Anda di halaman 1dari 24

KARAKTERISTIK ORGANISASI

SEKTOR PUBLIK NON


PEMERINTAH
Kelompok 7
Kelas N - Akuntansi
KELOMPOK 7

•Pingky Anggelia W. 041911333008


•Pintari Nursapitri 041911333009
•Hesty Winanda S. 041911333019
•Salsabila Santosa 041911333027
•Iffa Nur Fadilah 041911333036
PARTAI POLITIK

Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi


tertentu atau dibentuk dengan tujuan umum. Definisi lainnya adalah
kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
UU No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
Pasal 1(1) : Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat,
bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 2 (1): Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orangwarga negara Indonesia yang telah berusia 21
(dua puluh satu) tahun dengan aktanotaris.

Pasal 2 (2) : (2) Pendirian dan pembentukan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menyertakan 30% (tiga puluh perseratus)
keterwakilan perempuan.

Pasal 3 (2) : Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politikharus mempunyai:a. akta notaris pendirian
Partai Politik; b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah oleh Partai Politik lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;c.
kantor tetap;d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah provinsi, 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah
kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan, dan 25% (dua puluh lima perseratus)dari jumlah kecamatan pada setiap
kabupaten/kota pada daerah yangbersangkutan; dane. memiliki rekening atas nama Partai Politik
Pasal 3 (2) : Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik harus mempunyai:

a. akta notaris pendirian Partai Politik

b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah oleh Partai Politik lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan

c. kantor tetap

d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah provinsi, 50% (lima puluh perseratus) dari
jumlah kabupaten/kota pada setiap provinsi yang bersangkutan, dan 25% (dua puluh lima perseratus)dari jumlah
kecamatan pada setiap kabupaten/kota pada daerah yangbersangkutan

e. memiliki rekening atas nama Partai Politik


pasal 9 (1) : Asas Partai Politik tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal 10 (1) :Tujuan umum Partai Politik adalah:a. mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945; b. menjaga dan
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan
Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia; dan d.
mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pasal 11 (1): Partai Politik berfungsi sebagai sarana:a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar
menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat; c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan
dan menetapkan kebijakan negara; d. partisipasi politik warga negara Indonesia; dan e. rekrutmen politik dalam
proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
Pasal 34 (1) : Keuangan Partai Politik bersumber dari .a. iuran anggota b. sumbangan yang sah menurut hukum dan
c. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/AnggaranPendapatan dan Belanja Daera

Pasal 35 (1) : Sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf b yang diterima Partai Politik
berasal dari:a. perseorangan anggota Partai Politik yang pelaksanaannya diatur dalam ADdan ART; b. perseorangan
bukan anggota Partai Politik, paling banyak senilai Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) per orang dalam waktu
1 (satu)tahun anggaran; dan c. perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak senilaiRp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah) per perusahaan dan/atau badan usaha dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran.

pasal 41 : Partai Politik bubar apabila:a. membubarkan diri atas keputusan sendiri; b. menggabungkan diri dengan
Partai Politik lain; atau c. dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi.
PP No. 1 Tahun 2008
Pasal 5 (1) :Besaran niiai bantuan keuangan kepada Partai Politikt ingkat Pusat yang
mendapatkan kursi di DPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) sebesar Rpl000,00
(seribu rupiah) per suara sah.

Pasal 5(3) : Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat provinsi yang
mendapatkan kursi di DPRD provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3)sebesar
Rp1.200,00 (seribu dua ratus rupiah) per suara sah

pasal 5 (5) : Besaran nilai bantuan keuangan kepada Partai Politik tingkat kabupaten/kota yang
mendapatkan kursi di DPRD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (3)
sebesar Rp1.500,00 (seribu lima ratusrupiah) per suara sah.
YAYASAN
Yayasan suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan
formal yang ditentukan oleh undang undang.

Yayasan diatur dalam :

1. UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Nomor 16 Tahun 2001 tentang
Pelaksaan Yayasan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksaan UU Tentang Yayasan
Pendirian
Diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
PERMOHONAN dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi
PENDIRIAN tempat kedudukan yayasan

Dilakukan dengan akta notaris dan memiliki status badan


PENDIRIAN YAYASAN
hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan

Pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi


PENGESAHAN Manusia atau pejabat yang ditunjuk yang selanjutnya
di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
STRUKTUR/ORGAN YAYASAN
1. Pembina
2. Pengawas Melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada pengurus
dalam menjalankan kegiatan yayasan.
3. Pengurus
➔ Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan
➔ Membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada pembina mengenai keadaan
keuangan dan perkembangan kegiatan yayasan
Yayasan yang kekayaannya
● Jangka waktu yang
berasal dari negara, bantual luar
ditetapkan anggaran dasar
negeri, pihak lain, sebesar
Rp500.000.000,00 atau lebih PENGGABUNGAN YAYASAN berakhir
dalam 1 (satu) atau mempunyai ● Tujuan yang diterapkan
kekayaan di luar harta wakaf tercapai atau tidak tercapai
sebesar Rp20.000.000.000,00 ● Putusan Pengadilan

Dilakukan dengan YAYASAN BUBAR


WAJIB : Di audit oleh Akuntan
menggabungkan satu atau lebih
Publik dan laporan tahunannya di
yayasan dengan yayasan lain dan
umumkan dalam suarat kabar
mengakibatkan yayasan yang
berbahasa Indonesia
menggabungkan diri menjadi
bubar
LEMBAGA SOSIAL MASYARAKAT (LSM)
Kararteristik: Suatu sekelompok masyarakat yang secara formal terorganisir dan merupakan lembaga
yang umumnya self-governing, privat, dan non-profit (tidak berorientasi pada profit).

1. LSM yang dibentuk berbentuk yayasan

pendiriannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001
tentang Yayasan.

2. LSM tersebut berbentuk perkumpulan, maka harus diketahui terlebih dahulu, perkumpulan seperti apa yang
akan didirikan. Setidaknya ada dua jenis Perkumpulan yaitu:

a. Perkumpulan tanpa badan hukum; dan

b. Perkumpulan yang berbadan hukum.


PERBEDAAN YAYASAN DAN PERKUMPULAN

1. Yayasan didirikan karena ada kekayaan para pendiri yang dipisahkan, sementara Perkumpulan
didirikan karena adanya orang-orang yang berkumpul membentuk sebuah organisasi.

2. Pengaturan tentang Yayasan lebih lengkap, jelas, dan mutakhir ketimbang pengaturan atas
Perkumpulan. Alasan inilah yang membuat Perkumpulan jarang dipilih dalam praktiknya.

3. Yayasan memiliki maksud dan tujuan spesifik, yaitu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan
yang non profit. Sementara maksud dan tujuan Perkumpulan hanya non profit.

4. Yayasan memiliki susunan organ yang jelas diatur dalam Undang-Undang, sementara Perkumpulan
tidak ada.

5. Pengaturan mekanisme perolehan kekayaan dalam Yayasan lebih terinci, sementara Perkumpulan
tidak.
SUMBER DANA

Donasi/sumbangan dari pihak luar

APBN/APBD Berbagai penelitian yang dilakukan


dalam kurun dua puluh tahun
Kesempatan organisasi nonprofit untuk belakangan banyak mengungkap
mengakses dana pemerintah jumlah sumbangan masyarkat dan
(APBN/APBD) saat ini semakin terbuka perkiran (forecasting) yang
dengan adanya Peraturan Presiden menunjukkan angkanya terus naik.
No.16 Tahun 2018 tentang pengadaan Sebagai contoh yaitu sumber
barang/jasa pemerintah. pendanaan domestik dan jika LSM yang
sudah pada tingkat nasional juga bisa
mendapatkan pendanaan donor
internasional.
SUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan disusun atas pertanggungjawaban
1. Laporan laba/rugi terhadap lembaga atau pihak pemberi dana

2. Laporan arus kas

3. Neraca

4. Catatan Atas Laporan


Keuangan
SISTEM PENGAUDITAN
Pasal 11 UU Ormas bahkan hanya menyebutkan sumber keuangan Ormas
yang berasal dari iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat, dan usaha lain
yang sah. Dari pihak Ormas sendiri pada prinsipnya mereka siap diaudit
keuangannya, namun peraturan perundang-undangan terkait justru tidak
memadai. UU Ormas No. 8 Tahun 1985 sendiri tidak mengatur secara limitatif dan
substantif.
CONTOH BENTUK LAPORAN KEUANGAN PARTAI POLITIK
Laporan Pertanggungjawaban Pengeluaran
Bantuan Keuangan Partai Politik dari APBN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai