Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR SEMESTER

GEOGRAFI PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN


“Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah Dengan Pemberian Berbagai
Pupuk Dan Kompos”
Dosen Pengampu : La Ode Muh. Irsan, S.Pd., M.Sc

Di Susun Oleh:

ADE IRMA (A1P120001)

KELAS A

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas akhir semester untuk mata kuliah geografi Pertanian dan Ketahanan Pangan
dengan judul “Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah Dengan Pemberian Berbagai Pupuk Dan
Kompos”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak dengan tulus memberikan doa , saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Lao Ode Muh. Irsan, S.Pd., M,Sc selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Geografi Pertanian Dan Ketahanan Pangan yang telah memberikan
arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
teerbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Kendari, 6 Juli 2021

Penulis

Ade Irma

(A1P120001)
I. REVIEW JURNAL

Direview oleh : Ade Irma (A1P120001)

No
Sub-Topik Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Hasil Sintesis
.
Pertumbuhan Dan
Pengaruh Pemberian Combination urea and
Produksi Kacang Tanah Pertumbuhan dan
Monosodium Glutamat compost fertilizer with
Dengan Pemberian Produksi Kacang Tanah
(Msg) Terhadap different defoliation
1 Judul Kompos Tandan Kosong Dengan Pemberian
Pertumbuhan Dan affected corn and peanut
Kelapa Sawit Pada Berbagai Pupuk Dan
Produksi Kacang Tanah production based on
Frekuensi Pembumbunan Kompos
(Arachis Hypogea L.) integrated farming system
Yang Berbeda
1. Syarat tumbuh
kacang tanah
1. Syarat tumbuh
2. Pemberian
kacang tanah
1. Pemberian kompos Monosodium
2. Monosodium
tandan kosong kelapa 1. The beneficts of glutamate
glutamat
sawit ke tanaman fertilizer from livestock 3. Pemberian kompos
3. Pemberian
2 Permasalahan kacang tanah? manure in an tandan kosong
monosodium
2. Manfaat kacang integrated manner kelapa sawit ke
glutamat?
tanah pada bidang 2. Peanut harvest time tanaman kacang
4. Respon tanaman
industri tanah
kacang tanah yang
4. Manfaat pupuk dari
diberikan MSG?
kotoran ternak
secara terpadu.
3 Tujuan Tujuan penelitian adalah Penelitian ini bertujuan This research was aimed Untuk mengetahui
untuk mengetahui untuk mengetahui to study the effect of pengaruh pemberian
pengaruh pemberian pengaruh pemberian combination of compost monosodium glutamate
Monosodium Glutamat kompos tandan kosong and urea fertilizer, leaf (MSG), kompos tandam
(MSG) terhadap kelapa sawit dan defoliation intercropping kosong kelapa sawitt,
pertumbuhan dan frekuensi pembumbunan system of corn and peanut dan pupuk urea terhadap
produksi kacang tanah terhadap pertumbuhan crop. pertumbuhan kacang
(Arachis hypogaea L). dan produksi kacang tanah.
tanah. Berdasarkan sidik
ragam diketahui bahwa
interaksi antara
pemberian kompos
tandan kosong kelapa
sawit dan
frekuensipembumbunan
yang berbeda
berpengaruh nyata
terhadap parameter
jumlah ginofor per
sampel. Sedangkan
perlakuan frekuensi
pembumbunan yang
berbeda berpengaruh
tidak nyata terhadap
parameter jumlah ginofor
per sampel.
1. Syarat tumbuh
1. Syarat tumbuh kacang tanah
1. Kompos tandan
kacang tanah 1. Manure and artificial 2. Monosoium glutamat
kosong kelapa sawit
4 Pokok Bahasan 2. Monosodium fertilizers 3. Kompos tandan
2. Frekuensi
Glutamat (MSG) 2. Defoliation kosong kelapa sawit
pembumbunan.
3. Arachis hypogeae L 4. Pupuk kandang dan
pupuk buatan
5 Referensi Faktor exasta 8 (3), 208- Jurnal Agroekoteknologi Earth and Environmental Faktor exasta 8 (3), 208-
219, 2015, Universitas Universitas Sumatera Science 247 (2019) 219, 2015, Universitas
Indraprasti PGRi. Utara 2 (2). Syamsul Bahri , Asmuddin Indraprasti PGRi.
Efri Gresinta Michael Sembiring, Rosita Natsir , Syamsuddin Efri Gresinta
Sipayung , Ferry E. Sitepu Hasan , SN. Sirajuddin Jurnal Agroekoteknologi
Universitas Sumatera
Utara 2 (2).
Michael Sembiring,
Rosita Sipayung , Ferry
E. Sitepu
Earth and Environmental
Science 247 (2019)
Syamsul Bahri ,
Asmuddin Natsir ,
Syamsuddin Hasan , SN.
Sirajuddin
6 Abstrak Tujuan penelitian adalah Kacang tanah merupakan This study was conducted Mengetahui pengaruh
untuk mengetahui salah satu tanaman for 4 months and designed pemberian Monosodium
pengaruh pemberian pangan yang mempunyai by Separate Plot Design. Glutamat (MSG)
Monosodium Glutamat nilai ekonomi tinggi Defoliation of leaves under terhadap pertumbuhan
(MSG) terhadap karena kandungan gizinya cob is main plot and dan produksi kacang
pertumbuhan dan terutama protein dan combination of urea and tanah (Arachis hypogaea
produksi kacang tanah lemak yang tinggi. Upaya compost doses is subplot. L). Dengan
(Arachis hypogaea L). peningkatan produksi The treatments are as menggunakan
Penelitian ini kacang tanah antara lain follows; main plot d0 = Rancangan Acak
menggunakan dengan pemberian Without defoliation Lengkap (RAL) dengan 5
Rancangan Acak kompos tandan kosong (control); d1 = 50% perlakuan dengan
Lengkap (RAL) dengan kelapa sawit dan Defoliation; d2 = 100% konsentrasi MSG 0gr,
5 perlakuan dengan frekuensi pembumbunan. Defoliation and 3gr, 6gr, 9gr dan 12gr
konsentrasi MSG 0gr, Penelitian ini bertujuan combination of Urea and dan masing-masing 5
3gr, 6gr, 9gr dan 12gr untuk mengetahui Compost doses ; Subplot; ulangan. Upaya
dan masing-masing 5 pengaruh pemberian p0 = 250 kg Urea/ha + 3 peningkatan produksi
ulangan. Prosedur kompos tandan kosong tons of compost/ha; p1 = kacang tanah antara lain
penelitian meliputi kelapa sawit dan 230 kg Urea/ha + 6 tons of dengan pemberian
penyediaan benih A. frekuensi pembumbunan compost/ha p2 = 210 kg kompos tandan kosong
hypogeae L, penyediaan terhadap pertumbuhan Urea/ha + 9 tons of kelapa sawit dan
media tanam, dan produksi kacang compost/ha; p3 = 190 kg frekuensi pembumbunan.
penanaman, tanah. Penelitan ini Urea/ha + 12 tons of Penelitian ini bertujuan
pemeliharaan, dan dilaksanakan di Jalan compost/ha. Each untuk mengetahui
pemberian perlakuan. Penampungan, Desa combination is repeated pengaruh pemberian
MSG diberikan pada Delitua, kecamatan three times so that the total kompos tandan kosong
hari ke-21 (minggu ke 3 Namorambe, Deli number is 36 plot kelapa sawit dan
setelah tanam) dan hari Serdang dengan experiments. Data were frekuensi pembumbunan
ke-28 (minggu ke 4 ketinggian tempat ± 25 analyzed by using variance terhadap pertumbuhan
setelah tanam). meter di atas permukaan analysis and analysis of dan produksi kacang
Pengamatan dilakukan 2 laut, berlangsung pada continuation test of least tanah. Defoliasi daun di
minggu setelah tanam bulan April sampai Juli significance different bawah tongkol adalah
hingga panen. 2013. Rancangan (LSD). The results showed petak utama dan
Pemberian MSG tidak penelitian adalah that the combination of kombinasi dosis pupuk
rancangan acak kelompok
faktorial 2 faktor yaitu
kompos tandan kosong
kelapa sawit (0, 12, 24
dan 36 g/tanaman) dan
frekuensi pembumbunan
(0; 21; 21,42 dan
21,42,63 hari). Parameter urea dan kompos adalah
yang diamati adalah tinggi anak petak.
berpengaruh nyata
tanaman, jumlah cabang, Perawatannya adalah
terhadap pertumbuhan
umur berbunga, jumlah sebagai berikut; petak
(tinggi tanaman, usia fertilization is the same dry
ginofor per sampel, utama d0 = Tanpa
tanaman saat mulai shelled corn production
jumlah polong per defoliasi (kontrol); d1 =
berbunga, jumlah and dry peanut. d1
sampel, jumlah polong 50% Defoliasi; d2 =
bunga, jumlah daun) treatment and its
per plot, bobot polong per 100% Defoliasi dan dosis
dan produksi (jumlah interaction could increase
sampel, bobot polong per kombinasi Urea dan
polong, berat basah dry production of shelled
plot, bobot biji per sampel, Kompos; Subplot; p0 =
polong, berat kering corn and peanut.
bobot kering 100 biji. 250 kg Urea/ha + 3 ton
polong, berat 100 biji per Intercropping of corn and
Hasil penelitian kompos/ha; p1 = 230 kg
tanaman) A. hypogaea peanut is feasible to be
menunjukkan bahwa Urea/ha + 6 ton
L, namun perlakuan B (3 cultivated in an integrated
kompos tandan kosong kompos/ha p2 = 210 kg
gr) dan C (6 gr) farming system.
kelapa sawit berpengaruh Urea/ha + 9 ton
meningkatkan kualitas
nyata terhadap parameter kompos/ha; p3 = 190 kg
A. hypogaea L.
jumlah ginofor per Urea/ha + 12 ton
sampel. Frekuensi kompos/ha.
pembumbunan
berpengaruh nyata
terhadap jumlah polong
per plot. Interaksi
perlakuan berpengaruh
nyata terhadap jumlah
ginofor per sampel.
7 Pembahasan 1. Suhu yang baik 1. Pemberian kompos 1. Fertilizer from livestock 1. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan tandan kosong kelapa manure, in an untuk
tanaman kacang sawit diaplikasikan 1 integrated manner, pertumbuhan
tanah berkisar minggu sebelum provides a better effect tanaman kacang
antara 25-350 C. Di tanam, pemberiannya on soil on aspects of tanah berkisar
daerah yang dilakukan dengan cara conservation and plant antara 25-350 C.
bersuhu kurang dari memasukan kompos growth. Manure and Di daerah yang
200 C, tanaman TKKS ke dalam artificial fertilizers have bersuhu kurang
kacang tanah lubang tanam sesuai both advantages and dari 200 C,
tumbuh lambat, dosis perlakuan. disadvantages. tanaman kacang
berumur lebih 2. Manfaat kacang tanah 2. Peanut plants can be tanah tumbuh
lama,dan produksi pada bidang industri harvested when lambat, berumur
tanaman relatif antara lain sebagai visually the peanut lebih lama,dan
sedikit. Suhu tanah pembuatan margarin, entered the produksi tanaman
merupakan faktor sabun, minyak goreng physiological phase is relatif sedikit.
penentu dalam dan lain sebagainya characterized by the Suhu tanah
perkecambahan biji (Cibro, 2008). number of leaves that merupakan faktor
dan pertumbuhan have changed colour penentu dalam
awal tanaman. Jika from green to yellow. perkecambahan
suhu tanah kurang When the plants are biji dan
dari 18oC, removed, will look pods pertumbuhan
kecepatan with a clear texture and awal tanaman.
perkecambahan darker colour. Superior Jika suhu tanah
akan lambat, varieties and local kurang dari 18oC,
sedangkan jika suhu varieties of Spanish kecepatan
tanah di atas 400 C type have a cooking perkecambahan
justru akan age between 85 - 90 akan lambat,
mematikan benih days while the type of sedangkan jika
yang baru ditanam. Valencia between 100 - suhu tanah di
Kacang tanah 110 days atas 400 C justru
termasuk tanaman akan mematikan
yang memerlukan benih yang baru
sinar matahari ditanam. Kacang
penuh. tanah termasuk
2. Jurnal Chemistry tanaman yang
Senses memerlukan sinar
menyebutkan, mataharipenuh.
Monosodium 2. Jurnal Chemistry
Glutamate (MSG) Senses
mulai terkenal tahun menyebutkan,
1960-an, tetapi Monosodium
sebenarnya memiliki Glutamate (MSG)
sejarah panjang. mulai terkenal
Selama tahun 1960-an,
berabadabad orang tetapi sebenarnya
Jepang mampu memiliki sejarah
menyajikan panjang. Selama
masakan yang berabadabad
sangat lezat. orang Jepang
3. Pemberian mampu
monosodium menyajikan
glutamat sebaiknya masakan yang
dilakukan pada sangat lezat.
tanaman yang 3. Pemberian
sudah dewasa, kompos tandan
karena monosodium kosong kelapa
glutamat berperan sawit
untuk mempercepat diaplikasikan 1
pembungaan minggu sebelum
(katalisator). tanam,
Monosodium pemberiannya
Glutamat diduga dilakukan dengan
mempunyai cara memasukan
kandungan yang kompos TKKS ke
berperan sebagai dalam lubang
hormon perangsang tanam sesuai
tumbuh seperti dosis perlakuan.
giberelin yang 4. Pupuk dari
berfungsi memacu kotoran ternak
keanekaragaman secara terpadu,
fungsi sel sehingga memberikan efek
sel yang awalnya yang lebih baik
diarahkan untuk pada tanah pada
pertumbuhan tunas aspek konservasi
daun dialihkan untuk dan pertumbuhan
pertumbuhan tunas tanaman. Pupuk
bunga. kandang dan
4. Respon tanaman pupuk buatan
kacang tanah yang memiliki
diberikan MSG kelebihan dan
menyerupai respon kekurangan. Itu
hormon tumbuh
Gibberelic Acid
(GA3). Hal ini
sejalan dengan
pernyataan Sandra,
(2008) penggunaan
hormon ini berfungsi
bisa diberikan
untuk memacu
dengan pupuk
keanekaragaman
kombinasi.
fungsi sel sehingga
sel yang awalnya
diarahkan untuk
pertumbuhan tunas
daun dialihkan untuk
pertumbuhan tunas
bunga.
8 Kesimpulan 1. Pemberian Pembumbunan The combination of urea Pemberian monosodium
monosodium berpengaruh nyata and compost produced glutamat tidak
glutamat tidak terhadap jumlah polong relatively the same corn berpengaruh nyata
berpengaruh nyata berisi per plot. Interaksi production and different terhadap pertumbuhan
terhadap antara pemberian kompos peanut production. (tinggi tanaman, usia
pertumbuhan (tinggi tandan kosong kelapa However, 50% defoliation tanaman saat mulai
tanaman, usia sawit dan frekuensi increased production of berbunga, jumlah bunga,
tanaman saat mulai pembumbunan yang both corn and peanut. jumlah daun) dan
berbunga, jumlah berbeda berpengaruh There is an interaction produksi (jumlah polong,
bunga, jumlah daun) nyata terhadap jumlah between the combination berat basah polong,
dan produksi (jumlah ginofor per sampel of fertilization and the level berat kering polong,
polong, berat basah of leaf defoliation under the berat 100 biji per
polong, berat kering cob on production of corn tanaman) A. hypogeae L.
polong, berat 100 biji and peanut Pemberian monosodium
per tanaman) A. glutamat pada perlakuan
hypogeae L. B (3) gr dan C (6) gr
2. Pemberian meningkatkan tinggi
monosodium tanaman, mempercepat
glutamat pada usia tanaman mulai
perlakuan B (3) gr berbunga, menurunkan
dan C (6) gr berat kering polong,
menaikkan jumlah
polong bernas,
mengurangi jumlah
polong hampa dan
menaikkan berat 100 biji,
sehingga meningkatkan
kualitas A. hypogeae L.
Pembumbunan
berpengaruh nyata
meningkatkan tinggi terhadap jumlah polong
tanaman, berisi per plot. Interaksi
mempercepat usia antara pemberian
tanaman mulai kompos tandan kosong
berbunga, kelapa sawit dan
menurunkan berat frekuensi pembumbunan
kering polong, yang berbeda
menaikkan jumlah berpengaruh nyata
polong bernas, terhadap jumlah ginofor
mengurangi jumlah per sampel. Kombinasi
polong hampa dan urea dan kompos
menaikkan berat menghasilkan produksi
100 biji, sehingga jagung yang relatif sama
meningkatkan dan produksi kacang
kualitas A. hypogeae tanah yang berbeda.
L. Namun, defoliasi 50%
meningkatkan produksi
jagung dan kacang
tanah. Terdapat interaksi
antara kombinasi
pemupukan dan tingkat
penggundulan daun di
bawah tongkol terhadap
produksi jagung dan
kacang tanah.
II. PENYUSUNAN PAPER

“Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah Dengan Pemberian Berbagai Pupuk Dan Kompos”

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberian monosodium glutamat tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan
(tinggi tanaman, usia tanaman saat mulai berbunga, jumlah bunga, jumlah daun) dan produksi
(jumlah polong, berat basah polong, berat kering polong, berat 100 biji per tanaman) A.
hypogeae L. Pemberian monosodium glutamat pada perlakuan B (3) gr dan C (6) gr
meningkatkan tinggi tanaman, mempercepat usia tanaman mulai berbunga, menurunkan berat
kering polong, menaikkan jumlah polong bernas, mengurangi jumlah polong hampa dan
menaikkan berat 100 biji, sehingga meningkatkan kualitas A. hypogeae L. Pembumbunan
berpengaruh nyata terhadap jumlah polong berisi per plot. Interaksi antara pemberian kompos
tandan kosong kelapa sawit dan frekuensi pembumbunan yang berbeda berpengaruh nyata
terhadap jumlah ginofor per sampel. Kombinasi urea dan kompos menghasilkan produksi
jagung yang relatif sama dan produksi kacang tanah yang berbeda. Namun, defoliasi 50%
meningkatkan produksi jagung dan kacang tanah. Terdapat interaksi antara kombinasi
pemupukan dan tingkat penggundulan daun di bawah tongkol terhadap produksi jagung dan
kacang tanah.

B. Rumusan Masalah
1. Syarat tumbuh kacang tanah
2. Pemberian Monosodium glutamate
3. Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit ke tanaman kacang tanah
4. Manfaat pupuk dari kotoran ternak secara terpadu

C. Tujuan penulisan
Untuk mengetahui pengaruh pemberian monosodium glutamate (MSG), kompos
tandam kosong kelapa sawitt, dan pupuk urea terhadap pertumbuhan kacang tanah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Syarat Tumbuh kacang Tanah


Secara umum, suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah berkisar
antara 25-350 C. Di daerah yang bersuhu kurang dari 200 C, tanaman kacang tanah tumbuh
lambat, berumur lebih lama,dan produksi tanaman relatif sedikit. Suhu tanah merupakan faktor
penentu dalam perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanaman. Jika suhu tanah kurang
dari 18oC, kecepatan perkecambahan akan lambat, sedangkan jika suhu tanah di atas 400 C
justru akan mematikan benih yang baru ditanam. Kacang tanah termasuk tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh. Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat adanya
naungan atau terhalang oleh tanaman dan atau awan akan menurunkan hasil kacang tanah
karena cahaya mempengaruhi fotosintesis dan respirasi (Pitojo, 2005). Keragaman dalam
jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh atau dapat menjadi kendala terhadap
pertumbuhan dan pencapaian hasil kacang tanah. total curah hujan optimum selama 3-3,5
bulan atau sepanjang periode pertumbuhan sampai panen adalah 300-500 mm. sangat ideal
apabila curah hujan tersebut terbagi merata selama pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang
cukup dan tidak terlalu lembap/basah pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat
berkecambah dengan baik. Curah hujan yang terlalu banyak pada awal tumbuh akan menekan
pertumbuhan dan dapat menurunkan hasil. Demikian pula bila curah hujan agak banyak pada
periode pemasakan polong maka polong akan pecah dan biji akan berkecambah karena
penundaan saat penen. Oleh karena itu, kelembapan tanah yang cukup pada periode awal
tumbuh, saat berbunga, serta saat pembentukan dan pengisian polong sangat penting untuk
memperoleh hasil polong yang tinggi (Adisarwanto, 2007).

B. Monososium Glutamat (MSG)


Jurnal Chemistry Senses menyebutkan, Monosodium Glutamate (MSG) mulai terkenal
tahun 1960-an, tetapi sebenarnya memiliki sejarah panjang. Selama berabadabad orang
Jepang mampu menyajikan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan
sejenis rumput laut bernama Laminaria japonica. Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang
profesor di Universitas Tokyo, menemukan kunci kelezatan itu pada kandungan asam
glutamat. Penemuan ini melengkapi 4 jenis rasa sebelumnya - asam, manis, asin dan pahit -
dengan umami (dari akar kata umai yang dalam bahasa Jepang berarti lezat). Sementara
menurut beberapa media populer , sebelumnya di Jerman pada tahun 1866, Ritthausen juga
berhasil mengisolasi asam glutamat dan mengubahnya menjadi dalam bentuk monosodium
glutamat, tetapi belum tahu kegunaannya sebagai penyedap rasa. Sejak penemuan itu,
Jepang memproduksi asam glutamat melalui ekstraksi dari bahan alamiah. Tetapi karena
permintaan pasar terus melonjak, tahun 1956 mulai ditemukan cara produksi L-glutamic acid
melalui fermentasi. L-glutamic acid inilah inti dari MSG, yang berbentuk butiran putih mirip
garam (Halpern, 2002). MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes gula (molasses) oleh
bakteri (Brevibacterium lactofermentum). Dalam proses fermentasi ini, pertama-tama akan
dihasilkan asam glutamat. Asam glutamat yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian
ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan terbentuk Monosodium Glutamat (MSG).
MSG yang terjadi ini, kemudian dimurnikan dan dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk
kristal murni yang siap dijual di pasar (Sukmana, 2001)

C. Pemberian Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit

Pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit diaplikasikan 1 minggu sebelum


tanam, pemberiannya dilakukan dengan cara memasukan kompos TKKS ke dalam lubang
tanam sesuai dosis perlakuan. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan
cara menugal dengan kedalaman 3 cm sebanyak 2 benih/lubang tanam dengan jarak tanam
20 cm x 30 cm. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman yang dilakukan 2 kali sehari, yaitu
pagi dan sore hari, penyisipan dilakukan 1 (satu) minggu setelah tanam (MST). Bersamaan
dengan hal tersebut dilakukan penjarangan dimana hanya 1 tanaman sehat yang dibiarkan
pada setiap lubang tanam. Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan mencabut
gulma yang tumbuh di areal pertanaman dengan tangan dan membersihkan gulma di parit
drainase dengan cangkul. Bersamaan dengan hal tersebut dilakukan pembumbunan yang
dimaksudkan untuk memudahkan ginofor menembus tanah agar polong dapat terbentuk
dengan sempurna. Pembumbunan dilakukan sesuai perlakuan antara lain, tanpa
pembumbunan, umur 21 HST, umur 21, 42 HST, dan umur 21, 42, 63 HST. Pengendalian
hama dan penyakit dilakukan dengan menyemprotkan pestisida pada 5 MST, 8 MST, 11 MST,
14 MST. Pemanenan dilakukan pada saat 96 hari setelah tanam dengan kriteria batang mulai
mengeras, daun menguning dan sebagian berguguran, polong sudah berisi penuh dan keras,
dan warna polong coklat kehitaman.

D. Manfaat Pupuk Dari Kotoran Ternak Secara Terpadu


Pupuk dari kotoran ternak secara terpadu, memberikan efek yang lebih baik pada tanah
pada aspek konservasi dan pertumbuhan tanaman. Pupuk kandang dan pupuk buatan
memiliki kelebihan dan kekurangan. Itu bisa diberikan dengan pupuk kombinasi. Lahan
semakin menurun dengan penggunaan kandungan bahan kimia yang semakin diperparah
dengan ketidakmampuan pengelolaan lahan. Sebenarnya bisa diminimalisir dengan
menggunakan pupuk organik yang berasal dari feses dan urine. Potensi ternak sebagai
penyedia pupuk organik dimaksimalkan melalui pengolahan feses dan urin sebagai kompos.
Pemberian pupuk kompos dengan cara mengurangi penggunaan pupuk buatan untuk
mengukur efektifitas penggunaannya untuk meningkatkan unsur hara tanah dan meningkatkan
produksi tanaman.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum, suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah berkisar
antara 25-350 C. Di daerah yang bersuhu kurang dari 200 C, tanaman kacang tanah tumbuh
lambat, berumur lebih lama,dan produksi tanaman relatif sedikit. Suhu tanah merupakan faktor
penentu dalam perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanaman. Jika suhu tanah kurang
dari 18oC, kecepatan perkecambahan akan lambat, sedangkan jika suhu tanah di atas 400 C
justru akan mematikan benih yang baru ditanam. Kacang tanah termasuk tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh. Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat adanya
naungan atau terhalang oleh tanaman dan atau awan akan menurunkan hasil kacang tanah
karena cahaya mempengaruhi fotosintesis dan respirasi (Pitojo, 2005). Keragaman dalam
jumlah dan distribusi curah hujan sangat berpengaruh atau dapat menjadi kendala terhadap
pertumbuhan dan pencapaian hasil kacang tanah. total curah hujan optimum selama 3-3,5
bulan atau sepanjang periode pertumbuhan sampai panen adalah 300-500 mm. sangat ideal
apabila curah hujan tersebut terbagi merata selama pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang
cukup dan tidak terlalu lembap/basah pada saat tanam sangat dibutuhkan agar tanaman dapat
berkecambah dengan baik. Curah hujan yang terlalu banyak pada awal tumbuh akan menekan
pertumbuhan dan dapat menurunkan hasil. Demikian pula bila curah hujan agak banyak pada
periode pemasakan polong maka polong akan pecah dan biji akan berkecambah karena
penundaan saat penen. Oleh karena itu, kelembapan tanah yang cukup pada periode awal
tumbuh, saat berbunga, serta saat pembentukan dan pengisian polong sangat penting untuk
memperoleh hasil polong yang tinggi (Adisarwanto, 2007).

B. Saran
Setelah paper ini tersusun terdapat beberapa harapan dan saran dari penulis,yakni
penulis berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat menambah ilmu untuk para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sembiring, M., Sipayung, R., & Sitepu, F. E. (2014). Pertumbuhan dan produksi kacang tanah
dengan pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit pada frekuensi pembumbunan yang
berbeda. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(2), 98329.

Gresinta, E. (2015). Pengaruh pemberian monosodium glutamat (MSG) terhadap pertumbuhan


dan produksi kacang tanah (Arachis hypogea L.). Faktor Exacta, 8(3), 208-219.

Bahri, S., Natsir, A., Hasan, S., & Sirajuddin, S. N. (2019, March). Combination urea and compost
fertilizer with different defoliation affected corn and peanut production based on integrated farming
system. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 247, No. 1, p. 012043).
IOP Publishing.

https://www.onlinedoctranslator.com/id/

Anda mungkin juga menyukai