ال لحم ُد هّٰلِل ِ ِ َِ ِ ْ َ صحْ بِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه َعلَى َم ِّر َ َو َعلَى ٰالِ ِه َو،ان َ ََسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدن ُك لَه َ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِ ٰلهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي،ان ِ ال َّز َم ،ان ِ ان َو ْال َم َك ِ ْال ُمنَـ َّزهُ َع ِن ْال ِج ْس ِميَّ ِة َو ْال ِجهَ ِة َوال َّز َم ُان ُخلُقَه َ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ الَّ ِذيْ َك ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي ِ فَإنِّي أُ ْو، ِعبَا َد الرَّحْ ٰم ِن، أَ َّما بَ ْع ُد،آن ُ ْْالقُر ۞ اَل:آن ِ ْ ْالقَائِ ِل فِي ِكتَابِ ِه ْالقُر،ان ِ َّبِتَ ْق َوى هللاِ ال َمن ص َدقَ ٍة اَ ْوَ َِخ ْي َر فِ ْي َكثِي ٍْر ِّم ْن نَّجْ ٰوىهُ ْم اِاَّل َم ْن اَ َم َر ب ك ا ْبتِ َغ ۤا َء َ ِاس َو َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذل ِ ۗ َّح بَي َْن الن ٍ ۢ ف اَ ْهّٰللاو اِصْ اَل ٍ َم ْعر ُْو ف نُ ْؤتِ ْي ِه اَجْ ًرا َع ِظ ْي ًما َ ت ِ فَ َس ْو ِ ضا َ َْمر Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah kali ini, khatib berwasiat kepada para jama’ah sekalian pada umumnya dan kepada diri khatib sendiri khususnya, agar kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena, peningkatan iman dan takwa sejatinya dapat diperoleh dengan dua cara tersebut, yaitu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Sebagainya hadits Rasulullah SAW, ِ يَ ِزي ُد بِالطَّا َع ِة َويَ ْنقُصُ بِ ْال َمع، ُان يَزي ُد ويَنقُص ْصيَ ِة ُ اَإلي َم Iman itu sifatnya dinamis, dapat bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan kepada Allah atau menjalankan perintahnya, dan berkurang karena melakukan kemaksiatan. Hadirin rahimakumullah, Selama satu bulan penuh kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan penuh suka cita. Kehadiran Ramadhan tidak hanya sebagai bulan istimewa dengan dilipatgandakannya amal kebaikan, namun juga sebagai madrasatul hayat atau sekolah kehidupan. Yakni, sekolah yang mendidik seorang mukmin agar bisa menjadi mukmin yang lebih baik dengan mengendalikan hawa nafsu, meninggalkan kemaksiatan, dan menjalankan amalan-amalan baik seperti tadarus, sedekah, puasa, shalat sunnah, dan lain sebagainya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Harapannya, selepas Ramadhan kita dapat terbiasa dengan hal-hal yang sudah kita lakukan selama satu bulan lamanya, dan tetap kita lanjutkan di bulan-bulan berikutnya. Semua ibadah di bulan Ramadhan yang kita lakukan tentu harus memiliki efek dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa demikian? Karena status kita sebagai manusia mengharuskan untuk menjalin hubungan yang baik kepada Allah dan juga kepada manusia sekaligus. Hubungan baik saja kepada Allah dengan menjalankan ibadah mahdhah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, belum cukup atau bahkan bisa sia-sia jika kita masih belum bisa menjalin hubungan baik kepada sesama manusia. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: ِ َالَ يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ ق اط ُع َر ِح ٍم Artinya: Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahim (HR al-Bukhari) Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 1 Allah SWT berfirman: َ فَاتَّقُوا هّٰللا َ َواَصْ لِح ُْوا َذ “ ات بَ ْينِ ُك ْـم Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan kalian dengan sesama manusia.” Dalam ayat di atas Allah SWT memerintahkan hambanya untuk bertakwa kepada-Nya, yang kemudian diikuti dengan perintah memperbaiki hubungan sesama manusia, yaitu menjalin cinta kasih dan memperkokoh kesatuan. Hadirin yang dirahmati Allah, Semoga, dengan berhasilnya kita melalui tempaan diri di bulan Ramadhan, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam beribadah kepada Allah, dan membawa kebaikan sosial yang lebih baik dalam kehidupan kita. Semoga Allah Senantiasa memberikan kesehatan, kebahagian dunia akhirat Amin. ،ُ فَا ْستَ ْغفِر ُْوه،أَقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي ٰه َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم ِ إِنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر َّح ْي ُم