Anda di halaman 1dari 15

Modul Kuliah Ke 6

Tujuan kuliah ke 6 :

Mampu menjelaskan perspektif teori Karen Horney

1. Horney : Psychoanalytic Social Theori


Tinjauan Teori Sosial Psikoanalitik
Teori sosial psikoanalitik Karen Horney, dibangun dengan asumsi kondisi sosial dan budaya,
terutama pengalaman masa kecil, mempengaruhi pembentukan kepribadian. Orang-orang yang
kurang menerima dan terpuaskan cinta dan kasih saying di selama masa kanak-kanak,
mengembangkan permusuhan mendasar terhadap orang tua mereka dan, sebagai akibatnya,
menderita kecemasan dasar.
Horney berteori bahwa orang memerangi kecemasan dasar dengan mengadopsi salah satu
dari tiga gaya dasar berhubungan dengan orang lain:
1. moving toward people,
2. moving against people,
3. moving away from people
Individu yang normal dapat menggunakan salah satu dari cara-cara berhubungan dengan orang
lain, tetapi neurotik dipaksa untuk hanya bergantung pada satu. Perilaku kompulsif mereka
menghasilkan konflik intrapsikis dasar yang dapat berupa citra diri yang ideal atau kebencian diri.
Citra diri yang ideal dinyatakan sebagai:
1. neurotic search for glory,
2. neurotic claims,
3. neurotic pride
Selfhatred diekspresikan sebagai penghinaan diri atau keterasingan dari diri sendiri.
Meskipun tulisan-tulisan Horney sebagian besar berkaitan dengan kepribadian neurotik,
banyak dari gagasannya juga dapat diterapkan pada individu normal.
Modul membahas teori dasar neurosis Horney, membandingkan ide-idenya dengan Freud.
Seperti ahli teori kepribadian lainnya, pandangan Horney tentang kepribadian adalah refleksi dari
pengalaman hidupnya. Bernard Paris (1994) menulis bahwa “Wawasan Horney berasal dari
upayanya untuk meringankan rasa sakitnya sendiri, serta dari pasiennya. Jika penderitaannya
kurang intens, wawasannya akan kurang mendalam. Kita sekarang melihat kehidupan wanita
yang sering bermasalah ini.
Biografi Karen Horney
Karen Horney lahir pada tahun 1880-an, anak bungsu dari ayah berusia 50 tahun dan istri
keduanya. Masing-masing memiliki saudara yang lebih tua yang disukai oleh orang tua, dan
masing-masing merasa tidak diinginkan dan tidak dicintai. Juga, masing-masing ingin menjadi
dokter, tetapi hanya Horney yang memenuhi ambisi itu. Akhirnya, baik Horney dan Klein terlibat
dalam analisis diri yang luas — Horney, dimulai dengan buku hariannya dari usia 13 hingga 26,
dilanjutkan dengan analisisnya oleh Karl Abraham, dan puncaknya dengan bukunya Analisis Diri
(Quinn, 1987).
Karen Danielsen Horney lahir di Eilbek, sebuah kota kecil dekat Hamburg, Jerman, pada
15 September 1885. Dia adalah satu-satunya anak perempuan Berndt (Wackels) Danielsen,
seorang kapten laut, dan Clothilda van Ronzelen Danielsen, seorang wanita yang hampir 18 tahun
lebih muda dari suaminya. Satu-satunya anak lain dari pernikahan ini adalah seorang putra,
sekitar 4 tahun lebih tua dari Karen. Namun, kapten laut tua itu dari pernikahan pertama memiliki
empat anak, yang kebanyakan sudah dewasa pada saat Horney dilahirkan. Keluarga Danielsen
adalah keluarga yang tidak bahagia, karena setengah hidup Karen mengubah ayah mereka
terhadap istri keduanya. Karen merasa sangat bermusuhan terhadap ayahnya yang keras,
religius, dan menganggapnya sebagai seorang munafik yang religius. Namun, dia mengidolakan
ibunya, yang keduanya mendukung dan melindunginya terhadap kapten laut tua yang galak.
Meskipun demikian, Karen bukan anak yang bahagia. Dia membenci perlakuan istimewa yang
diberikan kepada kakak laki-lakinya, dan di samping itu, dia khawatir tentang kepahitan dan
perselisihan di antara orangtuanya.
Ketika berusia 13 tahun, Horney memutuskan untuk menjadi dokter, tetapi pada saat itu
tidak ada universitas di Jerman yang menerima wanita. Pada saat dia berusia 16 tahun, situasi ini
telah berubah. Horney melawan ayahnya, yang menginginkannya tinggal di rumah dan mengurus
rumah tangga, Horney memasuki gimnasium, sekolah yang akan mengarah ke universitas dan
kemudian ke sekolah kedokteran. Karen harus tetap mandiri selama sisa hidupnya. Namun,
menurut Paris (1994), kemerdekaan Horney sebagian besar bersifat superfisial. Pada level yang
lebih dalam, dia mempertahankan kebutuhan kompulsif untuk bergabung dengan pria hebat.
Ketergantungan yang tidak wajar ini, yang biasanya mencakup idealisasi dan ketakutan
menghasut penolakan yang marah, menghantui Horney selama hubungannya dengan
serangkaian pria.
Pada tahun 1906, ia memasuki Universitas Freiburg, menjadi salah satu wanita pertama
di Jerman yang belajar kedokteran. Di sana ia bertemu Oskar Horney, seorang mahasiswa ilmu
politik. Hubungan mereka dimulai sebagai persahabatan, tetapi akhirnya menjadi romantis.
Setelah pernikahan mereka pada tahun 1909, pasangan itu menetap di Berlin, di mana Oskar,
dengan gelar PhD, bekerja untuk perusahaan batubara dan Karen, belum dengan MD,
berspesialisasi dalam psikiatri.
Pada saat itu, psikoanalisis Freudian menjadi mapan, dan Karen Horney menjadi akrab
dengan tulisan-tulisan Freud. Di awal tahun 1910, ia memulai analisis dengan Karl Abraham, salah
satu rekan dekat Freud dan seorang pria yang kemudian menganalisis Melanie Klein. Setelah
analisis Horney dihentikan, ia menghadiri seminar Abraham, di mana ia berkenalan dengan
psikoanalis lainnya. Pada 1917, ia telah menulis makalah pertamanya tentang psikoanalisis,
"Teknik Terapi Psikoanalisis" (Horney, 1917/1968), yang merefleksikan pandangan Freudian
ortodoks dan memberikan sedikit indikasi pemikiran independen Horney selanjutnya.
Tahun-tahun awal pernikahannya dipenuhi dengan banyak pengalaman pribadi yang
penting bagi Horney. Ayah dan ibunya, yang sekarang terpisah, dia melahirkan tiga anak
perempuan dalam 5 tahun; dia menerima gelar MD pada 1915 setelah 5 tahun psikoanalisis; dan,
dalam pencariannya untuk pria yang tepat, dia memiliki beberapa urusan cinta (Paris, 1994;
Quinn, 1987).
Setelah Perang Dunia I, keluarga Horney menjalani gaya hidup pinggiran kota yang
makmur dengan beberapa pelayan dan sopir. Oskar melakukannya dengan baik secara finansial
sementara Karen menikmati praktik kejiwaan yang berkembang pesat. Namun, pemandangan
indah ini segera berakhir. Inflasi dan kekacauan ekonomi tahun 1923 membuat Oskar kehilangan
pekerjaannya, dan keluarganya terpaksa pindah kembali ke apartemen di Berlin. Pada tahun
1926, Karen dan Oskar berpisah tetapi tidak secara resmi bercerai sampai 1938 (Paris, 1994).
Tahun-tahun awal setelah perpisahannya dengan Oskar adalah yang paling produktif
dalam kehidupan Horney. Selain menemui pasien dan merawat ketiga putrinya, ia menjadi lebih
terlibat dalam menulis, mengajar, bepergian, dan mengajar. Makalahnya sekarang menunjukkan
perbedaan penting dengan teori Freudian. Dia percaya bahwa budaya, bukan anatomi,
bertanggung jawab atas perbedaan psikis antara pria dan wanita. Ketika Freud bereaksi negatif
terhadap posisi Horney, ia menjadi lebih lantang dalam menentangnya.
Pada tahun 1932, Horney meninggalkan Jerman untuk menduduki posisi sebagai
associate director Chicago Psychoanalytic Institute yang baru didirikan. Beberapa faktor
berkontribusi pada keputusannya untuk berimigrasi - iklim politik anti-Yahudi di Jerman
(meskipun Horney bukan Yahudi), meningkatkan penentangan terhadap pandangannya yang
tidak ortodoks, dan kesempatan untuk memperluas pengaruhnya di luar Berlin. Selama 2 tahun
ia habiskan di Chicago, ia bertemu Margaret Mead, John Dollard, dan banyak cendekiawan yang
sama yang telah memengaruhi Harry Stack Sullivan (lihat Bab 8). Selain itu, ia memperbarui
teman dengan Erich Fromm dan istrinya, Frieda Fromm-Reichmann, yang dikenalnya di Berlin.
Selama 10 tahun berikutnya, Horney dan Fromm adalah teman dekat, sangat memengaruhi satu
sama lain dan akhirnya menjadi sepasang kekasih (Hornstein, 2000).
Setelah 2 tahun di Chicago, Horney pindah ke New York, tempat ia mengajar di Sekolah
Baru untuk Penelitian Sosial. Ketika berada di New York, ia menjadi anggota kelompok Zodiac
yang mencakup Fromm, Fromm-Reichmann, Sullivan, dan lainnya. Meskipun Horney adalah
anggota Institut Psikoanalitik New York, dia jarang setuju dengan anggota yang sudah mapan.
Selain itu, bukunya, New Ways in Psychoanalysis (1939) menjadikannya pemimpin kelompok
oposisi. Dalam buku ini, Horney menyerukan untuk meninggalkan teori insting dan lebih
menekankan ego dan pengaruh sosial. Pada tahun 1941, ia mengundurkan diri dari institut
karena masalah dogma dan ortodoksi dan membantu membentuk organisasi saingan — Asosiasi
untuk Kemajuan Psikoanalisis (AAP). Namun, kelompok baru ini juga dengan cepat menderita
perselisihan internal. Pada tahun 1943, Fromm (yang hubungan intimnya dengan Horney baru-
baru ini berakhir) dan beberapa orang lainnya mengundurkan diri dari AAP, meninggalkan
organisasi itu tanpa anggota terkuatnya. Terlepas dari keretakan ini, asosiasi terus berlanjut,
tetapi dengan nama baru — Karen Horney Psychoanalytic Institute. Pada tahun 1952, Horney
mendirikan Klinik Karen Horney.
Pada tahun 1950, Horney menerbitkan karyanya yang paling penting, Neurosis dan
Pertumbuhan Manusia. Buku ini mengemukakan teori-teori yang bukan lagi sekadar reaksi
terhadap Freud tetapi lebih merupakan ekspresi dari pemikiran kreatif dan independennya
sendiri. Setelah sakit pendek, Horney meninggal karena kanker pada 4 Desember 1952. Dia
berusia 65 tahun.
Pengantar Teori Sosial Psikoanalitik.
Tulisan-tulisan awal Karen Horney, seperti halnya Adler, Jung, dan Klein, memiliki semangat
Freudian yang khas. Seperti Adler dan Jung, dia akhirnya menjadi kecewa dengan psikoanalisis
ortodoks dan membangun teori revisionis yang mencerminkan pengalaman pribadinya klinis dan
sebaliknya.
Meskipun Horney menulis hampir secara eksklusif tentang neurosis dan kepribadian
neurotik, karyanya menunjukkan banyak hal yang sesuai dengan perkembangan normal dan
sehat. Budaya, terutama pengalaman anak usia dini, memainkan peran utama dalam membentuk
kepribadian manusia, baik neurotik atau sehat. Horney, kemudian, setuju dengan Freud bahwa
trauma masa kanak-kanak penting, tetapi dia berbeda darinya dalam desakannya bahwa
kekuatan sosial daripada biologis adalah yang terpenting dalam pengembangan kepribadian.

Membandingkan Horney dan Freud


Horney mengkritik teori-teori Freud pada beberapa akun. Pertama, dia memperingatkan
bahwa kepatuhan yang ketat terhadap psikoanalisis ortodoks akan menyebabkan stagnasi dalam
pemikiran teoretis dan praktik terapeutik (Horney, 1937). Kedua, Horney (1937, 1939) keberatan
dengan ide-ide Freud tentang psikologi feminin, subjek yang akan kita bahas nanti. Ketiga, ia
menekankan pandangan bahwa psikoanalisis harus bergerak melampaui teori naluriah dan
menekankan pentingnya pengaruh budaya dalam membentuk kepribadian. “Manusia diperintah
bukan oleh prinsip kesenangan semata tetapi oleh dua prinsip panduan: keselamatan dan
kepuasan” (Horney, 1939, hlm. 73). Demikian pula, ia mengklaim bahwa neurosis bukan hasil dari
naluri, melainkan dari "upaya seseorang untuk menemukan jalan melalui hutan belantara yang
penuh dengan bahaya yang tidak diketahui" (hal. 10). Hutan belantara ini diciptakan oleh
masyarakat dan bukan oleh naluri atau anatomi.
Meskipun menjadi semakin kritis terhadap Freud, Horney terus mengenali wawasan
perseptifnya. Pertengkaran utamanya dengan Freud bukanlah keakuratan pengamatannya tetapi
keabsahan interpretasinya. Secara umum, ia berpendapat bahwa penjelasan Freud menghasilkan
konsep pesimistis tentang kemanusiaan berdasarkan insting bawaan dan stagnasi kepribadian.
Sebaliknya, pandangannya tentang kemanusiaan adalah yang optimis dan berpusat pada
kekuatan budaya yang dapat berubah (Horney, 1950).

Dampak Budaya
Meskipun Horney tidak mengabaikan pentingnya faktor genetik, dia berulang kali
menekankan pengaruh budaya sebagai basis utama untuk pengembangan kepribadian neurotik
dan kepribadian normal. Budaya modern, dia berpendapat, didasarkan pada kompetisi di antara
individu. “Setiap orang adalah pesaing nyata atau potensial dari orang lain” (Horney, 1937, p.
284). Daya saing dan permusuhan mendasar yang ditimbulkannya menghasilkan perasaan
terisolasi. Perasaan sendirian di dunia yang berpotensi bermusuhan ini mengarah pada
kebutuhan kasih sayang yang intensif, yang, pada gilirannya, menyebabkan orang menilai terlalu
tinggi cinta. Akibatnya, banyak orang melihat cinta dan kasih sayang sebagai solusi untuk semua
masalah mereka. Cinta yang tulus, tentu saja, bisa menjadi pengalaman yang sehat dan
menghasilkan pertumbuhan; tetapi kebutuhan putus asa untuk cinta (seperti yang ditunjukkan
oleh Horney sendiri) memberikan lahan subur untuk perkembangan neurosis.
Menurut Horney, masyarakat Barat berkontribusi pada lingkaran setan ini dalam
beberapa hal. Pertama, orang-orang di masyarakat ini dijiwai dengan ajaran budaya
kekeluargaan dan kerendahan hati. Namun, ajaran-ajaran ini bertentangan dengan sikap lain
yang berlaku, yaitu agresivitas dan dorongan untuk menang atau menjadi superior. Kedua,
tuntutan masyarakat untuk sukses dan prestasi hampir tidak ada habisnya, sehingga bahkan
ketika orang mencapai ambisi material mereka, tujuan tambahan terus ditempatkan di depan
mereka. Ketiga, masyarakat Barat memberi tahu orang-orang bahwa mereka bebas, bahwa
mereka dapat mencapai apa pun melalui kerja keras dan ketekunan. Namun pada kenyataannya,
kebebasan kebanyakan orang sangat dibatasi oleh genetika, posisi sosial, dan daya saing orang
lain.

Pentingnya Pengalaman Masa Anak


Horney (1939) berhipotesis bahwa masa kanak-kanak yang sulit terutama bertanggung
jawab untuk kebutuhan neurotik. Kebutuhan ini menjadi kuat karena mereka adalah satu-
satunya cara anak mendapatkan perasaan aman. Namun demikian, tidak ada pengalaman awal
tunggal yang bertanggung jawab untuk kepribadian selanjutnya. Horney mengingatkan bahwa
“jumlah total pengalaman masa kanak-kanak menghasilkan struktur karakter tertentu, atau lebih
tepatnya, memulai perkembangannya” (hlm. 152). Dengan kata lain, totalitas hubungan awal
membentuk perkembangan kepribadian. "Sikap kemudian terhadap orang lain, kemudian,
bukanlah pengulangan yang kekanak-kanakan, tetapi berasal dari struktur karakter, yang
dasarnya diletakkan pada masa kanak-kanak" (p. 87).
Meskipun pengalaman kemudian dapat memiliki efek penting, terutama pada individu
normal, pengalaman masa kecil terutama bertanggung jawab untuk pengembangan kepribadian.

Permusuhan Dasar dan Kecemasan Dasar


Horney (1950) percaya bahwa setiap orang memulai kehidupan dengan potensi untuk
perkembangan yang sehat, tetapi seperti organisme hidup lainnya, manusia memerlukan kondisi
yang menguntungkan untuk pertumbuhan. Kondisi-kondisi ini harus mencakup lingkungan yang
hangat dan penuh kasih namun lingkungan yang tidak terlalu permisif. Anak-anak perlu
mengalami cinta sejati dan disiplin yang sehat. Kondisi seperti itu memberi mereka perasaan
aman dan puas dan memungkinkan mereka untuk tumbuh sesuai dengan diri mereka yang
sebenarnya.
Sayangnya, banyak pengaruh buruk dapat mengganggu kondisi yang menguntungkan ini.
Yang utama di antaranya adalah ketidakmampuan orang tua atau keengganan untuk mencintai
anak mereka. Karena kebutuhan neurotik mereka sendiri, orang tua sering mendominasi,
mengabaikan, terlalu melindungi, menolak, atau terlalu memanjakan diri. Jika orang tua tidak
memuaskan kebutuhan anak akan keselamatan dan kepuasan, anak mengembangkan perasaan
permusuhan mendasar terhadap orang tua.
Horney (1937, p. 75) percaya bahwa permusuhan dasar dan kecemasan dasar adalah
"terjalin erat." Impuls bermusuhan adalah sumber utama kecemasan dasar, tetapi kecemasan
dasar juga dapat berkontribusi pada perasaan permusuhan.
Dalam hal ini, permusuhan mendasar menyebabkan kecemasan yang parah, tetapi
kecemasan dan ketakutan juga dapat menyebabkan perasaan permusuhan yang kuat. Anak-anak
yang merasa terancam oleh orang tua mereka mengembangkan permusuhan reaktif dalam
membela ancaman itu. Permusuhan reaktif ini, pada gilirannya, dapat menciptakan kecemasan
tambahan, sehingga melengkapi lingkaran interaktif antara permusuhan dan kecemasan.
Kecemasan dasar itu sendiri bukanlah neurosis, tetapi "itu adalah tanah nutrisi yang
darinya neurosis pasti dapat berkembang kapan saja" (Horney, 1937, p. 89). Kecemasan dasar
adalah konstan dan tidak henti-hentinya, tidak membutuhkan stimulus khusus seperti mengikuti
tes di sekolah atau memberikan pidato. Itu merembes ke semua hubungan dengan orang lain
dan mengarah pada cara-cara tidak sehat dalam mencoba mengatasi orang.
Meskipun dia kemudian mengubah daftar pembelaannya terhadap kecemasan dasar,
Horney (1937) pada awalnya mengidentifikasi empat cara umum bahwa orang melindungi diri
mereka sendiri dari perasaan sendirian di dunia yang berpotensi bermusuhan. Yang pertama
adalah kasih sayang, strategi yang tidak selalu mengarah pada cinta sejati. Dalam pencarian kasih
sayang mereka, beberapa orang mungkin mencoba membeli cinta dengan kepatuhan yang
mementingkan diri sendiri, barang-barang materi, atau bantuan seksual.
Perangkat pelindung kedua adalah kepatuhan. Neurotik dapat tunduk pada orang atau ke
lembaga seperti organisasi atau agama. Neurotik yang tunduk pada orang lain sering
melakukannya untuk mendapatkan kasih sayang.
Neurotik juga dapat mencoba melindungi diri mereka sendiri dengan berjuang demi
kekuasaan, prestise, atau kepemilikan. Kekuasaan adalah pertahanan terhadap permusuhan
nyata atau khayalan orang lain dan mengambil bentuk kecenderungan untuk mendominasi orang
lain; prestise adalah perlindungan terhadap penghinaan dan diekspresikan sebagai
kecenderungan untuk mempermalukan orang lain; kepemilikan bertindak sebagai penyangga
terhadap kemiskinan dan kemiskinan dan memanifestasikan dirinya sebagai kecenderungan
untuk menghilangkan orang lain.
Mekanisme perlindungan keempat adalah penarikan. Neurotik sering melindungi diri
terhadap kecemasan dasar baik dengan mengembangkan kemandirian dari orang lain atau
dengan menjadi terlepas secara emosional dari mereka. Dengan menarik diri secara psikologis,
neurotik merasa bahwa mereka tidak dapat terluka oleh orang lain.
Alat pelindung ini tidak selalu menunjukkan neurosis, dan Horney percaya bahwa semua
orang menggunakannya sampai batas tertentu. Mereka menjadi tidak sehat ketika orang merasa
harus mengandalkan mereka dan karenanya tidak dapat menggunakan berbagai strategi
antarpribadi. Maka, paksaan adalah karakteristik yang menonjol dari semua dorongan neurotik.

Drive Kompulsif
Individu neurotik memiliki masalah yang sama yang mempengaruhi orang normal, kecuali
neurotik mengalaminya pada tingkat yang lebih besar. Setiap orang menggunakan berbagai
perangkat pelindung untuk melindungi dari penolakan, permusuhan, dan daya saing orang lain.
Tetapi sementara individu normal dapat menggunakan berbagai manuver defensif dengan cara
yang agak berguna, neurotik secara kompulsif mengulangi strategi yang sama dengan cara yang
pada dasarnya tidak produktif.
Horney (1942) bersikeras bahwa neurotik tidak menikmati kesengsaraan dan
penderitaan. Mereka tidak dapat mengubah perilaku mereka dengan kehendak bebas tetapi
harus terus-menerus dan secara kompulsif melindungi diri terhadap kecemasan dasar. Strategi
pertahanan ini menjebak mereka dalam lingkaran setan di mana kebutuhan kompulsif mereka
untuk mengurangi kecemasan dasar mengarah pada perilaku yang melanggengkan harga diri
yang rendah, permusuhan yang digeneralisasikan, perjuangan yang tidak tepat untuk
mendapatkan kekuasaan, perasaan superior yang meningkat, dan rasa takut yang terus-menerus,
yang semuanya menghasilkan lebih banyak kecemasan dasar.

Kebutuhan Neurotik
Pada awal bab ini, kami meminta Anda untuk memilih "Benar" atau "Salah" untuk masing-
masing dari 10 item yang mungkin menyarankan kebutuhan neurotik. Untuk setiap item kecuali
nomor 8, respons "Benar" sejajar dengan salah satu kebutuhan neurotik Horney. Untuk nomor
8, jawaban "Salah" konsisten dengan kebutuhan neurotik untuk mementingkan diri sendiri.
Ingatlah bahwa mendukung sebagian besar atau bahkan semua pernyataan ini dalam arah
"neurotik" bukanlah indikasi ketidakstabilan emosional, tetapi barang-barang ini dapat memberi
Anda pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dimaksud Horney dengan kebutuhan
neurotik.
Kecemasan dasar menyebabkan perasaan tidak berdaya dan sendirian/ kesepian. Siapa
pun yang mengalaminya pasti akan mencari cara-cara untuk mengurangi atau meminimkan
kecemasan tersebut. Horney (1942) via Olson (2013:232) mendeskripsikan 10 strategi untuk
meminimkan kecemasan dasar, yang disebut kecenderungan-kecenderungan neurotik atau
kebutuhan-kebutuhan neurotik.
1. Kebutuhan akan afeksi dan persetujuan (the neurotic need for affection and approval)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama hidup hanyalah dicintai/disayangi dan
disetujui orang lain. Dalam hal ini, pendapat orang lain adalah yang terpenting, orang seperti
ini takut dimusuhi orang lain atau memusuhi perasaan diri sendiri, tidak berani mengatakan
bahwa dirinya benar.
2. Kebutuhan akan pasangan yang akan mendampingi hidupnya (the neurotic need for a powerful
patner)
Seseorang yang kurang percaya diri dan berusaha mendekatkan diri mereka dengan pasangan
yang lebih kuat atau berpengaruh. Termasuk dalam kebutuhan ini adalah penilaian yang terlalu
tinggi terhadap cinta dan ketakutan jika sendirian atau ditinggalkan.
3. Kebutuhan untuk menjalani hidup di dalam batas-batas yang sempit (the neurotic need to
restrict one’s life within narrow borders)
Orang-orang neurotik seringkali berusaha untuk tidak menonjol, berada ditempat kedua, dan
merasa puas dengan stimulus yang sangat sedikit. Mereka menurunkan kemampuan mereka
ketingkat yang lebih rendah dan takut membuat permintaan yang membebani orang lain.
4. Kebutuhan akan kekuasaan (the neurotic need for power)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan akan menguatkan dirinya dan melepaskannya
dari kelemahan yang kemudian berkembang menjadi pemujaan terhadap yang kuat dan
menghina yang lemah.
5. Kebutuhan untuk mengeksploitasi orang lain (the neurotic need to exploit others)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama di dalam hidup adalah mengambil
keuntungan dari orang lain, bukan menguntungkan orang lain.
6. Kebutuhan akan pengakuan sosial dan prestise pribadi (the neurotic need for social recognition
or prestige)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama dalam hidup adalah diakui dan terkenal.
Semua hal dalam dirinya dievaluasi semata-mata untuk mendapatkan prestise. Meraka takut
direndahkan, dipermalukan, diabaikan, takut aibnya terkuak yang akan merugikan namanya.
7. Kebutuhan akan pemujaan pribadi (the neurotic need for personal admiration)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama di dalam hidup adalah mendapatkan
pujian dan kekaguman. Harga diri mereka yang tinggi harus terus menerus ditunjang dengan
kegaguman dan penerimaan dari orang lain.
8. Kebutuhan akan ambisi dan pencapaian/prestasi pribadi (the neurotic need for ambition and
personal achievement )
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama di dalam hidup adalah menjadi terkenal,
kaya raya, atau penting dan tak peduli berapa pun harga yang harus dibayarkan. Jika mereka
tidak bisa memenuhi hal ini akan membuatnya resah dan marah.
9. Kebutuhan untuk bisa mencukupi diri dan mandiri (the neurotic need for self sufficiency and
independence)
Seseorang yang menekankan terlalu ekstreem kebutuhan untuk menghindari sebagai beban
orang lain, tidak ingin terikat oleh siapa pun atau apa pun. Kebebasan mutlak bagi dia adalah
menjadi mandiri sepenuhnya.
10. Kebutuhan akan kesempurnaan dan ketaktercelaan (the neurotic need for perfection and
unassailability)
Seseorang yang menekankan bahwa kebutuhan utama dalam hidup adalah menjadi tak
bercacat karena sangat sensitif terhadap kritik. Orang seperti ini selalu merasa unggul dari
orang lain karena merasa dirinya sempurna. Dia takut ditemukan cacat atau melakukan
kesalahan sekecil apa pun.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. Diri Ideal ( Ideal Self )
Horney percaya bahwa makhluk hidup, jika diberikan sebuah lingkungan dengan ke-
disiplinan dan kehangatan, akan mengembangkan perasaan aman dan percaya diri serta
kecenderungan untuk memiliki pemahaman diri. Sayangnya, pengaruh-pengaruh negatif
awal sering kali menghambat kecenderungan alami seseorang memperoleh pemahaman
diri atau mencapai realisasi diri, sebuah situasi yang membuat mereka merasakan
perasaan terpisah dan rendah diri. Selain itu juga, terdapat perasaan terpisah dari diri
mereka yang semakin berkembang. Oleh karena merasa terpisah dari diri mereka sendiri,
maka seseorang merasa harus mendapatkan kepekaan akan identitas (sense of identity)
yang stabil.
Pencarian Keagungan Neurotik (Neurotic Search for Glory)
Pencarian keagungan neurotik adalah gambaran orang yang menganggap diri ideal
itu nyata, mereka memasukannya secara komprehensif ke dalam semua aspek hidupnya,
menjadikannya sebagai acuan tujuan, konsep diri, dan hubungannya dengan orang lain.
Orang semacam itu membutuhkan kesempurnaan (need for perfection), mempunyai
ambisi yang neurotik (neurotic ambition) dan dorongan untuk menang dalam balas
dendam (drive toward a vindivtive triumph).
1. Kebutuhan kesempurnaan merupakan dorongan untuk menggabungkan keseluruhan
kepribadian ke dalam diri ideal. Neurotik tidak puas dengan sedikit perubahan, tidak
menerima yang belum sempurna. Ini yang kemudian yang dinamakan oleh Horney
tirani kebolehan (tyrany of the should).
2. Ambisi neurotik adalah pencarian keagungan diri melalui dorongan menjadi superior
yang kompulsif. Walaupun orang neurotik mempunyai keingian yang kuat mengung-
guli apapun, mereka secara teratur menyalurkan energinya ke aktivitas yang paling
berpeluang sukses.
3. Dorongan untuk balas dendam merupakan aspek neurotik yang berbahaya. Keinginan
balas dendam ini mungkin disembunyikan sebagai dorongan berprestasi-sukses, tetapi
tujuan utamanya adalah membuat orang lain malu, atau mengalahkan mereka melalui
kelebihan mereka, atau untuk memperoleh kekuatan, untuk membuat sengsara orang
lain-umumnya dengan penghinaan. Sukses membalas dendam, tidak membuat
dorongan balas dendamnya reda, bahkan dorongan itu menanjak setiap kali ada
kemenangan. Setiap kesuksesan akan meningkatkan ketakutan akan kekalahan dan ini
akan meningkatkan perasaan keagungan, yang akan meningkatkan keinginan untuk
memperoleh kemenangan balas dendam yang baru.
Penuntut yang Neurotik
Meyakini bahwa ada yang salah dengan dunia luar, mereka menganggap bahwa diri
mereka itu khusus sehingga berhak diperlakukan sesuai dengan gambaran diri ideal
mereka sendiri. Para penderita neurotik, kalau tuntutan mereka tidak terpenuhi, mereka
menjadi marah, bingung, dan tidak mampu memahami mengapa orang lain tidak dapat
memahami tuntutannya.

Kebanggaan Neurotik
Kebanggaan neurotik adalah kebanggan yang semu, bukan didasarkan pada pan-
dangan diri yang realistik, tetapi didasarkan pada gambaran palsu dari diri ideal. Sebalik-
nya kebanggan neurotik didasarkan pada gambaran diri ideal dan biasanya diumumkan
keras-keras dalam rangka melindungi dan mendukung pandangan dan kebanggaan
kepada diri sendiri. Orang neurotik memandang dirinya sebagai orang yang mulia, hebat,
dan sempurna, sehingga kalau orang lain tidak memperlakukan mereka dengan
pertimbangan khusus, orang itu menjadi sedih.

2. Menghina Diri (despise self)


Orang neurotik yang mencari keagungan tidak pernah puas dengan dirinya sendiri,
karena mereka akhirnya menyadari bahwa diri nyata tidak cocok dengan diri ideal yang
mereka dambakan. Mereka kemudian mulai membenci dan memandang rendah dirinya
sendiri. Horney mengemukakan 6 cara orang mengekspresikan kebencian diri itu :
a) Menuntut kebutuhan kepada diri tanpa ukuran (relentles demands on the self)
Orang memunculkan kebutuhan diri yang tidak pernah berhenti. Bahkan ketika mere-
ka mencapai keberhasilan, mereka terus mendorong dirinya sendiri untuk bergerak
menuju kesempurnaan.
b) Menyalahkan diri tanpa ampun (merciless self-accusation)
Orang neurotik yang terus menerus mencaci-maki dirinya sendiri. Menyalahkan diri
bentuknya bermacam-macam, mulai dari ekspresi luar biasa, misalnya merasa ber-
tanggung jawab terhadap bencana alam, sampai menanyai secermat-cermatnya ke-
baikan dari motivasinya sendiri.
c) Menghina diri (self-contempt)
Diekspresikan dalam wujud memandang kecil, meremehkan, meragukan, mencemar-
kan, dan menertawakan diri sendiri. Menghina diri mencegah yang bersangkutan dari
perjuangan untuk maju atau berprestasi.
d) Frustasi diri (self-frustation)
Orang neurotik sering membelenggu dengan tabu untuk menentang kesenangan.
e) Menyiksa diri (self-torment)
Pada dasarnya semua mekanisme diri rendah mengandung makna menyiksa diri. Na-
mun menjadi berubah apabila tujuan orang neurotik itu membahayakan atau me-
nyakiti diri sendiri. Banyak orang memperoleh kepuasan masokism dengan mengala-
mi penderitaan akibat suatu keputusan, memperparah sakit kepala, melukai diri de-
ngan pisau, menantang berkelahi dengan orang yang jauh lebih kuat atau mengun-
dang siksaan fisik.
f) Tingkah laku dan dorongan diri (self destructive action and impuls)
Bisa fisikal atau psikologikal, disadari atau tidak disadari, akut atau kronik, benar-
benar dilakukan atau hanya dalam imajinasi. Orang-orang neurotik juga merusak diri
secara psikologis, misalnya berhenti bekerja ketika karirnya mulai memuncak,
memutus hubungan persahabat yang sehat dan memilih pergaulan yang neurotis,
atau melakukan aktifitas seksual promiskuitas.

Tren Neurotik
Ketika teorinya berkembang, Horney mulai melihat bahwa daftar 10 kebutuhan neurotik
dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum, masing-masing berkaitan dengan sikap dasar
seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain. Pada tahun 1945, ia mengidentifikasi tiga sikap
dasar, atau tren neurotik, sebagai 1) moving toward people, (2) moving against people, and (3)
moving away from people.
Meskipun tren neurotik ini merupakan teori neurosis Horney, mereka juga berlaku untuk
individu normal. Tentu saja ada perbedaan penting antara sikap normal dan neurotik. Sedangkan
orang normal sebagian besar atau sepenuhnya sadar akan strategi mereka terhadap orang lain,
neurotik tidak menyadari sikap dasar mereka; walaupun normals bebas untuk memilih tindakan
mereka, neurotik dipaksa untuk bertindak; sedangkan normals mengalami konflik ringan,
neurotik mengalami konflik parah dan tidak larut; dan sementara normals dapat memilih dari
berbagai strategi, neurotik terbatas pada tren tunggal.
Orang dapat menggunakan masing-masing tren neurotik untuk menyelesaikan konflik
dasar, tetapi sayangnya, solusi ini pada dasarnya tidak produktif atau neurotik. Horney (1950)
menggunakan istilah konflik dasar karena anak-anak yang sangat kecil didorong ke tiga arah —
ke arah, melawan, dan jauh dari orang-orang.
Moving Toward People
Konsep Horney tentang Moving Toward People, tidak berarti bergerak ke arah mereka
dalam semangat cinta yang tulus. Sebaliknya, ini merujuk pada kebutuhan neurotik untuk
melindungi diri dari perasaan tidak berdaya.
Dalam upaya mereka untuk melindungi diri dari perasaan tidak berdaya, orang yang patuh
menggunakan salah satu atau kedua dari dua kebutuhan neurotik pertama; yaitu, mereka mati-
matian memperjuangkan kasih sayang dan persetujuan orang lain, atau mereka mencari
pasangan yang kuat yang akan bertanggung jawab atas kehidupan mereka. Horney (1937)
menyebut kebutuhan ini sebagai "ketergantungan tidak wajar," sebuah konsep yang
mengantisipasi istilah "kodependensi."
Tren neurotik Moving Toward People melibatkan strategi yang kompleks. Itu adalah
"seluruh cara berpikir, merasakan, bertindak - seluruh cara hidup" (Horney, 1945, hal. 55).
Horney juga menyebutnya sebagai filsafat kehidupan. Neurotik yang mengadopsi filosofi ini
cenderung melihat diri mereka sebagai penyayang, murah hati, tidak pilih-pilih, rendah hati, dan
sensitif terhadap perasaan orang lain. Mereka bersedia untuk menundukkan diri kepada orang
lain, untuk melihat orang lain sebagai lebih cerdas atau menarik, dan menilai diri mereka sendiri
sesuai dengan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.

Moving Against People


Sama seperti orang-orang yang patuh menganggap bahwa semua orang baik, orang agresif
menerima begitu saja bahwa semua orang bermusuhan. Akibatnya, mereka mengadopsi strategi
Moving Against People. Orang yang agresif secara neurologis sama kompulsifnya dengan orang
yang patuh, dan perilaku mereka juga didorong oleh kecemasan dasar. Alih-alih bergerak ke arah
orang dalam sikap tunduk dan ketergantungan, orang-orang ini bergerak melawan orang lain
dengan tampil tegar atau kejam. Mereka termotivasi oleh kebutuhan yang kuat untuk
mengeksploitasi orang lain dan menggunakannya untuk keuntungan mereka sendiri. Mereka
jarang mengakui kesalahan mereka dan secara kompulsif terdorong untuk tampil sempurna,
kuat, dan unggul.
Lima dari 10 kebutuhan neurotik tergabung dalam tren neurotik untuk Moving Against
People. Mereka termasuk kebutuhan untuk menjadi kuat, untuk mengeksploitasi orang lain,
untuk menerima pengakuan dan prestise, untuk dikagumi, dan untuk mencapai. Orang yang
agresif bermain untuk menang daripada untuk menikmati kontes. Mereka mungkin tampak
bekerja keras dan banyak akal dalam pekerjaan itu, tetapi mereka tidak terlalu senang dengan
pekerjaan itu sendiri. Motivasi dasar mereka adalah untuk kekuasaan, prestise, dan ambisi
pribadi.
Moving Away From People
Untuk mengatasi konflik dasar isolasi, beberapa orang berperilaku secara terpisah dan
mengadopsi tren neurotik untuk Moving Away From People. Strategi ini merupakan ekspresi dari
kebutuhan akan privasi, kemandirian, dan kemandirian. Sekali lagi, masing-masing kebutuhan ini
dapat mengarah pada perilaku positif, dengan beberapa orang memuaskan kebutuhan ini
dengan cara yang sehat. Namun, kebutuhan ini menjadi neurotik ketika orang mencoba untuk
memuaskan mereka dengan secara kompulsif membuat jarak emosional antara mereka dan
orang lain.
Banyak neurotik menemukan hubungan dengan orang lain sebagai strain yang tidak dapat
ditoleransi. Sebagai akibatnya, mereka secara kompulsif didorong untuk menjauh dari orang-
orang, untuk mencapai otonomi dan keterpisahan. Mereka sering membangun dunia mereka
sendiri dan menolak untuk mengizinkan siapa pun mendekati mereka. Mereka menghargai
kebebasan dan kemandirian dan sering tampak menyendiri dan tidak dapat didekati. Jika
menikah, mereka mempertahankan detasemen mereka bahkan dari pasangan mereka. Mereka
menolak komitmen sosial, tetapi ketakutan terbesar mereka adalah membutuhkan orang lain.
Semua neurotik memiliki kebutuhan untuk merasa superior, tetapi orang yang terpisah
memiliki kebutuhan yang intensif untuk menjadi kuat dan kuat. Perasaan dasar isolasi mereka
dapat ditoleransi hanya dengan keyakinan menipu diri sendiri bahwa mereka sempurna dan
karenanya tidak dapat dikritik. Mereka takut persaingan, takut pukulan terhadap perasaan
superioritas ilusi mereka. Sebaliknya, mereka lebih suka kebesaran tersembunyi mereka diakui
tanpa upaya dari pihak mereka (Horney, 1945).
Singkatnya, masing-masing dari tiga tren neurotik memiliki serangkaian karakteristik
analog yang menggambarkan individu normal. Selain itu, masing-masing dari 10 kebutuhan
neurotik dapat dengan mudah ditempatkan dalam tiga tren neurotik.

Istilah dan Konsep Utama


Horney menegaskan bahwa pengaruh sosial dan budaya lebih penting daripada pengaruh
biologis.
Anak-anak yang kurang kehangatan dan kasih sayang gagal memenuhi kebutuhan mereka akan
keselamatan dan kepuasan.
Perasaan terisolasi dan tidak berdaya ini memicu kecemasan dasar, atau perasaan terisolasi dan
tidak berdaya di dunia yang berpotensi bermusuhan.
Ketidakmampuan orang untuk menggunakan taktik yang berbeda dalam hubungan mereka
dengan orang lain menimbulkan konflik dasar: yaitu, kecenderungan yang tidak sesuai untuk
bergerak ke arah, melawan, dan menjauh dari orang.
Horney menyebut kecenderungan untuk bergerak ke arah, melawan, atau menjauhi orang-
orang dari tiga kecenderungan neurotik.
Orang sehat menyelesaikan konflik dasar mereka dengan menggunakan ketiga tren neurotik,
sedangkan neurotik secara kompulsif hanya mengadopsi satu dari tren ini.
Tiga tren neurotik (bergerak ke arah, melawan, atau menjauh dari orang) adalah kombinasi dari
10 tren neurotik yang sebelumnya diidentifikasi oleh Horney.
Orang sehat dan neurotik mengalami konflik intrapsikis yang telah menjadi bagian dari sistem
kepercayaan mereka. Dua konflik intrapsikis utama adalah citra diri yang ideal dan kebencian
diri.
Citra diri yang ideal menghasilkan upaya neurotik untuk membangun gambaran diri mereka
yang seperti dewa.
Kebencian terhadap diri sendiri adalah kecenderungan neurotik untuk membenci dan
membenci diri mereka yang sebenarnya.
Perbedaan psikologis apa pun antara pria dan wanita disebabkan oleh harapan budaya dan
sosial dan bukan karena biologi.
Tujuan psikoterapi Horney adalah untuk membawa pertumbuhan menuju aktualisasi diri yang
sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai