Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI JEAN WATSON

Disusun Oleh:

DIAH FAJARINI

ENDANG FIQHI ARKANANDA

EKA APRILIANI

IRWAN

ROHADI

PROFESI NERS KEPERAWATAN PONTIANAK

MATA KULIAH: KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DOSEN: Ns. Halina Rahayu, M.Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 3
a. Tujuan Umum ................................................................ 3
b. Tujuan Khusus ............................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Riwayat Jean Watson............................................................ 4
2.2 Definisi Keperawatan Menurut Jean Watson ...................... 5
2.3 Asumsi Dasar Science of Caring .......................................... 6
2.4 Konsep Utama Teori caring ................................................. 6
2.5 Hubungan Teori dengan Paradigma Keperawatan ............... 7
2.6 Fokus Keperawatan Menurut Jean Watson .......................... 8
2.7 Aplikasi Teori dengan Proses Keperawatan ......................... 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian
selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian.
Watson memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan kemudian
sekolah keperawatan Lewis gale.
Watson (Azis Alimul Hidayat 2002) mendefinisikan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatan, mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan
mencegah kesakitan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
Keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat
humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standar
pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat
professional secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari
transpersonal caring. Watson menyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat
dibatasi oleh ruang dan wakti. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang
Science of Caring. Jean Watson 1979 dalam Muhlisin,2010 memahami konsep
keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Tolak ukur pandang Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Paradigma keperawatan menurut Jean Watson 1989 dalam Muhlisin,2010
adalah keperawatan, klien, kesehatan, dan lingkungan.
Keperawatan fokusnya lebih pada promosi kesehatan, pencegahan
penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada
promosi kesehatan awalnyasama dengan mengobati penyakit. Dia melihat
keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:masalah penanganan stres dan
penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatankesehatan
yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan.
Salah satuasumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu
pengetahuan sangat berkontribusiterhadap kondisi kesehatan manusia dan
masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadappemberian asuhan

1
2

kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset keperawatan
Menurut Jean Watson,2004.
Jean Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan
yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik
dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perwat perlu
melakukan metode pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan
proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses
ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi yang
berkaitan dengan penelitian dalam proses keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini sebagai
berikut:
a. Bagaimana riwayat Jean Watson?
b. Apa yang dimaksud dengan Keperawatan menurut Jean Watson?
c. Apa saja asumsi Dasar Science of Caring menurut Jean Watson?
d. Apa konsep utama teori caring menurut Jean Watson?
e. Bagaimana hubungan teori Jean Watson dengan paradigm keperawatan?
f. Apa fokus keperawatan menurut Jean Watson?
g. Bagaimana aplikasi teori Jean Watson dalam proses keperawatan?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Dapat memahami tentang teori Jean Watson dalam dunia Keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memaparkan riwayat Jean Watson.
b. Mahasiswa mampu memaparkan definisi Keperawatan menurut Jean
Watson.
c. Mahasiswa mampu memaparkan asumsi Dasar Science of Caring
menurut Jean Watson.
d. Mahasiswa mampu memaparkan konsep utama teori caring menurut
Jean Watson.
e. Mahasiswa mampu memaparkan hubungan teori Jean Watson
dengan paradigm keperawatan.
3

f. Mahasiswa mampu memaparkan fokus keperawatan menurut Jean


Watson.
g. Mahasiswa mampu memaparkan aplikasi teori Jean Watson dalam
proses keperawatan.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Riwayat Jean Watson

Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat


bagian selatan dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan
Appalachian. Watson memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan
kemudian sekolah keperawatan Lewis gale.
Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan) dikemukakan bahwa
dr.Jean Watson menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat sebagai ketua
dalam Ilmu Keperawatan di University of Colorado Denver dan Anschutz
Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri dari Pusat Keparawatan di
Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan Amerika. Dia
sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu
Kesehatan Pusat dan merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk
Keperawatan. Kegiatannya terbaru termasuk Pendiri dan Direktur dari sebuah
yayasan baru: Watson Caring Science Institute.

Dr .Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana di bidang


keperawatan dan kejiwaan, keperawatan kesehatan dan memegang gelar PhD
dalam bidang psikologi pendidikan dan konseling. Dia adalah seorang penulis
dipublikasikan secara luas dan penerima beberapa penghargaan dan gelar
kehormatan, termasuk Kellogg internasional Fellowship di Australia, Fulbright
Research Award di Swedia. Dia memegang delapan (8) Gelar Doktor
Kehormatan, termasuk 5 Internasional Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris,
Spanyol, Inggris, Kolombia dan Quebec, Kanada).

Dia telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di


seluruh Amerika Serikat dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat
klinis dan program akademik di seluruh dunia menggunakan karya-
karyanya yang diterbitkan pada filsafat dan teori kepedulian manusia serta seni
dan ilmu dalam keperawatan peduli.
5

Filsafat peduli Dr Watson digunakan untuk memandu model transformatif


kepedulian dan penyembuhan praktik bagi perawat dan pasien, dalam
pengaturan yang beragam di seluruh dunia. Dia adalah penerima penghargaan
nasional, termasuk Penghargaan Institut Fetzer Norman Cousins, sebagai
pengakuan atas komitmennya untuk mengembangkan, memelihara dan
mencontohkan hubungan-berpusat praktek perawatan.
Di Universitas Colorado, Dr.Watson memegang gelar Distinguished
Profesor Keperawatan; kehormatan tertinggi yang diberikan fakultas untuk
karya ilmiah. Pada tahun 1999 ia menjabat sebagai Ketua Murchinson-Scoville
di Science Peduli, kursi pertama yang diberikan pada bangsa di bidang Caring
science, berbasis di University of Colorado Denver & Health Sciences
Center.Sebagai penulis atau rekan penulis telah membuat lebih dari 14 buku
tentang merawat. Buku terbarunya mengenai pengukuran empiris dari
kepedulian, untuk filsafat modern baru tentang kepedulian dan penyembuhan.
Buku-bukunya banyak menerima penghargaan tahunan AJN. Dimana dalam isi
bukunya ia berusaha untuk menjembatani paradigma serta mengarah ke model
transformatif untuk abad ke-21.

2.2 Definisi Keperawatan Menurut Jean Watson


Keperawatan adalah usaha untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri, yang memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan, mengingat dalam model praktek Keperawatan
mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model.
Watson (Azis Alimul Hidayat 2002) mendefinisikan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatan, mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan
mencegah kesakitan. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
Keperawatan adalah upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat
humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standar
6

pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat
professional secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi.

2.3 Asumsi Dasar Science of Caring Menurut Jean Watson


Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari
transpersonal caring. Watson menyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat
dibatasi oleh ruang dan wakti. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang Science
of Caring. Asumsi- asumi dasar Watson tersebut yaitu:
a. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekan dengan efektif hanya
secara interpersonal.
b. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tersebut.
c. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.
d. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi
juga menerima akan jadi apa dia kemudian.
e. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari
potensi yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk
memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu
f. Caring lebih “healthogenic” daripada curing.
g. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

2.4 Konsep Utama Teori Caring Jean Watson


Jean Watson 1979 dalam Muhlisin,2010 memahami konsep keperawatan
terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur
pandang Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori
Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya:
a. Kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi
kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan
ventilasi.
7

b. Kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan


aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual.
c. Kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integritas) yang meliputi
kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi.
d. Kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pembangunan)
yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Berdasarkan empat kebutuhan diatas, Jean Watson memahami bahwa


manusia makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental dan spiritual karena sejahtera baik fisik, mental,
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan
jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam
meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai
penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit.
Tolak ukur pandangan Jean Watson ini didasari pada unsur teori kemanusian.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki 4 bagian
kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan antara kebutuhan yang satu
dengan kebutuhan yang lain.

2.5 Hubungan Teori Jean Watson dengan Paradigma Keperawatan


Paradigma keperawatan menurut Jean Watson 1989 dalam Muhlisin,2010
adalah sebagai berikut:
a. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-
care, dan selfhealing.
b. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
8

keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan


harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
c. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan
raga antara diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara
klien dan perawat
2.6 Fokus Keperawatan Menurut Jean Watson
Menurut Jean Watson,2004 keperawatan fokusnya lebih pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan keadaan
fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnyasama dengan mengobati
penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area, yaitu:masalah
penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatankesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi
pusat dari praktik keperawatan. Salah satuasumsi Watson mengatakan bahwa
kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusiterhadap
kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu
berkomitmen terhadappemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian
teori, praktek, dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
Menurut Potter dan Perry,2009. Perawat harus memberikan
kebaikan dan kasih sayang, bersikap membuka diri untuk mempromosikan
persetujuan terapi dengan pasien. Perawat dapat menerapkan perilaku
caring berdasarkan pengertian humanistik dan altruistik saat pengkajian,
perencanaan, tindakan dan evaluasi. Perilaku caring perawat ini dapat
ditunjukkan dengan memanggil nama pasien dengannama yang paling
disukai, memenuhi dan merespon panggilan pasien dengan segera,
menghormati dan melindungi privacy pasien menghargai dan menghormati
pendapat dan keputusan pasien, menghargai dan mengakui sistim nilai
pasien, melakukan pengakuan terhadap kebutuhan pasien
9

2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).


Perilaku ini menggambarkan peran perawat dalam meningkatkan
kesehatan dengan membantu meningkatkan perilaku pasien dalam mencari
pertolongan kesehatan. Perawat memfasilitasi pasien dalam
membangkitkan perasaan optimis, harapan, dan rasa percaya dan
mengembangkan pengaruh perawat dengan pasien secara efektif. Hal yang
sangat penting dalam caratif dan curatif adalah positif thinking perawat
yang ditularkan kepada klien sehingga akan membantu meningkatkan
kesembuhan dan kesejahteraan klien. Faktor ini merupakan gabungan dari
nilai humanistik dan altruistik, dan juga memfasilitasi asuhan keperawatan
yang holistik kepada pasien.
Hubungan perawat dengan klien yang efektif dapat diperoleh ketika
perawat dapat memfasilitasi perasaan pasien yang meliputi rasa optimis,
harapan, dan rasa percaya.Penerapan dari perilaku ini dapat ditunjukkan
dengan memberi motivasi kepada pasien untuk terus berusahamencari
pengobatan dan perawatan, melaksanakan perawatan dengankepedulian
yang tinggi, menganjurkan pasien untuk terus berdoa demikesembuhannya,
menunjukkan sikap yang hangat, kesan mendalampada pasien.
3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
Perawat belajar memahami perasaan pasien sehingga lebih peka,
murni, dan tampil apa adanya. Perawat juga harus mampu memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Penerapan dari perilaku ini dapat ditunjukkan melalui sikap tenang dan
sabar, menemani atau mendampingi pasien, menawarkan bantuan dan
memenuhi kebutuhan pasien
4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan
yang memfasilitasi penerimaan perasaan positif dan negatif. Untuk
membina pengaruh saling percaya dengan pasien perawat menunjukkan
sikap empati, harmonis, jujur, terbuka dan hangat serta perawat harus dapat
berkomunikasi terapeutik yang baik. Manifestasi perilaku caring perawat
berdasarkan pengertian mengembangkan hubungan saling percaya dan
10

membantu adalah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri serta


menyepakati dan menepati kontrak yang dibuat bersama, mempertahankan
kontak mata, berbicara dengan suara lembut, posisi berhadapan,
menjelaskan prosedur, mengorientasikan klien baru, melakukan terminasi.
Perawat memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap
empati yaitu turut merasakan apa yang dialami pasien.
5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif,
maupun negatif.
Perawat harus dapat menerima perasaan orang lain serta memahami
perilaku mereka dan juga perawat mendengarkan segala keluhan pasien.
Perilaku caring ini dapat ditunjukkan dengan memberi kesempatan pada
pasien untuk mengekspresikan perasaannya, perawat mengungkapkan
penerimaannya terhadap pasien, mendorong pasien untuk mengungkapkan
harapannya, menjadi pendengar yang aktif.
6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk
mengambil keputusan.
Perawat menerapkan proses keperawatan secara sistematis,
memecahkan masalah secara ilmiah dalam menyelenggarakan pelayanan
yang berfokus kepada pasien. Manifestasi perilaku caring berdasarkan
menggunakan metode secara sistematis dalam penyelesaian masalah untuk
pengambilan keputusan adalah melakukan proses keperawatan sesuai
masalah pasien, memenuhi kebutuhan pasien, melibatkan pasien,
menetapkan rencana keperawatan bersama dengan pasien, melibatkan
pasien dan keluarga dalam setiap tindakan dan evaluasi tindakan
7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan
untuk membedakan caring dan curing. Perawat menciptakan situasi yang
nyaman dalam memberikan pendidikan kesehatan. Perawat memberi
informasi kepada pasien, perawat memfasilitasi proses ini dengan
memberikan pendidikan kesehatan yang didesain supaya dapat
memampukan pasien memenuhi kebutuhan pribadinya, memberikan
asuhan yang mandiri, menetapkan kebutuhan personal pasien.
11

8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki


kondisi mental, fisik,sosial-kultural, serta spiritual.
9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
Perawat membantu memenuhi kebutuhan dasar pasien meliputi
kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial, dan kebutuhan interpersonal
pasien. Manifestasi perilaku caring perawat berdasarkan memenuhi
kebutuhan dasar manusia dengan penuh penghargaan dalam rangka
mempertahankaaan kebutuhan dan martabat manusia adalah bersedia
memenuhi kebutuhan pasien dengan tulus dan menyatakan perasaan
bangga dapat menolong pasien, menghargai dan menghormati privacy
pasien, menunjukkan kepada pasien bahwa pasien orang yang pantas
dihormati dan dihargai.
10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2.7 Aplikasi Teori Jean Watson dalam Proses Keperawatan


Jean Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian keperawatan
yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan keperawatan yang baik
dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka perwat perlu
melakukan metode pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan
proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses
ilmiah. Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi yang
berkaitan dengan penelitian dalam proses keperawatan.
2.7.1 Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan
pengetahuan konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi
kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah
dan pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan diteliti
dalam memecahkan masalah. Jean Watson menjelaskan kebutuhan yang
harus dikaji oleh perawat yaitu:
a. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap
hidup meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
12

b. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk


berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
c. Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas
yang meliputi kebutuhan akan penghargaan dan beraffiliasi.
d. Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu
kebutuhan untuk aktualisasi diri.

2.7.2 Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variabel-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau
design untuk memecahan masalah yang mengacu pada asuhan
keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan
dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan Intervensi.
2.7.3 Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data
2.7.4 Evaluasi
13

Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk


meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi
hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil
tersebut dapat digeneralisasikan.
14

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu
adanya unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang
mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki
berbagai ragam perbedaan.
Caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila
dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat
kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai
esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara
perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
15

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Azis. 2002. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi


Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Arohman,M.2017. Skripsi Gambaran Penerapan 10 Faktor Karatif Caring Pada


Mahasiswa Keperawatan Universitas Diponegoro Yang Telah Menjalani
Praktik Klinik di RS. Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro:Semarang.

Asmadi.2010. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Buku Kedokteran EGC

Muhlisin,A.2010. Karya Tulis Ilmiah Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean
Watson Dalam Asuhan Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan
UMS:Surakarta.

Potter, P. A and Perry, A. G.2009. Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta :


Salemba Medika.

Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring


(Diakses 10 September 2020).

Anda mungkin juga menyukai