Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP DAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH

Kelompok : 1 Kelas : B/ semester 6

Injilia Pai (18061080) Christina Popo (18061094)

Natasya Tulangow (18061081) Yulis Langgang (18061103)

Ni Nyoman Myatryastuti (18061001) Selvi Murib (18061111)

Ocatavia Setia (17061071) Julianti Pulingkareng (17061125)

Ferryanti Kodoatie (18061189) Frany Lamere (18061011)

Ferdinna Sumuweng (18061101) Anisa Assa (18061063)

Glorya Sallo (18061065) Prisca Salindeho (18061100)

Kelarita Nirigi (18061113) Brenda Setiawan (17061097)

Yona Lantong (18061091) Corina Tangkuman (18061085)

Abriyanti Alambing (18061073) Pingkan Tumiwa (17061168)

Gledy Welong (18061075) Gracella Pinangkaan (18061018)

Eneglbertus Sainlolin (15061042) Veronika Malunsala (18061104)

Christabella Sampel (18061058) Galatia Rasu (18061047)

Elizabeth I. Bororing (18061082) Enjelita Panganton (18061092)

Yasentha Turangan (18061031) Maryo G.R Undap (18061078)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

2021

1
DAFTAR ISI

Daftarisi …………………………………………………………………….……. 1

Latarbelakang ……………………………………………………………….….... 2

Definisi UKS ………………………………………………………………….….. 3

Tujuan UKS …………………………………………………………………….… 4

Sasaran UKS ……………………………………………………………………… 4

Tim pelaksana UKS ………………………………………………………….…… 4

Pembinaandanpengembangan UKS …………………………………………….. 4

Kebijaksanaandanstrategipembinaandanpengembangan UKS ……………..… 5

Program pembinaandanpengembangan UKS ………………………………..…. 6

2
LATAR BELAKANG

A. LatarBelakang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegitansekolah yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan di sekolah, baik untuk siswa maupun guru/karyawan di
sekolah tersebut. Menurut Ahmad Selvia (2009) Usaha Kesehatan Sekolah juga
merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan
prinsip hidup sehat dalam Undang – Undang nomor 32 tahun 2004, maka berbagagi
program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya diserahkan sepeneuhnya
kepada Tim Pembina UKS di daerahnya masing – masing untuk menentukan prioritas
programnya.
Berdasarkan pengamatan Tim Pembina UKS pusat, ternyata pelaksanaan UKS
sampai dengan saat ini dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
Karen aitu, dipandang perlu adanya pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang
dalam rangka memantapkan pelaksanaan program-program UKS. Seperti yang
kitaketahui, UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin

3
Definisi UKS

Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati, menyenangi,
dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 kesehatan sekolah


diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan yang
sehat, sehingga peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas. Sedangakan berdasarkan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA
sampaiSMA/SMK/MA

Tujuan UKS

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah secara umum adalah meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.

Sedangkan tujuan UKS secara khusus adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah
yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam
usaha meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk
lingkungan.

Selain itu tujuan khusus UKS yang lain yakni meningkatkan kemampuan anggota keluarga,
dan peran serta dari siswa, guru, pembina organisasi pemuda, dan kader bidang kesehatandalam
rangka mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat dan jauh dari penyalahgunaan narkoba, alkohol,
dan rokok. Di samping memiliki tujuan umum dan tujuan khusus Usaha Kesehatan Sekolah juga
memiliki program UKS yang terdiri dari TRIAS UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang
diintegrasikan dengan semua mata pelajaran, Pelayanan Kesehatan di sekolah dengan
adanyapoliklinik ( bagi sekolah yang mampu ), serta Pembinaan lingkungan sekolah sehat

4
Sasaran UKS

1. Sasaran primer : peserta didik (siswa)


2. Sasaran sekunder : guru, orang tua, TP UKS di setiap jenjang.
3. Sasaran tertier:
a. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat prasekolah sampai pada sekolah

lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama dan pondok pesantren

beserta lingkungannya.

b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.


c. Lingkungan, yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan

lingkungan masyarakat sekitar sekolah.

Tim pelaksana UKS

 Fungsi tim pelaksana usaha kesehatan sekolah


Tim pelaksana UKS di sekolah berfungsi sebagai penanggung jawab dan pelaksana program
UKS di sekolah berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh TP
UKS Kabupaten/Kota. Kedudukan petugas puskesmas disekolah sebagai Tim Pelaksana
UKS.
 Tugas tim pelaksana usaha kesehatan sekolah
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pi pelayanan kesehatan,
dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat sesuai ketentuan dan petunjuk yang
ditetapkan dan atau diberikan oleh Pembina UKS.
b. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua murid, instansi lain, dan masyarakat
dalam pelaksanaan kegiatan UKS disekolah, madrasah dan perguruan agama.
c. Mengadakan penilaian atau evaluasi, menyusun dan menyampaikan laporan tengah
tahunan kepada TP UKS Kecamatan sesuai ketentuan dengan tembusan kepada instansi
terkait.

Pembinaan dan pengembangan UKS

1. Tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah

5
Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari pusat
sampai ke daerah dan sekolah atau madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif,
berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal

2. Ruang lingkup program dan pembinaan usaha kesehatan sekolah


 Ruang Lingkup Program UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam TriProgram Usaha
Kesehatan Sekolah ( TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan, meliputi aspek:
1. Pemberian pengetahuaketerampilan tentang prinsip-prinsip hidup sehat.
2. Penanaman perilaku atau kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal pengaruh buruk
dari luar.
3. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat diimplementasikandalam
kehidupan sehari-hari.
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di sekolah dapat berupa : pelayanan kesehatan,
pemeriksaan penjaringan kesehatan peserta didik, pencegahan penyakit, penyuluhan
kesehatan dan rujukan kesehatan ke puskesmas.
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, baik fisik, mental
sosial maupun Lingkungan yang meliputi :
1. Pelaksanaan 5K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan).
2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan.
3. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah,
orang tua murid dan masyarakat sekitar).
 Ruang Lingkup Pembinaan UKS
Ruang lingkup pembinaan UKS meliputi :
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pemeliharaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
4. Sarana prasarana
5. Penelitian dan pengembangan
6. Managemen atau organisasi

Kebijaksanaan dan strategi pembinaan dan pengembangan UKS

6
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan disini adalah kebijaksanaan pelaksanaan dalam rangka
memberikan landasan dan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS untuk dilaksanakan secara
terpadu, merata, menyeluruh. Kebijaksanaan dan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Kesinambungan program UKS dari anak pra sekolah dan usia sekolahsampai tingkat
SLTA/SMA. Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak yang normal maupun
berlainan yang berada di sekolah dan luar sekolah meliputi kegiatan :

- TK/RA
- SD/MI/Paket A setara SD
- SMP/MTs/Paket B setara SMP
- SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA
- Pesantren
- Sanggar Kegiatan Belajar
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah dan masyarakat
lingkungan sekolah agar diupayakan melaluijalur Tim Pembina UKS daerah secara
berjenjang.
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara lintas program dan lintas sector
melalui kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan.
d. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang meliputi upaya promotif
(peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), dan kuratif (pengobatan) maupun
rehabilitatif(pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah kordinasi dan bimbingan teknis langsung
dari puskesmas.
f. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat diarahkan untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta UKS secara keseluruhan,
dengan memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran serta masyarakat.
g. Tugas dan fungsi TP UKS Pusat dan daerah disesuaikan pula dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
h. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan dengan peran serta aktif
pemerintah (pusat dan daerah), orang tua, dan masyarakat.
j. Upaya peningkatan UKS dimulai dari peningkatan cakupan kuantitas Dan dilanjutkan dengan
peningkatan dan pemantapan kualitas UKS Untuk semua jenjang dan jenis jalur pendidikan.

Program pembinaan dan pengembangan UKS

7
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan
upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (TRIAS UKS).

1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui :


1) kegiatan kurikuler
pelaksanaan pendidikan melalui kegiatan intrakurikuler adalah pelaksanaan pendidikan pada
jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya dibedakan antara pendidikan dasar dan menengah.

a. Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP dan yang sederajat.
1. Taman kanak-kanak, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-garis
besar program pengembangan jasmani dan kesehatan, yang diberikan pengenalan,
pembangkit, minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan
mencakup : Kebersihan dan kesehatan pribadi, kebersihan dan kerapihan lingkungan,
makanan dan minuman sehat.
2. Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai
dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan. Pelaksanaannya diberikan
melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap
positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan ketrampilan
dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi pendidikan
kesehatan yang diberikan mencakup:
Kebersihan dan kesehatan pribadi.
a) Makanan dan minuman sehat.
b) Kebersihan lingkungan ( sekolah dan rumah )
c) Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah.
d) Mengenal UKS dan programnya.
e) KMS-AS ( Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah )
f) Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia sekolah
serta cara pencegahannya.
3. Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-
garis besar program pengajaran mata pelajaran pendidikan kesehatan. Materi
pendidikan kesehatan yang diberikankepada Sekolah Menengah Pertama mencakup:
a) Pertumbuhan dan perkembangan fisik mental pada masa remaja.

8
b) Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan cara pengobatan
sederhana.
c) bahaya narkotika, rook dan minuman keras.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah Mencakup Sekolah Menengah Atas atau pendidikan yang sederajat
termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan
garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran yang menampung materi pendidikan
kesehatan yang juga mencakup pendidikan kesehatan.Pelaksanaannya dilakukan melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama melalui peningkatan pemahaman dan
penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehinggamempunyai
kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pendidikan kesehatan mencakup :
a) Sopan santu berlalu lintas.
b) Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin Penegenalan macam-macamkekerasan
dan pencegahan kekerasan.
c) Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika, rokok, dan minuman keras.
d) Hubungan perilaku dengan kesehatan pribadi, lingkungan dan masyarakat
e) Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi yang ada kaitannya
dengan kesehatan.

Pada sekolah kejuruan, untuk pelaksanaan praktek di bengel sekolah, dapat


mengakibatkan resiko atau bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan
sikap hidup yang selalu mengutamakan keselamatan sebagai salah satu usaha keselamatan
kerja.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa yang dilakukan di sekolah
ataupun di luar sekolah dengan tujuan anatara lain untuk memperluas pengetahuan dan
keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat (UKS). Kegiatan
ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan (sekaligus merupakan upaya
pendidikan).
Bimbingan hidup sehat berupa :
1. Penyuluhan keterampilan, latihan keterampilan antara lain :
a) Dokter Kecil (SD)
b) Kader Kesehatan Remaja (KKR)
c) Palang Merah Remaja (PMR)

9
d) Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada
2. Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3 (tiga) program, yaitu : 1) pendidikan kesehatan, 2)


pelayanan kesehatan, dan 3) menciptatakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
(kesehatan lingkungakn di sekolah) (R.J Soenarjo, 2005:9-13).
1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengubah perilaku seseorang menjadi baik bagi kehidupan diri sendiri dan masyarakat
serta bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya. Pendidikan kesehatan berarti
menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong anak didik untuk turut serta dalam
usaha-usaha kesehatannya sendiri beserta lingkungannya.
Kegiatan yang di lakukan di sekolah adalah memberikan sesuatu tentang segala sesuatu
yang bersangngkut-paut dengan masalah kesehatan, dan menanamkan dasar-dasar
kebiasaan hidup sehat, serta mendorong anak didik untuk ikut serta secara aktif dalam
setiap usaha-usaha kesejahteraan diri, keluarga dan lingkungannya. Caranya adalah dengan
mengintegrasikan atau dalam kata lain mengikutsertakan pendidikan kesehatan kedalam
berbagai mata pelajaran yang relevan, dan semua kegiatan yang di lakukan di sekolah.
Mata pelajaran yang relevan adalah pendidikan jasmani atau olahraga. Indikator atau hal-
hal yang diberikan pada pendidikan/penyuluhan kesehatan meliputi:
a) kurikulum berdasarkan kebutuhan dan keinginan masyarakat
b) Penyuluhan secara teratur dari petugas puskesmas ke sekolah-sekolah
c) Penanaman kebiasaan sehat serta mendorong anak didik untuk menjaga kebersihan
perorangan dan lingkungan.
2) Pelayanan Kesehatan
Keberadaan UKS di sekolah sangat besar manfaatnya dalam hal pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah, terutama pada aspek status gizi dan
kesehatannya. Hal ini disebabkan karena anak-anak di usia sekolah merupakan kelompok
umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi 17 dan kesehatan, di samping populasi
mereka juga merupakan kelompok terbesear dari kelompok usia wajib belajar.
 Usaha-usaha pelayanan kesehatan sekolah meliputi:
a) Pemeriksaan dan pengawasan kebersihan perorangan dilakukan secara teratur, misalnya
dengan memperhatikan kuku, gigi, rambut, pakaian murid.
b) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui vaksinasi dan sebagainya.
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh dokter dari puskesmas setempat.

10
c) Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan, terutama lingkungan tempat
belajar, yaitu ruang kelas dan halaman sekolah,termasuk lingkungan terdekat.
d) P3K dan pengobatan ringan. Tiap sekolah diharuskan mempunyai kotak P3K yang
berisi obata-obatan sebagai pertolongan pertama, misalnya : pembersihan luka, minyak
angin, pembalut luka, obat merah, dsb.
e) Usaha-usaha perbaikan gizi masyarakat. Perbaikan gizi masyarakat sangat tergantung
pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat, oleh karena itu pemerintah melakukan
pengamatan terhadap sekolah-sekolah yang anak didiknya sebagian besar memilki
tanda-tanda kekurangan gizi untuk di berikan bantuan susu dan makanan lain.
f) Memberitahukan keadaan kesehatan muridnya kepada orang tua yang bersangkutan.
g) Melakukan kunjungan dan penyuluhan pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan
ke rumah murid, guru, pegawai sekolah atau bahkan ke masyarakat sekitar (R.J
Soenarjo 2002:10-12).

3) Menciptakan Lingkungan Hidup Sekolah Yang Sehat


Kesehatan lingkungan sekolah yang baik, sangat berpengaruh terhadap anggota
masyarakat sekolah. Sehingga akan berpengaruh langsung terhadap proses belajar
mengajar. Program lingkungan sehat terbagi atas : lingkungan fisik, psikis dan lingkungan
sosial. Lingkungan fisik sekolah meliputi :
 Penyediaan air yang bersih
 Pemeliharaan penampungan air bersih
 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
 Pemeliharaan WC atau Jamban
 Pemeliharaan kamar mandi
 Pemeliharaan ruangan agar tetap bersih
 Pengadaan dan pemeliharaan kantin sekolah
 Pengadaan serta pemeliharaan pagar sekolah
Keadaan sekolah sangat mempengaruhi minat, semangat serta gairah belajar para siswa.
Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak-anak. Lingkungan sekolah itu sendiri terdiri dari :
a) Bangunan sekolah, fasilitas, sanitasi (usaha perbaikan kesehatan) dan pekaranagan
sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
b) Hubungan yang baik antara guru, murid, dan pegawai sekolah.

11
c) Hubungan yang baik antara masyarakat sekolah dengan masyarakat luar, terutama
dengan orang tua murid (POMG atau BP3) (R.J Soenarjo, 2002:13).
 Pentingnya tempat sampah dan pembuangan sampah yang baik :
(1) Tiap ruangan, termasuk kantin harus ada tempat sampah yang mudah dibersihkan dan
tertutup.
(2) Di halaman sekolah disediakan tempat sampah yang cukup besar dan tertutup.
(3) Disediakan tempat akhir pembuangan sampah di halaman sekolah yang paling jauh dari
ruang-ruang kelas untuk memudahkan pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan.
(4) Jika tidak ada pengangkutan samapah, sebaiknya disediakan tempat pembakaran untuk
sampah kering dan pemendaman untuk sampah basah.
(5) Semua saluran limbah yang berada di halaman sekolah atau sekitar sekolah harus selalu
dibersihkan (R.J Soenarjo, (2002:34).

Upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, sudah barang
tentu memerlukan keterlibatan kepala sekolah, para guru, para siswa serta orang tua siswa.
Pihak sekolah akan sulit mengubah perilaku warga sekolah (terutama siswa) untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat apabila tidak didukung sarana yang cukup. Sekolah
selain tempat anak mendapat pendidikan melalui proses belajar mengajar anak juga akan
berinteraksi dengan siswa lainnya serta lingkungannya. Jika lingkungan sekolah tidak sehat
atau ada yang sakit tentunya akan mendapat dampak yang negatif terhadap siswa lainnya.

 Program Pembinaan Peserta Didik

Program pembinaan peserta didik dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan


hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang dilakukan sebagai
upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin. Cara yang paling tepat untuk
mengajarkan anak sekolah dalam meningkatkan kebiasaan berprilaku hidup sehat dan
bersih melalui Trias UKS (Dinkes, 2010).
 Pendidikan Kesehatan (Health Education In School)

Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pelajaran/ latihan yang diperlukan bagi
perananya saat ini maupun dimasa mendatang (Efendi, 1998).

Pendidikan kesehatan bagi peserta didik diperoleh melalui kegiatan kurikuler yang
dilaksanakan untuk semua mata pelajaran (khususnya pengetahuan alam, agama,

12
penjaskes) dan dapat juga dilaksanakan melalui muatan lokal. Pada SD pelaksanaan
diberikan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap
prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi yang diberikan dalam
pendidikan kesehatan adalah menjaga kebersihan diri, mengenal pentingnya imunisasi,
mengenal makanan sehat, mengenal bahaya penyakit diare, influenza dan demam
berdarah, menjaga kebersihan lingkungan, membiasakan membuang sampah pada
tempatnya, mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi, mengenal bahaya
merokok bagi kesehatan, mengenal bahaya minuman keras, mengenal bahaya narkoba,
mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba, mengenal cara menolak pelecehan
seksual (Dinkes, 2010).

Pelaksanaan pendidikan juga didapat dari kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan


untuk menambah dan menanamkan perilaku sehat, memperluas pengetahuan,
keterampilan siswa yang bermanfaat bagi kehidupan peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler dalam pendidikan kesehatan diantaranya kegiatan yang melibatkan peserta
didik dan guru misalnya: kerja bakti sosial, lomba yang berhubungan dengan kesehatan,
kader kesehatan sekolah (dokter kecil) dan MPR, permainan, diskusi, permainan peran
dan simulasi, bimbingan hidup sehat, kegiatan penyuluhan kesehatan, latihan
keterampilan dan partisipasi pelayanan kesehatan (Kemdikbud, 2012).

Program pelaksanaan pendidikan kesehatan mempunyai tujuan agar peserta


memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur,
memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan
dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan, memiliki kemampuan dan kecakapan (life skills) untuk berprilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari, memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan
dan berat badan secara harmonis (proporsional), mengerti dan dapat menerapkan prinsip-
prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan
keselamatan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh
buruk dari luar (narkoba, arus informasi dan gaya hidup yang tidak sehat), dan memiliki
tingkat kesegaran jasmani yang memadai dan derajat kesehatan yang optimal serta
mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit (Dinkes, 2010).

13
Tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, apabila dalam pelaksanaan hendaknya memperhatikan hal sesuai dengan tingkat
kemampuan dan perbedaan individual. Peserta didik hendaknya terlibat dalam peran aktif
sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, selalu mengacu pada pendidikan kesehatan.

Metode yang digunakan dalam proses blajar mengajar meliputi: kerja kelompok,
diskusi/ ceramah, belajar perorangan, pemberian tugas, tanya jawab dan simulasi
(peragaan) (Notoatmodjo, 2012).

 Pelayanan Kesehatan (School Health Service)


Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan ( kuratif) dan pemulihan (rehabilitative) yang dilakukan
secara terpadu terhadap peserta didik yang khususnya dan warga sekolah pada
umumnya dibawah koordinasi Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan
pengawasan setemoat (Dinkes, 2010). Kegiatan peningkatan (promotif) dilaksanakan
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan
secara ekstrakurikuler yaitu contohnya palang merah remaja. Kegiatan pencegahan
dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh yaitu dengan melakukan
skrining kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah, pemeriksaan kesehatan secara
berkala setiap 6 bulan, mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik,
imunisasi peserta didi dari kelas 1 sampai 4 di sekolah dasar, usaha pencegahan
penularan penyakit dengan mendatangkan dokter dari puskesmas atau tenaga
kesehatan lainnya di sekolah untuk memeriksakan kesehatan. Tujuan dari pelayanan
kesehatan adalah meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal dalam
meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat, daya
tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit.

14
DAFTAR PUSTAKA
Aini N. 2016. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Usaha Kesehatan Sekolah diakses
melalui https://eprints.undip.ac.id
eprints.undip.ac.id,PDF
lib.unnes.ac.id,PDF

15

Anda mungkin juga menyukai