis Perbaikan yang dilakukan pada Kendaraan.

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 48 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Langkah 2. Pemeriksaan, Pencatatan Dan Penghapusan DTC / Freeze


frame data
Pertama, periksa DTC (DTC saat ini dan tertunda). Jika ditemukan DTC, cetak
DTC dan freeze frame data atau tulis, lalu hapus keduanya. (Penghapusan DTC)

Langkah 3 dan 4. Pemeriksaan Visual


Sebagai langkah awal, pastikan melakukan pemeriksaan visual item yang
mendukung fungsi mesin yang sesuai dan A/T. (Pemeriksaan Visual)

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 49 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Langkah 5. Konfirmasi Gejala Masalah


Jika tidak ada DTC pada Langkah 2:
Berdasarkan informasi yang diperoleh di “Langkah 1. Analisis keluhan pelanggan”
dan “Langkah 2. Pemeriksaan, Pencatatan Dan Penghapusan DTC / Freeze frame
data”, konfirmasi gejala masalah.
Jika ada DTC pada Langkah 2:
Periksa ulang DTC sesuai dengan“Prosedur Konfirmasi DTC” yang dijelaskan di
setiap perbaikan DTC.

Langkah 6 dan 7. Memeriksa Ulang dan Merekam DTC dan Freeze Frame
Data
Mengacu pada “Pemeriksaan DTC” untuk prosedur pemeriksaan

Langkah 8. Pemeriksaan Dasar A/T dan Diagnosis Gejala A/T


1. Lakukan pemeriksaan dasar A/T. (Pemeriksaan Dasar A/T)
2. Jika tidak ditemukan bagian yang rusak dalam prosedur pemeriksaan
“Pemeriksaan Dasar A/T”, lakukan “Diagnosis Gejala A/T” berdasarkan
pemeriksaan gejala yang ditemukan di kendaraan dalam Langkah berikut.
 Analisis keluhan pelanggan
 Konfirmasi gejala masalah

Langkah 9. Perbaikan untuk DTC


Lakukan perbaikan DTC yang sesuai dan perbaiki atau ganti suku cadang yang
rusak.

Langkah 10. Pemeriksaan Masalah Intermiten


Jika tidak ada DTC pada Langkah 2:
Periksa masalah intermiten. (Pemeriksaan Sambungan Intermiten dan Kontak
yang Buruk)
Jika ada DTC pada Langkah 2:
Periksa suku cadang yang terkait dengan DTC yang terdeteksi (msl., harness
kabel, konektor, dll.). (Pemeriksaan Sambungan Intermiten dan Kontak yang

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 50 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

Buruk)
Langkah 11. Tes Konfirmasi Akhir
Konfirmasi bahwa gejala masalah telah hilang dan kendaraan bebas dari kondisi
abnormal. Jika yang sudah diperbaiki terkait dengan DTC, hapus DTC sekali,
lakukan prosedur konfirmasi DTC dan konfirmasi bahwa tidak ada DTC yang
ditunjukkan.

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan Pemeliharaan Sistem


Hidrolik
1. Memeriksa Sistem hidrolik secara visual dan atau dengan alat khusus.
2. Membersihkan sistem hidrolik sesuai manual perbaikan.
3. Memeriksa Kerja sistem hidrolik sesuai prosedur manual perbaikan.
4. Memperbaiki Sistem hidrolik tanpa menyebabkan kerusakan komponen lain.
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan sistem hidrolik.

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Menetapkan Data Hasil Analisis Sebagai
Bahan Informasi Penyelenggaraan Pelatihan
1. Harus cermat, teliti dan taat asas dalam Memeriksa Sistem hidrolik secara visual
dan atau dengan alat khusus.
2. Harus cermat, teliti dan taat asas waktu membersihkan sistem hidrolik sesuai
manual perbaikan.
3. Harus cermat, teliti dan taat asas dalam memeriksa Kerja sistem hidrolik sesuai
prosedur manual perbaikan.
4. Harus cermat, teliti dan taat asas pada saat memperbaiki Sistem hidrolik tanpa
menyebabkan kerusakan komponen lain.
5. Harus cermat, teliti dan taat asas saat mendokumentasi hasil pemeriksaan sistem
hidrolik

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 51 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. -
B. Buku Referensi
1. Vocational Training Course, Hydraulics, The Bundesinstitut fur
Berufsbildungsforschung, Jakarta, 1973
2. ________, Manual Book Suzuki Ertiga, 2015
3. ________, Manual Book Toyota Avanza, 2015
4. Team Toyota Astra Motor, Pedoman Reparasi Chassis dan Body, PT. TAM,
__________

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. Browsing Internet, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_hidraulik, 12 Nopember
2018 pukul 10.30
2. Browsing Internet, https://www.google.co.id/amp/s/artikel-teknologi.com/sistem-

pneumatik/amp/, 12 Nopember 2018 pukul 13.30

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 52 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Unit Mobil
3. Hand Tools
4. SST Kemudi, Rem, Kopling, Transmisi
Otomatis
5. Alat Peraga Transmisi Otomatis
6. Alat Peraga Kopling
7. Alat Peraga Kemudi
8. Alat Peraga Rem
9. Peralatan Praktik terkait dgn keahlian
peserta (untuk evaluasi praktik)
10. Pelindung Kendaraan

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian)
2. Kertas HVS A4
3. Spidol whiteboard
4. Spidol marker
5. Baterai
6. Minyak Rem
7. Minyak Kopling
8. Minyak Power Steering
9. ATF
10. Bensin
11. Majun

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 53 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Bidang Teknik Perbaikan Kendaraan Ringan G.45OTO01.005.2

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Heru Wijayanto  Instruktur Otomotif

Judul Modul Memperbaiki Sistem Hidrolik Halaman: 54 dari 54


Buku Informasi Versi: 2017

Anda mungkin juga menyukai