FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
1
DAFTAR ISI
Daftarisi …………………………………………………………………….……. 1
Latarbelakang ……………………………………………………………….….... 2
2
LATAR BELAKANG
A. LatarBelakang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan kegitansekolah yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan di sekolah, baik untuk siswa maupun guru/karyawan di
sekolah tersebut. Menurut Ahmad Selvia (2009) Usaha Kesehatan Sekolah juga
merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan
prinsip hidup sehat dalam Undang – Undang nomor 32 tahun 2004, maka berbagagi
program pelaksanaan UKS di setiap daerah pada dasarnya diserahkan sepeneuhnya
kepada Tim Pembina UKS di daerahnya masing – masing untuk menentukan prioritas
programnya.
Berdasarkan pengamatan Tim Pembina UKS pusat, ternyata pelaksanaan UKS
sampai dengan saat ini dirasakan masih kurang sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
Karen aitu, dipandang perlu adanya pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang
dalam rangka memantapkan pelaksanaan program-program UKS. Seperti yang
kitaketahui, UKS merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin
3
Definisi UKS
Usaha Kesehatan Sekolah atau yang biasa disingkat UKS adalah upaya pendidikan dan
kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam
menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan membimbing untuk menghayati, menyenangi,
dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
Tujuan UKS
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah secara umum adalah meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.
Sedangkan tujuan UKS secara khusus adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah
yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam
usaha meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk
lingkungan.
Selain itu tujuan khusus UKS yang lain yakni meningkatkan kemampuan anggota keluarga,
dan peran serta dari siswa, guru, pembina organisasi pemuda, dan kader bidang kesehatandalam
rangka mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat dan jauh dari penyalahgunaan narkoba, alkohol,
dan rokok. Di samping memiliki tujuan umum dan tujuan khusus Usaha Kesehatan Sekolah juga
memiliki program UKS yang terdiri dari TRIAS UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang
diintegrasikan dengan semua mata pelajaran, Pelayanan Kesehatan di sekolah dengan
adanyapoliklinik ( bagi sekolah yang mampu ), serta Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4
Sasaran UKS
beserta lingkungannya.
5
Tujuan pembinaan dan pengembangan UKS adalah agar pengelolaan UKS mulai dari pusat
sampai ke daerah dan sekolah atau madrasah dilaksanakan secara terpadu, terarah, intensif,
berkesinambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal
6
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan disini adalah kebijaksanaan pelaksanaan dalam rangka
memberikan landasan dan pedoman pembinaan dan pengembangan UKS untuk dilaksanakan secara
terpadu, merata, menyeluruh. Kebijaksanaan dan pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Kesinambungan program UKS dari anak pra sekolah dan usia sekolahsampai tingkat
SLTA/SMA. Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak yang normal maupun
berlainan yang berada di sekolah dan luar sekolah meliputi kegiatan :
- TK/RA
- SD/MI/Paket A setara SD
- SMP/MTs/Paket B setara SMP
- SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA
- Pesantren
- Sanggar Kegiatan Belajar
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga sekolah dan masyarakat
lingkungan sekolah agar diupayakan melaluijalur Tim Pembina UKS daerah secara
berjenjang.
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara lintas program dan lintas sector
melalui kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan.
d. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang meliputi upaya promotif
(peningkatan kesehatan), preventif (pencegahan), dan kuratif (pengobatan) maupun
rehabilitatif(pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah kordinasi dan bimbingan teknis langsung
dari puskesmas.
f. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat diarahkan untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan dan pelayanan kesehatan serta UKS secara keseluruhan,
dengan memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran serta masyarakat.
g. Tugas dan fungsi TP UKS Pusat dan daerah disesuaikan pula dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
h. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.
i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan dengan peran serta aktif
pemerintah (pusat dan daerah), orang tua, dan masyarakat.
j. Upaya peningkatan UKS dimulai dari peningkatan cakupan kuantitas Dan dilanjutkan dengan
peningkatan dan pemantapan kualitas UKS Untuk semua jenjang dan jenis jalur pendidikan.
7
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan
upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat (TRIAS UKS).
a. Pendidikan dasar mencakup taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP dan yang sederajat.
1. Taman kanak-kanak, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-garis
besar program pengembangan jasmani dan kesehatan, yang diberikan pengenalan,
pembangkit, minat, dan penanaman kebiasaan hidup sehat. Materi pendidikan
mencakup : Kebersihan dan kesehatan pribadi, kebersihan dan kerapihan lingkungan,
makanan dan minuman sehat.
2. Sekolah Dasar (SD), pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai
dengan garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan. Pelaksanaannya diberikan
melalui peningkatan pengetahuan penanaman nilai dan sikap
positif terhadap prinsip hidup sehat dan peningkatan ketrampilan
dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi pendidikan
kesehatan yang diberikan mencakup:
Kebersihan dan kesehatan pribadi.
a) Makanan dan minuman sehat.
b) Kebersihan lingkungan ( sekolah dan rumah )
c) Keselamatan diri di dalam dan di luar rumah.
d) Mengenal UKS dan programnya.
e) KMS-AS ( Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah )
f) Mengenal penyakit yang banyak menyerang anak usia sekolah
serta cara pencegahannya.
3. Sekolah Menengah Pertama, pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan garis-
garis besar program pengajaran mata pelajaran pendidikan kesehatan. Materi
pendidikan kesehatan yang diberikankepada Sekolah Menengah Pertama mencakup:
a) Pertumbuhan dan perkembangan fisik mental pada masa remaja.
8
b) Penyakit akibat tidak menjaga kebersihan pribadi dan cara pengobatan
sederhana.
c) bahaya narkotika, rook dan minuman keras.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah Mencakup Sekolah Menengah Atas atau pendidikan yang sederajat
termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan
garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran yang menampung materi pendidikan
kesehatan yang juga mencakup pendidikan kesehatan.Pelaksanaannya dilakukan melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, terutama melalui peningkatan pemahaman dan
penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat sehinggamempunyai
kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pendidikan kesehatan mencakup :
a) Sopan santu berlalu lintas.
b) Pengenalan dan pencegahan penyakit kelamin Penegenalan macam-macamkekerasan
dan pencegahan kekerasan.
c) Pencegahan dan penanggulangan bahaya narkotika, rokok, dan minuman keras.
d) Hubungan perilaku dengan kesehatan pribadi, lingkungan dan masyarakat
e) Program Usaha Kesehatan Sekolah dan pengenalan organisasi yang ada kaitannya
dengan kesehatan.
9
d) Saka Bakti Husada/ Pramuka/ Santri Husada
2. Membantu kegiatan posyandu pada masa liburan sekolah
10
c) Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan, terutama lingkungan tempat
belajar, yaitu ruang kelas dan halaman sekolah,termasuk lingkungan terdekat.
d) P3K dan pengobatan ringan. Tiap sekolah diharuskan mempunyai kotak P3K yang
berisi obata-obatan sebagai pertolongan pertama, misalnya : pembersihan luka, minyak
angin, pembalut luka, obat merah, dsb.
e) Usaha-usaha perbaikan gizi masyarakat. Perbaikan gizi masyarakat sangat tergantung
pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat, oleh karena itu pemerintah melakukan
pengamatan terhadap sekolah-sekolah yang anak didiknya sebagian besar memilki
tanda-tanda kekurangan gizi untuk di berikan bantuan susu dan makanan lain.
f) Memberitahukan keadaan kesehatan muridnya kepada orang tua yang bersangkutan.
g) Melakukan kunjungan dan penyuluhan pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan
ke rumah murid, guru, pegawai sekolah atau bahkan ke masyarakat sekitar (R.J
Soenarjo 2002:10-12).
11
c) Hubungan yang baik antara masyarakat sekolah dengan masyarakat luar, terutama
dengan orang tua murid (POMG atau BP3) (R.J Soenarjo, 2002:13).
Pentingnya tempat sampah dan pembuangan sampah yang baik :
(1) Tiap ruangan, termasuk kantin harus ada tempat sampah yang mudah dibersihkan dan
tertutup.
(2) Di halaman sekolah disediakan tempat sampah yang cukup besar dan tertutup.
(3) Disediakan tempat akhir pembuangan sampah di halaman sekolah yang paling jauh dari
ruang-ruang kelas untuk memudahkan pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan.
(4) Jika tidak ada pengangkutan samapah, sebaiknya disediakan tempat pembakaran untuk
sampah kering dan pemendaman untuk sampah basah.
(5) Semua saluran limbah yang berada di halaman sekolah atau sekitar sekolah harus selalu
dibersihkan (R.J Soenarjo, (2002:34).
Upaya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, sudah barang
tentu memerlukan keterlibatan kepala sekolah, para guru, para siswa serta orang tua siswa.
Pihak sekolah akan sulit mengubah perilaku warga sekolah (terutama siswa) untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat apabila tidak didukung sarana yang cukup. Sekolah
selain tempat anak mendapat pendidikan melalui proses belajar mengajar anak juga akan
berinteraksi dengan siswa lainnya serta lingkungannya. Jika lingkungan sekolah tidak sehat
atau ada yang sakit tentunya akan mendapat dampak yang negatif terhadap siswa lainnya.
Pendidikan kesehatan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik agar dapat
tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat fisik, mental, sosial maupun
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pelajaran/ latihan yang diperlukan bagi
perananya saat ini maupun dimasa mendatang (Efendi, 1998).
Pendidikan kesehatan bagi peserta didik diperoleh melalui kegiatan kurikuler yang
dilaksanakan untuk semua mata pelajaran (khususnya pengetahuan alam, agama,
12
penjaskes) dan dapat juga dilaksanakan melalui muatan lokal. Pada SD pelaksanaan
diberikan melalui peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan sikap positif terhadap
prinsip hidup sehat dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan. Materi yang diberikan dalam
pendidikan kesehatan adalah menjaga kebersihan diri, mengenal pentingnya imunisasi,
mengenal makanan sehat, mengenal bahaya penyakit diare, influenza dan demam
berdarah, menjaga kebersihan lingkungan, membiasakan membuang sampah pada
tempatnya, mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi, mengenal bahaya
merokok bagi kesehatan, mengenal bahaya minuman keras, mengenal bahaya narkoba,
mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba, mengenal cara menolak pelecehan
seksual (Dinkes, 2010).
13
Tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, apabila dalam pelaksanaan hendaknya memperhatikan hal sesuai dengan tingkat
kemampuan dan perbedaan individual. Peserta didik hendaknya terlibat dalam peran aktif
sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, selalu mengacu pada pendidikan kesehatan.
Metode yang digunakan dalam proses blajar mengajar meliputi: kerja kelompok,
diskusi/ ceramah, belajar perorangan, pemberian tugas, tanya jawab dan simulasi
(peragaan) (Notoatmodjo, 2012).
14
DAFTAR PUSTAKA
Aini N. 2016. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Usaha Kesehatan Sekolah diakses
melalui https://eprints.undip.ac.id
eprints.undip.ac.id,PDF
lib.unnes.ac.id,PDF
15