Anda di halaman 1dari 12

NAMA : IRMAYANI IBRAHIM

NIM : PO714241181021
KELAS : II A
PRODI : D.IV FISIOTERAPI

ANATOMI BIOMEKANIK CERVICAL SPINE

ANATOMI CERVICAL SPINE

Nama Sendi Keterangan


Upper cervical spine
1. Atlanto-occipital joint (C0 – C1) Stuktur tulang atlas
 Berbentuk cincin dengan diameter transversal
yg lebih besar dari pada diameter
anteroposterior.Atlas tidak memiliki corpus
vertebra dan processus spinosus dan dianggap
sebagai cincin antara occiput dan
axis.Memiliki 2 massa lateral yang berbentuk
oval dan berjalan secara oblique, anterior dan
medial.Kedua massa itu adalah facies
artikularis superior yang bersendi dengan
condilus occipital dan facies artikularis
inferior yang bersendi dengan facies
artikularis superior axis.Pada arkus anterior
terdapat facet articular yang berbentuk oval
kecil dan bersendi dengan processus odontoid
axis.Processus transversal atlas memiliki
foramen untuk lintasan arteri vertebralis.

Struktur tulang occiput


 Pemukaan occiput memiliki POE dan semi
epineux, foramen magnum, canal condylaris,
Proc, Jungularis, dan condyles occipital yang
bersendi dengan C1.

Struktur sendi yang terbentuk


 C0-C1 adalah sendi synovial jenis ovoid yang
dibentuk oleh facies articular inferior occiput
yang cembung dan facies articular atlas yang
cekung.

Otot-otot disekitar C0 – C1
 M. Platysma
 M. Longus colli
 M. Longus cavitis
 M. Rectus cavitis
 M. Splenius capitis
 M. Splenius cervicis
 M. Rectus cavitis posterior major dan minor
 M. Semispinalis
 M. Obliques cavitis superior

2. Atlanto-axial joint (C1 – C2) Stuktur tulang atlas


 Atlas berbentuk cincin dengan diameter
transversal yang lebih besar daripada diameter
anteroposterior.Atlas tidak memiliki corpus
vertebra dan processus spinosus dan dianggap
sebagai cincin antara occiput dan axis.
Memiliki 2 massa lateral yang berbentuk oval
dan berjalan secara oblique, anterior dan
medial.Kedua massa itu adalah facies
artikularis superior yang bersendi dengan
condilus occipital dan facies artikularis inferior
yang bersendi dengan facies artikularis
superior axis.Pada arkus anterior terdapat facet
articular yang berbentuk oval kecil dan
bersendi dengan processus odontoid
axis.Processus transversal atlas memiliki
foramen untuk lintasan arteri vertebralis.

Struktur tulang axis


 Permukaan superior dari corpus axis terdapat
processus odontoid yang bertindak sebagai
pivot untuk atlanto-axial joint. Proc.odontoid
berjalan ke atas di tengah atlas dan bersendi
dengan arkus anterior atlas. Ke arah lateral
terdapat dua facet articular yang menghadap
kearah superior-lateral. Arkus posterior terdiri
dari dua lamina yang sempit dan processus
spinosus memiliki 2 tuberculum seperti pada
vertebra lainnya.Processus articular inferior
axis menghadap kea rah inferior – anterior dan
bersendi dengan proc. Articular superior C3.

Struktur sendi yang terbentuk


 Sendi c1-c2 adalah sendi synovial jenis sendi
putar, yang terbentuk oleh 3 sendi yaitu 1 sendi
middle yang dibentuk oleh atlas arc ( arkus
anterior) dengan dens (processus odontoid) dan
2 sendi lateral yang dibentuk oleh 2 massa
lateralis yaitu facies artikularis inferior atlas
yang bersendi dengan facies artikularis superior
axis.

Ligamen yang memperkuat


 Jaringan konektif yang memperkuat segmen
c0-c1 dan c1-c2 adalah : ligamen longitudinal
anterior, ligamen atlanto dental anterior,
ligamen dentate, ligamen cruciform,
ligamentnuchal, membran tektorial, membrane
occipitoatloid anterior, membran
occipitoatloid posterior dan membran
atlantoaxial.
Otot-otot disekitar C1 – C2
 M. Longus colli
 M. Longus capitis
 M. Splenius capitis
 M. Sectus capitis posterior major
 M. Oblicus capitis inferior
 M. Rectus capitis anterior
Lower cervical
3. Intervertebral joint C2 – C3, C3 – C4 Struktur tulang C3 – C7
sampai C7 – Th1  Vertebra C3 sama dengan 4 vertebra cervical di
bawahnya. Vertebra C3-C7 memiliki corpus
Gambar vertebra yang lebih lebar. Permukaan superior
kea rah lateral membentuk processus uncinatus
yang menghadap kea rah superior – medial dan
bersendi dengan 2 proc. Uncinatus vertebra
atas yang menghadap kearah inferior.Khusus
C3, processus uncinatus bagian superior
bersendi dengan 2 proyeksi tulang yang datar
dari permukaan inferior axis. Pada arkus
posterior terdapat proc.artikular yang
membentuk facet artukular superior dan
bersendi dengan facet articular inferior vertebra
atasnya.

Struktur sendi yang terbentuk


 Mulai dari C2 ke bawah terbentuk
intervertebral joint atau facet joint, juga
terbentuk uncovertebral joint yang bukan
merupakan sendi sebenarnya tetapi merupakan
pertemuan tepi lateral corpus vertebra
cervical.Intervertebral joint C2 – C7 terdiri atas
segmen C2 – C3 dan segmen C3 – C7 .

Ligamen yang memperkuat


 Ligamen longitudinal anterior, ligament
longitudinal posterior, dan ligamen flavum.

Otot-otot disekitar lower cervical


 M. Scaleni
 M. Spinalis Cervicis
 M. Spinalis Capitis
 M. Semispinalis Cervicis
 M. Splenius Cervicis
PALPASI TEKNIK PELAKSANAANNYA
1. Jaringan keras
a. Proc.transversus C1 a. Posisi pasien duduk di kursi, letakan tangan
fisioterapi di proc. Mastoideus kemudian tarik
ke arah dalam sampai di temukan bagian keras
lalu pasien di arahkan untuk lateral flekxi
kanan atau kiri.

b. Proc.spinosus C2, C3, C4, C5, C6, b. Proc.spinosus:


C7, Th1  Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C1 kemudian
dilakukan gerakan ke arah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
spinosus C2 pertama oksiput dari atlas.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc. spinosus C2 kemudian
dilakukan gerakan ke arah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
Spinosus C3.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C3 kemudian
dilakukan gerakan ke arah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
Spinosus C4.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C4 kemudian
dilakukan gerakan kearah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
Spinosus C5.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C5 kemudian
dilakukan gerakan ke arah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
Spinosus C6.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C6 kemudian
dilakukan gerakan kearah flexi lalu
fisioterapi menemukant onjolan proc.
Spinosus C7.
 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc.spinosus C7 kemudian
dilakukan gerakan kearah flexi lalu
fisioterapi menemukan tonjolan proc.
Spinosus Th1.

c. Proc.transversus C2, C3, C4, C5 c. Proc. Transversus:


 Posisi pasien duduk di kursi, tangan
fisioterapi di Proc. Transversus C1
kemudian dilakukan gerakan ke arah flexi
lalu fisioterapi menemukan tonjolan
pertama oksiput dari atlas. Proc.
Transversus C2 berada di sebelah lateral
kiri dan kanan.
 Posisi pasien masih duduk, dari proc.
Transfersus C2 arahkan jari ke bawah
untuk menemukan tonjolan dari
proc.transversus C3.
 Posisi pasien masih duduk, dari proc.
Transfersus C3 arahkan jari ke bawah
untuk menemukan tonjolan dari
proc.transversus C4.
 Posisi pasien masih duduk, dari proc.
Transfersus C4 arahkan jari ke bawah
untuk menemukan tonjolan dari
proc.transversus C5.
2. Jaringan lunak
a. Sternocleidomastoid a. Posisi pasien supinasi lying. Rotasikan sedikit
sedikit kepala pasien, lalu lokalisir processus
mastoideus dengan thumb dan geser secara
anterior dan caudal di atas tengah – tengah otot
sternocleidomastoideus. Secara lembut jepit
dengan genggaman muscle belly dan telusuri
secara caudal kearah sternum. Untuk
merasakan kontraksi sternocleidomastoideus,
minta pasien melakukan fleksi kepala secara
aktif.
b. Scaleni b. Posis pasien supine lying. Lokalisir dengan
thumb pada proc. Transversus cervical pada
celah antara trapeziuz dan sternocleidomastoid.
Geser thumb ke caudal, menelusuri serabut
scaleni kea rah pelekatannya di atas costa 1 dan
2. Untuk merasakan kontraksi scaleni, minta
pasien melakukan lateral flexi leher secara
aktif.

c. Upper trapezius c. Posisi pasien prone lying secara comfortable.


Lokalisir spina scapula dengan thumb.
Gerakkan thumb secara superior ke spinal dan
belikat jemari secara anterior disekitar otot
tepat di atas clacivula. Genggam dengan thumb
dan jemari secara bersamaan untuk melokalisir
serabut dari upper trapezius. Untuk merasakan
kontraksi upper trapezius, minta pasien
melakukan elevasi scapula secara aktif.

d. Levator scapulae d. Posisi pasien prone lying secara comfortable.


Berdirilah di sisi samping kepala pasiendan
temukan angulus superior dari scapula.
Selanjutnya telusuri kea rah processus
transversus pada upper cervical vertebra
dengan ujung jemari. Telusuri muscle belly
levator scapula kea rah scapula. Untuk
merasakan kontraksi levator scapla, minta
pasien mlakukan elevasi scapula secara aktif.
e. Splenius capitis e. Posisi pasien supine lying. Letakan kedua
telapak tangan dibawah kepala Pasien.
Temukan occipital eksternal protuberance
dengan ujung jemari. Geser ujung jemari ke
caudal dan lateral di dalam region suboccipital
dan lamina groove, lalu telusuri vertical serabut
otot ke caudal dalam lamina groove. Untuk
merasakan kontraksi semispinalis capitis, minta
pasien melakukan ekstensi kepala secra aktif.

f. Erector spine cervical f. Posisi pasien prone lying, kepala dan leher
posisi alligment. Fisioterapis memberikan
dorongan kepala kearah anterior sehingga
terjadi kontraksi m.erector spine dan palpasi di
sisi lateral Proc. Spinosus lower cervical.

ANALISIS GERAK CERVICAL SPINE

Nama Gerakan Analisis Gerak


Upper cervical
Fleksi Arah gerakan
 Tulang yang bergerak yaitu os mandibula ke
arah posterior dan occiput bergerak kearah
anteior
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : frontal
 Bidang gerak : sagital
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang terlibat adalah atlanto-occipital joint.
 Tulang yang bergerak yaitu condylus occipital
slide kearah posterior terhadap facet artikularis.
Ligamen yang berperan
 Ligamen Longitudinal anterior
 Ligamen Longitudinal posterior
 Ligamen Flavum
 Ligament Interspinosus
 Ligamen Supraspinosus
 Ligament Intertransversal
Otot-otot yang bekerja
 M. Platysma
 M. Longus colli
 M. Longus cavitis
 M. Rectus cavitis

Extensi Arah gerakan


 Tulang yang bergerak yaitu os mandibula ke
arah anterior dan occiput bergerak kearah
posterior
Axis dan Bidang Gerak
 Axis gerak : Frontal
 Bidang Gerak : Sagital
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang terlibat adalah Atlanto occipital joint
(C0-C1)
 Tulang yang bergerak adalah condylus occipital
slide kea rah anterior terhadap facet articularis.
Ligamen yang berperan
 Ligamen longitudinal anterior
 Ligamen occipitoatloid anterior
Otot-otot yang bekerja
 M. Splenius capitis
 M. Splenius cervicis
 M. Rectus cavitis posterior major dan minor
 M. Semispinal
M. Obliques cavitis superior

Rotasi Arah gerakan


 Posisi dalam keadaan full fleksi cervical, Tulang
yang bergerak yaitu os mandibula ke arah rotasi
dextra dan occiput bergerak kearah rotasi
sinistra. Begitupun sebalik nya.
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : Longitudinal
 Bidang Gerak : Transversal
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang terlibat adalah atlanto axial joint.
 Tulang yang bergerak yaitu atlas yang
berbentuk cincin berputar di sekitar processus
odonthoid.
Ligamen yang berperan
 Ligamen alar yang memiliki 4 serabut yang
dibagi 2 kelompok yaitu ligament alar bagian
occipital dan ligament alar bagian atlas.
 Ligamen transverse
Otot-otot yang bekerja
 M. Longus colli
 M. Longus capitis
 M. Splenius capitis
 M. Sectus capitis posterior major
 M. Obliques capitis inferior
 M. Rectus capitis anterior

Rotasi + Lateral fleksi Homolateral Arah gerakan


 Tulang yang bergerak yaitu leher berputar ke
arah sinistra.
 Tulang yang bergerak yaitu leher berputar ke
arah dekstra.
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Intervertebral Joint atau facet joint dan
uncovertebralis joint. Tulang yang bergerak :
akan terjadi slide pada procesus articularis
inferior vertebra superior ke arah belakang dan
bawah pada ipsilateral arah rotasi dan akan
terjadi slide ke arah belakang bawah pada sisi
contralateral terhadap procesus articularis
superior vertebra inferiorsebesar 45 derajat.
Ligamen yang berperan
 Intertransversalis kiri, lig. Flavum kanan.
 Intertransversalis kiri, lig. Flavum kiri.
Otot-otot yang bekerja
 Ototscalenus anterior, posterior dan medius,
 Sternocleidomastoid sisi kanan dan sisi kiri.

Lower Cervical
Fleksi Arah gerakan
 Kepala bergerak kearah anterior caudal dan
mandibular mendekati os sternum.
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : Frontal
 Bidang Gerak : Sagital
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang bergerak adalah three joint kompleks
 Intervertebral joint : corpus vertebra
bergerak kea rah anterior, diskus
intervertebralis posterior melebar dan diskus
intervertebralis anterior menyempit, nucleus
purposus terdorong kea rah posterior.
 Facet joint : opening kiri dan kanan.
Diskus intervertebralis
Pada saat fleksi tulang vertebra di atas bergerak ke
anterior sehingga diskus intervertebralis mengecil
pada bagian anterior sehingga nucleus bergerak ke
posterior.
Ligamen yang berperan
 Ligamen longitudinal posterior
 Ligamen interspinosus
 Ligamen supraspinosus
Otot-otot yang bekerja
 M. Scaleni
 M. Platysma
 M. Longus colli
 M. Sternocleidomastoideus
ROM yang dicapai : 60°-70
Extensi Arah gerakan
 Kepala bergerak kearah posterior cranial dan
mandibular menjauhi os sternum
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : Frontal
 Bidang Gerak : Sagital
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang bergerak adalah three joint kompleks
:
 Intervertebral joint : corpus vertebra
bergerak kea rah anterior, diskus
intervertebralis posterior melebar dan diskus
intervertebralis anterior menyempit, nucleus
purposus terdorong kea rah posterior.
 Facet joint : opening kiri dan kanan.
Diskus intervertebralis
Pada saat fleksi tulang vertebra di atas bergerak ke
anterior sehingga diskus intervertebralis mengecil
pada bagian anterior sehingga nucleus bergerak ke
posterior.
Ligamen yang berperan
 Ligamen longitudinal anterior
Otot-otot yang bekerja
 M. Splenius capitis
 M. Cervicis
 M. Semispinalis
 M. Longissimus cervicis
 M. Spinalis cervicis
 M Multifidus cervicis
 M. Interspinalis cervicis
ROM yang dicapai : 70°-80°
Lateral fleksi Arah gerakan
 Kepala bergerak kearah bahu kiri dan
sebaliknya.
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : Sagital
 Bidang Gerak : Frontal
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang bergerak adalah three joint kompleks
:
 Intervertebral joint : corpus vertebra
bergerak kea rah anterior, diskus
intervertebralis posterior melebar dan diskus
intervertebralis anterior menyempit, nucleus
purposus terdorong kea rah posterior.
Facet joint : opening kiri dan kanan
Diskus intervertebralis
Pada saat fleksi tulang vertebra di atas bergerak ke
anterior sehingga diskus intervertebralis mengecil
pada bagian anterior sehingga nucleus bergerak ke
posterior.
Ligamen yang berperan
 Ligamen intertransversalis kanan.
 Ligamen flavum kanan.
Otot-otot yang bekerja
 M. Sternocleidomastoideus ipsi lateral
 M. Scaleni ipsi lateral
 M. Longus colli ipsi lateral
 M. Splenius capitis ipsi lateral
 M. Cervicis ipsi lateral
 M. Semispinalis ipsi lateral
 M. Levator scapula ipsi lateral
 M. Upper trapezius ipsi lateral
 M. Longissimus cervicis ipsi lateral
 M. Intertransverse cervicis ipsi lateral
ROM yang dicapai : 0°-45°

Rotasi Arah gerakan


 Tulang yang bergerak yaitu leher berputar ke
arah sinistra. Begitupun sebalik nya.
Axis dan Bidang Gerak
 Axis : Longitudinal
 Bidang Gerak : Transversal
Sendi yang terlibat dan gerakan tulangnya
 Sendi yang bergerak adalah three joint kompleks
 Intervertebral joint : corpus vertebra
bergerak kea rah anterior, diskus
intervertebralis posterior melebar dan
diskus intervertebralis anterior menyempit,
nucleus purposus terdorong kea rah
posterior.
 Facet joint : opening kiri dan kanan.
Diskus intervertebralis
Pada saat fleksi tulang vertebra di atas bergerak ke
anterior sehingga diskus intervertebralis mengecil
pada bagian anterior sehingga nucleus bergerak ke
posterior.
Ligamen yang berperan
 Ligamen intertransversalis kanan dan kiri
 Ligamen flavum kiri dan kanan
Otot-otot yang bekerja
 M. Sternocleidomastoideus kontralateral
 M. Scaleni kontralateral
 M. Longus colli ipsi lateral
 M. Longus capitis ipsi lateral
 M. Splenius capitis ipsi lateral
 M. Splenius cervicis ipsi lateral
 M. Semispinalis cervicis kontralateral
 M. Upper trapezius kontralateral
 M. Levator scapula ipsi lateral
 M. Multipidus kontralateral
ROM yang dicapai : 70°-80°

Anda mungkin juga menyukai