OLEH
FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
5. ANALISA DATA
Initial Nama : Ruangan : No. RM :
No
DATA FOKUS MASALAH KEPERAWATAN
1 DS:
Klien mengatakan merasa sedih
karena tidak bisa berjalan lagi.
Klien mengatakan merasa bosan
karena hanya di kursi roda dan
tempat tidur saja. RBD
DO:
Klien tampak sedih dan murung saat
menceritakan masalahnya.
Klien tampak sering termenung.
2. DS:
Keluarga klien mengatakan klien
tidak mau berinteraksi dengan
lingkungan.
Keluaga klien mengatakan klien tidak
ingin berpergian keluar rumah.
Isolasi Sosial
DO:
Klien tampak menyendiri
Klien tampak menarik diri
3 DS: -
DO:
Wajah klien tampak pucat, penampilan
lusuh dan tidak terawat. Defisit perawatan diri
Isolasi Sosial
PERENCANAAN
No HARI/ DIAGNOSA TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
TGL KEPERAWATAN KRITERIA
EVALUASI
1. Selasa/ Dx : Setelah 1x 1.1 Bina hubungan Kepercayaan dari
01-06- Isolasi Sosial interaksi klien dengan pasien merupakan
2021 menunjukan mengemukakan hal yang akan
DS : tanda-tanda prinsip memudah perawat
Keluarga klien percaya kepada komunikasi dalam melakukan
mengatakan klien perawat : terapeutik: pendekatan
tidak mau
Mau a. Mengucapkan keperawatan atau
berinteraksi
berkenalan salam intervensi
dengan
lingkungan. Ada kontak terapeutik. selanjutnya
Keluaga klien mata Sapa pasien terhadap pasien.
mengatakan klien Bersedia dengan ramah,
tidak ingin menceritakan baik verbal
berpergian keluar perasaannya ataupun non
rumah. verbal.
Bersedia
mengungkapk b. Berjabat
an masalah tangan dengan
DO: pasien.
Klien tampak c. Perkenalkan
menyendiri diri dengan
Klien tampak sopan.
menarik diri d. Tanyakan
nama lengkap
pasien yang
disukai pasien.
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan.
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien mengatakan merasa sedih karena tidak bisa berjalan lagi.
Klien mengatakan merasa bosan karena hanya di kursi roda dan tempat tidur
saja.
Data objektif :
Klien tampak sedih dan murung saat menceritakan masalahnya.
Klien tampak sering termenung.
2. Diagnosa Keperawatan :
Keputusasaan.
3. Tujuan
Membina hubungan saling percaya
Mengenal masalah keptusasaan
Berpatisipasi dalam aktivitas
Menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. klien mengenal masalah keputusasaannya.
c. Klien berpartisipasi dalam aktivitas.
d. Klien menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Subjektif:
Apa yang bapak rasakan setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa bapak merasa
ada manfaatnya kita berbincang-bincang saat ini?
Objektif:
Bapak masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang bapak rasakan? Coba
bapak praktekkan sekali lagi cara mengatasi sedih yang bapak rasakan! Iya benar
sekali yang bapak katakan, bapak hebat ya....!
b. RTL
Jika bapak merasakan perasaan sedih lagi, bapak bisa melakukan kegiatan-kegiatan
positif seperti misalnya bapak melakukan hal yang bapak suka, berbincang dengan
teman dan hal-hal lain ya pak.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baiklah bapak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang masa lalu dari
bapak contohnya bercakap-cakap dengan orang baru dan latihan bercakap-cakap
dengan topik tertentu. Apakah bapak bersedia?
Waktu :
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00?
Tempat :
Bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di teras rumah?
Baiklah bapak jadi besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok bapak saya
permisi.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2) KEPUTUSASAAN
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
Klien mengatakan masih merasa sedih karena tidak bisa berjalan lagi.
Klien mengatakan merasa bosan karena hanya di kursi roda dan tempat tidur
saja.
Data objektif :
Klien tampak sedih dan murung saat menceritakan masalahnya.
Klien tampak sering termenung.
2. Diagnosa Keperawatan:
Keputusasaan
3. Tujuan
Membina hubungan saling percaya
Mengenal masalah keptusasaan
Berpatisipasi dalam aktivitas
Menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
5. Tindakan Keperawatan.
Membina hubungan saling percaya.
Klien mengenal masalah keputusasaannya.
Klien berpartisipasi dalam aktivitas.
Klien menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Selamat pagi bapak.... Masih ingat saya? Ya saya Bella. Nah saya datang kembali
untuk melanjutkan diskusi mengatasi masalah keputusasaan. Bagaimana perasaan
bapak hari ini? Oya apakah daftar kemampuan hal positif yang kemarin sudah
selesai? Ada berapakah yang sudah disusun?” Bagus... ”Bagaimana bapak, kalau
kita sekarang berlatih satu kemampuan yaitu membuat lontong yang dulu pernah
dilakukan?.“Menurut bapak dimana enaknya kita berlatih? Bagaimana kalau disini
saja, selama 10 menit. Apakah bapak bersedia ?
a. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan bapak hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian,
bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan orang lain ? Apakah bapak
sudah mulai berkenalan dengan orang lain? Bagaimana perasaan setelah mulai
berkenalan?
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagaimana
berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain agar bapak semakin banyak
teman. Apakah bapak bersedia?
Waktu :
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10-15 menit?
Tempat :
Bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Coba bapak ceritakan kepada saya bagaimana kegiatan atau aktifitas bapak sekarang?
Berlatih menulis kemampuan kegiatan yang masih bisa dilakukan seperti pada
pertemuan lalu. Waah sekarang sudah banyak hal positif yang bisa dituliskan ya...
Bagus.... Nah saat ini kita akan membantu bapak untuk berlatih berbincang-bincang
dengan orang lain misalnya kita akan melatih berbicara dengan 2 orang teman saya.
Nah optimis ya, bapak akan bisa melakukannya. Nah pertama bapak memperkenalkan
diri, lalu bapak bisa menceritakan masalah bapak atau bisa menanyakan apa yang
bapak suka, kemudian teman saya akan menjawab apa yang bapak ingin tanyakan.
Yaa. Bagus... bapak ternyata bisa melakukannya seperti saya dan orang lain juga
lakukan... Bagus sekali...
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berkenalan dengan kedua teman saya dan
bercakap-cakap? Coba bapak sebutkan kembali bagaimana caranya berkenalan?
b. RTL
Bagaimana kalau ditambah lagi teman saya untuk berkenalan dengan bapak?
Bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 10.00 ?
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baiklah bapak bagaimana kalau besok saya akan mendampingi bapak berkenalan
dengan 3 orang teman saya dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan
harian lain, apakah bapak bersedia?
Waktu :
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah bapak besok saya
akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok pak. Saya permisi
Tempat :
Bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Data objektif :
Klien tampak sedih dan murung saat menceritakan masalahnya.
Klien tampak sering termenung.
2. Diagnosa Keperawatan:
Keputusasaan.
3. Tujuan.
Membina hubungan saling percaya
Mengenal masalah keptusasaan
Berpatisipasi dalam aktivitas
Menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan Keperawatan.
Membina hubungan saling percaya.
Klien mengenal masalah keputusasaannya.
Klien berpartisipasi dalam aktivitas.
Klien menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung.
2. Fase Kerja.
Baiklah bapak, bagaimana jika kita menuju teras, disana ada 3 orang teman saya
yang sedang menunggu. Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah bapak
sudah siap bergabung dengan banyak orang? Nah bapak sesampainya disana bapak
langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah kita pelajari,
bapak bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan
kedatangan bapak. Baiklah pak kita berangkat sekarang ya. (selanjutnya perawat
mendampingi klien di kegiatan kelompok). Nah pak, sekarang kita latihan
bercakap-cakap dengan 3 teman saya saat melakukan kegiatan harian, kegiatan apa
yang ingin bapak lakukan? baiklah pak. Kegiatannya berbincang-bincang tentang
apa yang akan bapak lakukan nanti ya, kemudian memotivasi pasien dan 3 teman
lainnya untuk bercakap-cakap.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berkenalan dengan 3 teman saya? kalau
setelah berbincang-bincang bagaimana ka? apa pengalaman bapak yang
menyenangkan berada dalam kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung
dengan orang banyak?
b. RTL :
Baiklah pak selanjutnya bapak bisa menambah orang yang bapak kenal. Jadwal
bercakap-cakap setiap pagi kita cantumkan dalam jadwal ya bapak. Setiap jam
berapa bapak akan berlatih? Baiklah pada pagi jam 10:00 dan siang jam 12:00.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baiklah pak bagaimana kalau besok saya kan mendampingi bapak dalam
melakukan berbincang-bincang dan kegiatan lainnya. Apakah bapak bersedia?
Waktu :
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Tempat :
Bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di teras
rumah lagi? Baiklah besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ya
pak. Saya permisi.
Data objektif :
Klien tampak merasa senang.
Klien tampak tidak termenung lagi.
2. Diagnosa Keperawatan:
Keputusasaan
3. Tujuan.
a. Klien mampu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
2. Fase Kerja.
Baiklah, apakah bapak sudah siap untuk berbincang-bincang lagi dengan orang
lain? Baiklah bapak mari kita mulai yah. Nah bapak caranya adalah bapak
ucapkan salam untuk teman saya. Jika ada pertanyaan dari teman saya bapak jawab
yah.
3. Terminasi.
a. Subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-cakap dengan teman saya? Apakah
pengalaman yang menyenangkan bapak?
b. RTL :
Baiklah bapak, selanjutnya bapak bisa terus menambah orang yang bapak kenal
dan melakukan kegiatan yang bapak sukai selanjutnya.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baiklah bapak bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang
kebersihan diri. Apakah bapak bersedia?
Waktu :
Bapak mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00
Tempat :
Bapak maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Baiklah pak besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok
bapak. saya permisi.