Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Yayasan Menurut Para Ahli

1. Zainul Bahri

Yayasan yaitu suatu badan hukum yang muncul sebagai sarana untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial khususnya.

2. C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil

Yayasan merupakan salah satu badan hukum yang melakukan kegiatan dalam bidang sosial.

3. Poerwadarminta

Yayasan dapat didirikan dengan tujuan untuk memajukan suatu sekolah untuk maksud dan
tujuan tertentu.

4. Achmad Ichsani

Yayasan itu tidak memiliki anggota. Hal ini dikarenakan sebagian harta kekayaan sebuah
yayasan terpisah dengan harta yang dimiliki oleh pendirinya.

Sebagian harta yang telah disumbangkan untuk yayasan akan menjadi kekayaan yayasan
serta digunakan dalam memajukan bidang sosial, keagamaan dan lain sebagainya.

5. UU No.16 tahun 2001

Yayasan ialah sebuah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk rnencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
yang tidak mempunyai anggota.

6. Subekti

Yayasan yaitu sebuah badan hukum di bawah pimpinan suatu badan pengurus dengan tujuan
sosial dan tujuan tertentu yang legal.

7. UUY Pasal 1 No. 1

Yayasan yakni berbagai badan hukum yang terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan demi mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan,
yang tidak mempunyai anggota.
Ciri-Ciri Yayasan

 Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan cara memisahkan sebagian harta
kekayaan pendiriannya menjadi awal kekayaan yayasan itu.
 Kekayaan yayasan diperuntukkan untuk mencapai tujuan yayasan
 Yayasan mempunyai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan
 Yayasan tidak mempunyai anggota
 Untuk mendirikan sebuah yayasan harus dilakukan dengan akta notaris dan
mempunyai status badan hukum dan dibuat menggunakan bahasa indonesia.
 Struktur organisasi yang ada di yayasan terdiri atas pembina, pengurus yayasan dan
pengawas.
 Yayasan dapat didirikan berdasarkan surat wasiat
 Yayasan tidak boleh menggunakan nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan
lainnya dan yayasan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan

Tujuan Yayasan

 Mencapai tujuan dibidang sosial, keagamaan dan tujuan kemanusiaan dimana tertuan
dalam pasal 1 angka 1 UUY.
 Maksud dan tujuan yayasan wajib untuk dicantumkan dalam anggaran dasar yayasan
dimana termuat dalam Pasal 14 ayat 2 huruf b UUY.
 Maksud dan tujuan yayasan mempunyai sifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan
yang tertuang dalam pasal 3 ayat 2 UUY.

Cara Mendirikan Yayasan dan Syaratnya

 Orang Indonesia (WNI)


 Orang Asing (WNA)
 Bersama orang Indonesia
 Bersama orang Asing

1. Satu Orang

 Orang Indonesia (WNI)


 Orang Asing (WNA)

2. Lebih dari Satu Orang

 Orang-orang Indonesia (WNI)


 Orang-orang Asing (WNA)
 Orang-orang Indonesia (WNI) dan Orang-orang Asing (WNA)

3. Satu Badan Hukum

 Badan hukum Indonesia


 Badan hukum asing

4. Lebih dari Satu Badan Hukum

 Badan-badan hukum Indonesia


 Badan-badan hukum asing
 Badan-badan hukum Indonesia (WNI) dan badan-badan hukum asing (WNA)

5. Sebuah yayasan dapat didirikan oleh satu orang saja atau perorangan karena alasan
seperti berikut ini :

 Kehendak dari orang yang masih hidup untuk memisahkan sebagian dari harta mereka
untuk modal yayasan.
 Orang yang masih hidup juga bisa difungsikan untuk modal awal yayasan yang
berlaku saat orang tersebut meninggal pada surat wasiat. Nantinya penerima wasiat
akan bertugas mewakili pemberi wasiat.

Syarat Pendirian Yayasan

 Tidak bertentangan dengan badan hukum.


 Didirikan oleh satu orang atau lebih.
 Telah pendapat izin pendirian dari mentri hukum dan hak asasi manusia.
 Memiliki susunan kepengurusan.
 Sebuah yayasan harus memiliki akta notaries yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
 Sebuah yayasan harus bertujuan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
 Diumumkan dalam berita Negara.
 Tidak dianjurkan menggunakan nama yang telah lebih dulu disahkan sebelumnnya.
 Nama yayasan harus berawalan dengan kata “yayasan”.
 Kekayaan pribadi tidak boleh dijadikan satu dengan keuangan yang dimiliki yayasan.

Dasar Hukum Yayasan

 Yayasan ini harus memastikan bahwa mereka termasuk sebagai yayasan yang tetap
diakui sebagai badan hukum oleh undang-undang ini (Pasal 71 UU No.16 tahun 2001)
 Yayasan juga harus sesuai dengan anggaran dasarnya.
 Yayasan harus dapat mengubah struktur organisasinya
 Yayasan harus bisa memastikan badan usaha yang didirikannya mempunyai kegiatan
yang sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.
 Yayasan harus memastikan sebuah penyertaan yang dijalankkannya tidak lebih 25%
dari semua nilai kekayaan yayasan
 Yayasan tidak boleh lagi untuk bisa menggaji organ yayasan
 Anggota Pembina, Pengurus dan Pengawas yayasan dilarang merangkap jabatan
Anggota Direksi atau Pengurus dan Anggota Dewan Komisaris atau Pengawas baik di
badan usaha yang didirikan oleh yayasan maupun badan usaha yang mana yayasan
menjalankan penyertaan.
 Seluruh yayasan wajib membuat ikhtisar laporan tahuna dan diumumkan pada papan
pengumuman di kantor yayasan.
 Untuk yayasan yang mendapatkan bantuan negara, bantuan luar negeri atau pihak lain
sebesar Rp. 500.000.000 atau lebih, atau memiliki kekayaan di luar harta wakaf,
sebesar Rp. 20 Milyar atau lebih, ikhtisar laporan tahunannya harus diumumkan
dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia dan harus diaudit oleh Akuntan Publik.
 Yayasan yang beberapa kekayaannya bersumber dari bantuan negara, bantuan luar
negari atau sumbangan masyarakat yang didapat sebagai akibat berlakukanya suatu
peraturan perundang-undangan harus mengumumkan ikhtisar laporan tahunan pada
papan pengumuman yang meliputi kekayaan selama 10 tahun sebelum Undang-
Undang ini diundangkan.
 Yayasan tidak dapat membagikan hasil kegiatan usaha kepada Pembina, Pengurus dan
Pengawas
 Kekayaan yayasan dalam bentuk uang, barang ataupun kekayaan lain yand didapat
yayasan menurut Undang-Undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara
langsung atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan atau
pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Yayasan.

Contoh Yayasan

 Yayasan Panti Sosial


 Yayasan Insan Mudah Mulia
 Yayasan OBI (Obor Berkat Indonesia)
 Tonoto Foundation
 Indonesia Toray Science Foundation
 Habibie Center
 Putera Sampoerna Foundation
 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
 Yayasan Pembinaan Anak Cacat

Pihak yang Terkait dengan Yayasan

 Pengadilan Negeri : Pendirian yayasan didaftarkan ke pengadilan Negeri


 Kejaksaan : Kejaksaan negeri dapat mengajukan permohonan pembubaran yayasan
kepada pengadilan jika yayasan tidak menyesuaikan anggaran dasar dalam jangka
waktu yang telah ditentukan
 Akuntan Publik : Laporan keuangan yayasan diaudit oleh akuntan publik yang
memiliki ijin menjalankan pekerjaan sebagai akuntan publik

Penyebab Yayasan Bubar

 Tujuan yayasan yang ada dalam anggaran dasar sudah tercapai atau tidak tercapai
 Jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran telah berakhir
 Putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum sesuai dengan alasan tertentu,
misalnya:

1. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan vailid


2. Yayasan melanggar ketertiban dan kesusilaan
3. Harta kekayaan yayasan tidak cukup digunakan untuk melunasi utangnya setelah
dinyatakan vailid dicabut.

Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Ormas adalah organisasi yang didirikan dan


dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak,
kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan
demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila

Organisasi Massa (ormas) di Indonesia itu terbagi dari beberapa bagian yaitu:

 Ormas Agama
 Ormas Adat/Budaya
 Ormas Nasional

Asas, Ciri, dan Sifat Ormas Indonesia[sunting | sunting sumber]


Asas Ormas tidak bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, meski Ormas juga dapat mencantumkan ciri tertentu yang
mencerminkan kehendak dan cita-cita Ormas yang tidak bertentangan dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.[9] Hal ini tentunya berbeda
dengan kebijakan Ormas di masa silam yang mewajibkan seluruh Ormas berasaskan
Pancasila. Sementara itu untuk sifat kegiatan, Ormas tentunya harus dibedakan dengan
Organisasi lainnya yang tujuannya memang memperoleh keuntungan, seperti CV, PT, dll.
Dalam melaksanakan kegiatannya Ormas bersifat sukarela, sosial, mandiri, nirlaba, dan
demokratis.[10]

Tujuan dan Fungsi Ormas Indonesia

Menurut Undang-undang, Ormas bertujuan untuk:[11]

1. meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;


2. memberikan pelayanan kepada masyarakat;
3. menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
4. melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang
hidup dalam masyarakat;
5. melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
6. mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat;
7. menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa;
dan/atau
8. mewujudkan tujuan negara.
Ormas berfungsi sebagai sarana:

1. penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan


organisasi;
2. pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan
organisasi;
3. penyalur aspirasi masyarakat;
4. pemberdayaan masyarakat;
5. pemenuhan pelayanan sosial;
6. partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa; dan/atau
7. pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai