Pasal 2 (1): Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orangwarga negara Indonesia yang telah berusia 21
(dua puluh satu) tahun dengan aktanotaris.
Pasal 2 (2) : (2) Pendirian dan pembentukan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menyertakan 30% (tiga puluh perseratus)
keterwakilan perempuan.
Pasal 3 (2) : Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politikharus mempunyai:a. akta notaris pendirian
Partai Politik; b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah oleh Partai Politik lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;c.
kantor tetap;d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah provinsi, 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah
kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan, dan 25% (dua puluh lima perseratus)dari jumlah kecamatan pada setiap
kabupaten/kota pada daerah yangbersangkutan; dane. memiliki rekening atas nama Partai Politik
Pasal 3 (2) : Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik harus mempunyai:
b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah oleh Partai Politik lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
c. kantor tetap
d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah provinsi, 50% (lima puluh perseratus) dari
jumlah kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan, dan 25% (dua puluh lima perseratus)dari jumlah
kecamatan pada setiap kabupaten/kota pada daerah yangbersangkutan
Pasal 10 (1) :Tujuan umum Partai Politik adalah:a. mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945; b. menjaga dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia; dan d.
mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pasal 11 (1): Partai Politik berfungsi sebagai sarana:a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar
menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat; c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan
dan menetapkan kebijakan negara; d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e. rekrutmen politik dalam
proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
Pasal 34 (1) : Keuangan Partai Politik bersumber dari .a. iuran anggota b. sumbangan yang sah menurut hukum dan
c. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/AnggaranPendapatan dan Belanja Daera
Pasal 35 (1) : Sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf b yang diterima Partai Politik
berasal dari:a. perseorangan anggota Partai Politik yang pelaksanaannya diatur dalam ADdan ART; b. perseorangan
bukan anggota Partai Politik, paling banyak senilai Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) per orang dalam waktu
1 (satu)tahun anggaran; dan c. perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak senilaiRp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah) per perusahaan dan/atau badan usaha dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran.
pasal 41 : Partai Politik bubar apabila:a. membubarkan diri atas keputusan sendiri; b. menggabungkan diri dengan
Partai Politik lain; atau c. dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi.
PP No. 1 Tahun 2008
Pasal 5 (1) :Besaran niiai bantuan keuangan kepada Partai Politikt ingkat Pusat yang
mendapatkan kursi di DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) sebesar Rpl000,00
(seribu rupiah) per suara sah.
Pasal 5(3) : Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat provinsi yang
mendapatkan kursi di DPRD provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3)sebesar
Rp1.200,00 (seribu dua ratus rupiah) per suara sah
pasal 5 (5) : Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat kabupaten/kota yang
mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (3)
sebesar Rp1.500,00 (seribu lima ratusrupiah) per suara sah.
YAYASAN
Yayasan suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan oleh undang undang.
1. UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Pelaksaan Yayasan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksaan UU Tentang Yayasan
Pendirian
Diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
PERMOHONAN dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi
PENDIRIAN tempat kedudukan yayasan
pendiriannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
tentang Yayasan.
2. LSM tersebut berbentuk perkumpulan, maka harus diketahui terlebih dahulu, perkumpulan seperti apa yang
akan didirikan. Setidaknya ada dua jenis Perkumpulan yaitu:
1. Yayasan didirikan karena ada kekayaan para pendiri yang dipisahkan, sementara Perkumpulan
didirikan karena adanya orang-orang yang berkumpul membentuk sebuah organisasi.
2. Pengaturan tentang Yayasan lebih lengkap, jelas, dan mutakhir ketimbang pengaturan atas
Perkumpulan. Alasan inilah yang membuat Perkumpulan jarang dipilih dalam praktiknya.
3. Yayasan memiliki maksud dan tujuan spesifik, yaitu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
yang non profit. Sementara maksud dan tujuan Perkumpulan hanya non profit.
4. Yayasan memiliki susunan organ yang jelas diatur dalam Undang-Undang, sementara Perkumpulan
tidak ada.
5. Pengaturan mekanisme perolehan kekayaan dalam Yayasan lebih terinci, sementara Perkumpulan
tidak.
SUMBER DANA
3. Neraca