Materi Perpajakan II Ke-1
Materi Perpajakan II Ke-1
Materi Perpajakan II Ke-1
Dosen :
DR. H. HERU TJARAKA, DRS. AK, Msi, BKP, CA
DASAR HUKUM
Objek Pajak
Orang Pribadi
SUBJEK PAJAK Seluruh Penghasilan
DALAM NEGERI Badan
Pasal 4
Pasal 2(3) Warisan yang
SUBJEK belum terbagi • Penghasilan dari kegiatan operasi
PAJAK dan harta yang dimiliki/dikuasai
Pasal 2(2) Orang • Penghasilan kantor pusat
Pribadi
SUBJEK PAJAK • Penghasilan lainnya yang diperoleh
LUAR NEGERI sehubungan dengan penghasilan
kantor pusat
BUT
Badan Pasal 5(1)
Pasal 2(4)
- ORANG PRIBADI
- WARISAN YG BELUM TERBAGI
ORANG PRIBADI :
- BERTEMPAT TINGGAL / BERADA DI INDONESIA LEBIH
DARI 183 HARI DLM 12 BULAN; ATAU
- DALAM SUATU TAHUN PAJAK BERADA DI INDONESIA
DAN MEMPUNYAI NIAT BERTEMPAT TINGGAL DI
INDONESIA
BADAN
YANG DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI
INDONESIA
MULAI:
• SAAT DILAHIRKAN
• BERADA ATAU BERNIAT TINGGAL DI INDONESIA
BERAKHIR:
•SAAT MENINGGAL DUNIA
• MENINGGALKAN INDONESIA UNTUK SELAMA-LAMANYA
MULAI:
• SAAT MENJALANKAN USAHA/ MELAKUKAN
KEGIATAN MELALUI BUT
BERAKHIR:
- SAAT TIDAK LAGI MENJALANKAN USAHA
- TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN MELALUI BUT
WN Amerika Serikat,
Robert Blake, Dubes AS untuk Indonesia
English Teacher EF Jakarta
TKI di Malaysia
Pasal 2
Pekerja Indonesia di Luar Negeri sdd Pasal 1 merupakan Subjek Pajak Luar
Negeri.
Pasal 3
Atas penghasilan yg diterima atau diperoleh Pekerja Indonesia di LN sdd
Pasal 1 sehubungan dengan pekerjaannya di LN dan telah dikenai pajak di
luar negeri, tidak dikenai Pajak Penghasilan di Indonesia.
Pasal 4
Dalam hal Pekerja Indonesia di LN sdd Pasal 1 menerima atau memperoleh
penghasilan dari Indonesia maka atas penghasilan tersebut dikenai Pajak
Penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku.
WARISAN
Indonesia
Pasal 23
WAJIB PAJAK OP
Pasal 23
usaha/pek bebas
Laba Usaha
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan krn jaminan pengembalian utang
Dividen, dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kpd pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi
Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta
Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing, selisih lebih karena penilaian
kembali aktiva, premi asuransi, iuran yg diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yg terdiri dari WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas,
tambahan kekayaan neto yg berasal dari penghasilan yg belum dikenakan pajak.
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
imbalan bunga
PENGENAAN PAJAKNYA
DIATUR DENGAN (PP)
Kalo begitu PAJAK FINAL ??
Jenis pajak yang memiliki sifat final, dimana
si pembayar pajak tidak lagi dikenai kewajiban
untuk memasukkan obyek pajak dan pajak
yang bersangkutan kedalam perhitungan pajak
akhir tahun, karena pajak dan obyek pajak
tersebut sudah dianggap rampung, tuntas,
atau pasti.
◼ Industri
spesifik
◼ Transaksi khusus
PENGHASILAN TERTENTU YANG
PENGENAAN PAJAKNYA TELAH DIATUR DGN
PERATURAN PEMERINTAH (PP)
Boleh
Tidak Boleh Dikurangkan
Dikurangkan
(PP 94/2010)
(Ps.6(1) UU PPh)
PENGELUARAN/BIAYA
Tidak boleh dikurangkan
berdasarkan
Ps. 9(1) UU PPh dan
ketentuan lainnya
Pengeluaran yg
mempunyai
Biaya tahun
masa manfaat
ybs.
tidak lebih dari
1 tahun
Pengeluaran yg
Pembebanannya
mempunyai
melalui
masa manfaat
penyusutan/
lebih dari 1
amortisasi
tahun
B
a. Terkait dg kegiatan usaha baik I b. Penyusutan dan amortisasi sdd Ps.
secara langsung/tidak langsung 11 & 11A UU PPh
A
c. Iuran kepada Dana Pensiun yg Y
A d. Kerugian krn penjualan/
pendiriaannya disahkan MenKeu
pengalihan harta yg dimiliki dan
digunakan/dimiliki untuk 3M Ph
e. Kerugian selisih kurs mata uang 3M
asing
f. Biaya litbang perusahaan yg
Ph dilakukan di Ind
g. Biaya beasiswa, magang, dan
pelatihan
N h. Piutang yg nyata-nyata tidak
i. Sumbangan dlm rangka O dapat ditagih dgn syarat ttt
penanggulangan bencana nasional N
j. Sumbangan dlm rangka penelitian
F dan pengembangan yang dilakukan
k. Biaya pembangunan infrastruktur
sosial I di Ind
N
m. Sumbangan dlm rangka A l. Sumbangan fasilitas pendidikan
pembinaan olah raga L
a. Biaya yang secara langsung atau tidak
langsung berkaitan dgn kegiatan usaha
antara lain:
1. biaya pembelian bahan;
2. biaya berkenaan dgn pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang
diberikan dalam bentuk uang;
3. bunga, sewa, dan royalti;
4. biaya perjalanan;
5. biaya pengolahan limbah;
6. premi asuransi;
7. biaya promosi dan penjualan yg diatur dgn atau
berdasarkan PMK (PMK No. 02/PMK.03/2010) tgl 08-01-
2010 mb-s 01-01-2009);
8. biaya administrasi; dan
9. pajak kecuali Pajak Penghasilan.
BIAYA PROMOSI
No. Urut
Data Penerima:
▪ Nama
▪ NPWP
▪ Alamat
▪ Tanggal
▪ Bentuk dan Jenis Biaya
▪ Jumlah (Rp)
▪ Keterangan
Pemotongan PPh
▪ Jumlah PPh
▪ Nomor Bukti Potong
Ps. 10 PP 94/2010
c. Iuran Pensiun/JHT, JPK, JKK, JKM
➢ Iuran pensiun yg dibayarkan kepada dana pensiun
yg pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan dan JHT yg dibayarkan kepada PT
Jamsostek oleh WP Orang Pribadi boleh dikurangkan
dari penghasilan bruto WP Orang Pribadi tsb.
JAMSOSTEK
= =
KARYAWAN KARYAWAN
PEMBERI KERJA
Penghasilan Pengenaan
Objek Boleh Dikurangkan PPh-nya
Pph Pasal 21 ditangguhkan
50
d. Kerugian karena Penjualan/ Pengalihan Harta
➢ Boleh dikurangkan:
Kerugian karena penjualan/pengalihan harta
yang dimiliki dan digunakan dalam
perusahaan/3M penghasilan.
Ps. 1 PP 93/2010
Sumbangan dan/atau Biaya Yang Dapat Dikurangkan
Sampai Jumlah Tertentu
c. Sumbangan fasilitas pendidikan,
➢ yg merupakan sumbangan berupa fasilitas pendidikan
Ps. 1 PP 93/2010
Syarat Sumbangan dan/atau Biaya
Agar Dapat Dikurangkan
a. WP mempunyai penghasilan neto fiskal
berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak
sebelumnya;
b. pemberian sumbangan dan/atau biaya tidak
menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan
diberikan;
c. didukung oleh bukti yang sah; dan
d. lembaga yang menerima sumbangan dan/atau
biaya memiliki NPWP, kecuali badan yg
dikecualikan sebagai subjek pajak sdd UU PPh.
e. Besarnya nilai sumbangan dan/atau biaya
pembangunan infrastruktur sosial yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto sdd Pasal 1
untuk 1 (satu) tahun
➢ dibatasi tidak melebihi 5% dari penghasilan neto
fiskal Tahun Pajak sebelumnya.
Ps. 2 PP 93/2010
Batas Sumbangan dan/atau Biaya
yang Dapat Dikurangkan
Contoh:
Penghasilan neto fiskal Wajib Pajak adalah tahun lalu Rp
60.000.000.000,00 maka berapa jumlah sumbangan yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto tahun ini ?
Contoh:
PT HERIKO pada tahun 2019 mempunyai penghasilan neto fiskal sebesar
Rp1.000.000.000,00. Pada tahun 2020 Wajib Pajak memberikan sumbangan
dalam rangka pembinaan olahraga melalui lembaga pembinaan olahraga
sebesar Rp.40.000.000,00. Pada tahun 2020 Wajib Pajak mempunyai
penghasilan neto fiskal sebesar Rp30.000.000,00. Wajib Pajak tidak
diperkenankan mengurangkan sumbangan tersebut dari penghasilan bruto
tahun 2020 karena akan menyebabkan rugi sebesar Rp10.000.000,00.
Ps. 3 PP 93/2010
Terdapat Hubungan Istimewa
Ps. 4 PP 93/2010
Penentuan Nilai Sumbangan dan/atau Biaya
yang Dapat Dikurangkan
Ps. 6 PP 93/2010
➢Pengeluaran-pengeluaran yg dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto harus dilakukan dalam
batas-batas yg wajar sesuai dengan adat
kebiasaan pedagang yg baik.
KOMPENSASI HORISONTAL
DENGAN PENGHASILAN
TAHUN PAJAK YANG SAMA, kecuali
Rugi di Luar Negeri tidak bisa dikompensasikan
dengan di Dalam Negeri
KOMPENSASI VERTIKAL
DENGAN PENGHASILAN
TAHUN TAHUN PAJAK BERIKUTNYA
KOMPENSASI KERUGIAN PSL.6(2)
71
Kompensasi Kerugian
KOMPENSASI HORISONTAL
DENGAN PENGHASILAN
TAHUN PAJAK YANG SAMA, kecuali
Rugi di luar negeri tidak bisa dikompensasikan
dengan di dalam negeri
78
KOMPENSASI KERUGIAN PSL.6(2)
PTKP
PTKP BARU PTKP LAMA
Mulai 1-1-2015 Mulai 1-1-2013
Keterangan PMK No. 122/PMK.010/2015
SETAHUN SEBULAN SETAHUN SEBULAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
SEDARAH
IBU AYAH
KAKAK ADIK
KANDUNG KANDUNG
ANAK
TANGGUNGAN
SEMENDA
IBU AYAH
MERTUA MERTUA
KAKAK ADIK
IPAR IPAR
ANAK
TIRI
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN
BAGI WANITA KAWIN
Pasal 8 ayat (1)
KECUALI
1. PENGHASILAN TSB SEMATA-MATA DITERIMA
ATAU DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA
YG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21,
DAN
2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA
DENGAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
PENGHASILAN SUAMI ISTRI DIKENAI PAJAK SECARA TERPISAH
[ PASAL 8 (2) ]
c. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka menunjang
kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah tersebut:
➢ sarana dan fasilitas di lokasi kerja untuk :
a. tempat tinggal, termasuk perumahan bagi Pegawai dan keluarganya;
b. pelayanan kesehatan;
c. pendidikan bagi Pegawai dan keluarganya;
d. peribadatan;
e. pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya;
f. olahraga bagi Pegawai dan keluarganya tidak termasuk golf, power boating,
pacuan kuda, dan terbang layang,
sepanjang sarana dan fasilitas tersebut tidak tersedia, sehingga pemberi kerja
harus menyediakannya sendiri.
➢ Pengeluaran untuk pembangunan sarana dan fasilitas tsb di atas yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun disusutkan.
Perlakuan PPh atas Pengeluaran BPHTB dan PBB
a. BPHTB adalah pajak yg dibayar merupakan bagian dari biaya pengeluaran untuk
memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan;
b. BPHTB atas hak atas tanah yg dimiliki untuk 3M penghasilan → dapat dibebankan
melalui amortisasi hak atas tanah sepanjang hak atas tanah tsb dapat diamortisasi,
misalnya tanah yang diperoleh untuk usaha genteng → bisa diamortisasi;
e. Butir a, b, c, dan d diatas jika berkaitan dg 3M Penghasilan objek tidak final, dan juga
bukan WP yang menggunakan norma penghitungan
SE- 01/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
a. Atas biaya perolehan telepon seluler yang dimiliki perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya → dibebankan 50% melalui penyusutan aktiva tetap
kelompok I.
b. Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon seluler di
atas → dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50%
c. Atas biaya perolehan atau perbaikan bus,minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan
dipergunakan perusahaan untuk antar jemput para pegawai → dibebankan seluruhnya
melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II .
d. Atas biaya perolehan atau perbaikan kendaraan sedan ,atau yang sejenis yang dimiliki
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya → dibebankan
50% melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II.
e. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan sedan ,atau yang sejenis yang
dimiliki perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya →
dibebankan 50%
KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Perolehan Perangkat Lunak
(Software) Komputer