TINJAUAN PUSTAKA
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui bobot atau nilai
Decision Making ). AHP bekerja dengan cara memberi prioritas kepada alternatif
yang penting mengikuti kriteria yang telah ditetapkan. Lebih tepatnya, AHP
serupa dalam setiap tingkat dan memberi model tunggal yang mudah dimengerti,
luwes untuk berbagai permasalahan yang tak terstruktur. AHP menuntun ke suatu
menjadikan metode AHP sebagai cara yang efektif dalam pengambilan keputusan
yaitu:
dari:
dari A.
bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika membandingkan
( incomplete hierarchy ).
langkah-langkah berikut:
rangking.
vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh
eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis
8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0, 100; maka
1. Decomposition
dimana setiap unsur atau elemen saling berhubungan. Untuk mendapatkan hasil yang
pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan yang
tingkat memiliki hubungan terhadap semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya,
sementara hirarki keputusan incomplete kebalikan dari hirarki yang complete yakni
tidak semua unsur pada masing-masing jenjang mempunyai hubungan lihat gambar
2.1 dan 2.2. Pada umumnya problem nyata mempunyai karakteristik struktur yang
Tujuan
2. Comparative Judgement
relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan di
atasnya. penilaian ini merupakan inti dari AHP karena akan berpengaruh terhadap
urutan prioritas dari elemen–elemennya. Hasil dari penilaian ini lebih mudah
berpasangan memuat tingkat preferensi beberapa alternatif untuk tiap kriteria. Skala
preferensi yang digunakan yaitu skala 1 yang menunjukkan tingkat yang paling
rendah (equal importance) sampai dengan skala 9 yang menunjukkan tingkatan yang
3. Synthesis of Priority
comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority
4. Logical Consistency
dengan mengagresikan seluruh eigen vektor yang diperoleh dari berbagai tingkatan
Contoh, terdapat n objek yang dinotasikan dengan ( A1, A2, …, An ) yang akan
A1 A2 ... An
...
...
...
...
An am1 am2 ... Amn
( Sumber : Saaty, 1994 )
Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 ( baris ) terhadap A1 ( kolom ) yang
menyatakan hubungan :
dengan
A1 ( kolom ).
skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty, seperti pada tabel
berikut ini.
Tabel 2.2 Skala Saaty
Tingkat
Defenisi Keterangan
Kepentingan
Kedua aktifitas menyumbangkan
1 Sama pentingnya
sama pada tujuan
tersebut terdapat pada setiap level of hierarchy dari suatu struktur model AHP yang
setiap perbandingan antara kriteria – kriteria yang berada dalam satu level
( tingkatan ) atau yang dapat diperbandingkan maka untuk mengetahui kriteria mana
yang paling disukai atau paling penting, disusun sebuah matriks perbandingan di
Untuk melengkapi pembahasan tentang eigen value dan eigen vector maka
1. Matriks
Matriks adalah sekumpulan himpunan objek (bilangan riil atau kompleks, variabel–
variabel) yang disusun secara persegi panjang (yang terdiri dari baris dan kolom) yang
biasanya dibatasi dengan kurung siku atau biasa. Jika sebuah matriks memiliki m baris dan n
kolom maka matriks tersebut berukuran (ordo) m x n. Matriks dikatakan bujur sangkar
(square matrix) jika m = n. Dan skala– skalarnya berada di baris ke-i dan kolom ke-j yang
yang teratur berupa angka–angka sebanyak n buah, yang disusun baik menurut baris,
dari kiri ke kanan ( disebut vektor baris atau Row Vector dengan ordo 1 x n ) maupun
menurut kolom, dari atas ke bawah ( disebut vektor kolom atau Colomn Vector
dengan ordo n x 1). Himpunan semua vektor dengan n komponen dengan entri riil
dinotasikan dengan 𝑅𝑛
U Ԑ 𝑅𝑛
𝑢�⃗ Ԑ 𝑅 𝑛
𝑎1
𝑎2
𝑢�⃗ = � � Ԑ 𝑅 𝑛 …………………………………… 2
⋮
𝑎𝑛
𝐴𝑥= 𝜆𝑥 ………………………………………………. 3
Skalar 𝜆 dinamakan eigen value dari A dan x dikatakan eigen vector yang
bersesuaian dengan 𝜆. Untuk mencapai eigen value dari matriks A yang berukuran n
𝐴𝑥= 𝜆𝑥
Agar 𝜆 menjadi eigen value, maka harus ada pemecahan tak nol dari persamaan ini.
Akan tetapi, persamaan di atas akan mempunyai pemecahan nol jika dan hanya jika:
det(𝜆𝐼 − 𝐴)𝑥 = 0…………………………………….. 5
ini adalah eigen value dari A. Bila diketahui bahwa nilai perbandingan elemen Ai
terhadap elemen Aj adalah aij, maka secara teoritis matriks tersebut berciri positif
berkebalikan, yakni aij = 1/aij. Bobot yang dicari dinyatakan dalam vektor 𝜔 =
Jika aij mewakili derajat kepentingan i terhadap faktor j dan ajk menyatakan
Untuk suatu matriks konsisten dengan vektor w , maka elemen aij dapat
ditulis menjadi:
𝜔𝑖
a ij =
𝜔𝑗 ; ∀𝑖, 𝑗 = 1,2,3,……………………………………. 6
a𝜔ij . a jk = 𝜔𝑖
. = 𝜔𝑖
= 𝛼 ik……….
𝑗
𝜔𝑗 𝜔𝑘 𝜔𝑘
𝛼ij . 𝜔𝑖
= 1 ; ∀𝑖, 𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛 …………………... 8
𝜔𝑗
Dengan demikian untuk pair-wise comparison matrix yang konsisten menjadi
𝑛
𝑗=1
∑ 𝛼𝑖𝑗. 𝜔𝑖𝑗. 1
=𝑛 ∀𝑖, 𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛 … … … …. 9
𝜔𝑖𝑗
;
𝑛
𝑗=1
∑ 𝛼𝑖𝑗. 𝜔𝑖𝑗. = 𝑛𝜔𝑖𝑗 ; ∀𝑖, 𝑗 = 1,2,3, … , 𝑛 … … … … … .. 10
𝐴 . 𝜔 = 𝑛 . 𝜔 …………………………………………. 11
Dalam teori matriks, formulasi ini diekspresikan bahwa 𝜔 adalah eigen vector dari
matriks A dengan eigen value n. Perlu diketahui bahwa n merupakan dimensi matriks
itu sendiri. Dalam bentuk persamaan matriks dapat ditulis sebagai berikut:
𝜔1 𝜔
⎡ 𝜔1 1 …
𝜔𝑖 ⎤
𝜔
𝜔𝑗 𝜔1 𝜔
⎢ 𝜔2 ⎥
2 𝜔𝑖 1
⎢⎢ 𝜔1 𝜔 … 𝜔𝑗 ⎥ 𝜔1 � = 𝑛 𝜔 � ……………. 12
2
⎥ � ⋮ � 1
𝜔
2
⋮
⎢⋮ ⋮ ⋱ ⋮ ⎥𝜔
𝑛
𝜔𝑛
𝜔𝑛 𝜔 𝜔𝑛
⎣ …
𝜔1 𝑛
𝜔𝑛 ⎦
𝜔
2
Salah satu faktor penyebabnya yaitu karena unsur manusia ( decision maker )
judgement yang diberikan untuk setiap elemen persoalan pada suatu level hierarchy
Jika:
A.X= .X …………………………………………. 14
Dengan eigen value dari matriks A dan jika aij = 1 ; ∀𝑖, 𝑗 = 1,2, … , 𝑛 ; maka
dapat ditulis:
∑ 𝜆𝑖 = n..................................................................................15
sama dengan 1.
𝐴11 𝐴12 ............................................................
A=� � 𝐴21 = 1
16
𝐴21 𝐴22 𝐴12
AX – 𝜆X = 0
(A – 𝜆I)X = 0.........................................................................17
|𝐴 − 𝜆𝐼| = 0
maximu
m
(𝜆-max) yaitu:
(1 – 𝜆)² = 0
1 – 2𝜆 + 𝜆² = 0 ………………………………………………………. 19
𝜆² – 2𝜆 + 1 = 0
(𝜆 – 1) (𝜆 – 1) = 0
𝜆1,2 = 1
𝜆1 = 1 ; 𝜆2= 1
nilai 𝜆-max sama dengan harga dimensi matriksnya.
Jadi untuk n > 2, maka semua harga eigen value-nya sama dengan nol dan
hanya ada Dengan demikian matriks pada persamaan ( 16 ) merupakan matriks yang
konsisten, dimana satu eigen value yang sama dengan n (konstanta dalam kondisi
matriks konsisten).
b) Bila ada perubahan kecil dari elemen matriks aij maka eigen value-nya akan
berubah menjadi semakin kecil pula. Dengan menggabungkan kedua sifat matriks
ii) Dan jika matriks A yang konsisten, maka variasi kecil dari 𝛼𝑖𝑗 ∀𝑖, 𝑗 =
nol.
pengambilan keputusan yang lainnya adalah tidak adanya syarat konsistensi mutlak.
Pengumpulan pendapat antara satu faktor dengan yang lain adalah bebas satu sama
lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidakkonsistenan jawaban yang diberikan
berordo n
CI
𝑛) =
(𝜆 max − ………………………………………. 20
(𝑛−1)
Keterangan :
n = Orde matriks
dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National Laboratory kemudian dikembangkan
oleh Wharton School dan diperlihatkan seperti tabel 2.3. Nilai ini bergantung pada
berikut :
CR = 𝐶𝐼………………………………………… 21
𝑅𝐼
Keterangan
CR = rasio konsistensi
RI = indeks random
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9
N 10 11 12 13 14 15
maka ketidakkonsistenan pendapat dari decision maker masih dapat diterima jika
prasarana yang ada sehingga tidak menimbulkan konflik lalulintas dan bisa
suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu teknik atau cara tertentu
untuk maksud dan tujuan tertent ( Miro, 2005 ). Untuk mengukur tingkat
keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi transportasi ada beberapa parameter/
indikator yang bisa dilihat, yaitu yang pertama menyangkut ukuran kuantitatif yang
dinyatakan dengan tingkat pelayanan, dan yang kedua yang lebih bersifat kualitatif
1. Kapasitas
dipindahkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya orang/ jam atau ton/jam.
Dalam hal ini kapasitas ini merupakan fungsi dari kapasitas atau ukuran
tempat atau sarana transportasi dan kecepatan, serta mempengaruhi besarnya
2. Aksesibilitas
suatu sarana transportasi tertentu dan bisa berupa fungsi dari jarak maupun
waktu. Suatu sistem sebaliknya bisa diakses dengan mudah dari berbagai
mudah.
1. Keselamatan
2. Keandalan
jaminan sampai di tempat tujuan. Suatu sistem transportasi yang andal berarti
bahwa penumpang yang diangkutnya bisa sampai pada waktu yang tepat dan
3. Fleksibilitas
sebagai akibat adanya kejadian yang berubah tidak sesuai dengan skenario
4. Kenyamanan
kaitannya dengan masalah tata letak tempat duduk, sistem pengaturan udara
5. Kecepatan
Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting dan erat kaitannya dengan
6. Dampak
politik yang ditimbulkan/ diharapkan oleh adanya suatu operasi lalu lintas
akhir, tapi merupakan suatu alat untuk mencapai maksud lain dan sebagai akibat
manusia dan timbul dari permintaan atas komoditas jalan. Untuk mencapai kondisi
yang ideal sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang menjadi komponen
transportasi, yaitu kondisi prasarana jalan serta sistem jaringan dan kondisi sarana
(kendaraan). Dan yang tidak kalah pentingnya ialah sikap mental pemakai fasilitas
tujuan:
1. Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat,
nasional.
Menurut ( Tamin, 2008 ) ada empat konsep pemilihan moda transportasi, yaitu :
pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah
pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona pergerakan lalu
lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu
lintas. Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalu lintas yang meninggalkan suatu
mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal.
jumlah ( dalam arti proposi ) orang dan barang yang akan menggunakan atau
memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik
pelaku perjalanan yang memilih berbagai rute dan lalu lintas yang
arti proporsi ) orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai
model transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi
pelaku perjalanan “A” yang akan melakukan perjalanan dari asal Medan menuju
memilih alat angkut apa yang akan dipakainya yang tersedia melayani jalur titik
Medan menuju Balige tersebut. Apakah dengan bus umum atau mobil pribadi/dinas,
atau dengan jenis kenderaan lainnya barangkali. Hal ini tergantung dengan perilaku
si “A” yang dipengaruhi oleh sekumpulan faktor atau variabel ( Miro, 2005 ).
Menurut Edward K Morlok, Pemilihan moda itu adalah apabila jumlah dari
total masing-masing tempat asal ke setiap tujuan telah diperkirakan untuk setiap
akan menggunakan setiap moda transportasi yang tersedia. Faktor – faktor yang
perjalanan dari tempat asal ke tujuan,biaya total dari tempat asal ke tujuan,
yang akan digunakan. Ini dapat dilakukan apabila tersedia berbagai macam
mobil, sepeda motor, sepeda ), serta angkutan umum ( becak, bus, kereta api ).
transportasi. Hal ini disebabkan karena peran kunci dari angkutan umum dalam
angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien dari pada moda
angkutan pribadi. Selain itu, kereta api bawah tanah dan beberapa moda transportasi
kereta api lainnya tidak memerlukan ruang jalan raya untuk bergerak sehingga tidak
ikut memacetkan lalu lintas jalan ( Tamin, 2008 ). Seterusnya, jika ada pengendara
yang berhenti ke moda angkutan transportasi angkutan umum, maka angkutan umum
kota karena kebutuhan ruang jalan yang sangat luas, termasuk tempat parkir. Oleh
kerena itu, masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahap terpenting dalam
penduduk.
Masalah yang sama juga terjadi untuk pergerakan antar kota karena moda
transportasi kereta api lebih efisien dalam memindahkan manusia dan barang
dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya. Akan tetapi, moda transportasi
jalan raya mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mobilitasnya tinggi dan dapat
bergerak kapan saja. Oleh karena itu, model tersebut sangat diperlukan untuk
pemilihan moda.
ojek ) ditambah becak dan berjalan kaki. Pejalan kaki termasuk penting di Indonesia.
( Miro, 2005 )
gambar 2.3
TOTAL PERJALANAN POTENSIAL
Angkutan Umum
Angkutan Pribadi
yaitu:
kuat ).
disimpan di garasi ).
sama, serta terikat dengan peraturan trayek yang sudah ditentukan dan
jadwal yang sudah ditetapkan dan para pelaku perjalanan harus wajib
untuk menurunkan atau menyebarkan pilihan moda yang didasarkan pada anggapan
bahwa proporsi permintaan perjalanan yang dilayani oleh kendaraan umum dan
kendaraan pribadi akan bergantung pada penampilan setiap moda dalam persaingan
suatu moda transportasi dapat dibedakan atas tiga kategori sebagai berikut ( Tamin,
2008 ):
umum
2) Ciri pergerakan
biasanya lebih muda memakai angkutan umum karena ketepatan waktu dan
pribadi ke tempat kerja, meskipun lebih mahal, karena ketepatan waktu, dan
pasti membutuhkan kendaraan pribadi karena pada saat itu angkutan umum
berjalan kaki ke tempat pemberhentian bus, waktu selama bergerak, dan lain
– lain.
Beberapa ciri yang dapat mempengaruhi pemilihan moda adalah jarak dari
dengan sistem sewa atau bayar. Pengertian angkutan umum penumpang adalah
angkutan kota ( bus dan minibus ), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara.
sehingga biaya angkut dapat dibebankan kepada lebih banyak orang atau
wilayah dimana angkutan umum sangat besar peranannya dalam mendukung aktifitas
yang mempengaruhi sistem transportasi. Sistem angkutan umum yang terencana, dan
perkotaan.
keselamatan ( safety ).
Dari hasil penelitian data, diperoleh data untuk masing-masing angkutan umum
Bus ini memiliki rute Kuala Namu – Medan. Ada dua rute dari Bus Damri yang
Trayek Amplas dengan tarif Rp. 10.000,- dengan rute Bandara Kuala
Namu – Sp. Kayu Besar – Masuk Tol Tg. Morawa – Keluar Tol
penumpang 24 kursi.
Amplas dengan tarif Rp. 10.000,- dengan rute Bandara Kuala Namu
– Sp. Kayu Besar – Masuk Tol Tg. Morawa – Keluar Tol Amplas –
Jl. S.M. Raja – Jl. Juanda – Jl. Sudirman – Jl. S.Parman – Jl. Iskandar
dengan trayek ini ada 17. Untuk jumlah bangku penumpang 31 kursi
Jadwal keberangkatan bus Damri di mulai pukul 06.00 dari bandara Kuala
Bus ALS ini memiliki rute Bandara Kuala Namu – Binjai, tetapi dalam
perjalanannya menuju Binjai, Bus ini melewati Ringroad dengan tarif Rp.
30.000,-
Bus ALS ini memiliki rute Bandara Kuala Namu- Amplas- AH. Nasution-
Bus Almasar ini memiliki rute Bandara Kuala Namu – Cemara lewat jalan tol
Taksi yang beroperasi dari Bandara Kuala Namu menuju Medan antara lain
Blue Bird, Express, Karsa, Nice, Puskopau, Kokapura. Biasanya tarif dari
Tarif rute Kereta Api dari Kuala Namu menuju Medan adalah Rp.80.000,-.
umum yang lebih baik. Biaya perjalanan dengan kendaraan pribadi akan menurun
( Nasution, 2008 )
Perbandingan pelayanan
Maksud perjalanan