Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

KEGIATAN AMBIL

DATA KASUS

ADIKSI

Pengkuran Perilaku Adiksi (Klinis) - Kelas C


KELOMPOK 6

Syilfa Nur Auliya Utari Mahesty


10050020225 10050020234

Ratu Mutiara Hakim


10050020227
IDENTITAS KLIEN
Nama Subyek :MIK
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Juni 2000
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pendidikan : S1 Hukum
Pekerjaan : Mahasiswa
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama : Islam
Riwayat keluhan
adiksi
Data
The Function of Emotions
Berdasarkan hasil wawancara maka data yang diperoleh yaitu M merupakan
seorang perokok (zat nikotin dan tar). Ia mulai mencoba untuk merokok saat
menduduki
Apakah masa
emosiSMA kelas 1 dan menjadi perokok aktif saat ia kelas 3 SMA.
membuat
Karena M merupakan
individu seorang
tidak rasional ? perokok aktif,Apakah
maka M emosi membuat
merokok setiap hari,
namun banyaknya jumlah rokok yang dihabiskan individu seringkali
bersikap menyesuaikan
tidak etis ?
Beberapa penelitian menyatakan bahwa
dengan tempat dimana ia merokok, misalnya jika tidak terdapat kegiatan
rasionalitas dan emosi saling bertolak
seperti halnya diam dirumah, M merokokPenelitian
4-5 batang/harinya,
mengatakan namun
bahwa jika
belakang. Ketika individu menampilkan
terdapat kegiatan diluar rumah M dapat menghabiskan 1 bungkus
terdapat hubungan antara rokok
emosi, ia mungkin akan bertindak tidak
bahkan lebih. Kemudian merk rokok yang digunakan
emosional yaitu moral.
dan sikap sampoerna mild
Individu
rasional. Namun, riset semakin
dan marlboro, kemudian pengeluaran untuk membeli rokok
yang berperilaku pada M ini
etis biasanya
menunjukkan bahwa emosi sebenarnya
perbulan nya bisa mencapai kisaran satu juta rupiah
membuat emosihanya untuk membeli
berdasarkan emosi
penting untuk penalaran rasional.
rokok dan hal tersebut dilakukan oleh M secaradan rutin.
mood yang dimilikinya.
Reason for Use
The Function of Emotions

Berdasarkan hasil
Apakah emosi wawancara, pada awalnya alasan M tertarik
membuat
untukindividu
merokoktidakyaitu karena
rasional ? adanya rasa penasaran
Apakah dalam diri M
emosi membuat
untuk mencoba
Beberapa merokok, bahwa
penelitian menyatakan serta lingkungan
individupertemanan
bersikap tidakyang
etis ?sama-
sama merokok,
rasionalitas dan emosisehingga pada saat itu menimbulkan pemikiran
saling bertolak
Penelitian mengatakan bahwa
“Jika tidak
belakang. Ketikamerokok maka tidak keren”.
individu menampilkan Kemudian, ia merasakan
terdapat hubungan antara
bahwa dengan merokok membuat pikirannya
emosi, ia mungkin akan bertindak tidak
emosional danjauh
sikaplebih
moral. lepas
Individudan
rasional. Namun, riset semakin
terbuka ketika sedang berdiskusi dengan yangorang lain. etis biasanya
berperilaku
menunjukkan bahwa emosi sebenarnya
membuat emosi berdasarkan emosi
penting untuk penalaran rasional.
dan mood yang dimilikinya.
Unintended Consequences
The Function of Emotions
Berdasarkan hasil wawancara, terdapat konsekuensi kesehatan fisik
Apakah emosi
yang dirasakan olehmembuat
M semenjak ia merokok, yaitu M sering merasakan
individubatuk,
sesak nafas, tidak rasional
dan sakit? tenggorokan.Apakah
Selainemosi
hal membuat
tersebut, M juga
individu bersikap
mengatakan hal yang paling parah yang ia alami yaitu terdapat
Beberapa penelitian menyatakan bahwa tidak etis ?
gangguan pada ginjalnya yang dipicu oleh
rasionalitas dan emosi saling bertolak kebiasaannya
Penelitian mengatakan yang
bahwa sering
belakang. Ketika individu menampilkan
merokok. Selain itu, terdapat konsekuensi kesehatan
terdapat hubunganmental
antara yang ia
emosi, ia mungkin akan bertindak tidak
rasakan yaitu, M merasa
rasional. Namun, riset semakin tertanam mindset
emosional bahwa
dan sikap ia
moral. memiliki
Individu
yang berperilaku etis biasanya
kebiasaan
menunjukkan harus
bahwamembeli rokok setiap kali ia keluar rumah, meskipun
emosi sebenarnya
membuat emosi berdasarkan emosi
ia tidak
pentingmemiliki uang, iarasional.
untuk penalaran tetap memaksakan diri untuk tetap merokok.
dan mood yang dimilikinya.
Bagan Dinamika Subjek
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemicu M merokok diakibatkan oleh
faktor lingkungan, hal ini sejalan dengan pernyataan B.F. Skinner yang
berpendapat bahwa “lingkungan adalah kunci penyebab terjadinya suatu
tingkah laku”.
Jika diuraikan berdasarkan teori operant conditioning dari B.F.Skinner
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Hal ini dapat dilihat pada awal
mula keinginan M untuk merokok, M mendapatkan stimulus dari luar yaitu
dimulai ketika M berada di lingkungan keluarga besarnya yang merokok, lalu
ketika SMA M memiliki teman yang merokok. Hal tersebut juga diperkuat
ketika M merasa bahwa merokok sesuatu hal yang keren (adanya reinforcement
positif). M juga merasakan adanya reinforcement positif lainnya bahwa ketika ia
sedang berdiskusi disertai dengan merokok ia merasa bahwa pikirannya
menjadi lebih terbuka, sehingga perilaku merokok terus diulang hingga
berlanjut menjadi adiksi.
Terima
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai